• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN HASIL PENELITIAN TERKAIT PROGRAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN HASIL PENELITIAN TERKAIT PROGRAM"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

HASIL PENELITIAN TERKAIT PROGRAM

PEMBERANTASAN KUSTA DI KAB. BANGKALAN

Diajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah KOMUNIKASI KESEHATAN

OLEH :

WAHYU HIDAYATUR RAHMAN 14.05.311.00075

AHMAD ZAINUL ABIDIN 14.05.311.00061

ANSORI 14.05.311.00042

FANY ASFARA 14.05.311.00050

RESITA EMILDA PUTRI 14.05.311.00052

IMAS NUR ROHMAH 14.05.311.00051

ARINDA YANUARTI 14.05.311.00047

RIZKY WIJAYA 10.05.311.00073

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

(2)

1.1. LAPORAN HASIL TEMUAN DI LAPANGAN (DINAS KESEHATAN BANGKALAN)

Penyakit kusta merupakan salah satu penyakit menular yang menimbulkan masalah yang sangat kompleks. Masalah yang dimaksud bukan hanya dari segi medis, tetapi meluas sampai pada masalah sosial,ekonomi, budayakeamanan dan ketahanan nasional.Penyakit kuta ini adalah penyakit yang sangat ditakuti oleh masyarakat. Karena, masyarakat menganggap penyakit kusta ini adalah penyakit kutukan danada juga yang beranggapan bahwakustaadalah penyakit karena disantet. Padahal semua itu hanya mitos belaka. Bahkan di Madura sendiri kusta sering disebut “Deging Jhubek” yang artinya daging jelek. Maka dari itu, masyarakat yang menderita penyakit kusta merasa malu dan tidak pernah melapor kepada puskesmas setempat untuk mendapatkan pengobatan. Padahal, penyakit kusta ini muncul karena kurangnya kesadaran dari diri masyarakat akan pentingyakebersihan lingkungan,dan juga kebersihan diri sendiri.

Hal-hal seperti itu yang membuat Dinas Kesehatan setempat sulit untuk menemukan orang penderita kusta. Dan tak heran jika Kabupaten Bangkalan merupakan kota tertinggi jumlah penderita kusta no2 di Jawa Timur. Desa-desa yang banyak terjangkit penyakit kusta diantaranya, Desa Konang, Kokop, Blega,Tanjung Bumi, Sepuluh,dan lain-lain. Hal tersebut dikarenakan kurangnya kesadaran tentang pentingnya kebersihan diri, apalagi hal tersebut diperparah lagi dengan sulitnya mencari air bersih.

(3)

Dalam sosialisasi tersebut masyarakat sangat antusias untuk mengikutinya. Karena, dalam sosialisasi ini Dinas Kesehatan banyak memberikan informasi tentang apa itu kusta, bagaimana kusta bisa muncul, apa gejala-gejala dari timbulnya kusta, dan bagaimana cara menangani dan mengobati kusta tersebut. Dijelaskan dalam sosialisasinya bahwa kusta tidak mudah menular karena kusta hanya menular kepada orang yang tinggal bersama selama bertahun-tahun. Kusta muncul bukan karena kutukan atau adanya santet yang pada umumnya ada di benak masyarakat. Karena sebenarnya kusta muncul karena lingkungan yang kurang bersih dan kurang menjaga kebersihan diri sendiri. Dinas kesehatan dalam sosialisasinya juga menggunakan media seperti poster yang bergambar ciri-ciri penyakit kusta, macam-macam penyakit kusta, dll. Selain itu media yang digunakan juga brosur yang disebarkan kepada para peserta sosialisasi agar dapat dibaca dan diingat agar pengetahuannya tentang kusta lebih dalam. Dan Dinas Kesehatan juga memberikan obat gratis bagi setiap penderita kusta yang berobat mau di puskesmas.Upaya tersebut menghasilkan feedback yang sangat baik dari masyarakat. Hasilnya, banyak sekali laporan dari puskesmas-puskesmas setempat bahwa masyarakat mulai mempunyai inisiatif diri pergi ke puskesmas untuk berobat.

Adapun hambatan yang dialami oleh Dinas Kesehatan antara lain:

1. Kurangnya dana sehingga tidakbisa mencakup semua wilayah di Bangkalan.

2. SDM (Sumber Daya Manusia) nya kurang baik. Karena perawat yang sudah di trainning dan mempunyai sertifikat kelulusan tiap tahun banyak yang dimutasi atau dipindah bertugas di tempat lain. Sehingga Dinas Kesehatan harus mentrainnig perawat-perawat baru yang minim pengalaman.

(4)

4. Lingkungan yang kurang mendukung dalam berperilaku hidup bersih dan sehat (seperti pondok pesntren)

5. Mitos bahwa penyakit kusta adalah penyakit kutukan sehingga masyarakat cenderung malu untuk ke pukesmas.

Kemudian berdasarkan informasi yang kami dapat, kiiat untuk memaksimalkan sosialisasi pemberantasan kusta di Kabupaten Bangkalan oleh Dinas Kesehatan yaitu:

1. Mengadakan kelompok penderita kusta yang isinya membahas kiat-kiat penyembuhan (sempat aktif di tahun 2011)

2. Mengoptimalkan penggunaan media yang sesuai dengan kapasitasmasyarakat yang dituju.

3. Mengadakan sosialisasi untuk remaja, sehingga dapat mengenali gejala kusta dan mengetahui tindakan yang sebaiknya diambil (Presentasi Dinas Kesehatan di STIKIP Bangkalan)

4. Mulai menggunkan media yang terbaru (facebook) sebagai sarana sosialisasi.

1.2. LAPORAN HASIL TEMUAN DI LAPANGAN (PENDERITA KUSTA)

(5)

Disebutkan bahwa sosialisasi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan sangat memberikan hal positif bagi dirinya, keluarga, dan para tetangga lainnya. Sosialisasi tersebut yang disampaikan oleh satu petugas Dinas Kesehatan yang bertugas di bagian penanganan masalah kusta sangat lugasdan jelas. Informasinya yang berisi dari mulai pengenalan penyakit kusta kepada masyarakat, gejala-gejala dari penyakit kusta, apa saja penyebabdari penyakit kusta tersebut, hingga bagaimana cara pengobatannya beserta langkah-langkah untuk mendapatkan pengobatan khusus. Disana Dinas Kesehatan juga mengadakan pemeriksaan gratis dan membagikan obat gratis kepada masyarakat yang dinyatakan positif terkena penyakit kusta. Dan media yang digunakan dalam sosialisasinya tidak lain adalah elektronik dan cetak. Media elektronik tersebut seperti proyektor sehingga masyarakat dapat mengetahui dengan jelas apa itu kusta dan juga ciri-cirinya. Sedangkan media cetaknya seperti selembar brosur yang bisa dibawa pulang untuk diberitahukan kepada anggota keluarga dan orang-orang terdekat lainnya tentang penyakit kusta. Dan pada akhirnya, tetangga saya yang lain juga ikut datang ke puskesmas untuk memeriksakan diri.

Hanya saja hambatan yang saya rasakan ketika berlangsungnya sosialisasi tersebut diantaranya:

1. Tempat yang kurang mendukung, terlalu kecil sehingga peserta yang dapat ikut hanya terbatas.

2. Minimnya petugas kesehatan yang melakukan pemeriksaan gratis di tempat sosialisasi sehingga membuat pelayanan semakin lama.

3. Pihak Dinas Kesehatan hanya melakukan sosialisasi 3 bulan sekali.

(6)

4.1. LAPORAN HASIL TEMUAN DI LAPANGAN (PUSKESMAS KAMAL)

Dari hasil pendataan tahun 2016 kemarin penderita kusta di Kecamatan Kamal tercatat 3 orang yang ikut pengobatan di Puskesmas Kamal. Pihak puskesmas selalu memberikan laporan kepada Dinas Kesehatan perbulan, pertiga bulan, dan juga pertahun. Meskipun ada atau tidak ada yang tercatat penderita penyakit kusta pihak puskesmas Kamal tetap melaporkan kepada pihak pemerintah.

Respon masyarakat sendiri terhadap penyakit kusta sangat kurang. Karena, biasanya kalau ada anggota keluarganya yang sakit warga tersebut tertuutup tidak melaporkan kepada pihak kesehatan karena masih adanya rasa malu dengan penyakit yang dideritanya dan masyarakat setempat masih percaya kepada orang pintar untuk mengobatinya. Jadi, mengubah mindside masyarakat tidak mudah hanya dengan melakukan sosialisasi atau penyuluhan lainnya. Jadi, harus dilakukan sosialisasi terus menerus oleh pihak pemerintah dan puskesmas Kamal sendiri. Sehingga masyarakat mulai terbiasa mendengar tentang penyakit kusta dan memberanikan diri untuk melapor kapada puskesmas.

Cara lain yang dilakukan oleh pihak puskesmas Kamal adalah memeriksa contact. Pihak puskesmas akan memeriksa anggota keluargan pasien yang sebelumnya sudah terkena penyakit kusta. Karena penyakit kusta ini akan menular kepada orang yang mempunyai contact langsung dengan penderita kusta. Dan tidak lupa juga memeriksa lingkungannya yang memungkinkan untuk terjangkit penyakit kusta juga. Biasanya daerah-daerah yang banyak terjangkit penyakit kusta adalah bagian pesisir seperti Panpebeh Kamal.

(7)

masyarakat. Padahal itu semua tidak benar. Mereka terlalu percaya kepada mitos yang muncul di masyarakat.

Kemudian jalan terakhir yang dilakukan oleh puskesmas Kamal dengan cara bekerja sama dengan bidan-bidan wilayah. Karena bidan wilayah sudah familiar dengan masyarakat setempat sehingga lebih mudah untuk menyampaikan sosialisasinya dan juga pendataannya. Sosialisasi ini dilakukan dengan langsung mengunjungi rumah warga yang terkena penyakit kusta dengan syarat petugas kesehatan tidak boleh menggunakan pakaian kerja dan tidak boleh membawa anggota banyak. Karena, takutnya masyarakat merasa malu sehingga warga tidak akan terbuka dan sosialisasi pun tidak berjalan dengan yang diharapkan. Media yang digunakan saat menyampaikan kepada masyarakat ini adalah power point, liflet, poster-poster. Tapi yang sering digunakan adalah poster karena di poster terdapat contoh-contoh pasien yang sebelum berobat dan setelah berobat. Dan dijelaskan juga reaksi-reaksinya seperti apa sehingga masyarakat lebih paham. Dalam sosialisasi tersebut bidan banyak memberikan pengetahuan tentang penyakit kusta itu sendiri dan bagaimana cara menanganinya. Bidan juga membujuk pasien agar mau menjalani perawatan secara khusus. Dengan memberikan contoh-contoh pasien lain yang telah sembuh karena sudah mengikuti pengobatan dari pemerintah.

Dari strategi ini lah yang akhirnya membuat masyarakat mulai ingin pergi ke puskesmas atau bidan wilayah setempat untuk menjalani pengobatan. Dan hasilnya tercatat 3 pasien yang sedang mengalami penyakit kusta basah. Dalam sosialisasi ini juga terdapat bbeberapa hambatan, diantaranya seperti:

1. Perasaan malu yang berlebihan membuat petugas kesehatan setempat kmengalami kesulitan mencari dan mendata masyarakat yang terkena penyakit kusta.

(8)

Lampiran 1

DATA INFORMAN DAN TRANSKRIP WAWANCARA

Informan 1

Nama : Ibu Mariyamah

Usia : 44 Tahun

Tempat tinggal : Burneh Bangkalan

Pekerjaan : Seksi Pemberantasan Penyakit Dinkes Kab.Bangkalan

Ibu di dinas kesehatan menjabat sebagai apa ?

Saya di seksi pemberantasan penyakit, program kita di sini DBD, TB, Kusta, HIV, Ispa dan diare. Kadang – kadang kita juga menangani kalau ada kasus kaki gajah.

Bagaimana kondisi penyakit kusta saat ini, khususnya di bangkalan?

(9)

Informan 2

Nama : Abdul Ghani

Alamat : Bangkalan

Usia : 54 tahun

Pekerjaan : Petani

Pendidikan : SMA

Apakah anda termasuk penderita penyakit kusta ?

Jawab : iya

Apa yang anda ketahui tentang penyakit kusta ?

Jawab : penyakit kulit yang disebabkan karena kurangnya kebersihan lingkungan serta diri sendiri

Apakah menurut anda kusta adalah penyakit yang berbahaya ?

Jawab : iya berbahaya karena bisa menular

Dari mana anda mengetahui jika anda terkena penyakit kusta ?

Jawab : saat pemeriksaan oleh dinkes bangkalan

Apakah ada pemeriksaan kusus yang menyatakan anda terkena penyakit kusta ?

Jawab : tidak ada pemeriksaan yang khusus hanya saja semua pasien diharuskan melepas baju.

Apakah ada dari puskesmas, atau dari rumah sakit yang mengatakan anda terkena penyakit kusta ?

Jawab : iya

Jika ada apakah ada tindakan dari puskesmas atau rumah sakit yang mengahruskan ada perawatan khusus ?

Jawab : iya, saya diharuskan melakukan pemeriksaan secara berkala ke puskesmas

(10)

Jawab : mereka memberikan informasi mengenai penyakit kusta, cara penularan sampai dengan bagaimana cara pencegahannya

Tolong jelaskan jika ada ciri khusus tentang penyakit kusta ?

Jawab : bercak warna putih yang seperti kadas, namun tidak terasa gatal

Ada berapa macam penyakit kusta ?

Jawab : dua yakni kusta basah dan kering

Termasuk manakah penyakit kusta yang anda derita ?

Jawab : penyakit kusta kering

Apakah ada tanggapan dari pihak puskesmas atau rumah sakit terhadap penderita kusta ?

Jawab : iya ada, mereka melakukan sosialisasi setiap 3 bulan sekali

Apakah sudah ada langkah langkah ataupun penanggulangan kusta pada penderita ?

Jawab : sudah, yakni para dokter memberikan obat serta suntikan untuk para penderita

Apahkah anda sudah pernah di berikan info tentang penyakit kusta ?

Jawab : sudah ketika dari dikes melakukan sosialisasi serta pemeriksaan

Jika sudah, informasi apa yang di dapatkan ?

Jawab : bagaimana ciri, bentuk penularan serta pencegahan terhadap penyakit kusta

Siapakah yang menyampaikan informasi tentang bahaya kusta ?

Jawab : dari dinkes (lupa nama)

Bagaimana cara menyampaikan informasinya ?

Jawab : cukup lugas dan jelas

Penyampaian pesan yang dikaukan Sudah jelas atau masih kurang ?

Jawab : sudah jelas

Media yang di gunakan seperti apa ?

(11)

Apa yang di gunakan pihak dinas kesehatan ataupun puskesmas untuk memberikan informasi mengenai penyakit kusta ?

Jawab : memberikan obat gratis

Bagaimana renspon anda setelah mengetetahui informasi tentang kusta ?

Jawab : lebih memperhatiakan tentang kesehatan lingkungan

Adakah dampak yang anda rasakan setelah mengetahui informasi kusta ?

Jawab : lebih berhati – hati sertalebih memperhatikan tentang kesehatan lingkungan yang ada dirumah serta sekitarnya

Apakah ada dampak positif ?

Jawab : ada

Adakah dampak negetif ?

Jawab : ada

Setelah adanya sosialisasi apakah anda dan masyarakat sekitar sudah menerapkan apa yang di lakukan dinas kesehatan ?

Jawab : sudah sebagian

Jika ada apa saja hal-hal yang di lakukan ?

Jawab : menguras bak mandi 2 minggu sekali, memisahkan baju antara saya dengan keluarga yang lain, mengganti baju 2 kali sehari, serta mandi dengan air bersih.

Informan 2

Nama : Ibu Yani

Usia : 47 Tahun

Alamat : Perumnas Kamal Bangkalan

(12)

warga disini yang memderita kenak penyakit berapa banyak??

Eee…..Kalo tahun kemaren 2016 kita temui 3 orang yang kenak penyakit kusta,tiga orang tersebut sudah terdaftar dan ikut pengobatan di puskesmas kamal.

Terus disini kordinasi di sini dengan dinas kesehatan itu seperti apa bu??

Kalo disini kordinasinya dengan dinas kesehatan ini,kan tiap bulan kan ada laporan dari tiap bulanan,triwulanan dan tiap tahunan jadi setiap ada pasien gak ada pasien kita laporan ke dinas kesahatan kan ada tiap bulan ada pasien kita tetap laporan kalo bulan berikutnya tidak ada pasien seperti itu.

Terus respon dari masyarakat sendiri soal penyakit itu seperi apa, kan ada tu penyuluhan seperti puskesmas itu kayak apa??

Kalo respon dari masyarakat soal penyakit kusta itu kurang sebenarnya karna gini mereka itu kalo ada warga yang sakit itu biasanya tertutup jadi diiii anu itu di tutup tidak di sampaikan ndak mau di bawak di periksa ke puskesmas itu gak mau kenapa? Kalo disinikan kalo sakit kan ke dukun eeeeee masih percaya kea pa ituuu eeeee ke dukun eeee iya kemaren sih sama di dinas kesahatan itu sama dinas kesehatan itu bilang sendiri eeee pertama itu susah untuk periksa mau penyuluhan atau sosialisasi mereka itu menganggap mereka itu kayak bukan penyakit dan mereka menganggap itu dari santet dll eee itu penyakit yang memalukan sehinggga mereka itu kurang terbuka padahal mereka kan itu penyakit menular yang bisa di obati dengan obat tapi yoo berubah itu tidak semudah yang kita ingikan tidak merunah menset masyarakat itu jadii harus dilakukan sosialisasi terus menerus jadi kalo ada ada adaa pertemuan kita sampaikan adaaa pertemuan kita sampaikan kita berikan lama kelamaan kan sudah ooooo hal itu sudah biasa seperti ituu.

Strateginya ee apa hanya penyuluhan eee atau ada cara lain??

(13)

Pemeriksaan kontak berarti??

Pemeriksaan yang serumah atau orang yang terdekat dengan orang yang kenak penyakit kusta, penyakit ini menular terutama yang serumah nah kita kontak yang serumah dia tuhh ada berapa,berapa orang,kita periksa karna yang kumpul yang kenak kan menular di situ kan dari lingkungan sekitar.

Disini yang kenak rata-rata di wilayah atau daerah bagian mana ??

Biasanya di daerah pandepeh kemaren pasien 2 itu dari sana.

Untuk obatnya itu susah apa enggak bu,kemaren itu kan di dinkes itu ada 2 penyakit kusta basah ama penyakit kusta kering eee itu susah di peroleh apa gak bu??

Gak enggak susah kok, gak susah kemaren kok stok masih ada kalo masih 1 atau 2 kita masih minta ke dinas.

Cara pendataan itu seperti apa bu, biasanya pendataan itu di presentasikan tiap tahunya seperti apa nantikan lansung di laporkan ke dinas??

Ke dinas biasanya kan presentase itu kan langsung misalkan ada variable pencapaian kan setiap tahun kita punya target misalkan target kita berapa,nah kita punya target 4 nah itu kan nanti bulan ini kita berapa itu kan presentase itu langsung kirim ke dinas, biasanya perbulan kita kirim datanya ke dinas walaupun di pasien,tribulan,tahunan kita kirim datanya.

Ada gak bu sosialisasi yang menarik masyarakat gitu biasanya sangat susah gitu ngomong ke masyarakat dengan bahasa formal gitu mungkin ada cara lain biar enak diterima masyarakat lain gitu bu??

(14)

kayak gini mereka tidak mau,malu apalagi kita pakek kayak gitu aduhhhh ambur adul jadi kita pastinya pas hari jum’at pokoknya kita tidak pakek kostum.

Media yang buat sosialisi itu kayak apa bu??

Biasanya saya punya ini power point,limflet,poster itu yang sering tak pakek itu poster itu kan ada contoh-contoh yang apa itu, gambar pasien yang jadi gini dan stelah minum obat dan reaksi bagaimana jadi lebih paham dan biasanya aku gandeng bidan wilayah ini kalo ada pasien gitu kita langsung kontak ke bidan wilayah kalo ada pasien kita pasrahkan ke bidan wilayah gini-gini tolong lek gini dan obat biasanya biar dia tidak datang-datang kesini karna malu tak titipkan ke bidan wilayah,bidan wilayah tak kasih tau disuruh minumini,minum itu tak terangno dan dia memantau dan setiap bulan saya memantau dia terus saya pantau terus apa putus gimana ini atau bagaimana gitu, kalo gak kayak gitu susah dek dan dia datang kesini dia malu apalagi kenak 1 bulan atau 2 bulan reaksi sudah muncul dulunya muncul putih-merah benjolan besar nah itukan orang sudah percayanya sudah berkurang walaupun kita banyak yang penyuluhan ini lohhh akuloh wesss bidan wilayahhh trus dia lebih kenal aku wess tau orangnya.

Terus yang kenak 3 warga tadi yang kenak penyakit kustas yang basah apa yang kering??

Yang basah.tapi tidak sampek cacat.

Itu boleh mandi apa gak sih bu??

Oooooooo boleh mandiiiiiiii ndak papa harus bersih,kalo disini tidak sama dengan puskesmas yang lain kalo pelosok-pelosok itu banyak.

Terus kalo bantuan dari pemerintah itu??

(15)

Lampiran 2

(16)
(17)

Lampiran 3

Referensi

Dokumen terkait

Pertumbuhan Koloni Streptococcus Mutans Dan Kekasaran Permukaan Pada Resin.. Komposit Langsung Dan Tidak

Salah satu penyebab mortalitas tersering pada penderita DM adalah penyakit kardiovaskular (PKV). Diagnosis dini untuk PKV pada DM tipe 2 sangat penting, seperti gambaran

SUNGAI LAIS KECAMATAN SAMBUTAN (BANKEU PROV. P-APBD 2015). UNIT LAYANAN PENGADAAN

Kepada seluruh pegawai PT.Inalum yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian sehingga dapat diselesaikan dengan baik.. Kepada kedua orangtua penulis

mengelola kompensasi International Compensation  Pendahuluan  Minimal 80% dari pertanyaan yang diterapkan adalah ceramah Metode pengajaran yang 150 menit   Handout

Masa depan bangsa Indonesia tidak dapat digantungkan pada kekayaan alam semata, tetapi juga oleh kemampuan dalam menghasilkan inovasi yang mampu menciptakan proses dan

Hubungan rasio likuiditas terhadap pertumbuhan laba perusahaan adalah jika aktiva lancar yang dimiliki perusahaan tinggi maka kewajiban jangka pendek yang harus

Melalui Zoom Meting dengan memperhatikan video pembelajaran berjudul Benda Terbuat dari Kayu, siswa dapat menemukan kosakata baru yang terdapat dalam