• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PASAR BEBAS ASEAN TERHADAP KELU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH PASAR BEBAS ASEAN TERHADAP KELU"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PASAR BEBAS ASEAN TERHADAP KELUARGA DAN GENERASI MENDATANG

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Tahun 2015, Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). MEA merupakan bentuk realisasi dari tujuan akhir integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara. Dengan MEA akan tercipta kesatuan pasar dan basis produksi yang akan membuat arus barang, jasa, investasi, modal dalam jumlah yang besar dan skilled labour menjadi tidak ada hambatan dari satu negara ke negara lainnya di kawasan Asia Tenggara

kebijakan pasar bebas dirancang untuk mengubah dunia menjadi pasar terbuka bagi produk barang – jasa negara makmur. Atas nama pembangunan, negara-negara miskin namun kaya potensi SDA dan SDMnya akan mendapatkan limpahan investasi dan modal dari Multi National Corporation yang juga berasal dari negara maju, serta lahan untuk menghasilkan remitansi bagi tenaga ahli ekspatriat. Demi memperebutkan perhatian MNC global, negara-negara di kawasan yang sama, sebagaimana ASEAN, akan saling berkompetisi untuk membuktikan negaranya paling layak mendapatkan aliran investasi dan kapital.

Kondisi ini akan memaksa negara-negara tersebut untuk memberi penawaran terbaik bagi asing dengan membebaskannya dari hambatan tarif dan non tarif, termasuk pengurangan pajak dan jaminan tata kelola pemerintahan yang baik. Akibatnya, pemerintah akan meninggalkan tanggung jawabnya untuk mengelola ekonomi secara mandiri, bahkan tidak lagi menjalankan fungsi sebagai pelayan hajat hidup masyarakat. Pemerintah yang telah menjalin hubungan bilateral secara komprehensif dengan AS, bakal menelan mentah-mentah strategi neoliberalisasi ekonomi, apalagi jika kebijakan itu menjadi prasyarat untuk mendapatkan hutang luar negeri .

(2)

yang sudah tersertifikasi, walaupun pada faktanya pemerintah berencana hendak melakukan sertifikasi kepada para pekerja Indonesia sebanyak 68.000 orang, namun itu hanya akan menjadi syarat tertulis untuk bersaing dengan negara lain namun kenyataanya secara softskill tetap jauh tertinggal. Selain itu, ketertinggalan indonesia dari segi SDA, bukan karena SDA di Indonesia minim namun masalahnya adalah saat ini Indonesia melakukan beberapa perjanjian dengan negara asing sehingga banyak SDA yang dikelola oleh asing dan tidak menjadikan Indonesia sebagai negara yang berdaulat

(3)

BAB II

PEMBAHASAN

Pada prinsipnya pasar bebas merupakan bagian dari paket liberalisasi ekonomi. Liberalisasi ekonomi, selain berarti menghilangkan peran dan tanggungjawab pemerintah dalam sektor ekonomi, kemudian menyerahkan semuanya kepada individu dan mekanisme pasar (kekuatan penawaran dan permintaan). Liberalisasi ini sekaligus akan merobohkan hambatan untuk perdagangan internasional dan investasi agar semua negara bisa mendapatkan keuntungan dari perdagangan dan mengalirnya investasi

Akibat yang paling berbahaya dari pasar bebas adalah dampak sosial yang bermuara tidak saja pada kehancuran keluarga, namun juga kehancuran peradaban.Saat beban hidup makin menyesak, setiap laki-laki ‘terpaksa’ menggadaikan tanggung jawabnya sebagai pencari nafkah keluarga.Kesulitan mendapatkan akses pekerjaan menjadikan mereka rela melepas status terhormat sebagai kepala keluarga.Apalagi strategi massif pemberdayaan perempuan membuat kewajiban mereka beralih tangan. Wajar jika saat ini di dunia muslim, fungsi qowwam laki-laki menjadi perlahan-lahan tereduksi.

Konsekuensi logis yang harus dihadapi keluarga jika ibu-ibu mereka harus berangkat ‘mencari penghasilan’ adalah meninggalkan tanggung jawab sebagai pengurus rumah tangga, termasuk kewajiban melakukan hadlonahbagi anak yang masih membutuhkannya.Fatalnya, pemerintah bukannya memastikan fungsi ibu berjalan optimal, namun justru menerbitkan aturan yang memfasilitasi fenomena mobilisasi pekerja perempuan.Peraturan Presiden RI Nomor 60 Tahun 2013 tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif menyebutkan bahwa salah satu unsur dari pendidikan anak usia dini adalah penyediaan tempat pengasuhan anak berwujud Day Care /Tempat Penitipan Anak.

(4)

sejenak melepas lelah, kemudian semua anggotanya tersibukkankembali dengan kepentingan duniawi yang tak hendak berhenti.

Pejabat Indonesia seperti halnya Menag, Lukman Hakim Saifuddin prihatin dengan tingginya angka perceraian dari tahun ke tahun. Data Badan Penasehat Pembinaan Pelestarian Perkawinan (BP4) menyebutkan lebih dari 60 persen perceraian terlebih dahulu dilayangkan pihak perempuan (khulu’). Wajar jika generasi menderita krisis identitas karena ‘kehilangan’ figur ayah-ibunya. Wajar pula jika kasus asusila dan kriminal saat ini juga diperankan oleh kaum muda.Karena itu Prof. Dr. Mohd. Kamal Hassan dari Institut Antarabangsa Tamadun dan Pemikiran Islam (Istac) Malaysia mengungkapkan bahwa Malaysia dengan Visi 2020 amat rentan dilanda sindrom budaya seperti di Chicago dan New York. Yakni masyarakatyang mempunyai taraf kehidupan dan teknologi yang begitu tinggi namun miskin dari segi peradaban. Tidakcukup dengan merusak kualitas generasi, kepunahan generasi juga bakal menjadi momok masa depan. Tuntutan karier membuahkan keinginan perempuan pekerja untuk menunda kehamilan, membatasi jumlah anak atau bahkan tak ingin memilikinya. Fenomena ini telah menimpa Asia Timur, yang telah lebih dulu mengalami kapitalisasi. Jepang dan Korea Selatan telah mengalami problem demografi akut.Jepang mengalami penurunan kelahiran yang berkelanjutan sejak tahun 1970an hingga mengakibatkan kurangnya tenaga kerja pada tahun 1990an akibat berkurangnya penduduk usia produktif. Sedangkan Korea Selatan, padatahun 2006, rasio fertilitas di Korea Selatan hanya 1,1 yang sekaligus menjadi yang terendah di dunia. Bahkan Singapura yang menjadi prototipe kapitalis Asia Tenggara pada pertengahan tahun 1970-an d1970-an awal tahun 1980-1970-an, 1970-angka kelahir1970-annya menurun sampai 2,1. Sehingga pada awal 1990-an, Singapura juga menghadapi masalah kekurangan tenaga kerja dan beban penduduk usia lanjut.

Semua ekses buruk itu tak mustahil menimpa Indonesia.Semua berawal dari visi pembangunan kapitalistik yang hanya bertumpu pada pertumbuhan ekonomi. Pemerintah hanya mengejar angka-angka semu yang tidak pernah menyentuh realitas permasalahan. Padahal, masyarakat tidak hanya menginginkan kekayaan, namun juga penghargaan atas nilai-nilai kemuliaan yang bersumberkan ajaran agama.

(5)

mereka terhadap Muslim dan negerinya. Rezim pasar bebas akan mencegah mereka membangun pondasi ekonomi yang kuat sebab mereka terus bergantung kepada negara-negara industri. Dengan demikian mereka tidak akan pernah bergeser menjadi negara industri yang kuat dan berpengaruh.

Oleh karena itu haram untuk menerima konsep pasar bebas yang dipropagandakan oleh Amerika dan negara-negara barat. Di samping secara faktual jelas-jelas merugikan, sejatinya kebijakan tersebut tidak lain merupakan implementasi dari konsep kebebasan memiliki (freedom of ownership) yakni kebebasan untuk memiliki dan menguasai berbagai jenis komoditi.

Padahal di dalam Islam konsep kemilikan telah diatur dengan jelas. Seseorang individu hanya berhak menguasai barang-barang yang masuk dalam kategori milkiyyah fardiyyah. Sementara untuk kepemilikan umum (milikiyyah ‘ammah) dan negara (milikiyyatu ad daulah) berada di tangan pemerintah yang dikelola untuk kemaslahatan rakyat.

Di samping itu, pasar bebas pada faktanya merupakan alat bagai negara-negara kufur mampu mencengkram dan mengontrol perekonomian negeri-negeri Islam. Padahal hal tersebut secara tegas dilarang dalam Islam sebagaimana firman Allah SWT:

ًليِبَس َنيِنِمؤؤُمؤلا ىَلَع َنيِرِفاَكؤلِل ُ اا َلَعؤجَي ؤنَلَو “Dan Allah tidak memperkenankan orang-orang Kafir menguasai orang-orang beriman.” (QS al-Nisa [4]: 141)

Hal yang sama juga dikemukakan oleh Syekh Taqiuddin An-Nabhany. Menurutnya perdagangan luar negeri yang berbasis teori free market (hurriyatu al-mubadalah) yakni perdagangan luar negeri antara negara dilakukan tanpa hambatan seperti tarif bertentangan dengan Islam. Alasannya perdagangan luar negeri merupakan hubungan antara negara Islam dengan negara lain berada dalam tanggungjawab negara. Sebagaimana difahami bahwa negara memiliki otoritas untuk mengatur berbagai hubungan dan interaksi dengan negara lain termasuk hubungan antara rakyatnya dengan rakyat negara lain, baik dalam bidang ekonomi, perdagangan ataupun yang lainnya. Oleh karena itu perdagangan luar negeri tidak dibiarkan bebas tanpa kontrol.

(6)

untuk mengatur pedagang ahlu al-harb dan mu’ahid. Termasuk dalam hal ini memberikan pelayanan kepada rakyatnya yang berdagang baik di dalam maupun di luar negeri.

(7)

BAB III

PENUTUP

Demikianlah pandangan dan sikap Islam terhadap pasar bebas. Dan hendaknya dari sudut pandang Islam sematalah seorang mukmin mengambil sikap dan langkah. Seiring dengan itu, dengan pemahaman Islam yang cukup, menjadi bekal untuk menjaga kemuliaan diri, keluarga dan masyarakat, sehingga bukan sebaliknya justru mengambil langkah dan kebijakan yang jauh menyimpang dari ketentuan Allah SWT.

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Berikut ini sejumlah rekomendasi yang dapat diberikan sebagai peserta KKN-BBM ke-54 untuk pihak-pihak yang bersangkutan dan berkepentingan agar dapat diperhatikan, sehingga

Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan. Adapun tahapan dalam penelitian ini yaitu; tahap pralapangan, tahap pekerjaan lapangan, tahap analisis data..

Meskipun upaya mem-branding UMKM di Kecamatan Sumpiuh sudah dilaksanakan dengan seringnya pemberitaan lewat media massa, beroperasinya stasiun radio Komunitas Peduli Sumpiuh

Alat tulis merupakan kebutuhan yang mendasar bagi mahasiswa. Dewasa ini gadget merajalela ke masyarakat terutama dikalangan mahasiswa. Gadget sangat dibutuhkan

Mengobati dan memberantas penjakit umum manusia, men - tjegah penjakit menular dengan vaksinasi dan imunisasi.. Pemberantasan penjakit hewan dengan vaksinasi

Lingkari jika pasien selalu ditempat tidur :Selalu ditempat tidur artinya tergantung pada perawat secara total  (RT + Selalu di tempat tidur = RR) Selalu Di Tempat

Selama proses pembentukan emulsi pati aren asetat yang telah tersubstitusi gugus asetil dari asetat anhidrida melalui reaksi modifikasi akan memudahkan tween

[r]