• Tidak ada hasil yang ditemukan

ILMU KEWARGANEGARAAN DOSEN: Purwani puji utami, m.pD PERTEMUAN 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ILMU KEWARGANEGARAAN DOSEN: Purwani puji utami, m.pD PERTEMUAN 1"

Copied!
281
0
0

Teks penuh

(1)

ILMU KEWARGANEGARAAN

DOSEN: PURWANI PUJI UTAMI, M.PD

(2)

I.

     

PENGERTIAN ILMU KEWARGANEGARAAN

 Ilmu Kewarganegaraan sebagai suatu istilah telah banyak

mengalami perubahan. Paling tidak, sejak diperkenalkannya pendidikan dalam rangka nation and character building telah dikenal  istilah Burgerkunde, Ilmu Kewarganegaraan, Kewarganegaraan, Civics, Kewargaan Negara, Pendidikan Kewargaan Negara dan dalam Pasal 37 ayat 1 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dikenal dengan istilah Pendidikan Kewarganegaraan.

 Kewargaan Negara sebagai suatu istilah dipakai secara resmi

(3)

 Ilmu Kewarganegaraan adalah suatu disiplin ilmu yang objek

(4)

ILMU KEWARGANEGARAAN (CIVICS) DALAM.

PERKEMBANGANNYA SEBAGAI ILMU MEMILIKI BANYAK DEFINISI ANTARA LAIN:

Civics: the study of city government and the duties of citizens

(The Advanced Learner's Dictionary of Current English, 1954)

Civics: the element of political science or that science dealing

with right and duties of citizens (Dictionary of Education, 1956)

Civics:  the departement of political science dealing with rights

and duties of citizens (Webster's New Collegiate Dictionary, 1954)

Civics :   the science right and duties of citizenship, esp, as the

subjec of a school course ( A Dictionary of American,1956 )

Civics :   Science of government (Webster's New Coneise Dic

tionary)

Civics :    the science of citizenship‑the relation of man to man

in organized collection‑the individual to the State (Creshore. Education.VII, 1886 1887)

Civics :   the study of government and citizenship that is, the

(5)

DARI DEFINISI TERSEBUT KIRANYA DAPAT DISIMPULKAN BAHWA CIVICS ATAU ILMU KEWARGANEGARAAN

MENYANGKUT HAL‑HAL SEBAGAI BERIKUT:

1. Kedudukan dan peranan warga

negara

2. Hak dan kewajiban warga negara

3. Pemerintahan

4. Negara

5.

 Sebagai bagian dari Ilmu Politik,

(6)

 II.

    

RUANG LINGKUP ILMU

KEWARGANEGARAAN

Berdasar pada pengertian Ilmu Kewarganegaraan sebagaimana telah diuraikan pada bagian terdahulu, tampak bahwa

Ilmu Kewarganegaraan dapat dipandang sebagai ilmu yang berdiri sendiri dan sebagai bagian dari Ilmu Politik. Sebagai bagian dari Ilmu Politik, yang menjadi ruang lingkup Civics adalah demokrasi politik. Isi atau materi demokrasi politik (Marian D. Irish), adalah:

1. Konteks ide demokrasi, yang mencakup: teori-teori tentang demokrasi politik, teori majority rule, minority rights,

konsep-konsep demokrasi dalam masyarakat, teori demokrasi dalam pemerintahan, pemerintahan yang demokratis.

2. Konstitusi Negara, yang mencakup: sejarah legal status, nation building, identity, integration, penetration, participation,

and distribution.

3. Input dari system politik, yang mencakup: arti pendapat umum terhadap kehidupan politik, studi tentang political

behavior.

4. Partai Politik dan Pressure Group, yang mencakup: system kepartaian, fungsi partai politik, peranana pressure

group, public relation.

5. Pemilihan Umum, yang mencakup: maksud pemilu dalam distribusi kekuasaan, system pemilu.

6. Lembaga-lembaga decision maker, yang mencakup: legislator dan kepentingan masyarakat, peranan policy

maker Presiden.

7. Presiden sebagai Kepala Negara/Administrasi Negara, yang mencakup: kedudukan Presiden menurut konstitusi, control

lembaga legislative terhadap Presiden dan birokrasi, pemerintahan di bawah konstitusi.

8. Lembaga Yudikatif, yang mencakup: system peradilan dan administrasi peradilan, hakim dan kedudukan seseorang

dalam pengadilan, hubungan badan legislative, eksekutif, dan yudikatif.

9. Output dari system politik, yang mencakup: hak individu dan kemerdekaan individu dalam konstitusi, kebebasan

berbicara, pers dan media massa, kebebasan akademik, perlindungan yang sama, cara penduduk Negara memperoleh dan kehilangan kewarganegaraan.

10. Kemakmuran umum dan pertahanan Negara, yang m,encakup: tugas Negara dan warga Negara dalam mencapai

kemerdekaan umum, hak-hak memiliki harta kekayaan, politik pajak untuk kemakmuran umum, politik luiar negeri dan keselamatan nasional, hubungan internasional.

11. Perubahan social dan demokrasi politik, yang mencakup: demokrasi politik dan pembangunan masa sekarang,

(7)

 Sebagai ilmu yang berdiri sendiri, menurut Achmad

(8)

DIKAITKAN DENGAN KEDUDUKANNYA SEBAGAI MATA KULIAH PADA PROGRAM STUDI, SOEDIBJO (1990) BERPENDAPAT BAHWA MATERI ILMU KEWARGANEGARAAN

MENCAKUP SEGALA PENGETAHUAN TENTANG KEDUDUKAN, PERANAN, HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA SESUAI DENGAN DASAR FILSAFAT PANCASILA, PEMBUKAAN DAN BATANG TUBUH UUD 1945. MATERI-MATERI YANG

DIMAKSUD, ANTARA LAIN:

1. Pengertian Ilmu Kewarganegaraan

2. Sejarah perkembangan Civics di Amerika Serikat 3. Sejarah perkembangan Civics di Indonesia

4. Objek studi, metode, sistematika dan tujuan Ilmu Kewarganegaraan 5. Ruang lingkup Ilmu Kewarganegaraan

6. Pengertian Negara, unsur-unsur Negara, cara timbul dan lenyapnya Negara. 7. Pengertian warga Negara, orang asing, penduduk, rakyat dan bangsa.

8. Azas-azas kewarganegaraan, bipatride-apatride, hak opsi, hak repudiasi. 9. Kewarganegaraan Republik Indonesia

10.Hak-hak azasi dan hak-hak serta kewajiban warga Negara berdasar

pancasila dan UUD 1945

11.Peranan rakyat dalam pemerintahan dan pembangunan suatu bangsa 12.Kepentingan pribadi dan kepentingan umum

(9)

 III.  TUJUAN ILMU KEWARGANEGARAAN

 Secara substansial, tujuan Ilmu Kewarganegaraan sesungguhnya sangat

(10)
(11)

 Kesadaran akan arti penting pendidikan

(12)

Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa

tujuan Ilmu Kewarganegaraan meliputi aspek

pengetahuan,

sikap,

dan

ketrampilan

berperilaku sebagai warga negara. Secara

terinci, tujuan Ilmu Kewarganegaraan adalah:

1.

Mengalihkan pengetahuan tentang hak dan

kewajiban warga negara sesuai dengan

kriteria, ukuran dan ketentuan konstitusi

negara;

2.

Menumbuhkan kesadaran dan sikap sebagai

warga negara yang baik;

3.

Menumbuhkan perilaku warga negara yang

(13)
(14)
(15)

3.Pendidikan kewarganegaraan dengan ilmu sejarah Dalam mempelajari sejarah terdapat

latarbelakang mempelajari pendidikan

kewarganegaraan, proses dan alasannya

pendidikan kewarganegaraan dipelajari.

(16)

HUBUNGAN ILMU KEWARGANEGARAAN DENGAN ILMU-ILMU SOSIAL LAINNYA

PERTEMUAN 2

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) KUSUMANEGARA

JAKARTA

(17)

17 BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

 Pendidikan kewarganegaraan sebenarnya di lakukan dan

dikembangkan diseluruh dunia, meskipun dengan berbagai macam istilah atau nama. Mata kuliah tersebut sering disebut sebagai civics education, citizenzip education.

 Berdasarkan UUD RI No 20 Tahun 2003,

 Ilmu Kewarganegaraan sebagai suatu istilah telah banyak

mengalami perubahan.

 Kewargaan Negara sebagai suatu istilah dipakai secara resmi

(18)

 Ilmu Kewarganegaraan adalah suatu disiplin ilmu yang objek

studinya mengenai peranan warga negara dalam bidang spiritual, sosial ekonomi, politis, yuridis, kultural dan hankam sesuai dan sejauh yang diatur dalam Pembukaan dan UUD 1945.

 Ilmu sosial adalah ilmu yang mencakup semua aspek didalam

kehidupan mulai dari sifat seseorang atau individu, interaksi antar individu, antara individu dan kelompok, dan interaksi antara kelompok dan kelompok.

(19)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan-permasalahan yang muncul adalah sebagai berikut :

1. Apa hubungan Ilmu Kewarganegaraan dengan Ilmu-Ilmu Sosial lainnya.

2. Apa yang dimaksud dengan Ilmu Kewarganegaran dan Ilmu Sosial.

C. Batasan Masalah

Agar permasalahan tidak meluas, serta tidak menyimpang dari tujuan yang diharapkan, maka penelitian membatasi masalah hanya pada Hubungan Ilmu Kewarganegaraan Dengan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan batasan masalah, maka rumusan masalah penelitian ini adalah Maksud dari Hubungan Ilmu Kewarganegaraan Dengan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya.

(20)

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk membantu para mahasiswa kedepan agar dapat dijadikan sebagai pengetahuan dan

masukkan tentang Hubungan Ilmu Kewarganegaraan Dengan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah

mahasiswa dapat mengetahui dan memahami Hubungan Ilmu Kewarganegaraan Dengan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Yang juga sekaligus sebagai bahan diskusi bersama dalam proses

pembelajaran.

(21)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

 

A. Deskripsi Teori

 Definisi Ilmu Kewarganegaraan

Ilmu Kewarganegaraan adalah suatu disiplin ilmu yang objek studinya mengenai peranan warga negara dalam bidang spiritu al, sosial ekonomi, politis, yuridis, kultural dan hankam sesuai dan sejauh yang diatur dalam Pembukaan dan UUD 1945

 a. Ruang Lingkup Ilmu Kewarganegaraan

Berdasar pada pengertian Ilmu Kewarganegaraan sebagaimana telah diuraikan pada bagian terdahulu, tampak bahwa Ilmu Kewarganegaraan dapat dipandang sebagai ilmu yang berdiri sendiri dan sebagai bagian dari Ilmu Politik. Sebagai bagian dari Ilmu Politik, yang menjadi ruang lingkup Civics adalah demokrasi politik.

(22)

b. Tujuan Ilmu Kewarganegaraan

Secara substansial, tujuan Ilmu Kewarganegaraan sesungguhnya sangat berdekatan dengan tujuan untuk menjamin kelangsungan bangsa dan negara.

2. Pengrtian Ilmu Sosial

Ilmu sosial adalah ilmu yang mencakup semua aspek didalam kehidupan mulai dari sifat seseorang atau individu, interaksi antar individu, antara individu dan kelompok, dan interaksi antara kelompok dan kelompok.

(23)

a. Pengertian dari ilmu sosial menurut

beberapa ahli

 Menurut, Achmad Sanusi ~ Ilmu Sosial terdiri

disiplin-disiplin ilmu pengetahuan sosial yang bertaraf akademis & biasanya dipelajari pada tingkat perguruan tinggi, makin lanjut makin ilmiah.

 Lalu menurut, Peter Herman~Sosial adalah sesuatu yang

dipahami sebagai suatu perbedaan namuntetap merupakan sebagai satu kesatuan

 Dan menurut, Gross ~ Ilmu Sosial merupakan disiplin

intelektual yang mempelajari manusia sebagai makluk sosial secara ilmiah, memusatkan pada manusia sebagai anggota masyarakat & pada kelompok atau masyarakat yang ia bentuk.

(24)

b. Sejarah Ilmu Sosial

Ketika kita membicarakan ilmu sosial maka kita tidak bisa lepas dari filsafat sosial. Filsafat sosial merupakan cabang dari filsafat yang mempelajari persoalan sosial kemasyarakatan secara kritis, radikal dan komprehensif

.

c. Tujuan Ilmu Sosial

Tujuan Ilmu Sosial Dasar yaitu untuk membantu perkembangan pengetahuan atau wawasan pemikiran dan juga kepribadian supaya memperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas lagi tentang sosial.

(25)

3. Hubungan Ilmu Kewarganegaraan Dengan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya

 Hubungan PKn Dengan Ilmu Lainnya Dalam Pendidikan

Kewarganegaraan, terdapat beberapa ilmu yang

hubungannya sangat dekat ataupun sangat jauh  yang mana sangat erat kaitannya dengan ilmu-ilmu

lain,berikut beberapa ilmu yang sangat dekat dan jauh hubungannnya dengan ilmu pendidikan

kewarganegaraaan.

Hubungan yang paling dekat:

  Pendidikan Agama   Ilmu Sejarah

 Ilmu Politik   Ilmu Hukum   Sosiologi

(26)

Hubungan yang paling jauh

Hubungan yang paling jauh bukan berrti tidak ada hubungan atau tidak ada kaitannya,melainkan ada hubungannya tetapi hubungan tersebut sangat jauh

  Ekonomi  Psikologi

 Bahasa Indonesia

(27)

27

Kesimpulan

Dari pembahasan tersebut dapat kita dapat mengetahui latar belakang Ilmu Kewarganegaraan dan ilmu ilmu sosial lainnya memiliki persamaan dan perbedaan.

(28)

PERTEMUAN 3

(29)

CIVIC = Mengenai Warga Negara

atau Kewarganegaraan

CIVICS = Ilmu

Kewarganegaraan,

yang isinya mempelajari

hubungan antar individu, dan

antara individu dengan negara

(Cresshore (1886)),

.

CIVIC EDUCATION = Pendidikan

(30)

MENGAPA HARUS AMERIKA ?

Karena Amerika Serikat merupakan

(31)

HAL-HAL YANG BERKAITAN DENGAN CIVICS

Warga Negara dengan Hak &

Kewajibannya

Pemerintah

Negara

Merupakan Cabang/Bagian dari Ilmu

(32)

SEJARAH CIVICS DI AS

Diperkenalkan Tahun 1790

Latar Belakang : Adanya imigrasi

bangsa-bangsa dari Benua Eropa ke

Amerika

Tujuan

: ‘’Mengamerikakan

(33)

PERKEMBANGAN CIVICS DI AS

Mengajarkan :

Konstitusi Amerika

Sejarah Amerika

Pemerintahan Amerika

(34)

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU KEWARGANEGARAAN DI INDONESIA

Zaman Hindia Belanda dikenal

dengan nama ‘’Burgerkunde’’

Dua Buku Penting yang Digunakan :

(35)

TAHUN 1950

CIVICS Diajarkan di Sekolah Menengah

Berisi tentang Tugas dan Kewajiban

Negara Terhadap Pemerintah,

(36)

TAHUN 1955

Diterbitkan Buku ‘’Inti Pengetahuan

Warga Negara’’ Karya J.C.T

Simorangkir, Gusti Mayur, dan

Sumintardjo

Bertujuan untuk Membangkitkan dan

(37)

TAHUN 1961

Adanya Buku Pegangan Resmi, yaitu

‘’Manusia dan Masyarakat Baru

(38)

TAHUN 1966

Pasca Peristiwa G-30-S/PKI, Buku

Karangan Supardo, dkk Dilarang

Dipakai.

Depdikbud Mengeluarkan Intruksi

(39)

TAHUN 1968

Kurikulum SD dan SMP : Pendidikan

Kewargaan Negara

(40)

TAHUN 1972

Adanya Seminar Nasional Pelajaran

dan Pendidikan Civics Memberi

Ketegasan dan Batasan bahwa :

1.

Civics Diganti dengan ‘’Ilmu

Kewargaan Negara’’

2.

Civic Education Diganti dengan

(41)

TAHUN 1975

Pendidikan Kewargaan Negara Diubah

Menjadi Pendidikan Moral Pancasila

(PMP) dan Adanya Penataran Pedoman

Penghayatan dan Pengamalan

(42)

TAHUN 1989

UU No. 2 Tahun 1989 tentang

SISDIKNAS Diperkenalkan Mata

(43)

UU NO 2 TAHUN 2003

Diubah Menjadi Pendidikan

Kewarganegaraan yang Lebih

(44)

Rakyat

Rakyat PendudukPenduduk Warga

Negara Warga Negara

Dosen : Purwani P

uji Utami, M.Pd.

Dosen : Purwani P

uji Utami, M.Pd.

(45)

PENGERTIANNYA :

RAKYAT

RAKYAT

(46)

RAKYAT MEMPUNYAI KEWAJIBAN

DALAM POLITIK, EKONOMI & SOSIAL

Kewajiban rakyat dalam politik 

Kewajiban rakyat dalam politik 

● Ikut berpartisipasi dalam pemilihan umum

● Berkewajiban mengikuti peraturan-peraturan politik yang telah

ditetapkan negara dan siap

menerima sanksi jika melanggar

● Ikut berpartisipasi dalam pemilihan

umum

● Berkewajiban mengikuti

peraturan-peraturan politik yang telah ditetapkan negara dan siap

menerima sanksi jika melanggar

Kewajiban rakyat dalam ekonomi dan sosial

Kewajiban rakyat dalam ekonomi dan sosial

● Berkewajiban membayar pajak

● Menjadi fundamental ekonomi pem erintahan

● Menjadi fundamental sosial kenega raan

● Berkewajiban membayar pajak

● Menjadi fundamental ekonomi pem

erintahan

● Menjadi fundamental sosial kenega

(47)

APA SAJA HAK HAK

RAKYAT ???

2. Rakyat

berhak meminta penghidupa n yang layak

3. Rakyat berhak

1. Rakyat berhak untuk membela dan

menjaga stabilitas

(48)

PENGERTIANNYA

: …

PENDUDUK

(49)

JADI….

Penduduk :

adalah kumpulan manusia

yang tinggal di suatu wilayah

(Negara, kota dan daerah)

yaitu dengan memiliki surat

resmi untuk tinggal di

(50)

WARGA NEGARA

adalah

keanggotaan

seseorang dalam

satuan politik

tertentu (dalam

negara) dan

mempunyai hak

untuk

berpartisipasi

dalam kegiatan

politik

adalah

keanggotaan

seseorang dalam

satuan politik

tertentu (dalam

negara) dan

mempunyai hak

untuk

berpartisipasi

dalam kegiatan

(51)

ADA 2 CARA SESEORANG UNTUK

(52)

PENJELASANNYA ….

Ius solis (menurut tempat

kelahiran) yaitu penentuan status kewarganegaraan seseorang

berdasarkan

tempat dimana ia dilahirkan

Ius sanguinis (menurut

keturunan) yaitu penentuan

status

kewarganegaraa n seseorang

(53)

KEDUDUKAN

I

NDIVIDU SEBAGAI

WARGA NEGARA INDONESIA

(INSAN TUHAN YANG MAHA ESA,

INSAN SOSIAL, INSAN POLITIK,

DAN INSAN PSIKOLOGIS )

(54)

A.

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK

INDIVIDU

(55)

Karakteristik yang khas dari seseorang dapat kita sebut dengan kepribadian. Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda yang

dipengaruhi oleh faktor bawaan (genotip) dan faktor lingkungan (fenotip) yang saling berinteraksi terus-menerus.

Menurut Nursid Sumaatmadja (2000), kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu yang merupakan hasil interaksi antara potensi-potensi bio-psiko-fiskal (fisik dan psikis) yang terbawa sejak lahir dengan rangkaian situasi lingkungan yang terungkap pada tindakan dan perbuatan

(56)

B. INDIVIDU SEBAGAI WARGA NEGARA INDONESIA

Individu sebagai warga negara akan sangat

berkaitan dengan hak dan kewajiban warga negara,

antar warga negara dan antar warga negara dengan

negaranya.

UUD'45 yang berhubungan dengan

hak dan kewajiban warga negara adalah pasal 26,

27, 28, 29, 30, 31 dan 34.

(57)

1. A sense of identiti, warga negara harus memiliki identitas atau jati diri sesuai dengan ideologi negaranya, seperti warga negara Indonesia memiliki identitas sebagai insan Tuhan,

insan yang peduli terhadap orang lain, dan lingkungannya dan loyal terhadap bangsa dan

negaranya.

2. The enjoyment of certain rihgts, warga negara yang memiliki hak-hak tertentu artinya warga negara mengatahui haknya dan pemerintah menjamin hak-hak warga negaranya.

3. The fulfillment of cerresponding obligations, warga negara yang memiliki kewajiban-kewajiban yang menjadi keharusan sehingga selalu menjaga keseimbangan antara

kepentingan pribadi dengan kepentingan publik serta memiliki sikap tanggung jawab.

4. A degree of interest and involement in public affairs, yaitu warga negara yang memiliki sikap tanggung jawab untuk berpartisipasi demi kepentingan umum sehingga merasa terpanggil untuk ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang bersifat umum.

(58)

Dalam menghadapi kehidupan abad 21, warga

negara perlu memiliki karakteristik, keterampilan,

dan kompetensi tertentu agar dapat menghadapi

dan mengatasi kecenderungan yang tidak

(59)

COGAN (1998) MENGIDENTIFIKASI 8 KARAKTERISTIK YANG PERLU DIMILIKI WARGA NEGARA, YAITU :

1. Mendekati masalah atau tantangan sebagai anggota masyarakat global.

2. Memiliki kehendak dan kemampuan untuk bekerjasama dengan orang lain dan

memikul tanggung jawab atas peran dan kewajibannya dalam masyarakat.

3. Mampu memahami, menerima dan toleran terhadap perbedaan budaya.

4. Mampu berpikir kritis dan sistimatis.

5. Mampu untuk menyelesaikan konflik tanpa kekerasan.

6. Peka terhadap hak azasi manusia.

7. Mampu untuk merubah gaya hidup dan kebiasaan konsumtif guna melindungi

lingkungan.

(60)

C. INDIVIDU SEBAGAI INSAN TUHAN YANG MAHA ESA

Komitmen bersama menunjukkan bahwa bangsa

kita merupakan masyarakat yang religius, hal ini

terdapat pada UUD 1945 alinea kedua “…atas

berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan

(61)
(62)

Lanjutan

1. Negara berdasarkan atas keTuhanan

yang Maha Esa.

(63)

Individu sebagai insan Tuhan yang Maha Esa,

implikasinya adalah menganut agama sesuai dengan

keyakinannya. Setiap agama menuntut umatnya untuk

melakukan ibadat ritual dan berbuat kebajikan antar

manusia dengan melaksanakan perintah dan menghindari

larangan agamanya dalam kehidupan di dunia ini.

(64)

D.

INDIVIDU SEBAGAI INSAN SOSIAL

Manusia dengan ketidakberdayaan ketika lahir, hingga

sekarang menjadi dewasa secara naluriah manusia tidak

dapat hidup menyendiri, sehingga memerlukan bantuan

orang lain.

Kecenderungan manusia berkeinginan untuk hidup serasi

sebagai timbal balik satu sama lain karena manusia

mempunyai dua hasrat yaitu berkeinginan untuk menjadi

satu dengan manusia lain di sekelilingnya, dan

(65)

Menurut Soerjono Soekanto untuk dapat

menghadapi dan menyesuaikan diri dengan

kedua lingkungan tersebut di atas, manusia

mempergunakan

pikiran,

perasaan

dan

kehendaknya.

Dalam kehidupan berkelompok dan dalam

hubungannya dengan manusia yang lain, pada

dasarnya

setiap

manusia

menginginkan

(66)

Lanjutan

1. Kekuasaan

2. Pendidikan/penerangan (enlightenment)

3. Kekayaan (wealth)

4. Kesehatan (well-being)

5. Keterampilan (skill)

6. Kasih sayang (affection)

7. Kejujuran (rectitude) dan keadilan

(rechtschapenheid)

(67)

Dalam hidup kerjasama terdapat nilai atau norma

yang perlu disepakati secara kolektif, yang

berfungsi

untuk

menghindarkan

terjadinya

pertentangan yang tidak saling menguntungkan.

Beberapa norma yang perlu di taati yaitu norma

agama, kesusilaan, kesopanan, dan hukum. Bangsa

Indonesia yang terkenal dengan kemajemukannya

baik suku bangsa, bahasa, budaya dan agama.

(68)

E.

INDIVIDU SEBAGAI INSAN POLITIK

Partisipasi politik dari manusia sebagai insan politik dalam kehidupan bernegara dapat diwujudkan dalam bentuk seperti :

Membentuk atau bergabung dalam organisasi politik atau organisasi masyarakat untuk

menetukan kebijakan negara

Membentuk Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk mengontrol sekaligus

memberikan input (masukan) dapat menentukan kebijakan pemerintah

Mendukung terselenggaranya pelaksanaan pemilu yang demokratis yang dapat menjamin

hak-hak politik rakyat, seperti memilih maupun dipilih yakni memilih anggota-anggota badan perwakilan rakyat dan pejabat pemerintah atau duduk dalam lembaga perwakilan rakyat dan menduduki jabatan pemerintahan.

Membentuk kelompok-kelompok kepentingan sebagai upaya terhadap proses perumusan

(69)
(70)

F.

INDIVIDU SEBAGAI INSAN P

SIKOLOGIS

(71)

ILMU

KEWARGANEGARAAN

(72)

Hak

 adalah segala sesuatu yang pantas

dan mutlak untuk didapatkan oleh

individu sebagai anggota warga negara

sejak masih berada dalam kandungan .

Hak pada umumnya didapat dengan

cara

diperjuangkan

melalui

pertanggungjawaban atas kewajiban

(73)

Warga Negara adalah penduduk yang sepenuhnya dapat

diatur oleh Pemerintah Negara tersebut dan mengakui Pemerintahnya sendiri. Adapun pengertian penduduk menurut Kansil adalah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh peraturan negara yang bersangkutan, diperkenankan mempunyai tempat tinggal pokok (domisili) dalam wilayah negara itu.

 Pengertian warga negara menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia (2002) adalah sebuah penduduk sebuah negara atau bangsa berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan sebagainya, yang mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga dari negara itu. Sedangkan menurut Dr. A.S. Hikam (2000), adalah anggota dari sebuah komunitas yang membentuk itu sendiri.

(74)

1.  Kriterium kelahiran

 Berdasarkan kriterium ini, masih dibedakan lagi menjadi 2,

yaitu:

 Kriterium kelahiran menurut asas keibubapaan atau disebut pula

Ius Sanguinis. Di dalam asas ini, seseorang memperoleh

kewarganegaraan suatu negara berdasarkan asas

kewarganegaraan orang tuanya, di manapun ia dilahirkan.

 Kriterium kelahiran menurut asas tempat kelahiran atau Ius Soli.

Di dalam asas ini, seseorang memperoleh kewarganeraannya berdasarkan negara tempat di mana dia dilahirkan, meskipun orang tuanya bukan warga negara dari negara tersebut.

 2. Naturalisasi atau pewarganegaraan, adalah suatu proses

hukum yang menyebabkan seseorang dengan syarat-syarat tertentu mempunyai kewarganeraan negara lain

ADAPUN UNTUK MENENTUKAN SIAPA-SIAPA YANG

(75)

Hak dan kewajiban negara adalah

menggambarkan apa yang seharusnya

diterima dan dilakukan oleh negara atau

pemerintah dalam melindungi dan

menjamin

kelangsungan

kehidupan

negara serta terwujudnya cita-cita dan

tujuan nasional sebagaimana tercantum

dalam pembukaan UUD 1945.

(76)

1. Menciptakan peraturan dan UU

untuk ketertiban dan keamanan.

2. Melakukan monopoli sumber daya

yang menguasai hajat hidup orang

banyak.

3.Memaksa warga negara taat akan

hukum yang berlaku.

 

(77)

Melindungi wilayah dan warga negara.

Memajukan kesejahteraan umum.

Mencerdaskan kehidupan bangsa.

Ikut melaksanakan ketertiban dunia

berdasarkan perdamaian abadi dan

keadilan sosial

(78)

Pengertian Penduduk & Warga Negara Pengertian Penduduk & Warga Negara Orang yg

Mereka yg bertempat

tinggal / berdomisili di dlm suatu wilayah negara

(menetap). Biasanya

penduduk adlh mereka yg lahir scr turun temurun & besar di dlm suatu negara, serta dpt memiliki KTP (krn memiliki domisili tetap). Penduduk

Mereka yg bertempat

tinggal / berdomisili di dlm suatu wilayah negara

(menetap). Biasanya

penduduk adlh mereka yg lahir scr turun temurun & besar di dlm suatu negara, serta dpt memiliki KTP (krn memiliki domisili tetap).

Bukan Penduduk

Mereka yg berada di dlm suatu wilayah negara hanya utk sementara waktu. Contoh : Turis mancanegara / tamu2 instansi tertentu dlm suatu negara.

Bukan Penduduk

Mereka yg berada di dlm suatu wilayah negara hanya utk sementara waktu. Contoh : Turis mancanegara / tamu2 instansi tertentu dlm suatu negara.

Warga Negara

Mereka yg berdasarkan hukum tertentu merupakan anggota dr suatu negara. Dng kata lain, warga negara adlh mereka yg menurut undang2 / perjanjian diakui sbg warga negara /

melalui proses naturalisasi.

Warga Negara

Mereka yg berdasarkan hukum tertentu merupakan anggota dr suatu negara. Dng kata lain, warga negara adlh mereka yg menurut undang2 / perjanjian diakui sbg warga negara / melalui proses naturalisasi.

Bukan Warga Negara (orang asing)

Mereka yg berada di dlm suatu negara ttp scr hukum tdk

menjadi warga negara pd negara tsb, namun tunduk pd pemerintah di mana mereka berada. Contoh : Duta besar, Konsuler, Kontraktor asing, Mahasiswa asing).

Bukan Warga Negara (orang asing)

Mereka yg berada di dlm suatu negara ttp scr hukum tdk

menjadi warga negara pd negara tsb, namun tunduk pd pemerintah di mana mereka berada. Contoh : Duta besar, Konsuler, Kontraktor asing, Mahasiswa asing).

Pembedaan rakyat berdasarkan hubungan dng pemerintah negaranya Pembedaan rakyat

berdasarkan hubungan

(79)

Asas Ius-sanguinis

adalah asas keturunan atau hubungan darah, artinya bahwa

kewarganegaraan

seseorang ditentukan oleh orang tuanya.

Asas Ius-sanguinis

adalah asas keturunan atau hubungan darah, artinya bahwa

kewarganegaraan

seseorang ditentukan oleh orang tuanya.

Asas Ius-soli

adalah asas daerah kelahiran, artinya bahwa status

kewarganegaraan

seseorang ditentukan oleh negara tempat kelahirannya.

Asas Ius-soli

adalah asas daerah kelahiran, artinya bahwa status

kewarganegaraan

seseorang ditentukan oleh negara tempat kelahirannya.

Penentuan

Warga

(80)

Bipatride

(dwi kewarganegaraan), timbul apabila menurut

peraturan dr 2 negara terkait seseorang dianggap sbg warga

negara ke-2 negara tsb.

a. Negara A menganut asas

ius-sanguinis

. Rafly warga

negara A. Tamara warga negara A.

b. Rafly & Tamara menikah, lalu berdomisili di negara B.

Negara B menganut asas

ius-soli

.

c. Lahirlah Rama, anak dr Rafly & Tamara.

d. Menurut negara A, Rama adlh warga negaranya krn

mengikuti warga negara ortunya.

e. Menurut negara B, Rama adlh warga negaranya krn

mengikuti tempat kelahirannya.

f. Dng demikian Rama mempunyai status

Bipatride

(dwi

kewarganegaran).

(81)

Apatride

(tanpa kewarganegaraan), timbul apabila menurut

peraturan dr 2 negara terkait seseorang tdk diakui sbg

warga negara manapun.

a. Negara C menganut asas

ius-soli

.

b. Roni warganegara C. Maudy warganegara C.

c. Roni & Maudy menikah, lalu berdomisili di negara D.

Negara D menganut asas

ius-sanguinis

.

d. Lahirlah Reza, anak dr Roni & Maudy.

e. Menurut negara D, Reza tdk diakui sbg warga negaranya

krn orang tuanya bukan warga negara D.

f. Menurut negara C, Reza tdk diakui sbg warga negaranya

krn tdk lahir di negara C (lahir di neg D).

g. Dng demikian Reza mempunyai status

Apatride

(tanpa

kewarganegaran).

(82)

Warga Negara Indonesia

Warga Negara Indonesia

Pasal 26 ayat (1) UUD 1945 :

 Orang2 bangsa Indonesia asli

 Orang2 bangsa lain  sah ssi undang2 (UU 16 / 2006)

Pasal 26 ayat (1) UUD 1945 :

 Orang2 bangsa Indonesia asli

 Orang2 bangsa lain  sah ssi undang2 (UU 16 / 2006)

 SBKRI tdk perlu lg.

 Wanita WNI menikah dng WNA tdk kehilangan WN, anaknya  bisa bipatride s.d. 18 th.

 Pemerintah menjamin scr maksimum WNI di LN.

 SBKRI tdk perlu lg.

 Wanita WNI menikah dng WNA tdk kehilangan WN, anaknya  bisa bipatride s.d. 18 th.

 Pemerintah menjamin scr maksimum WNI di LN.

Hubungan Warga Negara & Negara

Hubungan Warga Negara & Negara

Peranan (role) sesuai statusnya sbg WN:

 Pasif  Patuh thd peraturan / UU

 Aktif  Partisipasi kehidupan bernegara  keputusan publik

 Negatif  Tolak campur tangan negara  persoalan pribadi

 Positif  meminta pelayanan negara  kebutuhan hidup

(83)

HAK & KEWAJIBAN WARGA NEGARA

Hak Warga Negara

Pekerjaan & Penghidupan layak  Ps. 27 (2) UUD 1945

Bela negara  Ps. 27 (3) UUD 1945

 Berpendapat  Ps. 28 UUD 1945

 HAM  Ps. 28A s.d 28J UUD 1945

 Kemerdekaan memeluk agama  Ps. 29 (2) UUD 1945

 Ikut usaha hankamneg  Ps. 30 (1) UUD 1945

 Pendidikan  Ps. 31 (1) UUD 1945 [20%]

 Mengembangkan budaya  Ps. 32 (1) UUD 1945

 Ekonomi & kesejahteraan sosial  Ps. 33 UUD 1945

 Mendapat jaminan keadilan sosial  Ps. 34 UUD 1945

Kewajiban Warga Negara

 Taat Hukum & Pemerintahan  Ps. 27 (1) UUD 1945

 Bela Negara  Ps. 27 (3) UUD 1945

(84)

CARA MEMPEROLEH DAN

(85)

DEFINISI WARGA NEGARA DAN KEWARGANEGARAAN

Warga negara adalah orang-orang yang menjadi

bagian dari suatu penduduk yang menjadi unsur

negara itu sendiri .Istilah warga negara lebih

sesuai dengan kedudukannya sebagai orang

merdeka dibandingkan dengan istilah hamba

atau kawula negara karena warga negara

mengandung arti peserta, anggota, atau warga

dari suatu negara, yakni peserta darisuatu

(86)

Definisi Kewarganegaraan

 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian kewarganegaraan

adalah hal yang berhubungan dengan warga Negara.

 Menurut pasal 1 angka (2) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006

tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia, pengertian

kewarganegaraan adalah segala hal ihwal yang berhubungan dengan warga negara.

 Menurut para ahli antara lain:           Graham murdorock,1994

 Kewarganegaraan ialah hak untuk berpartisipasi secara utuh dalam

berbagai pola struktur social, politik dan kehidupan kultural serta untuk membantu menciptakan bentuk-bentuk yang selanjutnya dengan begitu maka memperbesar ide-ide.

          Soemantri

 Kewarganegaraan ialah sesuatu yang berhubungan dengan manusia

sebagai individu dalam suatu perkumpulan yang terorganisir dalam hubungan dengan Negara.

          Stanley E. Ptnord dan Etner F.Peliger

  Kewarganegaraan ialah studi yang berhubungan dengan

(87)

TATA CARA MEMPEROLEH KEWARGANEGARAAN INDONESIA

 Cara memperoleh kewarganegaraan Indonesia di

antaranya sebagai berikut.

a. Melalui Kelahiran

Dasar kelahiran di dalam wilayah Republik Indonesia

menurut undang-undang ditempuh sebagai dasar-dasar untuk memperoleh kewarganegaraan Repunlik Indonesia dan dipakai untuk menghindarkan adanya orang tanpa

(88)

Melalui Pengangkatan

 Pengangkatan yang dimaksud adalah pengangkatan anak

(adopsi). Apabila ada anak orang asing yang diadopsi oleh

orang tua yang berkewarganegaraan Indonesia, anak tersebut akan menjadi WNI. Dalam ketentuan UU No. 12 tahun 2006 Pasal 21 atat (2), ditegaskan “Anak Warga Negara Asing yang belum berusia 5 tahun yang diangkat secara sah menurut

penetapan pengadilan sebagai anak oleh Warga Negara

Indonesia, memperoleh Kewraganegaraan Republik Indonesia”.

 Sebagai bahan perbandingan, ketentan pasal 2 UU No. 62

Tahun 1958, ditegaskan bahwa pengangkatan anak baru sah apabila memenuhi syarat-syarat.berikut:

1. pada waktu pengangkatan itu ia belum berumur 5 tahun

 2. yang mengangkat harus memohon pengesahan Pengadilan

negeri Setempat

3. permohonan pengesahan dilakukan 1 tahun setelah pengangkatan anak

 4. kewarganegaraan RI anak diperoleh pada saat pengadilan

(89)

Melalui Pewarganegaraan atau naturalisasi

 Cara orang asing bisa masuk menjadi warga negara

Indonesia melalui naturalisasi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, naturalisasi adalah pemerolehan

kewarganegaraan bagi penduduk asing; hal menjadikan warga negara;pewaganegaraan yang diperoleh setelah memenuhi syarat sebagaimana yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. Ada dua cara proses naturalisasi antara lain sebagai berikut:

 1.         Naturalisasi biasa, caranya mengajukan

permohonan kepada presiden dan HAM melalui kantor pengadilan negeri setempat ia tinggal atau di Kedubes Republik Indonesia apabila di luar negeri. Permohonan ini ditulis dalam Bahasa Indonesia. Apabila lulus,ia harus

mengucapkan sumpah setia di hadapan pengadilan negeri.

 2.         Naturalisasi istimewa. Naturalisasi ini diberikan

(90)

Melalui perkawinan

 Ketentuan Pasal 19 UU NO. 12 tahun 2006, menegaskan

bahwa:

 1.      warga Negara asing yang kawin secara sah dengan

WNI dapat memperoleh kewarganegaraan RI dengan menyampaikan pernyataan menjadi WNI dihadapan pejabat

 2.      Pernyataan tersebut dilakukan apabila yang

bersangkutan sudah bertempat tinggal di wilayah NKRI 5 tahun berturut atau 10 tahun tidak berturut-turut, kecuali dengan perolehan kewarganegaraan tersebut

mengakibatkan berkewarganegaraan ganda

 3.      Jika hal itu terjadi yang bersangkutan dapat diberi

izin tinggal tetap sesuai dengan peraturan perundang-undangan

 4.       ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara

(91)

Melalui Pernyataan

      Menurut UU dalam hal status

kewarganegaraan RI terhadap anak berakibat

ganda, setelah berusia delapan belas tahun

atau sudah kawin anak tersebut harus

menyatakan memilih satu

kewarganegaraannya. Pernyataan untuk

memilih kewarganegraan sebagaimana

ditentukan dalam peraturan

perundang-undangan. Pernyataan untuk memilih

kewarganegaraan tersebut disampaikan

dalam waktu paling lambat tiga tahun

(92)

Penyebab Kehilangan

Kewarganegaraaan Indonesia

        Kehilangan kewarganegaraan adalah dicabutnya

stastus seorang warga negara karena mereka

melakukan sesuatu yang mengakibatkan keluar dari status warga Negara sesuai dengan peraturan setiap negara.

 Berdasarkan ketentuan pasal 23 UU No. 12/2006,

kewarganegaraan RI dinyataakan hilang oleh beberapa faktor yaitu:

 1)         Seeorang memperoleh kewarganegaraan lain

karena keinginanya sendiri.

 2)         Seseorang tidak menolak atau melepaskan

kewarganegaraan lain walapun kesempatan ada.

 3)         Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh

Presiden atas permohonan sendiri, yang bersangkutan sudah berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah

(93)

 4)         Seseorang masuk dinas tentara asing tanpa izin

terlebih dahulu kepada presiden.

 5)         Seseorang masuk dalam dinas negara asing,

yang jabatan dalam dinas semacam itu di indonesia sesuai dengan ketententuan perundang undangan hanya dapat dijabat oleh WNI.

 6)         Diakui oleh orang asing sebagai anaknya selama

orang belum berusia 18 tahun.

 7)         Seseoranng  mengangkat sumpah atau janji

setia kepada negara asing atau bagian dari negara asing tersebut.

 8)         Tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam

(94)

Memperoleh Kembali Status Kewarganegaraan Indonesia

 Cara memperoleh kembali setatus kewarganegaraan

(Repatriasi) indonesia diatur dalam undang-undang nomor 12 tahun 2006,yang  mengatur dengan tegas tentang perolehan kembali status kewarganegaraan RI yang pernah hilang. Dalam kaitan ini Pasal 31, menegaskan “seseorang yang kehilangan kewarganegaraan replubik Indonesia dapat memperoleh

kembali kewarganegaraanya melelui prosedur

pewarganegaraanya sebagai dimaksud dalam pasal 18 dan pasal 22. Pasal 32, menegaskan:

 1)         WNI yang kehilangan kewaganegaraan RI yang

dimaksud dalam pasal 23 huruf i; Pasal 25 dan Paslal 26 ayat (1) dan (2), dapat memperoleh kembali kewarganegaraan Ri dengan mengajukan permohonan tertulis kepada mentri tanpa melalui prosedur yang dimaksud dalam pasal 9 sampai dengan pasal 17.

 2)         Permohonan dalam ayat (1) bertempat tinggal diluar

(95)

Akibat Kehilangan Kewarganegaraan Indonesia

 Akibat kehilangan kewarganegaraan Indonesia seseorang harus

kehilangan hak-hak dari negara asalnya dan melakukan kewajiban jika dia berada di negara Indonesia.

 1)   Seseorang yang kehilangan kewarganegaraan Indonesia tidak

mempunyai hak pilih presiden, walkota  Indonesia dan sebagainya.

 2)   Seseorang yang kehilangan kewarganegaraan Indonesia tidak

dapat memiliki hak milik tanah di Indonesia.

 3)   Seseorang yang kehilangan kewarganegaraan Indonesia tidak

memiliki Hak Guna Usaha di Indonesia (HGU) dan hanya memiliki hak pakai atau hak sewa.

 4)   Seseorang yang kehilangan kewarganegaraan Indonesia tidak

memiliki Hak Guna Bangunan (HGB) di Indonesia hanya boleh memiliki hak Pakai atau Hak Sewa.

 5)   Seseorang yang kehilangan kewarganegaraan Indonesia harus

memiliki visa bila berada di Indonesia(Harian huluan,2013).

(96)

KESIMPULAN

Kesimpulan

 1.      Warga negara adalah orang-orang yang menjadi bagian dari suatu

penduduk yang menjadi unsur negara itu sendiri dan kewarganegaraan adalah hal yang berhubungan dengan warga Negara.

 2.      Tata Cara Memperoleh Kewarganegaraan Indonesia melaui

kelahiran, pengangkatan, pernyataan memilih, dan bekerja kepada NKRI.

 3.      Kehilangan kewarganegaraan adalah dicabutnya stastus seorang

warga negara karena mereka melakukan sesuatu yang mengakibatkan keluar dari status warga negara sesuai dengan peraturan setiap negara.

 4.      Cara memperoleh kembali setatus kewarganegaraan (Repatriasi)

diatur dalam undang-undang nomor 12 tahun 2006.

 5.      Ketentuan pidana untuk seseorang yang melangar UU No. 12 Tahun

2006, yang diatur pada pasal36 dan pasal 38.

 6.      Akibat kehilangan kewarganegaraan seseorang harus kehilangan

(97)

PERTEMUAN 8:

(98)

PERTEMUAN 9: METODE

MENGAJAR CIVICS

a.Definisi Civics

-isi civics dalam pkn

-Aspek Kopetensi Pengetahuan Kewarganeagaraan

B. Bagaimana Pembelajaran Pkn Untuk Civics -Pendekatan dan Strategi Pembelajaran

-Langkah – Langkah Pendekatan Deduktif -Langkah – Langkah Pendekatan induktif -Model Pembelajaran Ranah Kognitif

(99)

a.Definisi civics

Civics Sebagai the Science of citizhenship atau Ilmu

Kewarganegaraan yang isinya mempelajari hubungan antara individu dan individu dan Negara.

(100)

a.Definisi civics

● Bahasa Latin

“CIVIS”

Yang di sebut: Civic Education dan

Pendidikan

Kewarganegaraan Dari

kata

Civic

 ini lahirlah

kata

Civics

Ilmu kewarg

(101)

Isi Civics Dalam Pkn

A. Apa kehidupan kewarganegaraan, politik, dan pemerintahannya.

B.  Apa dasar sistem politik Indonesia.

C.  Bagaimana pemerintahan yang dibentuk oleh UUD 1945 , nilai, dan

Prinsip

D.  Bagaimana hubungan indonesia dengan negara lain dan posisinya

mengenai masalah nasional.

E.  Apa peran warga negara dalam demokrasi indonesia.

 

(102)

Aspek Kopetensi Pengetahuan Kewarganeagaraan ( Civics )

1.Persatua n dan Kesatuan

bangsa 1.Persatua

n dan Kesatuan

(103)

B. BAGAIMANA PEMBELAJARAN PKN UNTUK CIVICS

Model Pembel

ajaran Pkn Harus Disesua

ikan Dengan

Tujuan Mata Pelajara

n Pkn

Agar Siswa Mampu Berpikir

Secara Kritis Rasional

(104)
(105)
(106)
(107)

2.MODEL PEMBELAJARAN RANAH KOGNITIF

 Kognitif mendiskripsikan belajar sebagai perubahan pengetahuan yang tersimpan dalam memori.

(108)

KESIMPULAN

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai

(109)

Kelas Civics Sebagai Laboratorium

Demokrasi

(110)

A. ISTILAH CIVICS

Istilah yang sering digunakan selain PKn adalah civics.

Henry Randall Waite (1886) seperti dikutip oleh Sumantri

(2001: 281) merumuskan pengertian Civics sebagai ilmu

kewarganegaraan yang membicarakan hubungan manusia

dengan:

1.

Perkumpulan yang terorganisir (organisasi sosial,

organisasi ekonomi, dan organisasi politik);

2.

Individu dengan negara. Istilah lain yang hampir sama

(111)

MENURUT MALIK FAJAR (2004: 6-8)

(112)

1.

PKn merupakan bidang kajian kewarganegaraan

yang ditopang berbagai disiplin ilmu yang relevan,

yaitu: ilmu politik, hukum, sosiologi, antropologi,

(113)

2.

PKn mengembangkan daya nalar (state of

mind) bagi para peserta didik. Pembangunan

karakter

bangsa

merupakan

proses

(114)

3. PKn sebagai suatu proses pencerdasan, maka pendekatan

pembelajaran yang digunakan adalah yang lebih inspiratif dan partisipatif dengan menekankan pada pelatihan penggunaan logika dan penalaran. Untuk memfasilitasi pembelajaran PKn yang efektif dikembangkan bahan belajar interaktif yang dikemas dalam berbagai bentuk paket seperti bahan belajar tercetak, terekam, tersiar, elektronik, dan bahan belajar yang digali dari lingkungan masyarakat sebagai pengalaman langsung. Di samping itu upaya peningkatan kualifikasi dan mutu dosen/guru PKn perlu dilakukan secara sistematis agar terjadinya kesinambungan antara pendidikan dosen/guru melalui pelatihan dalam jabatan, serta pembinaan kemampuan profesional dosen/guru secara berkelanjutan dalam mengelola proses pembelajaran untuk mencapai hasil belajar yang

(115)

4.

Kelas PKn sebagai laboratorium demokrasi.

Melalui PKn, pemahaman, sikap, dan perilaku

demokratis dikembangkan bukan semata-mata

melalui ”mengajar demokrasi” (teaching

democraty), tetapi melalui model pembelajaran

yang secara langsung menerapkan cara hidup

berdemokrasi (doing democray). Penilaian bukan

semata-mata dimaksudkan sebagai alat kendali

mutu tetapi juga sebagai alat untuk memberikan

bantuan belajar bagi siswa sehingga dapat lebih

berhasil di masa depan. Evaluasi dilakukan secara

(116)

B. KELAS CIVICS SEBAGAI LABORATORIUM

DEMOKRASI

Dalam konteks pendidikan formal, pendidikan

seyogyanya dikembangkan sebagai pranata atau

tatanan sosial-pedagogis yang kondusif atau memberi

suasana bagi tumbuh-kembangnya berbagai kualitas

pribadi peserta didik. Oleh karena itu sekolah sebagai

bagian integral dari masyarakat perlu dikembangkan

sebagai pusat pembudayaan dan pemberdayaan

peserta didik sepanjang hayat yang mampu memberi

keteladanan, membangun kamauan, dan

(117)

PARADIGMA PENDIDIKAN DEMOKRASI YANG PERLU DIKEMBANGKAN

DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH ADALAH PENDIDIKAN DEMOKRASI YANG BERSIFAT MULTIDIMENSIONAL ATAU BERSIFAT JAMAK.

Sifat multidimensional itu antara lain terletak pada :

1. Pandangan yang pluralistik-uniter (bermacam-macam tetapi

menyatu dalam pengertian Bhinneka Tunggal Ika)

2. Sikapnya dalam menempatkan individu, negara, dan masyarakat

global secara harmonis.

3. Tujuannya diarahkan kepada semua dimensi kecerdasan (spiritual,

rasional, emosianal, dan sosial.

4. Konteks (setting) yang menghasilkan pengalaman belajar yang

(118)

Apabila ditampilkan dalam wujud program

pendidikan paradigma baru, salah satunya

menuntut tersedianya sumber belajar yang

dapat memfasilitasi siswa untuk memahami

penerapan demokrasi di negara lain

sehingga mereka memiliki wawasan yang

luas tentang ragam ide dan sistem

(119)

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas

utama mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan,

melatih,

menilai,

dan

(120)
(121)
(122)
(123)
(124)

MASALAH-MASALAH

KONTEMPORER

KEWARGANEGARAAN

PURWANI PUJI UTAMI, M.Pd

(125)

ARTI MASALAH?

KESENJANGAN

(126)

ARTI KONTEMPORER?

SAAT INI

(127)

MASALAH KONTEMPORER

Lapangan pekerjaan semakin sedikit.

Tingginya jumlah

penggangguran massal.

Rendahnya tingkat pendidikan;

Minimnya perlindungan hukum.

Upah kurang layak.

External factor (sepeti krisis global yang

menurut beberapa ahli krisis ini masih terus terjadi hingga 2010).

Tidak memiliki

(128)

MASALAH KONTEMPORER

program KB,

memiliki skill atau kemampuan

berwirausaha agar kita bisa menbantu pemerintah untuk membuka lapangan pekerjaan bagi orang yang membutuhkan.

Permasalahan yang terjadi pada sektor ini dikarenakan

Indonesia :

• kekurangan tenaga ahli,

• kesukaran-kesukaran sosial (seperti pertumbuhan

penduduk, kebutuhan akan berbagai jenis industri),

• lapangan kerja yang terbatas serta penghasilan yang tidak mencukupi. Beberapa hal tersebutlah yang

menimbulkan masalah dalam pertumbuhan ekonomi di

Indonesia karena tingkat kebutuhan dan hasil yang di inginkan itu tidak seimbang. Dengan kurangnya SDM di Indonesia menjadikan warga di Indonesia belum mampu bersaing atau sejajar dengan warga negara yang lain

(129)

MASALAH KONTEMPORER

2. Masalah

Lingkungan Hidup

a. Mengenai masalah

lingkungan hidup erat kaitannya dengan

masalah teknologi yang kian berkembang pesat, pencemaran lingkungan yang semakin meningkat dikarenakan penggunaan teknologi yang

berlebihan.

b. Dalam kasus ini

Pemerintah dinilai tak menjalankan amanat seperti yang ada dalam UU Nomor 32/2009

tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup.

Berdasarkan data Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), ada 141 kasus pencemaran lingkungan

sepanjang 2011.

Meningkat

hampir dua kali lipat

dibandingkan tahun 2010, dari sekitar 75 kasus. naik 11 persen,

(130)

MASALAH KONTEMPORER

Masalah Kemiskinan

Indonesia bisa dikatakan negara yang kaya. Dengan hutan yang dimiliki dan hasil-hasil bumi yang lain. Namun pada kenyataannya Indonesia termasuk negara miskin di dunia yang mendapat peringkat 68 dilihat dari jumlah GDP dimana GDP per capita $3,900.

Untuk

mengatasi masalah ini pemerintah harus

menyediakan lapangan

pekerjaan yang memadai bagi mereka dan memberikan

pendidikan yang murah agar

(131)

MASALAH KONTEMPORER

Masalah Demokratisasi dan Lemahnya Penegakan

Hukum

Indonesia merupakan salah satu negara yang menganut sistem hukum Eropa kontinental atau negara civil law dan negara yang sistem pemerintahanya adalah demokrasi pancasila. Namun pada kenyataanya sistem demokrasi yang ada di Indonesia menjadi salah satu masalah kotemporer di Indonesia karena sistem yang diterapkan tidak sesuai yang ada dalam konsep demokrasi yaitu dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat namun sistem yang terjadi sekarang adalah orang yang berkuasa atau yang mempunyai kedudukanlah yang mendapatkan keuntungan dan sistem negara Indonesia saat ini pengusahalah yang berkuasa.

contohnya saja kasus para koruptor

mereka yang sudah

menghambur-hamburkan uang negara atau raktat tidak ditindak secara tegas bahkan

mereka masih bisa menghirup udara di luar tahanan

sedangkan apabila ada seorang miskin yang mencuri kakao saja bisa dihukum bertahun-tahun. Masalah ini bisa

ditangulangi dengan sikap pemerintah yang seharusnya tegas dan

memberikan

(132)

MASALAH KONTEMPORER

Masalah Demokratisasi dan Lemahnya Penegakan

Hukum

Indonesia merupakan salah satu negara yang menganut sistem hukum Eropa kontinental atau negara civil law dan negara yang sistem pemerintahanya adalah demokrasi pancasila. Namun pada kenyataanya sistem demokrasi yang ada di Indonesia menjadi salah satu masalah kotemporer di Indonesia karena sistem yang diterapkan tidak sesuai yang ada dalam konsep demokrasi yaitu dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat namun sistem yang terjadi sekarang adalah orang yang berkuasa atau yang mempunyai kedudukanlah yang mendapatkan keuntungan dan sistem negara Indonesia saat ini pengusahalah yang berkuasa.

contohnya saja kasus para koruptor

mereka yang sudah

menghambur-hamburkan uang negara atau raktat tidak ditindak secara tegas bahkan

mereka masih bisa menghirup udara di luar tahanan

sedangkan apabila ada seorang miskin yang mencuri kakao saja bisa dihukum bertahun-tahun. Masalah ini bisa

ditangulangi dengan sikap pemerintah yang seharusnya tegas dan

memberikan

(133)

MASALAH KONTEMPORER

3. Masalah demokrasi dan

lemahnya penegakan hukum

Di Indonesia, praktek demokrasi hilang secara tidak terbatas, contohnya adalah adanya kolusi di pemerintah.

Indikasinya adalah negara dan pemerintahan dikuasai oleh pengusaha atau pemilik modal.

Sedangkan masalah hukum di Indonesia tak kalah kacau, hukum seolah-olah hanya berlaku bagi kaum kecil (rakyat), sedangkan untuk para kaum atas, hukum bisa dibeli dengan uang atau

dipermainkan.

• Kasus Nenek Minah Pada 19 November 2009, nenek Minah (55) dihukum oleh PN Purwokerto

selama 1 bulan 15 hari penjara dengan masa percobaan 3 bulan. Dia

dinyatakan bersalah karena memetik 3 buah kakao di

perkebunan milik PT Rumpun Sari Antan (RSA), Ajibarang, Banyumas.

• Kasus Susu Formula Berbakteri

(134)

Kasus Prita Mulyasari

Pada 29 Desember 2009 silam, Majelis hakim PN

Tangerang memutus bebas Prita Mulyasari dari tuntutan jaksa 6 bulan penjara. Alasan utama membebaskan Prita

karena unsur dakwaan pencemaran nama baik tidak terbukti.

Namun, MA mengabulkan kasasi jaksa dan menyatakan Prita Mulyasari bersalah dalam kasus pencemaran nama

baik RS Omni Alam Sutera, Tangerang. Prita divonis 6 bulan, tapi dengan masa percobaan selama 1 tahun.

Kasus ini lalu dimintakan upaya hukum luar biasa Peninjauan Kembali (PK).

Kasus Kriminalisasi Pemulung

PN Jakpus pada 3 Mei 2010 memvonis bebas Chairul Saleh seorang pemulung yang dituduh memiliki ganja

seberat 1,6 gram. Pria 38 tahun ini dipaksa mengakui memiliki ganja oleh sejumlah oknum polisi ini. Setelah dilakukan penyelidikan ternyata adanya rekayasa yang

dilakukan oleh oknum polisi tersebut.

(135)

BEBERAPA AKIBAT INKONSISTENSI HUKUM DI INDONESIA:

1. Ketidakpercayaan Masyarakat pada Hukum; Masyarakat meyakini bahwa hukum lebih banyak merugikan mereka, dan sedapat mungkindihindari.

2. Penyelesaian Konflik dengan Kekerasan

Penyelesaian konflik dengan kekerasan terjadi secara sporadis di beberapa tempat di Indonesia. Pembakaran dan penganiayaan pencuri sepeda motor, perampok, penodong yang dilakukan massa

3. Pemanfaatan Inkonsistensi Penegakan Hukum untuk Kepentingan Pribadi

Dalam beberapa kasus yang berhasil ditemukan oleh media cetak, terbukti adanya kasus korupsi dan kolusi yang melibatkan baik polisi, kejaksaan, maupun hakim dalam suatu perkara. Kasus ini biasanya melibatkan pengacara yang menjadi perantara antara

terdakwa dan aparat penegak hukum.

4. Penggunaan Tekanan Asing dalam Proses Peradilan

Beberapa perusahaan asing yang terkena kasus pencemaran lingkungan, gugatan tanah oleh masyarakat adat setempat, serta sengketa perburuhan, kadang menggunakan

negara induknya untuk melakukan pendekatan dan tekanan terhadap pemerintah

Indonesia Tekanan tersebut dapat berupa ancaman embargo, penggagalan penanaman modal, penghentian dukungan politik, dan sebagainya.

5. Masalah Disintegrasi

Berbagai konflik dan gerakan-gerakan yang hendak melepaskan diri dari NKRI adalah salah satu indikasi adanya disintegrasi yang terjadi di kalangan masyarakat kita.

(136)

1. Partisipasi yang efektif

2. Persamaan dalam memberikan suara 3. Pemahaman yang jernih

4. Melaksanakan pengewasan terhadap agenda

5. Percakupan orang dewasa (Program Penguatan Simpul

Demokrasi, 2006:22)

Dengan peran warga negara dalam partisipasi secara konkret yakni mengontrol, mengkritik dan turut andil dalam

pendidikan serta pengembangan politik dan pemerintahan, maka demokrasi yang sesungguhnya akan dapat terwujud di negara kita ini. Warga negara haruslah mempunyai

pengetahuan politik dan pemerintahan yang cukup, serta memiliki kemampuan sebagai warga negara (tahu hak dan kewajiban yang selanjutnya diimplementasikan dalam

kegiatan politik dan pemerintahan. Dengan begitu manajemn politik dan pemerintahan pun berangsur-angsur akan

membaik demi terciptanya demokrasi dan tata perintahan yang baik.

(137)

PURWANI PUJI UTAMI, M.PD

ANALISA KASUS

IKN

(138)

MASALAH INDONESIA

Untuk Indonesia, saat ini negara dan

bangsa

dihadapkan

pada

tiga

permasalahan pokok, yaitu

1.

pertama

, tantangan dan pusaran arus

globalisasi;

2.

kedua

, masalah internal, seperti KKN,

“destabilisasi”,

separatisme,

teror

dan sebagainya,

(139)

LANGKAH STRATEGIS

1. pertama, reformasi sistem yang

menyangkut perumusan kembali falsafah, kerangka dasar dan perangkat legal sistem politik;

2. kedua, reformasi kelembagaan yang

menyangkut pengembangan dan pemberdayaan lembaga-lembaga politik,

3. ketiga, pengembangan kultur atau

(140)
(141)

KEWIRAAN AMERIKA SERIKAT

1.

Bagaimana menjadi warga yang

produktif

dan

sadar

akan

haknya sebagai warga Amerika

dan warga dunia;

2.

Nilai-nilai dan prinsip demokrasi

konstitusional;

3.

Kemampuan

mengambil

keputusan

selaku

warga

masyarakat

demokratis

dan

(142)

KEWIRAAN AUSTRALIA

1.

Prinsip, proses dan nilai

demokrasi;

2.

Proses pemerintahan;

3.

Keahlian dan nilai partisipasi aktif

Gambar

GAMBAR APA YANG ANDA LIHAT ??
Gambar 1: Empat Dimensi Kewarganegaraan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil positioning pada 4 model dengan menggunakan Trilaterasi kemudian digunakan pada metode Array untuk mengetahui jejak atau pergerakan dari objek (smartphone). Namun

Banyak sekolah yang belum faham bahwa domain ( nama website ) untuk sekolah adalah berakhiran SCH.ID sehingga sekolah membuat website resminya dengan menempel di

Adanya motivasi dalam bekerja merupakan kekuatan untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan serta dapat membantu meningkatkan produktifitas yang tinggi. Selain dimiliki

Hasil: Jumlah pasien yang menjalani peeling dengan menggunakan AG adalah 159 orang, terbanyak berumur 31-40 tahun, keluhan paling banyak adalah ingin mencerahkan kulit dan

Ditambah lagi, dalam hasil analisis tambahan dalam penelitian ini ditemukan bahwa di antara berbagai aktivitas online yang dilakukan, aktivitas yang memiliki perbedaan

Pada Kongres Nasional Himpunan Endokrinologi dan Fertilitas (HIFERI) yang ke tujuh kali ini akan diajukan topik-topik diskusi ilmiah bidang kesehatan reproduksi

Sedangkan ayat 2 disebutkan bahwa program penanggulangan kemiskinan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dunia usaha, serta masyarakat

Dimana perasaan memilki (sense of belonging) untuk turut serta berpartisipasi dalam kemajuan organisasi dapat diwujudkan dengan menjaga sikap dari hal-hal yang