• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBUATAN FILM ANIMASI DENGAN METODE 2D HYBRID ANIMATION

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEMBUATAN FILM ANIMASI DENGAN METODE 2D HYBRID ANIMATION"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBUATAN FILM ANIMASI DENGAN METODE

2D HYBRID ANIMATION

Muhammad Rizal

Jurusan Sistem Informasi, STMIK AKBA, Makassar e-mail :

Telp : 0411-588371

ABSTRAK

Pada penilitian ini dikembangkan suatu teknik membuat animasi film kartun menggunakan metode 2D Hybrid animation, yaitu penggabungan antara gambar manual diatas kertas, di scan dan ditransfer ke komputer kemudian di konversi menjadi gambar digital. Disebut ‘hybrid’ karena menggabungkan kemampuan gambar manual di kertas dengan menggunakan aplikasi Flash, Photoshop, dan Adobe Audition.

Kata kunci: Animasi, Metode 2D Hybrid Animation.

I. PENDAHULUAN

Animasi berasal dari kata ‘to animate’

yang berarti bergerak. Di Indonesia, kata

‘animasi’ sendiri sebenarnya merupakan penyesuaian dari kata 'animation' dalam bahasa Inggris. Jadi secara harfiahnya animasi dapat berarti ‘menggerakkan’. Menggerakkan disini yaitu membuat gambar seolah-olah bergerak, sehingga objek yang dihasilkan tampak terkesan hidup dan memiliki emosi.

Animasi merupakan suatu teknik yang banyak sekali dipakai di dalam dunia film dewasa ini. Baik sebagai suatu kesatuan yang utuh, bagian dari suatu film, maupun bersatu dengan film live.

Dunia film sebetulnya berakar dari fotografi, sedangkan animasi berakar dari dunia gambar, yaitu ilustrasi desain grafis (desain komunikasi visual). Melalui sejarahnya masing-masing, baik fotografi maupun ilustrasi mendapat dimensi dan wujud baru di dalam film live dan animasi.

Dapat dikatakan bahwa animasi merupakan suatu media yang lahir dari dua konvensi atau disiplin, yaitu film dan gambar. Untuk dapat mengerti dan memakai teknik animasi, kedua konvensi tersebut harus dipahami dan dimengerti.

Film, biasa dipakai untuk merekam suatu keadaan, atau mengemukakan sesuatu. Film dipakai untuk memenuhi

suatu kebutuhan umum, yaitu

mengkomunikasikan suatu gagasan, pesan atau kenyataan. Karena keunikan dimensinya, dan karena sifat ‘hiburan’nya, film telah diterima sebagai salah satu media audio visual yang paling popular dan digemari. Karena itu juga dianggap sebagai media yang paling efektif.

Untuk dapat mempergunakan media film ada dua masalah pokok yang harus dihadapi, yaitu masalah teknis film dan masalah teknik mengemukakan sesuatu dengan film atau biasa disebut teknik presentasi.

Demikian juga dengan hal yang harus diketahui di dalam film animasi, yaitu masalah teknik animasi, dan masalah teknik mengkomunikasikan sesuatu dengan teknik animasi. Sering perkataan ‘teknik berkomunikasi’ lebih akrab dikatakan ‘seni berkomunikasi’.

II. PEMBAHASAN

(2)

Tahapan-tahapan pra produksi terdiri dari ide, sinopsis, desain karakter, naskah, skenario, storyboard.

1. Ide

Kreativitas adalah kemampuan untuk menyajikan gagasan atau ide baru. Sedangkan inovasi merupakan aplikasi dari gagasan atau ide baru tersebut. Untuk menciptakan ide yang orisinil tidaklah mudah, maka dapat digunakan beberapa teknik untuk menciptakan ide, yaitu penyesuaian (adaptasi, pembesaran (maksimasi), pengecilan (minimasi), pembalikan (inversi), penggantian (substitusi), perubahan (modifikasi), pengaturan kembali dan perpaduan (kombinasi).

2. Sinopsis

Sinopsis merupakan ringkasan cerita secara garis besarnya. Dapat berisikan tentang tokoh utama, perwatakan, dan masalah yang dihadapi, serta upaya yang dilakukan sang tokoh utama dalam mengatasi masalah tersebut.

3. Desain Karakter

Karakter adalah kepribadian. Setiap karakter tersebut biasanya mempunyai kekuatan, kelemahan, kelakuan, dan kebiasaan yang khas. Bertujuan mendefinisikan apa yang mereka lakukan, mengapa mereka melakukan, dan bagaimana mereka melakukannya.

Gambar 1. Desain Karakter Tokoh Utama dalam Aksi dan Sudut Pandang yang

Berbeda

1. Naskah

Naskah dapat dibuat dengan gaya bahasa dan penulisan layaknya sebuah novel. Pemaparan cerita dibuat lebih jelas

dan detail tentang keadaan lingkungan dalam cerita, hingga ekspresi dan perasaan sang karakter.

2. Skenario

Penulisan skenario dikerjakan oleh seorang scriptwriter, ditulis dengan gaya penulisan yang berbeda dengan naskah. Skenario berguna dalam memastikan pengambilan adegan, aksi tokoh, dialog antar tokoh-tokohnya, hingga suara-suara yang diinginkan dalam film, baik suara berupa efek, maupun berupa musik ilustrasi.

3. Storyboard

Storyboard adalah sketsa film dalam bentuk gambar berurutan.

Storyboard dibuat oleh seorang storyboard artist sebelum masuk ke penggambaran gerak karakter dan animasi film berdasarkan script (skenario). Kegunaan

storyboard adalah sebagai dasar rancangan gerak objek pada film. Menggambar storyboard umumnya dilakukan pada lembaran kertas.

2. PRODUKSI

Inti dari proses pembuatan sebuah film kartun adalah pada tahap produksi. Dalam tahap ini terjadi beberapa pekerjaan yang dilakukan secara estafet dan teratur.

1. Drawing

(3)

Gambar 2. Frame yang dibutuhkan dalam pembuatan karakter

Drawing Berdasarkan Teknik Kamera Berbeda dengan film nyata, film kartun biasanya dibuat tanpa menggunakan kamera. Pengambilan gambar pada film kartun menggunakan kamera semu, yaitu bagaimana membuat gambar seolah-olah diambil oleh sudut pandang kamera sungguhan. Pekerjaan ini merupakan bagian dari tahap drawing. Jadi selain menguasai pembuatan objek grafis, animator juga wajib menguasai teknik pengambilan gambar pada kamera.

Mengacu pada storyboard,

pengambilan gambar yang direncanakan sudah tampak jelas. Seperti pengambilan gambar berdasarkan jarak, apakah close up, medium shot, long shot, dan lain sebagainya. Namun terkadang masih perlu dijelaskan seperti pengambilan objek dengan pergerakan kamera mendekat

(zoom in), menjauh (zoom out), bergerak satu sisi ke sisi lain (pan), keatas (tilt up),

kebawah (tilt down), ataupun pengambilan memutar (arc).

Background

Dalam sebuah film, background bertujuan untuk menjelaskan dimana tempat kejadian berada. Adegan yang diambil menjadi lebih jelas alurnya jika

setting lokasi pengambilan gambar dibuat sedemikian rupa.

Background terbagi menjadi dua, yaitu foregorund dan background itu sendiri. Jika background adalah latar belakang dari gambar utama, maka foreground adalah gambar yang berada didepan gambar utama, lebih sering disebut sebagai ‘latar depan’.

Pembuatan background ada beberapa cara, yaitu secara hybrid, digital murni, dan secara manual mulai dari gambar, warna hingga proses finishingnya. Dalam hal ini penulis memakai dua cara pertama.

a. Hybrid

Pembuatan background disketsa tanpa menggunakan teknik arsiran, dibuat diatas kertas menggunakan pensil. Sedangkan untuk pewarnaan dan pencahayaannya dilakukan secara digital.

Gambar 5. Contoh background pada scene06 cut01

b. Digital Murni

Software yang penulis gunakan untuk membuat background adalah Adobe Photoshop 7. Ini dikarenakan format gambar yang dihasilkan berupa objek bitmap sehingga lebih tampak realistis untuk dalam hal bayangan dan pencahayaan.

Bayangan dari objek yang ada berlawanan arah dengan sudut datang cahaya. Maksudnya apabila cahaya datang dari kiri, maka jatuhnya bayangan adalah pada bagian kanan objek. Seperti pada gambar 4.18 dibawah, selain bentuk bayangan yang mendekati real, tingkat gradasi warna pada rumah mouse juga terlihat lebih halus.

SCANNING

Dalam dunia animasi dikenal istilah ‘from pencil to pixel’, artinya gambar yang dibuat dengan pensil dapat dirubah kedalam format digital berupa sekumpulan

(4)

Untuk mengubah bentuk gambar real menjadi bentuk digital, alat yang digunakan adalah scanner. Semakin tinggi

resolusi yang diterapkan, maka gambar yang dihasilkan komputer akan lebih jelas dan tidak pecah. Mulai dari sini segala proses produksi dilakukan secara digital.

Hasil scanning disimpan dalam format bitmap (BMP), format ini digunakan karena memakai resolusi warna 24bit, sehingga warna yang dihasilkan lebih jelas dan lebih mudah saat pengeditan, terutama jika menggunakan mode warna black/white.

COLORING DAN EDITING GERAK Macromedia Flash MX

Perbedaan mencolok antara Adobe Photoshop dan Macromedia Flash MX adalah pada perbedaan grafisnya. Objek yang dihasilkan Adobe Photoshop berbasis

bitmap, sedangkan pada Macromedia Flash MX berbasis vektor.

Kelebihan utama gambar vektor adalah tidak akan pecah dan buram/kabur (blur) pada saat diperbesar, hal ini sangat menguntungkan dalam pengeditan warna dan gerak. Kode warna tidak mengalami perubahan walaupun sampel warna yang sama diambil eyedrooper tool pada tempat berbeda.

Karakter BLug berwarna oranye kecoklatan dengan nilai hexadecimal

#FFCC99 pada tubuhnya, dan #FE850C

pada tangan, sirip, dan ekor. Sedangkan untuk bagian tubuh lain seperti mata, lidah, dan lainnya menyesuaikan, tidak ada ketentuan karena bersifat umum.

Untuk pemberian warna hitam sangat disarankan untuk tidak menggunakan hitam pekat #000000. Ini dikarenakan warna hitam demikian akan mempengaruhi warna hitam pada outline drawing

c. Pewarnaan Berlapis (Laminated Coloration) yang diwarnai berangsur-angsur diberi warna lebih gelap.

Gambar 11. Warna pada panel color mixer

Batasan antar lapisan dibuat frame by frame. Pengerjaan coloring akan menjadi lebih lama jika menggunakan

laminated coloration (lapisan warna) pada cut ber-frame banyak. Akan tetapi film yang dihasilkan lebih terasa dinikmati. Pada awal kartun berwarna, warna yang diberikan hanya warna induk (solid). Namun setelah anime (kartun Jepang) berkembang, lapisan warna hingga gradasi banyak digunakan. Coloring pada frame active animation jauh lebih mudah dibanding limited animation. Sebabnya ialah pada active animation, layer yang dikerjakan hanya satu, walaupun dengan jumlah frame yang banyak, colorist biasanya tidak menemukan kesulitan berarti. Sedangkan pada limited animation, satu karakter dapat terdiri dari beberapa layer terpisah dengan banyak frame.

(5)

Karena layer pada limited animation saling terpisah dan tanpa outline

yang jelas, maka tiap-tiap frame dibuat

outline agar membentuk satu bidang sehingga dapat diwarnai dengan paint bucket tool.

Layer induk

Langkah 1

Langkah 2

Langkah 3

Gambar 12. Sinkronisasi antar layer

Gambar 4.29 diatas menunjukkan langkah-langkah coloring pada limited animation. Gambar pertama adalah layer induk setelah di trace. Gambar kedua berupa pemberian outline pada bagian yang bolong agar membentuk suatu bidang tertutup. Gambar ketiga setelah diberi warna solid dasar (elementary coloration), dari sini outline yang telah dibuat tadi dapat dibuang karena akan mengganggu frame yang ada. Dan gambar keempat setelah semua layer di coloring dan disatukan sehingga membentuk satu kesatuan utuh.

Gambar 13. Penempatan layer

Layer induk biasanya ditempatkan dibawah semua layer, karena jika diatas layer lainnya, maka akan menghalangi visualisasi layer pendukung (layer anak).

Gambar 14.

Coloring, editing gerak, dan timing antar layer yang lebih kompleks

Untuk menghemat waktu

pengerjaan, biasanya penulis menggunakan

laminated coloration pada limited animation. Sedangkan pada active animation lebih sering menggunakan

elementary coloration, ini dikarenakan pada layer active animation memiliki banyak frame yang berbeda, sedangkan untuk memberi batas antar bayangan (lapisan) butuh waktu lebih lama dibanding

limited animation. Hasil dari coloring dan editing gerak di export ke format PNG Sequence melalui menu File > Export

Movie dan dengan mengaktifkan 24 bit

with alpha channel.

Background Coloring

Seperti telah dibahas sebelumnya, pembuatan background dilakukan pada Adobe Photoshop, dengan mengandalkan

(6)

Gambar 15. Color picker

Terutama pada background secara

hybrid, hasil scan biasanya dalam mode

B/W (black and white) tidak bisa diwarnai. Untuk itu perlu dirubah terlebih dahulu kedalam mode RGB dengan memilih menu

Image > Mode > RGB Color.

Cara pewarnaannya bisa memakai teknik Airbrush, median (gradasi bertingkat) atau teknik blok (warna solid) tidak ada ketentuan khusus.

EDITING DAN VISUAL EFFECT Adobe After Effects 6.0

After Effects merupakan salah satu produk keluaran Adobe, Inc. yang sangat populer untuk membuat animasi gerak (motion graphics). After Effects telah digunakan oleh banyak kalangan, khususnya para profesional untuk menciptakan berbagai macam animasi klip canggih untuk tujuan komersial.

Motion Graphics (animasi gerak) adalah salah satu disiplin ilmu dalam multimedia komputer. Video hasil shoot dapat diberi sentuhan efek-efek tulisan atau gambar beranimasi sehingga tercipta video yang menarik. Animasi gerak banyak dipergunakan dalam dunia pertunjukan, seperti iklan, presentasi, dan film animasi itu sendiri.

Gambar 17. Tampilan utama Adobe After Effects 6.0

Semua file gambar dari Macromedia Flash MX diimport ke jendela project melalui menu File > Import. Dengan mengaktifkan centang pada PNG Sequence, secara otomatis seluruh gambar akan menjadi satu layer dengan gerakan teratur dan berurutan (sequence).

Tidak semua cut akan langsung dimainkan layaknya film, terutama pada cut-cut yang membutuhkan banyak objek dan karakter. Untuk menganimasikannya terkadang masing-masing objek/karakter membutuhkan layer satu persatu.

Visual Effect

Fungsi utama Adobe After Effects selain animasi dan editing adalah sebagai tempat untuk memberikan sentuhan efek-efek visual.

Efek visual berguna untuk lebih menjiwai dan mendramatisir sebuah adegan film. Sering didapati pada film-film sekelas Hollywood, penonton dibuat terkagum-kagum dengan pemberian efek yang tepat dan profesional.

Pada kartun animasi ‘si Nakal BLug’ ini, penulis menggunakan beberapa efek sederhana yang dimiliki Adobe After Effects. Untuk mendapatkan efek lain yang lebih bervariasi, dapat ditambah dengan menginstal plug-in seperti Final Effect, Knoll, Digi Effect, Boris FX, dan lain-lain.

(7)

Gambar 21. Efek lighting, pyro, dan smoke

3. PASCA PRODUKSI DUBBING

Dubbing ialah proses pengisian suara pada karakter yang sedang berbicara. Pada dubbing profesional, para dubber

merekam suaranya dengan menggunakan

recording studio khusus yang kompleks dengan berbagai peralatan audio. Namun secara sederhana kita juga dapat merekam suara dengan bermodalkan sebuah microphone biasa, dan hasil yang didapatkan lumayan bagus.

Adobe Audition 1.0

Software yang penulis gunakan untuk proses dubbing adalah Adobe Audition. Kelebihan Adobe Audition diantaranya adalah kemudahan dalam pemakaiannya, serta mendukung editing

singletrack dan multitrack untuk

compositing suara/musik.

5.1.1 Proses Dubbing

Setelah microphone ditancapkan pada komputer, setting yang pertama kali diatur adalah volume control pada windows, pastikan check point microphone tidak dalam keadaan mute.

Gambar 23. Volume control

Terdapat dua tombol recording yang harus diaktifkan, pertama pada kiri track, kedua tombol recording untuk memulai rekaman, secara default terdapat di kiri bawah interface Adobe Audition.

Tombol record pada track berfungsi untuk menempatkan suara pada track yang diinginkan, sehingga tidak mempengaruhi track lain..

Gambar 24. Dua tombol recording

Suara yang didapat pada Adobe Audition di visualisasikan dalam bentuk gelombang. Gelombang audio ini berupa berbagai informasi getaran suara yang dihasilkan melalui microphone, dan suara tersebut diterjemahkan komputer ke dalam bentuk digital.

Suara-suara tersebut disimpan kedalam format mp3 atau wav dengan memilih File > Save As. File mp3 relatif lebih kecil dibandingkan suara berformat wav.

(8)

Dalam film kartun terkenal seperti

Tom and Jerry, sering ditampilkan berbagai aksi dan gerakan yang sangat sesuai dengan musik yang dimainkan. Tokoh dalam cerita memainkan instrumen musik dan terdapat sinkronisasi antara gerakan dengan komposisi musik sehingga terasa sangat pas antara audio dan visual.

Musik dalam film terdiri dari backsound (musik latar), opening song, dan ending song dari sebuah film.

Backsound berguna untuk

mengiringi suatu adegan pada saat film berjalan, seperti adegan perkelahian, memerlukan musik yang keras dan cepat. Opening song yaitu lagu pembuka dimulainya sebuah film. Sedangkan ending song adalah lagu penutup jika film tersebut telah selesai/ berakhir. Opening dan ending song tidak harus berupa lagu, keduanya juga dapat berupa instrument musik saja.

Pada anime Jepang, seluruh film

Ada 2 cara sederhana yang penulis gunakan dalam pengisian musik dan sound effects film kartun ‘si Nakal BLug’ ini, yaitu:

a. Instant

Cara instant yaitu dengan mengambil dari cd-cd khusus berisi sound library. Terdapat ribuan macam music sound effects telah tersedia didalamnya, seperti suara alam, suara hewan, bunyi berbagai macam efek, instrument (alat musik), hingga suara kegiatan kita sehari-hari. Suara tersebut dapat langsung digunakan. Bila format suara yang ada dirasa kurang bagus kualitasnya, dapat diganti dengan menggunakan Adobe Audition dengan cara Save As.

Keuntungan utama cara ini adalah sangat cepat dalam proses pengerjaannya, sedangkan kekurangannya adalah

kemampuan kreasi kita terkekang dengan hanya berpatokan pada sound library yang ada. Terkadang music/sound effects yang diinginkan tidak pas atau bahkan tidak ada sama sekali.

b. Manual

Untuk mengatasi kekurangan pada cara instant, penulis menggunakan cara

Pemilihan alat musik tersebut dikarenakan kesederhanaan dalam penggunaannya.

Keuntungan cara manual adalah kita dapat menghasilkan suara yang benar-benar sesuai dengan keinginan, pembuatannya sering mengalami kesalahan ataupun rasa kurang puas dengan musik/sound effects yang telah dibuat.

TITTLE menjelaskan jalannya cerita berdasarkan perkataan para tokohnya, inilah yang disebut subtittle.

(9)

Gambar 27. Pemberian teks terjemahan

Dengan menggunakan subtittle berbahasa asing, diharapkan film tersebut dapat lebih dipahami dan disukai pada segmentasi luar negeri. Layer text dibuat pada Adobe After Effect melalui menu

Layer > New > Text.

5.1.2 Tittle Credit

Publikasi nama orang-orang yang terlibat dapat dibuat diawal, akhir, ataupun keduanya beriringan dengan jalannya opening/ ending song. Seluruh tim yang terlibat wajib ditulis berikut posisinya masing-masing selama proses produksi.

Secara tidak langsung penulisan nama-nama tersebut merupakan bentuk penghargaan atas kerja keras mereka dalam proyek fillm dikerjakan.

FINISHING

Compositing

Penggabungan seluruh elemen dalam pembuatan film kartun disebut

compositing. Adobe After Effects memiliki peran yang sangat besar pada tahap ini, mulai dari proses import, pengaturan antar cut, hingga sinkronisasi antar elemen.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut ini:

Gambar 28. Compositing

Compositing diatur cut demi cut dalam satu scene. Untuk melanjutkan scene berikutnya, sebaiknya dilakukan pada project baru untuk memudahkan pengaturan agar durasi tidak terlalu panjang.

Compositing dilakukan dua kali, yaitu compositing dalam satu scene (kumpulan cut), dan compositing antar scene (film utuh). Penggabungan dilakukan beberapa kali demi fleksibilitas pekerjaan editor. Jika compositing dilakukan sekaligus maka dikhawatirkan akan membingungkan pengaturan adegan yang sedang berjalan, karena secara otomatis composition yang panjang akan menampilkan durasi yang panjang pula.

Rendering

Rendering dilakukan untuk mengubah file mentah menjadi file jadi. Konversi dari file Adobe After Effects (*.aep) dapat menghasilkan berbagai file film seperti avi, realmedia, quicktime, dan bermacam animasi sequence tanpa suara. Dapat juga menghasilkan file suara saja berformat mp3.

Setting pada compressor berguna untuk memadatkan ukuran file agar lebih kecil, namun kekurangannya adalah pada kualitas gambar yang dihasilkan. Tampilan visual hasil kompres akan tampak lebih kasar dan pecah-pecah dengan ketajaman warna yang menurun dibandingkan dengan aslinya. Untuk menonaktifkan compressor secara default telah terdapat pilihan ‘No Compression’ dengan konsekuensi ukuran file yang dihasilkan akan lebih besar.

III. PENUTUP

Pada proses pembuatan sebuah film animasi, ada 3 tahapan besar yang harus dilalui, yaitu:

(10)

2. Produksi, yang terbagi atas drawing, pembuatan background foreground, scanning, coloring, animasi, editing, dan visual effect. 3. Pasca Produksi, terdiri dari

dubbing, pengisian musik/ sound effect, tittling, compositing, rendering, dan convert to vcd/dvd.

DAFTAR PUSTAKA

Asura, Enang Rokajat, 2005. Panduan Praktis Menulis Skenario dari Iklan sampai Sinetron. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Chandra, Handi, 2003. Animasi Gerak dengan After Effects 5.5. Palembang: Maxikom.

Djalle, Zaharuddin G, 2006. The Making of 3D Animation Movie using 3DStudioMax. Bandung: Informatika. Gumelar, MS, 2004. Memproduksi

Animasi TV Solusi Murah dan Cepat.

Jakarta: PT Grasindo.

Hakim, Lukmanul, 2004. Cara Ampuh Menguasai Macromedia Flash MX 2004. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Soewignjo, Santosa, 2004. Let’s Animate.

Yogyakarta: Nexx Media Inc.

Suyanto, M, 2004. Analisis dan Desain Aplikasi untuk Pemasaran.

Gambar

gambar  berdasarkan  jarak,  apakah  close
Gambar 11. Warna pada panel color mixer
Gambar 12. Sinkronisasi antar layer
Gambar 15. Color picker
+3

Referensi

Dokumen terkait

tidak pernah menunggak. Penjamin bertanggung-jawab atas kelancaran angsuran pinjaman yang dijaminnya. Pengurus, Pengawas, dan Staf tidak boleh menjadi penjamin. Jaminan utama

Sebagaimana telah diterangkan dengan penggunaan energi, maka dapat ditunjukkan bahwa proses pemvakuman menghasilkan suatu polusi yang mengkhawatirkan atau lebih tinggi

Determinan adalah pemetaan domain berupa matriks bujur sangkar .Determinan matriks sering digunakan dalam pengecekan atau pemerikasaan suatu matriks seperti

Pengaruh lingkungan/lokasi terhadap pa- rameter tinggi tanaman, jumlah cabang, jum- lah tandan, dan jumlah buah, tampak bahwa tinggi tanaman tidak berbeda nyata pada 3

Pada tangki terdapat lubang kebocoran yang diameternya 2 cm dan lubang tersebut berada 4,5 m di bawah permukaan air dalam tangki (anggap tangki luas sekali

Hasil penelitian, Pengaturan asset pemerintahan Kabupaten Sambas dalam hubungannya dengan pemekaran wilayah Kota Singkawang didasarkan pada Undang- undang Nomor 10

Model pengetahuan management yang ideal atau sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu sistem yang dapat mendukung terca- painya suatu pelayanan yang prima kepada

Perbandingan numerik dari beberapa metode iterasi seperti merode Newton , metode Chebyshev, metode Chebyshev-Halley, metode Jarat, famili metode Chebyshev, dan variasi metode