UNAIR News 16/2/2016
Fasilitas Lengkap, Departemen Komunikasi Siap Bersaing di
Dunia Global
news.unair.ac.id/2016/02/16/fasilitas-lengkap-departemen-komunikasi-siap-bersaing-di-dunia-global-2/
Dr. Yayan Sakti Suryandaru S.Sos., M.Si., saat berinteraksi dengan mahasiswa di salah satu laboratorium Depkom. (Foto: UNAIR NEWS)
UNAIR NEWS – Departemen Komunikasi (Depkom) FISIP UNAIR dikenal memiliki banyak fasilitas pendukung perkuliahan. Terdapat sejumlah laboratorium di sana. Misalnya, laboratorium simulasi design, simulasi public relations, radio, broadcast, grafis, fotografi dan film.
Selain itu, komunitas atau himpunan mahasiswanya pun beragam. Hal ini membuat para mahasiswa bebas berekspresi dan menyalurkan bakat. Dengan demikian, semangat untuk kuliah pun ikut terpompa.
Himpunan mahasiswa yang dimaksud antara lain, Corat-Coret (bidang seni lukis/gambar), Commic (fotografi), Public Relation, Audio Visual, Peeping (film), Commpor (olahraga basket dan futsal), Seo (event organizer), Rocs (radio), dan Koma (jurnalistik).
Tak heran, Depkom optimistis dapat bersaing di dunia global. “Kita pernah dengar jargon Pak Rektor yang berbunyi: we are going there. Maksudnya, kita sedang berproses untuk menuju level tertinggi di tingkat internasional.
Departemen ini sudah siap. Bahkan, sudah berjalan sejak jauh hari,” kata Suko Widodo, salah satu dosen pengajar.
Ketua Depkom Dr Yayan Sakti Suryandaru S.Sos., M.Si., membenarkan, pihaknya sudah banyak melakukan terobosan. Berbagai seminar baik nasional maupun internasional sudah dilaksanakan. Para pembicara dari luar negeri selalu dihadirkan untuk berbagi ilmu dalam beragam kesempatan.
“Alumnus Depkom berkecimpung di banyak bidang baik di tingkat nasional bahkan di level internasional. Bisa disimpulkan, lulusan departemen ini langsung berbaur di masyarakat dan diserap dunia kerja,” kata dia.
Untuk meningkatkan mutu tenaga pengajar, sejumlah dosen difasilitasi guna melakukan studi lanjutan. Sebagian besar menempuhnya di luar negeri. Selama ini, Depkom sudah bekerja sama dengan institusi maupun kampus asing. Contohnya, Oslo University College, University of Quensland, Edit Cowan University, dan Auckland University of Technology. (*)
Penulis: Rio F. Rachman