Nama : Rizki Maulana Basith NPM : 13110788
Prodi : D3 Perbankan Syariah Analisis Laporan Keuangan
1. LAPORAN KEUANGAN KOMPARATIF
Langkah awal dalam melakukan analisis laporan keuangan adalah dengan menyajikan laporan keuangan secara komparatif, misalnya untuk dua tau tiga tahun atau lebih. Dengan penyajian laporan keuangan seperti ini akan dapat diperoleh gambaran mengenai pergerakkan dan kecenderungan serta memberikan petunjuk yang berharga dalam rangka memprediksikan masa depan.
Pembandingan laporan keuangan untuk dua atau tiga tahun dapat dilakukan dengan menghitung perubahan dari tahun ke tahun, baik dalam jumlah absolut (rupiah) maupun dalam persentase. Pembandingan untuk jangka waktu yang lebih lama sebaiknya dilakukan dengan menggunakan trend.
Contoh laporan keuangan yang disajikan dalam bentuk komparatif sbb:
PT. ABC
Neraca Komparatif Pe 31 Desember 2011 dan 2011
(Dalam Ribuan Rupiah)
Neraca 31 Desember Perubahan
2011 2011 Rupiah %
Kas Total Aktiva Rp. 14.000 Rp.16.000 Rp.2.000 14,29 Utang Lancar
Perubahan dalam rupiah perlu selalu diketahui agar diperoleh perspektif yang tepat dan kesimpulan yang valid. Sedangkan perubahan dalam persentase dapat membantu, menentukan berarti tidaknya (signifikan) perubahan tersebut.
Dari tabel tersebut diketahui bahwa perubahan dalam rupiah membantu analisis untuk menfokuskan diri pada faktor-faktor kunci yang telah mepengaruhi posisi keuangan dan profitabilitas perusahaan. Misalnya, selama tahun 2011, tanah mengalami peningkatan sebesar Rp,1.400.000, yang diimbangi dengan peningkatan utang jangka panjang sebesar Rp.1.500.000.
2. ANALISIS TREND
Analisis trend merupakan salah satu teknik analisis laporan keuangan dan termasuk metode analisis horizontal. Analisis ini menggambarkan kecenderungan perubahan suatu pos laporan keuangan selama beberapa periode (dari tahun ke tahun), Pada teknik analisis ini, data laporan keuangan untuk beberapa periode dinyatakan dalam satuan persentase atas dasar tahun dasar.
Neraca dan laporan laba-rugi yang disusun dalam persentase trend dapat memberikan informasi mengenai tingkat pertumbuhan masing-masing pos laporan keuangan dari tahun ke tahun.
Contoh:
Uraian Tahun (Rupiah)2008 2009 2010 2011 2011 Penghasilan
Harga Pokok Penjualan 100.00080.000 115.00092.000 130.000104.000 145.000116.000 160.000128.000 Laba Kotor
Biaya-biaya
20.000 10.000
23.000 11.500
26.000 13.000
29.000 16.000
32.000 18.000 Laba Bersih 10.000 11.500 12.500 13.000 13.200
Uraian Tahun (%)2008 2009 2010 2011 2011
Penghasilan
Harga Pokok Penjualan
100% 100%
115% 115%
130% 130%
145% 145%
160% 160% Laba Kotor
Biaya-biaya
100% 100%
115% 115%
130% 135%
145% 160%
160% 188%
Saldo masing-masing pos pada tahun dasar (untuk kasus ini tahun 2008) dinyatakan dalam persentase trend sebesar 100%, sedangkan saldo pos yang sama untuk tahun-tahun selanjutnya dinyatakan dalam persentase atas dasar tahun dasar. Jadi untuk pos penjualan tahun 2008 misalnya, bila dinyatakan dalam persentase menjadi:
= Saldo Pos Penjualan pada tahun 2010 x 100% Saldo Pos Penjualan pada tahun 2008 (tahun dasar)
= Rp.130.000 Rp.100.000 = 130 %
Dari analisis, tampak bahwa tingkat peertumbuhan penjualan selama lima tahun terakhir stabil, yaitu sebesar 15% per tahun. Pertumbuhan penjualan ini ternyata tidak proporsional dengan tingkat pertumbuhan laba bersih, yang justru cenderung menurun (khususnya sejak tahun 2008). Penurunan tingkat pertumbuhan laba bersih ini disebabkan oleh naiknya tingkat pertumbuhan pada pos biaya, khususnya tahun 2008.
3. COMMON-SIZE ANALYSIS
Dalam menganalisis laporan keuangan,sebaiknya dihitung pula proporsi suatu kelompok atau sub-kelompok yang salah satu kelompoknya dibahas. Pada neraca misalnya, aktiva dianggap bernilai 100% dan tiap pokok atau pos pada kategori aktiva ini dinyatakan dalam persentase dari total aktiva.
Laporan keuangan dalam persentase per-komponen (common-size statement) menyatakan masing-masing posnya dalam satuan persen atas dasar total kelompoknya. Teknik analisis, dengan cara menysun laporan keuangan seperti ini disebut teknik analisis common-size dan termasuk metode analisis vertikal.
Suatu neraca yang disusun dalam persentase per-komponen dapat memberikan informasi sbb:
1. Komposisi investasi (aktiva) suatu perusahaan dapat memberikan gambaran tentang posisi relatif aktiva lancar terhadap aktiva tidak lancar.
2. Struktur Modal (komposisi pasiva), yang dapat memberikan gambaran mengenai posisi relatif utang perusahaan terhadap modal sendiri.
kepada masing-masing elemen biaya dan laba. Sementara apabila disusun secara komparatif, dapat menggunakan perubahan distribusi tersebut.
PT. ABC
Neraca Komparatif Dalam Persentase Per-komponen Pe 31 Desember 2011 dan 2011
(Dalam Ribuan Rupiah)
Neraca 31 Desember2011 2011 Common-Size (%)2011 2011 Kas Total Aktiva Rp. 14.000 Rp.16.000 100% 100% Utang Lancar
Utang Jk panjang Modal Total Utang dan Modal Rp. 14.000 Rp. 16.000 100% 100%
Pos-pos di dalam neraca dikatagorikan menjadi dua, yaitu aktiva dan pasiva. Masing-masing katagori ini (total aktiva dan total pasiva) dinyatakan sebesar 100%, sedangkan masing-masing pos yang termasuk pada maasing-masing kategori dinatakan dalam persentase atas dasar total aktiva atau pasiva (kategori). Jadi pos Kas yang 31 Des 2011 yang bersaldo Rp.1.300,- bila dinyatakan dalam persentase