• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN ANALISIS PERUSAHAAN YANG TELAH M

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN ANALISIS PERUSAHAAN YANG TELAH M"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN ANALISIS PERUSAHAAN YANG

TELAH MENERAPKAN ETIKA BISNIS

PT GARUDA INDONESIA (PERSERO)

Disusun Oleh :

Caesar Miraj Santosa [5160211334]

Prodi S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan analisis perusahaan yang telah menerapkan etika bisnis. Laporan ini ditulis berdasarkan data-data yang saya peroleh dari berbagai sumber riset analisis dan survei serta media internet yang berkaitan dengan judul laporan analisis yang saya ambil.

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...2

DAFTAR ISI...3

BAB I...4

PENDAHULUAN...4

Latar Belakang...4

Rumusan Masalah...5

Tujuan Penulisan...5

BAB II...6

PEMBAHASAN...6

1.1 Peranan Etika Dalam Berbisnis...6

1.2 Profil Perusahaan...7

Katalog...7

Etika Bisnis Pada (PT Garuda Indonesia (Persero)...7

2.1 Pelanggaran Etika Bisnis & Sanksi atas (PT Garuda Indonesia (Persero)...8

Sosialisasi...9

3.1 Etika bisnis dalam lingkup pemasaran...10

3.2 Hubungan dengan Pemasok...11

3.3 Hubungan dengan Agen...11

4.1 Etika Tanggung Jawab kepada Lingkungan dan Produksi...12

4.2 Tanggung Jawab kepada Masyarakat...12

5.1 Etika dalam lingkup Produksi...13

6.1 Etika dalam lingkup Keuangan...13

6.2 Penanganan Konflik Kepentingan...14

7.1 Etika dalam lingkup SDM Garuda Indonesia...14

7.2 Keamanan dan kenyamanan di tempat kerja...15

BAB III...16

(4)
(5)

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat, di dalam dunia bisnis saat ini mengalami perkembangan yang cepat, tidak hanya menyangkut hubungan antara

pengusaha dengan pengusaha, tetapi mempunyai kaitan secara luas. Perkembangan ini perlu diimbangi dengan aturan-aturan atau norma-norma yang dapat mengatur bisnis itu sendiri. Oleh sebab itu etika dan moral perlu dijaga oleh suatu perusahaan. Bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi. Dalam kegiatan berbisnis, mengejar keuntungan adalah hal yang wajar, asalkan dalam mencapai keuntungan tersebut tidak merugikan banyak pihak. Jadi, dalam mencapai tujuan dalam kegiatan

berbisnis ada batasnya. Perilaku etis dalam kegiatan berbisnis adalah sesuatu yang penting demi kelangsungan hidup bisnis itu sendiri.

Dunia bisnis yang tumbuh dengan pesat menjadi tantangan maupun ancaman bagi para pelaku usaha agar dapat memenangakan persaingan dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya. Perusahaan yang ingin berkembang dan ingin mendapatkan keunggulan bersaing harus dapat menyedikan produk atau jasa yang

berkualitas, harga yang murah dibandingkan pesaing, waktu penyerahan lebih cepat, dan pelayanan yang lebih baik dibandingkan pesaingnya (Margaretha, 2004). Dalam rangka memenangkan persaingan bisnis, mempertahankan pasar yang dimiliki, dan merebut pasar yang sudah ada, maka perusahaan dituntut untuk mempunyai kemampuan mengadaptasi strategi usahanya dan lingkungan yang terus-menerus berubah.Setiap pelaku bisnis dituntut untuk mempunyai kepekaan terhadap setiap perubahan yang terjadi, serta mampu memenuhi dan menanggapi setiap tuntutan pelanggan yang semakin beraneka-ragam dan terus berubah. Pelaku usaha harus mampu menghasilkan produk yang dapat memainkan emosi pelanggan dan melalui produk tersebut dapat menimbulkan experience bagi pelanggan.

(6)

Dalam suatu perusahan besar seperti PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk.etika bisnis dan moral harus dijaga baik demi kelangsungan perusahaan dikarenakan menyangkut citra perusahanaan. Di dalam dunia bisnis apabila citra perusahaan buruk maka akan

berpengaruuh terhadap penjualan produk maupun jasa yang dihasilkan. Sehingga etika berbisnis harus dijaga dengan baik dengan begitu perusahaan memiliki moral dan citra yang baik dalam konteks sosial internal maupun eksternal.

Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Etika bisnis sangatlah diperlukan setiap perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Etika bisnis memberikan kebebasan dan tanggung jawab kepada pelaku bisnis atau

perusahaan yang diterapkan dalam kebijakan, instuisi dan perilaku bisnis. Dalam penulisan ini bermaksud membahas tentang “ETIKA BISNIS DAN MORAL DALAM PERUSAHAAN PT GARUDA INDONESIA (PERSERO)

Rumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang yang di kemukakan diatas, maka dapat disimpulkan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana penerapan etika bisnis pada perusahaan PT GARUDA INDONESIA (PERSERO)

2. Bagaimana cara menangani pelanggaran etika yang dilakukan perusahaan PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) dengan mencakup etika pemasaran, etika SDM,etika Keuangan

Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui etika yang dilakukan oleh perusahaan PT GARUDA INDONESIA (PERSERO)

2. Untuk mengetahui cara penanganan pelanggaran etika yang dilakukan perusahaan PT GARUDA INDONESIA (PERSERO)

BAB II

(7)

1.1 Peranan Etika Dalam Berbisnis

Masyarakat juga cenderung menghukum atau menyalahkan pelaku bisnis yang tidak bermoral serta menghargai atau memuji pelaku bisnis yang bermoral, sehingga pemahaman ini menjadi bahwa pelaku bsinis yang bermoral akan memperoleh keuntungan walaupun tidak jelas dalam bentuk dan jangka waktunya, sedangkan pelaku bsinis yang tidak bermoral akan mengalami kerugian yang juga tidak jelas bentuknya seperti apa dan jangka waktunya.

Peranan etika dalam kegiatan bisnis anatara lain adalah :

1. Etika harus menjadi pedoman dalam kegiatan masyarakat, karena itu seharusnya juga menjadi pedoman bagi bisnis. Mana tindakan yang tepat, benar dan boleh dilakukan dalam bisnis yang diharapkan menguntungkan semua pihak yang terlibat. (Satyanugraha, 2003). 2. Etika berperan sebagai penghubung pelaku bisnis. Jika produsen sebagai penyedia produk

yang akan dibeli oleh konsumen menyediakan fasilitas pelayanan purna jual bagi setiap konsumen yang telah memakai produknya, bukankah ini sebuah celah bagi keduanya untuk terus berhubungan. Pelayanan purna jual tentu merupakan refleksi nilai atau etika bisnis yang diterapkan perusahaan untuk menjaga loyalitas konsumennya (Tjiptono,2005)

3. Etika juga berperan sebagai syarat utama untuk konsistensi perusahaan. Perusahaan yang beretika akan selalu berusaha untuk memuaskan pelanggan atau konsumennya. Loyalitas konsumen akan dapat membantu perusahaan agar tetap bias bertahan. (Tjiptono, 2005)

Jika terus dikaji akan banyak peranan lain yang dapat dipikul oleh nilai atau etika ini. Etka memerlukan pemahamansemua pihak agar kegiatan masyarakat tetap berlangsung dan menguntungkan semua yang terlibat, akan menjadi suatu jawaban terjadinya kesenjangan dan kepincangan dunia bisnis. Tanpa etika yang diterapkan oleh semua pihak yang terkait dalam kegiatan bisnis tersebut tentu kegiatan bisnis tidak akan dapat bertahan. Bahwa etika merupakan keharusan untuk bisnis dalam jangka panjang dan untuk kelangsungan bisnis. (Satyanugraha, 2003).

1.2 Profil Perusahaan

(8)

barang melalui udara. Grup Garuda Indonesia pada saat ini memiliki lima anak perusahaan yakni PT Aerowisata, PT GMF Aero Asia, PT Abacus Distribution System, PT Gapura Angkasa dan PT Aero System Indonesia.

Katalog

Garuda Indonesia (PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk; IDX: GIAA) adalah maskapai penerbangan nasional Indonesia. Garuda adalah nama wahana tunggangan Dewa Wisnu dalam mitologi India kuno. Pada tahun 2007, maskapai ini bersama dengan maskapai Indonesia lainnya (termasuk anak perusahaan Garuda Indonesia, Citilink), dilarang terbang menuju Eropa karena kejadian yang menimpa pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan 200.[4] Setahun kemudian, maskapai ini menerima sertifikasi IATA Operational Safety Audit

(IOSA) dari IATA yang menunjukkan Garuda Indonesia telah memenuhi standar keselamatan penerbangan Internasional.[5] Perbaikan layanan dan meningkatnya kualitas layanan maskapai

membuat Garuda menjadi pemenang kategori "World's Most Improved Airline" dari Skytrax.

[6] 1 Juni 2010 menjadi hari bersejarah bagi Garuda Indonesia, di mana pembukaan kembali

rute Amsterdam dilaksanakan menggunakan Pesawat Airbus A330-200 dengan perhentian di Dubai. Pada bulan Juni 2012, Garuda Indonesia dengan klub sepak bola Liverpool FC, Inggris mengadakan perjanjian kerja sama dan kini merupakan sponsor global untuk

Liverpool FC.[7] Tahun 2013, Garuda Indonesia mendapat dua penghargaan dari Skytrax yaitu

"World Best Economy Class" dan "World Best Economy Class Seat". Pada pertengahan tahun 2014, Garuda Indonesia mendapat penghargaan "World's Best Cabin Crew".

Pada tanggal 5 Maret 2014, Garuda Indonesia resmi bergabung dengan aliansi SkyTeam sebagai anggota ke-20 yang peresmiannya berlangsung di Denpasar, Bali.[8] Pada tanggal 30

Mei 2014, Garuda Indonesia melayani rute ke Amsterdam dengan nonstop menggunakan pesawat Boeing 777-300ER yang memiliki kabin terbaru dari semua armada. Pada tanggal 8 September 2014, Garuda Indonesia memperpanjang rute penerbangannya menuju London.[9]

Pada tanggal 11 Desember 2014, bertepatan dengan mundurnya Dirut Garuda Indonesia saat itu, Emirsyah Satar. Garuda Indonesia mendapat Anugerah penghargaan sebagai maskapai "berbintang 5" sedunia dari Skytrax dan menjadi anggota dari 8 maskapai dunia yang mendapat penghargaan tersebut.

Etika Bisnis Pada (PT Garuda Indonesia (Persero)

Setiap Insan Garuda Indonesia bertanggung jawab untuk berperilaku sesuai dengan Etika Bisnis dan Etika Kerja Garuda Indonesia. Jika Insan Garuda Indonesia merasa ragu-ragu dalam menilai apakah tindakan atau keputusan yang akan diambil sesuai dengan Etika Bisnis dan Etika Kerja Garuda Indonesia, maka Insan Garuda Indonesia dapat membicarakan hal tersebut dengan atasan langsung atau pihak-pihak yang disebutkan dalam Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja Garuda Indonesia ini.

Petunjuk Pelaksanaan Pelaporan Pelanggaran

(9)

kepada atasan langsung atau pihak-pihak yang disebutkan dalam Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja Garuda Indonesia ini.

Garuda Indonesia menyediakan media atau wadah penyampaian setiap pelaporan pelanggaran yang diajukan pemangku kepentingan termasuk Insan Garuda Indonesia dan atau Perwakilan pemangku kepentingan Garuda Indonesia dalam kaitan pelanggaran Etika Bisnis dan Etika Kerja Garuda Indonesia.

Penyelesaian pelaporan pelanggaran merupakan salah satu bentuk peningkatan perlindungan pemangku kepentingan dalam rangka menjamin hak-hak pemangku kepentingan berhubungan dengan perusahaan. Pelaporan pelanggaran oleh pemangku kepentingan yang tidak segera ditindaklanjuti berpotensi meningkatkan risiko reputasi bagi perusahaan.

Untuk menyelesaikan pelaporan pelanggaran, Garuda Indonesia telah menetapkan kebijakan dan prosedur tertulis yang meliputi:

(1) Penerimaan pelaporan pelanggaran;

(2) Penanganan dan penyelesaian pelaporan pelanggaran;

(3) Perlindungan pelapor;

(4) Pemantauan penanganan dan penyelesaian pelaporan pelanggaran.

2.1 Pelanggaran Etika Bisnis & Sanksi atas (PT Garuda Indonesia (Persero)

Atas pelanggaran terhadap Etika Bisnis dan Etika Kerja Garuda Indonesia terdapat konsekuensi-konsekuensi:

(1) Insan Garuda Indonesia yang terbukti melakukan pelanggaran atas Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja Garuda Indonesia dapat dikenai tindakan-tindakan disipliner berupa teguran lisan maupun tulisan, peringatan keras dengan skorsing sampai pemutusan hubungan kerja dengan mengacu kepada ketentuan dalam Perjanjian Kerja Bersama;

(2) Mitra Kerja Garuda Indonesia yang terbukti melakukan pelanggaran maka akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan;

(10)

Sosialisasi

Garuda Indonesia meyakini bahwa sosialisasi merupakan tahapan penting dari penerapan Etika Bisnis dan Etika Kerja Garuda Indonesia. Unit Human Capital Management bersama dengan Unit Corporate Secretary bertanggung jawab untuk mengkoordinir pelaksanaan sosialisasi secara efektif dan menyeluruh dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

(1) Mensosialisasikan Etika Bisnis dan Etika Kerja Garuda Indonesia dalam program orientasi Insan Garuda Indonesia sesuai dengan program yang diselenggarakan oleh Garuda Indonesia dan penyegaran secara berkala bagi seluruh Insan Garuda Indonesia. Dalam mendukung proses sosialisasi Etika Bisnis dan Etika Kerja Garuda Indonesia, Garuda Indonesia akan melakukan briefing, coaching maupun sosialisasi ulang, atau secara tidak langsung, yaitu dengan menyebarkan pamflet, email, maupun buletin internal Garuda Indonesia;

(2) Membangun komitmen bagi seluruh Mitra Kerja yang terkait dengan Garuda Indonesia;

(3) Mengkaitkan penerapan etika sebagai bagian tidak terpisahkan dari praktik bisnis dan penilaian kinerja seluruh Insan Garuda Indonesia.

Pakta Integritas

Insan Garuda Indonesia adalah orang-orang yang cerdas dan bertanggungjawab. Sebagai orang yang cerdas dan bertanggungjawab, maka Insan Garuda Indonesia sanggup mentaati serta melaksanakan Etika Bisnis dan Etika Kerja Garuda Indonesia yang ditetapkan Garuda Indonesia. Sebagai wujud kepatuhan dan komitmen menjalankan Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja, setiap insan Garuda Indonesia, termasuk Direksi dan Dewan Komisaris, diwajibkan untuk menandatangani Pakta Integritas (Pernyataan Kepatuhan dan Komitmen Pada Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja) dan dilakukan setiap tahunnya.

Pola berpikir dan bertindak yang sesuai dengan Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja Garuda Indonesia menjadikan Insan Garuda Indonesia selalu menjaga harkat dan martabat serta menghindarkan diri dari perbuatan tercela yang dapat merusak citra diri dan reputasi Garuda Indonesia. Oleh karena itu, setiap pelanggaran atas Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja Garuda Indonesia memiliki konsekuensi sanksi yang tegas.

3.1 Etika bisnis dalam lingkup pemasaran

(11)

Pada prinsipnya hak pelanggan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku harus dipenuhi. Oleh karena itu hak pelanggan berupa keselamatan, keamanan dan kenyamanan dijadikan fokus dan prioritas utama sebagai program pelayanan di seluruh unit bisnis dan fungsional Garuda Indonesia.

Perilaku yang harus ditampilkan oleh Insan Garuda Indonesia:

(1) Memenuhi semua komitmen yang telah dipublikasikan kepada pelanggan (2) Memberikan layanan optimal dengan tidak membedakan suku, agama, ras,

warna kulit dan status sosia

(3) Memberikan kemudahan akses pemesanan dan transaksi layanan penerbangan perusahaan.

(4) Memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pelanggan dalam layanan pelaporan kesiapan untuk terbang

(5) Memenuhi ketepatan jadwal penerbangan pelanggan

(6) Melindungi keselamatan, keamanan dan kenyamanan penumpang selama berada di dalam pesawat.

(7) Memastikan penumpang beserta bagasinya dalam keadaan aman. (8) Memastikan ketepatan dan kelengkapan layanan jasa angkutan barang

pelanggan

(9) Menjaga kerahasiaan informasi mengenai pelanggan.

(10) Memberikan informasi yang relevan dan akurat kepada pelanggan mengenai layanan Garuda Indonesia

(11) Menangani keluhan pelanggan dengan memberikan solusi terbaik. (12) Berterima kasih terhadap saran dan kritik pelanggan

(13) Membina hubungan baik dengan pelanggan

(14) Memanfaatkan dan mengelola feedback dari pelanggan.

Perilaku yang tidak boleh ditampilkan oleh Insan Garuda Indonesia

1) Memanfaatkan informasi penting tentang pelanggan untuk mendapatkan keuntungan pribadi.

2) Membuat pelanggan tanpa adanya informasi yang jelas dan akurat.

3) Tidak memberikan respon terhadap kendala yang sedang dihadapi pelanggan

4) Tidak melaporkan penerimaan gratifikasi baik langsung maupun tidak langsung dari pelanggan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Perusahaan

5) Menerima gratifikasi dari pelanggan.

6) Mengorbankan kepentingan pelanggan demi kepentingan pribadi, keluarga dan rekan kerja.

3.2 Hubungan dengan Pemasok

(12)

di dalam membuat kriteria pekerjaan untuk pemasok harus didasarkan kepada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Untuk mewujudkan hubungan rasa saling percaya, Insan Garuda Indonesia harus bertindak adil di dalam memberikan kesempatan dan informasi yang sama kepada seluruh pemasok yang akan bekerjasama dengan Garuda Indonesia. Informasi yang disampaikan kepada calon pemasok antara lain mencakup syarat dan kriteria yang ditetapkan untuk setiap pengadaan dalam Request for Proposal (RFP). Evaluasi penentuan pemasok dilakukan berdasarkan pertimbangan kualitas, biaya, pengiriman, dan pelayanan yang paling optimal sesuai dengan kebutuhan Garuda Indonesia.

Perilaku yang harus ditampilkan oleh Insan Garuda Indonesia:

1) Memberikan data dan informasi spesifikasi teknis dan persyaratan lainnya yang ditetapkan dengan akurat sesuai dengan tahapan proses pengadaan. 2) Memilih pemasok sesuai dengan kriteria yang ditetapkan

3) Melakukan proses pengadaan sesuai dengan peraturan pengadaan yang berlaku dan prinsip-prinsip GCG.

4) Memberikan akses yang sama kepada produsen baik usaha mikro, kecil, dan menengah dan koperasi, termasuk perusahaan anak, sebagai pemasok.

5) Menghindari benturan kepentingan dan melarang mengarahkan kepada pemasok yang pemilik dan atau pengurusnya memiliki hubungan afiliasi dengan Garuda Indonesia.

3.3 Hubungan dengan Agen

Dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggan, Garuda Indonesia membutuhkan jaringan (distribusi) yang mudah diakses dan tersebar di wilayah strategis termasuk layanan administrasi penyelesaian tagihan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka Garuda Indonesia menjalin kemitraan dengan agen berdasarkan prinsip yang saling menguntungkan.

Untuk mewujudkan hubungan rasa saling percaya, Insan Garuda Indonesia harus bertindak wajar dengan memberikan kesempatan dan informasi yang sama kepada seluruh agen sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

4.1 Etika Tanggung Jawab kepada Lingkungan dan Produksi

(13)

lingkungan yang memiliki dampak penting dijadikan titik tolak pengelolaan lingkungan Garuda Indonesia. Garuda Indonesia merumuskan strategi dan kebijakan pengendalian dampak lingkungan.

Insan Garuda Indonesia memiliki tanggung jawab dalam berkontribusi terhadap seluruh program dan kegiatan yang selaras dengan strategi dan kebijakan Garuda Indonesia dalam pengendalian dampak lingkungan. Dengan proaktif dan responsif terhadap

pengendalian dampak lingkungan secara berkelanjutan, menjadikan Insan Garuda Indonesia sebagai warga masyarakat yang bermartabat dan bertanggung jawab.

Perilaku yang harus ditampilkan oleh Insan Garuda Indonesia:

A. Mengoperasikan alat produksi sesuai prosedur yang tidak bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan mengenai lingkungan hidup terutama emisi gas buang dan kebisingan suara.

B. Bertanggung jawab dan berpartisipasi aktif dalam program pelestarian lingkungan hidup baik tingkat nasional maupun internasional.

C. Mengupayakan berbagai kreativitas untuk menghasilkan jasa dan layanan yang memberikan nilai tambah ekonomi maupun ekosistem bisnis.

Perilaku yang tidak boleh ditampilkan oleh Insan Garuda Indonesia:

1. Tidak melakukan perawatan berkala terhadap alat produksi yang digunakan dan berdampak pada meningkatnya kebisingan suara.

2. Dalam melaksanakan pekerjaan menyebabkan kerusakan lingkungan baik secara langsung maupun tidak langsung.

3.

4.2 Tanggung Jawab kepada Masyarakat

Garuda Indonesia memiliki misi sebagai agen pembangunan ekonomi nasional yang mana dalam menjalankan misinya, perusahaan memiliki tanggung jawab kepada masyarakat tempat perusahaan beroperasi. Wujud dari pada tanggung jawab perusahaan kepada masyarakat merupakan tanggung jawab sosial perusahaan yang harus dipenuhi sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Insan Garuda Indonesia diwajibkan mensukseskan program tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat dan dengan menjalankan program tanggung jawab sosial perusahaan secara berkelanjutan diharapkan Insan Garuda menjadi warga masyarakat yang bermartabat dan bertanggung jawab.

5.1 Etika dalam lingkup Produksi

(14)

Garuda Indonesia harus dilindungi dan begitu pula Insan Garuda Indonesia harus menghargai hak kekayaan intelektual pihak lain.

Insan Garuda Indonesia harus selalu memperhatikan dalam menciptakan, melindungi dan mengeksploitasi kekayaan intelektual perusahaan serta menghindari pelanggaran terhadap kekayaan intelektual orang lain.

Insan Garuda Indonesia harus mentaati peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai hak kepemilikan kekayaan intelektual.

Perilaku yang harus ditampilkan oleh Insan Garuda Indonesia:

A. Mengetahui kewajiban mengenai kepemilikan dan kerahasiaan dari kekayaan intelektual Garuda Indonesia;

B. Melaporkan kepada Unit yang membidangi legal di perusahaan jika mengetahui pihak ketiga menggunakan kekayaan intelektual Garuda Indonesia tanpa persetujuan.

Perilaku yang tidak boleh ditampilkan oleh Insan Garuda Indonesia: (1) Menggunakan produk ilegal.

6.1 Etika dalam lingkup Keuangan

Transparansi Komunikasi dan Informasi Keuangan

Setiap Insan Garuda Indonesia harus memiliki pemahaman yang baik mengenai ruang lingkup, proses kerja, dan kinerja operasional maupun keuangan dalam rangka meningkatkan keterlibatan dan kontribusi kerja serta penyampaian pelaporan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.

Pemahaman yang baik harus diselaraskan dengan strategi dan kebijakan Garuda Indonesia dalam pengungkapan informasi material maupun non material sesuai dengan kewenangan jabatan.

6.2 Penanganan Konflik Kepentingan

(15)

kegiatan lain yang sah di luar pekerjaan Insan Garuda Indonesia dengan tetap memperhatikan kewajiban Insan Garuda Indonesia kepada perusahaan. Kegiatan tersebut harus sah dan bebas dari konflik kepentingan dengan tanggung jawabnya sebagai Insan Garuda Indonesia. Insan Garuda Indonesia tidak boleh menyalahgunakan sumber daya atau pengaruh Garuda Indonesia agar tidak dapat menghilangkan nama baik dan reputasi Garuda Indonesia.

Potensi konflik kepentingan yang muncul perlu dikelola dengan tujuan untuk mencegah suasana kerja yang tidak kondusif dan mendorong semangat kerja yang independen serta mengutamakan kepentingan perusahaan di atas kepentingan individu atau kelompok atau golongan tertentu.

Perlindungan Terhadap Aset Perusahaan

Perlindungan terhadap aset perusahaan, baik yang berwujud maupun tidak berwujud, ditujukan untuk memastikan seluruh aset fisik, keuangan, hak milik intelektual dan aset yang lain digunakan dan dilindungi secara optimal.

7.1 Etika dalam lingkup SDM Garuda Indonesia

Garuda Indonesia memiliki kewajiban untuk memunculkan kinerja terbaik setiap Insan Garuda Indonesia dalam rangka pencapaian sasaran Perusahaan.

Kinerja terbaik dapat dicapai diantaranya melalui penciptaan lingkungan kerja yang kondusif, melindungi dan menghormati hak-haknya serta membantu mewujudkan kesejahteraan sesuai dengan kemampuan Perusahaan.

7.2 Keamanan dan kenyamanan di tempat kerja

(16)

Indonesia melakukan penilaian dan evaluasi efektivitas sistem keamanan kerja secara berkesinambungan.

Rasa aman dan nyaman di tempat kerja menjadi tanggung jawab bersama diantara pegawai.

Perilaku yang harus ditampilkan oleh pegawai:

1. Mematuhi kebijakan dan sistem keamanan yang telah ditetapkan

2. Melaporkan dengan segera apabila mengetahui adanya hal yang mengancam keamanan Perusahaan

3. Membantu proses investigasi dan penyidikan yang dilakukan oleh pihak yang berwenang

4. Mengeliminasi adanya peluang terjadinya kejahatan atau tindakan kriminal di tempat kerja

5. Turut serta dalam menjaga fasilitas kerja

6. Menggunakan fasilitas kerja sesuai dengan fungsinya

7. Menjaga kerahasiaan, penyimpanan, penggunaan dan penyebaran data pribadi pegawai yang digunakan tidak sebagaimana mestinya seperti nama, data kontak rumah dan kantor, gaji, data training, catatan kinerja serta data lainnya baik kepada pihak internal maupun kepada pihak eksternal.

Garuda Indonesia memastikan terpenuhinya keselamatan dan kesehatan kerja para pegawai dengan membangun fasilitas, penerapan sistem keselamatan dan kesehatan kerja yang mengacu pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Garuda Indonesia melakukan penilaian dan evaluasi efektivitas sistem keselamatan dan kesehatan kerja secara berkesinambungan.

Para pegawai berkewajiban memahami dan melaksanakan berbagai persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan tuntutan pekerjaannya.

BAB III

(17)

Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja Garuda Indonesia di lingkungan Garuda Indonesia adalah aturan normatif dan merupakan standar minimal yang harus dipatuhi oleh setiap Insan

Garuda Indonesia di dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab sehari-hari.

Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja Garuda Indonesia ini dapat dilaksanakan secara paralel dengan ketentuan–ketentuan lainnya yang berlaku di Garuda Indonesia dan/atau peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Apabila di dalam Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja ini terdapat ketentuan yang tingkatannya lebih rendah dari ketentuan lain yang berlaku di lingkungan Garuda Indonesia dan/atau perundang-undangan lainnya, maka yang dipakai adalah ketentuan yang lebih tinggi

tingkatannya.

Dalam penulisan laporan ini dapat disimpulkan bahwa perusahaan PT.GARUDA INDONESIA (PERSERO) telah melakukan usahanya yang baik tidak melanggar etika

Referensi

Dokumen terkait

inflasi yang diinginkan tinggi, maka akan terjadi tingkat pengangguran yang. relatif

Level propane dalam accumulator akan selalu dikontrol oleh kontroller agar tidak melebihi dari batas design kompresor karena jika melebihi, proses pengkompresian

koordinasi yang jelas serta memaksa karyawan untuk membuat perencanaan, mengimplementasikannya, dan menilainya menurut apa yang mereka rasakan tepat tanpa adanya suatu standar

Masing-masing bagian produksi dipimpin oleh CO Cake, CO Bakery, dan CO Basahan yang bertugas dalam merencanakan, mengkoordinasikan serta mengendalikan seluruh kegiatan pada

Tepung mocaf adalah tepung singkong yang telah dimodifikasi dengan perlakuan fermentasi, sehingga dihasilkan tepung singkong dengan karakteristik mirip terigu

Fahmi Arieif Nasution : Pembuatan Vinil Asetat Dari Etilena, Asam Asetat Dan Oksigen Dengan Kapasitas 40.000 Ton/Tahun, 2009.. PRA

Kontribusi pesantren Roudlotul Muta’allimin dalam mengembangkan pendidikan masyarakat melalui pendidikan formal, yaitu dengan memberikan fasilitas yang dapat membantu

Perlawanan yang dilakukan nelayan melalui Lembaga Keuangan Perempuan terhadap rentenir dan pemilik modal merupakan sebuah pemberontakan nelayan yang secara