Tugas II Komunikasi Bisnis
2. Bagaimana cara memperbaiki kesalahpahaman dalam berkomunikasi? Berikan contoh.
Jawab:
1. Siapa saja yang diajak komunikasi bisnis? Dilihat dari pengertian komunikasi bisnis adalah kegiatan yang meliputi pengiriman dan penerimaan pesan-pesan di antara dua orang, kelompok kecil atau dalam satu lingkungan atau lebih dengan tujuan untuk mempengaruhi perilaku di dalam suatu organisasi.” ( Floyd, James J dkk. 2006. Komunikasi Bisnis dan Profesionalisme. Bandung : Rosdakarya )
Contoh pada perusahaan sebagai organisasi bisnis juga melakukan komunikasi. Komunikasi yang terjadi dalam perusahaan disebut komunikasi bisnis. Jika dibandinkan dengan komunikasi individu, komunikasi bisnis lebih rumit dan kompleks. Komunikasi yang terjadi dalam bisnis bias terjadi berupa komunikasi internal, komunikasi eksternal bersifat formal maupun informal dan dapat dapat berbentuk verbal maupun non verbal.
Dalam bisnis komunikasi dilakukan oleh pimpinan, pegawai, tenaga penjual, teknisi, operator telpon, konsumen, atau dengan surat-surat resmi.
Jadi secara umum dapat disimpulkan komunikasi bisnis dilakukan oleh pelaku bisnis atau dunia usaha baik resmi maupun tidak resmi.
2. Cara memperbaiki kesalahpahaman dalam berkomunikasi adalah dengan cara:
a. Duduk bersama-sama dalam satu meja. Jika anda berada dalam lingkungan bisnis, lakukan rapat. Jika lebih informal, maka teleponlah atau undang untuk pertemuan secara lebih personal.
satu pesan secara lebih berhati-hati, minimalkan gangguan dalam proses komunikasi, dan mempermudah upaya umpan balik antara si pengirim dan si penerima pesan. c. Menciptakan pemahaman konteks melalui pembicaraan agar bisa saling memahami. d. Menggunakan pendekatan berkomunikasi yang berpusat pada penerima. Artinya
tetap memperhatikan penerima ketika sedang berkomunikasi atau penyelesaian masalah. Sikap empati, perduli atau peka terhadap perasaan dan kepentingan lawan bicara.
e. Mau mengoreksi diri dengan penuh kesadaran dari dalam dan tanpa intervensi dari pihak lain. Untuk melakukan hal ini dibutuhkan kedewasaan dan kematangan berfikir. Kedewasaan dan kematangan berfikir tidak hanya membutuhkan IQ dan intelegensi, tetapi lebih membutuhkan kesadaran, Toleransi dan inisiatif dari dalam diri.
f. Menggunakan metode Arbitrasi, yaitu adanya peran orang ketiga sebagai penengah untuk penyelesaian masalah.
Contoh: