Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 56 PENGARUH LEAFLET TENTANG KONSUMSI SUSU FORMULA
TERHADAP KEMAUAN MINUM SUSU FORMULA PADA IBU BERSALIN KALA I DI RSU PKU SAMPANGAN
SURAKARTA
Effect of Leaflet About Consumption of Formula Milk on Willingness to Drink Formula Milk at Maternal Stage 1 in RSU PKU Sampangan Surakarta
Rita Riyanti Kusumadewi, Sri Handayani
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta
ABSTRACT
One form midwifery care are given midfiwe on first stage of labor is the provision of adequate nutrition, so mothers can provide enough nutrients and expedite the delivery process. Preliminary surveys in RSU PKU Sampangan obtained information that the provision of milk at birth mothers are not given specifically in preparation for the needs of women giving birth, it is not known whether the inpartu mother actually want to drink milk or not in order to meet their needs. The purpose of this study was to determine the effect of leaflet giving about consumption of formula milk on willingness to drink formula milk at maternal stage 1.
The research is a quasi-experimental design with equivalent time sampling design. The study population is women who in the first stage that will give birth in RSU PKU Sampangan Surakarta. A sample of 40 people, divided in 20 people are given leaflets and 20 people are not given a leaflet. Data analysis used chi square.
The results show that there is a positive effect of giving leaflets about the willingness formula consumption drink formula at the first stage of maternal, so the midwife needs to improve the care of maternal affection in labor one of them by giving the knowledge of the nutritional needs of the mother at delivery stage I.
Keywords : Leaflet about consumption of formula milk, Willingness to drink formula milk, maternal
ABSTRAK
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 57 sebenarnya ibu inpartu tersebut mau minum susu atau tidak dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian leaflet tentang konsumsi susu formula terhadap kemauan minum susu formula pada ibu bersalin kala I.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen semu / quasi experiment dengan pengambilan sampel secara Equivalent Time Sampel Design. Populasi penelitian adalah seluruh ibu bersalin kala I yang akan bersalin di RSU PKU Sampangan Surakarta. Jumlah sampel yang digunakan 40 orang, yang terbagi menjadi dua, 20 orang diberikan leaflet dan 20 orang tidak diberikan leaflet. Teknik analisisa data menggunakan chi kuadrat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dari pemberian leaflet terhadap kemauan minum susu formula pada ibu bersalin kala I, sehingga bidan perlu meningkatkan asuhan sayang ibu dengan memberikan pengetahuan tentang kebutuhan nutrisi pada ibu bersalin kala I.
Kata kunci : Leaflet tentang konsumsi susu formula, Kemauan minum susu formula, Ibu bersalin
PENDAHULUAN
Salah satu bentuk asuhan kebidanan pada persalinan kala I oleh bidan dengan memberikan nutrisi secara adekuat yang bertujuan dapat
mempersiapkan tenaga ibu, sehingga dengan input nutrisi yang cukup dihrapkan dapat memperlancar proses persalinan.
Strategi menyampaikan informasi merupakan hal yang sangat penting pada setiap unit, karena bila organisasi konsep dan generalisasi telah diseleksi dan dinyatakan dengan baik maka hal itu akan menjadi pedoman yang efektif
dalam merumuskan kegiatan dan strategi penyampaian informsi(Wahab, 2007).
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat pembaca sehingga terjadi proses belajar (Dikti Depdiknas, 2005).
Media secara khusus dapat bermanfaat dalam menjangkau para pembaca berisiko yang mungkin buta huruf, tidak bersekolah lagi, atau tidak bekerja. Program berbasis sekolah,
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 58 sangat baik untuk memberikan dan
mengembangkan keahlian
(Martaadisubrata, 2005 ).
Survei pendahuluan di RSU PKU Sampangan didapatkan informasi bahwa pemberian susu pada ibu bersalin tidak diberikan secara khusus sebagai persiapan untuk kebutuhan ibu bersalin, sehingga belum diketahui apakah sebenarnya ibu inpartu tersebut mau minum susu atau tidak dalam rangka memenuhi kebutuhannya.
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dalam penelitian ini adalah : belum diketahuinya kemauan
ibu bersalin mengkonsumsi susu formula melalui media leaflet, menyebabkan kurangnya pengetahuan
dan kemauan mengkonsumsi susu sebagai pemenuhan kebutuhan dalam persalinannya.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian leaflet tentang konsumsi susu formula terhadap kemauan minum susu formula pada ibu bersalin kala I di RSU PKU Sampangan Surakarta
METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan di RS PKU Sampangan Surakarta bulan Oktober 2013. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan desain penelitian
Equivalent Time Sampel Design. Sampel
penelitian dipilih dalam rancangan ini adalah dua sampel yang ekivalen
waktunya. Sampel A diberikan perlakuan X dan sampel B tidak diberikan perlakuan, keduanya kemudian diobservasi dan dilakukan secara berulang-ulang
Populasi penelitian adalah seluruh ibu bersalin pada kala I yang akan melahirkan di RSU PKU Sampangan Surakarta dengan sampel sebanyak 40 orang dengan pembagian 20 orang sebagai kelompok perlakuan sebagai kelompok kontrol.
Teknik analisis yang digunakan yaitu teknik analisis kuantitatif atau disebut teknik statistik. Teknik stastistik yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu Univariat dan koefisien korelasi Bivariat. Menurut Notoatmodjo (2007),
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 59 yang dilakukan terhadap tiap variabel
hasil penelitian sedangkan analisis bivariat yaitu teknik analisis yang terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi. Dalam melakukan analisis bivariat menggunakan uji statistik chi kuadrat
(X²) dengan SPSS for windows versi
11.0. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik statistik komperatif yaitu untuk menguji hipotesis komperatif dua sampel dengan data berbentuk nominal.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Karakteristik responden terdiri dari
umur dan riwayat reproduksi yang mencakup frekuensi kehamilan (gravida), persalinan (paritas), dan keguguran (abortus). Deskripsi
masing-masing karakteristik dan
perbandingannya antara kedua kelompok penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1. Deskripsi Karakteristik Responden
Karakte ristik
Kelompok Eksperimen
(n = 15)
Kelompok Kontrol (n = 15)
p
Umur (tahun)
28,00 5,10 28,73 5,92 0,602
Gravida 1 2 3 5 7 7 (46,7%) 6 (40,0%) 2 (13,3%) 0 (0,0%) 0 (0,0%) 7 (46,7%) 2 (13,3%) 4 (26,7%) 1 (6,7%) 1 (6,7%) 0,323 Paritas 0 1 2 3 4 8 (53,3%) 5 (33,3%) 2 (13,3%) 0 (0,0%) 0 (0,0%) 7 (46,7%) 4 (26,7%) 2 (13,3%) 1 (6,7%) 1 (6,7%) 0,703 Abortus 0 1 3 14 (93,3%) 1 (6,7%) 0 (0,0%) 13 (86,7%) 1 (6,7%) 1 (6,7%) 0,595
Hasil tabel 1 menunjukkan bahwa rata-rata umur kedua kelompok penelitian relatif sama. Responden kelompok eksperimen memiliki umur rata-rata 28 tahun (dengan standar deviasi 5,10) sedangkan responden kelompok kontrol memiliki umur rata-rata 28,73 tahun (dengan standar deviasi 5,92). Pengujian statistik menunjukkan bahwa perbedaan rata-rata yang sedikit tersebut memang tidak signifikan (p > 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat homogenitas atau kesamaan umur
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 60 penelitian. Menurut Notoatmojo (2010)
bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh pada pertambahan pengetahuan yang diperoleh, akan tetapi pada umur-umur tertentu atau menjelang usia lanjut kemampuan penerimaan atau mengingat suatu pengetahuan akan berkurang. Pada usia 28 tahun seseorang lebih mudah menangkap informasi dan pengetahuan, karena pada usia 28 tahun pemikiran seseorang akan lebih luas dalam pemikiran.
Deskripsi riwayat reproduksi menunjukkan bahwa sebagian besar responden kelompok eksperimen hingga
saat penelitian baru pernah mengalami kehamilan sekali (46,7%), belum pernah memiliki riwayat persalinan (53,3%),
dan tidak pernah memiliki riwayat keguguran (93,3%). Responden kelompok kontrol juga demikian, sebagian besar hingga saat penelitian baru pernah mengalami kehamilan sekali (46,7%), belum pernah memiliki riwayat persalinan (46,7%), dan tidak pernah memiliki riwayat keguguran (86,7%). Distribusi riwayat reproduksi secara keseluruhan pada kedua
kelompok juga memperlihatkan pola yang relatif sama, semakin tinggi frekuensi kehamilan atau persalinan atau keguguran maka jumlahnya semakin sedikit. Hasil pengujian statistik menegaskan bahwa kalaupun ada perbedaan namun perbedaan distribusi tersebut tidak signifikan (p > 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat homogenitas atau kesamaan frekuensi kehamilan (gravida), frekuensi persalinan (paritas), dan frekuensi keguguran (abortus) responden pada kedua kelompok penelitian. Status kehamilan dapat
mempengaruhi tingkat pengetahuan setiap individu karena ibu yang hamil pertama mempunyai pengalaman sedikit
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 61 Ada tidaknya pengaruh pemberian
leaflet terhadap kemauan minum susu formula ditentukan dengan ada tidaknya perbedaan distribusi kemauan minum susu formula antara kelompok eksperimen (responden diberi leaflet) dan kelompok kontrol (responden tidak diberi leaflet). Distribusi kemauan
minum susu formula masing-masing kelompok penelitian dan uji bedanya antara kedua kelompok dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Perbandingan Distribusi Kemauan Minum Susu Formula
Kemauan Minum Susu Formula
Kelompok Eksperimen
(n = 15)
Kelompok Kontrol (n = 15)
p
Ya Tidak
14 (93,3%) 1 (6,7%)
8 (53,3%) 7 (46,7%)
0,013*
Tabel 2 dapat dilihat bahwa pada kelompok eksperimen maupun pada kelompok kontrol jumlah responden yang mau minum susu formula (kategori ya) selalu lebih banyak dibandingkan jumlah responden yang tidak mau minum susu formula (kategori tidak). Meskipun begitu cukup jelas terlihat perbedaan distribusi di mana proporsi responden yang mau minum susu
formula pada kelompok eksperimen (93,3%) lebih besar dibandingkan proporsi responden yang mau minum susu formula pada kelompok kontrol (53,3%). Begitu pun sebaliknya, proporsi responden yang tidak mau minum susu formula pada kelompok eksperimen (6,7%) lebih kecil
dibandingkan proporsi responden yang tidak mau minum susu formula pada kelompok kontrol (46,7%). Hal ini berarti bahwa kemungkinan responden yang diberi leaflet untuk mau minum susu formula lebih besar dibandingkan responden yang tidak diberi leaflet. Pengujian statistik menunjukkan bahwa perbedaan distribusi antara kedua kelompok signifikan (p < 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemberian leaflet berpengaruh terhadap kemauan minum susu formula. Pemberian leaflet dapat meningkatkan kemauan minum susu formula. Perbandingan distribusi kemauan minum susu formula antara kedua kelompok penelitian secara visual dapat dilihat
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 62 Penyuluhan atau pendidikan
kesehatan merupakan kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak hanya sadar, tahu, dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Penyuluhan dapat mempengaruhi pengetahuan, sedangkan pengetahuan dapat mempengaruhi sikap ataupun perilaku, dalam hal ini semakin tinggi pengetahuan ibu bersalin akan nutrisi yang adekuat dapat meningkatkan energi ibu dalam proses persalinan, maka ibu bersalin akan memenuhi nutrisinya secara adekuat dengan mengkonsumsi susu formula
agar energi untuk proses persalinan bisa maksimal.
Pendidikan kesehatan yang salah satu medianya dengan menggunakan leaflet merupakan upaya atau kegiatan untuk menciptakan perilaku masyarakat yang kondusif untuk kesehatan, mengupayakan masyarakat menyadari dan mengetahui cara meningkatkan kesehatan dan mencegah sesuatu hal yang dapat merugikan kesehatan. Hasil penelitian pada kelompok kontrol dan pada kelompok eksperimen penyuluhan menggunakan media leaflet menunjukkan perbedaan sikap ibu
bersalin yang dapat langsung dilihat dari reaksi kemauannya mengkonsumsi sus formula sebagai nutrisi adekuat saat
proses persalinannya.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 63 Implikasi
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini pengaruh pemberian leaflet tentang konsumsi susu formula pada ibu bersalin kala I mempunyai hubungan yang signifikan terhadap kemauan minum susu formula, maka implikasi dari penelitian ini bahwa bidan dalam hal ini merupakan pelayanan kesehatan perlu meningkatkan asuhan sayang ibu dalam proses persalinan salah satunya dengan memberikan pengetahuan akan kebutuhan nutrisi ibu saat proses persalinan kala I. Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi kepustakaan khususnya bagi institusi kesehatan.
Saran
1. Bagi Penulis
Menambah ilmu, pengalaman dan wawasan, pengetahuan penulis tentang pengaruh pemberian leaflet tentang konsumsi susu formula terhadap kemauan minum susu formula pada ibu bersalin kala I. 2. Bagi peneliti lain
Penelitian selanjutnya dapat mengambil teori lain yang
berhubungan dengan kemauan mengkonsumsi susu formula pada ibu bersalin kala I.
DAFTAR PUSTAKA
Dikti Depdiknas. 2005. Pusat Pengembangan Pendidikan Program Diploma, Pengantar Media Pembelajaran.
Martaadisubrata D, Sastrawinata S, Saifuddin A.B. 2005. Bunga Rampai Obstetri dan Ginekologi Sosial. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Mubarak, W. 2011. Promosi Kesehatan
untuk Kebidanan. Salemba Medika: Jakarta.
Notoatmojo, S. 2007. Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku.
Jakarta: Rineka Cipta.