PROSES KOMUNIKASI
Disusun Oleh :
Rifqi Zul Hilmi
( 2014 1200 49 )
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
INSTITUT ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PRAKATA
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas selesainya
makalah yang berjudul “Proses Komunikasi” makalah ini disusun guna memenuhi
persyaratan dalam proses belajar di Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta,
Saya berterima kasih kepada dosen dan teman-teman yang sudah banyak
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari dalam makalah ini banyak kekurangan dan kesalahan baik
dalam isi materi maupun dalam penulisan, oleh karena itu demi sempurnanya
makalah ini, maka saran dan kritik yang bersifat membangun sangat saya
harapkan. Mudah–mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi saya khususnya
dan pembaca pada umumnya.
DAFTAR ISI
JUDUL ... i
PRAKATA ... ii
DAFTAR ISI ... iii
1. BAB I PENDAHULUAN ...1
1.1 Latar Belakang ...1
1.2 Rumusan Masalah ...1
2. BAB II LANDASAN TEORI ...3
2.1 Komunikasi ...3
2.2 Proses Komunikasi ...3
2.3 Miscommunication ...5
2.4 Misunderstanding ...5
3. BAB III PEMBAHASAN ...6
3.1 Study kasus Komunikasi Efektif ...6
3.2 Study kasus Miscommunication ...8
3.3 Study Kasus Misunderstanding ...11
4. BAB IV PENUTUP ...12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejak bangun tidur kita melakukan interaksi dengan orang
lain, dengan orang-orang disekitar kita. Ketika kita melakukan interaksi
mau tidak mau kita akan melakukan komunikasi kepada orang-orang
terdekat kita. Komunikasi adalah penyampaian isi pernyataan kepada
manusia lain, sedangkan Ilmu komunikasi adalah ilmu yang mempelajari
usaha manusia dalam menyampaikan isi pernyataanya kepada manusia
lain. Sebagai ilmu, komunikasi memiliki objek kajian yaitu usaha manusia
dalam menyampaikan isi pernyataannya kepada manusia lain. Objek ilmu
harus terdiri dari satu golongan yang sama sifatnya.
Manusia memiliki peralatan Rohaniah dan peralatan Jasmaniah,
peralatan rohaniah manusia terdiri dari hati nurani, Akal, Budi, naluri
kebahagian, naluri ingin tahu, naluri komunikasi, naluri sosial, peralatan
rohaniah manusia bekerja secara simultan artinya bekerja secara terus
menerus dan bersama-sama selama manusia itu dalam keadaan sadar.
Sedangkan peralatan jasmaniah terdiri organ tubuh, peralatan tubuh, dan
panca indra, peralatan jasmaniah tidak selamanya mampu menerima isi
pernyataansebagaimana adanya, sehingga dapat menyebabkan terjadinya
kesalahpahaman, kondisi peralatan jasmaniah kita sebut sebagai faktor
kemampuan fisik.
Tindak Komunikasi adalah perbuatan manusia dalam
melakukan tindak komunikasi dengan menyampaikan isi pernyataannya.
Isi pernyataan adalah segala sesuatu hasil penggunaan akal dan budi
manusia, Hasil penggunaan akal dan budi ini harus dipahami sebagaimana
adanya oleh makhluk yang mempunyai akal dan budi pula,
Ketika manusia melakukan tindak komunikasi berarti manusia telah
melakukan proses komunikasi, yaitu tahapan – tahapan peristiwa dalam
menyampaikan isi pernyataannya kepada manusia lain.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam tahap-tahap proses komunikasi belum tentu disetiap tahap terjadi
proses komunikasi yang sempurna. Bisa saja terjadi Misscommunication dan
Missunderstanding, yang disebabkan oleh peralatan jasmaniah yang tidak dapat
bekerja dengan sempurna. Sehingga isi pernyataan yang diterima pun tidak
sempurna.
Dari penjelasan diatas, maka timbul pertanyaan sebagai berikut :
a. Apakah ada proses komunikasi berlangsung secara mulus tanpa hambatan? b. Bagaimana bisa terjadi miscommunication yang dikarenakan rendahnya
peralatan jasmaniah komunikan?
c. Bagaimana bisa terjadi misunderstanding yang dikarenakan rendahnya
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.
KOMUNIKSI
Komunikasi adalah penyampaian isi pernyataan manusia
kepada manusia lain, sedangkan ilmu komunikasi adalah ilmu yang
mempelajari usaha manusia dalam menyampaikan isi
pernyataannya kepada manusia lain. Sebagai ilmu, komunikasi
memeiliki objek kajian yaitu usaha manusia dalam menyampaikan
isi pernyataannya kepada manusia lain.
Ilmu komunikasi merupakan ilmu yang termasuk dalam
rumpun ilmu-ilmu sosial. Objek kajian ilmu-ilmu sosial adalah
manusia dalam hubungannya dengan manusia lain. Sehingga objek
suatu ilmu harus terdiri dari satu golongan masalah yang sama
sifatnya, manusia tidak sama dengan makhluk lainnya, manusia
memiliki akal dan budi sedang makhluk lainnya tidak mempunyai
akal dan budi, isi pernytaan adalah hasil penggunaan akal dan budi
manusia, sehingga hanya manusia yang dapat memahami isi
pernyataan ini.
2.2. PROSES KOMUNIKASI
Proses komunikasi adalah tahapan-tahapan peristiwa yang
terjadi dalam usaha manusia menyampaikan isi pernyataannya
kepada manusia lain. Urutan peristiwa ini berawal dari dalam diri
komunikator dan berakhir dalam diri komunikator.tahap-tahap
proses komunikasi dibagi menjadi :
Tahap I : proses komunikasi dalam diri komunikator Tahap II : Proses komunikasi antara komunikator dan
Komunikan.
komunikator
Tahap V : Proses komunikasi dalam diri komunikator Dalam satu proses komunikasi terdiri dari 5
tahap yang terdiri dari 3 kali proses komunikasi dalam diri
manusia, dan 2 kali proses komunikasi antar manusia. Dalam
bahasa Inggris Proses komunikasi dalam diri manusia disebut Intra
personal communication, sedangkan proses komunikasi antar
2.3. MISCOMMUNICATION
Miscommunication adalah kesalah pahaman didalam
memahami isi pernyataan yang disebabkan karena faktor
kemampuan fisik dan atau kemampuan akal yang rendah dari
komunikan. Miscommunication terjadi apabila isi pernyataan
komunikator yang didapat komunikan mengalami hambatan yang
disebabkan karena peralatan jasmaniah komunikan rendah.
2.4. MISUNDERSTANDING
Misunderstanding adalah kesalah pahaman dalam
memahami isi pernyataan yang disebabkan karena faktor
kemampuan budi (Moral, Etika dan akhlak) yang rendah.
Misunderstanding terjadi karena etika, moral dan akhlak yang
dianut komunikator dan komunikan berbeda satu sama lain,
karena komunikan dapat memahami isi pernyataan dari
komunikator sebagaimana adanya, tetapi tidak memahami
BAB III
PEMBAHASAN KASUS
3.1 Kasus Komunikasi Efektif (Proses komunikasi berjalan mulus)
Komunikator : Rifqi
Komunikan : Zidan
Isi Pernyataan : “Hari Sabtu kita mengerjakan tugas bersama di
perpustakaan”
Motif Komunikasi : Agar tugas yang dikerjakan selesai tepat waktu
Konsepsi Kebahagian : Belajar bersama dan mendapat nilai yang bagus
Hari Rabu Pak Nur Ichwan memberikan tugas kepada Mahasiswa/i nya untuk membuat makalah tentang “proses Komunikasi”, Rifqi dan Zidan salah satu mahasiswa yang diajar oleh Pak Nur Ichwan, Rifqi mengajak Zidan untuk mengerjakan tugas bersama-sama pada hari Sabtu di perpustakaan. “Hari Sabtu kita mengerjakan tugas bersama di
perpustakaan, yuk”, ajak Rifqi kepada Zidan. Rifqi menyampaikan isi pernyataannya menggunakan peralatan jasmaniahnya yaitu Mulut dan Zidan menerima isi pernyataan dari Rifqi menggunakan peralatan jasmaniahnya yaitu Telinga.
a. Penerimaan Isi Pernyataan komunikator
Zidan meneria isi pernyataan dari Rifqi menggunakan peralatan jasmaniahnya yaitu teling. Zidan menerima isi pernyataan Rifqi
sebagaimana adanya karena peralatan jasmaniah Zidan sempurna yaitu “ Hari Sabtu kits mengerjakan tugas bersama di perpustakaan”
b. Pemahaman Isi pernyataan komunikator
mengerjakan tugas bersama di perpustakaan. Mungkin Rifqi ingin belajar bersama-sama diperpustakaan, sehingga tugasnya dapat diselesaikan.
c. Penemuan motif komunikasi komunikator
Setelah memahami isi pernyataan dari Rifqi, Zidan mencoba menemukan motif komunikasi dari isi pernyataan Rifqi. Rifqi mengajak belajar bersama di perpustakaan, “Agar tugas yang dikerjakan selesai tepat waktu dan mendapat nilai yang bagus”. Sehingga Rifqi akan senang apabila bisa belajar bersama dan bisa mendapat nilai yang bagus. d. Penyesuaian konsepsi kebahagiaan
Zidan menggunakan peralatan rohaniahnya untuk membandingkan konsepsi kebahagiaan Rifqi dengan konsepsi kebahagiaannya. Rifqi akan senang apabila Zidan bisa belajar bersama dan Rifqi akan senang bila mendapat nilai yang bagus, ternyata Zidan pun akan senang bisa belajar bersama dan Zidan juga akan merasa senang bisa mendapatkan nilai yang bagus. Jadi konsepsi kebahagiaan Rifqi dan Zidan sama. e. Penentuan Sikap
Kesimpulan dari Zidan terhadap isi pernyataan Rifqi yaitu bahwa konsepsi kebahagiaannya sama dengan konsepsi kebahagiannya Rifqi, sehingga Zidan menentukan sikapnya setuju terhadap isi pernyataan Rifqi.
f. Penentuan feedback
Peralatan rohaniah Zidan bekerja secara simultan, akhirnya Zidan ingin menyampaikan feedbacknya terhadap isi pernyataan Rifqi. Feedback yang ingin disampaikan “ Oke kalau begitu, saya tunggu hari sabtu di perpustakaan”.
g. Usaha mewujudkan motif komunikasi
Setelah memutuskan untuk menyampaikan feedbacknya, maka peralatan rohaniah Zidan berusaha menyusun rencana untuk
mewujudkan motif komunikasi, dan peralatan rohaniah Zidan berusaha menyusun isi pernyataan yang akan disampaikan kepada Rifqi.
h. Melakukan tindak komunikasi
3.2 Kasus Miscomunnication (rendahnya peralatan jasmaniah (fisik) komunikan)
Komunikator : Abdu
Komunikan : Rahman
Isi Pernyataan : “Besok hari terakhir saya libur”
IP yang diterima : “Besok saya traktir makan bubur”
Motif Komunikasi : agar Rahman mau ditraktir makan bubur
Konsepsi kebahagiaan: Abdu merasa senang bila Rahman datang untuk
ditraktir makan bubur
Suatu hari diakhir pekan Abdu bertemu dengan rekan lamanya
yaitu Rahman, setelah berbincang – bincang dan bercengkrama, ketika
sedang asik bercengkrama, Abdu ingin memberitahu Rahman bahwa “Besok
hari terakhir Abdu libur” akan tetapi Rahman mendengar “Besok Abdu mau
mentraktir makan bubur”. Sejenak Rahmanpun berfikir, dan mencoba untuk
menemukan motif komunikasi dari Abdu. a. Penerimaan Isi pernyataan Komunikator
Rahman menerima Isi pernyataan si Abdu menggunakan peralatan
jasmaniahnya yaitu alat pendengaran (Telinga). Karena peralatan
jasmaniah Rahman sedikit rendah, maka isi pernyataan Abdu tidak
diterima dengan sempurna, yang diterima yaitu “ Besok saya traktir makan
bubur”
b. Pemahaman isi pernyataan Komunikator
Setelah menerima isi pernyataan dari Abdu, Rahman mencoba
memahami apa yang Abdu katakan, mungkin Abdu sedang berulang tahun
mendapat rezeki lebih, jadi Abdu ingin mentraktir saya. Rahmanpun
mencoba memahami dari isi pernyataan Abdu yang diterimanya. c. Penemuan motif komunikasi
Rahman telah memahami isi pernyataan dari Abdu sehingga
Rahman berusaha menemukan motif komunikasi dari Abdu. Abdu
berusaha mengajak makan bubur bersama dan semua ditraktir oleh Abdu,
berarti jika Abdu ingin mentraktir Rahman makan bubur, Agar Rahman
mau ditraktir makan bubur bersamanya besok. d. Penyesuaian konsepsi kebahagian
Rahman mencoba menyesuaikan konsepsi kebahagiaannya dengan
konsepsi kebahagiaan Abdu, menggunakan peralatan rohaniah Rahman.
Abdu akan merasa senang bila saya datang untuk ditraktir makan bubur
besok, dan tentu Rahman akan merasa senang bila ditraktir makan bubur
oleh Abdu. Rahman menyimpulkan bahwa konspsi kebahagiaan Abdu
e. Penentuan Sikap
Kekesimpulan dari penyesuaian konspesi kebahagiaan Raahman
dan Abdu. Maka Abdu menyimpulkan bahwa konsepsi kebahagiaannya
sama dengan Abdu jadi sikap Rhaman setuju terhadap isi pernyataan dari
Abdu.
f. Penentuan feedback
Peralatan rohaniah Rahman menentukan bahwa Rahman ingin
menyampaikan feedbacknya kepada si Abdu, isi pernyataan yang ingin
disampaikan yaitu. “Baiklah saya akan datang besok di tempat bubur
gondrong”
g. Berusaha mewujudkan motif komunikasi
Setelah Rahman memutuskan untuk menyampaikan feedbacknya,
maka peralatan rohaniah Rahman berusaha menyusun rencana untuk
mewujudkan motif komunikasi dan peralatan rohaniah Rahman juga
berusaha menyusun isi pernyataan yang akan disampaikankepada Abdu. h. Melakukan tindak komunikasi
Setelah Rahman menyusun Rencana untuk mewujudkan motif
komunikasinya, sesuai dari rencana itu maka Rahman ingin
menyampaikan feedbacknya, dengan melakukan tindak komunikasi
Setelah meendengan isi pernyataan (feedback) dari Rahman, si Abdu berfikir dan
mencoba memahami isi pernyataan Rahman, setelah memahami ternyata Rahman
keliru menerima isi pernyataan yang disampaikan Abdu sehingga Abdu pun
berkata “Loh, siapa yang mau mengajak kamu makan bubur?”, sehingga Rahman
Dalam kasus ini terjadi miscommunication yang disebabkan oleh peralatan
jasmaniah (fisik) komunikan rendah, sehingga isi pernyataan yang disampaikan
tidak dapat diterima dengan sempurna.
3.3 Kasus Misunderstanding ( disebabkan karena rendahnya Budi komunikan )
Komunikator : Paijo
Komunikan : Richard (Bule)
Isi pernyataan : “Sudah malam, waktunya beristirahat bukan
bertamu!”
Motif komunikasi : Agar Richard lekas segera pulang
Konsepsi kebahagiaan: Paijo senang jika Richard tidak bertamu hingga
larut malam
a. Penerimaan Isi Pernyataan Komunikator
Richard menerima Isi pernyataannya dengan menggunakan peralatn jasmaniahnya yaitu alat pendengarannya (Telinga), dan Richard menerima isi pernyataan dari Paijo sebagaimana adanya, karena Fisik Richard sempurna, yaitu “Sudah malam, waktunya beristirahat bukan bertamu!”
b. Pemahaman Isi Pernyataan komunikator
Setelah menerima isi pernyataan Paijo, Richard mencoba memahami apa yang dimaksud dari Isi pernyataan Paijo terhadap dirinya, Richard memahami bahwa sudah larut malam sudah waktunya beristirahat bukan bertamu, sehingga secara tidak langsung Richar disuruh pulang.
c. Menemukan Motif Komunikasi Komunikator
Dengan peralatan Rohaniahnya Richard mencoba menemukan motif komunikasi Paijo, apa maksud dari perkataan Paijo kepada dirinya, mungkin Paijo menyuruh saya lekas pulang, karena waktu sudah terlarut malam.
d. Penyesuaian Konsepsi kebahagiaan
Dengan peralatan rohaniahnya Richard mencoba menyesuaikan konsepsi kebahagiannya dengan Paijo, ternyata Paijo akan merasa senang apabila Richard tidak bertamu hingga larut malam, sedangkan Richard merasa tidak senang karena masih ingin bercengkrama dengan kekasihnya yaitu Ayu. Richard menyimpulkan bahwa Konsepsi
kebahagiannya dengan Paijo tidak sama. e. Penentuan Sikap
Setelah menyesuaikan Konsepsi kebahagiaannya Richard mencoba menentukan sikapnya terhadap Paijo, sikap Richard yaitu Tidak setuju dengan Paijo.
f. Penentuan feedback
Richard ingin menyampaikan feedback nya terhadap isi pernyataan Paijo.
g. Berusaha mewujudkan Motif Komunikasi
pun berusaha menyusun Isi pernyataan yang akan disampaikan kepada Paijo.
h. Melakukan Tindak Komunikasi
Setelah berusaha mewujudkan Motif komunikasi Richard
melakukan Tindak Komunikasi dengan peralatan Jasmaniahnya Richar mencoba mengkonkretkan isi pernyataan yang masih bersifat abstrak.
Karena ada satpam yang berkeliling komplek perumahan, satpam pun menegur dan mengintrogasi Richard, Richard semakin bingung dengan apa yang telah terjadi, karena dia sudah terbiasa bermain hingga larut malam di negaranya.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan