• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Kualitas Kertas Seni Dari Alang - Alang Dengan Konsentrasi Pelarut Naoh Dan Lama Pemasakan Yang Berbeda

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Uji Kualitas Kertas Seni Dari Alang - Alang Dengan Konsentrasi Pelarut Naoh Dan Lama Pemasakan Yang Berbeda"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

UJI KUALITAS KERTAS SENI DARI ALANG - ALANG DENGAN KONSENTRASI PELARUT NaOH DAN LAMA PEMASAKAN YANG

BERBEDA

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Oleh :

LINA ASTRIA TRI WULANDARI A420130032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

(2)

i

HALAMAN PERSETUJUAN

UJI KUALIAS KERTAS SENI DARI ALANG - ALANG DENGAN KONSENTRASI PELARUT NaOH DAN LAMA PEMASAKAN YANG

BERBEDA

PUBLIAKASI ILMIAH

Diajukan Oleh :

LINA ASTRIA TRI WULANDARI A420130032

Artikel publikasi ini telah disetujui oleh pembimbing skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk dipertanggung

jawabkan di hadapan tim penguji skripsi.

Surakarta, 17 Juni 2017

Dra. Aminah Asngad,M.Si NIDN 0628095901

(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

UJI KUALITAS KERTAS SENI DARI ALANG - ALANG DENGAN KONSENTRASI PELARUT NaOH DAN LAMA PEMASAKAN YANG

BERBEDA

Oleh :

LINA ASTRIA TRI WULANDARI A420130032

Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada Hari Senin, 17 Juli 2016 dan Telah Dinyatakan Memenuhi Syarat

Dewan penguji

1. Dra. Aminah Asngad, M.Si ( )

(Ketua Dewan Penguji)

2. Dra.Suparti, M.Si ( )

(Anggota I Dewan Penguji)

3. Dra. Titik Suryani, M.Sc ( )

(Anggota Ii Dewan Penguji)

Dekan

(Prof. Dr. Harun Prayitno, M. Hum) NIDN. 0028046501

(4)

iii PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Lina Astria Tri Wulandari

NIM : A420130032

Program Studi : Pendidikan Biologi

Judul Skripsi :Uji Kualitas Kertas Seni Dari Alang - Alang Dengan Konsentrasi Pelarut NaOH Dan Lama Pemasakan Yang Berbeda

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa artikel publikasi yang saya serahkan ini benar-benar hasil karya saya sendiri dan bebas plagiat karya orang lain, kecuali yang tertulis diacu atau dikutip dalam naskah dan disebutkan pada daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti skripsi ini hasil plagiat, saya bertanggung jawab sepenuhnya dan bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Surakarta, 17 juni 2017 Yang membuat pernyataan,

Lina Astria Tri Wulandari A420130032

(5)

1

UJI KUALITAS KERTAS SENI DARI ALANG - ALANG DENGAN KONSENTRASI PELARUT NaOH DAN LAMA PEMASAKAN YANG

BERBEDA Abstrak

Kertas seni atau bisa disebut kertas daur ulang merupakan kertas yang bisa digunakan sebagai bahan pembuatan kerajinan tangan. Biasanya terbuat dari limbah tanaman yang mengandung serat tinggi. alang - alang merupakan tanaman yang tidak termanfaatkan menggandung serat tinggi yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kertas seni. Bahan tersebut diproses dengan menggunakan pelarut NaOH. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui uji sensoris (tekstur,warna, kenampakan serat,dan daya terima masyarakat). kertas seni dari alang - alang dengan menggunakan pelarut NaOH dan lama pemasakan yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) dengan dua faktor, faktor 1 yaitu konsentrasi NaOH (K), K1=5%, K2=10%, K3=15% dan faktor 2 yaitu lama pemasakan (L), L1= 60 menit, L2= 90 menit dengan 6 perlakuan. Hasil uji sensoris, tekstur lebih dominan kasar hanya pada perlakuan K3L1 dan K3L2 menunjukkan tekstur halus, kenampakan serat lebih dominan kuranng tampak hanya pada perlakuan K2L1 menunjukkan kenampakan serat tidak tampak, warna lebih dominan agak putih hanya pada perlakuan K3L1 dan K3L2 warna coklat muda dan panelis suka terhadap kertas ini.

Kata Kunci : kertas seni, alang - alang, NaOH, uji sensoris.

Abstract

Art paper or can be called recycled paper is paper that can be used as materials for handicrafts. Usually made from crop wastes that contain high fiber. alang - alang is a plant that is not utilized menggandung high fiber which can be used as raw material for paper making art. Such materials are processed using NaOH solvent. The purpose of this study was to determine the organoleptic test (texture, color, fiber appearance, and acceptance of the community). paper art of alang - alang using NaOH and long ripening solvent different. This study used an experimental method with a completely randomized design (CRD) with two factors, one is the concentration of NaOH (K), K1 = 5%, K2 = 10%, K3 = 15% and a factor of 2 is long ripening (L), L1 = 60 minutes, L2 = 90 minutes with 6 treatments. The test results of sensory texture dominant rude just on treatment K3L1 and K3L2 show smooth texture, appearance fibers more dominant kuranng looked only at treatment K2L1 show appearance fibers are not visible, the color is more dominant whitey only on treatment K3L1 and K3L2 russet and panelists Like on this paper.

(6)

2 1. PENDAHULUAN

Kertas seni merupakan salah satu jenis kertas dengan penampilan estetik yang kaya akan nuansa alami dan unik. Pemanfaatan kertas seni pada umumnya sebagai kerajinan, sehingga penilaian terhadap kertas berbeda dengan penilaian kualitas kertas yang digunakan pada umumnya seperti kertas tulis, kertas karton, dan lain-lain. Kualitas kertas seni dilihat dari kekuatan tarik, kekuatan sobek, gramatur, tekstur kertas, corak kertas dan warna yang dimiliki. Dari berbagai penilaian kualitas kertas seni yang paling menonjol yaitu tentang tekstur kertas. Kenampakan tekstur yang tidak rata menjadikan kertas lebuh menarik (Sucipto, 2009)

Pembuatan kertas seni biasanya menggunakan serat selulosa yang berasal dari pohon sehingga berdampak pada penebangan hutan yang menimbulkan bencana alam. Oleh karena itu perlu dicari alternatif lain pengganti pohon sebagai bahan baku pembuatan kertas seperti alang - alang. Menurut penelitian Habibah (2013) alang - alang mengandung α-selulosa sebesar 45%. Sedangkan menurut penelitian Sutiya, dkk (2012) bahwa kandungan kimia alang-alang yaitu kadar air sebesar 93,76 %; lignin 31,29%; holoselulosa 59,62%; alfa selulosa 40,22% dan hemiselulosa sebesar 18,40%. Dengan tingginya pertumbuhan alang - alang dan tingginya kandungan selulosa, maka alang - alang dapat digunakan sebagai bahan alternatif pembuatan kertas seni.

Proses yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan proses soda. Keunggulan proses soda yaitu cocok untuk semua jenis bahan serat, kekuatan lembaran plup relatif tinggi, delignifikasi berlangsung cepat dengan degradasi selulosa relatif kecil, daur ulang bahan kimia relatif mudah. Menurut Julian (2010) proses pembuatan pulp menggunakan metode soda/kimia yaitu memisahkan serat-serat dari bahan pencampur dengan menggunakan bahan kimia natrium hidroksida (NaOH).

Menurut Sucipto dkk (2009) penambahan konsentrasi NaOH yang berlebihan pada pembuatan kertas seni mengakibatkan penurunan gramatur yang menyebabkan tipisnya kertas, sehingga ketahanan sobek dan ketahanan

(7)

3

tarik kertas menurun. Menurut Paskawati dkk (2010) konsentrasi larutan NaOH yang paling baik dan maksimum 15% untuk melarutkan selulosa. Sedangkan pada penelitian pembuatan pulp dari tandan kosong kelapa sawit untuk kertas karton pada skala usaha kecil yang dilakukan oleh Anggraini dan Roliadi (2011) bahwa rendeman pulp mencapai 60,17% dengan konsentrasi NaOH 10%. Sedangkan menurut Surest (2010) konsentrasi NaOH terbaik adalah 5%. Sehingga pada penelitian ini menggunakan konsentrasi NaOH 5%, 10%, 15%.

Menurut Surest (2010) Lama pemasakan yang optimum pada proses delignifikasi adalah sekitar 60-120 menit dengan kandungan lignin konstan setelah rentang waktu tersebut. emakin lama waktu pemasakan, maka kandungan lignin di dalam pulp tinggi, karena lignin yang tadi telah terpisah dari raw pulp dengan berkurangnya konsentrasi NaOH akan kembali menyatu dengan raw pulp dan sulit untuk memisahkannya lagi. Menurut penelitian Rizal (2005) dalam pembuatan plup dari jerami padi dengan menggunakan natrium hidroksida terdapat kandungan selulosa tertinggi sebesar 93,267% pada waktu pemasakan 60 menit.

Dari latar belakang yang telah dikemukakan penelitian ini bertujuan untuk mencari kondisi optimum proses delignifikasi yaitu pengaruh waktu pemasakan dan pengaruh konsentrasi NaOH, sehingga penelitian ini dibuat dengan judul “Uji Kualitas Kertas Seni Dari Alang - Alang Dengan Konsentrasi Larutan NaOH Dan Waktu Pemasakan Yang Berbeda ”

2. METODE PENELITIAN

Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Pengujian kualitas kertas dilakukan di Laboratorium Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret. Waktu Penelitian dilakukan selama 4 bulan dari bulan April 2017 sampai bulan juli 2017

.Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan dua faktorial dengan 6 kombinasi dan

(8)

4

dua kali ulangan. Faktor yang digunakan yaitu konsentrasi pelarut NaOH dan lama pemasakan.

Dalam pelaksanaan penelitian ini, untuk mempermudah dalam pengumpulan data maka digunakan metode. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen Metode eksperimen merupakan metode percobaan untuk melihat suatu hasil yang diharapkan dapat mempermudah dan memperlancar dalam pengambilan data yang jelas serta mendokumentasikan setiap tahapan pada percobaan yang dilakukan untuk kelengkapan data. Percobaan yang dilakukan adalah uji kualitas kertas dari alang - alang.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Uji Sensoris Kertas Seni

Pengujian sifat sensoris kertas seni dari alang - alang yang dilakukan melalui tekstur, kenampakan serat, warna dan daya terima masyarakat terhadap kertas seni yang dibuat. Pengujian sifat sensoris dilakukan oleh 25 orang panelis dari beberapa kalangan masyarakat adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1. Rata-rata uji sensoris kertas seni alang - alang dengan konsentrasi pelarut NaOH dan lama waktu pemasakan yang berbeda

perlakuan Rata-Rata uji sensoris

Tekstur Kenampakan Serat Warna Daya terima

K1L1 (1,2) kasar* (2,24) kurang tampak (1,4) agak putih* Suka* K1L2 (1,52) kasar (2) kurang tampak (1,36) agak putih Sangat suka** K2L1 (1,56) kasar (1,96) tidak tampak * (1,72) agak putih Sangat suka K2L2 (1,4) kasar (2) kurang tampak (1,92) agak putih Sangat suka K3L1 (2,2) halus** (2,24) kurang tampak (2,28) coklat muda Suka K3L2

(2,08) halus (2,32) kurang tampak** (2,36) coklat muda** Suka

Nilai rata - rata tertinggi yang diberikan panelis pada tekstur kertas seni yaitu 2,2 pada perlakuan K3L1. Nilai rata - rata tertinggi yang diberikan

panelis pada uji kenampakan serat kertas seni yaitu 2,32 pada perlakuan K3L2.. Nilai rata - rata tertinggi yang diberikan panelis pada uji warna kertas

seni yaitu 2,36 pada perlakuan K3L2. Nilai rata - rata tertinggi yang diberikan

(9)

5 Tekstur

Dari data diatas tersebut dapat disimpulkan bahwa konsentrasi NaOH mempengaruhi tekstur kertas seni. K1L1 dan K1L2 dengan menggunakan konsentrasi NaOH 5% lebih kasar dibandingkan dengan perlakuan K2L1 dan K2L2 yang menggunakan konsentrasi NaOH 10%. Sedangkan pada perlakuan K3L1 dan K3L2 dengan konsentrasi NaOH 15% tekstur kertas halus. Menurut penelitian Asngad (2014) semakin tinggi konsentrasi bahan kimia, plup yang dihasilkan semaking halus. Faktor lain yang mempengaruhi tekstur kertas yaitu tehnik pencetakan. Penurut penelitian (Sucipto,2009) tekstur permukaan dipengaruhi oleh teknik pencetakan dan ukuran serat. Pada pembuatan kertas seni pada penelitian ini menggunakan pencetakan manual sehingga permukaan kertas tidak halus seperti kertas dipasaran yang lebih halus dan rata.

Kenampakan serat

Perlakuan K2L1 menunjukkan kenampakan serat tidak tampak, untuk

perlakuan K1L1, K1L2 , K2L2 , K3L1 , dan K3L2 menunjukkan kenampakan

serat kurang tampak. Kenampakan serat yeng terbentuk pada kertas dipengaruhi oleh saat pemotongan alang - alang. Semakin kecil maka akan menghasilkan serat yang pendek. Konsentrasi NaOH juga mempengaruhi kenampakan serat karena semakin banyak NaOH maka akan menyebabkan serat selulosa terdegradasi sehingga kenmapakan serat semakin hilang. Selain itu kenampakan serat juga dipengaruhi oleh lama pemasakan menurut penelitian (Widyawati,2012) lama pemasakan pelepah yang semakin lama maka akan mengdegradasi lignin dan merusak selulosa sehingga serat akan kurang tampak.

Warna

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pada perlakuan dari K1L1, K1L2 , K2L1 , K2L2 panelis memilih berwarna agak putih, sedangkan untuk K3L1

dan K3L2 menunjukkan warna coklat muda. Disini menunjukkan bahwa

konsentrasi NaOH dan lama pemasakan berpengaruh terhadap warna kertas seni. Semakin banyak konsentrasi NaOH dan lama waktu pemasakan semakin

(10)

6

gelap warna kertas seni, sedangkan semakin sedikit NaOH dan waktu pemasakan warna semakin cerah.

Daya Terima Masyarakat

Penilaian panelis terhadap produk kertas seni dari tanaman alang - alang dengan konsentrasi pelarut NaOH dan lama waktu pemasakan yang berbeda Uji sensoris pada uji daya terima pada perlakuan K1L2 , K2L1 , K2L2

menunjukkan daya terima sangat suka sedangkan pada K1L1 , K3L1 , dan

K3L2 menunjukkan daya terima suka. Nilai tertinggi pada perlakuan K1L2

dengan konsentrasi NaOH 5% dan lama pemasakan 90 menit. Faktor yang mempemngaruhi kesukaan atau daya terima masyarakat terhadap kertas seni dari tanaman alang - alang yaitu tekstur, warna, serta kenampakan serat. hal tersebut didukung oleh pernyataan Sukmani (2010) bahwa kertas seni dengan tektur permukaan yang halus lebih dipilih konsumen karena lebih unik dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Warna juga menjadi pertimbangan daya trima masyarakat warna yang lebih cerah lebih di sukai dibandingkan dengan warna yang gelap. Dalam penelitian Prasetyawati (2015) bahwa masayarakat lebih tertarik dengan kertas yang memiliki warna cerah, seratnya tampak, dan tekstur kasar.

4. PENUTUP

Berdasarkan data dan pembahasan dapat diambil simpulan sebagai berikut : Ada perbedaan kualitas kertas seni dari alang- alang dengan konsentrasi pelarut NaOH dan lama pemasakan yang berbeda, dengan hasil uji sensoris yang menujukkan bahwa nilai rata - rata tertinggi yang diberikan panelis pada tekstur keretas seni yaitu 2,2 (kasar ) yaitu pada perlakuan K3L1, penilaian terhadap kenampakan serat 2,32 (kurang tampak) yaitu pada perlakuan K3L2, penilaian terhadap warna 2,36 (coklat muda) yaitu pada perlakuan K3L2, dan penilaian panelis terhadap kesukaan yaitu 22 (suka) pada perlakuan K1L2.

Peneliti selanjutnya disarankan pada saat pencetakan kertas dengan alat press yang tidak bersifat konvensional agar mendapatkan hasilnya lebih baik

(11)

7

Pembuatan kertas seni berbahan baku alang - alang dapat dilakukan dengan proses lainnya sebagai pembanding dari penelitian yang dilakukan.

Dalam pemotongan saat akan menguji kekuatan tari dan sobek diusahakan tebalnya sama agar mendapatkan data lebih akurat.

DAFTAR PUSTAKA

Asngad, A. 2016. Pemanfaatan kulit kacang dan bulu ayam sebagai bahan alternatif pembuatan kertas melalui chemical pulping dengan menggunakan NaOH dan CaO. Jurnal bioeksperimen.vol.2 No.1.

Asngad, A. 2014. Pemanfaatan Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) untuk Pembuatan Kertas Melalui Chemical Pulping Menggunakan NaOH dan Na2CO3. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi Program Studi

Pendidikan SainsPascasarjana UNS.

Habibah, Rudnin, Darwin dan Yugia Muis. 2013. “ Penentuan Berat Molekul dan Derajat Polimerasi Alfa Selulosa yang Berasal dari Alang-Alang (Imperata cylindrica) dengan Metode Viskositas”. Jurnal Saintia Kimia. Vol.1, No.2. Julian, F. 2010. Hidrogen Peroxide in Chemical Pulp Bleaching. Lberoamerican

Congress on Pulp and Paper Research. Brazil.

Prasetyawati,dwi p.2015. Pemanfaatan Kulit Jagung Dan Tongkol Jagung (Zea Mays) Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Kertas Seni Dengan Penambahan Natrium Hidroksida (Naoh) Dan Pewarna Alami.Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta

Prasetyawati,dwi p.2015. Pemanfaatan Kulit Jagung Dan Tongkol Jagung (Zea Mays) Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Kertas Seni Dengan Penambahan Natrium Hidroksida (Naoh) Dan Pewarna Alami.Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta

Sucipto, 2009. Optimasi penggunaan NaOH dan tapiokapada produksi kertas seni dari pelepah pisang. Volume 10, nomor 1, halaman 46-53. Malang. Universitas Brawijaya

Surest, Azhary dan Satriawan Dodi.2010. Pembuatan Pulp Dari Batang Rosella Dengan Proses Soda (Konsentrasi Naoh, Temperatur Pemasakan Dan Lama Pemasakan). Jurnal Teknik Kimia, No. 3, Vol. 17,

Sutiya, B., dkk. 2012. “ Kandungan Kimia dan Sifat Berat Alang-Alang (Imperata

cylindrica) sebagai Gambaran Bahan Baku Pulp dan Kertas”.

(12)

8

Yosephine, allita.2012. Pemanfaatan Ampas Tebu dan Kulit Pisang Dalam Pembuatan Kertas Serat Campuran. JurnalTeknik Kimia Indonesia.Vol.11 No. 2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil uji validasi booklet tentang gaya hidup hedonisme kepada ahli materi, ahli media, dan calon pengguna dalam proses pengembangan dapat ditarik

Berdasarkan analisis data hasil penelitian yang dideskripsi dalam data pra tindakan, hasil pelaksanaan tindakan, dan perbandingan hasil tindakan antar siklus, maka

Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan pada tahapan sebelumnya, penggunaan developer dengan drain memberikan hasil yang maksimal, selain dapat menghemat konsumsi

Melalui pengujian secara serempak /simultan (Uji F) dapat disimpulkan bahwa citra merek (brand image) dengan indikator keunggulan asosiasi merek (favorability of brand

Jenis penelitian ini tergolong kualitatif dalam bentuk lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan ilmu hadis dan sosiologi. Adapun sumber data

Kecernaan in vitro bahan kering dan bahan organik semakin rendah seiring dengan meningkatnya interval defoliasi, sedangkan kecernaan in vitro yang optimal adalah perlakuan

Faktor-faktor yang mempengaruhi istri petani memilih untuk tidak bekerja atau bekerja di luar rumah tangga adalah pendidikan formal, pendidikan non formal, jumlah pendapatan suami,