HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DAN
KELENTUKAN
HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DANKELENTUKAN
TOGOK DENGAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLAPOSISI
BERDIRI KAKI SEJAJAR PADA PEMAINSEPAKBOLA
PS. UNTAG SEMARANG TAHUN 2007
SKRIPSI
Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata I untuk memperoleh gelar Sarjana PendidikanDisusun Oleh : Nama : NUR IRFANI NIM : 6301403093
Jurusan/Prodi : Pendidikan Kepelatihan Olahraga/S1 Fakultas : Ilmu Keolahragaan
2007
SARI
NUR IRFANI, 2007. Hubungan antara Kekuatan Otot Perut dan Kelentukan Togok dengan Kemampuan Menyundul Bola Posisi Berdiri Kaki Sejajar pada
Pemain Sepakbola Ps. Untag Semarang Tahun 2007. SkipsiJurusan PKLO FIK UNNES. Permasalahan yang hendak dikaji dalam penelitian ini adalah : 1) Apakah
ada hubungan kekuatan otot perut dengan kemampuan menyundul bola posisi berdiri kaki sejajar pada pemain sepakbola PS.UNTAG Semarang tahun 2007 ?, 2) Apakah ada hubungan kelentukan togok dengan kemampuan menyundul bola
posisiberdiri kaki sejajar pemain sepakbola PS. UNTAG Semarang tahun 2007 ?, dan 3) Apakah ada hubungan antara kekuatan otot perut dan kelentukan togok dengankemampuan menyundul bola posisi berdiri kaki sejajar pemain sepakbola
PS. UNTAGSemarang tahun 2007 ?. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Ingin mengetahui hu bunganantara kekuatan otot perut dengan kemampuan menyundul
bola posisi berdiri kaki sejajar pada pemain sepakbola PS. UNTAG Semarang
tahun 2007, 2) Ingin mengetahui hubungan kelentukan togok dengan kemapuan menyundul bola posisi berdiri kaki sejajar pada pemain sepakbola PS. UNTAG
Semarang tahun 2007, dan3) Ingin mengetahui hubungan kekuatan otot perut dan
kelentukan togok dengankemampuan menyundul bola posisi berdiri kaki sejajar pada pemain sepakbola PS. UNTAG Semarang tahun 2007.
Populasi penelitian ini adalah pemain klub sepakbola PS. UNTAG Semarang yang terdaftar pada kompetisi tahun lalu yang berjumlah 30 orang. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling, yaitu seluruh populasi dalam penelitian diambil sebagai sampel, sehingga sampel penelitian ini sebanyak 30 orang. Variabel dalam penelitian ini yaitu kekuatan otot perut dan kelentukan togoksebagai variabel bebas serta kemampuan menyundul bola sebagai variabel terikat. Metode pengumpulan data menggunakan survei dengan teknik tes dan
Hasil analisis data diperoleh koefisien korelasi (rx1y) sebesar 0,611 > rtabel =
0,361, berarti ada hubungan kekuatan otot perut dengan kemampuan menyundul bola. Koefisien korelasi (rx2y) sebesar 0,708 > rtabel = 0,361, berarti ada hubungan
kelentukan togok dengan kemampuan menyndul bola. Koefisien korelasi (rx12y)sebesar 0,7
53. Uji keberartian koefisien korelasi ganda menggunakan uji F
diperoleh Fhitung = 17,631 > Ftabel = 3,35, berarti ada hubungan antara kekuatan otot perut
dan kelentukan togok dengan kemampuan menyundl bola.
Simpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini yaitu kemampuanmenyundul bola ikut ditentukan oleh kekuatan otot perut dan kelentukan togok.
Mengacu dari hasil tersebut penulis dapat mengajukan saran yaitu : 1) Bagi para
pelatih dalam memberikan latihan menyundul bola kepada para pemainnya hendaknya diimbangi dengan peningkatan kondisi fisik berupa kekuatan otot perut dankelentukan otot togok sehingga pelatihan yang dilakukan dapat berhasil guna dan berdaya guna dan 2) Bila akan mengulangi penelitian ini, supayamenggunakan sa mpel yang memiliki kemampuan teknik menyundul bola yang
baik atau pada pemain tingkat mahir guna memperoleh hasil yang lebihmeyakinkan. DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN
PERSETUJUAN... ii
SARI... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR... vi
DAFTAR ISI... viii
DAFTAR TABEL... x
DAFTAR GAMBAR... xi
DAFTAR LAMPIRAN... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Permasalahan ... 6
1.3 Penegasan Istilah ... 7
1.4 Tujuan Penelitian ... 7
1.5 Manfaat Penelitian ... 9
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS ... 10
2.1 Landasan Teori... 10
2.1.1 Permainan Sepakbola ... 10
2.1.2 Teknik Dasar Sepakbola ... 11
2.1.4 Kondisi Fisik ... 19
2.1.4.1 Kekuatan Otot Perut ... 20
2.1.4.2 Kelentukan Togok ... 22
2.1.5 Kerangka Berpikir... 22
2.1.5.1 Hubungan Kekuatan Otot Perut dengan Kemampuan Menyundul Bola Posisi Berdiri Kaki Sejajar ... 22
2.1.5.2 Hubungan Kelentukan Togok dengan Kemampuan Menyundul Bola Posisi Berdiri Kaki Sejajar ... 23
2.1.5.3 Hubungan Kekuatan Otot Perut dan Kelentukan Togok dengan Kemampuan Menyundul Bola Posisi Berdiri Kaki Sejajar 24
2.2 Hipotesis... 25
BAB III METODE PENELITIAN ... 26
3.1 Populasi ... 26
3.2 Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel... 26
3.3 Variabel Penelitian ... 27
3.4 Metode dan Desain Penelitian ... 27
3.5 Teknik Pengumpulan Data... 28
3.6 Prosedur Penelitian ... 28
3.7 Instrumen Penelitian ... 32
3.8 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penelitian ... 33
3.9 Analisis Data ... 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41
A. Hasil Penelitian ... 41
B. Pembahasan... 49
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 54
A. Simpulan ... 54
B. Saran ... 54
DAFTAR PUSTAKA ... 56
LAMPIRAN-LAMPIRAN... 58
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Permainan sepakbola adalah salah satu kegiatan olahraga yang sebetulnya
sudah tua usianya, walaupun masih dalam bentuk yang sederhana. Akan tetapi, sepakbola sudah dimainkan ribuan tahun yang lalu. Dalam masa perkembanganya, sampai masasekarang sepakbola merupakan salah satu olahraga permainan yang
Perkembangan sepakbola Indonesia makin pesat. Dipenjuru kota sampai pelosok desa, sangat mudah menemukan orang yang bermain sepakbola, bahkan sepakbola tidak hanya dimainkan oleh laki-laki, tetapi wanita memainkan
permainan itu. Dan seiring perkembangannya, sepakbola di Indonesia tidak hanya sebagai olahraga masyarakat, tetapi merupakan olahraga yang sangat diprioritaskan untuk berprestasi tinggi.
Pemain sepakbola yang berprestasi harus memperhatikan teknik danmekanika se pakbola yang dilakukan secara betul, selain itu juga dipengaruhi oleh mental,kematangan juara dan fisik. Jadi, untuk menjadi pemain sepakbola yang berprestasi harus ditunjang oleh
kesegaran fisik antara lain: 1) kekuatan
atau strengh, 2)kecepatan atau speed, 3) daya tahan atau enjurance, 4) daya otot atau muscular power, 5) daya lentur atau flexibilty, 6) koordinasi atau coordination, 7)
kelincahanatau agility, 8) keseimbangan atau balance, 9) ketepatan atau accuracy, 10) reaksi atau reaction (M. Sajoto, 1995 :8-10).
Dalam ruang lingkup sepakbola sebagai olah raga, yang perlu diperhatikan
adalah upaya pembinaan untuk menghasilkan pemain yang baik. Seperti dikatakan Sukatamsi (1984:11) bahwa untuk meningkatkan dan mencapai prestasi, olah
ragawan harus memiliki empat kelengkapan pokok yaitu: 1) Kemampuan fisik, 2) tenik, 3) taktik, dan 4) mental.
Para ahli sepakbola sepakat bahwa faktor penting dan berpengaruh serta dibutuhkan dalam permainan sepakbola adalah teknik dasar permainan sepakbola yangharus dikuasai oleh para pemain (Djawad dkk, 1981:1). Penguasaan teknik dasaradalah syarat yang harus dimiliki oleh setiap pemain agar permainan dapat dilakukan dengan baik. Penguasaan dasar akan menentukan sampai dimana seorang pemainakan menentukan mutu permainannya. Penguasaan teknik dasar
dengan sempurna maka pemain dapat dapat menerapkan taktik dan strategi dengan baik danmeningkatkan kepercayaan yang tinggi.
Permainan sepakbola pada umumnya dilakukan dengan kekuatan, tenaga,
serta semangat. Adapun tujuan utama dalam suatu permainan sepakbola adalahmencetak g ol sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dan menjaga gawang sendiri
agar tidak kemasukan bola dari lawan. Sepakbola benar-benar merupakan permainan beregu, walaupun keahlian individual dapat digunakan disaat yang tertentu. Dalam segala hal, keberhasilan team sangat bergantung pada pemain
yang bekerja dalam kombinasi untuk menguasai bola dan menciptakan peluang mencetak gol. Anggota team harus meningkatkan kemampuanya dengan baik.
Dalam usaha meningkatkan mutu
permainan sepakbola kearah prestasimaka masalah penguasaan teknik dasar merupakan sal ah satu persyaratan yang
sangat menentukan. Dari beberapa teknik dasar sepakbola antara lain:menendang (kicking), Menghentikan bola (stoping/control), menggiring
(dribling),menyundul bola (heading), teknik melempar bola (throw-in), mengumpan (passing), dan teknik menangkap bola (bagi penjaga gawang). Dari beberapa
tehnik di atas, menyundul bola merupakan teknik dasar yang khas dan penting dalam permainan sepakbola. pemain sepakbola haris mahir menyundul boal
Dengan menyundul bola pemain dapat menciptakan gol ke gawang lawan saatmenyerang dan sebaliknya saat bertahan ketrampilan menyundul bola sangat diperlukansalam menghalau serangan lawan melalui udara. Oleh karena itu para
pemain baik pemain depan, tengah, belakang, bahkan penjaga gawang harusmenguasai teknik menyundul bola dengan berbagai cara sesuai dengan kebutuhannya.
Pada dasarnya, fungsi dan tujuan menyundul bola adalah untuk:1)
memberi umpan kepada teman, 2) untuk membuat gol, 3) untuk menghentikan bolahanya kalau sangat perlu (Djawad, 1981:23). Pada perkembanganya, permain
an sepakbola sekarang sering memanfaatkan serangan lewat sayap baik kananmaupun kiri dan menggunakan umpan tarik kedaerah pinalti. Dan untukmemanfaatkan peluang dari umpan tarik tersebut hanya dengan teknik sundulanlah teknik yang tepat didalam situasi yang begitu cepatdan atau un tuk menghalau bola bagi pemain bertahan.
Menyundul bola harus dilakukan dengan kening, pandangan mata harus ditujukan kebola, harus membiarkan diri melempar pandangan mata kebola. Menyundul bola dilakukan dengan cara mengayunkan punggung. Punggung diayunkan kebelakang, kemudian diayunkan dengan kuat kedepan supaya kepala dapatmenghantam bola dengan keras. (Chusaeri, 1976:17)
Menyundul bola pada hakikatnya memainkan bola dengan kepala. Ditinjau dari posisi tubuhnya menyundul bola dapat dilakukan sambil berdiri, melompat
dan meloncat, (Sucipto. dkk, 1999/ 2000:32). Menyundul bola sambil berdiri dilakukan manakala datangnya bola maksimal setinggi kepala. Sukatamsimenjelaskan beberapa hal teknik dasar menyundul bola yaitu:1) lari menjemput datangnya bola dengan pandangan mata terarah ke bola. 2) otot leher
dikuatkan/dikencangkan, untuk menyundul bola gunakan perkenaan dahi, 3) badan digerakan atau ditarik kebelakang melengkung pada daerah pinggang kemudian dengan menggerakan seluruh tubuh yang terdiri dari daya ledak otot perut, dorongan panggul dan kaki (lutut bengkok lalu diluruskan) badan
diayunkan atau dihentakan kedepan sehingga dahi tepat mengenai bola
(Sukatamsi, 1984:171).Pelaksanan menyundul bola membutuhkan koordinasi
antara 1) gerakan 2) waktu yang tepat 3) kemantapan bola. (Luxbacher, 1997:87) Sebelum melakukan sundulan, badan harus siap dalam keadaan yang dapat
mendukung pelaksanaan sundulan. Posisi badan tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu atau salah satu kaki maju kedepan (Sucipto. dkk, 1999/2000 :32) Posisi kedua kaki juga akan berpengaruh terhadap jauhnya sundulan, apakah kedua kaki
sejajar selebar bahu atau salah satu kaki maju kedepan. Walaupun tergantung pada kenyamanan pemain tersebut untuk melakukan persiapan sundulan.
Menyundul bola dengan kelentukan togok sebagai upaya persiapan pelaksanan sundulan dimana kelentukan akan memberikan sudut gerakan badan dalam ayunan. Kedua aspek tersebut merupakan satu kesatuan gerak yang penting
dalam menunjang pelaksanan sundulan sehingga menghasilkan unjuk kerja yang optimal. Berkaitan dengan kelentukan dan fleksibilitas togok, pada dasarnya
dipengaruhi oleh elastisitas otot-otot tendon dan ligamen. Dengan demikian
seseorang dikatakan memiliki kelentukan togok yang baik apabila orang tersebutmempunyai lu as gerak bagian togok yang sangat luas dalam sendi-sendinya dan
elastisitas otot perut serta otot punggung yang baik. Kelentukan merupakan salah
satu aspek kondisi fisik yang sangat penting dalam pencapaian prestasi yang optimal. Dari keseluruhan uraian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwamenyundul b ola merupakan salah satu teknik yang penting untuk dikuasai oleh
pemain sepakbola. Kemampuan menyundul bola dengan berdiri dipengaruhi oleh kekuatan otot perut dan kelentukan togok seseorang. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti permasalahan tersebut dengan judul ”HUBUNGAN
ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA POSISI BERDIRI KAKI
SEJAJAR PEMAIN SEPAKBOLA PS. UNTAG SEMARANG TAHUN 2007”. Adapun dasar lain pemilihan judul diatas sebagai berikut:
1. Kemampuan menyundul bola merupakan salah satu teknik yang khas dalam permain sepakbola.
2. Diasumsikan bahwa kekuatan otot perut dan kelentukan togok mempunyai hubungan erat dengan kemampuan menyundul bola dengan cara berdiri posisi kaki sejajar. 3. Berdasarkan pengalaman penulis dilapangan kemampuan menyundul bola
dengan cara berdiri posisi kaki sejajar belum pernah dikaji secara empirik sehingga perlu dilakukan penelitian.
1.2 Permasalahan
Identifikasi masalah dari berbagai uraian diatas adalah hubungan kekuatan
otot perut dan kelentukan togok dengan kemampuan menyundul bola posisi berdiri kaki sejajar.
penelitian ini hanya memfokuskan pada sejauh mana hubungan kekuatan otot perut dan kelentukan togok terhadap kemampuan menyundul bola dengan
caraberdiri posisi kaki sejajar sebagai upaya persiapan terlebih dahulu. Adapun permasalahan yang akan dicari pemecahanya dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah ada hubungan kekuatan otot perut dengan kemampuan menyundul bola posisi berdiri kaki sejajar pada pemain sepakbola PS. UNTAG Semarang tahun 2007? 2. Apakah ada hubungan kelentukan togok dengan kemampuan menyundul bola
posisi berdiri kaki sejajar pemain sepakbola PS. UNTAG Semarang tahun 2007?
1. Ingin mengetahui hubungan antara kekuatan otot perut dengan kemampuan menyundul bola posisi berdiri kaki sejajar pada pemain sepakbola PS. UNTAG Semarang tahun 2007.
2. Ingin mengetahui hubungan kelentukan togok dengan kemapuan menyundul bolaposisi berdiri kaki sejajar pada pemain sepakbola PS. UNTAG Semarang tahun 2007.
kemampuan menyundul bola posisi berdiri kaki sejajar pada pemain sepakbola PS. UNTAG Semarang tahun 2007.
1.4 Penegasan Istilah.
Untuk menghindari kemungkinan terjadinya salah penafsiran pada istilah- istilah judul skripsi ini, maka perlu diadakan penegasan istilah sebagai berikut:
1.4.1 Hubungan
Menurut Kamus Besar Iahasa Indonesia hubungan adalah:1) keadaan berhubungan atau dihubungkan ; 2) sesuatu yang dipakai untuk berhubungan atau dihubungkan ; 3) pertalian, sangkut paut, kontak , ikatan. (Poerwodarminto, 1976:362).
1.4.2 Kekuatan otot perut
Kekuatan (Strength) adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya dalam menggunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja (Depdikbud, 1997:5). Menurut M. Sajoto (1995:8) berpendapat bahwa kekuatan
adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya dalammempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja. Dalam penelitian ini yang dimaksud kekuatan otot perut adalah gerakan-gerakan kontraksi otot perut saat melakukan sundulan bola.
1.4.3 Kelentukan otot
togokKelentukan merupakan salah satu aspek kondisi fisik yangsangat penting
dalam pencapaian prestasi yang optimal. Kelentukan diperlukan sekali hampir disetiap olahraga yang membutuhkan ruang gerak sendi seperti senam.
Kelentukan
adalah daya lentur adalah efektifitas seseorang dalammenyesuaikan diri dalam segala akt ifitas dengan penguluran tubuh yang luas. (M.
Sajoto,1995:17). Hal ini akan sangat mudah ditandai dengan tingkat (flexibility) persendian pa da seluruh tubuh. Berdasarkan pengertian kelentukan otot togok dalam penelitian ini adalah kemempuan melentukan togok atau batang tubuh
sedemikianrupa sehingga berbeda dalam sikap anatomis yaitu lurus antara batang tubuh dengan tungkai.
1.4.4 Menyundul bola dengan cara berdiri
Menyundul bola adalah memainkan bola dengan kepala. Menyundul bola dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu cara berdiri, cara sambil terbang
(melayang), cara sambil melompat (jump hearder) yaitu meloncat keatas untukmenyundul bola. Tehnik menyundul bola dengan berdiri dilakukan manakala bola
setinggikepala. Pelaksanaan menyundul bola membutuhkan koordinasi yang tepat
dengan caramelengkungkan badan ke belakang lalu mengayunkan kepalanya ke depan saatmenyundul bola. (Luxbacher, 1997:58)
1.4.5 Posisi kaki sejajar
Posisi kaki sejajar dalam penelitian ini adalah keadaan kaki pada waktu persiapan pelaksanaan menyundul bola yaitu kaki berdiri sejajardibuka selebar bahu (Sucipto. dkk, 1999/2000:32). Hal ini hanya untuk menegaskan posisik kaki
sewaktu menyundul bola agar dalam pelaksanaan dapat dilakukan dengan baik dan seragam.
Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG ) Semarang sebagai sebuah institusi pendidikan tinggi, tidak hanya memfokuskan kegiatan pada bidang akademik saja melainkan juga melakukan pembinaan dibidang seni dan olah raga. Salah satu cabang olah raga yang dikembangkan yaitu sepakbola, hal itu dibuktikan dengan berdirinya persatuan sepakbola Universitas 17 Agustus 1945 yang disingkat“PS UNTAG “ pada tahun 1995.Prestasi yang pernah diraih yaitu Runner up kompetisi divisi I PSIS tahun 2005/2006, juara turnamen bupati Malang tahun2005, dan saat ini PS UNTAG tergabung dalam Divisi I PSIS. Dan
setiap minggunya berlatih 2 kali, hari senin dan jum at di lapangan Pegandan, Sampangan.
1.5 Manfaat Penelitian
Dengan pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, bagi para pemain, pelatih, dan para peminat olahraga sepakbola untuk dapat digunakan
sebagai pedoman dasar untuk memberikan informasi ilmiah dalam pelaksanaanmenyundul bola posisi berdiri kaki sejajar. Selain itu diharapkan untukmemberikan sumbangan i nformasi positif bagi para pelatih sepakbola dan guru pendidikan jasmani dan kesehatan
dalam melatih dan mengajar, memilih
danmengembangkan pola latihan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan dasarmenyundu l bola dengan posisi berdiri kaki sejajar, agar latihan yang dilakukan
dapatberjalan efektif dan efisien. Diharapkan dapat memberikan sumbangan yang positif pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teori kepelatihan cabang
olahraga sepakbola, khususnya pada peningkatan jarak jauhnya hasil menyundul bola posisin berdiri kaki sejajar.
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Permainan Sepakbola
Sadar atau tidak diera ……….
BAB III METODE PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Diskripsi Data