• Tidak ada hasil yang ditemukan

TIMBUL SIAHAAN, ERWIN GEA. FAKULTAS KEPERAWATAN DAN FISIOTERAPI INSTITUT KESEHATAN MEDISTRA LUBUK PAKAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TIMBUL SIAHAAN, ERWIN GEA. FAKULTAS KEPERAWATAN DAN FISIOTERAPI INSTITUT KESEHATAN MEDISTRA LUBUK PAKAM"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERIAN

CODMAN PENDULAR EXERCISES

DAN

MULLIGAN MOBILIZATION WITH MOVEMENT

TERHADAP

PENINGKATAN

RANGE OF MOTION

PADA

PENDERITA

FROZEN SHOULDER

TIMBUL SIAHAAN, ERWIN GEA

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN FISIOTERAPI

INSTITUT KESEHATAN MEDISTRA LUBUK PAKAM

e-mail: siahaantimbulfisio@gmail.com

Abstract

Frozen shoulder or another name Adhesive capsulitis is a pain that

results in limited range of motion (ROM) resulting in various functional

limitations, such as the inability to achieve activity above the head, behind the

head, to the side and behind due to stiffness that happens to the body so that

it limits the activities of daily life, this condition is often caused by injuries that

lead to lack of motion due to pain (Sharma, 2016).Objective: This study aimed

to was determine the effect of Codman pendular exercises and Mulligan

mobilization with movement on increasing Range of Motion (ROM) in patients

with frozen shoulder. Method: using quasi-experiment with a pre-test and

post-test study design with a sample of 14 respondents. Measurement of ROM

using a Goneometer, using paired test analysis. Results: There was a

significant effect of p-

value α <(0,000 <0,05). Conclusion: There was an

increase in ROM after intervention. Suggestion: It was expected to help

respondents overcome and reduce ROM limitations on the shoulder.

Keywords

: Frozen Shoulder, Codman Pendular Exercise and Mulligan

Mobilization with Movement, ROM Value

1. PENDAHULUAN

Sebagian aktivitas yang kita lakukan sehari-hari sering melibatkan tangan dan lengan khususnya sendi bahu yang merupakan sendi penggerak utama untuk melakukan pekerjaan atau aktvitas yang di lakukan , oleh sebab itu apa bila ada keterbatasa pada sendi akan mengganggu aktivitas fungsional dari bahu (Neumann, 2010). Frozen shoulder atau nama lain Capsulitis adhesive merupakan rasa nyeri yang mengakibatkan terjadinya keterbatasan Range of Motion (ROM)sehingga terjadinya berbagai keterbatasan fungsional, seperti ketidak mampuan untuk mencapai

aktivitas di atas kepala, di belakang kepala, ke samping dan di belakang karna kekakuan yang terjadi dibahu sehingga membatasi kegiatan kehidupan sehari-hari, kondisi ini sering disebabkan oleh cedera yang mengarah pada kekurangan gerak karena rasa sakit (Sharma, 2016).

Frozen Shoulder umumnya terkena pada pasien berusia 40 hingga 60 tahun dengan insiden lebih tinggi pada wanita, mobilitas sendi Gleno-humerus (GH) yang terbatas dapat disebabkan oleh trauma mikro, osteoartritis, dari imobilisasi yang berkepanjangan atau dari penyebab yang tidak diketahui atau frozen shoulderidiopatik (Ankita,

(2)

dkk, 2018). Menurut Journal of Orthopaedic and Sports Physical Therapy (2013) kondisi ini mempengaruhi antara 2% sampai 5% dari populasi di beberapa titik dalam kehidupan , dan biasanya terjadi pada orang dewasa antara 40 dan 65 tahun, masalahnya biasanya berlangsung 1 hingga 2 tahun.

Insiden frozen shoulder sekitar 4% dalam populasi tetapi mempengaruhi hingga 36% pasien yang menderita diabetes. Pasien wanita biasanya lebih sering terkena, dan sering muncul secara unilateral jarang muncul secara bilateral. (Mathias, dkk, 2013). Manifestasi yang terjadi pada penderita frozen shoulder antara lain adanya nyeri dan ketegangan otot pada sekitar daerah bahu yang terkena sehingga pasien mengeluhkan adanya keterbatasan pada lingkup gerak sendi pada bahu dan juga adanya penurunan kekuatan otot-otot pada bahu Selain itu, hal yang mendasari terjadinya frozen shoulder yaitu terjadinya immobilisasi yang lama pada daerah bahu, adanya fraktur pada bagian bahu, biasanya keluhan penderita frozen shoulder pada dasarnya adalah kesulitan dalam membentuk gerakan fleksi, abduksi, adduksi, eksternal rotasi dan internal rotasi (Wawan, dkk, 2016).

Di Indonesia sendiri, menurut DEPKES tahun 2005 menyebutkan gangguan kesehatan akibat pekerjaan dialami oleh 40,5% pekerja dan 16% diantaranya mengalami gangguan otot rangka termasuk bahu. Berdasarkan survey yang dilakukan di Poli Fisioterapi Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam tercatat jumlah pasien fisioterapi pada tahun 2018 sebanyak 7857 pasien, dan pasien frozen shoulder tercatat dari bulan Januari sampai dengan bulan Desember Tahun 2018 sebanyak 150 pasien, dan pada bulan Maret pada Tahun 2019 pasien frozen shoulder tercatat ada 25 pasien.

Adapun intervensi fisioterapi yang digunakan untuk menangani kasus frozen shoulder untuk Peningkatan ROM pada kasus frozen shoulder dapat diberikan teknik Condman pendular exercises dan Mulligan mobilization

with movement. Codman pendular exercises merupakan intervensi atau teknik yang sering digunakan oleh fisioterapi untuk meningkatkan Range of Motion (ROM) penderita frozen shoulder, tetapi beberapa literatur dan penelitian meragukan efektivitas dari Codman pendular exercises dalam meningkatkanROM pada sendi glenohumeral pada penderita frozen sholder (Salim, 2014).

Penelitian tentang Codman pendular exercises pernah di teliti kembali oleh Latif pada skripsinya tahun 2015 tentang penambahan Codman pendular exercises kepada pasien frozen shoulder dan memberikan hasil Range of Motion (ROM) sendi glenohumeral yang meningkat dan tekhnik Mulligan mobilization with movement merupakan suatu teknik mobilisasi yang dikembangkan oleh Mulligan pada tahun 1993. Teknik ini sudah di di teliti kembali oleh Hafiz, dkk, tahun 2015, dan hasil dari penelitiannya ampuh untuk meningkatkan ROM pada penderia frozen shoulder.

2. METODE

Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang bersifat Pra experiment dengan one group pre dan post test desain penelitian. Dalam penelitian ini observasi dan pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan untuk melihat pengaruh Codman Pendular Exercises dan Mulligan Mobilization With Movement terhadap peningkatan Range of Motion(ROM) pada penderita frozen shoulder.

3. HASIL

3.1 Analisa Univariat

Responden dalam penelitian ini adalah pasien Frozen Shoulderdi Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam Tahun 2019.Dengan sampel sebanyak 14 orang. Gambaran umum responden penelitian ini dapat dilihat dari beberapa karakteristik sebagai berikut.

Pengumpulan data yang dilakukan di Poli Fisioterapi Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam tentang

(3)

Frozen Shoulder, maka masing-masing karakteristik dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.1.1 Karakteristik Umur, Jenis Kelamin, PekerjaanDari Segi Usia, Jenis Kelamin, Dan Pekerjaan

Umur n % 45-50 4 28.6 51-55 6 42.9 56-60 4 28.6 Total 14 100 Jenis Kelamin n % Laki-laki 5 35,7 % Perempuan 9 64,3 % Total 14 100 Pekerjaan n % IRT 8 57,1 K.Swasta 1 7,1 Petani 2 14,3 PNS 1 7,1 Tukang 2 14,3 Total 14 100

Berdasarkan Tabel di atas jumlah responden berdasarkan umur 45 -50 pada Codman Pendular Exercises dan Mulligan Mobilization With Movement adalah sebanyak 4 orang (28.6%), umur 51 - 55 sebanyak 6 orang (42.9%), sedangkan jumlah responden berdasarkan umur 56-60 sebanyak 4 orang (28.6%).

Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin perempuan pada Codman Pendular Exercises dan Mulligan Mobilization With Movementa dalah sebanyak 9 orang (64,3 %) sedangkan jumlah responden laki-laki pada Codman Pendular Exercises dan Mulligan Mobilization With Movement adalah sebanyak 5 orang (35,7%). Jumlah responden berdasarkan pekerjaan pada Codman Pendular Exercises dan Mulligan Mobilization With Movement adalah IRT sebanyak 8 orang (57,1 %), K.Swasta sebanyak 1 orang (7,1 %), Petani sebanyak 2 orang (14,3 %), PNS sebanyak 1 orang (7,1 %) , Tukang sebanyak 2 orang(14,3 %).

Pengumpulan data yang dilakukan di Poli Fisioterapi Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam tentang

Frozen Shoulder, maka hasil pengolahan data rerata sebelum pemberian Codman Pendular Exercises dan Mulligan Mobilization With Movement pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.1.2 Rerata ROM Sebelum Pemberian Codman Pendular Exercises Dan Mulligan Mobilization With Movement Pada Penderita Frozen Shoulder

Sebelum Pemberian Codman Pendular Exercises Dan Mulligan Mobilization With Movement

Nilai

Minimum Maximum Nilai Mean Deviation Std Fleksi 80 95 86,00 3,961 Ekstensi 20 36 26,79 4,061 Abduksi 79 98 90,36 5,611 Internal Rotasi 35 58 45,00 6,668 Eksternal Rotasi 30 45 36,29 3,970

Berdasarkan tabel diatas rerata ROM di atas sebelum penanganan Codman Pendular Exercises dan Mulligan Mobilization With Movement adalah Fleksi 86,00 (terbatas), Ekstensi 26,79(terbatas), Abduksi 90,36 (terbatas), Endorotasi 45,00 (terbatas), Eksorotasi 36,29(terbatas).

Pengumpulan data yang dilakukan di Poli Fisioterapi Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam tentang Frozen Shoulder, maka hasil pengolahan data rerata sesudah pemberian Codman Pendular Exercises dan Mulligan Mobilization With Movement pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.2.1 Rerata ROM Sesudah PemberianCodman Pendular Exercises Dan Mulligan Mobilization With Movement Pada Penderita Frozen Shoulder

Sesudah Pemberian Codman Pendular Exercises Dan Mulligan Mobilization With Movement

Nilai

Minimum Maximum Nilai Mean Deviation Std Fleksi 83 97 88,00 4,336 Ekstensi 24 38 29,64 4,199 Abduksi 83 102 93,50 5,317 Internal Rotasi 39 59 48,36 6,008 Eksternal Rotasi 33 48 39,43 4,237

Berdasarkan tabel diatas rerata ROM di atas sesudah penangananCodman Pendular Exercises dan Mulligan Mobilization With Movement adalah Fleksi 88,79 (terbatas), Ekstensi 29,64 (terbatas), Abduksi 93,50 (terbatas), Endorotasi 48,36 (terbatas),Eksorotasi 39,43 (terbatas).

(4)

3.2 Analisa Bivariat

Teknik yang dipergunakan untuk menganalisis data yang di dapat dari hasil penelitian ini adalah teknik uji paired t-test dengan taraf signifikan

95% (α = 0,05), untuk mengetahui

apakah ada pengaruhpemberian Codman Pendular Exercises dan Mulligan Mobilization With Movement terhadap peningkatan Range Of Motion pada penderita Frozen Shoulder dapat diihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.2.1 Paired Sample Test Sebelum dan Sesudah Perlakuan

Intervensi

Mean Lower Upper Deviation Std. ValueP Sebelum dan Sesudah Fleksi -2.786 -3.433 -2.138 1.122 0.000 Ekstensi -2.857 -3.450 -2.264 1.027 0.000 Abduksi -3.143 -3.588 -2.698 .770 0.000 Endorotasi -3.357 -3.982 -2.733 1.082 0.000 Eksorotasi -3.143 -3.854 -2.432 1.231 0.000

Pada tabel diatas Hasil uji statistic diperoleh p-value 𝛼< 0,05 maka dapat

disimpulkan hipotesa pada penelitian di terima yaitu : “Adanya Pengaruh Pemberian Codman Pendular Exercises Dan Mulligan Mobilization With Movement Terhadap Peningkatan Range Of Motion Pada Penderita

Frozen Shoulder” 4. PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Responden Pada penelitian ini jumlah responden penelitian adalah sebanyak 14 orang yang menderita frozen shoulder yang datang ke unit Poli Fisioterapi Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam dari bulan Maret 2019. Berdasarkan umur yang terlibat 45-50 4 orang (28,6 %), 51-55 6 orang (42,9%), 56-60 4 orang (28,6 %). Jumlah perempuan yang terlibat 9 (64,3 %) orang dan 5 orang laki-laki (35,7 %). Pekerjaan IRT 8 orang (57,1%), K.Swasta 1 orang (7,1%), Petani 2 (14,3 %), PNS 1 orang (7,1%), Tukang 2 orang(14,3 %).

Kondisi ini hampir sama dengan yang dilaporkan oleh beberapa peneliti (Ankita, 2018; Salim, 2014; Mathias, 2013), bahwa frozen shoulder kebanyakan terjadi pada usia 40-65 dan lebih banyak mengenai wanita. Kebanyakan terjadi pada usia 40-65 tahun, berhubungan dengan proses penuaan,ditanbah lagi dengan pekerjaan ibu rumah tangga yang tidak terkontrol dan rentan terkena cidera. Pada tahap ini penurunan sistem tubuh berlanjut, khususnya penurunan level hormon antara lain level hormon Dehydroepian - drosterone, testosteron, growth hormene dan estrogen (Salim, 2014). Penderita frozen shoulder lebih banyak mengenai wanita karena wanita pada usia 45-65 tahun lebih banyak mengalami perubahan hormon, pre menopause dan post menopause yang merupakan salah satu pencetus frozen shoulder (Ankita, 2018; Salim, 2014; Mathias, 2013).

Rerata ROM Sebelum PemberianPemberian Codman Pendular Exercises Dan Mulligan Mobilization With Movement Terhadap Peningkatan Range Of Motion

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil pengukuran sebelum pemberian Codman Pendular Exercises Dan Mulligan Mobilization With Movement terhadap peningkatan Range Of Motiondi peroleh mean ROM Fleksi 86.00 (terbatas) dengan SD 3,961 Ekstensi 26.79 (terbatas) dengan SD 4,601 Abduksi 90,36 (terbatas)dengan SD 5,611 Endorotasi 45,00 (terbatas) dengan SD 6,668 Eksorotasi 36,29 (terbatas) dengan SD 3,970 .

Frozen Shoulder menyebabkan kapsul yang mengelilingi sendi bahu menjadi mengkerut dan membentuk jaringan parut, keluhan yang sering terjadi pada gerak dan fungsi pada sendi bahu pada dasarnya adalah nyeri dan kekakuan yang mengakibatkan keterbatasan gerak pada sendi bahu (Ankita, 2018).

(5)

Rerata ROM Sesudah PemberianPemberian Codman Pendular Exercises Dan Mulligan Mobilization With Movement Terhadap Peningkatan Range Of Motion

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil pengukuran Sesudah pemberian Codman Pendular Exercises Dan Mulligan Mobilization With Movement terhadap peningkatan Range Of Motionselama 8x terapi dalam 4 minggu di peroleh mean ROM Fleksi 88,79 (terbatas) dengan SD 4,336 Ekstensi 29,64 (terbatas) dengan SD 4,199 Abduksi 93,50 (terbatas) dengan SD 5,317 Endorotasi 48,36 (terbatas) dengan SD 6,008 Eksorotasi 39,43 (terbatas) dengan SD 4,237.

Asumsi peneliti dengan adanya peningkatan mean sebelum dan sesudah pemberian Codman Pendular Exercises Dan Mulligan Mobilization With Movement terhadap peningkatan Range Of Motion ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan yang terjadi padapemberian Codman Pendular Exercises Dan Mulligan Mobilization With Movement pada penderita Frozen Shoulder.

Codman Pendular Exercises dan Mulligan Mobilization With Movement dapat menurunkan nyeri melalui relaksasi otot-otot, melepas perlengketan kapsul dari jaringan disekitar gelang bahu, menghilangkan rasa sakit, mengembalikan dan menjaga gerak sendi glenohumeral dan dapat membantu melatih kembali fungsi otot untuk jalur kaput humerus yang benar (Kisner, dkk, 2014) (Zuyina, 2010). Melakukan Codman Pendular Exercisesdan Mulligan Mobilization With Movementdengan memberikan gerakan mobilisasi dengan gerakan aktif dari pasien akan memulihkan mobilitas dan fungsi shoulder dengan menghilangkan nyeri yang akan memberikan rileksasis sehingga keterbatasan ROM yang terjadi pada sendi bahu (glenonohumeral, sternoclavicular, acromeoclavicular, scapulothoracal) berkurang, asumsi ini didukung dengan hasil penelitian Salim dengan judul

“Penambahan Teknik Manual Therapy Pada Latihan Pendular Codman Lebih Meningkatkan Lingkup Gerak Sendi Pada Sendi Glenohumeral Penderita Frozen Shoulder”.

Selisih ROM Sesudah PemberianPemberian Codman Pendular Exercises Dan Mulligan Mobilization With Movement Terhadap Peningkatan Range Of Motion

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh selisih hasil pengukuran sebelum dan sesudah pemberian Codman Pendular Exercises Dan Mulligan Mobilization With Movement terhadap peningkatan Range Of Motion dengan mean ROM Fleksi 2,79 (terbatas) d SD 1,122 Ekstensi 2,85 (terbatas) dan SD 1,051 Abduksi 3,14 (terbatas) dan SD 1,770 Endorotasi 3,36 dan SD 1,082 Eksorotasi 3,14 dan SD 1,269. Hasil uji statistik p-Value α <

(0,000 < 0,05) maka dapat di simpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan nilai ROM sebelum dan sesudah pemberian Codman Pendular Exercises dan Mulligan Mobilization With Movement pada penderita Forzen Shoulder.

Asumsi peneliti dengan adanya prningkatan mean ROM walaupun masih dalam kategori terbatas, tetapi teknik ini dapat digunakan untuk peningkatan ROM, dengan di terapkan secara intens atau dilakukan terus menerus akan mendapatkan hasil yang lebih maksimal.

5. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil uji statistic dan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa ada Pengaruh Pemberian Codman Pendular Exercises Dan Mulligan Mobilization With Movement Terhadap Peningkatan Range Of Motion Pada Penderita Frozen Shoulder.

Pada Intervensi Codman Pendular Exercises Dan Mulligan Mobilization With Movement berdasarkan umur pasien Frozen Shoulder paling banyak berumur 51-55 (42.9 %). Pada jenis kelamin mayoritas pasien Frozen Shoulderadalah perempuan pada

(6)

Intervensi Codman Pendular Exercises Dan Mulligan Mobilization With Movement (64,3 %). Pada pekerjaan mayoritas pasien Frozen Shoulderadalah Ibu Rumah Tangga (IRT).

Frozen Shoulder sebelum dilakukan Codman Pendular Exercises Dan Mulligan Mobilization With Movement : Mean Fleksi sebelum 86,00SD3,961, Mean Ekstensi sebelum26,79 SD 4,061, Mean Abduksi sebelum90,36 SD 5,611, Mean Endorotasi sebelum45,00SD 6,668, Mean Eksorotasi sebelum36,29SD 3,970

Frozen Shoulder setelah dilakukan Codman Pendular Exercises Dan Mulligan Mobilization With Movement : Mean Fleksi setelah88,79SD4,336 , Mean Ekstensi setelah29,64 SD 4,199, Mean Abduksi setelah 93,50 SD 5,317, Mean Endorotasi setelah 48,36SD 6,008, Mean Eksorotasi setelah 39,43SD 4,237

Selisih Sebelum dan sesudah dilakukan Codman Pendular Exercises Dan Mulligan Mobilization With Movement : Selisih mean Fleksi 2,79 SD 1.122, Selisih mean Ekstensi 2,85 SD 1,051, Selisih mean Abduksi 3,14 SD 1,770, Selisih mean Endorotasi 3,36 SD 1,082, Selisih mean Eksorotasi 23,14 SD 1,269

Ada pengaruh pemberian Codman pendular exercises dan Mulligan Mobilization with movement terhadap peningkatan Range of Motion pada penderita Frozen shoulder. Berdasarkan uji statistik di peroleh

p-value α < (0,000 < 0,05) pada

pemberian Codman pendular exercises dan Mulligan Mobilization with Movement.

DAFTAR PUSTAKA

Ankita, Mehta, A & Bedekar, N. (2018). Passive Stretching Exercises Versus Mulligan Mobilization With Movement for Pain, Range of Motion & Function in Patients

of Adhesive Capsulitis : a

Comparative Study. International Journal of Physiotherapy and Research, 6(4), 2784–2790.

https://doi.org/10.16965/ijpr.20 18.145.

AAOS.(2012). Frozen shoulder.Diakses tanggal 190412, dari http//www.AAOS.

frozenshoulder.com.

Andi, Prastowo. (2012).Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Durall, C. (2011). Adhesiva Capsulitis. In : Brotzman, S.B., Manske, R.C., editors. Clinical Orthopedic Rehabilitation :an evidence-based. second edition. Philadelphia : Elsevier.

Frozen Shoulder: What Can a Physical Therapist Do for My Painful and Stiff Shoulder? . (2013). Journal of Orthopaedic & Sports Physical Therapy, 43(5), 351–

351.https://doi.org/10.2519/jos pt.2013.0503.

Goyal, M, Bhattacharjee. (2013). Combined Effect Of And Range Mobilization (ERM) And Mobilization With Movement (MWM) Techniques On Range Of Motion And Disability In Frozen Shoulder Patients.Journal of exercise and physioeterapi, Vol 9.No : 2.

Kumar, N. Sai. (2016). Effect of Gong ’ S Mobilization Versus Mulligan ’

S. 3(1), 132–139.

Kisner, C dan Colby L. A. 2014. Therapeutic Exercise: Foundations and Techniques. 5th Ed. Philadelphia: F. A. Davis Company. PP: 2.vol 1& Vol 2 Mujianto, Abdullah.(2013). Cara Cepat

Mengatasi 10 Besar Kasus Muskuloskletal dalam Praktik Klinik Fisioterapi. Jakarta : Trans Info Media.

Mathias, T. N, MacFarlane, R. J, Khan, Y, & Waseem, M. (2013). The Frozen Shoulder: Myths and Realities.

Notoatmodjo. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Nursalam. (2011). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan. Jakarta:

(7)

Salemba Medika.

Neumann, D.A. (2010).Kinesiology of the Musculoskeletal System: Foundations for Rehabilitation. Robert, A.Donatelli. (2014).New

Consepts in Restoring Shoulder Elevation in a Stiff and Painfull Shoulder Patient.

Suharto, S. Suriani, S& Leksonowati, S. S. (2016). Pengaruh Teknik Hold Relax terhadap Penambahan Jarak Gerak Abduksi Sendi Bahu pada Frozen Shoulderdi Ratulangi Medical Centre Makassar. Buletin Penelitian Kesehatan, 44(2), 103–108.

https://doi.org/10.22435/bpk.v4 4i2.5453.103-108.

Suharsimi, Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktis). Jakarta. Rineka Cipta. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Afabeta.

Sharma, C. N. (2016). Effect Of Yogic Asana On Adhesive Capsulitis (Frozen Shoulder) To Increasing The Internal Rotation. Vol 3. No: 5.

Salim, J. S. (2014). Penambahan Teknik Manual Therapy Pada Latihan Pendular Codman Lebih Meningkatkan Lingkup Gerak Sendi Pada Sendi Glenohumeral Penderita Frozen Shoulder. Jurnal Fisioterapi, 14(1).

Vizniak, N. (2010). Quick Reference Evidence Based Muscle Manual. Canada: Professional Health Systems Inc Hal 47-49.

Wawan. (2016). Pengaruh Senam Bahu Terhadap Intensitas Nyeri Dan Kemampuan Kemandirian Aktivitas Fungsional Pada Pasien Frozen Shoulder.

Zuyina, Lukluningsih. (2010).Sinopsis Fisioterapi Untuk Terapi Latihan

Gambar

Tabel 3.1.1 Karakteristik Umur,  Jenis  Kelamin,  PekerjaanDari  Segi  Usia, Jenis Kelamin, Dan Pekerjaan
Tabel  3.2.1  Paired  Sample  Test  Sebelum dan Sesudah Perlakuan

Referensi

Dokumen terkait

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa perpustakaan keliling berfungsi untuk memberikan/meratakan layanan informasi baik itu berupa buku, majalah, koran dan bahan pustaka

Proses netralisasi dilakukan terhadap air didalam bak penampungan (sumppit) dengan menentukan komposisi campuran jumlah kapur tanah yang akan dicampurkan

perempatan Jl Seroja kanan kiri Jl Nangka Selatan dari Jl Nuri s.d patung taensiat sebelah barat jl nangka selatan dari patung taensiat s.d warung lawar kuwir Jl Gatsu Tengah:

Jika dilihat dari status lahan, maka variabel dummy ini signifikan berpengaruh nyata dengan koefisien negatif (-0.21) yang artinya status lahan ‘pemilik’ akan

yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sampling Jenuh yaitu semua populasi dijadikan sampel (Notoatmodjo, 2008). Sampel pada penelitian ini adalah 56 orang pasien

mengidentifikasi tanda atau gejala yang memerlukan evaluasi dari intervensi medis, pasien terhindar dari masalah kelebihan volume cairan dan oedema pada daerah

Hal ini menunjukkan bahwa produktivitas pada tomat dengan perlakuan mulsa perak lebih menghasilkan bobot per tanaman yang lebih besar dibandingkan dengan perlakuan mulsa

Perbedaan dari kedua atribut ini adalah ketika memilih kriteria yang akan digunakan untuk mengambil keputusan sebagai alternatif metode untuk menghadapi situasi Multiple