JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN |33
PENINGKATAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR IPS
MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD
BERBANTUAN KARTU BERGAMBAR
PADA SISWA KELAS VA SDI BOBOU KABUPATEN NGADA
Dimas Qondias Maria Magdalena Detu
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar IPS melalui penerapan pembelajaran kooperatif STAD berbantuan kartu bergambar. Secara khusus tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS siswa kelas VA SDI Bobou dengan menerapkan pembelajaran kooperatif STAD berbantuan kartu bergambar. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas VA SDI Bobou Kabupaten Ngada dengan jumlah siswa 24 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan tes prestasi belajar IPS. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan februari sampai april 2013. Data dianalisis secara deskriptif untuk menggambarkan prestasi dan motivasi belajar IPS siswa. Hasil penelitian yang diperoleh adalah (1) Rata-rata prestasi belajar IPS pada siklus I 74,16 dengan kategori cukup tinggi, daya serap siswa 74%, dan ketuntasan klasikal 83,33%. Pada tindakan siklus kedua rerata siswa adalah 82,55 dengan kategori tinggi, daya serap siswa 82%, dan ketuntasan klasikal 100%. (2) Rata-rata motivasi belajar pada siklus pertama yaitu 29,58 dengan kategori cukup tinggi, dan rata-rata motivasi pada siklus kedua yaitu 32,79 dengan kategori tinggi.
Kata-kata kunci: kooperatif STAD, kartu bergambar, prestasi belajar IPS, motivasi belajar.
IMPROVING LEARNING ACHIEVEMENT AND MOTIVATION OF SOCIAL STUDY
THROUGH THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE METHOD TYPE STAD
HELPED BY FLASHCARDS ON THE FIFTH GRADE STUDENTS OF
ELEMENTARY SCHOOL CLASS A AT SDI BOBOU NGADA REGENCY
Abstract
This study aims at improving learning achievement and motivation of social study through the implementation of cooperative method type STAD helped by flashcards. Specifically, the aims of this study is to improve the motivation of social study on the fifth grade students of elementary school class A at SDI Bobou by implementing cooperative method type STAD helped by flashcards. This study belongs to an action-based research which has been conducted in class VA at SDI Bobou, Ngada regency where the amount of the students was 24 students. Mtehods of data collection used in this study were observation and administering social study achievement test. The results show that (1) the mean score of the students at cycle I is 74,16 where it is categorized as good, the students’ understanding ability is 74%, and the classical achivement is 83.33%. then, at cycle II the mean score of the students is 82.55 showed by excellent category, the students’ understanding ability is 82%, and classical achievement is 100%. (2) the mean score of students’ motivation at cycle I is 29.58 showed by good category, and at cycle II it is 32.79 showed by excellent category.
JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN |34 PENDAHULUAN
Pembelajaran merupakan suatu proses pengaturan lingkungan yang diarahkan untuk
mengubah prilaku siswa ke arah yang lebih positif dan lebih baik sesuai dengan potensi dan
perbedaan yang dimiliki siswa untuk dapat mencapai tujuan yang dirumuskan (Sanjaya,
2008). Untuk mencapai tujuan yang dirumuskan tersebut, maka seorang guru harus
mempersiapkan diri dengan merancang pengembangan materi pembelajaran dalam silabus,
kemudian dikembangkan menjadi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Berdasarkan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran tersebut guru melaksanakan kegiatan pembelajaran di
kelas. Guru harus bisa menemukan cara terbaik untuk bisa meneransfer materi-materi yang
sudah disiapkan. Untuk dapat mentransfer materi dengan baik guru harus bisa
berkomunikasi secara efektif, memotivasi siswa juga perlu dilakukan oleh guru. Dwijandono
(2004) mengatakan bahwa masalah besar bagi guru dan siswa di kelas adalah motivasi,
motivasi yang paling penting dalam psikologi pendidikan adalah motivasi. Motivasi adalah
suatu dorongan untuk berprestasi dari seseorang baik yang datangnya dari dalam dirinya
maupun dari luar. Menurut Sardiman (2005:24), belajar akan lebih mantap dan efektif
apabila didorong dengan motivasi terutama motivasi dari dalam, siswa sebagai subjek
pembelajaran sangat perlu memiliki motivasi yang tinggi untuk dapat menjalani proses
belajar dengan sebaik-baiknya. Dengan motivasi yang tinggi maka siswa akan menjadi tekun
dalam pembelajaran di kelas dan berusaha untuk menyelesaikan tugas dengan baik.
Harus diakui bahwa guru merupakan faktor utama dalam proses pendidikan.
Kelengkapan dan kecanggihan fasilitas pendidikan yang dimiliki oleh suatu lembaga
pendidikan adalah sebagai tambahan penunjang keberhasilan pembelajaran. Guru
merupakan tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah,
pendidikan luar biasa, dan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang
diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Lemahnya kualitas
pendidikan tidak dapat kita salahkan karena kegagalan guru sebagai salah satu peran
penting yang mengarahkan mutu pendidikan. Peran dari pemerintahpun sangat
berpengaruh, Namun, kurang optimalnya proses pembelajaran mungkin menjadi salah satu
problema yang dihadapi oleh dunia pendidikan kita. Terkadang proses pembelajaran di
dalam kelas hanya mendorong anak untuk menghafal dan lebih meningkatkan pada
pengembangan ingatan siswa. Anak selalu dipaksa untuk mengingat dan menimbun
berbagai informasi tanpa memperhitungkan proses terlebih dahulu. Proses seperti ini salah
satu penyebab anak kurang memiliki kemampuan berpikir.
Kronologi ini hampir terjadi pada setiap mata pelajaran tidak terlepas pada mata
pelajaran IPS. Terkadang strategi pembelajaran tidak digunakan secara baik dalam
pembelajaran di kelas sehingga pembelajaran IPS tidak dapat mengembangkan
kemampuan anak untuk berfikir . Kejadian semacam ini sering kita jumpai pada saat
JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN |35 menghafal dan menghafal sehingga para siswa merasa jenuh pada saat pembelajaran itu
berlangsung. Pembelajaran IPS tidak hanya diarahkan pada pengembangan kompetensi
yang berkaitan dengan aspek intelektual saja tetapi keterampilan sosial menjadi salah satu
faktor yang dikembangkan sebagai kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa dalam
pendidikan IPS (muchtar: 2008) Keterampilan mencari, memilih, mengolah dan
menggunakan informasi untuk memberdayakan diri serta keterampilan bekerjasama dengan
kelompok yang majemuk nampaknya merupakan aspek yang sangat penting dimiliki oleh
peserta didik yang kelak akan menjadi warga negara dewasa dan berpartisipasi aktif di era
global.
Setelah dilakukan wawancara oleh guru mata pelajaran IPS kelas 5 yang
dilaksanakan pada tanggal 16 Januari 2013 diketahui bahwa pembelajaran IPS di SDI
Bobou masih mengalami masalah yang memerlukan penanganan, baik dalam hal proses
pembelajarannya maupun dalam hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Guru tersebut
mengungkapkan bahwa kesulitan yang biasa dialami pada saat melaksanakan proses
pembelajaran antara lain.
Pertama adalah kesulitan dalam memusatkan perhatian siswa dan membangkitkan
minat siswa dalam belajar. Sebagian besar siswa kurang memperhatikan pada saat guru
menyampaikan materi pembelajaran. Perhatian mereka lebih banyak tertuju pada hal-hal di
luar pelajaran. Sikap siswa tersebut yaitu mengobrol dengan temannya. Kedua, siswa
kurang aktif dalam diskusi kelompok sehingga proses pembelajaran menjadi kurang
kondusif. Semangat siswa untuk belajar pun masih terlihat rendah Ketiga, siswa kurang aktif
untuk bertanya jika terdapat hal yang belum difahaminya terkait dengan materi pembelajaran
yang dibahas, sehingga banyak siswa yang merasa kebingungan pada saat mengerjakan
soal-soal yang ditugaskan oleh guru.
Dengan masalah seperti itu maka perlu diusahakan perlu formulasi dan praktek
pembelajaran meggunakan pembelajaran STAD berbantuan media kartu bergambar untuk
lebih meningkatkan prestasi belajar dan motivasi siswa dalam proses pembelajaran.
Mengingat model pembelajaran tipe STAD merupakan salah satu model pembelajaran
kooperatif yang paling sederhana dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan
bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif serta adanya penilai dalam
bentuk kuis yang akan memberikan penghargaan pada individu maupun kelompok secara
seimbang (Slavin, 1995: 143).
Model pembelajaran kooperatif ini menekankan bagaimana dalam proses
pembelajaran, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok secara heterogen, terjadi saling
kerjasama antara yang satu dengan lain, dapat saling bertukar pikiran, berbagi
tangungjawab, bisa saling memahami antara yang satu dengan yang lain, sehingga bisa
dilihat motivasi yang dimilikinya. Pembelajaran kooperatif tipe STAD, dengan ciri utama
JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN |36 kelompok, karena nilai individu diakumulasikan menjadi nilai kelompok (Slavin, 1995).
Melalui kuis akan terlihat prestasi belajar dalam hal ini kemampuan kognitif siswa dalam
pembelajaran IPS. Sedangkan motivasi siswa akan mampu dilihat dari observasi yang
dilakukan terhadap kerja kelompok. Dengan demikian, maka dapat diformulasikan
peningkatan prestasi dan motivasi belajar IPS melalui penerapan pembelajaran kooperatif
STAD berbantuan kartu bergambar siswa Kelas VA SDI Bobou Kabupaten Ngada.
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
(1) apakah pembelajaran STAD berbantuan kartu bergambar dapat meningkatkan prestasi
belajar IPS kelas VA SDI Bobou Kabupaten Ngada?, (2) apakah pembelajaran kooperatif
STAD berbantuan kartu bergambar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VA SDI
Bobou Kabupaten Ngada?
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) peningkatan prestasi belajar IPS siswa
kelas VA pada saat diterapkan pembelajaran kooperatif STAD berbantuan media kartu
bergambar. (2) peningkatan motivasi belajar IPS siswa kelas 5A semester genap di SDI
bobou pada saat diterapkan pembelajaran kooperatif STAD berbantuan media kartu
bergambar. Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu: (1) Bagi siswa,
diharapkan mampu bisa termotivasi dalam belajar dengan diterapkannya penbelajaran
STAD berbantuan media kartu bergambar, (2) Bagi guru penerapan model pembelajaran
kooperatif STAD berbantuan media kartu bergambar dapat dijadikan salah satu alternatif
yang dapat digunakan untuk dapat meningkatkan mutu pembelajaran, (3) Bagi peneliti,
diharapkan dapat menambah pengalaman menulis khususnya penelitian tindakan.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini diawali dengan melaksanakan refleksi awal yang dilanjutkan dengan
melaksanakan penelitian. Pelaksanaan penelitian dirancang dalam bentuk siklus dan
masing-masing siklus terdiri atas empat tahapan: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan
tindakan, (3) observasi dan evaluasi, serta (4) refleksi.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDI Bobou kecamatan bajawa
kabupaten ngada Tahun ajaran 2012/2013. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas
VA tahun ajaran 2012/2013 yang dimana jumlah siswa laki-laki 17 dan perempuan 7. Bentuk
keterlibatan peneliti dalam penelitian ini adalah bentuk kolaborasi antara peneliti dengan
guru bidang studi IPS terpadu kelas V. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah prestasi
dan motivasi belajar dalam mata pelajaran IPS pada siswa kelas VA semester Genap SDI
Bobou Tahun ajaran 2012/2013. Secara umum pelaksanaan penelitian tiap siklus dibagi
dalam empat tahap yaitu: (1) perencanaan, dalam tahap perencanaan ini hal yang
dirancangkan berupa menyamakan persepsi dengan guru, menyiapkan RPP dan
menyiapkan media gambar yang akan digunakan, (2) pelaksanaan, dalam tahap ini
pelaksanaan pembelajaran mengikuti langkah-langkah model kooperatif STAD dan dalam
JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN |37 tahap observasi ini peneliti mencatat perubahan-perubahan yang muncul karena adanya
penerapan pembelajaran kooperatif STAD berbantuan kartu bergambar. (4) Refleksi, dalam
tahap yang terakhir ini peneliti dan guru berkolaborasi untuk merumuskan kekurangan yang
terjadi dalam siklus, masalah-masalah apa yang terjadi selama pembelajaran berlangsung
dipecahkan bersama-sama untuk memperbaiki ke pembelajaran selanjutnya.
Data penelitian ini berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data dianalisis dengan
analisis statistik deskriptif. yaitu ”bagian dari statistik yang mempelajari cara pengumpulan dan penyajian data sehingga mudah dipahami” (Hasan, 2008:6). Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data tentang motivasi dan prestasi belajar siswa dalam kegiatan
pembelajaran IPS dengan menerapkan pembelajaran kooperatif STAD berbantuan kartu
bergambar. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila prestasi belajar IPS berada di atas kkm
70 daya serap 75 dan semua siswa dikatakan tuntas.
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Siklus I
Materi pelajaran yang akan diteliti pada siklus pertama adalah tentang perjuangan
melawan penjajah jepang dan belanda. Hal-hal yang dilakukan adalah menyusun silabus,
RPP, kartu bergambar, instrumen prestasi belajar IPS yang berupa tes prestasi belajar dan
lembar observasi motivasi belajar siswa, jurnal harian untuk mencatat kendala-kendala
dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Pada siklus pertama terdiri dari empat kali pertemuan. Adapun yang dibahas pada
pertemuan pertama sampai pertemuan keempat secara berturut-turut adalah menceritakan
sebab jatuhnya daerah nusantara ke kuasaan belanda, system kerja, perjuangan mengusir
penjajah, masuknya jepang ke Indonesia, sebab akibat romusa, pergerakan nasional,
peristiwa sumpah pemuda. Pada pertemuan kelima akan dilaksanakan tes prestasi belajar
IPS. Sedangkan observasi motivasi belajar dilakukan disetiap pertemuan dengan mengisi
rubrik penskoran motivasi belajar.
Pelaksanaan tindakan siklus pertama dimulai pada minggu pertama bulan Februari
sampai minggu pertama bulan maret 2013. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di
kelas VA SDI Bobou dengan jumlah siswa 24 orang. Alokasi waktu setiap pertemuan adalah
satu jam pelajaran (1×40 menit).
Penelitian dalam siklus ini di SDI Bobou diikuti oleh 24 siswa yang dimana 7 siswa
perempuan dan 17 siswa laki-laki. Berdasarkan data yang didapat bahwa penerapan
pembelajaran kooperatif STAD berbantuan kartu bergambar belum efektif dijalankan sesuai
dengan rencana dan hipotesis penelitian ini. Pada siklus pertama penilaian hasil belajar
siswa berupa tes prestasi belajar dengan menggunakan tes pilihan ganda. Pada siklus
pertama, rata-rata nilai tes prestasi belajar IPS adalah 74,16 dengan kategori cukup tinggi.
Dengan rincian tiga orang kategori kurang, enam orang karegori cukup tinggi, sebelas orang
JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN |38 memenuhi KKM yang telah ditentukan di kelas VS SDI Bobou yakni ≥ 70. Daya serap siswa 74% dan ketuntasan siswa secara klasikal mencapai 83% dari 100% yang ditetapkan.
Standar deviasi nilai pemahaman konsep menunjukkan 16,65. Dengan demikian, daya
serap dan ketuntasan klasikal belum terpenuhi.
Sedangkan analisis terhadap motivasi belajar siswa pada siklus pertama
menunjukkan bahwa rata-rata motivasi siswa mencapai 29,58 dengan kategori cukup tinggi.
Dengan rincian 23 siswa mencapai kategori cukup tinggi dan 1 siswa dengan kategori tinggi.
Standar deviasi skor motivasi menunjukkan 1,71.
Adapun kendala-kendala yang dihadapi dalam penerapan pembelajaran kooperatif
STAD berbantuan kartu bergambar sebagai berikut: (a) penerapan model pembelajaran
kooperatif STAD pada siklus pertama secara umum masih belum terlaksana secara optimal.
Hal ini jelas terlihat pada awal pembelajaran yaitu ketika siswa kesulitan menyajikan atau
mempresentasikan hasil kajian kelompok di depan kelas. Jadi siswa masih perlu bimbingan
yang sangat intensif pada setiap tahap model kooperatif STAD, (b) siswa masih terkesan
individual pada saat bekerja dalam kelompoknya. (c) beberapa siswa tampak sibuk
mengobrol dan bercanda sehingga menggangu kegiatan di dalam kelompok sendiri maupun
kelompok yang lainnya. (d) beberapa siswa yang memiliki kemampuan rendah masih kurang
aktif dalam proses pembelajaran, mereka masih menyerahkan sepenuhnya kepada siswa
yang mempunyai kemampuan lebih dalam kelompoknya.
b. Siklus II
Materi pelajaran yang akan diteliti pada siklus kedua adalah tentang usaha-usaha
tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan, perumusan dasar Negara dan sikap
menghargai para tokoh. Sama halnya dengan siklus pertama, yang perlu dipersiapkan
adalah dilakukan adalah menyusun silabus, RPP, kartu bergambar, instrumen prestasi
belajar IPS, prestasi belajar yang berupa tes prestasi belajar dan lembar observasi motivasi
belajar siswa, jurnal harian untuk mencatat kendala-kendala yang mucul dalam penerapan
model pembelajaran kooperatif STAD. Pada siklus kedua terdiri dari tiga kali pertemuan.
Pada pertemuan keempat akan dilaksanakan tes yang berupa tes prestasi belajar IPS dan
melaksanakan penilaian motivasi belajar di setiap pertemuan. Pelaksanaan tindakan siklus
kedua dimulai pada minggu kedua Maret sampai minggu pertama bulan April 2013.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VA SDI Bobou dengan jumlah siswa 24
orang. Alokasi waktu setiap pertemuan adalah satu jam pelajaran (1×40 menit).
Pada siklus kedua, rata-rata nilai tes prestasi belajar adalah 82,5 dengan kategori
tinggi dan daya serap siswa adalah 82%. Terdapat 6 siswa kategori cukup tinggi, 10 siswa
kategori tinggi dan 8 siswa kategori sangat tinggi. Semua siswa atau 100% siswa telah memenuhi KKM yang telah ditetapkan di kelas VA SDI Bobou yakni ≥70. Jadi ketuntasan siswa secara klasikal telah mencapai 100% dari 100% yang ditetapkan. Standar devisiasi
JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN |39 Peningkatan motivasi siswa pada siklus kedua ini terlihat pada setiap pembelajaran.
Siswa yang ikut serta berbagi pendapat pada saat menyajikan hasil kerja kelompok semakin
banyak dibandingkan dengan siklus pertama. Begitu pula keterlibatan siswa pada kegiatan
diskusi semakin meningkat. Motivasi belajar siswa juga dapat dilihat di setiap akhir
pembelajaran siklus kedua, siswa selalu bertanya kepada guru tentang materi yang akan
dibahas pada pertemuan berikutnya. Peningkatan motivasi belajar siswa tinggi terjadi pada
siklus kedua. Analisis terhadap motivasi siswa pada siklus kedua menunjukkan bahwa
rata-rata motivasi siswa mencapai 32,79 dengan kategori aktif. Dengan rincian 24 siswa kategori
aktif. Standar deviasi skor motivasi menunjukkan 0,72.
Berdasarkan jurnal harian, kendala-kendala yang dihadapi pada siklus kedua terkait
dengan proses penilaian dan pembelajaran adalah sebagai berikut, pada siklus kedua, sifat
individu dalam kerja kelompok masih terjadi pada beberapa siswa. Hal ini terjadi karena
mental dan ego siswa masih tinggi. Selain hal tersebut di atas, tidak ditemukan kendala yang
berarti dalam penerapan model pembelajaran kooperatif STAD. Kalaupun ada, masih bisa
ditanggulangi saat itu juga. Siswa juga telah mulai terbiasa dengan tahapan-tahapan
penerapan pembelajaran kooperatif STAD.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang sudah dilakukan maka dapat
disajikan simpulan sebagai berikut: (1) Penerapan pembelajaran kooperatif STAD
berbantuan gambar berhasil meningkatkan motivasi belajar IPS pada siswa kelas VA SDI
Bobou. Pada tindakan siklus pertama dengan rerata motivasi belajar siswa adalah 29,58
dengan kategori cukup tinggi. Pada tindakan siklus kedua dengan rerata motivasi belajar
siswa adalah 32,79 dengan kategori tinggi. (2) Penerapan pembelajaran kooperatif STAD
berbantuan gambar berhasil meningkatkan prestasi belajar IPS pada siswa kelas VA SDI
Bobou. Pada tindakan siklus pertama dengan rerata prestasi belajar siswa adalah 74,16
dengan kategori cukup tinggi, daya serap siswa 74%, dan ketuntasan klasikal 83,33%. Pada
tindakan siklus kedua dengan rerata siswa adalah 82,55 dengan kategori tinggi, daya serap
siswa 82%, dan ketuntasan klasikal 100%.
Berdasarkan hasil refleksi dan temuan-temuan yang diperoleh selama penelitian,
maka dapat diajukan beberapa saran guna meningkatkan kualitas pembelajaran IPS di SD
yaitu sebagai berikut, (1) bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan umpan balik dalam
mendidik siswa, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan prestasi belajar IPS siswa. (2)
bagi sekolah, penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran khususnya dalam pelajaran IPS. (3) bagi pemerintah khususnya dinas
pendidikan diharapkan dapat memberikan seminar atau workshop tentang penerapan
pembelajaran kooperatif STAD berbantuan gamabar bagi tenaga pendidik dan guru yang
JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN |40 DAFTAR PUSTAKA
Dwijandono. W. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Gramedia.
Hasan, M. Iqbal. 2008. Pokok- Pokok Materi Statistik 1. Jakarta: Bumi Aksara.
Muchtar. Suwarma. 2008. Strategi Pembelajaran Pendidikan IPS. Bandung: Sekolah
Pascasarjana UPI.
Sanjaya, Wina, 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Prenada Media Grup
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press.
Slavin, R.E. 1995. Cooperative Learning Theory, Research and Practice. Second Edition.