• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA USIA DENGAN PENGETAHUAN (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA USIA DENGAN PENGETAHUAN (1)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA USIA DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE DI BPS NY. SITI KHUNAINAH, AMd. Keb DESA POPOH KECAMATAN WONOAYU KABUPATEN SIDOARJO

RELATIONSHIP BETWEEN THE AGES OF PREGNANT WOMEN WITH KNOWLEDGE EXAMINATION OF PRENATAL CARE IN BPS NY. SITI KHUNAINAH, AMD. Keb VILLAGE POPOH DISTRICT WONOAYU SIDOARJO

ISTIANAH

Ringkasan

Pengetahuan adalah hasil tahu, terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Usia adalah variabel yang senantiasa diperhatikan didalam penyelidikan – penyelidikan epidemiologi. Berdasarkan studi pendahuluan pada tanggal 20 Maret 2013 dengan 15 responden ibu hamil di BPS Ny. Siti Khunainah, AMd. Keb Desa Popoh Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo. Dapat disimpulkan bahwa masih banyak ibu hamil yang berusia ≤ 20 tahun mempunyai pengetahuan kurang.

Desain penelitian menggunakan metode analitik cross sectional dengan jumlah populasi 39 ibu hamil dan sampel 39 ibu hamil BPS Ny. Siti Khunainah, Amd. Keb Sidoarjo. Metode pengambilan sampel dengan menggunakan sampling jenuh, alat ukur yang digunakan adalah kuesioner, setelah itu dilakukan pengolahan data dengan cara editing, coding, scoring, tabulating kemudian diberikan nilai dengan tabulasi frekuensi yang hasilnya diketahui bahwa 39 responden sebagian besar (53,9%) adalah berumur ≤ 20 tahun yang pengetahuannya kurang sebanyak 14 responden.

Dari hasil uji Spearman Rank Test didapatkan bahwa rhitung > rtabel atau 5,331 > 0,325 yang artinya bahwa H1 diterima dan H0 ditolak. Berarti ada hubungan antara usia dengan pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan antenatal care (ANC) di BPS Ny. Siti Khunainah, AMd. Keb Desa Popoh Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara usia dengan pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan antenatal care (ANC). Untuk memperoleh pengetahuan tidak perlu melihat usia, membaca buku serta banyak bertanya kepada tenaga kesehatan mampu memberi kemampuan pemahaman kepada pasien. Memberikan informasi dan motivasi bagi tempat penelitian untuk melaksanakan progam bagi ibu hamil terutama pengenalan berbagai macam pengetahuan ibu tentang kehamilan.

(2)

Abstract

Knowledge is to now the result and it happens after the doing of something specified object sensing. Age is a variable that is always considered in the epidemiological investigations. Based on the preliminary study on March 20, 2013 with 15 respondents pregnant mothers in BPS Ny. Siti Khunainah, AMd. Keb Countryside Popoh District Wonoayu Sidoarjo. From the above data it can be concluded that there are still many new mothers aged ≤ 20 years had less knowledge.

Design of this study used cross sectional analytic method with a population of 39 pregnant women and sample of 39 pregnant women who exist in space BPS Ny. Siti Khunainah, Amd. Keb Sidoarjo, sampling method using saturated sampling, measuring instrument used are kuesioner, after that doing for action of data with editing, coding, scoring tabulating method and than it was given the score and value of the frequency tabulation which result has been know high part a half from 39 respondens (53,9%) are ≤ 20 years old that have less knowledge from 14 responden.

From the test result of the Spearman Rank Test in getting that rhitung > rtable or 5,331 > 0,325, which means that H1 is accepted and H0 is rejected. Means that there is a relationship of age with knowledge of new mothers about antenatal care in a BPS Ny. Siti Khunainah, AMd. Keb Sidoarjo in 2013.

Based on these result we can conclude that there is relationship of age to the knowledge of new mothers about antenatal care. To acquire knowledge need not look any age, reading book and asking a lot of health professional are able to give a personal understanding of the ability of the patient. . Provide information and motivation for a place to carry out research programs for pregnant women, especially the introduction of various kinds of knowledge about the mother's pregnancy.

Keywords : Age, Knowledge, Antenatal Care (ANC)

Pendahuluan

Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil. Sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberiaan ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar (Maulana, 2005). Usia adalah variabel yang senantiasa diperhatikan di dalam penyelidikan – penyelidikan epidemiologi. Angka – angka kesakitan maupun kematian di dalam hampir semua keadaan menunjukkan hubungan dengan usia (Notoadmojo, 2006).

Pengetahuan adalah merupakan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan penggunaan kekuatan pemikiran, pengetahuan dimana selalu dapat diperiksa dan ditelaah dengan kritis dan mempunyai tujuan untuk mengetahui dan mendalami segi kehidupan (Soekanto, 2004).

(3)

20 tahun sebanyak 9 responden dengan pengetahuan baik tidak ada, pengetahuan cukup 1 responden (6,7%), dan pengetahuan kurang 8 responden (53,3%), pada ibu hamil berusia 21 – 35 tahun sebanyak 5 responden dengan pengetahuan baik 1 responden (6,7%), pengetahuan cukup 2 responden (13,3%), dan pengetahuan kurang 2 responden (13,3%), sedangkan pengetahuan ibu hamil berusia > 35 tahun sebanyak 1 responden dengan pengetahuan baik tidak ada, pengetahuan cukup 1 responden (6,7%), dan pengetahuan kurang tidak ada. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa masih banyak ibu hamil yang berusia ≤ 20 tahun mempunyai pengetahuan kurang.

Faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah usia, pendidikan, media massa, sosial ekonomi, dan sosial budaya. Usia sangat berpengaruh terhadap proses reproduksi, khususnya usia 20 – 25 tahun merupakan usia paling baik untuk hamil dan bersalin. Kehamilan < 20 tahun bisa menimbulkan masalah karena kondisi fisik belum 100% siap. Kehamilan dan persalinan di usia tersebut, meningkatkan angka kematian ibu dan janin 4 – 6 kali lipat disbanding wanita yang hamil dan bersalin pada usia 20 – 35 tahun. Berbeda dengan wanita usia 20 – 35 tahun yang masih dianggap ideal untuk menjalani kehamilan dan persalinan. Pada wanita hamil ≤ 20 tahun merupakan faktor terjadinya resiko

kehamilan yang dapat

mengakibatkan kematian, kematian ibu akibat masih rendahnya kesadaran akan kesehatan ibu hamil, beberapa penyebab kematian ibu adalah perdarahan pada kehamilan, terutama pada kehamilan muda,

adalah komplikasi yang paling sering terjadi. Umumnya perdarahan terjadi pada trimester pertama kehamilan. Namun perdarahan juga bisa mengindikasikan keguguran, atau masalah lain yang bisa mengancam nyawa ibu dan bayi (healt.detik.com, Akses :20 Maret 2013).

Salah satu upaya yang dapat di lakukan untuk meningkatkan keteraturan pemeriksaan kehamilan pada ibu hamil adalah dengan memberikan penjelasan / konseling pada ibu hamil tentang manfaat dan pentingnya keteraturan ANC.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara usia dengan pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan antenatal care (ANC) di BPS Ny. Siti Khunainah, AMd. Keb Desa Popoh Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo.

Metode Penelitian

(4)

dependent. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah usia ibu hamil yang mempunyai 3 kriteria yaitu usia reproduksi awal (≤ 20 tahun), usia reproduksi aktif (21-35 tahun), usia reproduksi akhir (> 35 tahun), variabel bebas ini menggunakan skala ordinal sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu hamil tentang

antenatal care (ANC) yang

mempunyai kriteria kurang (<56%), sedang (56-75%) dan baik (76-100%), variabel terikat ini juga menggunakan skala ordinal. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang setiap pertanyaan berisi pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan antenatal care (ANC). Teknik pengolahan data meliputi editing, coding, scoring dan tabulating. Data yang terkumpul diolah dan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan korelasi Spearman dan Penyajian data menggunakan tabel distribusi frekuensi.

Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.3 Distribusi frekuensi karakteristik responden

berdasarkan usia di BPS Ny. Siti Khunainah, AMd. Keb Desa Popoh Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo tahun 2013

Usia Jumlah

Prosentase (%)

Usia Reproduksi Awal (≤ 20 tahun) Usia Reproduksi

Aktif (21-35 tahun) Usia Reproduksi

Akhir

21

13

5

53,85

33,33

12,82

(> 35 tahun)

Jumlah 39 100

Sumber : Data Primer Penelitian Tahun 2013

Berdasarkan tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa dari 39 responden sebagian besar (53,85%) adalah usia reproduksi awal (≤ 20 tahun) yaitu sebanyak 21 responden.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Tabel 4.8 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan tingkat pengetahuan responden di BPS Ny. Siti Khunainah, AMd. Keb Desa Popoh Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo tahun 2013

Pengetahuan Jumlah

Prosentase (%)

Baik Cukup Kurang

7 13 19

17,95 33,33 48,72

Jumlah 39 100

Sumber : Data Primer Penelitian Tahun 2013

(5)

3. Hubungan Antara Usia dengan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pemeriksaan Antenatal Care (ANC

Tabel 4.9 Distribusi frekuensi karakteristik responden

berdasarkan Hubungan Antara Usia dengan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pemeriksaan Antenatal Care (ANC)

Usia

Tingkat Pengetahuan Total

Kurang Cuku

Berdasarkan tabel 4.9 diatas menunjukkan bahwa dari 39 responden hampir setengah (35,9%)

adalah berumur ≤ 20 tahun dan

memiliki pengetahuan kurang yaitu sebanyak 14 responden.

Dari hasil uji Spearman rank di dapatkan bahwa rhitung > rtabel atau

5,331 > 0,325 yang artinya bahwa H1

diterima dan H0 di tolak, berarti ada

hubungan antara usia dengan pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan antenatal care (ANC) di BPS Ny. Siti Khunainah, AMd. Keb Desa Popoh Kecamatan

Wonoayu Kabupaten Sidoarjo Tahun 2013.

Pembahasan

1. Usia Ibu Hamil di BPS Ny. Siti Khunainah, AMd. Keb Desa Popoh Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo

Berdasarkan hasil penelitian pada responden di BPS Ny. Siti Khunainah, AMd. Keb Desa Popoh Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo, seperti tabel 4.3 di dapatkan dari 39 responden sebagian besar (53,85%) adalah usia reproduksi awal (≤ 20 tahun) yaitu sebanyak 21 responden.

Usia adalah variabel yang senantiasa diperhatikan di dalam penyelidikan – penyelidikan epidemiologi. Angka – angka kesakitan maupun kematian di dalam hampir semua keadaan menunjukkan hubungan dengan usia (Notoatmodjo, 2006).

Pembagian usia Menurut Poedji Rochayati berdasarkan resiko yang akan dihadapi oleh wanita usia subur yaitu usia reproduksi awal

adalah ≤ 20 tahun, usia reproduksi

aktif adalah 21 – 35 tahun, usia reproduksi akhir adalah > 35 tahun (Buku Kesehatan Ibu dan Anak). Dari hasil penelitian berdasarkan usia, masih banyak ibu hamil yang memiliki usia reproduksi

awal (≤ 20 tahun). Semestinya wanita

usia tersebut sudah harus mampu mencapai tahap pemikiran abstrak agar terbiasa berfikir kritis dan mampu untuk menganalisis masalah dan mencari solusi terbaik. Tetapi pada kenyataannya masih sangat

banyak wanita usia ≤ 20 tahun yang

(6)

Wonoayu Kabupaten Sidoarjo

didominasi oleh usia ≤ 20 tahun. Hal

ini disebabkan oleh rendahnya pendidikan, kurangnya sumber informasi dan pekerjaan ibu hamil. 2. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil di

BPS Ny. Siti Khunainah, AMd. Keb Desa Popoh Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo

Berdasarkan hasil penelitian pada responden di BPS Ny. Siti Khunainah, AMd. Keb Desa Popoh Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo, seperti tabel 4.8 di dapatkan dari 39 responden hampir setengah (48,72%) yang tingkat pengetahuannya kurang yaitu sebanyak 19 responden.

Menurut Soekanto (2004)

Pengetahuan adalah merupakan

pengetahuan yang tersusun secara

sistematis dengan penggunaan

kekuatan pemikiran, pengetahuan dimana selalu dapat diperiksa dan

ditelaah dengan kritis dan

mempunyai tujuan untuk mengetahui dan mendalami segi kehidupan. Faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan selain usia yaitu Sosial budaya dan Ekonomi, Pendidikan, Pengalaman, Lingkungan, Informasi atau media massa (Notoatmodjo, 2003).

Dari hasil penelitian berdasarkan pengetahuan, masih banyak ibu hamil yang memiliki pengetahuan kurang, kurangnya pengetahuan pada ibu hamil ini dapat disebabkan oleh, pendidikan, informasi dan pekerjaan, baik itu dikarenakan pengalaman yang kurang karena belum pernah melakukan pemeriksaan antenatal care (ANC) atau karena sikap acuh tak acuh terhadap pentingnya mengetahui dan memahami materi tentang pemeriksaan antenatal care (ANC) untuk kesehatan ibu dan janin.

3.Hubungan Antara Usia Dengan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pemeriksaan Antenatal Care (ANC)

Dari hasil uji Spearman rank di dapatkan bahwa rhitung > rtabel atau

5,331 > 0,325 yang artinya bahwa H1

diterima dan H0 di tolak, berarti ada

hubungan antara usia dengan pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan antenatal care (ANC). Masih sangat banyak wanita

usia ≤ 20 tahun yang belum mampu

(7)

dikalangan kaum perempuan, dapat berdampak kelahiran generasi yang kurang berkualitas dan mengakibatkan komplikasi pada ibunya sendiri. Untuk itu kaum perempuan dituntut agar lebih memperbanyak pengetahuan, sehingga bisa lebih rasional jika mengambil suatu keputusan dan selain itu, pengembangan pengetahuan ibu bisa dijadikan sebagai salah satu upaya penurunan kematian ibu.

Dalam penelitian ini terdapat keterbatasan baik dari peneliti sendiri maupun hal – hal yang berkaitan dengan penelitian. Keterbatasan tersebut antara lain peneliti baru pertama kali melakukan penelitian dan masih dalam tahap belajar sehingga mungkin hasil penelitian kurang memuaskan, terbatasnya waktu sehingga respondenpun terbatas dan tidak dapat mewakili populasi ibu hamil secara luas, serta kurangnya informasi pada ibu hamil mengenai pengetahuan tentang pemeriksaan antenatal care (ANC)

baik ibu tersebut berusia ≤ 20 tahun,

21 – 35 tahun, dan > 35 tahun.

Kesimpulan

1. Dari 39 responden berdasarkan usia ibu sebagian besar (53,85%) berumur

≤ 20 tahun yaitu sebanyak 21

responden.

2. Dari 39 responden berdasarkan pengetahuan ibu hampir setengah (48,72%) yang tingkat pengetahuannya rendah yaitu sebanyak 19 responden.

3. Dari hasil uji statistik yang dilakukan

didapatkan hasil yaitu dari α = 0,05

yaitu 5,331 > 0,325 hal ini menandakan bahwa ada hubungan antara usia dengan pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan antenatal care (ANC) di BPS Ny. Siti Khunainah, AMd. Keb Desa Popoh Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo Tahun 2013.

Saran

Diharapkan peneliti selanjutnya lebih pandai mengatur waktu dan dana yang digunakan agar hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk menambah ilmu pengetahuan dibidang kesehatan ibu hamil sehingga ibu hamil mempunyai pengetahuan yang lebih baik tentang masalah pemeriksaan antenatal care (ANC)

Daftar Pustaka

1.Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : RINEKA CIPTA.

2. , (2002). Manajemen Penelitian. Jakarta : RINEKA CIPTA.

3.Bandiyah, S. (2005). Kehamilan, Persalinan dan Gangguan Kehamilan. Jogjakarta : NUHA MEDIKA.

4.Budiarto, E. (2002). Biostatistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC. 5.Buku Panduan Praktis Pelayanan

Kesehatan Maternal dan Neonatal (2002). Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 6.Buku Kesehatan Ibu dan Anak.

(2002). Jakarta : Departemen Kesehatan dan JICA.

7.Hidayat, A. A. (2005). Metode Penelitian Keperawatan & Teknik Anlisis Data. Jakarta : Salemba Medika.

8. , (2002). Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Anlisis Data. Jakarta : Salemba Medika.

(8)

10.http://elqorni,worldpress.com/2002/0

2/01/populasi-dan-sampel-population-and-sample/

11.http://lecturef.worldpress.com/2002/1

2/20/faktor-faktor-yang-memprngaruhi-pengetahuan/

12.http://www.guttmacher.org/pubs/new -world-indo.html

13.Kartono, K. (2013). Psikologi Wanita 2. Bandung : CV. Mandar Maju. 14.Kusmiyati, Y., Wahyuningsih, H. P.,

Sujiyatini. (2005). Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta : Fitramaya. 15.Manuaba. (2005). Memahami

Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : EGC.

16.Maryunani, A. (2002). Biologi Reproduksi Dalam Kebidanan. Jakarta : TIM.

17.Maulana, M. (2005). Tanya Jawab Lengkap dan Praktis Seputar Reproduksi, Kehamilan, dan Merawat Anak. Jogjakarta : Tunas Publishing.

18.Nazir, M. (2005). Metodologi Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia. 19. , (2005). Metode

Penelitian. Jakarta : GHALIA INDONESIA.

20.Notoadmodjo, S. (2003). Pendidikan dan PerilakuKesehatan. Jakarta : RINEKA CIPTA.

21. , (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : RINEKA CIPTA. 22.Nursalam. (2013). Konsep dan

Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

23.Pantika, I. & Saryono. (2002). Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Yogyakarta : Medical Book.

24.Soekanto, S. (2004). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

25.Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung : ALFABETA.

26. , (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan 27.Kuantitatif Kualitatif dan R & D.

Bandung : ALFABETA.

Gambar

Tabel 4.3 Distribusi frekuensi

Referensi

Dokumen terkait

Dengan kestabilan perekonomian yang mulai terjaga dan tingkat pendapatan yang meningkat maka permintaan yang tinggi terhadap hewan ternak kambing pada kelompok Harapan Mekar

Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 143/KMA/SK/VII/2007 Tentang Memberlakukan Buku I Tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Perencanaan,

Perpaduan unsur local genius orang Cina dalam mendirikan rumah tinggal dan upaya adaptif untuk menyesuaikan hunian dengan lingkungan di Kalimantan yang cenderung berair

Jika dianalisis pola arus permukaan perairan utara Aceh dari beberapa titik stasiun maka kecenderungan arus adalah berasal dari barat, dengan asumsi variabel lain dianggap

29.3 Anda bersetuju dan mengakui bahawa Bank tidak akan bertanggungjawab atas ketidakmampuan anda untuk mengakses Perkhidmatan Perbankan Mudah Alih AmBank atau mana-mana

Dibandingkan dengan penyulingan air, metode penyulingan ini lebih unggul karena proses dekomposisi minyak (hidrolisa ester, polimerisasi, dan resinifikasi) lebih

Dalam bab ini terdiri dari penjelasan mengenai analisis data dan hasilnya serta pembahasan dari pengaruh kualitas makanan terhadap kepuasan pelanggan di Restoran

Perancangan Model Simulasi Alternatif Setelah diketahui daerah kritis pada ruang kerja existing maka dilakukan perancangan model alternatif untuk mendapatkan suhu area