• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebijakan Lembaga Penyiaran Dalam Pengelolaan Program Siaran Pemilu (Laporan Penelitian).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kebijakan Lembaga Penyiaran Dalam Pengelolaan Program Siaran Pemilu (Laporan Penelitian)."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

_Bidang Unggulan: KBI / Kebijakan, Budaya, dan Informasi_ _Kode/Nama Rumpun Ilmu: 703 / Penyiaran_

LAPORAN AKHIR

PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI

KEBIJAKAN LEMBAGA PENYIARAN DALAM PENGELOLAAN PROGRAM SIARAN PEMILU

TIM PENELITI Ketua :

Dr. Dadang Rahmat Hidayat, S.Sos., SH, M.Si. NIDN: 0005026807 Anggota :

(2)
(3)

RINGKASAN

Laporan ini merupakan laporan akhir penelitian tentang kebijakan lembaga

penyiaran di Indonesia dalam Pemilu 2014. Menjelang masa kampanye pemilu anggota

legislatif, pemilihan presiden dan pemilihan kepala daerah, media massa harus segera

bersiap-siap untuk menjadi saluran yang digunakan para peserta Pemilu untuk berlomba

mempengaruhi masyarakat. Fenomena yang biasa terjadi ini menjadi menarik karena

banyak terjadi media massa tidak mampu menjaga independensinya sebagai lembaga yang

netral.

Riset ini dilakukan untuk melihat fenomena tersebut terutama pada lembaga

penyiaran. Tujuannya adalah untuk menemukan kebijakan program siaran Pemilu dalam

hal pemilu 2014, mengkritisi kinerja lembaga penyiaran melalui konsep-konsep dan teori

yang relevan, serta untuk merumuskan rekomendasi tentang bagaimana seharusnya

lembaga penyiaran berperilaku.

Metode yang dipakai adalah metode penelitian kualitatif dengan objek beberapa

lembaga penyiaran di Kalimantan Timur, Aceh dan Jawa Timur. Dalam melakukan

analisis, peneliti menggunakan konsep Jurnalisme Damai, Elemen Jurnalisme, Kode Etik

Jurnalistik, serta P3/SPS KPI.

Dari hasil riset ditemukan bahwa ada indikasi dan kecenderungan beberapa

lembaga penyiaran memanfaatkan momentum pemilu untuk menjadi sarana sosialisasi dan

bahkan kampanye sekaligus momentum untuk mendapatkan keuntungan pemasangan iklan

dari para peserta pemilu legislatif dan pemilihan presiden tahun 2014. Meski ditemukan

ada yang sangat kentara keberpihakan kepada kandidat tertentu namun secara umum masih

berada pada jalur yang sesuai dengan rambu-rambu atau ketentuan penyelenggaraan siaran

pemilu. Keberpihakan yang kentara salah satunya berkaitan dengan kedekatan pemilik atau

(4)

PRAKATA

Independensi media penyiaran merupakan salah satu indikator majunya demokrasi

di sebuah negara. Salah satu tantangan terbesar independensi media penyiaran adalah

keterlibatan media penyiaran dalam pesta politik pemilu terutama pada masa kampanye.

Mendekati masa kampanye pemilu baik pemilu anggota legislatif, presiden dan

kepala daerah (pemilukada), media massa harus segera bersiap-siap untuk menjadi saluran

yang digunakan para peserta Pemilu untuk berlomba mempengaruhi masyarakat.

Fenomena yang biasa terjadi ini menjadi menarik karena banyak terjadi media massa tidak

mampu menjaga independensinya sebagai lembaga yang netral.

Dalam menunjang hal tersebut, kami selaku Tim Peneliti tergerak untuk meneliti

masalah kebijakan media penyiaran dalam mengelola siaran pemilu di berbagai media

dengan memanfaatkan peluang bantuan Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi dari

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia ini. Kami mendapat peluang ketika bantuan nasional ini kemudian difasilitasi

oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Universitas Padjadjaran. Selain

itu, dukungan dari Fakultas Ilmu Komunikasi untuk penyelenggaraan penelitian ini

sungguh sangat besar. Ditambah dengan dukungan dari pihak-pihak lain, kami merasa

bersyukur pada akhirnya penelitian ini dapat berjalan.

(5)

2. Prof. Dr. Wawan Hermawan, M.Si, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian

Masyarakat Unpad, yang selalu memberi semangat dan peluang penelitian secara

kompetitif di lingkungan Unpad.

3. Prof. H. Deddy Mulyana, M.A., Ph.D., Dekan Fikom Unpad dengan penuh kesabaran

dalam mendorong dan memberi kesempatan kepada seluruh dosen Fikom untuk terus

meningkatkan kinerja dan melakukan penelitian.

4. Rekan-rekan dari Komisi Penyiaran Indonesia Pusat dan Daerah serta pengelola industri

media massa yang menyatakan kesediaannya untuk membantu penelitian ini: KPID

Aceh, KPID Kalimantan Timur, KPID Jawa Timur, dan KPI Pusat, serta TVRI Aceh,

Serambi FM, Tepian TV-Samarinda, Suara Samarinda FM, BTV-Balikpapan dan KP

FM-Balikpapan, BerauTV, JTV Surabaya dan Radio Suara Surabaya.

5. Seluruh teman-teman dari sivitas akademika Fikom Unpad yang telah membantu dan

memberikan dorongan dalam kelancaran melakukan penelitian secara berkualitas.

Semoga penelitian ini dapat bermanfaat, terutama untuk kemajuan dunia penyiaran

di Indonesia.

Bandung, November 2014

(6)

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN KEMAJUAN……… ii

RINGKASAN……… iii

PRAKATA ………... iv

DAFTAR ISI ……… vi

BAB I PENDAHULUAN……… 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………... 6

BAB III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN……… 11

BAB IV METODE PENELITIAN ……… 12

BAB V HASIL YANG DICAPAI ………... 16

BAB VI RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA ……….. 46

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ………. 47

DAFTAR PUSTAKA ……… 49

(7)

BAB 1 PENDAHULUAN

Media Massa adalah salah satu sarana yang cukup penting dalam proses komuikasi

politik dalam fungsi sosialisasi dan edukasi politik bagi berbagai suprastruktur maupun

infrastruktur sistem politik dimana pun. Media massa banyak digunakan kerena peranan

dan pengaruhnya yang tidak dapat diabaikan. Dari sekian banyak jenis media massa, saat

ini yang sangat strategis adalah media penyiaran. khususnya di Indonesia. Hampir setiap

keluarga atau rumah tangga di Indonesia memiliki radio dan atau televisi. Sehingga

kemungkinan pemakaian media tersebut oleh masyarakat menjadi potensi penyampaian

berbagai pesan termasuk pesan-pesan politik dari para aktor politik.

Media penyiaran dalam melaksanakan kegiatannya menggunakan frekuensi sebagai

ranah publik yang terbatas, sehingga kaidah-kaidah penggunaan media massa penyiaran

diatur khusus sehingga berbeda dengan media massa lainnya. Prinsip penggunaan

frekuensi sebagai ranah publik menyebabkan media penyiaran diatur secara ketat (highly

regulated), termasuk dalam penggunaannya bagi kepentingan politik. Lembaga penyiaran

harus diabdikan sebesar-besarnya kepentingan publik dan seyogyanya independen

terhadap kepentingan politik tertentu. Oleh karena itu bagaimana media penyiaran di

Indonesia, menjalankan peran dan fungsinya dalam aktivitas politik khususnya kebijakan

dalam penyaiaran pemilu menjadi sangat penting untuk diketahui. Penelitian ini

dimaksudkan untuk mengetahui tentang kebijakan lembaga penyiaran dalam

Referensi

Dokumen terkait

pengelolaan yang baik agar tanah dapat pengelolaan yang baik agar tanah dapat menjadi produktif dan tidak rusak. Oxisol meliputi sekitar 8%

MANGISARA SIMANGUNSONG, (masing- masing terdakwa dalam berkas perkara terpisah) pada hari Sabtu tanggal 04 April 2015 sekitar pukul 09.00 Wib atau setidak-tidaknya pada

Pada penelitian ini, pemetaan yang dihasilkan adalah peta jenis, jumlah dan asal sampah di TPA Putri Cempo, peta daerah asal pemulung serta peta daerah asal penadah barang bekas

Profesi Keperawatan Gerontik menerapkan konsep dasar dan teori-teori terkait dengan gerontik dalam melakukan asuhan keperawatan gerontik sesuai dengan masalah

Bila, kamu belum sanggup melakukan perbuatan2 mulia, asal kamu menjadi orang yang benar yang tidak merugikan kepentingan masyarakat, itu sudah lebih dari cukup Perbuatan

Salut buat bro VJ dari Samarinda. J2, tango, dan flow-nya sungguh bagus, sederhana, tapi kena dan bisa diaplikasikan dalam banyak situasi. Izin copas ya, bro. Di semua postingan

Hasil yang diperoleh adalah faktor dominan yang mempengaruhi keputusan etnis China non-muslim menjadi nasabah di Bank Syariah Mega Indonesia adalah faktor promosi, yang terdiri dari

Pertemuan pertama diawali dengan tes menulis puisi yang dilakasanakan pada hari Rabu tanggal 23 Januari 2010. Tes yang dilakukan adalah unjuk kerja. Siswa membuat sebuah