ABORSI DALAM ETIKA KRISTEN
PENDAHULUANA) Latar belakang
Jika kita berbicara mengenai aborsi mungkin saja kata ini tidak lagi asing bagi telinga kita. Justru hal inilah yang sering terjadi pada zaman sekarang ini. Jika kita perhatikan begitu banyaknya kasus-kasus aborsi yang terjadi dikalangan wanita yang terutama adalah mereka yang belum menikah bahkan dibawah umur karena melakukan seks bebas (diluar nikah). Kebanyakan kehamilan diluar nikahlah yang mendorong mereka untuk melakukan apa yang keji atau tidak berkenan di mata Tuhan. Bagi mereka yang melakukan hubungan layaknya suami-istri yang seharusnya belum saatnya mereka melakukan itu ataupun mengetahui hal-hal yang bersifat pornografi. Bagi seorang anak Tuhan, ini merupakan tindakan yang terlarang dimata Tuhan yang seharusnya dan semestinya dijauhi oleh anak Tuhan.
Bila kita perhatikan aborsi sudah sangat berkembang secara cepat dikalangan masyarakat, terutama pelajar dan mahasiswa. Bahkan tidak jarang juga anak-anak Tuhan melakukannya, terutama bagi mereka yang belum lahir baru dan balum mengenal Kristus secara pribadi.
B) Rumusan masalah
Penilis akan membahas mengenai hal-hal berikut;
Pengertian aborsi
Alasan-alasan melakukan aborsi
Pandangan Etika Kristen
C) Tujuan penulisan
PEMBAHASAN
A) Pengertian Aborsi
Aborsi adalah upaya untuk mengakhiri kehamilan dengan intervensi (campur tangan) eksternal terhadap proses reproduksi. Hal ini bisa diartikan sebagai gugurnya fetus dari seorang ibu yang sedang hamil. Biasanya aborsi
dilakukan pada ibu hamil dengan usia kandungan 28 minggu.
B) Alasan Aborsi
Aborsi juga mencakup beberapa macam alasan;
v Aborsi terapeutik atau yang lenih dikenal dengan aborsi untuk
menyelamatkan nyawa sang bunda. Misalnya dalam kehamilan ektopik atau tubal, yaitu apabila sel telur yang dibuahi tidak masuk dalam rahim
melainkan masuk dalam saluran pembuluh telur ke kandungan rahim. Dengan demikian secara medis pilihannya adalah satu, yaitu dengan menggugurkan janin. Karena jikalau tidak digugurkan akan merenggut
nyawa sang ibu dan sang janin. Akibat yang lain jika tidak digugurkan adalah bayi tetap meninggal dan sang ibu menderita kanker, penyakit jantung, dll.
v Aborsi genetika, yaitu pengguguran yang dilakukan karena sang bayi mempunyai cacat fisik maupun cacat mental.
v Aborsi elektip (pilihan). Aborsi hal semacam ini dilakukan bukan lantaran karena nyawa ibu terancam atau resiko cacat fisik atau mental pada bayi, tetapi karena keinginan orang tua yang kenyamanannya diinterupsi oleh kehadiran sang bayi. Biasanya berkaitan dengan ekonomi orang tua atau untuk membatasi jumlah penduduk seperti di China
v Tidak ketinggalan juga masalah atau alasan melakukan aborsi, yaitu kehamilan yang tidak diinginkan. Hal ini terjadi lantaran hamil diluar nikah, korban pemerkosaan, dll
C) Pandangan Etika Kristen
Sebelum membahas mengenai pandangan Etika kristen, kita akan membahas Undang-undang kesehatan No. 23/1992, dalam pasal 15 dikatakan:
b. Dalam keadaan darurat, sebagai upaya penyelamatan jiwa si ibu dan janin yang dikandung, dapat diambil tindakan medis.
Jadi bisa disimpulkan di Indonesia mengesahkan aborsi untuk alasan nomor 1 dan 2 diatas.
Tetapi kita akan melihat dalam pandangan Etika Kristen.
v Dalam 10 perintah Allah hukum yang ke-6 dikatan bahwa jangan
membunuh. Tetapi aborsi adalah pengguguran/pembunuhan terhadap janin yang dimana janin itu sugah memiliki nyawa.
v Nafas bukanlah permulaan kehidupan manusia. Daud berkata didalam dosa aku dikandung ibuku (Maz. 57:1)
KESIMPULAN
Dari pemaparan presentasi ini penulis menyimpulkan bahwa aborsi itu tidak diperkenankan atau tidak boleh dilakukan karena bertentangan dengan Etika kristen dan tidak diperkenankan didalam pandangan Alkitabiah. Karena aborsi sama saja dengan pembunuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Pardede, Pontas
Tt. Etika Kristen dan Isi-isu Etis dalam Dinia Yang Terus Berubah, Surakarta: STT INTHEOS SURAKARTA.
Gisler, L Norman