• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROBABILISTIC STATISTICS Module 3 Probabilitas 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROBABILISTIC STATISTICS Module 3 Probabilitas 1"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PROBABILISTIC & STATISTICS

Module 3 Probabilitas 1

TIM DOSEN UMN

Last updated 7 Sept 2014

LATAR BELAKANG

• Tidak semua keputusan bisnis adalah benar.

• Namun kita tidak mau mengambil keputusan tanpa memperhitungkan berapa peluang keputusan kita tersebut berakhir dengan kebenaran/kesuksesan.

• Untuk itu kita mempergunakan teori probabilitas.

• Disini kita mencoba memprediksi kejadian A akan terjadi.

• P(A) adalah nilai probabilitas kejadian A akan terjadi

• P(A) berada diantara 0 dan 1.

• P(A)=0 artinya kejadian A pasti tidak terjadi.

• P(A)=1 artinya kejadian A pasti terjadi.

• Nilai P(A) antara 0 dan 1 berarti kejadian A bisa terjadi bisa pula tidak terjadi.

• Bila nilai P(A)<0,5 maka lebih besar kemungkinan bahwa kejadian A tidak terjadi.

• Bila nilai P(A)>0,5 maka lebih besar kemungkinan bahwa kejadian A akan terjadi.

(2)

JENIS-JENIS PROBABILITAS

Hasil-hasil yg peluangnya sama

Berdasarkan Frekuensi relatif

PROBABILITAS SUBJEKTIF

• Kemungkinan (probabilitas) munculnya suatu

kejadian tertentu ditentukan oleh seseorang berdasarkan informasi apapun yang tersedia

• Contoh:

–Berapa kemungkinan Anda menikah sebelum usia

30 tahun?

–Berapa peluang Anda mendapatkan pekerjaan

(3)

PROBABILITAS SUBJEKTIF

• Contoh Lain:

–Seorang manajer percaya bahwa probabilitas suksesnya seorang salesman menjual 1 unit bila sudah melakukan presentasi sebanyak 10 kali atau 10%.

–Jika target per salesman adalah 100 unit, maka berapa kali seorang salesman melakukan presentasi?

PROBABILITAS EMPIRIS

• Probabilitas suatu kejadian akan muncul kembali adalah sebagian dari sejumlah kejadian serupa yang telah terjadi dimasa lalu.

(4)

CONTOH PROBABILITAS EMPIRIS

• Contoh Pelemparan munculnya Kepala pada pelemparan sebuah uang logam

• Untuk jumlah percobaan yang sangat besar maka frekuensi relatif mendekati 0,5.

CONTOH LAIN PROBABILITAS EMPIRIS

• Sampai pada bulan juli sebuah perusahaan sudah menerima 90 barang yang dikirim oleh suplier.

• Jumlah barang yang rusak adalah 10.

• Probabilitas diterimanya barang dalam keadaan rusak =10/90.

• Pada bulan agustus, mereka menerima 10 barang lagi • Di bulan ini hanya ada 2 barang yang rusak.

(5)

PROBABILITAS KLASIK

• Probabilitas Klasik (Classical probability) didasarkan pada bahwa hasil-hasil dari sebuah eksperimen memiliki peluang yang sama untuk keluar.

• Rumus:

𝑃 𝐾𝑒𝑗𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑟𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛

=𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑢𝑛𝑔𝑘𝑖𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑗𝑎𝑑𝑖 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑟𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛

9

CONTOH

• Contoh: Pada eksperimen pelemparan sebuah uang

logam. Berapa peluang munculnya Kepala?

–Seluruh kejadian yang mungkin terjadi S={H,T}

n(S)=2

–Kejadian yang diharapkan adalah munculnya

Kepala A={H}  n(A)=1. –Probabilitas munculnya

KepalaP(A)=n(A)/n(S)=0,5.

(6)

CONTOH

• Contoh: Pada eksperimen pengambilan sebuah bola

dari sebuah kantung berisi 9 bola. Hitung peluang terambilnya bola nomor 5!

11

1 2 3 4

5 6 7 8 9

• S={1,2,3,…9} n(S)=9

• A:Kejadian terambilnya bola 5 • A={5} n(A)=1 P(A)=n(A)/n(S)=1/9

ISTILAH DALAM PROBABILITAS

• Eksperimen adalah suatu proses yang mengeluarkan

satu atau lebih hasil yang diharapkan. • Hasil adalah keluaran tertentu dari sebuah

eksperimen.

(7)

RUANG SAMPEL (SAMPLE SPACE)

Toss a Coin S = {Head, Tail}

Toss 2 Coins S = {HH, HT, TH, TT}

Select 1 Card S = {2♥, 2♠, ..., A♦} (52 cards) Select 1 Card, Note Color S = {Red, Black}

Machine Breakdown Causes S = {electrical, mechanical, misuse}

Number of Software Errors S = {0 error, 1 error, 2 errors, ….}

Observe Gender S = {Male, Female}

Sample Space adalah himpunan yang terdiri dari seluruh hasil yang mungkin terjadi

Ekperimen Ruang Sampel

KEJADIAN

• Kejadian adalah kumpulan dari satu atau lebih hasil dari sebuah eksperimen.

• Kejadian yang berisi satu hasil eksperimen disebut dengan kejadian elementer

• Contoh:

– Eksperimen: sebuah dadu dilemparkan.

– Hasil yang mungkin dari eksperimen pelemparan dadu: Angka 1 keluar Angka 2 keluar Angka 3 keluar Angka 4 keluar Angka 5 keluar Angka 6 keluar

– Kejadian yang mungkin:

• A= kejadian mendapatkan angka yang ganjil

• B= kejadian mendapatkan angka yang lebih besar dari 4

• C= kejadian mendapatkan angka 3 atau kurang.

• Suatu kejadian (A) bisa terjadi bersamaan dengan kejadian yang lain (B).

(8)

CONTOH

• Tentukan peluang seseorang akan medapatkan

"MATA 5" muncul sebanyak 2 kalipada pelemparan 2 kali sebuah dadu.

• Ekperimen pelemparan sebuah dadu 2x

• S={11,12,...16,21,22,..26,61,62,...66} n(S)=36 • A:Kejadian muncul mata 5 dua kali

• A={55} n(A)=1

• P(A)=n(A)/n(S)=1/36.

15

KEJADIAN SALING ASING

• Ekperimen perlemparan sebuah dadu • S={1,2,3,4,5,6} n(S)=6.

• A:Kejadian munculnya angka ganjil A={1,3,5} n(A)=3 P(A)=n(A)/n(S)=0,5 • B:Kejadian munculnya angka genap B={2,4,6} n(B)=3 P(B)=n(B)/n(S)=0,5 • A∩B=∅ n(A∩B)=0 P(A∩B)=n(A∩B)/n(S)=0.

PELUANG TERJADINYA DUA KEJADIAN SALING ASING SECARA BERSAMAAN

(9)

QUIZ: MANA YANG SALING ASING?

• Ekperimen pelemparan dadu dan koin bersamaan.

Kejadian munculnya angka 5 pada dadu dan kejadian munculnya head pada pelemparan koin.

• Ekperimen pelemparan 1 dadu. Kejadian munculnya

angka prima pada dadu dan kejadian munculnya angka genap

• Ekperimen pelemparan dua dadu bersamaan.

Kejadian munculnya jumlah angka kedua dadu=3 dan kejadian munculnya jumlah angka kedua dadu=11.

17

KOMPLEMEN

• Ada lagi contoh kejadian yang saling asing yaitu kejadian yang merupakan komplemen dari suatu kejadian.

– Ekperimen pelemparan sebuah dadu. – S={1,2,3,4,5,6} n(S)=6

– A:kejadian munculnya angka ganjil. A={1,3,5} n(A)=3. – A:kejadian munculnya angka tidak ganjil. A={2,4,6} – P(A)+P(A)=n(A)/n(S)+n(A)/n(S)=0,5+0,5=1

(10)

ATURAN PENJUMLAHAN PROBABILITAS

• Aturan penjumlahan probabilitas terdiri dari:

–Aturan penjumlahan umum  untuk kejadian

tidak saling asing A∩B≠ ∅P(A∩B)>0

–Aturan penjumlahan khusus  untuk kejadian saling asing A∩B≠ ∅ P(A∩B)=0

19

P(AB)=P(A)+P(B)-P(AB)

P(AB)=P(A)+P(B)

CONTOH

• Ekperimen pelemparan dadu dan koin bersamaan. Kejadian munculnya angka 5 pada dadu dan kejadian munculnya head pada pelemparan koin. Hitung peluang terjadinya munculnya angka 5 pada dadu atau kejadian munculnya head pada pelemparan koin!

(11)

CONTOH

• Ekperimen pelemparan sebuah dadu dan koin bersamaan.

• S={1H, 1T, 2H, 2T, … 6H, 6T} n(S)=12

• A:Kejadian munculnya angka 5 pada dadu • A={5H,5K} n(A)=2 P(A)=2/12

• B:Kejadian munculnya Head pada pelemparan koin. • B={1H,2H,…6H} n(B)=6 P(B)=6/12

• A∩B={5H} n(A∩B)=1>0 bukan saling asing P(A∩B)=1/12 • P(A∪B)=P(A)+P(B)-P(A∩B)=2/12+6/12-1/12=7/12

21

CONTOH

• Ekperimen pelemparan dua dadu.

• S={11, 12, … 16, 21, 22 … 26, 61,62,…66} n(S)=36

• A:Kejadian jumlah angka kedua dadu=3

• A={12,21} n(A)=2 P(A)=2/36

• B:Kejadian jumlah angka kedua dadu=11

• B={56,65} n(B)=2 P(B)=2/36

• A∩B={} n(A∩B)=0  saling asing P(A∩B)=0

(12)

HOMEWORK

• Seorang Mahasiswa mengambil 2 buah mata kuliah

katakan saja A dan B. Peluang untuk lulus matkul A 2/3 dan peluang untuk lulus matkul B adalah 4/9. Bila peluang untuk lulus keuda mata kuliah adalah ¼, berapakan peluang Mahasiswa tsb untuk lulus pada salah satu mata kuliah?

23

KEJADIAN TIDAK SALING ASING

• Dua buah kejadian A dan B tidak saling asing apabila kejadian A dapat terjadi bersamaan dengan kejadian B.

• Terdapat dua kemungkinan:

–Kejadian A terjadi dipengaruhi oleh kejadian B –Kejadian A terjadi tidak dipengaruhi oleh kejadian

(13)

KEJADIAN A DIPENGARUHI OLEH KEJADIAN B

• Kejadian A terjadi dipengaruhi oleh terjadinya kejadian B atau dengan kata lain Kejadian A terjadi dengan syarat terjadinya kejadian B

• Probabilitas bersyarat:

𝑃 𝐴 𝐵 =𝑃(𝐴 ∩ 𝐵)

𝑃(𝐵) • atau

𝑃 𝐴 ∩ 𝐵 = 𝑃 𝐵 𝑃(𝐴|𝐵)

25

CONTOH

• Hadi pergi ke Jakarta kalau besok pagi tidak hujan. Hitung probabilitas Hadi pergi ke Jakarta!

Cuaca Besok Pagi Hadi pergi ke Jakarta

HUJAN Tidak Pergi

TIDAK HUJAN Pergi

(14)

DIAGRAM POHON

• Mahasiswa di dalam fakultas iCT terdiri dari 50% TI, 40% SI, 10% SK. Mahasiswa berkacamata di TI 25% di SI 15% dan di SK 5%.

• Bila satu orang mahasiswa diambil dari fakultas ICT: (a) berapa peluang anak tsb berkacamata dari SI? (b) Berapa peluang anak tersebut tidak berkaca

(15)

JAWAB

P(K∩TI)=0,5x0,25=0,125

P(K∩ SI)=0,4x0,15=0,06

P(K∩ SK)=0,1x0,05=0,05

HOMEWORK

• Sebuah perusahaan menjual notebook yang berasal dari 3 buah pabrik yang terletak di Tangerang (T), Bekasi (B), dan Depok D) dimana kapasitas produksi masing-masing pabrik adalah T=20%, B=30%, D=50%.

• Dari Pabrik ditemukan beberapa produk cacat yaitu dari T 2%, B 3%, dan D 4% dan seluruh notebook tersebut dimasukkan ke dalam sebuah gudang.

• Seorang karyawan disuruh untuk mengambil sebuah notebook secara acak.

– Berapa peluang notebook yang diambil Cacat?

(16)

• Disebut juga kejadian saling bebas.

• Kejadian A terjadi tidak dipengaruhi oleh terjadinya kejadian B atau dengan kata lain Kejadian A terjadi tidak perduli kejadian B terjadi atau tidak.

Untuk kejadian saling bebas: P(A|B)=P(A)

OLEH KEJADIAN B

31

CONTOH

• Ekperimen pelemparan dua buah dadu. • S={(1,1),(1,2),(1,3)…(6,6)} n(S)=36.

• A:kejadian munculnya angka ganjil di dadu I.

A={(1,1)…(1,6),(3,1)…(3,6),(5,1)…(5,6)} n(A)=18.

• P(A)=n(A)/n(S)=18/36=

0,5

• B:kejadian munculnya angka ganjil di dadu II. B={(1,1)…(6,1),(1,3)…(6,3),(1,5)…(6,5)} n(B)=18. • P(B)=n(B)/n(S)=18/36

• Kejadian A bisa terjadi bersamaan dengan B

A∩B={(1,1),(1,3),(1,5),(3,1),(3,3),(3,5), (5,1),(5,3),(5,5)} n(A∩B)=9  n(A∩B)>0

• P(A∩B)=n(A∩B)/n(S)=9/36.

Referensi

Dokumen terkait

ditandai dengan fluktuasi kadar enzim+enzim hati + dengan derajat

Hasil penelitian menyatakan Bahwa praktik akad pengelolaan tanah “caton” (tanah pemerintah) di Desa Ragang Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan adalah kepala dusun

Tahap dalam proses Mixer yaitu setelah karet melunak di heater lalu karet di ambil di pindahkan ke dalam alat mixer lalu diaduk di mixer selama ± 30 menit dan campuran tersebut kalau

Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup

Tujuan tentang penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai perbandingan produktivitas alat berat yang dalam hal ini berupa excavator backhoe pada pekerjaan proyek

Pengelolaan sampah dan limbah medis di Majapahit Wocare Clinic tidak sesuai dengan cara pengelolaan sampah yang baik dan tepat, dari proses penampungan, pengangkutan

Luaran yang diharapkan dalam program ini adalah kebutuhan gizi seseorang dapat terpenuhi dengan dibuatnya paket makan siang yang praktis, sehat, lezat

Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, dan Luas Wilayah Daerah terhadap Alokasi Belanja Modal Studi Empiris di. Provinsi Jawa