Penghasilan
Kena
Pajak
merupakan dasar penghitungan
untuk menentukan besarnya pajak
penghasilan yang terutang.
PKP BAGI WAJIB PAJAK DALAM NEGERI
PKP BAGI
WAJIB PAJAK YG DIHITUNG DGN NORMA TAHUN YG TERUTANG PAJAK DLM
BAG.THN PAJAK DGN BIAYA YG DIPERKENANKAN ,
KOMPENSASI KERUGIAN
DIHITUNG
SESUAI PENGHASILAN NETO DALAM BAGIAN TAHUN PAJAK
PEREDARAN BRUTO Rp 300.000.000 HPP & BIAYA (3M) PENGHASILAN Rp 255.000.000
LABA USAHA/PENGH. NETO USAHA Rp 45.000.000
PENGH. LAINNYA Rp 5.000.000 BIAYA (3M) PENGH. LAINNYA Rp 3.000.000
LABA USAHA DARI PENGH. LAINNYA Rp 2.000.000
JML SELURUH PENGH. NETO Rp 47.000.000
KOMPENSASI KERUGIAN (Rp 2.000.000)
PKP BAGI WP BADAN Rp 45.000.000
*
Pajak terhutang atau pajak yang
harus dibayar adalah Penghasilan
Kena Pajak dikalikan tarif pajak
yang berlaku
• Berdasarkan Pasal 17 UU PPh, tarif pajak untuk diterapkan atas Penghasilan Kena Pajak WP Badan sebesar :
a)28% dan sejak 2010 menjadi 25%
b)WP DN yang berbentuk PT terbuka ( go
public ) yang minimal 40% sahamnya diperdagangkan di bursa efek di Indonesia dan memenuhi syarat tertentu dapat memperoleh tarif 5% lebih rendah dari tarif normal
Berdasarkan Pasal 31 E UU PPh, khusus WP
Badan Dalam Negeri dengan peredaran
bruto sampai dengan Rp 50.000.000.000
mendapat fasilitas berupa pengurangan tarif
50% dari tarif normal yang dikenakan atas
Penghasilan
Kena
Pajak
dari
bagian
peredaran
bruto
sampai
dengan
Rp
4.800.000.000
•
Contoh Penghitungan :
1.
Apabila omzet di bawah Rp 4.800.000.000
Peredaran Usaha PT Nusantara tahun 2011
sebesar Rp 4 M dan penghasilan Kena Pajak
Rp 500 juta.
PPh terutang = 25% x 50% x Rp 500 juta
= Rp 62.500.000
2. Apabila omzet antara 4,8 M – 50 M
Peredaran Usaha PT Nusantara tahun 2011 sebesar Rp 40 M dan penghasilan Kena Pajak Rp 5 M.
PKP yg dapat fasilitas = 4,8/40 x Rp 5 M = Rp600 juta PKP yg tdk dpt fasilitas = Rp 5 M – Rp 600 juta = Rp
4,4 M
PPh Terutang :
25% x 50% x Rp 600 jt Rp 75 juta 25 % x Rp 4,4 M Rp 1,1 M
Total PPh terutang Rp1.175.000.000
Kredit Pajak adalah sejumlah pajak yang
sudah dibayar oleh wajib pajak dan berguna
untuk mengurangi beban pajak di akhir tahun
pajak.
Kredit Pajak berasal dari :
1.
Dipotong / Dipungut Pihak Lain
2.
Dibayar Sendiri
Dipotong / Dipungut Pihak Lain
1.PPh 21 : Pemotongan PPh dari pekerjaan,jasa dan kegiatan lain, honorarium ( khusus Orang Pribadi )
2.PPh 22 : Pemungutan PPh dari kegiatan di bidang impor atau kegiatan usaha di bidang lain
3.PPh 23 : pemotongan PPh dari dividen, bunga, royalti, sewa, hadiah, penghargaan, dan imbalan atas jasa.
4.PPh 24 : Pajak yg dibayar atau terutang atas penghasilan dari luar negeri yang boleh dikreditkan
Kredit pajak yang dibayar sendiri :
1.PPh 25 : Angsuran PPh tiap bulan dalam tahun pajak berjalan yang harus dibayar sendiri oleh Wajib Pajak
Besarnya angsuran pajak yang harus dibayar sendiri oleh WP sebesar Pajak Penghasilan yang terutang menurut Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan tahun pajak yang lalu dikurangi dengan:
a)Pajak Penghasilan yang dipotong sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 dan Pasal 23 serta Pajak Penghasilan yang dipungut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22;
b)Pajak Penghasilan yang dibayar atau terutang di luar negeri yang boleh dikreditkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24,
dibagi 12 (dua belas) atau banyaknya bulan dalam bagian tahun pajak.
Penghitungan besarnya angsuran PPh Pasal 25 th 2012 adalah:
PPh terutang tahun 2011 Rp. 30 jt Pengurangan: ( PPh dipotong pihak lain di tahun 2011 )
PPh Ps 22 Rp. 4 jt PPh Ps 23 Rp. 5 jt PPh Ps 24 Rp. 3 jt
Total Kredit Pajak Rp. 12 jt
Dasar perhitungan PPh Ps 25 th 2012 Rp. 18 jt
Besarnya PPh Ps 25 per bulan untuk tahun pajak 2012:
Rp. 18 jt / 12 bulan = Rp.
Besarnya angsuran pajak yang harus dibayar sendiri oleh WP untuk bulan-bulan sebelum Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak Penghasilan disampaikan sebelum batas waktu penyampaian SPT Pajak Penghasilan sama dengan besarnya angsuran pajak untuk bulan terakhir tahun pajak yang lalu.
Contoh:
Tuan Dias menyampaikan SPT PPh 2011 pada Maret 2012. Angsuran PPh Desember 2011 adalah Rp 1.000.000. Maka, besarnya angsuran PPh ps 25 untuk bulan Januari dan Februari 2012 masing-masing adalah Rp 1.000.000.
Contoh penghitungan Pelunasan PPh :
PPh TERUTANG WP BADAN Rp 80.000.000 KREDIT PAJAK :
A. PPh YG DIPUNGUT PIHAK LAIN.
1. PPh Pasal 22 Rp 10.000.000 2. PPh Pasal 23 Rp 10.000.000 3. PPh Pasal 24 Rp 15.000.000
B. DIBAYAR SENDIRI OLEH WP
PPh PaSaL 25 Rp 20.000.000
JUMLAH PPh YG DPT DIKREDITKAN Rp 55.000.000
PPh YG MASIH HARUS DIBAYAR ( PPh 29 ) Rp 25.000.000
Peredaran Usaha Bruto Rp 30 M
Diskon Dan Retur Rp 1 M
Peredaran Usaha Netto Rp 29 M
HPP Rp 16 M
Biaya Usaha Rp 10 M
Koreksi Fiskal Positif Rp 2,5 M Koreksi Fiskal Negatif Rp 1,5 M Hitung PPh terhutang
Peredaran Usaha Bruto Rp 52 M Diskon Rp 1 M
Peredaran Netto Rp 51 M HPP Rp 26 M
Biaya Usaha Rp 20 M
Koreksi Fiskal Postif Rp 1 M Koreksi Fiskal Negatif Rp 2 M
PPh 23 yg dipotong Rp 400 juta
PPh 25 yang disetor ( Jan – Des ) Rp 480 juta Hitung PPh 29
Hitung PPh 25 tiap bulan tahun berikutnya