• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fisioterapi Kardiovaskuler Pulmonal 2 Pertemuan 10

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Fisioterapi Kardiovaskuler Pulmonal 2 Pertemuan 10"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh: Oleh:

Slamet Sumarno. Slamet Sumarno.

(2)

Pengertian.

Pengertian.

Resusitasi (resucitation)= Pertolongan pada Resusitasi (resucitation)= Pertolongan pada

keadaan gawat. keadaan gawat.

Resusitasi jantung paru (RJP) = Adalah suatu Resusitasi jantung paru (RJP) = Adalah suatu

metode/cara untuk mengembalikan fungsi metode/cara untuk mengembalikan fungsi

pernafasan dan sirkulasi darah pada penderita pernafasan dan sirkulasi darah pada penderita yang mengalami henti nafas atau henti jantung. yang mengalami henti nafas atau henti jantung.

Resusitasi meliputi: Resusitasi meliputi: 1.Resusitasi Pulmonal. 1.Resusitasi Pulmonal.

2. Resusitasi Cardiopulmonair. 2. Resusitasi Cardiopulmonair.

(3)

Definisi Resusitasi.

Definisi Resusitasi.

Usaha mengembalikan fungsi pernafasan

Usaha mengembalikan fungsi pernafasan

dan sirkulasi dan penanganan akibat

dan sirkulasi dan penanganan akibat

apnoe dan atau henti jantung pada orang

apnoe dan atau henti jantung pada orang

yang fungsi jantung paru dan cerebral

yang fungsi jantung paru dan cerebral

mengalami kegagalan toatal oleh suatu

mengalami kegagalan toatal oleh suatu

sebab yang datang tiba-tiba dengan

sebab yang datang tiba-tiba dengan

keadaan tubuh yang dimungkinkan fungsi

keadaan tubuh yang dimungkinkan fungsi

jantung paru cerebral dapat bekerja

jantung paru cerebral dapat bekerja

kembali dan selanjutnya dapat hidup

kembali dan selanjutnya dapat hidup

(4)

Kapan Resusitasi dilakukan.

Kapan Resusitasi dilakukan.

Dapatkah RJP dapat menjegah kematian? Dapatkah RJP dapat menjegah kematian?

Definisi kematian.Definisi kematian. 1.

1. Mati klinis: Suatu keadaan dimana HR dan RR Mati klinis: Suatu keadaan dimana HR dan RR

berhenti. Kematian ini bersifat reversibel berhenti. Kematian ini bersifat reversibel

(iskemia otak) 3-5 min. (iskemia otak) 3-5 min.

2.

2. Mati klinis dalam waktu 4-6 min tidak Mati klinis dalam waktu 4-6 min tidak

mendapat pertolongan menjadi mati biologis. mendapat pertolongan menjadi mati biologis. Hal ini karena organ Vital seperti: Jantung, paru Hal ini karena organ Vital seperti: Jantung, paru

dan otak tidak dapat bertahan hidup lama dan otak tidak dapat bertahan hidup lama

(5)

Pertolongan yg tepat.

Pertolongan yg tepat.

Pertolongan yang diberikan setelah henti

Pertolongan yang diberikan setelah henti

nafas dan sirkulasi sebelum 4-5 min masih

nafas dan sirkulasi sebelum 4-5 min masih

berhasil untuk menjalankan kembali

berhasil untuk menjalankan kembali

pernafasan dan jantung spontan sehingga

pernafasan dan jantung spontan sehingga

dapat memberikan nutresi kepada otak

dapat memberikan nutresi kepada otak

dan tubuh secara umum sehingga tubuh

dan tubuh secara umum sehingga tubuh

(6)

Mati Biologis.

Mati Biologis.

Suatau keadaan dimana sel-sel tubuh Suatau keadaan dimana sel-sel tubuh

terutama otak tidak bekerja lagi. terutama otak tidak bekerja lagi.

Kematian ini bersifat irreversibel (permanen). Kematian ini bersifat irreversibel (permanen).

Kematian biologis ada 3. Kematian biologis ada 3.

1.

1. Kematian Cerebral : Ada nekrose jaringan Kematian Cerebral : Ada nekrose jaringan

otak. Hal ini terjadi 4-6 menit setelah otak tidak otak. Hal ini terjadi 4-6 menit setelah otak tidak

mendapat sirkulasi dan oksigen. mendapat sirkulasi dan oksigen.

2.

2. Kematian otak Total meliputi nekrosis serebral Kematian otak Total meliputi nekrosis serebral

termasuk otak kecil dan batang otak. Terjadi termasuk otak kecil dan batang otak. Terjadi

bila otak tidak mendapat sirkulasi dan oksigen bila otak tidak mendapat sirkulasi dan oksigen

dalam waktu 20-30 menit. dalam waktu 20-30 menit.

3.

3. Kematian Biologis. Nekrosis semua organ Kematian Biologis. Nekrosis semua organ

vital: Otak, Jantung, paru, hati, ginjal dan vital: Otak, Jantung, paru, hati, ginjal dan

(7)

Mati Sosial.

Mati Sosial.

Waktu mengembalikan fungsi Vital sangat Waktu mengembalikan fungsi Vital sangat

sempit 4-5 min, sehingga untuk mendapatkan sempit 4-5 min, sehingga untuk mendapatkan

keberhasilan juga sangat cepat. keberhasilan juga sangat cepat.

Bila resusitasi dapat dilakukan pada saat kritis Bila resusitasi dapat dilakukan pada saat kritis

ini kemungkinan berhasil mengembalikan fungsi ini kemungkinan berhasil mengembalikan fungsi

kearah normal akan didapat. kearah normal akan didapat.

Tetapi bila Waktu yang dicapai melewati waktu Tetapi bila Waktu yang dicapai melewati waktu

kritis atau lebih dari 6 min berhasil kritis atau lebih dari 6 min berhasil

mengembalikan fungsi jantung paru tetapi fungsi mengembalikan fungsi jantung paru tetapi fungsi

otak sering mengalami gangguan dan bahkan otak sering mengalami gangguan dan bahkan

koma dan tidak pernah sadar atau disebut mati koma dan tidak pernah sadar atau disebut mati

(8)

Tahap dan langkah Resusitasi

Tahap dan langkah Resusitasi

Jantung paru Otak.

Jantung paru Otak.

Untuk memudahkan mengingat dan melakukan Untuk memudahkan mengingat dan melakukan tahapan dalam memberikan bantuan resusitasi, tahapan dalam memberikan bantuan resusitasi,

resusitasijantung paru otak dibagi dalam 3 resusitasijantung paru otak dibagi dalam 3

tahap dan 9 langkah. tahap dan 9 langkah.

Tahap I. Basic Live Support (Bantuan Hidup Tahap I. Basic Live Support (Bantuan Hidup

dasar). dasar).

Tujuan: Oksigenesasi darurat, memberikan Tujuan: Oksigenesasi darurat, memberikan

oksigen pada otak supaya tidak terjadi oksigen pada otak supaya tidak terjadi

(9)
(10)

Penguasaan jalan nafas agar bebas dan Penguasaan jalan nafas agar bebas dan

bersih dari hambatan. bersih dari hambatan.

Tehnik: Tehnik:

1.

1. Bebasakan penghambat ventilasi dng Bebasakan penghambat ventilasi dng

membebaskan dada dan perut dari hambatan membebaskan dada dan perut dari hambatan

gerak ( BH, Gesper, jelana) gerak ( BH, Gesper, jelana)

2.

2. Buka jalan nafas dng memposisikan kepala Buka jalan nafas dng memposisikan kepala

semi ekstensi dan rotasi. semi ekstensi dan rotasi.

3.

3. Buka jalan nafas dengan sedikit membuka Buka jalan nafas dengan sedikit membuka

mulut dan membersihkan isi mulut bila ada mulut dan membersihkan isi mulut bila ada

(11)

Bantuan pernafasan. Bantuan pernafasan.

Bila masih aktif bernafas berikan bantuan Bila masih aktif bernafas berikan bantuan

oksigen bila tidak ada berikan bantuan pasif oksigen bila tidak ada berikan bantuan pasif

untuk meningkatkan ventilasi.

Terapi oksigen tetap diberikan bila ada. Terapi oksigen tetap diberikan bila ada.

Bila terjadi henti nafas. Lihat bantuan nafas satu Bila terjadi henti nafas. Lihat bantuan nafas satu

atau dua peneolong. atau dua peneolong.

(12)

Langkah pertama menentukan ada

Langkah pertama menentukan ada

tidaknya denyut nadi dan mengadakan

tidaknya denyut nadi dan mengadakan

bantuan sirkulasi.

bantuan sirkulasi.

Langkah usaha: usahakan sirkulasi ke

Langkah usaha: usahakan sirkulasi ke

otak lebih tinggi.

otak lebih tinggi.

Mengatasi perdarahan.

Mengatasi perdarahan.

Kompresi jantung.

Kompresi jantung.

(13)

Tahap II. ( Bantuan hidup lanjut)

Tahap II. ( Bantuan hidup lanjut)

Advanced Life Support.

Advanced Life Support.

Tujuan: Untuk mengembalikan sirkulasi

Tujuan: Untuk mengembalikan sirkulasi

spontan dan stabilisasi sistem jantung paru.

spontan dan stabilisasi sistem jantung paru.

(14)

Setelah berhasil melakukan

Setelah berhasil melakukan

bantuan dasar hidup dengan

bantuan dasar hidup dengan

tanda-tanda vital yg nyata maka

tanda-tanda vital yg nyata maka

dilakukan Pemberian obat dan

dilakukan Pemberian obat dan

cairan fisiologis melalui infus intra

cairan fisiologis melalui infus intra

venus

(15)

Melakukan pemeriksaan dengan EKG

Melakukan pemeriksaan dengan EKG

untuk mengetahui gambaran kerja

untuk mengetahui gambaran kerja

jantung sehingga dapat dilanjutkan

jantung sehingga dapat dilanjutkan

tindakan selanjutnya untuk

tindakan selanjutnya untuk

mempertahankan kerja jantung yang

mempertahankan kerja jantung yang

baik.

baik.

Pengobatan fibrilasi untuk memperbaiki

Pengobatan fibrilasi untuk memperbaiki

(16)

Tahap : III. Tahap : III.

Menentukan keadaan untuk tindakan terapi penyebab Kematian dan bagaimana

kemungkinan selanjutnya

Memulihkan fungsi otak dengan perbaikan sirkulasi otak yang cukup dan menekan

nikrose otak..

(17)

Sebab-sebab sumbatan jalan nafas: Sebab-sebab sumbatan jalan nafas:

1.

1. Bila pasien tidak sadar lidah jatuh kebelakang.Bila pasien tidak sadar lidah jatuh kebelakang.

2.

2. Benda asing: benda vomitus, darah atau ludah Benda asing: benda vomitus, darah atau ludah

yang tidak bisa ditelan. yang tidak bisa ditelan.

3.

3. Spasme laryng dan bronkus pada pasien Spasme laryng dan bronkus pada pasien

tenggelam. tenggelam.

4.

4. Gangguan saraf pusat akibat traumaGangguan saraf pusat akibat trauma

5.

5. Terjekik benda asing: makanan atau benda Terjekik benda asing: makanan atau benda

lain. lain.

6.

(18)

Tindakan.

Tindakan.

Periksa : apakah ada gerakan dada atau

Periksa : apakah ada gerakan dada atau

perut (pernafasan) dan nyakini bukan

perut (pernafasan) dan nyakini bukan

paradosal breathing.

paradosal breathing.

Auskultasi: dekatkan telinga anda dekat

Auskultasi: dekatkan telinga anda dekat

hidung atau mulut apakah ada suara nafas

hidung atau mulut apakah ada suara nafas

Rasakan aliran udara dari hidung atau

Rasakan aliran udara dari hidung atau

(19)

Jenis sumbatan jalan nafas.

Jenis sumbatan jalan nafas.

Sumbatan total:

Sumbatan total:

Pasien sadar : tanda adanya retraksi

Pasien sadar : tanda adanya retraksi

clavikula, Tidak ada suara nafas dan tidak

clavikula, Tidak ada suara nafas dan tidak

terasa udara keluar masuk paru.

terasa udara keluar masuk paru.

Pasien tidak bisa nafas (apnoe)

Pasien tidak bisa nafas (apnoe)

Gerakan dada tidak ada.

Gerakan dada tidak ada.

Suara nafas tidak ada.

Suara nafas tidak ada.

(20)

Gejala Sumbatan parsial

Dengar : ada ngorok (ada obstruksi) Dengar : ada ngorok (ada obstruksi) Kumur ada cairan dalam mulut,

Kumur ada cairan dalam mulut,

crowing (lenking) ada penyempitan crowing (lenking) ada penyempitan

(spasm) (spasm)

rasakan : ada aliran udara ringan.rasakan : ada aliran udara ringan. Pasien apnoe.

(21)

Tindakan penguasaan jalan nafas.

Tindakan penguasaan jalan nafas.

Bila kita mendapatkan pasien tak sadar. Bila kita mendapatkan pasien tak sadar.

Yakini pasien tak sadar dengan memegang bahu Yakini pasien tak sadar dengan memegang bahu pasien dan memanggilnya bila memang tak

pasien dan memanggilnya bila memang tak

sadar kuasai jalan nafas untuk bebas dan bersih sadar kuasai jalan nafas untuk bebas dan bersih

Tehnik posisikan tidur terlentang dan buka Tehnik posisikan tidur terlentang dan buka

mulut, buat kepala semi ekstensi dan rotasi. mulut, buat kepala semi ekstensi dan rotasi.

Periksa pernafasan: lihat dengar dan rasakan Periksa pernafasan: lihat dengar dan rasakan

ada tidak nafasnya. ada tidak nafasnya.

Dilakukan bila tidak kontra indikasi (patah leher Dilakukan bila tidak kontra indikasi (patah leher

(22)

Posisi mantap.

Posisi mantap.

1.

1. Penolong jongkok disamping pasien.Penolong jongkok disamping pasien.

2.

2. Fleksikan tungkai yang dekat dengan kitaFleksikan tungkai yang dekat dengan kita

3.

3. Letakkan tangan pasien: yang dekat dengan Letakkan tangan pasien: yang dekat dengan

kita dibawah bokong dan yang jauh kita diatas kita dibawah bokong dan yang jauh kita diatas

dada pasien. dada pasien.

4.

4. Dengan lembut gulingkan pasien kearah kita.Dengan lembut gulingkan pasien kearah kita.

5.

5. Ekstensikan kepala dan pertahankan kepala Ekstensikan kepala dan pertahankan kepala

lebih rendah, letakkan tangan sebelah atas ke lebih rendah, letakkan tangan sebelah atas ke

bawah pipi untuk mempertahankan ekstensi bawah pipi untuk mempertahankan ekstensi

kepala dan menjegah pasien berguling kepala dan menjegah pasien berguling

(23)

Cara membuka jalan nafas dengan

Cara membuka jalan nafas dengan

tehnik Tripel air way maneuver.

tehnik Tripel air way maneuver.

Ekstensi kepala Ekstensi kepala

Dorong madibula Dorong madibula

kedepan kedepan

(24)

Cara membersihkan jalan nafas

Cara membersihkan jalan nafas

secara manual.

secara manual.

Bila dengan cara Bila dengan cara

maneuver ada maneuver ada sumbatan dan sumbatan dan

dicurigai benda asing dicurigai benda asing

di jalan nafas atas , di jalan nafas atas , buka mulut dengan buka mulut dengan

(25)

Benda asing di jln nafas pada anak

Benda asing di jln nafas pada anak

Seperti makan atau uang logam. Seperti makan atau uang logam. Langkah-langkah

Langkah-langkah

1.

1. Bila sdara diminta batuk kuat.Bila sdara diminta batuk kuat.

2.

2. Bila tidak mampu batuk lakukan pemukulan pada Bila tidak mampu batuk lakukan pemukulan pada punggung 3-5 kali dengan telapak tangan.

punggung 3-5 kali dengan telapak tangan.

3.

3. Bila tidak berhasil dudukkan pasien atau berdiri Bila tidak berhasil dudukkan pasien atau berdiri

dengan kepala lebih rendah dari leher dan ulangi dengan kepala lebih rendah dari leher dan ulangi

pemukulan spt diatas disertai penekanan pada perut. pemukulan spt diatas disertai penekanan pada perut.

4.

4. Ulangi beberapa kali bila belum berhasil.Ulangi beberapa kali bila belum berhasil.

5.

5. Bila tetap gagal buka mulut dng pakas dan usahakan Bila tetap gagal buka mulut dng pakas dan usahakan mengeluarkan dengan jari masuk mulut.

(26)

Mengeluarkan benda asing pada

Mengeluarkan benda asing pada

bayi.

bayi.

Bayi diletakkan diatas tangan kanan pada dada Bayi diletakkan diatas tangan kanan pada dada

dan usahakan kepala lebih rendah dari badan dan usahakan kepala lebih rendah dari badan

topang rangan dengan jari-jari tangan. topang rangan dengan jari-jari tangan.

Letakkan taangan kakan anda diatas paha anda. Letakkan taangan kakan anda diatas paha anda. Pukul dengan tangan yang satu sampai diulang Pukul dengan tangan yang satu sampai diulang

4 kali dengan telapak tangan pada antara 4 kali dengan telapak tangan pada antara

scapula. scapula.

Setelah pemukulan letakkan tangan yg habis Setelah pemukulan letakkan tangan yg habis

memukul untuk mengkompresi dada dan memukul untuk mengkompresi dada dan

balikkan bayi diantara pangkuan dan lakukan balikkan bayi diantara pangkuan dan lakukan

kompresi pada leher dan rahang dengan lebih kompresi pada leher dan rahang dengan lebih

(27)

Breathing (Ventilasi buatan)

Breathing (Ventilasi buatan)

Bantuan nafas (breathing). Bantuan nafas (breathing).

Tehnik: Tehnik:

1.

1. Mulut ke hidung. (lebih banyak dipakai) Mulut ke hidung. (lebih banyak dipakai)

sebab: sebab:

a. Pada mulut tertutup hidung terbukaa. Pada mulut tertutup hidung terbuka

b. Lebih mudah dan aman, mulut sudah b. Lebih mudah dan aman, mulut sudah

tertutup.tertutup.

c. Tekanan kemungkinan masuk gaster lebih c. Tekanan kemungkinan masuk gaster lebih

kecil.kecil.

(28)

Ventilasi mulut ke hidung

Ventilasi mulut ke hidung

Posisi pasien. Posisi pasien.

Supine lying dengan semi ekstensi diatas dasar keras.Supine lying dengan semi ekstensi diatas dasar keras. Posisi penolong.

Posisi penolong.

Berlutut/ berdiri disamping atas pasien, letakkan tangan Berlutut/ berdiri disamping atas pasien, letakkan tangan diatas garis batas rambut dan dibawah dagu, kepala diatas garis batas rambut dan dibawah dagu, kepala hiperekstensi dan menarik rahang bawah ke depan, hiperekstensi dan menarik rahang bawah ke depan,

mulut tertutup. mulut tertutup.

Penolong tarik nafas mulut ditutupkan kedua lubang hidung Penolong tarik nafas mulut ditutupkan kedua lubang hidung

dan menghembuskan dengan kuat ke hidung pasien, dan menghembuskan dengan kuat ke hidung pasien,

kemudian ulangi tarik nafas dan hembuskan lagi sampai kemudian ulangi tarik nafas dan hembuskan lagi sampai

(29)

Kompresi jantung.

Kompresi jantung.

Henti jantung ditandai dengan hilangnya

Henti jantung ditandai dengan hilangnya

denyut nadi.

denyut nadi.

Aliran darah ke seluruh tubuh akibat

Aliran darah ke seluruh tubuh akibat

pompa jantung bila jantung henti

pompa jantung bila jantung henti

memompa maka aliran darah ke seluruh

memompa maka aliran darah ke seluruh

tubuh tidak berfungsi.

tubuh tidak berfungsi.

Untuk mengembalikan fungsi atau

Untuk mengembalikan fungsi atau

membantu kerja jantung dapat dilakukan

membantu kerja jantung dapat dilakukan

(30)

Penyelidikan terbaru.

Penyelidikan terbaru.

Perubahan tekanan intrathorak secara

Perubahan tekanan intrathorak secara

global dapat mempengaruhi sirkulasi

global dapat mempengaruhi sirkulasi

darah. Pada orang dewasa aliran darah

darah. Pada orang dewasa aliran darah

selama kompresi jantung luar (massage

selama kompresi jantung luar (massage

jantung) yang efektif hanya terjadi bila titik

jantung) yang efektif hanya terjadi bila titik

penekanan pada: antara sternum dan

penekanan pada: antara sternum dan

tulang belakang.

tulang belakang.

Volume curah jantung selama kompresi

Volume curah jantung selama kompresi

(31)

Langkah-langkah kompresi jantung.

Langkah-langkah kompresi jantung.

Posisi pasien supine lying dialas Posisi pasien supine lying dialas

keras tidak membal. keras tidak membal.

Penolong berlutut atau berdiri Penolong berlutut atau berdiri

disamping pasien. disamping pasien.

Titik kompresi: pertengahan Titik kompresi: pertengahan

sternum (3 jari diatas xypoid)(15) sternum (3 jari diatas xypoid)(15)

Kompresi dilakukan dengan Kompresi dilakukan dengan

menekan sternum dengan siku menekan sternum dengan siku

lurus (180

lurus (18000) tangan ditindih yang ) tangan ditindih yang

lain sehingga menekan sternum lain sehingga menekan sternum

sampai 4 cm (16) sampai 4 cm (16)

Lama kompresi sama lama Lama kompresi sama lama

(32)

Tahapan RJP.

Tahapan RJP.

1.Posisi pasien terlentang diatas alas keras. 1.Posisi pasien terlentang diatas alas keras.

2.Bersihkan jalan nafas. 2.Bersihkan jalan nafas.

3. Posisikan kepala membuka jalan nafas semi 3. Posisikan kepala membuka jalan nafas semi

ekstensi rotasi. ekstensi rotasi.

4.Bila henti jantung dan henti nafas lakukan 4.Bila henti jantung dan henti nafas lakukan

pukulan jantung 1-2 kali seberat menekan 4 cm pukulan jantung 1-2 kali seberat menekan 4 cm

rongga dada. rongga dada.

5. Lakukan bantuan nafas tergantung penolong 5. Lakukan bantuan nafas tergantung penolong

satu : 2 kali bantuan nafas 15 kompresi jantung. satu : 2 kali bantuan nafas 15 kompresi jantung. 6. Dua penolong : 2 bantuan nafas 5 kali kompresi 6. Dua penolong : 2 bantuan nafas 5 kali kompresi jantung kecepatan kompresi jantung 60-80/min. jantung kecepatan kompresi jantung 60-80/min. 7. Evaluasi RR dan HR.

(33)

Satu penolong.

Satu penolong.

Satu penolong dilakukan 15 kali kompresi

Satu penolong dilakukan 15 kali kompresi

jantung diikuti 2 kali ventilasi, setiap tiupan

jantung diikuti 2 kali ventilasi, setiap tiupan

berlangsung 1-1,5 detik atau dengan :

berlangsung 1-1,5 detik atau dengan :

Frekuensi jantung 60 -80 x perdetik.

Frekuensi jantung 60 -80 x perdetik.

(34)

Untuk dua penolong.

Untuk dua penolong.

Dilakukan tiap 2 tiupan dan kompresi

Dilakukan tiap 2 tiupan dan kompresi

jantung tiap 5 kali.

jantung tiap 5 kali.

HR dibuat antara 80-100/min

HR dibuat antara 80-100/min

(35)

Evaluasi keberhasilan.

Evaluasi keberhasilan.

Cek penyempitan pupil dan cacat. Cek penyempitan pupil dan cacat.

Perbaikan sirkulasi kulit dan selaput lendir. Perbaikan sirkulasi kulit dan selaput lendir.

Pulsasi karotiskomunis teraba setiap kompresi yang Pulsasi karotiskomunis teraba setiap kompresi yang

efektif. efektif.

Bila tidak berhasil, evaluasi titik kompresi dada dan Bila tidak berhasil, evaluasi titik kompresi dada dan

tingkatkan kompresinya. tingkatkan kompresinya.

Bila kompresi lebih rendah dari resistance maka aliran Bila kompresi lebih rendah dari resistance maka aliran

tidak jalan, sebaliknya tekanan lebih besar tidak lebih tidak jalan, sebaliknya tekanan lebih besar tidak lebih

baik. baik.

Bila masih gagal elevasikan tungkai 30

Bila masih gagal elevasikan tungkai 300 0 dan lakukan dan lakukan

berganian kompresi betis untuk membantu curah balik. berganian kompresi betis untuk membantu curah balik.

RJK dilakukan 30 menit. atau sampai ada respon RJK dilakukan 30 menit. atau sampai ada respon

(36)

Resusitasi batuk.

Resusitasi batuk.

Henti jantung hanya mampu mempertahan kan Henti jantung hanya mampu mempertahan kan

sirkulasi cerebral selama 90 detik dan inipun sirkulasi cerebral selama 90 detik dan inipun

sudah iskemia. bila lebih dari 2 menit cerebral sudah iskemia. bila lebih dari 2 menit cerebral

sudah injury dan akan nikrose bila lebih 4 menit. sudah injury dan akan nikrose bila lebih 4 menit.

Batuk memungkinkan tekanan intrathorak Batuk memungkinkan tekanan intrathorak

meningkat dan memungkinkan aliran cerebral meningkat dan memungkinkan aliran cerebral

dan bila terjadi secara intermeten dan bila terjadi secara intermeten

memungkinkan pompaan sirkulasi memungkinkan pompaan sirkulasi

(37)

Komplikasi RJPC.

Komplikasi RJPC.

Tersering fraktur sternum dan iga 30 %.

Tersering fraktur sternum dan iga 30 %.

Trauma limfa, hati, jantung, paru atau

Trauma limfa, hati, jantung, paru atau

pneumotoraks jarang terjadi bila tehnik

pneumotoraks jarang terjadi bila tehnik

benar.

benar.

Trauma terjadi bila kompresi tidak benar

Trauma terjadi bila kompresi tidak benar

(38)
(39)

Referensi

Dokumen terkait

3pabila ada permasalahan yang mendesak yang terjadi dalam keluarga biasanya  :y. *api bila masalah antara suami istri biasanya dibicarakan dahulu antara meeka saja, tapi bila tidak

Penelitin ini dilakukan dengan memanfaatkan objek kajian karya sastra, yaitu novel grafis Warna Tanah karya Kim Dong Hwa. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan

Seseorang yang mempunyai keberagamaan yang baik senantiasa berperilaku sesuai dengan ajaran agama sehingga dalam hubungannya sehari-hari dengan sesama cenderung

Aktivasi onkogen melibatkan perubahan struktur dan ekspresi proto- onkogen sehingga menjadi onkogen aktif. Konsekuensi dari perubahan genetik  ini menyebabkan sel mengalami

Dengan menggunakan perintah dalam level SQL (Structured Query Language) yang mudah untuk dipahami oleh orang awam, akses terhadap database mudah sekali dilakukan.. Keuntungan

Berdasarkan hasil olah data yang diterima pada analisis faktor variabel kepuasaan konsumen, seluruh indikator layak sebagai pembentuk variabel kepuasan konsumen dengan

Untuk menghasilkan power otot tungkai juga didukung kecepatan pada saat melakukan awalan juga sangat membantu daya ledak otot pada saat melakukan tolakan, kekuatan

Pendidikan Islam (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004) hlm 26.. Agak disayangkan jika orang tua yang bodoh lebih banyak keturunannya dari pada orang tua yang pandai, jika hukum