• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kendalikan Impor Dorong Ekspor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Kendalikan Impor Dorong Ekspor"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

KEMENTERIAN PERTANIAN RI SOLO, 20 Juli 2016

(2)

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN

2

PRODUKSI

III

Infra-struktur

II

Investasi & Hilirisasi

IV

Tata Niaga Domestik

V

Pangan

Berdaulat,

Petani Sejahtera

VII

Fokus Pangan Strategis

Fokus sentra/ kawasan

VI

Kendalikan Impor & Dorong Ekspor

(3)

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

KEBIJAKAN DAN HASIL PEMBANGUNAN 2015

Infrastruktur

On-farm & Pengolahan

Tata Niaga

1. Revisi Perpres 172/2014 Tender PL / e-katalog

2. Refocusing 2015 Rp4,1T dan 2016 Rp 4,3T kegiatan prioritas 7 komoditas 3. Bantuan benih tidak di existing 4. Sistem reward and punishment

5. Lepaskan ego-sektoral

6. Pengawalan Upsus secara Masif 7. Kendalikan impor u/ insentif petani 8. Evaluasi serapan harian/mingguan 9. Antisipasi dini iklim dan OPT

10. Asuransi Usaha Tanaman Padi (AUTP) 11. Sistem lelang jabatan secara murni

HASIL 2015:

1. Penyaluran saprodi tepat waktu

2. Luas Tambah Tanam meningkat 3. Produksi meningkat & harga

terjamin

4. Terpantau progress & solusi langsung

5. Risiko puso diminimalisir

6. Promosi profesional dan transparan

1.Pengendalian rekomendasi impor: beras, jagung, dll

2.Mendorong ekspor: jagung 400.000 ton, beras organik 1.493 ton

3.Kebijakan HPP gabah/beras, jagung dan kedelai

4.Membangun Toko Tani Indonesia (TTI) 38 TTI dan 2016: min 1.000 TTI

5.SERGAB petani oleh Bulog 6.Gelar pasar beras murah HASIL:

1.Hemat tenaga kerja 70-80%

2.Biaya produksi hemat 30-40%

3.Produksi naik 10-20% 4.Skala ekonomi

HASIL:

1.2015 Luas tambah tanam 630 ribu ha

2.Prod 2015 naik: padi

75,39 juta ton (6,42%),

jagung 19,61 juta ton (3,18%), kedelai 963 ribu ton (0,86%)

3.Losses turun 10% mjd 2% 4.Pendapatan petani naik

HASIL:

1.s/d Okt 2015 tidak impor beras

2.Menghemat devisa TP 2014 USD

-7,60 2015 USD -6,58M

3.Memperpendek rantai pasokan

4.Profit marjin bergeser ke petani 5. NTUP TP Naik 2014: 102,12 2015:

105,03

1.Subsidi pupuk alokasi 10,5 juta ton/tahun

2.Usahatani pola jajar legowo

3.600 Desa Mandiri Benih Padi

4.Alsintan pasca panen dan pengolahan

5.Ada 4 investor Jagung

6.Tumpangsari jagung/

kedelai dg kebun sawit/ hutan

7.Hilirisasi produk sawit, kakao, kopi, karet dll

1. Rehab irigasi tersier 2,6 juta ha (3,2 jt ha s/d 2019)

2. Cetak sawah 1 juta ha s/d 2019

3. Alsintan 80-100 rb unit/th

4. 284 Kawasan padi, 167 jagung dan 177 kedelai Kebijakan

(4)

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

II. INFRASTRUKTUR PERTANIAN

6

Realisasi Bantuan Alat dan Mesin Pertanian 2010 - 2015

*) Realisasi s/d Des 2015 : 65,051 unit (99%)

Realisasi Perbaikan Jaringan Irigasi 2010 - 2015

*) Realisasi uang s/d Des 2015 : 2,455.980 Ha (99,08%)

Realisasi Optimasi Lahan 2010 - 2015

*) Realisasi s/d Des 2015 : 932.715 Ha (98,7%)

Naik 730 %

Naik 763 %

Naik 617 %

Produksi tenaga kerja 70-80%

Hemat biaya olah tanah 30%

Kecepatan menyiang 3 kali manual

Hemat biaya penyiang Rp 7 T/ th

Susut panen 6,7 jt ton GKG (Rp 25 T / th)

Hemat biaya panen 30 % (Rp 8,8 T / th)

NOMOR PATEN: S-00201500614

NOMOR PATEN: S-00201500619

Produksi naik 10,6 jt ton GKG (Rp 48 T / th)

Hemat biaya tanam 30% (Rp 8,6 T / th)

MASALAH INFRASTRUKTUR:

Irigasi rusak 53%

Potensi Lahan Tegal/Kebun 12 Jt Ha,

Ladang/Huma 5 Jt Ha, Sementara Tidak Diusahakan 11 Jt ha

Lahan baku sawah 8,1 Jt Ha

(5)

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Rendemen naik 9%

(Rp 28 T / th)

Susut panen 6,7 jt ton GKG (Rp 25 T / th)

Hemat biaya panen 30 % (Rp 8,8 T / th)

Kecepatan menyiang 3 kali manual

Hemat biaya penyiang Rp 7 T / th

Produksi beras naik 26 jt ton

Pendapatan naik Rp 191 T / th

Produksi naik 10,6 jt ton GKG (Rp 48 T / th)

Hemat biaya tanam 30% (Rp 8,6 T / th)

PERTANIAN MODERN DENGAN PENGGUNAAN VARIETAS UNGGUL

Potensi

Pendapatan:

Meningkat

Rp 316 T / th

Rice Processing Complex

Benih Unggul Padi

5

(6)

6 I n s t I t u t e f o r D e v e l o p m e n t o f E c o n o m I c s a n d F I n a n c e

Tingkat Kepuasan Responden

76,80 23,20

Tingkat Kepuasan Responden Terhadap Kebijakan/Program Kementan (%)

sangat puas dan puas tidak puas

75,83 24,17

Tingkat Kepuasan Responden Terhadap Bantuan Alat dan Mesin Pertanian (%)

sangat puas dan puas tidak puas

71,99 28,01

Tingkat Kepuasan RespondenTerhadap Pembangunan Infrastruktur (%)

sangat puas dan puas tidak puas

Survei INDEF dilakukan pada Maret 2016 di 9 provinsi, 22 kabupaten, 63 kecamatan, 254 desa dan 1.200 responden petani peserta program

79,99 20,01

Tingkat Kepuasan Responden Terhadap Subsidi Benih dan Pupuk (%)

(7)

7 I n s t I t u t e f o r D e v e l o p m e n t o f E c o n o m I c s a n d F I n a n c e

Tingkat Kepuasan Responden

89,57 10,43

Tingkat Kepuasan Responden Terhadap Pengawalan TNI (%)

sangat puas dan puas tidak puas

77,51 22,49

Tingkat Kepuasan Responden Terhadap Pendampingan KTNA (%)

sangat puas dan puas tidak puas

85,25 14,75

Tingkat Kepuasan Responden Terhadap Pendampingan Penyuluh (%)

sangat puas dan puas tidak puas

81,90 18,10

Tingkat Kepuasan Responden Terhadap Pendampingan Dosen/Mahasiswa (%)

sangat puas dan puas tidak puas

(8)

PRODUKSI PADI, JAGUNG KEDELAI (BPS ATAP 2015)

Produksi Padi naik 6,42%

Nilai Rp 20,77 T

Perkembangan Produksi Padi Tahun 2010 - 2015

*) ASEM 2015

Perkembangan Produksi Jagung Tahun 2010 - 2015

*) ASEM 2015

Perkembangan Produksi Kedelai Tahun 2010 - 2015

*) ATAP2015

Produksi Jagung naik 3,18%

Nilai Rp 2,41 T

Produksi Kedelai naik 0,86%

(9)

SURVEY BPS 2015: Stok Beras* dan Sebarannya

64,23% 16,63%

7,74% 0,42%

10,98%

49,56%

18,99% 9,44%

6,49%

15,51%

Total stok:

9,69 juta ton 51,80%

12,21% 8,88%

6,10% 21,01%

Sebagian besar stok beras ada di rumah tangga (produsen padi dan konsumen). Stok beras tertinggi terdapat di musim gadu.

Total stok: 8,07 juta ton

Total stok: 8,12 juta ton

31 Maret 2015 30 Juni 2015 30 September 2015

*) Stok setara beras yang mencakup stok gabah setara beras untuk pangan penduduk, beras, tepung beras/ketan, beras pecah kulit, dan menir. Data masih sementara dan tidak untuk dikutip.

Penggilingan

Rumah Tangga Pedagang Horeka Bulog

(10)

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

STOCK BERAS PSO DI BULOG 1,86 JUTA TON CUKUP

UNTUK RASTRA TUJUH BULAN KE DEPAN

10

Bulog, Juli 2016 (500)

- 500 1.000 1.500 2.000 2.500

Jul-16 Agt-16 Sep-16 Okt-16 Nov-16 Des-16 Jan-17 Feb-17 Mar-17

Jul-16 Agt-16 Sep-16 Okt-16 Nov-16 Des-16 Jan-17 Feb-17 Mar-17 STOK PSO (rb ton) 1.861 1.628 1.395 1.162 929 696 463 230 (3) Rastra (rb ton) 233 233 233 233 233 233 233 233 233

Ketahanan Stock Beras PSO Bulog Sekarang mencukupi untuk Tujuh Bulan ke Depan

(11)

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

KONDISI EL NINO 1997 DAN 2015

Ket. Jan-Okt 2015 tidak ada impor beras medium (broken >25%); Produksi ATAP 2015.

11

(12)

Kementerian Pertanian 12 www.pertanian.go.id

Harga Beras di Pasar Tradisional Cho Tanh Dinh, Kota Ho Chi Minh,

VIETNAM 13 DES 2015

(1 USD = 22.500 VIETDONG)

50,000

30,000 30,000

18,000 25,000

15,000 24,000

14,400 22,000

13,200 20,000

12,000 19,000

11,400 18,000

10,800

(13)

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id PROFIT PEDAGANG

Rp.297 T

3

18 ribu Pedagang

Profit marjin lebih banyak

dinikmati pedagang

1 : 1.116

V. HARGA KOMODITAS

PROFIT MARJIN YANG DINIKMATI PETANI DAN PEDAGANG KOMODITAS PANGAN STRATEGIS YANG MASIH IMPOR

Setiap tahun Pemerintah memberikan subsidi bagi petani, tetapi sebagian besar margin profitnya pindah dinikmati pedagang/pengusaha

APBN&APBD

Rp233,59T

PROFIT PETANI

Rp. 87,9 T

104 juta Petani

13

(14)

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

DESAIN TATA NIAGA PANGAN STRATEGIS

EXISTING: ALUR RANTAI TATA NIAGA BERAS PSO/KOMERSIAL

GILING

PEDAGANG

PETANI

SULSEL

PELA- BUHAN

BULOG

SULSEL

PELA- BUHAN

TOKO KECIL

BULOG JAKARTA

PIBC

14

1. Rantai pasok 9 step 2. Muat 8x

3. Angkut 8x 4. Bongkar 8x

5. Masuk gudang 2x

(15)

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Rp 4.000 Rp 7.244

DESAIN STRUKTUR PASAR BARU

BULOG / KEMENTAN / KEMENDAG

BULOG/

PENGGILINGAN

PETANI

1.000 TTI 4.000 Bulog Mart/Koperasi

(16)

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

DISPARITAS HARGA BAWANG MERAH, DAGING SAPI DAN AYAM

16

BAWANG MERAH PETANI

Rp. 9.000/Kg

DISPARITAS

300%

KONSUMEN

Rp.36.000/Kg

DAGING SAPI

PETERNAK Rp 60.000/Kg

DISPARITAS

100%

DAGING SAPI KONSUMEN

Rp. 120.000/Kg

DAGING AYAM

PETERNAK Rp 10.000/Kg

DISPARITAS

230%

KONSUMEN

Rp. 33.000/kg

(17)

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

ANOMALI HARGA SAAT RAMADHAN

JUNI 2016

ANOMALI: HARGA

DI KONSUMEN NAIK

Eksportir terbesar

SURPLUS

MINYAK GORENG

Tersedia : 1,79 jt ton Konsumsi: 455 rb ton

Sudah ekspor

SURPLUS

DAGING AYAM RAS

Tersedia : 256 rb ton Konsumsi : 112 rb ton

ANOMALI: HARGA

DI KONSUMEN NAIK

SURPLUS

TELUR AYAM RAS

Tersedia : 261 rb ton Konsumsi : 131 rb ton

ANOMALI: HARGA

DI KONSUMEN NAIK

2015 Ekspor naik 90%

SURPLUS

BAWANG MERAH

Tersedia : 102 rb ton Konsumsi : 89 rb ton

ANOMALI: HARGA

DI KONSUMEN NAIK

(18)

Kementerian Pertanian 18 www.pertanian.go.id

Kunker Mentan ke Kab Malang, Blitar, Lumajang, Jember, Grobogan 2-3 Februari 2016

Mentan panen bawang merah di Desa Purworejo, Ngantang, Malang

KUNKER DI MALANG:

1. Mentan meninjau tanaman bawang merah di luar musim (off-season) 2. Jan-Feb 2016, PT. Wings ajukan impor bawang merah 25 ribu ton dan

perusahaan lain, total usul impor 50 ribu ton

3. Panen di Malang 35 ribu ton bawang merah harga Petani Rp 8.000 /kg & di Bojonegoro Rp 5.000/kg; harga di Jakarta Rp. 30.000/kg, naik (275%)

Operasi pasar jagung Bulog di Kec Pojok, Blitar dilanjutkan Dialog peternak unggas

KUNKER DI BLITAR

1. harga jagung tinggi, di harga konsumen Rp. 6.000 – 7.000 /kg 2. Peternak kecil di Blitar sudah melakukan demonstrasi,

3. Operasi pasar, peternak beli langsung ke Bulog Rp. 3.600 – 3.700 /kg

KUNKER DI LUMAJANG

1. Harga gabah di Lumajang Rp. 4.100 – Rp. 4.200 /kg GKP.

2. Harga cabe besar petani Rp 5.000 /kg dan di kota Rp 15.000 /kg

KUNKER DI JEMBER DAN GROBOGAN

1. Jagung di Jember Rp 2.700 /kg & harga gabah Rp 4.100 – Rp 4.200/kg GKP 2. Panen raya jagung Grobogan 80.000 ha & harga di petani turun Rp2.500/kg

(19)

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

EKSPOR-IMPOR BAWANG MERAH 2014-2015

19

BPS, Jan-Des 2014-2015

- 10.000 20.000 30.000 40.000 50.000 60.000 70.000 80.000

Ekspor

Impor

V

o

lume

(T

o

n)

Ekspor Impor

2014 4.439 74.903

2015 8.418 17.429

Ekspor naik 90 %

Impor menurun 77%

Uraian 2014 2015 Perub (%)

Ekspor 4.439 8.418 90

(20)

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

0 200.000 400.000 600.000 800.000 1.000.000 1.200.000 1.400.000 1.600.000 1.800.000

Jagung

(Ton)

Jan-Mei 2015 Jan-Mei 2016

IMPOR JAGUNG JAN-MEI 2015-2016

20

-47,5%

BPS, Jan-Mei 2015-2016

(21)

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

0 500.000 1.000.000 1.500.000 2.000.000 2.500.000 3.000.000

Jagung Kedelai Kacang Tanah Kacang Hijau

(Ton)

2015 2016

IMPOR PANGAN JAN-MEI 2015-2016

21

BPS, Jan-Mei 2015-2016

-47,5%

-1,7%

-11,8%

-10,8%

(22)

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

0 10.000 20.000 30.000 40.000 50.000 60.000 70.000 80.000

Bawang Merah Cabai Nenas Jeruk

(Ton)

2015

2016

IMPOR HORTIKULTURA JAN-MEI 2015-2016

22

BPS, Jan-Mei 2015-2016

-100% -13,6%

-28,1%

-29,9%

(23)

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

NERACA PERDAGANGAN PERTANIAN JAN-DES 2014-2015

Sumber : BPS, diolah Pusdatin Keterangan :

Surplus Neraca Perdagangan 2015 sebesar USD 13,5M setara Rp. 182,9T, tahun 2014 USD13,7M setara Rp.164,1T (asumsi 2014: 1 USD = Rp 12.000 dan 2015: 1 USD = Rp.13.500)

(000 USD)

Ekspor Impor Neraca Ekspor Impor Neraca

1 Tanaman Pangan 205,531 7,811,984 (7,606,454) 212,254 6,789,739 (6,577,485)

2 Hortikultura 522,985 1,644,666 (1,121,681) 576,478 1,460,649 (884,171)

3 Perkebunan 29,722,483 4,090,046 25,632,437 26,808,732 3,306,367 23,502,366

4 Peternakan 587,798 3,813,509 (3,225,711) 443,438 2,934,280 (2,490,842)

Total 31,038,797 17,360,205 13,678,592 28,040,903 14,491,035 13,549,868

Surplus (Rp. 000) 164,143,102,284 182,923,211,426

2015 2014

No. Sub Sektor

(24)

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

VII. INDIKATOR KESEJAHTERAAN PETANI 2014-2015

24

NTP

NTUP

2014

2015

NTP :Nilai Tukar Petani, indeks yang diterima petani dibagi indeks yang dibayarkan untuk seluruh pengeluaran rumah tangga petani

NTUP: Nilai Tukar Usaha Pertanian, indeks diterima petani dibagi indeks yang dibayarkan untuk usaha pertanian

Nasional 102,03 1. Tan Pangan 98,89

2. Hortikultura 102,55

3. Perkebunan 101,30

4. Peternakan 106,65

Nasional 101,59 1. Tan Pangan 100,37

2. Hortikultura 101,63

3. Perkebunan 97,18

4. Peternakan 107,40

Nasional 106,04 1. Tan Pangan 102,12 2. Hortikultura 107,00 3. Perkebunan 105,85 4. Peternakan 111,00

Nasional 107,44 1. Tan Pangan 105,03 2. Hortikultura 108,35 3. Perkebunan 103,71 4. Peternakan 113,03

NTP dan NTUP tahun 2015 meningkat, kecuali subsektor perkebunan rakyat menurun karena komoditas orientasi ekspor (sawit, karet, kopi, kakao, dll) akibat harga dan krisis global

(25)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka mewujudkan visi dan misi organisasi, sasaran yang ingin dicapai oleh Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat sesuai RPJMD 2014-2018 dan

Usia, jenis kelamin dan etnis sangat penting untuk mengkaji klien dengan masalah ginjal atau urinary.. Hipertensi tiba-tiba pada usia >50 tahun perlu dipertibangkan

Dalam menggunakan metode ini, peneliti akan mencari data dari buku, jurnal maupun karya ilmiah yang berkaitan dengan tema kerukunan antar umat beragama... 14 Analisa data

Hubungan antara persepsi tentang perilaku merokok dengan tingkat perilaku merokok pada penelitian ini bersifat negatif, yaitu siswa yang memiliki persepsi negatif atau yang

Penyimpangan maksim kebijaksanaan terdapat pada data (1) karena tuturan narasumber menyimpang dari prinsip kesantunan pada indikator 3 karena dalam tuturan mungkin

1) Produk, memiliki produk yang berbeda dari sekolah lainnya yakni kegiatan baca tulis Al-Quran, kegiatan ekstrakurikuler drumband, beladiri, pramuka, futsal, voli, basket. 2)

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, yang dilakukan di SMP Negeri 1 Mentaya Hilir Selatan Kabupaten Kotawaringin Timur, teknik pengumpulan data

penelitian ini mempertegas penelitian yang dilakukan oleh Ade Trisnawati (2012) dengan judul pengaruh suku bunga Sertifikat Bank Indonesia, Nilai Kurs Dollar, Dan