• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL RISET ADOPSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI PERGURUAN TINGGI: META ANALYSIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MODEL RISET ADOPSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI PERGURUAN TINGGI: META ANALYSIS"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL RISET ADOPSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN

KOMUNIKASI DI PERGURUAN TINGGI: META ANALYSIS

Farida1, Budi Hermana2

1

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas Gunadarma 2

Program Studi Magister Manajemen, Program Pascasarjana, Universitas Gunadarma 1

farida@staff.gunadarma.ac.id, 2bhermana@staff.gunadarma.ac.id

Abstrak

Jenis-jenis penerapanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada perguruan tinggi diantaranya e-learning, mobile e-learning, dan berbagai proses pembelajaran dan akses informasi akademik berbasis elektronik atau internet. Pemanfaatan TIK tersebut perlu dievaluasi, diantaranya melalui pengukuran persepsi atau perspektif dari pengguna TIK, khususnya dosen dan mahasiswa. Penelitian mengenai proses adopsi TIK di perguruan tinggi menggunakan berbagai model, di antaranya yaitu model prilaku dari pengguna teknologi. Dua model paling populer adalah Technology Acceptance Model (TAM) dan Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT). Makalah ini merupakan hasil meta-analysis yaitu telaah terhadap 23 hasil penelitian empiris yang sudah dipublikasikan pada jurnal dan seminar international. Jenis penerapan TIK yang paling banyak diteliti yaitu E-learning. Model analisis yang digunakan terdiri dari tiga metode, yaitu deskriptif, regresi dan korelasi, serta model persamaan structural. Variabel eksternal yang paling banyak diteliti adalah tingkat self-efficacy dan anxiety. Semua penelitian menunjukkan bahwa TAM dan UTAUT dapat memprediksi faktor-faktor yang mempengaruhi proses penerimaan dan penggunaan berbagai jenis penerapan TIK di perguruan tinggi, baik hanya untuk sebagian faktor atau model secara keseluruhan.

Kata kunci : TAM, UTAUT, E-Learning, Model Adopsi

1. Pendahuluan

Berbagai konsep atau pendekatan baru bermunculan dalam bidang pendidikan, mulai dari penggunaan komputer dalam proses pembelajaran sampai e-learning atau virtual learning environment. Menurut Alenezi, Karim and Veloo (2010), e-learning merupakan alat pendidikan efektif yang dapat diintegrasikan ke dalam berbagai model pembelajaran yang disediakan oleh lembaga pendidikan. Menurut Sarkar (2012), salah satu masalah utama dalam penggunaan TIK di pendidikan adalah menentukan pilihan terbaik antara jenis teknologi dan kebutuhan pendidikan.

Lin, Lu, and Liu (2013) menyatakan bahwa ketika sistem e-learning semakin berkembang, maka sangat penting bagi para peneliti untuk mengevaluasi kinerja dari berbagai sistem tersebut. Dengan semakin berkembangnya sistem pembelajaran berbasis web, model penelitian prilaku (seperti TAM, TPB, TAM2 dan UTAUT) sangat membantu untuk mengetahui apa dan mengapa orang menggunakan teknologi pendidikan. Luan and Teo (2009) menyebutkan bahwa TAM merupakan model yang tepat untuk memprediksi penerimaan

teknologi oleh para penggunanya, termasuk dosen dan mahasiswa. Menurut, Nair and Das (2011), beberapa pertanyaan riset mengenai model penerimaan teknologi informasi yaitu (1) pada situasi seperti apa variabel adopsi (misalnya: kemudahan, manfaat, dan norma subyektif) berdampak pada penerimaan dan penggunaan teknologi? (2) Apa karakteristik individu (misalnya, pengalaman menggunakan komputer) atau faktor kelompok yang mempengaruhi hubungan variabel pada model TAM? serta (3) bagaimana manfaat TAM terhadap model penerimaan dan penggunaan teknologi dalam pengajaran lainnya?

(2)

2. Landasan Teori

2.1 Penerapan TIK di Perguruan Tinggi

Capshaw (2007) mengemukakan model konseptual difusi teknologi komputer dan internet di perguruan tinggi, seperti disajikan pada gambar di bawah ini.

Gambar 1. Model konseptual Internet dan teknologi komputer di perguruan tinggi

(Capshaw, 2007)

Sarkar (2012) menyatakan bahwa TIK dapat dibagi menjadi dua komponen: (1) Information and Communication Infrastructure (ICI) yaitu jaringan dan sistem telekomunikasi fisik (cellular, broadcast, cable, satellite, postal) serta layanan yang memanfaatkan teknologi tersebut (Internet, voice, mail, radio, and television), serta (2) Information Technology (IT) yaitu perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan dalam pengumpulan, penyimpanan, pengolahan, dan penyajian informasi.. Salah satu konsep TIK yang paling popular dalam penerapan TIK yaitu e-learning. OECD mengemukakan pengertian dan ruang lingkup yang lebih terperinci mengenai e-learning yaitu: “ E-learning refers to the use of information and communications technology (ICT) to enhance and/or support learning in tertiary education. But this covers a wide range of systems, from students using e-mail and accessing course work on line while following a course on campus to programmes offered entirely online.”.

Kerangka kerja sederhana untuk e-learning harus memperhatikan tiga komponen utama yaitu teknologi, ekonomi, dan pedagogik. Pada lapisan berikutnya, aspek yang perlu diperhatikan adalah

efektifitas biaya, kualitas, strategi, dan model e-learning. Kerangka kerja e-learning selengkapnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2. Kerangka kerja e-learning (Vassiliadis et al, 2007)

Al-Busaidi and Al-Shihi (2012) menyatakan bahwa kekhawatiran terhadap komputer, daya inovasi individu, mutu sistem, mutu informasi, dukungan manajemen, kebijakan insentif, dan pelatihan merupakan faktor kunci untuk kepuasan para instruktur Learning Management System pada model blended learning. Pendekatan pembelajaran dengan model campuran tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 3. Pendekatan blended learning (Vassiliadis dkk, 2007)

(3)

ketersediaan dan dukungan terhadap teknologi yang diintergrasikan pada metode belajar-mengajar, penerimaan teknologi oleh dosen dan mahasiswa dalam aktivitas pengajaran tergolong masih sangat rendah.

2.2 Model TAM dan UTAUT

Model keterkaitan antara teknologi informasi dengan faktor lain menjadi obyek kajian atau penelitian yang berkembang pesat pada tahun 1990-an. Hermana dan Margianti (2010) menyebutkan bahwa berbagai teori perilaku (behavioral theory) banyak digunakan untuk mengkaji proses adopsi teknologi informasi oleh pengguna akhir (end users), diantaranya adalah Theory of Reason Action, Theory of Planned Behaviour, Task-Technology Fit Theory, dan Technology Acceptance Model. Technology Acceptance Model (TAM) merupakan model penelitian yang paling luas digunakan untuk meneliti adopsi teknologi informasi. Model TAM yang pertama kali dikemukan oleh Davis (1989) dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.

Gambar 5. Technology Acceptance Model (Davis et al, 1989).

Menurut Davis (1989), tujuan utama TAM adalah untuk memberikan dasar untuk penelusuran pengaruh faktor-faktor eksternal terhadap kepercayaan, sikap, dan tujuan pengguna. TAM menganggap bahwa 2 keyakinan individual, yaitu persepsi manfaat (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan penggunaan (perceived easy of use), merupakan pengaruh utama untuk perilaku penerimaan komputer.

Oye, Iahad, and Rahim (2012) menyebutkan bahwa pada tahun 2003, Venkatesh dkk telah menciptakan Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT). Model UTAUT mengidentifikasi faktor-faktor utama dalam penerimaan TIK yang diukur dengan keinginan untuk menggunakan teknologi serta tingkat pengggunaan aktual dari teknologi tersebut.. UTAUT Model disusun oleh Venkatesh dkk. (2003) terdiri dari empat variabel sebagai faktor penentu dalam penggunaan teknologi informasi, yaitu performance expectancy, effort expectancy, social influence, dan facilitating condition. Hubungan antara empat prediktor dengan tujuan penggunaan teknologi informasi dipengaruhi oleh empat variabel moderator yaitu jenis kelamin, usia,

pengalaman, serta wajib atau sukarelanya dalam menggunakan sebuah teknologi informasi yang sedang diteliti. Model UTAUT dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 6. Model UTAUT (Venkatesh, 2003)

3. Meta-Analysis

Meta analysis merupakan telaah hasil riset secara sistematis, terutama terhadap hasil-hasil riset empiris dengan menggunakan dua model adopsi yaitu Technology Acceptance Model (TAM) dan Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT). Pencarian publikasi yang relevan menggunakan dua sumber utama yaitu google scholar dan basis data paper Springer. Pencarian menggunakan dua kata kunci yaitu “technology acceptance model” dan “unified theory of acceptance and use of technology”. Makalah yang dijadikan bahan kajian bersifat empiris dengan menggunakan model TAM atau UTAUT. Kurun waktu publikasinya yaitu lima tahun terakhir yaitu tahun 2009 sampai 2013. Jenis publikasinya terdiri dari dua yaitu jurnal international dan seminar international. Publikasi yang memenuhi kriteria tersebut adalah sebanyak 23 makalah. Aspek atau parameter yang diidentifikasi adalah model riset, variabel ekstenal, jumlah dan kelompok sampel. serta teknik analisis statistik yang digunakan.

4. Pembahasan

4.1 Model Riset dan Teknik Analisis

(4)

untuk TAM dan UTAUT dapat dilihat pada gambar 6 dan 7 di bawah ini.

Gambar 6. Model Riset TAM dengan 9 variabel eksternal [18]

Gambar 7. Model empiris UTAUT dengan variabel eksternal [29]

Sebagian besar penelitian menggunakan model persamaan struktural (Structural Equation Model) yaitu sebanyak 11 publikasi atau 47,8%, selanjutnya diikuti oleh 10 penelitian menggunakan regresi, korelasi, t-test, atau model liner lainnya, serta hanya dua publikasi yang menggunakan analisis deskriptif. Variabel eskternal yang paling banyak digunakan yaitu Self-Efficacy dan Anxiety yaitu masing-masing sebanyak 7 dan 5 penelitian. Kemampuan atau kecemasan tersebut bisa dalam hal pengggunaan komputer atau internet. Self-efficacy pada dasarnya merupakan keyakinan seseorang atas kemampuannya untuk mengelola dan melakukan serangkaian tindakan untuk menghasilkan pencapaian tertentu [10]. Sedangkan definisi Internet Anxiety menurut Wexler (2001) adalah ketakutan atau kecemasan seseorang atas kemampuannya untuk berhasil dengan suatu sistem baru, misalnya dalam menggunakan Internet [4].

4.2 Jenis TIK dan Sampel Penelitian

Jenis TIK yang paling banyak diteliti yaitu E-learning/VLE, termasuk mobile learning, yaitu sebanyak 8 publikasi, diikuti oleh adopsi TIK atau teknologi pendidikan secara umum sebanyak 5 publikasi. Rincian jenis TIK yang menjadi obyek penelitian selengkapnya dapat dilihat pada gambar 8 di bawah ini.

Email/Port al, 3

ICT (Umum), 5

H/W, 4 S/W, 3

E-Learning, 8

Gambar 8. Komposisi jenis TIK yang diteliti

Sampel penelitian merupakan pengguna teknologi informasi dan komunikasi di perguruan tinggi yaitu mahasiswa dan dosen atau tenaga akademik. Responden mahasiswa lebih banyak yaitu 16 penelitian, sedangkan responden dosen hanya 5 penelitian. Ada dua penelitian yang melibatkan dosen dan mahasiswa sebagai responden. Jumlah sampel terkecil sebanyak 67 orang dan terbanyak 4589 orang dengan rata-rata sampel sebanyak 529 orang. Tabel di bawah ini menyajikan beberapa hasil analisis untuk penggunaan e-learning atau Virtual Learning Environment (VLE).

Tabel 1. Hasil riset e-learning atau VLE

Peneliti Model Sebagian hasil riset

Jairak et al (2009)

UTAUT Variabel Performance

Expectancy dan Effort

Expectancy menunjukkan

persepsi tinggi untuk penggunaan

mobile learning

Alenezi eta al (2010)

TAM Perilaku memoderasi dalam

hubungan antara manfaat, kemudahan, dan niat menggunakan e-learning

Ramayah (2010)

TAM Variabel manfaat dan kemudahan

dapat menerangkan 64,1% variasi dalam penggunaan web mata kuliah

Park&Lee (2011)

UTAUT Kondisi fasilitas organisasi keragaman persepsi individual untuk faktor utama UTAUT pada penggunaan LMS berbasis web Tselios, et al

(2011)

TAM Variabel manfaat dan

kemudahan menunjukkan pengaruh positif pada perilaku penggunaan Blended Learning Chen et al

(2012)

TAM Faktor kesenangan lebih

(5)

penggunaan virtual learning. Buchanan et

al (2013)

UTAUT Variabel Self-efficacy, faktor structural, dan manfaat saling berkaitan dalam pemanfaatan

virtual learning

Nassuora (2013)

UTAUT Variabel Effort Expectancy dan Facilitating Conditon

menunjukkan tingkat persepsi yang tinggi pada penggunaan

mobile learning.

Beberapa hasil analisis mengenai adopsi e-learning tersebut menunjukkan bahwa model UTAUT dan TAM bisa memprediksi perilaku penggunaan E-Learning oleh dosen dan mahasiswa di perguruan tinggi. Dosen akan menggunakan TIK jika meyakini teknologi tersebut dapat meningkatkan kinerja serta mudah digunakan [24]. Dari perspektif mahasiswa, selain manfaat dan kemudahan, juga ditentukan oleh kondisi atau dukungan fasilitas kampus, wajib atau tidaknya mengakses e-learning, serta faktor kesenangan [3][7][18][25].

5. Kesimpulan

Penelitian dengan model UTAUT lebih banyak digunakan dibandingkan dengan TAM, terutama pada tahun-tahun terakhir. Model UTAUT sendiri ditemukan oleh Venkantesh pada tahun 2003 yang merupakan pengembangan dari model TAM yang disusun oleh Fred D. Davis pada tahun 1989. Model riset pada tahun terakhir mulai mengembangkan model adopsi dengan penambahan variabel eksternal, termasuk aspek organisasi atau perusahaan. Model TAM dan UTAUT pada awalnya berdasarkan persepsi individual dari pengguna teknologi informasi.

Obyek TIK yang sering diteliti yaitu e-learning atau layanan informasi berbasis web. Beberapa perangkat lunak khusus atau teknologi pembelajaran modern mulai diteliti seperti mobile learning atau video conference system. Penelitian yang bersifat lintas negara atau lintas budaya mulai diperkenalkan sehingga bisa menguji kehandalan model TAM dan UTAUT atau mengidentifikasi faktor lain selain variabel utama pada kedua model adopsi tersebut.

Daftar Pustaka:

[1] Abu Bakar, A., F. Z. Abdul Razak and W. S. W. Abdullah, 2013, Assessing the Effects of UTAUT and Self-Determination Predictor on Students Continuance Intention to Use Student Portal, World Applied Sciences Journal 21 (10): 1484-1489.

[2] Al-Busaidi, K.A. and H. Al-Shihi, Key factors to instructors’ satisfaction of learning management systems in blended learning, J Comput High Educ (2012) 24:18–39.

[3] Alenezi, A.R., A.M. Abdul Karim and A. Veloo, 2010, An Empirical Investigation into

The Role of Enjoyment, Computer Anxiety, Computer Self-Efficacy And Internet Experience in Influencing The Students’ Intention to Use E-Learning: A Case Study from Saudi Arabian Governmental Universities, TOJET: The Turkish Online Journal of Educational Technology – October 2010, volume 9 Issue 4

[4] Brown, Irwin T.J., 2002, Individual and Technological Factors Affecting Perceived Ease of Use of Web-based Learning Technologies in Developing Country, The Electronic Journal on Information Systems in Developing Countries. 9, 5, pp. 1-15.

[5] Buchanan, T., P. Sainter, and G. Saunders, 2013, Students’ Adoptions and Attitudes towards Electronic Placement Tests: A UTAUT Analysis, American Journal of Computer Technology and Application, Vol. 1, No. 1, February 2013, PP: 14 – 24.

[6] Capshaw, N.C., 2007, The Quality of Higher Education Internet and Computer Technologies: Exacerbating or Lessening Differences across Countries? An Analysis at Three Levels: National, Institutional, and Classroom, Dissertation, The University of Phoenix.

[7] Chen, C.Y., B. Y. Shih, and S. H. Yu, 2012, Disaster prevention and reduction for exploring teachers’ technology acceptance using a virtual reality system and partial least squares techniques, Nat Hazards (2012) 62:1217–1231. 2011, Students’ Acceptance of Tablet PCs and Implications for Educational Institutions, Educational Technology & Society, 14 (2), 58–70.

[10] Eastin and R. LaRose, 2000, Internet Self-Efficacy and the Psychology of the Digital Divide, Journal of Computer-Mediated Communication, Sep. 6. 1.

[11] Göğüş, A., N. Nistor, and T. Lerche, 2012, Educational Technology Acceptance Across Cultures: A Validation of The Unified Theory of Acceptance and Use of Technology in The Context Of Turkish National Culture, TOJET: The Turkish Online Journal of Educational Technology–October 2012, volume 11 Issue 4. [12] Hermana, Budi dan E.S. Margianti, 2010, New

Economy: Ekonomi Era Informasi, Penerbit Gunadarma, Jakarta

(6)

[14] Jairak, K., P. Praneetpolgrang, and K. Mekhabunchakij, 2009), An Acceptance of Mobile Learning for Higher Education Students in Thailand, The Sixth International Conference on eLearning for Knowledge-Based Society, 17-18 December 2009, Thailand.

[15] Lakhal, S., H. Khechine, and D. Pascot, 2013, Student Behavioural Intentions to Use Desktop Video Conferencing in a Distance Course Integration of Autonomy to the UTAUT Model, J Comput High Educ (2013) 25:93–121. [16] Lin, P.C., H.K. Lu, and S.C. Liu, 2013,

Towards an Education Behavioral Intention Model for E-Learning Systems: An Extension Of UTAUT, Journal of Theoretical and Applied Information Technology, 31st January 2013. Vol. 47 No.3.

[17] Luan, W.S. and T. Teo, 2009, Investigating the Technology Acceptance among Student Teachers in Malaysia: An Application of the Technology Acceptance Model (TAM), The Asia-Pacific Education Researcher 18:2 (2009), pp. 261-272.

[18] Macharia, J. and E. Nyakwende, 2010, The Influence of E-mail on Students’ Learning in Higher Education: An Extension to Technology Acceptance Model (TAM), Asian Journal of Information Technology 9 (3): 123-132.

[19] Muniandy, B., M. Y. Ong , K.K. Phua, and S.L. Ong, 2011, Assessing Key Performance Indicators Monitoring System (KPI-MS) of a university using Technology Acceptance Model, International Journal of Social Science and Humanity, Vol. 1, No. 3.

[20] Nair, I. and V.M. Das, 2011, Analysis of Recent Studies Undertaken for Assessing Acceptance of Technology among Teachers using TAM, International Journal of Computer Applications, Volume 32– No.8.

[21] Nassuora, A.B., 2013, Students Acceptance of Mobile Learning for Higher Education in Saudi Arabia, International Journal of Learning Management Systems, 1, No. 1, 1-9. [22] Nistor, N., A. Gog˘u¨s, and T. Lerche, 2013,

Educational technology acceptance across national and professional cultures: a European study, Education Tech Research Dev (2013) 61:733–749.

[23] Oye, N.D., N. A. Iahad, and Z.A. Rabin, 2011, A Model of ICT Acceptance and Use for Teachers in Higher Education Institutions, International Journal of Computer Science &

Communication Networks,Vol

1(1),cSeptember-October 2011.

[24] Oye, N.D., N.A.Iahad, and N. Ab.Rahim, 2012, The history of UTAUT model and its impact on ICT acceptance and usage by academicians. Educ Inf Technology.

[25] Park, S.H. and L. Lee, 2011, Group-level effects of facilitating conditions on individual acceptance of information systems, Inf Technol Manag (2011) 12:315–334.

[26] Presley, A. and T. Presley, 2009, Factors influencing student acceptance and use of academic portals, J Comput High Educ (2009) 21:167–182.

[27] Ramayah, T., 2010, The Role of Voluntariness in Distance Education Students’ Usage of A Course Website, TOJET: The Turkish Online Journal of Educational Technology – July 2010, volume 9 Issue 3.

[28] Sarkar, Sukanta, 2012, The Role of Information and Communication Technology (ICT) in Higher Education for the 21st Century, The Science Probe, Vol. 1 No. 1 (May 2012) Page No- 30-41.

[29] Sharma, A.K. and D. Kumar, 2012, User Acceptance of Desktop Based Computer Software Using UTAUT Model and addition of New Moderators, International Journal of Computer Science & Engineering Technology (IJCSET), Vol. 3 No. 10.

[30] Tan, P.J.B., 2013, Students’ Adoptions and Attitudes towards Electronic Placement Tests: A UTAUT Analysis, American Journal of Computer Technology and Application, Vol. 1, No. 1, February 2013, PP: 14 – 24.

[31] Teo, Timothy, 2010, Examining the Influence of Subjective Norm and Facilitating Conditions on the Intention to Use Technology among Pre-service Teachers: a Structural Equation Modeling of an Extended Technology Acceptance Model, Asia Pacific Educ. Rev. (2010) 11:253–262.

[32] Thurmond, V.A. and K. Wambach, 2004, Understanding Interactions in Distance Education: A Review of the Literature, nternational Journal of Instructional Technology and Distance Learning, vol. 1, no.1.

[33] Tselios, N., S. Daskalakis and M.Papadopoulou, 2011, Assessing the Acceptance of a Blended Learning University Course, Educational Technology & Society, 14 (2), 224–235.

[34] Vassiliadis, B., A. Stefani, L. Drossos, and M. Xenos, 2007, Blended ICT models for use in Higher Education, in “Adapting Information and Communication Technologies for Effective Education”, Tomei L. (Ed), Information Science Reference, ISBN: 978-1599049250, Chapter II, pp. 13-29.

Gambar

Gambar 1. Model konseptual Internet dan teknologi komputer di perguruan tinggi (Capshaw, 2007)
Gambar 6. Model UTAUT (Venkatesh, 2003)
Gambar 7. Model empiris UTAUT dengan variabel eksternal [29]

Referensi

Dokumen terkait

Diharapkan dengan adanya dari penelitian ini adalah menjadi salah satu inovasi pengobatan herbal dalam kanker payudara dengan memanfaatkan kandungan antioksidan yang

19 Hasil uji statistik menunjukan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara asupan lemak dengan kadar hs-CRP pada mahasiswa Program Studi Kedokteran Umum Angkatan 2009-

Secara kronologis (menurut urutan waktu), masa bayi berlangsung sejak seorang individu manusia dilahirkan dari rahim ibunya sampai berusia sekitar setahun. Sedangkan masa kanak- kanak

Menjelaskan realisasi, hasil capaian program dan kegiatan yang direncanakan dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2015 serta pencapaian

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) ROA berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan sedangkan ROE tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, dan (2) proporsi

Sedangkan untuk BBL, kepadatan hunian, serta pendidikan ibu sebagai variabel perancu tidak mempengaruhi perbedaan kejadian ISPA pada anak dengan penyakit jantung bawaan sianotik

APACHE dan NGINX MENGGUNAKAN APACHE JMETER PADA SERVER APLIKASI AIS YANG BERBASIS CLUSTERING SERVER”, yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam

KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD KELENGKAPAN KELUASAN KEDALAMAN STANDAR.. KOMPETENSI