• Tidak ada hasil yang ditemukan

BANTUAN LUAR NEGERI TURKEY TERHADAP SOMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BANTUAN LUAR NEGERI TURKEY TERHADAP SOMA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BANTUAN LUAR NEGERI TURKEY TERHADAP SOMALIA: EFEKTIVITAS HUBUNGAN DIPLOMATIK

Muhammad Faiz Iqbal – 145120400111035 – PKBLN – CHI5

Turkey termasuk negara donor bilateral (humanitarian assistance) terbesar ketiga pada tahun 2013.1 Bantuan luar negeri Turkey tidak berasal dari pemerintah

saja, NGOs juga berperan dalam bantuan luar negeri terhadap negara recipient. Salah satu contoh negara Somalia, dimana seorang aktivis Somalia berkata “Somali people believe that Turkey is the most important partner of Somalia. No other country is

more important”.2 Dengan demikian, peran pemerintah dan NGOs memiliki reputasi

positif dan posisi kuat untuk memastikan efektivitas hubungan diplomatik bantuan luar negeri Turkey terhadap negara recipient Somalia.

Bantuan luar negeri Turkey memiliki karakteristik lebih memfokuskan pada bantuan luar negeri bilateral daripada bantuan luar negeri multilateral.3 Hal ini

disebabkan bantuan luar negeri bilateral lebih efektif dan lebih cepat dalam project pengiriman bantuan, ditambah lagi bantuan luar negeri bilateral dapat meningkatkan kepercayaan antara para pemimpin Somalia dengan aktor-aktor turkey (state maupun non-state). Munculnya rasa saling percaya, transparansi, dan ketergantungan kedua belah pihak bertujuan untuk menjaga efektivitas hubungan diplomatik bantuan luar negeri Turkey terhadap negara recipient Somalia.

Pada bulan Mei 2008, Turkey bergabung dengan African Development Bank

(ADB) untuk memperkuat perdagangan bilateral antara negara Turkey dan negara-negara anggota ADB, seperti Somalia.4 Hal ini berdampak pada peningkatan

kapasitas perdagangan bilateral antara Turkey dengan negara-negara di Afrika, dimana pada tahun 2003 kapasitas perdagangan Turkey mencapai 5,4 miliar dollar dan pada tahun 2008 setelah bergabung dengan ADB, kapasitas perdagangan Turkey

1 K. Achilles, O. Sazak, T. Wheeler, dan Auveen E. Woods, Turkish Aid Agencies in Somalia: Risks and Opportunities for Building Peace (Istanbul: Safeworld and Istanbul Policy Center, 2015), hlm. 5.

2 Ibid., hlm. 1.

3 T. Murphy dan O. Sazak, Turkey’s Civillian Capacity in Post Conflict Reconstruction (Istanbul: Istanbul Policy Center, 2012), hlm. 3.

4 The Turkish Cooperation and Coordination Agency (TIKA), Turkish Development Assistance 2012

(2)

meningkat sampai 16 miliar dollar, meskipun terjadi krisis ekonomi pada tahun 2008.5 Dengan demikian, keanggotaan Turkey di ADB selain untuk memastikan dan

menjaga hubungan diplomatik juga bertujuan untuk menciptakan jaringan global partnership (dengan bergabung di ADB) serta mencapai kepentingan ekonomi (dengan perdagangan bilateral di ADB).

Turkey juga merupakan negara emerging donor yang masuk dalam rezim

global development assistance.6 Oleh sebab itu, Turkey memiliki program bantuan

luar negeri TIKA (Turkish Cooperation and Coordination Agency) yang telah mengeluarkan banyak project bantuan luar negeri ke negara recipient, dengan jumlah sebagai berikut:7

Figure 1. Total Turkish Official Overseas Aid (2005-2013, US$ Million)

Gambar tersebut menunjukkan bahwa bantuan luar negeri Turkey dari tahun 2005 sampai 2013 terus meningkat, terutama pada tahun 2013 dengan pencapaian point 3.307. Jumlah bantuan luar negeri Turkey yang terus meningkat membuktikan

5 A. Yukleyen dan M. Zulkarnian, “Turkey’s Foreign Policy in Somalia” dalam Journal of Caspian Affairs, vol. 1, no. 2 (2015), hlm. 98.

6 S. Kardas, Turkey’s Development Assistance Policy: How to Make Sense of the New Guy on the Block (Washington: The German Marshall Fund of the United State, 2013), hlm. 1.

7 O. Sazak, T. Wheeler, dan Auveen E. Woods, Turkey and Somalia: Making Aid Work for Peace

(3)

adanya efektivitas bantuan luar negeri Turkey sebagai negara emerging donor terhadap negara-negara recipient.

Pemerintah Turkey mengklaim bahwa bantuan luar negeri yang diberikan terhadap negara recipient tidak berdasarkan kepentingan politik. Seperti yang dikatakan elite-elite Turkey (Turkish officials) “Our principle is not to interfere with

the domestic policies of certain aid recipients” dan juga klaim bahwa pemerintah

turkey tidak mengharuskan maupun memaksa negara recipient melakukan demokratisasi untuk mendapatkan bantuan luar negeri.8 Hal ini merupakan salah

satu daya tarik bantuan luar negeri Turkey dalam meningkatkan efektivitas hubungan diplomatik disetiap project pengiriman bantuan luar negeri.

Berikut adalah sepuluh negara yang menerima bantuan luar negeri turkey (Development Assistance):9

Figure 2. Ten Largest Recipients of Turkish Development Assistance 2013 (US$ Million)

Somalia merupakan negara penerima bantuan luar negeri Turkey terbesar nomer empat setelah Syria, Egypt, dan Kyrgyzstan. Turkey menjadi negara emerging donor karena tergabung dalam keanggotaan G20 dan juga termasuk negara dengan

8 R. Bayer dan F. Keyman, “Turkey: An Emerging Hub of Globalization and Internationalist Humanitarian Actor?” dalam Globalizations, vol.9, no. 1 (2012), hlm. 84.

(4)

perekonomian terbesar nomer 18 di dunia,10 namun seperti halnya beberapa negara

pendonor lainnya (Indonesia, dll), Turkey masih tergolong negara pendonor yang menerima bantuan luar negeri.11

Turkey secara perlahan mulai membuka diri di ranah internasional dan aktif dalam pembuatan kebijakan luar negeri sejak kepemimpinan presiden Turgut Ozal (1989 - 1993).12 Tujuan utama presiden Tungut Ozal ialah menciptakan dan

memperbaiki hubungan bilateral Turkey dengan negara-negara seperti Somalia, sehingga Turkey memiliki peran yang kuat di ranah internasional dalam menciptakan interdependesi maupun hubungan kerjasama ekonomi.13

Perhatian kebijakan luar negeri Turkey ke Afrika dimulai pada tahun 1998, yang dikenal dengan sebutan “Opening up to African Plan”.14 Bantuan luar negeri

Turkey lebih ditekankan bantuan asistensi pada wilayah Afrika Timur, terutama di negara Somalia.15 Sedangkan pada tahun 2005, bantuan luar negeri Turkey lebih

dikenal dengan sebutan “Year of Africa”.16 Perhatian kebijakan luar negeri Turkey

inilah yang menjadi alasan Turkey termasuk dalam salah satu negara pendonor terbesar di Somalia, terutama bantuan luar negeri dalam bentuk asistensi.

Somalia menjadi wilayah yang rentan konflik sejak jatuhnya rezim Siad Barre pada tahun 1991.17 Berikut adalah sepuluh negara yang memberikan bantuan luar

negeri terhadap Somalia:18

10 A. Davutoglu, “Principles of Turkish Foreign Policy and Regional Political Structuring” dalam

TEPAV-ILPI Turkey Policy Brief Series, vol. 1, no. 3 (2002), hlm. 108.

11 J. Harte, “Turkey Shocks Africa” dalam World Policy Journal, vol. 29, no. 27. (2012), hlm. 152.

12 J. Hausmann, Turkey as a Donor Country and Potential Partner in Tringular Cooperation (Bonn: German Development Institute, 2014), hlm. 5.

13 C. Hasimi, “Turkey’s Humanitarian Diplomacy and Development Cooperation” dalam Insight Turkey, vol. 16, no. 1 (2014), hlm. 130.

14 M. Ozkan, Turkey’s Involvement in Somalia: Assesment of a State-Building in Progress (Istanbul: SETA, 2014), hlm. 17.

15 M. Wasuge, Turkey’s Assistance Model in Somalia: Achieving Much with Little (Mogadishu: The Heritage Institute for Policy Studies. 2016), hlm. 4.

16 T. Murphy dan A. Woods, Turkey’s International Development Framework Case Study: Somalia (Istanbul: Istanbul Policy Center, 2014), hlm. 3.

17 K. Achilles, O. Sazak, T. Wheeler, dan Auveen E. Woods, op.cit., hlm. 10.

(5)

Figure 3. Reported Top Ten Donors of Total Official Develoment Assistance (ODA) [2011 – 2012, US$ Million]

Source: Organization for Economic Development and Cooperation, Aid Statistics: Recipients at a Glance dalam

www.oecd.org/countries/somalia/recipientcharts.htm

Turkey merupakan negara pendonor terbesar nomer empat terhadap Somalia setelah United States (USA), European Union (EU), dan United Kingdom (UK). Terdapat lima kunci objektif atau sasaran kebijakan luar negeri Turkey terhadap Somalia yakni mengakhiri sanksi isolasi internasional negara Somalia, menyediakan bantuan humanitarian kepada negara Somalia, membangun kembali infrastruktur dan mendukung project pembangunan negara Somalia, membantu mengembalikan keamanan negara Somalia, dan mempromosi political consensus serta membantu perkembangan negara Somalia.19 Kelima sasaran kebijakan tersebut merupakan

tujuan bersama antara negara Turkey dengan negara Somalia dan juga target dari kebijakan tersebut ialah wilayah Somalia. Oleh sebab itu, penting bagi negara Somalia untuk menjaga hubungan diplomatik dengan negara Turkey, meskipun ada beberapa kepentingan pemerintah Turkey dalam memberikan bantuan luar negerinya di wilayah Somalia.

19 P. Akpinar, “Turkey’s Peacebuilding in Somalia: The Limits of Humanitarian Diplomacy” dalam

(6)

Turkey mengklaim bahwa bantuan luar negeri versi Turkey berbeda dengan bantuan luar negeri versi barat. Seperti halnya yang dikatakan seorang elite Turkey “West is waiting for Somalia to be stable to invest in, but Turkey is investing in stability”.20 Negara Turkey lebih menekankan dan memprioritaskan pada bantuan

luar negeri dalam bidang pembangunan fisik seperti infrastruktur karena tanpa adanya pembangunan fisik, pembangunan negara tidak akan ada.21

Pada kunjungan kedua presiden Turki Receb Tayyib Endorgan ke kota Mogadishu, Somalia pada Januari 2015, Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud memberikan tanggapan official terhadap bantuan luar negeri Turkey:

Turkey has shown the way in developing a holistic, on-the-ground partnership with Somalia that has supported us in growing according to a nationally-led and owned agenda… Turkey did not hold back, waiting for stability before it invested, instead, it invested to achieve it. Where other international partners chose to plan their interventions from elsewhere, Turkey put its people on the ground in Somalia to maximise the efficient use of their human and planning resources in support of their financial resources. Turkish aid workers delivered their aid directly to the beneficiaries, to maximise impact”.22

Hal ini merupakan salah satu bukti bahwa Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud tetap menjaga hubungan baik dan apresiasi terhadap presiden Turki Receb Tayyib Endorgan. Dengan kata lain, pemerintah Somalia masih menjaga hubungan diplomatiknya dengan pemerintah Turkey.

Dapat disimpulkan bahwa mekanisme atau strategi Turkey sebagai negara emerging donor sudah efektif atau berhasil dalam membentuk posisi diplomatik dengan negara recipient Somalia di ranah internasional. Hal ini dapat dibuktikan dari hubungan kedua negara yang saling mensupport dalam menghindari konflik atau ketegangan yang dapat merugikan kedua belah. Dengan demikian, bantuan luar negeri merupakan salah satu strategi yang efektif dalam membentuk posisi

20 K. Menkhaus, “Governance Without Government in Somalia: Spoilers, State Building, and the Politics of Coping” dalam International Security, vol. 31, no. 3 (2006), hlm. 93.

21 H. A. Warsame, “Role of International Aid and Open Trade Policies in Rebuilding the Somali State” dalam Bildhaan: An International Journal of Somali Studies, vol. 11, no. 10. (2011), hlm. 53.

22 A. Davutoglu, “Turkey’s Humanitarian Diplomacy: Objectives, Challenges, and Prospects” dalam

(7)

hubungan diplomatik dalam dunia internasional. yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes Yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes Yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes Yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes Yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes Yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes Yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes Yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes Yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes Yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes Yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes Yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes Yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes

DAFTAR PUSTAKA

(8)

Archilles, K., Sazak, O., Wheeler, T., dan Woods, Auveen E. (2015). Turkish Aid

Agencies in Somalia: Risks and Opportunities for Building Peace. Istanbul:

Safeworld and Istanbul Policy Center.

Bayer, R. dan Keymen, F. (2012). “Turkey: An Emerging Hub of Globalization and Internationalist Humanitarian Actor?” dalam Globalizations, vol.9, no. 1.

Davutoglu, A. (2002). “Principles of Turkish Foreign Policy and Regional Political Structuring” dalam TEPAV-ILPI Turkey Policy Brief Series, vol. 1, no. 3.

Davutoglu, A. (2013). “Turkey’s Humanitarian Diplomacy: Objectives, Challenges, and Prospects” dalam The Journal of Nationalism and Ethniceity, vol.32.

Harte, J. (2012). “Turkey Shocks Africa” dalam World Policy Journal, vol. 29, no. 27.

Hasimi, C. (2014). “Turkey’s Humanitarian Diplomacy and Development Cooperation” dalam Insight Turkey, vol. 16, no. 1.

Hausmann, J. (2014). Turkey as a Donor Country and Potential Partner in Tringular

Cooperation. Bonn: German Development Institute.

Kardas, S. (2013). Turkey’s Development Assistance Policy: How to Make Sense of

the New Guy on the Block. Washington: The German Marshall Fund of the

United State.

Menkhaus, K. (2006). “Governance Without Government in Somalia: Spoilers, State Building, and the Politics of Coping” dalam International Security, vol. 31, no. 3.

Murphy, T. dan Sazak, O. (2012). Turkey’s Civillian Capacity in Post Conflict Reconstruction. Istanbul: Istanbul Policy Center.

(9)

Organization for Economic Development and Cooperation (2012). Aid Statistics:

Recipients at a Glance dalam

www.oecd.org/countries/somalia/recipientcharts.htm. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2016 pukul 18:00 WIB.

Ozkan, M. (2014). Turkey’s Involvement in Somalia: Assesment of a State-Building in Progress. Istanbul: SETA

Sazak, O., Wheeler, T., dan Woods, Auveen E. (2015). Turkey and Somalia: Making Aid Work for Peace. Istanbul: Safeworld and Istanbul Policy Center.

The Turkish Cooperation and Coordination Agency (TIKA) (2013). Turkish Development Assistance 2012. Istanbul: TIKA.

The Turkish Cooperation and Coordination Agency (TIKA) (2014). Turkish Development Assistance 2013. Istanbul: TIKA.

Warsame, H. A. (2011). “Role of International Iad and Open Trade Policies in Rebuilding the Somali State” dalam Bildhaan: An International Journal of Somali Studies, vol. 11, no. 10.

Wasuge, M. (2016). Turkey’s Assistance Model in Somalia: Achieving Much with Little. Mogadishu: The Heritage Institute for Policy Studies.

Yukleyen, A. dan Zulkarnian, M. (2015). “Turkey’s Foreign Policy in Somalia” dalam

Gambar

Figure 1. Total Turkish Official Overseas Aid (2005-2013, US$ Million)
Figure 2. Ten Largest Recipients of Turkish Development Assistance 2013 (US$ Million)
Figure 3. Reported Top Ten Donors of Total Official Develoment Assistance (ODA) [2011 – 2012, US$ Million]

Referensi

Dokumen terkait

Selain tidak signifikan, investasi pemerintah juga mempunyai arah yang negatif terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia, Artinya, apabila terjadi peningkatan terhadap

Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa unsur hara tanah Zn, Cu, dan Fe tidak berpengaruh nyata terhadap berat buah, diameter buah, kadar gula, dan kekerasan

Jika orang tua menetapkan patokan (standar) yang jelas maka anak akan mendapat lingkungan yang baik bagi perkembangan sosialnya. Selain itu perlu ada konsistensi dalam

ANALISA KUALITATIF DAN KUANTITATIF KETIDAKLENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAMMEDIS PASIEN RAWAT INAP KASUS BEDAH PADA TINDAKAN HERNIORAPHY DI RSUD TUGUREJO SEMARANG PERIODE TRIWULAN

Plagiat.. Faktor-faktor internal yang menjadi kekuatan Hotel Desa Puri Syariah untuk menghadapi persaingan dalam industri akomodasi syariah di Yogyakarta hari ini adalah: 1)

Variasi komponen pasut diurnal dan semidiurnal dari data angin zonal dan meridional untuk stasiun Pameungpeuk dan Pontianak akan dianalisis untuk mengetahui bagaimana pola

Bisnis menggunakan berbagai konsep manajemen strategis menunjukkan perbaikan yang signifikan dalam penjuaan, profitabilitas, dan produktivitas dibandingkan dengan

11 Penelitian yang dilakukan oleh Pramono (2012) menunjukkan bahwa ada perubahan histopatologis hati tikus wistar berupa degenerasi parenkimatosa, degenerasi hidropik,