A. Latar Belakang
Esensi pendidikan di TK sesungguhnya diarahkan pada upaya membantu
perkembangan anak sejak dini agar tumbuh dan berkembang secara wajar sebagai
anak dalam aspek-aspek fisik, keterampilan, pengetahuan, sikap dan prilaku sosial.
Filosofi yang mendasari setiap proses pendidikan termasuk di TK ialah bahwa
anak merupakan sentral dari seluruh proses pendidikan. Seluruh proses pendidikan
yang dilakukan pada ujung-ujungnya adalah mengantar anak agar tumbuh dan
berkembang menuju kematangan, kemandirian, dan kedewasaan. Dalam proses
pendidikan anak adalah sentral, pendidikan yang mengesampingkan kepentingan
anak berarti ia kehilangan misi dasarnya yaitu mengembangkan anak.
Pendidikan seni adalah kegiatan berkesenian ( Soehardjo, 2005), hakekat
pendidikan kesenian apabila dihubungkan dengan tujuan pendidikan nasional adalah
: peserta didik memperoleh pengalaman seni yaitu pengalaman berapresiasi dan berekspresi seni (Yus Rusyana dalam Masunah, 2003). Dalam pengembangan seni di TK yang terpenting adalah pengalaman anak mengalami seni baik melalui
apresiasi ( melihat pertujukan atau lukisan, mendengar musik, meraba patung dan
lain-lain) hal ini untuk mengembangkan sikap apresiatif, sikap demokratis, sikap
toleran dan sikap menghargai seni. Ataupun pengalaman ekspresi yaitu suatu
kegitan yang memberikan kesempatan pada anak untuk mengaktualisasikan diri
sebagai ekspresi yang unik, kejujuran, originalitas hal ini memberi peluang pada
anak untuk mengembangkan kreativitas. Kreativitas sangat dipentingkan bagi anak sebagai bekal untuk memecahkan masalah kehidupannya nanti.
Gray (1989:86-88) mengungkapkan bahwa pendidikan seni sangat berperan
dalam pembelajaran anak di sekolah, oleh karena itu dia menyatakan dalam booklet
Performing Together: The Arts in Educations, yang meliputi aspek: (1) Seni adalah
dasar untuk berkomunikasi, (2) Seni Membantu siswa membangun kreativitas dan
bakat-bakat kreatifnya, (3) Mempelajari Seni juga Membantu siswa memahami
pelajaran yang lain, (4) Mempelajari seni adalah jalan yang terbaik untuk
memahami peradaban manusia, (5) Mempelajari seni membantu siswa membangun
disiplin, (6) Mempelajari seni di sekolah membantu siswa mempersiapkan masa
dewasanya, (7) Mempelajari seni membantu siswa menumbuhkan penilaian artistik
Artistic Judgement banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya
yang berkaitan dengan pemilihan warna, tekstur, bentuk, pola, urutan gerakan, garis
dan skala. Dalam hal ini kesenian menjadi bagian integral dalam kehidupan
sehari-hari. Contoh:
- Kepekaan dalam memilih musik yang cocok bagi suasana tertentu.
- Pemilihan gerakan ketika menuruni tangga duduk, berjalan dalam ruang
publik.
- Penyajian makanan agar nampak menarik, dengan memperhatikan
penataan bentuk dan warna makanan.
Dengan demikian, peranan penting pendidikan seni di dalam pembelajaran di
sekolah harus diwujudkan dengan serius sebagai bagian integral dalam pendidikan