BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan akuntabilitas dan transparansi dalam bidang pengelolaan keuangan adalah merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Semua proses pertanggungjawaban publik atas pengelolaan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah harus dilaksanakan dalam kerangka dan mekanisme pertanggungjawaban sesuai peraturan per-Undang-Undangan yang berlaku. Penyampaian laporan pertanggung-jawaban keuangan pemerintah yang memenuhi prinsip tepat waktu dan disusun dengan mengikuti standar akuntansi pemerintahan yang telah diterima secara umum. Kualitas informasi dalam laporan keuangan pemerintah tersebut sangat dipengaruhi oleh kepatuhan terhadap standar akuntansi dan didukung oleh sebuah sistem akuntansi yang handal.
Laporan keuangan berupa neraca, laporan realisasi anggaran, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan harus disajikan sesuai prinsip-prinsip akuntansi pemerintahan yang berlaku umum, yaitu PP No. 24 Tahun 2005 terakhir adalah PP No 71 Tahun 2010 tentang sistem akuntansi pemerintahan. Untuk itu, pemerintah daerah memerlukan sistem yang dapat diandalkan (reliable), yaitu sistem yang mampu mengolah data-data (input) dan menghasilkan informasi (output) untuk menghasilkan laporan keuangan dan informasi keuangan lainnya secara lebih komprehensif, meliputi informasi mengenai posisi keuangan daerah, kondisi kinerja keuangan, dan akuntabilitas pemerintah daerah.
(Sistem Informasi Manajemen Daerah).
Program Aplikasi Komputer Simda (Sistem Informasi Manajemen Daerah) dikembangkan oleh BPKP. Program aplikasi ini dikembangkan guna membantu pengelolaan keuangan daerah baik di tingkat SKPKD maupun di tingkat SKPD. Rencana pengembangan selanjutnya yaitu Simda Keuangan Akrual Basis berdasarkan PP nomor 71 tahun 2010. Adanya program aplikasi ini diharapkan bisa memberikan manfaat lebih kepada pemda dalam melaksanakan pengelolaan keuangan daerah.
Sistem Informasi Manajemen Daerah yang telah dibangun dapat menyediakan data dan infomasi yang akan dimanfaatkan untuk mendukung kecepatan penyelenggaraan pemerintahan di daerah dan kecepatan merespons terhadap tuntutan masyarakat. Sistem informasi Manajemen yang didukung teknologi informasi (TI) seperti program aplikasi komputer Simda dapat memberikan nilai tambah bagi organisasi pemerintah daerah jika didesain menjadi sistem informasi yang efektif. Sistem informasi tersebut dikatakan efektif jika kualitas informasi yang dihasilkan berupa laporan keuangan yang memenuhi karakteristik kualitatif laporan keuangan diantaranya relevan, andal, dapat diperbandingan dan dapat dipahami. Namun demikian, pengukuran atau penilaian kualitas suatu sistem informasi yang efektif sulit dilakukan secara langsung. Kesulitan penilaian kesuksesan dan keefektifan sistem informasi secara langsung mendorong banyak peneliti mengembangkan model untuk menilai kesuksesan sistem informasi.
Penelitian yang dilakukan Wahyuni (2011) menguji kesuksesan Simda di Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur dengan menggunakan model DeLone dan McLean (1992). Hasil penelitiannya tersebut menunjukkan bahwa kualitas informasi, kualitas sistem berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kepuasan pengguna dan intensitas penggunaan Simda. Penelitian yang lain yang dilakukan oleh Cahya, Dkk (2014) melakukan evaluasi kesuksesan implementasi Aplikasi Pengelolaan Tugas Belajar (APTB) di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dengan Menggabungkan TAM dan Model Delone dan McLean yang diperbaharui, dan hasilnya secara keseluruhan, kesuksesan implementasi APTB dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh factor kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas layanan, kegunaa yang dirasakan, kemudahan yang dirasakan serta kepuasan pengguna. Penelitian lainnya juga dilakukan oleh Tan dkk (2015) yang menguji Kesuksesan Sistem Informasi Model Delone & Mclean(2003) pada sector Publik di Kabupaten Jepara dan hasilnya dari 9 hipotesis yang diajukan hanya 4 variabel yang berpengaruh significant, dan variable yang paling mempengaruhi Kesuksesan SIKD adalah Kualitas System.
Masa pengembangan dan implementasi system yang telah berlangsung selama 5 tahun (2011-2016) di Kabupaten Brebes dirasakan telah cukup untuk mengevaluasi dan menilai apakah system informasi tersebut dapat dikatakan sukses. Sebelum dan setelah adanya penggunaan SIMDA opini Laporan Keuangan tetap Wajar dengan Pengecualian (WDP), hanya saja yang menjadi catatan adanya peningkatan Pengelolaan Administrasi Keuangan menjadi lebih baik, tertib dan tepat waktu. Adanya hasil penelitian yang berbeda-beda menunjukkan adanya kesenjangan penelitian (research gap). Semua hal ini mendorong peneliti untuk melakukan “Pengujian Empiris Model Delon and McLean yang Diperbaharui terhadap Kesuksesan Implementasi Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) pada Pemerintah Daerah Kabupaten Brebes”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
4. Apakah kualitas sistem berpengaruh positif terhadap Kepuasan Pemakai? 5. Apakah kualitas layanan berpengaruh positif terhadap intensitas penggunaan? 6. Apakah kualitas layanan berpengaruh positif terhadap Kepuasan Pemakai? 7. Apakah intensitas penggunaan berpengaruh positif terhadap kinerja individu? 8. Apakah kepuasan pemakai berpengaruh positif terhadap kinerja individu? 9. Apakah kinerja individu berpengaruh positif terhadap kinerja organisasional?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menguji hubungan kualitas informasi terhadap intensitas penggunaan
2. Menguji hubungan kualitas informasi terhadap Kepuasan Pemakai 3. Menguji hubungan kualitas sistem terhadap intensitas penggunaan 4. Menguji hubungan kualitas sistem terhadap Kepuasan Pemakai 5. Menguji hubungan kualitas layanan terhadap intensitas penggunaan 6. Menguji hubungan kualitas layanan terhadap Kepuasan Pemakai 7. Menguji hubungan intensitas penggunaan terhadap kinerja individu 8. Menguji hubungan kepuasan pemakai terhadap kinerja individu 9. Menguji hubungan kinerja individu terhadap kinerja organisasional
D. Manfaat Penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Tindakan Beralasan
Model teori tindakan beralasan dikembangkan oleh Icek Ajzen dan Martin Fishbein (1975) dalam Kurniati (2012) ini, menjelaskan bahwa perilaku (behavior) dilakukan karena individual mempunyai niat atau keinginan untuk melakukannya (behavioral intention) atau dengan kata lain niat perilaku (behavioral intention) akan menentukan perilakunya (Jogiyanto, 2007a:26). Teori tindakan beralasan mengusulkan bahwa perilaku merupakan fungsi dari niat dan niat perilaku merupakan fungsi dari sikap dan norma-norma subyektif. Menurut teori ini, niat perilaku dan perilaku merupakan dua hal yang berbeda. Niat perilaku masih merupakan suatu niat yang berupa keinginan untuk melakukan suatu perilaku, sementara perilaku adalah tindakan atau kegiatan nyata yang dilakukan. Teori ini menyatakan bahwa seseorang atau individu akan memanfaatkan sistem informasi dengan alasan bahwa sistem informasi tersebut akan memberi manfaat atau kegunaan bagi dirinya.
2. Model DeLone & McLean
Model kesuksesan sistem teknologi informasi yang dikembangkan oleh DeLone & McLean (1992) ini cepat mendapat tanggapan model yang sederhana tetapi dianggap cukup valid. Model yang baik adalah model yang lengkap tetapi sederhana. Model semacam ini disebut dengan model yang parsimoni (Jogiyanto, 2007b:2). Berdasarkan teori-teori dan hasil penelitian sebelumnya yang telah dikaji, DeLone & McLean (1992) kemudian mengembangkan suatu model parsimoni yang mereka sebut dengan nama model kesuksesan sistem informasi DeLone & McLean (D&M Information System Success Model).
/
Sumber: DeLone & McLean (1992)
Model ini tidak mengukur ke enam dimensi pengukuran kesuksesan sistem informasi secara independen tetapi mengukurnya secara keseluruhan satu mempengaruhi yang lainnya (Jogiyanto, 2007b:4). Telah banyak perubahan peran sistem informasi selama 10 tahun sejak DeLone & McLean pertama kali dikenalkan. DeLone & McLean (2003) mengkaji lebih dari 100 artikel yang dipublikasikan di jurnal-jurnal sistem informasi terkenal seperti Information System Research, Journal of Management Information Systems, dan MIS Quarterly sejak tahun 1993, DeLone & McLean (2003) memperbaiki modelnya dan mengusulkan model yang sudah dimutakhirkan terutama untuk digunakan di e-commerce yang merupakan aplikasi yang belum banyak muncul di model awal (Jogiyanto, 2007b:92).
Kontribusi-kontribusi penelitian-penelitian sebelumnya dan akibat perubahan-perubahan dari peran dan penanganan sistem informasi yang telah berkembang, mendorong DeLone & McLean (2003) memperbarui modelnya dan menyebutnya sebagai model kesuksesan sistem informasi D&M yang diperbarui (updated D&M IS Success model). Dengan adanya beberapa penambahan variabel pada model, maka model DeLone & McLean yang telah diperbarui (2003) nampak sebagai berikut.
INFORMATION
INTENTION
QUALITY USE
TO USE
SYSTEM QUALITY NET
BENEFITS
USER
SERVICE SATISFACTION
QUALITY
Sumber: DeLone & McLean (2003)
Gambar. 2 Updated D&M IS Success Model
dampak organisasional (organizational impact) menjadi satu variabel yaitu manfaat-manfaat bersih (net benefits); dan (3) menambahkan dimensi intention to use sebagai alternatif dari dimensi pemakaian (use). Intention to use adalah suatu sikap (attitude), sedang pemakaian (use) adalah suatu perilaku (behavior). DeLone & McLean (2003) juga berargumentasi dengan mengganti pemakaian (use) memecahkan masalah yang dikritik oleh Seddon (1997) tentang model proses lawan model kausal.
B. Penelitian Terdahulu
1. kualitas sistem terhadap intensitas penggunaan, 2. intensitas penggunaan terhadap kinerja individu, 3. kepuasan pemakai terhadap kinerja individu, 4. kinerja individu terhadap kinerja organisasi. Variabel yang tidak berpengaruh:
8. kepuasan pengguna berpengaruh positif terhadap manfaat-manfaat bersih,
Variabel yang tidak berpengaruh significant:
1. Kualitas sistem tidak berpengaruh terhadap kegunaan yang dirasakan,
3. Wahyuni,
1. Kualitas sistem informasi (SI) berpengaruh positif terhadap kepuasan penggunanya, diperbaharui. Beberapa peruabahan dari Model yang lama yaitu:
1. Memasukkan variabel Servis Quality,
2. Merubah variabel-variabel individual impact dan organizasional impact menjadi net benefit,
3. Perbaikan dan Peningkatan
pengukuran-Menghasilkan model yang merefleksikan ketergantungan dari enam pengukuran kesuksesan SI, yaitu Information Quality, System Quality, Use, User Satisfaction, Individual impact, organizasional impact. Model tersebut disebut sebagai Model keberhaslan Sistem (IS Succes Model)
6. Livari, Juhani/
H1: system quality memprediksi user satisfaction, H2: Information quality memprediksi user satisfaction, H3: System Quality memprediksi Actual Use,
H6: User satisfaction memprediksi individual impact. Hipotesis yang tidak didukung:
7. Seddon, Peter
1. Model varian yang pertama adalah model perilaku parsial dari IS Use,
2. Model Varian yang kedua adalah kesuksesa sistem informasi (IS Succes Model),
Kedua Model varian ini digabungkan lewat suatu jalur turun dari konsekuensi pemakaian sistem informasi ke model kesuksesan sistem informasi, dan jalur umpan-balik dari kepuasan pemakai naik ke ekspektasi tentang manfaat bersih sistem informasi kedepan.
8. Seddon dan
H1: Peningkatan Information Quality akan menyebabkan peningkatan User Satisfaction. H2: Peningkatan Sistem Quality akan menyebabkan peningkatan User Satisfaction, H3. Peningkatan Sistem Quality akan menyebabkan Peningkatan Usefullness, H4: Peningkatan Information Quality akan menyebabkan Peningkatan Usefullness, H5. Peningkatan Usefulness akan menyebabkan peningkatan User Satisfaction, H6. Peningkatan System Importance akan menyebabkan peningkatan Usefulness,
Hipotesis yang tidak signifikan:
H7. Peningkatan System Importance akan menyebabkan peningkatan User Satisfaction
C. Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dengan pengujian hipotesis (hypothesis testing) (Jogiyanto, 2004:54); pengujian hipotesis dengan penelitian kausal (causal) dan penarikan kesimpulan berdasarkan statistik inferensial; dimensi waktu penelitian ini melibatkan satu waktu tertentu (cross section); metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey. Survey (survey) atau lengkapnya self-administered survey yaitu metode pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden individu (Jogiyanto, 2004:115); dan unit analis adalah individu, yaitu pemakai program aplikasi komputer Simda di SKPD yang sudah menerapkan Simda.
B. Obyek Penelitian
Populasi penelitian adalah seluruh SKPD yang menggunakan Simda sebanyak 52 SKPD. Metode pengambilan sample dengan sensus, semua anggota populasi diambil sebagai sample dengan unit analisis adalah pemakai SIMDA yaitu operator SIMDA/staf akuntansi, bendahara pengeluaran, dan bendahara penerima pada SKPD.
C. Metode Analisis dan Alat Analisis
pengguna SIMDA. Instrumen penelitian dalam bentuk daftar pertanyaan tertutup yang diambil dari beberapa sumber beserta indikatornya, seperti telah tercantum pada definisi operasional variabel dibawah ini.
Tabel Definisi Operasional Variabel
No
Saya dapat mengandalkan data yang didapatkan dalam memenuhi kebutuhan informasi untuk bekerja (IQ3)
Currency Data yang saya dapatkan adalahinformasi yang terkini dan selalu diperbaharui (IQ4)
Format of Output
Data yang saya dapatkan dapat saya gunakan di alat atau media lain. (IQ5)
2. System Quality J. Livari(2005) System Flexibility
Saya dapat menggunakan sistem dan merubah instansi yang lain menggunakan sistem yang ada (SyQ2)
Time to Respond
Saya tidak perlu waktu lama mendapatkan informasi informasi setelah mengakses sistem (SyQ3)
Error Recovery
Sistem memberikan fasilitas perbaikan jika terjadi kegagalan sistem (SyQ4)
Convinience Of Access
Saya merasa nyaman dan mudah dalam menggunakan sistem(SyQ5)
Languange Saya dapat dengan mudah mengerti bahasa yang dimaksud oleh sistem (SyQ6)
Emphaty Sistem memberikan beberapa masukan yang mungkin berguna bagi pekerjaan saya (SeQ2) Responsivene
ss
4. Use J. Livari (2005)
Daily Used
Time Dalam sehari saya mengakses sistem (Us1) Frequency Of
Saya puas dengan data dan informasi yang saya dapatkan (UsS1)
Repeat Visits saya puas dengan sistem yang ada (UsS2) 6. Individual
Easier Persepsi responden dalam kemudahanmelaksanakan pekerjaan (II2)
More Quickly Persepsi responden dalam pekerjaan yang terselesaikan lebih cepat (II3)
Productivity Persepsi responden dalam peningkatan produktivitas dalam bekerja (II4)
Effectiveness Persepsi responden dalam PeningkatanEfektivitas pekerjaan (II5)
7. Organizationa
Persepsi Responden mengenai peningkatan kinerja organisasi berupa pengelolaan keuangan daerah yang lebih baik dan penyusunan laporan keuangan yang lebih cepat dan akurat. (OI1)
Pengukuran persepsi responden terhadap indikator tersebut diukur dengan skala Likert 1-5 yang memiliki arti sebagai berikut: 1 = Sangat tidak setuju STS, 2 = Tidak Setuju (TS), 3 = Netral (N), 4 = Setuju, 5 = Sangat Setuju (SS) .
.
Pengukuran konsep senyatanya (actually) berhubungan dengan validitas dan pengukuran seakuratnya (accurately) berhubungan dengan reliabilitas (Jogiyanto, 2004:119). Berikut uraian tentang uji validitas dan uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini.
1. Uji Validitas
2. Uji Reliabilitas
Reliabiltas menunjukkan akurasi dan ketepatan dari pengukurannya. Reliabilitas berhubungan dengan akurasi (accurately) dan pengukurannya (Jogiyanto, 2004:120). Uji Reliabilitas diperlukan untuk mengetahui tingkat kehandalan kuesioner yang ada dalam penelitian ini. Teknik statistik yang akan digunakan untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini adalah uji Cronbach’s alpha. Uji reliabilitas dalam PLS dapat menggunakan metode Cronbach’s Alpha. Cronbach’s alpha mengukur batas bawah nilai suatu konstruk (Jogiyanto, 2009:61). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha>0.70 (Hair et al. 2006) dalam Jogianto (2009:62).
3. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini analisis data akan dilakukan dangan menggunakan pendekatan Partial Least Square (PLS). PLS merupakan bagian atau alternatif dari structural equation modeling (SEM). Penelitian ini menggunakan pendekatan Partial Least Square (PLS) karena PLS dapat digunakan pada data ukuran sampel kecil. SEM yang berbasis kovarian bertujuan untuk mengestimasi model untuk pengujian atau konfirmasi teori, sedangkan SEM varian bertujuan untuk memprediksi model untuk pengembangan teori (Jogiyanto dan Abdillah, 2009:15). Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk memprediksi model untuk pengembangan teori sehingga teknik analisis yang digunakan adalah SEM dengan PLS. Dalam analisis dengan PLS ada dua hal yang dilakukan. Pertama, menilai outer model atau measurement model adalah penilaian terhadap reliabilitas dan validitas variabel penelitian. Ada tiga kriteria untuk menilai outer model yaitu: convergent validity, discriminant validity dan composite reliability. Kedua, menilai inner model atau structural model. Pengujian inner model atau model struktural dilakukan untuk melihat hubungan antara konstruk, nilai signifikansi dan R-square dari model penelitian. Pengujian dalam penelitian ini dilakukan secara parsial dan simultan. PLS menghendaki skor loading (outer loading) indikator pada tiap variabel laten sebaiknya > 0,7, skor AVE > 0,5 dan skor Communality > 0,5 (Jogiyanto dan Abdillah, 2009:163).
setiap path. Nilai koefisien path atau inner model menunjukkan tingkat signifikansi dalam pengujian hipotesis. Skor koefisien path atau inner model yang ditunjukkan oleh nilai T-statistic, harus di atas 1,64 untuk hipotesis satu ekor (one-tailed) pada tingkat alpha 5 persen (Jogiyanto dan Abdillah, 2009:63). Pada Gambar 3 berikut ini disajikan model analisis data dengan Partial Least Square (PLS).
Gambar 3. Model Analisis Data dengan Partial Least Square
OI Oi 1
Ii5 Ii4
Ii1 Ii2 Ii3
UsS1 UsS1
SyQ1 SyQ1
SyQ
SeQ3 SeQ2 SeQ1 IQ5 IQ4 IQ3 IQ2 IQ1 SyQ1
SyQ1 SyQ1
SyQ1
SyQ1
SyQ1
UsS Us
SeQ
DAFTAR PUSTAKA
Cahya, Tri WG dan Wing Wahyu W, dan Adhistya Erna P. 2014. Evaluasi Kesuksesan Implementasi Aplikasi Pengelolaan Tugas Belajar di BPK. UPN “Veteran” Yogyakarta, 12 Agustus 2014. ISSN 1979-2328.
DeLone, W.H., and Ephraim R. Mclean. 1992. Information System Success: The Quest for the Dependent Variable. Information System Research, March, 60-95.
______. 2003. The DeLone and McLean Model of Information Systems Success: A Ten-Year Update. Journal of Management Information Systems, Vol. 19, No. 4, pp. 9–30.
Ghozali. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Jogiyanto HM. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Edisi 2007. BPFE, Yokyakarta.
______. 2007a. Sistem Informasi Keperilakuan. Edisi Revisi. Penerbit Andi, Yokyakarta. ______. 2007b. Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi. Penerbit Andi, Yokyakarta.
Jogiyanto HM dan Abdillah, Willy. 2009. Konsep & Aplikasi PLS (Partial Least Square) untuk Penelitian Empiris. BPFE-UGM, Yokyakarta.
Kurniati. 2012. Pengaruh Faktor-faktor Kesuksesan Sistem Informsi dan Computer Self-Efficacy terhadap Kepuasan Pengguna SIMDA di Sulawesi Tengah. Tesis, Program Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin. Makassar.
Livari, Juhani. 2005. An Empirical Test of the DeLone and McLean Model of Information System Success. Database for Advances in Information Systems, Spring, 36,2.pg.8.
Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Peraturan Pemerintah No. 65 tahun 2010 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah. Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
Seddon, Peter and Kiew, Min-Yen. 1994. A Partial Test and Development of the DeLone and McLean Model of IS Success. Department of Accounting and Finance University. Melbourne.
Seddon, Peter B. 1997. A Respecification and Extension of The DeLone and McLean Model of IS Success. Information Systems Research, Vol 8, No. 3, September 1997.
Tan, Djuhono, Suyatno dan Siti Aliyah. 2015. Pengujian Kesuksesan Sistem Informasi Model Delone & McLean pada Sektor Publik. University Research Colloquium 2015, ISSN 2407-9189.
Tim Pengembangan Aplikasi SIMDA. 2006. Pedoman Pengoperasian Aplikasi Simda V.21: Pembukuan dan Pelaporan Keuangan, (Online), www.bpkp.go.id/, diakses 8 Juli 2016.