• Tidak ada hasil yang ditemukan

6. JAMINAN ADMINISTRASI NEGARA.pptx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "6. JAMINAN ADMINISTRASI NEGARA.pptx"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

JAMINAN

ADMINISTRA

SI NEGARA

(2)

Dasar Masalah

 Hukum administrasi sebagai hukum publik memiliki aspek materiil maupun formil.

 Aspek materiil hukum administrasi terdiri dari norma atau kaidah-kaidah yang mengatur tentang jabatan, tugas, dan wewenang jabatan dan resiko tindakan jabatan, dalam arti mengatur tentang bagaimana seharusnya dan seyogyanya pejabat (ambrager) menjalankan kekuasaan pemerintahan.  Ketika tugas dan wewenang jabatan dimaksud dijalankan

bertentangan dengan norma atau kaidah hukum yang

ditetapkan, maka akan timbul konflik hukum yang disebut sengketa administrasi. Konflik hukum ini sebagai akibat dan resiko tindakan administasi, sehingga melekat

(3)

 Di lihat dari konsep hukum administrasi sebagai

bagian dari hukum publik dan sebagai

instrumen yuridis (yuridische instrumenten), diperlukan seperangkat lembaga atau badan yang berfungsi untuk menegakkan hukum administrasi dari aspek materiil.

 Lembaga atau Badan dimaksud adalah

peradilan administrasi yang dalam kepustakaan hukum Perancis disebut “Tribunal

(4)

Fungsi Peradilan Adm:

 Peradilan administrasi berfungsi

memberi pengayoman dan menyelesaikan sengketa

administrasi yang terjadi antara warga Negara (burger) dengan pemerintah. Oleh karena itu,

peradilan administrasi sebagai

badan yang mencegah terjadinya tindakan melawan hukum oleh

pemerintah atau penguasa

(5)

 Berfungsinya peradilan administrasi ketika

terjadi sengketa administrasi yang timbul akibat tindakan hukum administrasi

(pemerintah) yang bertentangan dengan hukum administrasi secara materiil, artinya peradilan administrasi menegakkan terhadap akibat tindakan administrasi yang

bertentangan dengan hukum materiil, sedangkan prosedur dan syarat dalam menjalankan peradilan administrasi

(6)

 Hukum materiil dan hukum formil ini

berkaitan erat dan tidak dapat

dipisahkan, bahkan dapat dikatakan “peradilan tanpa hukum materiil

akan lumpuh, sebaliknya peradilan tanpa hukum formil akan liar (dapat bertindak semaunya) sebab tidak

(7)

Istilah Peradilan Adm di

Indo

 Istilah yang digunakan dalam ranah

administrasi negara di Indonesia

adalah Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN).

 Ada 4 macam peradilan di Indonesia:

1. Peradilan Umum2. Peradilan Agama3. Peradilan Militer

(8)

Makna Peradilan

Administrasi

 Secara teoritis penggunaan istilah “peradilan

administrasi” ini lebih tepat daripada istilah “peradilan tata usaha negara”.

 Peradilan administrasi mengandung makna dan

cakupan lebih luas daripada istilah Peradilan Tata Usaha Negara. Karena tata usaha hanya

bersangkut-paut dengan surat menyurat.

 Tata usaha ini diambil dari istilah administrasi

(9)

 Di dalam pengertian yang sempit ini

pengertian administrasi sama

dengan pengertian tata usaha dan kegiatan, sedangkan kegiatan

ketata-usahaan itu hanya

merupakan sebagian dari kegiatan administrasi. Kata administrasi

(10)

Ciri Peradilan Adm

Negara

1. yang memutuskan adalah hakim;

2. penelitian terbatas pada “rechtsmatigheid

keputusan Administrasi;

3. hanya dapat meniadakan keputusan

Administrasi, atau bila perlu memberi hukuman berupa uang (denda administratif), tetapi tidak membuat putusan lain yang menggantikan

keputusan administrasi yang pertama;

4. terikat pada mempertimbangkan pada

fakta-fakta dan keadaan, pada saat diambilnya keputusan administrasi dan atas itu

(11)

Tingkatan Peradilan Adm

Negara

 Ada Tiga Tingkatan Peradilan:

1. Peradilan Tata Usaha Negara

(Peradilan Tingkat Pertama).

2. Peradilan Tinggi Tata Usaha Negara

(Peradilan Tingkat Banding).

(12)

Landasan Yuridis

 Berdasarkan pasal 47

undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 yang

diubah menjadi UU NO. 9 Tahun 2004 tentang PTUN menyebutkan bahwa “peradilan bertugas dan berwenang memeriksa, memutus dan

menyelesaikan sengketa tata usaha Negara. Rumusan tersebut menjadi tugas dan wewenang secara umum dari semua tingkatan peradilan

(13)

Kompetensi PTUN

 Peradilan administrasi/PTUN hanya untuk

memeriksa dan memutus sengketa

administrasi atau sengketa Tata Usaha Negara, di luar itu peradilan administrasi tidak berwenang.

 Keputusan yang ditetapkan oleh

(14)

Konsekwensi Gugatan

dikabulkan:

 Di dalam hal gugatan dikabulkan, maka dalam

putusan Pengadilan tersebut dapat ditetapkan

kewajiban yang harus dilakukan oleh Badan Pejabat Tata Usaha Negara yang mengeluarkan Tata Usaha Negara, berupa:

1. pencabutan Keputusan Tata Usaha Negara yang bersangkutan; atau

2. pencabutan Keputusan Tata Usaha Negara yang

bersangkutan, dan menerbitkan Keputusan Tata Usaha Negara yang baru; atau

3. penerbitan Keputusan Tata Usaha Negara dalam hal

(15)

Unsur-Unsur Keputusan

Unsur-unsur Keputusan Administrasi atau Keputusan Tata Usaha Negara, antara lain:

1. penetapan bersifat tertulis;

2. dikeluarkan oleh badan atau pejabat administrasi (tata usaha negara);

3. merupakan tindakan hukum administrasi (tata usaha negara);

4. bersifat konkret dan individual; 5. final;

(16)

 PTUN juga dapat memberikan keputusan yang bersifat negatif yang memiliki derajat hukum yang sama dengan keputusan yang bersifat konkret, yakni keputusan yang dikeluarkan secara tertulis.

 Pemaknaan bersikap diam atau tidak mengeluarkan atas permohonan keputusan dianggap sebagai tindakan hukum mengeluarkan keputusan penolakan dimaksud,

(17)

Contoh:

 Ada ketentuan mensyaratkan, apabila akan

membangun rumah harus memiliki Surat Ijin Mendirikan Bangunan (IMB). Ada seseorang warga akan membangun rumah dan

mengajukan ijin kepada pemerintah, akan tetapi telah lewat 4 bulan terhitung sejak permohonan diajukan, pemerintah tidak mengeluarkan atau tidak menjawab tentang permohonan ijin

(18)

KEPUTUSAN ADMINSTRASI NEGARA Atau

KEPUTUSAN TATA USAHA NEGARA Sebagai perbuatan para aparatur

pemerintahan dapat digugat dan menjadi sengketa yang ditangani,

diadili, diputuskan oleh

(19)

Keputusan administrasi yang tidak masuk kategori obyek sengketa administrasi, antara lain :

1. Keputusan TUN yang merupakan perbuatan hukum perdata;

2. Keputusan TUN yang merupakan keputusan yang bersifat umum; 3. Keputusan TUN yang masih memerlukan persetujuan;

4. Keputusan TUN yang dikeluarkan berdasarkan ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana atau peraturan perundang-undangan lain yang bersifat hukum pidana.

5. Keputusan TUN yang dikeluarkan atas dasar hasil pemeriksaan badan peradilan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

6. Keputusan TUN mengenai tata usaha Angkatan Bersenjata Republik Indonesia;

(20)

Penjelasan 1:

 Keputusan Tata Usaha Negara yang

merupakan perbuatan hukum

perdata, umpamanya keputusan yang menyangkut keputusan

masalah jual beli tanah, tukar guling, atau jual beli barang yang dilakukan antara instansi pemerintah dan

(21)

Penjelasan 2:

 Keputusan Tata Usaha Negara yang

merupakan pengaturan yang bersifat umum, ialah pengaturan yang

memuat norma-norma hukum yang dituangkan dalam bentuk peraturan yang kekuatan berlakunya mengikat setiap orang, misalnya : peraturan gubernur, Peraturan Menteri,

(22)

Penjelasan 3:

 Keputusan Tata Usaha Negara yang

masih memerlukan persetujuan, ialah keputusan yang untuk dapat berlaku masih memerlukan

persetujuan instansi atasan atau instansi lain. Misalnya: Keputusan Komisi Kode Etik Polri tentang

Pemberhentian Tidak Dengan

Hormat/ Pemberhentian Dengan Hormat (PTDH/PDH) terhadap

(23)

Penjelasan 4:

 Keputusan Tata Usaha Negara yang

dikeluarkan berdasarkan ketentuan Kitab Undang-undang hukum Acara Pidana atau peraturan Kitab Undang-undang hukum

Acara Pidana atau perundang-undangan lain yang bersikap hukum pidana, ialah

umpamanya dalam perkara lalu-lintas, dimana terdakwa dipidana dengan suatu

(24)

Penjelasan 5:

 Keputusan Tata Usaha Negara yang dikeluarkan

atas dasar hasil pemeriksaan badan peradilan berdasarkan ketentuan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, umpamanya keputusan Direktur Jenderal Agraria yang

mengeluarkan sertifikat tanah atas nama

seseorang yang didasarkan atas pertimbangan putusan pengadilan perdata yang telah

memperoleh kekuatan hukum tetap yang

menjelaskan, bahwa tanah sengketa tersebut merupakan tanah Negara dan tidak berstatus

(25)

Penjelasan 6:

 Keputusan Tata Usaha Negara mengenai

tata usaha Negara Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, ialah yang bersangkut paut dengan keputusan badan atau pejabat di lingkungan Angkatan Bersenjata RI (TNI), sebagaimana diatur dalam undang-undang No. 31 Tahun 1997 tentang Peradilan

Militer, bahwa tentang penyelesaian

(26)

Penjelasan 7:

 Keputusan panitia pemilihan, baik di pusat

maupun di daerah, mengenai hasil pemilihan umum. Hal ini sebagaimana diatur dalam pasal 134 Undang-undang No. 12 Tahun 2003 tentang Pemilu DPR, DPD, dan DPRD, yang menyebutkan bahwa, “Di dalam hal terjadi perselisihan hasil pemilu sebagaimana dimaksud dalam pasal 104, diperiksa dan diputuskan untuk tingkat pertama dan terakhir oleh Mahkamah Konstitusi”. Jadi

(27)

Landasan Yuridis

Pengecualian diatas:

 Dikecualikan dalam pasal 2

undang No 5 Tahun 1986 jo Undang-undang No. 9 Tahun 2004 tentang PTUN

 Dikategorikan bukan sebagai

keputusan Tata Usaha Negara dan bukan menjadi obyek sengketa

administrasi, sehingga dalam

memeriksa dan memutus sengketa tidak masuk pada kompetensi

(28)

Referensi

Dokumen terkait

Untuk kebutuhan tersebut dibuatlah aplikasi untuk mencari kumpulan kata dasar yang sesuai dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dari dokumen berbahasa

Penelitian ini berusaha meninjau peraturan atau ketentuan yang mendasari pendanaan pendidikan oleh pemerintah pusat maupun daerah, serta meninjau sistem penyaluran

Shalat merupakan amal ibadah yang memiliki kedudukan paling tinggi, oleh karena itu shalat haruslah dilaksanakan dengan khusyuk. Allah memberikan ancaman bagi

Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui dan mendapalkan pengetahuan yang jelas tentang: Peranan Otoritas Jasa Keuangan Terhadap Tindak Pidana Pencucian Uang Dalam

Dengan menggunakan pendekatan yang sistematik, terangkan potensi penghasilan tenaga bio daripada biojisim pepejal yang dihasilkan daripada industri kelapa sawit di Malaysia

Sebagai wujud keselarasan MP3EI dengan visi pembangunan nasional, yaitu mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur, perwujudan itu kemudian

Hal ini dikarenakan banyak sampel yang memiliki tingkat leverage rendah tetapi mereka tidak melakukan praktik IFR dan adanya perusahaan dengan tingkat leverage

Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik