• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ketertarikan Penelitian ariasti Berjudul Hubunga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Ketertarikan Penelitian ariasti Berjudul Hubunga"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Ketertarikan Penelitian Berjudul “Hubungan Kebiasaan Membaca dengan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa kelas V SDN Bantarkemang 6

Bogor”

Oleh :

Heni Lestari (1815153358) Kelas F PGSD 2015 Universitas Negeri Jakarta

Saya tertarik untuk melakukan penelitian berjudul “Hubungan Kebiasaan

Membaca dengan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SDN

Bantarkemang 6 Bogor”. Dalam penelitian tersebut terdapat 2 variabel yaitu

kebiasaan membaca (variable x) dan kemampuan membaca pemahaman (variable

y). Saya tertarik untuk mengambil variabel kemampuan membaca pemahaman

(variable y) karena kemampuan membaca pemahaman merupakan hal yang sangat

penting dikuasai oleh siswa sejak di sekolah dasar khususnya pada siswa kelas

tinggi (4,5,6). Fanany dalam Sigit Vebrianto Susilo menjelaskan bahwa “membaca

pemahaman yaitu membaca yang penekanannya diarahkan pada keterampilan

memahami dan menguasai isi bacaan”1. Hal ini berarti kegiatan membaca

pemahaman menuntut pembaca untuk benar-benar memahami makna sebuah teks,

tidak hanya sekedar membunyikan lambang bahasa tertulis. Bahkan pembaca

seharusnya dapat menjelaskan isi teks kembali baik dalam bentuk lisan maupun

tulisan.

1 Sigit Vebrianto Susilo, 2016, Metode Pembelajaran Pengetahuan Awal terhadap

(2)

Namun, kenyataannya banyak siswa yang hanya sekedar melakukan

kegiatan membaca tetapi masih belum menangkap isi dari teks bacaan dengan tepat

atau dengan kata lain belum melakukan kegiatan membaca pemahaman secara

maksimal. Studi PISA (Priogramme for International Student Assesment)

melaporkan bahwa 25%-34% dari siswa Indonesia masuk dalam tingkat literasi-1.2

Artinya sebagian besar siswa masih memiliki kemampuan membaca pada taraf

‘belajar membaca’ dan belum mampu memahami isi bacaan secara maksimal.

Padahal soal-soal ujian seperti ujian nasional, ujian sekolah maupun ujian akhir

semester khusunya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia sebagian besar

menuntut pemahaman siswa dalam mencari dan menentukan tema, gagasan pokok,

gagasan penjelas, kalimat utama, kesimpulan, pesan atau amanat, tokoh utama,

latar, dan sebagainya yang hanya dapat dijawab apabila siswa memiliki kemampuan

membaca pemahaman yang baik. Selan itu kemampuan membaca pemahaman

merupakan kunci bagi siswa untuk memahami berbagai pengetahuan baik di

sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Variabel x yang akan saya teliti adalah kebiasaan membaca. Saya tertarik

untuk mengambil variabel ini karena kebiasaan membaca adalah kegiatan yang

sangat penting dilakukan sejak dini. D.P Tampubolon dalam Q Fathan Alfatih

mengatakan “kebiasaan membaca adalah kegiatan membaca yang telah mendarah

daging pada diri seseorang (dari segi kemasyarakatan, kebiasaan adalah kegiatan

(3)

membaca yang telah membudaya dalam suatu masyarakat)”3. Hal tersebut berarti

kebiasaan membaca menjadi sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi dan

dilaksanakan dengan keinginan membaca dari dalam dirinya sendiri secara terus

menerus menjadi sebuah kebiasaan. Seperti yang dikemukakan oleh Sayturrasik

yaitu jika siswa membaca atas dasar kebutuhan, maka ia akan mendapatkan segala

informasi yang ia inginkan. Namun sebaliknya, jika siswa membaca atas dasar

paksaan, maka informasi yang ia peroleh tidak akan maksimal4. Kegiatan membaca

tidak hanya terjadi dilingkungan sekolah saja tetapi juga berlangsung dimanapun

dan kapanpun. Minat baca siswa yang rendah tentunya membuat siswa tidak

menjadikan membaca sebagai suatu kebiasaan. Padahal, kebiasaan siswa untuk

membaca tentunya akan berdampak kepada pemahamannya terhadap isi teks

bacaan.

Seperti dikutip dari jurnal karya Mulyono bahwa terdapat korelasi yang

signifikan antara kebiasaan membaca dengan kemampuan membaca pemahaman

yang sangat kuat, yaitu 0,856.5 Oleh karena itu, saya tertarik untuk meneliti kedua

variable diatas menggunakan metode kuantitatif korelasional. Dengan metode

korelasi ini saya akan melakukan penelitian mengenai ada atau tidaknya hubungan

kebiasaan membaca dengan kemampuan membaca pemahaman siswa di kelas V

SDN Bantarkemang 6 Bogor.

3 Alfatih, Q Fathan. 2014. Hubungan Antara Kebiasaan Membaca dengan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas XI SMA Insan Kamil Bogor. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

4 Sauturrasik. 2015. Korelasi Antara Kebiasaan Membaca dengan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas XI IPA SMAN 1 Ambunten. Ambunten: Jurnal Lentera Sains. Volume 5. Hal. 26

(4)

DAFTAR PUSTAKA

Alfatih, Q Fathan. 2014. Hubungan Antara Kebiasaan Membaca dengan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas XI SMA Insan Kamil Bogor. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Mulyono. 2014. Korelasi antara kebiasaan membaca dengan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VI SDN 1 Josari. NOSI. . Ponorogo. Volume 2 hal.329

Sauturrasik. 2015. Korelasi Antara Kebiasaan Membaca dengan Kemampuan

Membaca Pemahaman Siswa Kelas XI IPA SMAN 1 Ambunten. Ambunten:

Jurnal Lentera Sains. Volume 5. Hal. 26

Susilo, Sigit Vebrianto. 2016. Metode Pembelajaran Pengetahuan Awal terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SD Negeri 1 Depok. Jurnal Pendidikan Dasar UNJ. Volume 7 hal. 153.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan segala puji dan syukur Alhamdulillah atas segala limpahan rahmat dan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan kelancaran sehingga penulis dapat

Tingkat pengetahuan Pasien Rawat Jalan Penggunaan Antibiotik di Puskesmas Karanganyar.. Journal of pharmaceutical Science and

Lampiran 6 Hasil analisis kurva hubungan eksponensial 2 dengan perangkat lunak Curve

Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis tentang nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam tari Ratéb Meuseukat, dapat disimpulkan bahwa tarian ini diciptakan

Persen serangan yang ditunjukkan oleh rayap tanah memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan rayap kayu kering, menurut penelitian Syaiful (2009) menunjukkan bahwa

Dalam sejarah Islam, masalah kepemimpinan politik (imamah) merupakan persoalan yang krusial. Karena ini adalah persoalan pertama yang menimbulkan perselisihan di antara

Dari pengamatan siklus I diperoleh temuan antara lain guru dalam melaksanakan penerapan “Metode pembelajaran SQ3R” diawali dengan tahap pemberian apersepsi terhadap materi

Hasil penelitian menunjukan bahwa hampir seluruh balita usia 1-2 tahun di Kelurahan Setono Pande tidak mengalami kejadian gizi kurang, hal ini menunjukan bahwa