• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan strategi berburu informasi dalam rangka meningkatkan pemahaman tentang kegiatan ekonomi di Indonesia pada mata pelajaran IPS siswa kelas V MI Bahrul Ulum Menganti Gresik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penerapan strategi berburu informasi dalam rangka meningkatkan pemahaman tentang kegiatan ekonomi di Indonesia pada mata pelajaran IPS siswa kelas V MI Bahrul Ulum Menganti Gresik"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Hasil Penelitian

Penelitian tentang penigkatan pemahaman materi tentang kegiatan ekonomi di Indonesia pada mata pelajaran IPS siswa kelas V-A MI Bahrul Ulum Menganti- Gresik ini dilakukan melalui tahapan pra siklus, siklus I, dan siklus II. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu tahap perencanaan

(planning), tahap pelaksanaan (action), tahap observasi (observing), dan

refleksi (reflection). Hasil dari tiap-tiap siklus dapat dipaparkan sebagai

berikut.

1. Pra Siklus

Pada tahap pra siklus peneliti melakukan pengumpulan data awal tentang hasil belajar dan cara mengajar guru di kelas dengan cara wawancara kepada guru IPS Kelas V-A ibu Ayu Dwi Rachmawati, S.Pd.I . Tahap pra siklus dilakukan pada hari jumat tanggal 24 November 2016. Mula-mula peneliti melakukan wawancara dengan Kepala Sekolah seputar perizinan akan melaksanakan penelitian, kemudian oleh Kepala Sekolah peneliti diantarkan menemui guru IPS. Peneliti dan Guru IPS melakukan wawancara, dari hasil wawancara tersebut peneliti mendapatkan informasi bahwa rata-rata pada materi kegiatan ekonomi di Indonesia mata pelajaran

(2)

maksimal atau masih banyak yang belum mencapai KKM. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan melihat hasil tes yang dilakukan oleh guru pada hari sebelumnya. Dari data tersebut dapat dikatakan nilai ketuntasannya sebesar 40,74% dari 27 siswa dalam satu kelas.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa-siswi kelas V beberapa siswa menyatakan mereka kurang menyukai pelajaran IPS karena pelajaran IPS terlalu banyak bacaan, sehingga perlu menghafal untuk mengingatnya. Selain itu menurut guru mata pelajaran IPS kelas V-A beliau mengatkan bahwa beberapa kendala saat kegiatan belajar mengajar yang berdampak pada pemahaman siswa terhadap materi kegiatan ekonomi di Indonesia. Kendala tersebut diantaranya kurang antusiasnya siswa dalam mengikuti pembelajaran. Selain itu siswa merasa bahan bacaan terlalu banyak sehingga siswa malas untuk membaca buku ajar yang menjadi sarana penunjang pembelajaran IPS.

Selain faktor-fatror diatas terdapat faktor yang lain yaitu, guru sering menggunakan strategi yang kurang sesuai dengan materi sehingga kegiatan belajar mengajar dirasa kurang menyenangkan. Guru sering menggunakan metode ceramah dan penugasan LKS sehingga hal tersebut membuat siswa bosan dan kurang aktif dalam pembelajaran. Tidak hanya cara guru dalam menyampaikan materi kepada siswanya, akan tetapi kurangnya dalam menginovasi pembelajaran, menjadi penyebabnya. Disempurnakan lagi dengan relevansi antara konteks dalam RPP dengan materi IPS materi

(3)

kegiatan ekonomi di Indonesia kurang mengena. Menjadikan serta menambah kurangnya ketercapaian siswa dalam memahami materi.

Setelah mengetahui demikian maka peneliti meminta dokumentasi guru tentang nilai hasil belajar . Berikut ini merupakan nilai perolehan hasil belajar siswa kelas V-A MI Bahrul Ulum Menganti-Gresik mata pelajaran IPS materi kegiatan ekonomi di Indonesia. Dibawah ini merupakan perolehan hasil belajar siswa pra siklus :

Tabel 4.1

Daftar Nilai Hasil Belajar Pra Siklus

No. Nama Nilai KKM Keterangan

1. AF 82 73 Tuntas

2. ADA 61 73 Tidak Tuntas

3. AF 51 73 Tidak Tuntas

4. ARN 70 73 Tidak Tuntas

5. AS 64 73 Tidak Tuntas

6. ANK 73 73 Tuntas

7. AF 79 73 Tuntas

(4)

9. AS 54 73 Tidak Tuntas

10. CIM 70 73 Tidak Tuntas

11. DNA 51 73 Tidak Tuntas

12. DP 79 73 Tuntas

13. DSNW 76 73 Tuntas

14. DA 51 73 Tidak Tuntas

15. EDS 67 73 Tidak Tuntas

16. END 82 73 Tuntas

17. FS 51 73 Tidak Tuntas

18. GMPR 75 73 Tuntas

19. HA 82 73 Tuntas

20. HNA 70 73 Tidak Tuntas

21. HAF 61 73 Tidak Tuntas

22. MFH 82 73 Tuntas

(5)

24. MAY 61 73 Tidak Tuntas

25. MRWY 82 73 Tuntas

26. ND 54 73 Tidak Tuntas

27. NHL 67 73 Tidak Tuntas

Jumlah 1844

Nilai rata-rata tes siswa = ̅ = ∑ = 68,30

Jumlah siswa yang tuntas = 11

Presentase Ketuntasan = Jumlah Siswa Yang Tuntas Hasil Belajar x 100%

Hasil Belajar Jumlah Siswa

=

x 100 % = 40,74 %

Berdasarkan tabel diatas yang merupakan perolehan hasil pra siklus siswa pada materi keegiatan ekonomi di Indonesia pada mata pelajaran IPS dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa masih belum mencapai hasil yang maksimal. Terbukti dari hasil nilai rata-rata pra siklus siswa pada pelajaran IPS masih 68,30, nilai ini masih di bawah standar ketuntasan yang ditetapkan oleh MI Bahrul Ulum Menganti Gresik pada mata pelajaran IPS yaitu 73. Siswa yang kriteria nilainya diatas KKM atau

(6)

dengan kata lain tuntas hanya 11 siswa dari 27 siswa. Sedangkan siswa yang tidak tuntas adalah 16 siswa dari 27 siswa. Hal tersebut dapat

dikalkulasikan dalam presentase ketuntasan belajar yang secara

keseluruhan berjumlah 40,74 %. Dan hasil demikian, dapat dijadikan pertimbangan dalam perencanaan siklus I.

2. Siklus 1

Penelitian tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada hari jumat tanggal 9 Desember 2016 selama dua jam pelajaran (2x35 menit). Kegiatan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan RPP yang telah dibuat yaitu dengan menggunakan strategi berburu informasi. Jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran adalah sebanyak 27 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 15 siwa perempuan. Materi pembelajaran IPS tentang kegiatan ekonomi di Indonesia . Kegiatan dalam penelitian siklus I adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan (Planning)

Dalam kegiatan ini yang dilakukan oleh peneliti adalah :

1) Melakukan analisis standar kompetensi dan kompetensi dasar

yang akan disampaikan kepada siswa.

Standar kompetensi (SK) pada penelitian ini adalah “Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di

(7)

Indonesia” dengan kompetensi dasar (KD) “Mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia”

2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

RPP disusun untuk 1 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit atau 2 jam pelajaran. Materi yang diambil pada siklus satu yaitu kegiatan ekonomi di Indonesia yang. Dalam

penyampaiannya akan dikembangkan menggunakan strategi

pembelajaran strategi berburu informasi yang telah divalidasi.

3) Menyiapkan sumber belajar

4) Menyiapkan strategi pembelajaran Berburu informasi yaitu

menyusun langkah-langkah strategi pembelajaranya dengan tepat.

5) Menyiapkan media yang cocok untuk mengoptimalkan penerapan

strategi Berburu informasi.

6) Menyiapkan lembar kerja untuk siswa.

7) Membuat lembar observasi kegiatan guru dan siswa.

8) Menyiapkan instrumen ukur berupa tes untuk mengukur

pemahaman.

Berdasarkan rencana yang akan dilaksanakan peneliti ingin mengetahui apakah penelitian yang dilaksanakan sudah sesuai harapan atau belum. Apabila sudah sesuai maka siklus dihentikan, jika belum sesuai maka siklus selanjutnya akan direncanakan. Mengacu pada

(8)

b. Tindakan (Action)

Kegiatan siklus I ini peneliti bertindak sebagai pelaksana dan guru sebagai observer serta guru kolaborator. Tindakan ini dilakukan pada hari jumat tanggal 9 Desember 2016 dan dilakukan diruang kelas V-A MI Bahrul Ulum Menganti-Gresik. Kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan RPP yang telah dirancang.

Sebelum masuk pada kegiatan pembelajaran, guru beserta peneliti menyiapkan alat untuk menunjang strategi yang akan digunakan. Diantaranya menyiapkan sumber belajar, media pembelajaran, absensi juga lembar kerja siswa. Kegiatan awal pembelajaran menghabiskan waktu kurang lebih 5 menit. Kegiatan pembelajaran ini dimulai dengan guru mengucapkan salam dengan suara yang keras dan siswa pun menjawab salam dengan suara yang keras. Guru bertanya kepada siswa tentang kabar kemudian siswa pun menjawab kabar. Guru melakukan absensi kepada para siswa. Kemudian guru meminta siswa untuk membaca doa akan belajar secara bersama-sama kemudian siswa bedoa dengan tertib.

Setelah itu guru guru melakukan apersepsi kepada siswa dengan bertanya tentang pekerjaan orang tua mereka dan siswa pun menjawab pertanyaan dari guru. Beberapa siswa tidak merespon pertanyaan tersebut. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan kali ini akan tetapi saat guru kurang tegas dalam

(9)

menyampaikanya. Siswa pun mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru. Siswa kurang mendengarkan motivasi yang disampaikan oleh guru.

Setelah itu guru menjelaskan langkah-langkah tentang strategi

berburu informasi. Akan tetapi guru kurang jelas dalam

menyampaiakan langkah-langkah pembelajaran sehingga siswa

kurang faham dalam menerapkannya. Guru melakukan kontrak forum akan tetapi guru kurang faham tetang peraturan permainan, sehingga peneliti menjelaskan permainan. Siswa mendengarkan penjelasan guru. Kemudian guru meminta siswa untuk membuat kelompok, setiap kelompok terdiri dari 7 siswa, saat itu guru membentuk kelompok dengan cara siswa yang terdekat menjadi satu kelompok. Siswa pun membentuk kelompok sesuai dengan intruksi dari guru.

Selanjutnya guru membagikan kertas karton kepada setiap kelompok. Setiap perwakilan kelompok mengambil kertas karton dengan tertib. Kertas karton tersebut berupa tabel yang harus diisi oleh setiap anggota kelompok dengan materi kegiatan ekonomi di Indonesia. Pada saat kegiatan permainan dimulai terdapat beberapa siswa yang belum mengetahui aturan dalam permaian, dan hal tersebut membuat guru harus menjelaskan kembali aturan dalam permaian tersebut. Setelah itu setiap siswa mengerjakan lembar kerja dengan

(10)

belajar. Dalam kegiatan pengisian jawaban guru kurang dapat membimbing siswa kemudian peneliti ikut membantu guru untuk membimbing setiap kelompok dalam menyelesaikan tugasnya. Setelah selesai mengerjakan tugas kelompok guru meminta kepada perwakilan kelompok untuk maju kedepan kelas dan kelompok menjelaskan hasil

diskusinya didepan kelompok yang lain. Dalam pelaksanaan

perwakilan kelompok saling menuding dan akhirnya guru menunjuk salah satu siswa untuk maju kedepan dan mempresentasikan hasil diskusinya. Pada saat salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusinya kelompok lain tidak memberikan tanggapan, hanya satu kelompok yang memberikan tanggapan.

Setelah permaian berburu informasi selesai, guru memberikan

sedikit penyegaran dengan permainan tepuk warna. Setelah

penyegaran selesai, Guru memberikan lembar kerja kepada masing-masing siswa untuk mengukur tingkat pemahaman siswa dalam menerima materi. Siswa mulai mengerjakan lembar kerja tersebut dengan tertib. Setelah sekitar 20 menit berlalu, siswa mulai mengumpulkan hasil lembar kerja yang sudah dijawab. Kemudian guru bertanya jawab untuk mengecek pemahaman dan meyimpulkan materi yang telah diberikan.

(11)

Sebagai kegiatan penutup dan akhir, guru melakukan refleksi terhadap materi yang telah disampaikan, serta guru bersama siswa membuat kesimpulan.

c. Observasi (Observing) dan Analisis Data

Berikut ini akan dipaparkan data hasil observasi yang dilakukan pada siklus I. Sesuai dengan yang direncanakan, observasi yang dilakukan adalah terhadap guru selama pembelajaran.

1) Observasi aktivitas guru siklus I

Tabel 4.2

Observasi Aktivitas Guru Siklus I

No Aspek yang diamati Skor

1 2 3 4

Kegiatan Awal

1. Guru memberi salam √

2. Guru menanyakan kabar √

3. Guru mengabsen siswa √

4. Guru memberikan apersepsi √

5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √

6. Guru memberikan pertanyaan menantang √

Kegiatan Inti

(12)

langkah strategi berburu informasi yang akan dilakukan hari ini

8. Guru membuat kontrak forum, menjelaskan

hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan

saat melakukan pembelajaran dengan

strategi berburu informasi

9. Guru mengadakan permainan secara

kelompok kecil, siswa dibagi menjadi 7 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4 orang siswa.

10. Guru memberikan lembar kerja kepada

setiap kelompok

11. Guru meminta setiap anggota kelompok

mencari jawaban dari pertanyaan yang ada pada lembar siswa dengan cara mencari diberbagai sumber yang relevan

12. Guru meminta setiap kelompok berdiskusi

untuk menjawab lembar kerja yang

diberikan guru.

13. Guru membimbing siswa dalam

mengerjakan soal kelompok

(13)

14. Guru meminta siswa untuk mereview

jawaban-jawaban yang telah siswa temukan di bacaan

15. Guru meminta perwakilan dari kelompok

untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya

16. Guru meminta kelompok lain untuk

memberikan tanggapan pada hasil kerja kelompok yang sedang dipresentasikan

17. Guru memberikan skor di papan skor bagi

kelompok yang menjawab kuis dengan benar

18. Guru memberi penghargaan kepada

kelompok yang memiliki point paling

banyak

19. Guru memberikan penguatan √

Kegiatan Akhir

20. Guru melakukan quisoner untuk mengukur

pemahaman setiap siswa

21. Guru membimbing siswa menyimpulkan

materi yang sudah dipelajari

(14)

22. Guru memberikan tugas rumah √

23. Guru mengajak siswa berdoa √

24. Guru mengucapkan salam penutup √

Nilai Akhir = Skor perolehan x 100 Skor maksimal

= 70 x 100 = 72,91

96

Dari tabel 4.2 mengenai data hasil pengamatan aktivitas guru siklus I selama kegiatan pembelajaran berlangsung tergolong cukup dengan perolehan nilai akhir 72,91 (Cukup) dengan skor perolehan 70 dari skor idealnya 96. Selama kegiatan pembelajaran terdapat beberapa kekurangan, diantaranya guru mengucapkan memberikan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran dengan kurang maksimal hal itu dilakukan dengan suara yang kurang lantang sehingga mendapatkan nilai 3. Kemudian saat melakukan apersepsi

dan pemberian pertanyan guru kurang maksimal sehingga

mendapatkan skor 2 . Hal tersebut berdampak pada konsentrasi siswa yang kurang dalam mengikuti pelajaran. Tidak hanya itu, pada kegiatan inti terdapat beberapa aspek pembelajaran yang mendapatkan skor 3, diantaranya saat guru menjelaskan langkah-langkah strategi berburu informasi, saat guru membuat kontrak forum, menjelaskan hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat

(15)

melakukan pembelajaran dengan strategi berburu informasi dan saat guru kurang membimbing siswanya dalam mengerjakan tugas yang telah diberikan hal itu dikarenakan kurangnya persiapan guru dalam mengajar. Guru kurang optimal dan maksimal dalam meminta siswanya membaca hasil pekerjaan di depan kelas serta guru kurang mengecek pemahaman siswa.

Namun untuk keseluruhan guru cukup baik dalam

melaksanakan proses pembelajaran dan hampir semua langkah-langkah yang ada di RPP sudah dilaksanakan. Meskipun ada beberapa aspek kegiatan yang masih kurang, dan dirasa belum optimal, akan tetapi hal tersebut dapat ditingkatkan kembali pada siklus II.

2) Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

Tabel 4.3

Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

No Aspek yang diamati Skor

1 2 3 4

Kegiatan Awal

1. Siswa menjawab salam √

2. Siswa menjawab kabar √

(16)

4. Siswa mendengarkan apersepsi yang dilakukan guru

5. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran √

6. Siswa menjawab pertanyaan menantang √

Kegiatan Inti

7. Siswa mendengarkan penjelaskan guru mengenai

langkah-langkah strategi berburu informasi yang akan dilakukan hari ini

8. Siswa mendengarkan kontrak forum,

menjelaskan hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat melakukan pembelajaran dengan strategi berburu informasi

9. Siswa mengadakan permainan secara kelompok

kecil, siswa dibagi menjadi 7 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4 orang siswa.

10. Siswa mendapat lembar kerja yang dilakukan

secara kelompok

11. Siswa mencari jawaban dari pertanyaan yang ada

pada lembar siswa dengan cara mencari

diberbagai sumber yang relevan

(17)

lembar kerja yang diberikan siswa.

13. Siswa terbimbing dalam mengerjakan soal

kelompok

14. Siswa mereview jawaban-jawaban yang telah

siswa temukan di bacaan

15. Siswa perwakilan dari kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya

16. Siswa dari kelompok lain memberikan

tanggapan pada hasil kerja kelompok yang sedang dipresentasikan

17. Siswa diberikan skor di papan skor bagi

kelompok yang menjawab kuis dengan benar

18. Siswa dan kelompok yang memiliki ponit paling

banyak menerima penghargaan

19. Siswa mendengarkan guru saat memberikan

penguatan

Kegiatan Akhir

20. Siswa menjawab quisoner yang diberikan guru √

21. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang

sudah dipelajari

(18)

23. Siswa berdoa √

24. Siswa menjawab salam penutup √

Nilai Akhir = Skor perolehan x 100 Skor maksimal

= 61 x 100 = 63,54

96

Pada siklus I menurut hasil observasi aktivitas siswa, tergolong kurang baik. Hal ini dapat dilihat dari perolehan skor sebesar 61 dari skor maksimal 94 atau dengan nilai akhir 63,54. Demikian di karenakan siswa belum terbiasa dengan pembelajaran dengan strategi berburu informasi, selain itu dalam kegiatan pendahuluan beberapa siswa masih belum siap untuk menerima pelajaran, sehingga beberapa dari mereka masih kurang antusias dalam proses belajar berlangsung. Tidak hanya itu, siswa kurang ekspresif, dalam artian siswa tidak membacakan hasil pekerjaannya didepan kelas. Pada saat salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusinya kelompok yang lain tidak menanggapi hanya ada satu kelompok yangt memberikan tanggapan sehingga mendapat skor 2. Pada pembelajaran selanjutnya, hal ini mengacu untuk diperbaiki pada siklus selanjutnya. Yakni, guru harus memotivasi siswa dan memberikan dorongan agar siswa dapat dengan giat mengutarakan atau membacakan hasil kerjanya di depan kelas.

(19)

3) Hasil Evaluasi Siswa Siklus I

Berikut ini merupakan data hasil observasi yang dilakukan pada siklus I. Sesuai dengan yang direncanakan, observasi yang dilakukan yakni terhadap hasil belajar oleh siswa pada mata

pelajaran IPS dengan strategi berburu informasi. Adapun data nilai

hasil belajar pada siklus I adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4

Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus 1

No. Nama Nilai KKM Keterangan

1. AF 75 73 Tuntas

2. ADA 70 73 Tidak Tuntas

3. AF 60 73 Tidak Tuntas 4. ARN 75 73 Tuntas 5. AS 65 73 Tidak Tuntas 6. ANK 80 73 Tuntas 7. AF 85 73 Tuntas 8. AAY 80 73 Tuntas

(20)

9. AS 70 73 Tidak Tuntas 10. CIM 75 73 Tuntas 11. DNA 75 73 Tuntas 12. DP 75 73 Tuntas 13. DSNW 75 73 Tuntas 14. DA 60 73 Tidak Tuntas

15. EDS 70 73 Tidak Tuntas

16. END 80 73 Tuntas

17. FS 75 73 Tuntas

18. GMPR 80 73 Tuntas

19. HA 75 73 Tuntas

20. HNA 70 73 Tidak Tuntas

21. HAF 75 73 Tuntas

22. MFH 80 73 Tuntas

(21)

24. MAY 65 73 Tidak Tuntas

25. MRWY 75 73 Tuntas

26. ND 75 73 Tuntas

27. NHL 70 73 Tidak Tuntas

Jumlah 1985

Nilai rata-rata hasil belajar siswa = ̅ = ∑ = 73,51

Keterangan:

X = Besarnya rata-rata yang dicari

∑ = Jumlah skor keseluruhan

N = Jumlah siswa tes

Adapun prosentase ketuntasan belajar siswa adalah

Jumlah siswa yang tuntas = 18

Presentase Ketuntasan = Jumlah Siswa yang Tuntas x 100%

Jumlah Siswa

(22)

Dari tabel 4.3 dapat dijelaskan bahwa penerapan strategi berburu informasi pada matapelajaran IPS materi kegiatan ekonomi di Indonesia , diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa 73,51. Hal ini menunjukkan bahwa skor tersebut berada pada kategori cukup dan masih dapat di tingkatkan kembali. Adapun ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 66,66% dengan jumlah siswa yang tuntas dan terampil menulis sebanyak 18 siswa.

Hasil demikian, menunjukkan bahwa secara klasikal nilai yang dapat dicapai siswa belum tuntas karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 hanya sebesar 73,51 sangat lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 75.

Dari perolehan persentase ketuntasan hasil belajar di atas, menurut tabel tingkat keberhasilan hasil belajar menunjukkan bahwa pemahaman siswa dalam memahami materi Kegiatan ekonomi di Indonesia masih berada pada kategori cukup. Kegiatan pembelajaran materi kegiatan ekonomi di Indonesia yang sebelumnya berada pada level presentase ketuntasan belajar dibawah 50%, setelah menggunakan strategi berburu informasi berada pada kategori cukup mengalami peningkatan terhadap pemahaman materi kegiatan ekonomi di Indonesia.

(23)

Karena presentase ketuntasan masih belum mencapai yang ditentukan peneliti yaitu 80% maka penelitian ini masih akan dilanjutkan pada siklus II.

d. Refleksi

Dari hasil pembelajan pada siklus I, peneliti dapat

menyimpulkan bahwa penelitian perlu dilakukan kembali agar dapat mencapai sasaran yang telah direncanakan sebelumnya. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan paa saat proses pembelajaran dengan strategi berburu informasi proses pembelajaran dilakukan dengan cukup baik. Akan tetapi terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki dan disempurnakan. Seperti pada saat guru melakukan apersepsi pada siswa mengenai materi dengan kehidupan nyata. Terdapat beberapa siswa yang kurang fokus pada saat proses pembelajaran. Dan permasalahan utama yang ada pada siklus I adalah dalam hal pengkondisian siswa dalam proses pembelajaran dan pada saat melakukan permaian berburu informasi terdapat kekurangan waktu yang terbuang saat para siswa membuat tabel pada kertas karton yang telah disediakan.

Beberapa hal yang menyebabkan kegiatan pembelajaran di siklus I belum berhasil adalah sebagai berikut.

(24)

informasi, selain itu terdapat beberapa aktifitas guru yang seharusnya dilaksanakan akan tetapi belum terlaksana.

2) Hasil pengamatan siswa pada siklus I ini dapat melihat pada hasil

observasi siswa. Nilai yang diperoleh pada lembar observasi siswa adalah sebesar 47. Nilai ini menunjukkan bahwa siswa masih banyak yang melakukan aktivitas lain seperti berjalan

sendiri, berbicara dengan temannya dan masih kurang

memperhatikan guru pada saat pembelajaran.

Berdasarkan paparan diatas, bahwa pelaksanaan siklus 1 belum

maksimal. Peneliti dan guru kolaborator bersepakat untuk

meningkatkan dan memperbaiki proses pembelajaran. Adapun yang telah didiskusikan oleh peneliti dan guru kolaborator antara lain :

1) Jika pada siklus 1 terdapat beberapa langkah-langkah

pembelajaran yang belum terlakasana, maka pada siklus 2 langkah-langkah pada proses pembelajaran akan lebih di optimalkan.

2) Guru akan memberikan reward kepada kelompok yang tertib,

kompak dan dapat menjawab pertanyaan guru dengan benar. Hal ini diharapkan dapat membuat siswa lebih tertib dan mempunyai

daya saing yang baik dalam belajar. Dan juga dalam

pelaksanaannya guru menambahkan ice breaker disela proses pembelajaran.

(25)

3. Siklus II

Siklus II dilaksanakan sebagai mana siklus I dengan tahapan- tahapan sebagai berikut:

a. Perencanaan (planning)

Rencana tindakan pada siklus II merupakan tindak lanjut evaluasi dari pelaksanaan siklus I. Pada tahap ini di upayakan agar lebih

maksimal kegiatan belajar mengajar untuk menyempurnakan

kekurangan pada siklus I. Adapaun langkah-langkah yang dilakukan dalam siklus II adalah sebagai berikut:

1) Memperbaiki kekurangan pada siklus I dan menetapkan alternatif

pemecahan masalah.

Guru terlebih dahulu mengkondisikan siswa dan memberikan ice breaking pada saat akan memulai kegiatan belajar mengajar sehingga siswa dapat berkonsentrasi dan mempersiapkan diri agar lebih aktif dalam pembelajaran. Guru mencoba memahami kembali strategi berburu informasi. Guru memberikan penjelasan kepada

siswa bagaimana melakukan langkah-langkah dalam strategi

berburu informasi dengan baik. Yang terpenting guru memberikan durasi waktu di setiap langkah pembelajaran agar pembelajaran menjadi efektif dan efisien, sehingga waktu dapat dioptimalkan sebaik-baiknya dalam pembelajaran.

(26)

2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II dengan memperbaiki dan melakukan revisi sesuai hasil refleksi siklus I

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada siklus II ini masih menggunakan standart kompetensi (SK) pada penelitian ini adalah “Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia” dengan kompetensi dasar (KD) “Mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia”Alokasi waktu yang ditentukan adalah 2x35 menit atau 2 jam pelajaran. Yang membuat berbeda dari siklus ini ialah terdapat pada perubahan RPP , pengondisian kelas dan soal evaluasi kelompok.

3) Menyiapkan sumber belajar

4) Menyiapkan lembar kerja untuk siswa siklus II.

5) Membuat lembar observasi kegiatan guru dan siswa siklus II.

6) Menyiapkan instrumen ukur berupa tes untuk mengukur

pemahaman siswa siklus II.

b. Pelaksanaan Tindakan (Action)

Tindakan siklus II dilaksanakan pada hari Jumat, 16 Desember 2016 dengan alokasi waktu 2x35 menit. Pelaksanaan tindakan tersebut di laksanakan di ruang kelas V-A MI Bahrul Ulum Menganti-Gresik.

(27)

Sebelum masuk pada kegiatan pembelajaran, guru beserta peneliti menyiapkan alat untuk menunjang strategi yang akan digunakan. Diantaranya menyiapkan sumber belajar, absensi, juga lembar kerja siswa. Dalam pelaksanaan siklus II peneliti bertindak sebagai observer dan sebagai pelaksana sedangkan guru sebagai kolabolator.

Kegiatan awal pembelajaran menghabiskan waktu kurang lebih 10 menit. Kegiatan yang dilakukan oleh guru yakni membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dilanjutkan dengan membaca doa sebelum

belajar untuk memulai pelajaran. Setelah itu, guru memberikan ice

breaker seperti mengajak siswa bernyanyi tepuk jari satu. Kemudian,

guru mengajak siswa untuk mereview materi sebelumnya mengenai kegiatan ekonomi di Indonesia serta memberikan pertanyaan ringan yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan. Guru juga menjelaskan tujuan pembelajaran dan materi yang akan dipelajari agar siswa memiliki gambaran mengenai kegiatan belajar mengajar yang akan dilaksanakan.

Pada kegiatan inti pembelajaran, menghabiskan waktu sekitar 50 menit. Guru menjelaskan bahwasannya kegiatan pembelajaran hari ini akan menggunakan strategi berburu informasi. Setelah itu, Sebelum memulai pembelajaran, guru terlebih dahulu menjelaskan

(28)

dilakukan dalam kelas selama pembelajaran berlangsung Selain itu di siklus II ini guru menjelaskan alokasi waktu untuk tiap langkah-langkah strategi berburu informasi agar dapat terlaksana tepat waktu dan akurat sehingga mendapatkan hasil yang memuaskan.

Siswa menjalankan pembelajaran berdasarkan langkah-langkah berburu informasi secara runtut dengan bimbingan guru. Diawali dengan siswa membaca sumber-sumber bacaan yang terkait dengan materi. Setelah itu perwakilan siswa diminta untuk maju kedepan dan mengambil lembar yang akan didiskusikan bersama kelompok didalam lembar tersebut siswa diminta untuk membuat peta konsep mengenai kegiatan ekonomi di Indonesia. Setelah semua kelompok selesai berdiskusi, guru meminta perwakilan kelompok untuk bergantian kedepan untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Dalam kegiatan tersebut siswa dalam kelompok tidak lagi saling tunjuk tapi guru yang menunjuk perwakilan dari kelompok. Guru memberikan hadiah berupa tepuk tanggan kepada kelompok yang telah selesai mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Guru bersama siswa bertanya jawab tentang kesalahan pemahaman tiap materi, dan memberikan penguatan.

Kegiatan akhir pelajaran menghabiskan waktu sekitar 10 menit. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang sudah dipelajari juga memberi kesempatan siswa untuk mencatat hal-hal yang penting dan

(29)

memberikan evaluasi kepada siswa. Setelah itu guru mengajak semua siswa untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran, setelah semua selesai guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam.

c. Pengamatan (observation)

Pada tahap pengamatan peneliti meneliti bagaimana penerapan strategi Berburu informasi yang dilakukan di kelas V-A MI Bahrul Ulum sebagaimana siklus I, yang mana peneliti jabarkan sebagai berikut:

1) Hasil observasi terhadap guru selama kegiatan pembelajaran dengan

menerapkan strategi Berburu informasi.

Dari observasi yang dilakukan pada kegiatan guru siklus II, observasi guru pada pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan strategi Berburu informasi mendapat nilai akhir 91,25 dan tergolong dalam kategori sangat baik.

Aktivitas guru pada kegiatan awal guru mendapat skor 4 ketika membuka pelajaran dengan memberi salam dan menanyakan kabar sampai mengabsensi kehadiran siswa karena guru memberi kesan yang baik dengan cara menggunakan gerakan. Guru melanjutkan dengan memberikan apersepsi mendapatkan nilai 3. Dan saat guru menyampaikan tujuan pembelajaran mendapatkan skor 3 yang tergolong baik karena tujuan pembelajaran ditulis di

(30)

Sedangkan dalam kegiatan inti guru banyak mendapatkan skor 4 yang berarti kategori sangat baik. Mulai ketika guru membagi siswa menjadi 7 kelompok, membuat kontrak forum, hingga proses pelaksanaan pembelajaran menggunakan strategi berburu informasi. Hal itu dikarenakan guru sudah dapat menguasai penerapan strategi berburu informasi di bandingkan dengan pertemuan yang sebelumnya kali ini guru lebih siap. Namun guru mendapatkan skor 3 ketika guru membimbing

siswanya dalam mengerjakan tugas. nta siswa untuk

mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Guru juga

mendapatkan 3 ketika sedang memberikan penguatan materi hal ini dikarekan guru hanya menyampaikan sebagian kecil dan kesalahan pada jawaban siswa tidak dibenarkan.

Aktivitas guru di kegiatan akhir guru menyimpulkan materi bersama siswa dengan mengajak siswa menyimpulkan sendiri materi yang telah dipelajari pada hari itu sehingga guru mendpatan kategori sangat baik dengan mendapatkan skor 4. Kemudian guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dan memberikan salam penutup. Berikut hasil pengamatan kegiatan guru pada siklus II :

(31)

Tabel 4.5

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II

No Aspek yang diamati Skor

1 2 3 4

Kegiatan Awal

1. Guru memberi salam √

2. Guru menanyakan kabar dan mengabsen siswa √

3. Guru melakukan ice breaker √

4. Guru memberikan apersepsi √

5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √

Kegiatan Inti

6. Guru menjelaskan terlebih dahulu

langkah-langkah strategi berburu informasi yang akan dilakukan hari ini

7. Guru membuat kontrak forum, menjelaskan hal

yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat melakukan pembelajaran dengan strategi berburu informasi

8. Guru mengadakan permainan secara kelompok

kecil, siswa dibagi menjadi 7 kelompok, setiap

(32)

kelompok terdiri dari 4 orang siswa.

9. Guru memberikan lembar kerja kepada setiap

kelompok

10. Guru meminta setiap anggota kelompok mencari

jawaban dari pertanyaan yang ada pada lembar siswa dengan cara mencari diberbagai sumber yang relevan

11. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan

soal kelompok

12. Guru meminta perwakilan dari kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya

13. Guru meminta kelompok lain untuk memberikan

tanggapan pada hasil kerja kelompok yang sedang dipresentasikan

14. Guru memberikan skor di papan skor bagi

kelompok yang menjawab kuis dengan benar

15. Guru memberi penghargaan kepada kelompok

yang memiliki point paling banyak

16. Guru memberikan penguatan √

Kegiatan Akhir

(33)

pemahaman setiap siswa

18. Guru membimbing siswa menyimpulkan materi

yang sudah dipelajari

19. Guru mengajak siswa berdoa √

20. Guru mengucapkan salam penutup √

Nilai Akhir = Skor perolehan x 100 Skor maksimal

= 73x 100 = 91,2 80

Hasil observasi guru secara keseluruhan dalam mengikuti pembelajaran pada siklus II ini tergolong baik dan mengalami peningkatan dari siklus I. Hal ini bisa dilihat dari perolehan skor yang diperoleh yaitu 73 dengan nilai akhir 91,2 , sedangkan skor idealnya adalah 80. Hal demikian terjadi, karena guru sudah siap dalam mempersiapkan kelas dan siswanya, lebih leluasa dalam menyampaikan salam, tujuan pembelajaran dan melakukan kegiatan awal pada tahap pelaksanaan. Selain itu, dalam melakukan kegiatan inti seperti dalam penerapan strategi berburu informasi, aspek yang dilakukan guru seperti dalam menerangkan atau menyalurkan informasi kepada siswa sudah mengalami peningkatan dari siklus

(34)

dengan langkah-langkah yang terdapat dalam RPP. Selain itu, Guru dapat mengatur waktu dengan baik sehingga semua langkah-langkah pembelajaran dapat terlaksana dan guru juga dapat mengkondisikan kelas dengan baik.

2) Hasil observasi terhadap siswa selama kegiatan pembelajaran dengan

menerapkan strategi berburu informasi.

Dari observasi yang dilakukan pada kegiatan siswa siklus II, observasi siswa pada pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan strategi berburu informasi mendapat nilai akhir 90,62 dan tergolong dalam kategori sangat baik.

Pada tahap kegiatan awal, aktivitas siswa sudah kondusif dengan menjawab salam dan melakukan ice breaker yang dilakukan bersama dengan guru, siswa mendapatkan nilai 4. Siswa juga antusias menjawab pertanyakan dan merespon apersepsi yang diberikan guru sehingga mendapat skor 3 dengan kategori cukup.

Aktivitas siswa saat kegiatan inti pun berjalan dengan tenang dan kondusif. Semua siswa memperhatikan penjelasan dari guru juga

arahan mengenai langkah-langkah pembelajaran menggunakan

strategi berburu informasi pada hari itu aktivitas siswa mendapat skor 4. Siswa tidak lagi kebingungan karena sudah pernah melakukan strategi ini sebelumnya hanya saja sumber belajarnya yang diubah. Siswa terlihat lebih cepat dan tanggap dalam

(35)

menjalankan langkah-langkah pembelajaran yang telah disiapkan guru sehingga tidak menyusahkan guru untuk menerangkan kembali cara melakukan strategi ini sehingga mendapatkan nilai 4. Siswa juga tetap sportif ketika guru meminta untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya meskipun masih ada beberapa yang malu-malu sehingga mendapatkan skor 3.

Pada kegiatan akhir, aktivitas siswa tergolong dalam kategori baik dengan mendapatkan skor 3. Siswa mengikuti guru untuk menyimpulkan apa yang telah mereka pelajari pada hari itu dan menutup kegiatan dengan berdoa bersama dan menjawab salam. Berikut ini adalah hasil observasi kegiatan siswa siklus II.

Tabel 4.6

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

No Aspek yang diamati Skor

1 2 3 4

Kegiatan Awal

1. Siswa menjawab salam √

2. Siswa menjawab kabar √

3. Siswa melakukan ice breaker √

4. Siswa mendengarkan apersepsi √

(36)

Kegiatan Inti

6. Siswa mendengarkan penjesan guru mengenai

langkah-langkah strategi berburu informasi

yang akan dilakukan hari ini

7. Siswa bersama guru membuat kontrak forum,

menjelaskan hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat melakukan pembelajaran dengan strategi berburu informasi

8. Siswa membuat kelompok, setiap kelompok

terdiri dari 4 orang siswa.

9. Setiap anggota kelompok mencari jawaban dari

pertanyaan yang ada pada lembar kerja kelompok dengan cara mencari diberbagai sumber yang relevan

10. Siswa terbimbing dalam mengerjakan soal

kelompok

11. Setiap anggota kelompok mempresentasikan

hasil diskusi kelompoknya

12. Kelompok memberikan tanggapan pada hasil

kerja kelompok yang sedang dipresentasikan

(37)

penguatan Kegiatan Akhir

14. Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh

guru

15. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang

sudah dipelajari

16. Siswa berdoa √

Nilai Akhir = Skor perolehan x 100 Skor maksimal

= 58 x 100 = 90,62

64

Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II sudah bisa dikatakan baik dilihat dari perolehan nilai akhir yaitu 90,62 dari skor perolehan 58 dengan nilai idealnya 64 (Sangat baik). Pada siklus II ini siswa lebih bersemangat dalam mengikuti langkah-langkah pembelajaran dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dengan baik. Selain itu siswa juga sudah mengetahui sintaks dari strategi berburu informasi.

3) Hasil tes pemahaman siswa selama kegiatan pembelajaran dengan

(38)

Adapun perolehan hasil belajar siswa kelas V pada siklus II Mata pelajaran IPS materi kegiatan ekonomi di Indonesia adalah :

Tabel 4.7

Nilai Hasil Belajar Siklus II

No. Nama Nilai KKM Keterangan

1. AF 80 73 Tuntas 2. ADA 75 73 Tuntas 3. AF 70 73 Tidak Tuntas 4. ARN 85 73 Tuntas 5. AS 70 73 Tidak Tuntas 6. ANK 90 73 Tuntas 7. AF 90 73 Tuntas 8. AAY 85 73 Tuntas 9. AS 85 73 Tuntas 10. CIM 85 73 Tuntas 11. DNA 80 73 Tuntas 12. DP 80 73 Tuntas

(39)

13. DSNW 80 73 Tuntas 14. DA 75 73 Tuntas 15. EDS 85 73 Tuntas 16. END 90 73 Tuntas 17. FS 75 73 Tuntas 18. GMPR 85 73 Tuntas 19. HA 90 73 Tuntas

20. HNA 70 73 Tidak Tuntas

21. HAF 85 73 Tuntas 22. MFH 80 73 Tuntas 23. MNH 75 73 Tuntas 24. MAY 80 73 Tuntas 25. MRWY 80 73 Tuntas 26. ND 75 73 Tuntas 27. NHL 85 73 Tuntas

(40)

Jumlah 1985

Nilai rata-rata hasil belajar siswa = ̅ = ∑

= 80,94

Keterangan:

X = Besarnya rata-rata yang dicari

∑ = Jumlah skor keseluruhan

N = Jumlah siswa tes

Adapun prosentase ketuntasan belajar siswa adalah

Jumlah siswa yang tuntas = 18

Presentase Ketuntasan = Jumlah Siswa yang Tuntas x 100%

Jumlah Siswa

=

x 100% = 88,88 %

Dari data di atas dapat dijelaskan bahwa pembelajaran IPS materi kegiatan ekonomi dengan menggunakan penerapan strategi berburu informasi pada siklus II, diperoleh nilai rata – rata siswa

adalah 80,94 dan ketuntasan hasil belajar siswa jika

diprosentasikan mencapai 88,88 %, dengan jumlah siswa yang tuntas 24 dari jumlah siswa kelas V keseluruhan 27 siswa. Hasil tersebut menunjukkan bahwa klasikal nilai yang dicapai siswa

(41)

dikehendaki yaitu sebesar 80%. Dari perolehan presentase ketuntasan hasil belajar diatas, maka penerapan strategi berburu informasi dalam meningkatkan pemahaman siswa materi kegiatan ekonomi di Indonesia mata pelajaran IPS di kelas V-A terkategori baik dan meningkat dari siklus yang pertama. Selisih angka yang dapat dibandingkan antara siklus I dengan siklus II sudah menunjukkan nilai signifikan.

d. Refleksi

Pada pelaksanaan penerapan strategi berburu informasi di siklus II ini terjadi peningkatan. Hal ini didukung oleh kegiatan guru lebih aktif membimbing siswa dan mampu mengkondisikan kelas. Siswa juga aktif dalam mengikuti pembelajaran, ketika diberikan tugas mereka melakukan dengan penuh tanggung jawab dan lebih percaya diri dari siklus sebelumnya. Sehingga hasil perolehan nilai siswa mengalami peningkatan.

B.Pembahasan

Kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran IPS dengan menggunkan strategi berburu informasi menunjukkan bahwa pembelajaran ini dapat dilaksanakan dengan baik melalui perbaikan-perbaikan pada setiap siklus. Berdasarkan pengamatan pada pelaksanaan pembelajaran siklus I dan siklus II diperoleh hasil sebagai berikut.

(42)

1. Aktivitas Guru dan Siswa dalam Kegiatan Belajar Mengajar pada Siklus I dan Siklus II Diperoleh Data Sebagai Berikut:

Gambar 4.1

Diagram Observasi Aktivitas Guru dan Siswa

Pada proses kegiatan belajar mengajar aktivitas guru dan siswa tiap siklus mengalami peningkatan. Nilai akhir pada aktivitas guru meningkat dari 72,91 pada siklus I, menjadi 91,2 pada siklus II. Begitu juga dengan aktivitas siswa, dari 63,53 pada siklus I meningkat menjadi 90,62 pada siklus II.

2. Tingkat Pemahaman Siswa pada Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II Diperoleh Data Sebagai Berikut:

(43)

Serupa dengan skor perolehan observasi aktivitas guru dan siswa, untuk rata-rata nilai siswa telah mengalami peningkatan. Dilihat dari Pra Siklus, rata-rata hasil belajar mendapatkan nilai sebesar 68,30 tetapi angka tersebut masih belum mencapai KKM yang telah ditentukan yaitu 73.

Lalu pada siklus I, rata-rata hasil belajar mengalami peningkatan sebesar 73,51. Angka tersebut secara klasikal memang mengalami peningkatan yang tidak teramat drastis. Karena, diketahui pada siklus I perolehan nilai siswa cukup sesuai dengan KKM yang telah ditentukan pada mata pelajaran IPS.

Pada siklus II ini rata-rata nilai siswa mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan siklus I dan melebihi nilai KKM. Pada siklus II nilai rata-rata hasil belajar adalah 80,94. Dibawah ini adalah bentuk diagram yang menggambarkan hasil dari rata-rata nilai tes pemahaman siswa pada kelas V-A mata pelajaran IPS MI Bahrul Ulum Menganti-Gresik .

(44)

Gambar Diagram 4.2 Diagram Rata-Rata Kelas

Dilihat dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa setiap proses pembelajaran IPS mengalami peningkatan, yaitu dari Pra Siklus ke Siklus I meningkat sekitar 5,21. Meskipun, nilai yang didapat hanya sekitar 73,51 yang terbeilang cukup sesuai dengan KKM mata pelajaran IPS, akan tetapi peningkatan sudah tertunjukkan. Peningkatan yang cukup drastis terlihat pada siklus I menuju siklus II, dimana nilai perolehan keterampilan menulis siswa meningkat sebesar 7,41 dengan

(45)

nilai akhir sebesar 80,94. Pada Siklus II ini rata-rata siswa sudah memenuhi dan melebihi KKM yang ditetapkan. Nilai akhir yang diperoleh siswa dapat dikatakan sangat baik mengingat materi kegiatan ekonomi di Indonesia merupakan materi yang luas.

b. Ketuntasan hasil pemaham siswa (%)

Pada Pra Siklus, Siklus I, dan siklus II diperoleh data sebagai berikut: Untuk presentase nilai siswa telah mengalami peningkatan. Dilihat dari Pra Siklus mendapatkan nilai sebesar 40,74%. Selanjutnya, pada siklus I mengalami peningkatan yang cukup sebesar 26,22% dengan presentase hasil belajar sekitar 66,66%. Lalu dari Siklus I ke Siklus II mengalami peningkatan sebesar 22,22% dengan presentase akhir 88,88%. Pada Siklus II ini presentase nilai siswa sudah memenuhi presentase yang sudah ditetapkan yaitu sekitar 80%. Meskipun kenaikan dari siklus I ke Siklus II tidak banyak seperti dari pra siklus ke siklus I akan tetapi untuk jumlah siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM dibilang sangat baik.

(46)

Gambar Diagram 4.3

Diagram Presentase Ketuntasan Tes Pemahaman Siswa

Gambar diagram batang 4.13 di atas dapat disimpulkan bahwa persentase ketuntasan tes pemahaman siswa terdapat peningkatan pada tiap siklusnya, yaitu dengan persentase 40,74% pada Pra siklus, 66,66 % untuk Siklus I, dan mencapai 88,88% pada siklus II.

c. Hasil Penelitian

Pada penelitian ini yang membahas tentang peningkatan

pemahaman materi kegiatan ekonomi di Indonesia dengan

menggunakan strategi berburu informasi pada mata pelajaran IPS kelas V-A MI Bahrul Ulum Menganti-Gresik terjadi peningkatan dalam

(47)

setiap kali pelaksanaan siklus. Adapun penjelasan tentang peningkatan pada setiap siklus di bawah ini:

Tabel 4.8

Hasil Penelitian Aktivitas Guru dan Siswa

No. Aspek Siklus I Siklus II

Presentase Peningkatan 1. Observasi Aktivitas Guru 72,91 91,2 18,29 2. Observasi Aktivitas Siswa 63,54 90,62 27,08 Tabel 4.9

Hasil Penelitian Peningkatan Pemahaman Materi Kegitan Ekonomi di Indonesia dengan Strategi Berburu Informasi

Pada Mata Pelajaran IPS pada siswa kelas V-A

No. Aspek Pra Siklus Siklus I Persentase Peningkatan Siklus II Presentase Peningkatan 1. Rata-rata Kelas 68,30 73,51 5,21 80,94 7,43 2. Ketunta san Belajar 40,74% 66,66% 25,92 % 88,88% 22,22%

(48)

Tabel di atas dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian mengalami peningkatan dalam empat aspek: yakni (1) aspek aktivitas guru siklus I dan siklus II terjadi peningkatan sebesar 18,29. (2) aspek akitivitas siswa siklus I dan siklus II juga mengalami peningkatan sebesar 27,08. (3) aspek rata-rata kelas dari prasiklus ke siklus I ke terjadi peningkatan sebesar 5,21. Lalu dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan sebesar 7,43. (4) aspek ketuntasan belajar dari prasiklus ke siklus I terjadi peningkatan sebesar 25,92%. Lalu dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan persentase sebesar 22,22%.

Pada siklus II nilai siswa mengalami peningkatan karena peneliti memperhatikan kekurangan-kekurangan yang sebelumnya pada siklus I

yang tidak maksimal selama pembelajaran dan berusaha

memaksimalkan di Siklus II agar pembelajaran lebih maksimal. Hasil penelitian pada siklus II guru lebih aktif membimbing siswa dan mampu mengkondisikan kelas. Siswa juga aktif dalam mengikuti pembelajaran, ketika diberikan tugas mereka melakukan dengan penuh tanggung jawab dan lebih percaya diri dari siklus sebelumnya

Gambar

Gambar  Diagram  4.2  Diagram  Rata-Rata Kelas
Gambar  Diagram  4.3
Tabel  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa  hasil  penelitian  mengalami  peningkatan  dalam  empat  aspek:  yakni  (1)  aspek  aktivitas  guru  siklus  I  dan  siklus  II  terjadi  peningkatan  sebesar  18,29

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi Kantor Akuntan Publik khususnya bagi para auditor untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kompetensi, independensi dan

Dari hasil analisa T-tes diperoleh hasil bahwa ada perbedaan kemandirian anak dari keluarga yang berstatus orang tua tunggal ayah dan anak dari keluarga berstatus orang tua

Tidak lupa juga pada generasi lebih senior pasti pernah meminati lagu duet dendangan Anita Sarawak dan arwah Sudirman Haji Arshad yang diterbitkan pada tahun 1989, “Bercanda di

Peshitungan ED 854b Inlzibisi Edema pada pengukusan jam keempat... Arriclrltunl lnd Mcdicrl Rcscarch.-

22 tahun 1997, narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis maupun semisintesis yang bisa mengakibatkan penurunan atau perubahan

Namun, yang menjadi perhatian adalah ternyata budaya ghasab tidak hanya terjadi di pesantren salaf, namun di pesantren khalaf atau pesantren modern tetap mewabah (Nabila,

Distribusi frekuensi pada tingkat penge- tahuan berdasarkan karakteristik usia, dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa jumlah responden pada kelompok umur 20-35 tahun

Hasil pengamatan bobot segar total tanaman (Tabel 3) Parameter pengamatan bobot segar total tanaman menunjukkan pengaruh nyata pada setiap perlakuan, pemberian