62
Muhamad Lukman Sahaja , 2016
Pengaruh Metode Role Playing Dalam Mengembangkan Keterampilan Sosial Pada Siswa Tunagrahita Ringan Usia Remaja Di Splb-C Yplb Cipaganti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil pembahasan penelitian dan pengujian hipotesis pada
bab IV, terdapat pengaruh metode role playing dalam mengembangkan
keterampilan sosial siswa tunagrahita ringan usia remaja.
Sebelum diberikan perlakuan menggunakan metode role playing,
sampel penelitian DS, MR, AJ, NT, FH, dan KN memperoleh masing-masing
skor 27, 35, 34, 24, 28, dan 27. Skor maksimal berdasarkan jumlah skor
instrumen keterampilan sosial siswa tunagrahita ringan usia remaja adalah 54.
Setelah diberikan perlakuan atau treatment menggunakan metode role
playing, sampel penelitian DS, MR, AJ, NT, FH, dan KN memperoleh
masing-masing skor 46, 51, 49, 45, 49, dan 47. Hasil post-test menunjukkan
adanya peningkatan skor (15 hingga 21 skor) sesuai dengan instrument
keterampilan sosial yang diperoleh siswa. Siswa terbiasa dan mulai berani
untuk tampil di depan kelas, ketika ingin meminjam barang orang lain siswa
ijin terlebih dahulu, siswa mau untuk memaafkan dan meminta maaf ketika
melakukan kesalahan, siswa mentaati aturan dalam kelas, Siswa terbiasa
mengucapkan kata terima kasih baik kepada temannya atau kepada guru,
siswa mampu memecahkan masalah yang terjadi, serta adanya perubahan
perilaku positif yang sesuai dengan instrument pada keterampilan sosial
lainnya yang terjadi pada sampel penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode role playing berpengaruh
dalam mengembangkan keterampilan sosial pada siswa tunagrahita ringan
usia remaja. Hal ini dapat dilihat dari perolehan skor sebelum dan sesudah
diberi perlakuan atau treatment menggunakan metode role playing.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang mana diperoleh Thitung = 0 Ttabel
63
Muhamad Lukman Sahaja , 2016
Pengaruh Metode Role Playing Dalam Mengembangkan Keterampilan Sosial Pada Siswa Tunagrahita Ringan Usia Remaja Di Splb-C Yplb Cipaganti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memberikan pengaruh dalam mengembangkan keterampilan sosial pada
siswa tunagrahita ringan usia remaja di SPLB-C YPLB Cipaganti Bandung.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dijelaskan,
maka terdapat beberapa hal yang perlu peneliti sampaikan sebagai suatu
rekomendasi dalam pembelajaran di sekolah, antara lain sebagai berikut :
1. Bagi Guru
Keterampilan sosial merupakan hal yang sangat penting dimiliki
oleh semua orang terutama siswa tunagrahita ringan usia remaja. Siswa
terlihat antusias ketika melakukan pembelajaran dengan menggunakan
metode role playing. Siswa lebih aktif dan banyak berinteraksi dengan
teman sekelasnya. Maka peneliti merekomendasikan agar metode role
playing digunakan sebagai salah satu metode pembelajaran di kelas untuk
mengembangkan keterampilan sosial siswa tunagrahita ringan usia remaja
2. Bagi Orang Tua
Peran orang tua sangatlah penting dalam perkembangan
keterampilan sosial anak di rumah. Orang tua harus memberikan
bimbingan kepada anak agar anak bisa mengembangkan keterampilan
sosial. Orang tua bisa menggunakan metode role playing ketika bermain
dengan anak di rumah sebagai salah satu cara untuk mengembangkan
keterampilan sosial anak dengan lingkungan sekitar rumah.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh metode role playing
dalam mengembangkan keterampilan sosial pada siswa tunagrahita ringan
usia remaja di SPLB-C YPLB Cipaganti. Maka dengan ini, peneliti
merekomendasikan penelitian ini sebagai bahan pertimbangan dan
masukan untuk peneliti selanjutnya. Peneliti berharap metode role playing
bisa digunakan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan yang
dimiliki oleh anak berkebutuhan khusus dan pada khususnya siswa
64
Muhamad Lukman Sahaja , 2016
Pengaruh Metode Role Playing Dalam Mengembangkan Keterampilan Sosial Pada Siswa Tunagrahita Ringan Usia Remaja Di Splb-C Yplb Cipaganti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selain merekomendasikan hal tersebut, peneliti juga
merekomendasikan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan
penelitian terhadap keterampilan sosial selama satu semester atau sering
dilakukan agar terbentuknya suatu kebiasaan yang tertanam dalam diri