• Tidak ada hasil yang ditemukan

S ING 1002670 Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S ING 1002670 Abstract"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Seila Khairunissa, 2015

DOMESTICATION OF CULTURAL WORDS TRANSLATION IN MALALA YOUSAFZAI’S AUTOBIOGRAPHY ENTITLED “I AM MALALA: THE GIRL WHO STOOD UP FOR EDUCATION AND WAS SHOT BY THE TALIBAN”

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

The study is aimed at examining the domestication strategies which were used in translating cultural words in Malala Yousafzai’s autobiography entitled I Am Malala:

The Girl who Stood Up For Education and was Shot by the Taliban. One hundred and

forty five cultural words were collected from the translated version of the book by employing non-probability sampling method. A qualitative method was applied in this study in order to answer the formulated research questions; namely (1) what categories of cultural words are found in the book and (2) what strategies of domestication which were applied in translating the cultural words in the book. The one hundred and forty five cultural words were categorized based on Tomalin and Stempleski’s (1993) categorization of cultural words and identified based on the domestication strategies proposed by Venuti (1995). The study found that products (49%) was the categorization of cultural word which appeared most frequently, followed by ideas (42%) and behaviors (10%). Five out of six domestication strategies were applied by the translator in translating the cultural words. One hundred and six cultural words were translated into bahasa Indonesia by using equivalent translation. The domination of equivalent translation as the domestication strategy which was mostly applied is due to the fact that some source language features have been converted in the target language as the translator effectively translated the source language cultural words into the words which carried the equal meaning in the target language. In the process of translating the book, it is considered that the domestication strategy is considered appropriate to represent most of the source language cultural words in the studied book. The domestication strategy effectively represents the message of the source language transparence in the translation text so that the receptor language could possibly obtain the similar message contained in the original text. In addition, domestication strategy also produces translation text which is easy to be understood by the target readers.

Key words: Domestication strategies, autobiography, I Am Malala: The Girl who

(2)

Seila Khairunissa, 2015

DOMESTICATION OF CULTURAL WORDS TRANSLATION IN MALALA YOUSAFZAI’S AUTOBIOGRAPHY ENTITLED “I AM MALALA: THE GIRL WHO STOOD UP FOR EDUCATION AND WAS SHOT BY THE TALIBAN”

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengamati strategi-strategi

domestication yang digunakan dalam penerjemahan kata kultural dari autobiografi Malala Yousafzai yang berjudul I Am Malala: Menantang Maut di Perbatasan Pakistan-Afghanistan. Seratus empat puluh lima kata kultural dikumpulkan dari versi terjemahan dengan menggunakan metode sampling non-probabilitas. Sebuah pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan; yaitu (1) kategori kata kultural apa saja yang ditemukan dalam buku dan (2) strategi-strategi domestication apa yang digunakan oleh pengalih bahasa dalam menerjemahkan kata kultural yang terdapat di dalam buku. Seratus empat puluh lima kata kultural yang telah dikumpulkan dikategorisasikan berdasarkan kategorisasi kata kultural yang diusulkan oleh Tomalin and Stempleski (1993) dan diidentifikasi berdasarkan

strategi-strategi

domestication yang diusulkan oleh Venuti (1995). Penelitian ini menemukan bahwa products (49%) merupakan kategorisasi dari kata kultural yang paling banyak muncul, diikuti oleh ideas (42%) dan behaviors (10%). Lima dari enam

strategi

domestication digunakan oleh pengalih bahasa dalam menerjemahkan kata kultural. Seratus enam kata kultural diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan mengggunakan equivalent translation. Dominasi dari

equivalent translation sebagai

strategi

domestication yang paling sering digunakan

merujuk pada fakta beberapa fitur bahasa sumber telah dikonversikan ke dalam bahasa target dikarenakan pengalih bahasa mampu menerjemahkan kata kultural dari bahasa sumber secara efektif serta menemukan kata yang memiliki padanan makna di dalam target bahasa. Dalam proses penerjemahan teks, dipertimbangkan bahwa

strategi

domestication pantas untuk digunakan dalam menerjemahkan hampir seluruh kata

Referensi

Dokumen terkait

Dengan metode deskriptif kualitatif, studi ini mengaplikasikan multimodality yang berdasar pada teori Halliday (1994), Systemic Functional Linguistics , untuk menganalisa

Studi ini berfokus untuk menyelidiki pendekatan yang digunakan oleh guru dalam pengajaran Bahasa Inggris melalui puisi dan dampak yang digunakan pendekatan pengalaman

Lebih lanjut, studi ini juga menunjukkan bahwa anak autis memproduksi bunyi lebih baik dalam bentuk ujaran spontan dari pada dalam bentuk produksi kata tunggal.

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tipikal adjektiva Bahasa Jepang apa saja yang bisa dibubuhi sufiks -sa dan -mi, makna kata yang telah

Berdasarkan sistem hubungan gambar-teks yang dikembangkan oleh Martinec dan Salway (2005), studi ini berfokus pada hubungan antara kata-kata dan gambar dalam percakapan

Maka dari itu, penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui dan menyelidiki isu pemberdayaan wanita dalam beberapa lirik lagu Beyoncé yang dipilih,

Penelitian kualitatif ini berfokus pada plot cerita sebagai tujuan untuk menganalisa bagaimana plot cerita disusun di dalam novel dan untuk membangun makna yang dihasilkan

Mixed method adalah sebuah pendekatan di dalam penelitian yang mengkombinasikan beberapa metode penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian yang sama/terkait. Kata