• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Perilaku Konsumen dalam Proses Keputusan Pembelian pada Dapur Geulis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Perilaku Konsumen dalam Proses Keputusan Pembelian pada Dapur Geulis"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN

DALAM PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN

(STUDI KASUS: DAPUR GEULIS)

HENDRA SAPUTRA

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER

INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Perilaku Konsumen dalam Proses Keputusan Pembelian (Studi Kasus: Dapur Geulis) adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau kutipan dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, September 2014

(4)

ABSTRAK

HENDRA SAPUTRA. Analisis Perilaku Konsumen dalam Proses Keputusan Pembelian (Studi Kasus: Dapur Geulis). Dibimbing oleh MA’MUN SARMA. Perilaku konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini . Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengidentifikasi karakteristik konsumen, (2) Menganalisis proses keputusan pembelian konsumen, (3) Menganalisis sikap konsumen terhadap atribut produk pada Dapur Geulis (DG). Metode penarikan sampel adalah convenience sampling. Pengolahan data menggunakan analisis deskriptif, analisis crosstab dan analisis multiatribut Fishbein. Berdasarkan hasil riset, karakteristik konsumen mayoritas kaum wanita,berusia 17 sampai 22 tahun dan berdomisili di Bogor. Konsumen merasa puas terhadap DG dan bersedia merekomendasikan ke konsumen lain. Pada atribut evaluasi, hal yang paling utama perlu dievaluasi adalah kebersihan peralatan makanan dan tingkat kepercayaan yang paling utama adalah suasana restoran nyaman. Secara keseluruhan, DG merupakan restoran kategori baik. Kata Kunci : analisis Fishbein, perilaku konsumen, proses keputusan pembelian,

restoran

ABSTRACT

HENDRA SAPUTRA. Analysis of consumer behaviour for buying decision process (Case study: Dapur Geulis). Supervised by MA’MUN SARMA.

Consumer behavior as direct action to get and to consume the good or service include decision process in before and after consumption. Purpose of study is to: 1) Identify of consumer characteristic, (2) Analyze of Consumer Behaviour for buying decision process, (3) Analyze of consumer behavior toward product atribute. Sampling Method was convenience sampling. Data processing was validation test, realibility test, descriptive analysis, crosstab analysis and multiatribute analysis of Fishbein. Based on research, consumer characteristic was female, teenagers with 17 years old till 22 years old and lived in Bogor. Consumer felt satisfied for visiting Dapur Geulis and willing to recommend it. At importance attribute, the main importance was cleanness of food equipments and main salient belief was pleasant restaurant atmosphere. Overall, Dapur Geulis has good predicate.

(5)

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN

DALAM PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN

(STUDI KASUS: DAPUR GEULIS)

HENDRA SAPUTRA

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada

Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(6)
(7)

Judul Skripsi : Analisis Perilaku Konsumen dalam Proses Keputusan Pembelian pada Dapur Geulis

Nama : Hendra Saputra

NIM : H24124061

Disetujui oleh

Dr Ir Ma’mun Sarma, MS MEc Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Mukhammad Najib, STP MM Ketua Departemen

(8)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah dengan baik.. Topik penelitian berkaitan dengan perilaku konsumen dengan judul “Analisis Perilaku Konsumen dalam Proses Pengambilan Keputusan pada Dapur Geulis, Bogor” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr.Ir. Ma’mun Sarma, MS, M.Ec sebagai pembimbing dalam penyusunan skirpsi ini. Kemudian penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua yang selalu memotivasi dalam penyelesaian skripsi. Semoga semua dukungan yang diberikan kepada penulis mendapatkan balasan dari Allah dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Bogor, September 2014

(9)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR LAMPIRAN viii

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Rumusan Masalah 2

Tujuan Penelitian 2

Manfaat Penelitian 2

Ruang Lingkup Penelitian 3

TINJAUAN PUSTAKA 3

Pemasaran Jasa 3

Analisis Proses Pengambilan Keputusan Konsumen 3

Restoran 5

Penelitian Terdahulu 5

METODE 6

Kerangka Pemikiran 6

Lokasi dan Waktu Penelitian 7

Pengumpulan Data 7

Populasi dan Sampel 7

Metode Pengolahan dan Analisis Data 8

Uji Validitas 8

Uji Reliabilitas 8

Analisis Deskriptif 9

Analisis Crosstab 9

Analisis Fishbein 9

HASIL DAN PEMBAHASAN 10

Gambaran Umum Perusahaan 10

Karakteristik Konsumen 10

Proses Keputusan Pembelian 11

Pengenalan Kebutuhan 11

(10)

Evaluasi Alternatif 13

Keputusan pembelian 14

Pasca Pembelian 15

Analisis Sikap Konsumen terhadap Multiatribut Dapur Geulis 17

Analisis Evaluasi Atribut 17

Analisis Tingkat Kepercayaan 18

Analisis Sikap Konsumen 19

Implikasi Manajerial 20

SIMPULAN DAN SARAN 21

DAFTAR PUSTAKA 22

(11)

DAFTAR TABEL

1 Pertumbuhan restoran Kota Bogor Tahun 2008-2012 1

2 Persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu 5

3 Karakteristik konsumen DG 10

4 Pengenalan kebutuhan 11

5 Penyebaran manfaat berkunjung berdasarkan usia 11 6 Penyebaran manfaat berkunjung ke DG berdasarkan status 11

7 Penyebaran manfaat berdasarkan pengeluaran 12

8 Pencarian informasi 12

9 Penyebaran fokus perhatianberkunjung berdasarkan usia 12 10 Penyebaran fokus perhatian berkunjung berdasarkan status 13 11 Penyebaran fokus perhatian berdasarkan pengeluaran 13

12 Evaluasi alternatif 13

13 Penyebaran sikap konsumen jika DG tutup berdasarkan usia 14 14 Penyebaran sikap konsumen jika DG tutup berdasarkan status 14 15 Penyebaran sikap konsumen jika DG tutup berdasarkan pengeluaran 14 16 Penyebaran jam kunjungan ke Dapur Geulis berdasarkan usia 14 17 Penyebaran jam kunjungan ke DG berdasarkan status 15 18 Penyebaran jam kunjungan ke DG berdasarkan pengeluaran 15

19 Keputusan pembelian 15

20 Penyebaran tingkat kepuasan konsumen DG berdasarkan usia 16 21 Penyebaran tingkat kepuasan konsumen DG berdasarkan status 16 22 Penyebaran tingkat kepuasan konsumen DG berdasarkan pengeluaran 16 23 Penyebaran merekomendasikan DG berdasarkan usia 16 24 Penyebaran merekomendasikan DG berdasarkan status 17 25 Penyebaran merekomendasikan DG berdasarkan pengeluaran 17

26 Pasca pembelian 17

27 Atribut tingkat evaluasi kepentingan terhadap DG 18

28 Atribut tingkat kepercayaan terhadap DG 18

29 Analisis Fishbein 19

(12)

DAFTAR GAMBAR

1 Laju pertumbuhan ekonomi kota bogor 1

2 Proses pengambilan keputusan konsumen 4

3 Kerangka pemikiran 6

DAFTAR LAMPIRAN

1 Kuisioner penelitian 25

2 Uji validitas atribut evaluasi dan kepercayaan 29 3 Hasil uji validitas atribut evaluasi dan kepercayaan 29

4 Hasil pengolah crosstab SPSS 29

(13)

Kota Bogor yang dikenal sebagai kota hujan merupakan salah satelit dari ibukota, DKI

yang berperan sebagai penunjang dan akses untuk kebutuhan warga kota besar

Perekonomian Kota Bogor mengalami pertumb

Pertumbuhan ekonomi Kota Bogor terus meningkat dari tahun ke tahun. Pertumbuhan ekonomi tersebut dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah ini.

Gambar

(BPS Kota Bogor

Laju pertumbuhan ekonomi Kota Bogor dari Tahun 2007 mengalami kenaikan. Pertumbuhan ekonomi terendah terjadi pada T dan tertinggi Tahun 2014.

karena adanya pertumbuhan nil

Kota Bogor diprediksi bisa mengalami kenaikan sampai mencapai nilai Rp 10,4 triliun. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi tahun 2014 diperkirakan bisa melaju dengan angka 6,26 persen

seperti sektor pertanian, pariwisata, perdagangan, industri, jasa dan sebagainya. Sektor jasa salah satu yang berperan dalam pertumbuhan ekonomi

dengan memperhatikan pengusaha. Restoran adalah pengusaha. Pertumbuhan

Tabel 1. Pertumbuhan restoran kota Tahun

Kota Bogor yang dikenal sebagai kota hujan merupakan salah

ibukota, DKI Jakarta. Kota satelit merupakan daerah sekitar kota besar yang berperan sebagai penunjang dan akses untuk menyuplai barang

kebutuhan warga kota besar sehingga berdampak pada aspek perekonomian. ian Kota Bogor mengalami pertumbuhan yang

Pertumbuhan ekonomi Kota Bogor terus meningkat dari tahun ke tahun. Pertumbuhan ekonomi tersebut dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah ini.

Gambar 1. Laju pertumbuhan ekonomi kota Bogor Kota Bogor,2013 dan olahan angka sementara, 2014)

Laju pertumbuhan ekonomi Kota Bogor dari Tahun 2007 Pertumbuhan ekonomi terendah terjadi pada T

dan tertinggi Tahun 2014. Pertumbuhan ekonomi tersebut salah satu ditand karena adanya pertumbuhan nilai investasi. Pada Tahun 2014, nilai investasi di Kota Bogor diprediksi bisa mengalami kenaikan sampai mencapai nilai Rp 10,4 triliun. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi tahun 2014 diperkirakan bisa melaju

persen1. Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi beberapa

sektor pertanian, pariwisata, perdagangan, industri, jasa dan sebagainya. Sektor jasa salah satu yang berperan dalam pertumbuhan ekonomi

dengan memperhatikan segmentasi dan market share yang diinginkan oleh para adalah salah satu usaha jasa yang banyak digandrungi para Pertumbuhan restoran di Kota Bogor dapat dilihat pada Tabel

ertumbuhan restoran kota Bogor Tahun 2008-2012 Jumlah Restoran (unit) Pertumbuhan

Tahun

Kota Bogor yang dikenal sebagai kota hujan merupakan salah satu kota kitar kota besar nyuplai barang-barang

spek perekonomian. uhan yang signifikan. Pertumbuhan ekonomi Kota Bogor terus meningkat dari tahun ke tahun. Pertumbuhan ekonomi tersebut dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah ini.

)

Laju pertumbuhan ekonomi Kota Bogor dari Tahun 2007 – 2014 Pertumbuhan ekonomi terendah terjadi pada Tahun 2008 Pertumbuhan ekonomi tersebut salah satu ditandai nilai investasi di Kota Bogor diprediksi bisa mengalami kenaikan sampai mencapai nilai Rp 10,4 triliun. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi tahun 2014 diperkirakan bisa melaju beberapa sektor sektor pertanian, pariwisata, perdagangan, industri, jasa dan sebagainya. Sektor jasa salah satu yang berperan dalam pertumbuhan ekonomi restoran yang diinginkan oleh para nyak digandrungi para dapat dilihat pada Tabel 1.

(14)

Lanjutan Tabel 1

Tahun Jumlah Restoran (unit) Pertumbuhan per

Tahun (%)

2012 265 7,29

Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor, 2013

Pada Tabel 1 menunjukan dari Tahun 2008 sampai Tahun 2012 mengalami kenaikan jumlah restoran. Dapur Geulis (DG) merupakan salah satu restoran yang menawarkan makanan dengan menu khas sunda, chinese food, seafood,dan european food. DG menawarkan restoran dengan konsep small is beautiful. Konsep tersebut memiliki arti ruangan yang kecil dan menarik dengan desain interior yang unik bergaya modern dan memposisikan dirinya sebagai rumah makan yang memiliki rasa mewah dan harga murah. Secara umum, Pertumbuhan DG cenderung fluktuatif. Pada bulan Ramadhan jumlah konsumen DG lebih banyak dibandingkan dengan bulan biasa, bulan selain bulan Ramadhan.

Untuk mengembangkan dan mempertahankan eksistensi usaha, maka pengusaha khususnya seorang marketer harus memperhatikan perilaku konsumen dalam melakukan proses pengambilan keputusan pembelian. Perilaku konsumen, biasanya, penuh arti dan berorientasi tujuan. Produk dan jasa diterima atau ditolak berdasarkan sejauh mana keduanya dipandang relevan dengan kebutuhan dan gaya hidup.

Perilaku konsumen yang satu dengan yang lain berbeda-beda dan berubah-ubah setiap saat. Dengan demikian, perilaku konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk atau jasa dapat dipelajari secara kontinyu. Berdasarkan pernyataan tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Perilaku Konsumen dalam Proses Keputusan Pembelian pada Dapur Geulis”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan pernyataan pada latar belakang, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut ini: (1) Bagaimana karakteristik konsumen pada DG, (2) Bagaimana proses keputusan pembelian makanan pada DG (3) Bagaimana sikap konsumen terhadap atribut yang dimiliki DG.

Tujuan Penelitian

Penilitian ini bertujuan untuk: (1) Mengidentifikasi karakteristik konsumen pada DG, (2) Menganalisis proses keputusan pembelian konsumen pada DG, (3) Menganalisis sikap konsumen terhadap atribut produk pada DG.

Manfaat Penelitian

(15)

pemasaran serta memperluas market share. (2) Bagi Peneliti, sebagai wadah untuk mengimplementasikan ilmu yang diperoleh mengenai pemasaran, khususnya perilaku konsumen (3) Bagi pihak lain, sebagai acuan atau referensi untuk penelitian selanjutnya.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup berfungsi untuk menentukan batasan-batasan penelitian agar penelitian lebih fokus dan terarah. Penelitian ini membahas tentang analisis perilaku konsumen dalam proses keputusan pembelian pada Dapur Geulis yang terletak di Kota Bogor, Jawa Barat.

TINJAUAN PUSTAKA

Pemasaran Jasa

Jasa adalah semua tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihakkepada pihak lain yang pada intinya tidak berwujud dan tidak menghasikan kepemilikan apapun. Jasa mempunyai empat karakteristik, yaitu: (1) tak berwujud, (2) tak terpisahkan (3) variatif, (4) dapat musnah (Kotler dan Keller, 2009). Pemasaran jasa adalah bagian dari sistem jasa keseluruhan di mana perusahaan memiliki semua bentuk pelanggan, mulai dari iklan sampai penagihan, hal ini mencakup kontak saat penyerahan jasa.

Bauran pemasaran jasa terdiri atas 8 P, yaitu: 1) Product, 2) Place, 3) Process, 4) Productivity, 5) People, 6) Promotion, 7) Physic evidence dan 8) Price (Lovelock dan Wright 2007). Perilaku konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini (Engel, 1994).

Menurut Engel et al (1994), faktor –faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian adalah : (1)Pengaruh lingkungan, (2) Perbedaan individu, dan (3) Proses psikologis. Pengaruh lingkungan terkait dengan budaya, kelas sosial, pengaruh pribadi, keluarga dan situasi. Perbedaan individu terkait dengan sumber daya konsumen, motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, kepribadian, gaya hidup, demografi dan sikap. Proses psikologis terdiri atas: pengolahan informasi, pembelajaran dan perubahan sikap/perilaku.

Analisis Proses Pengambilan Keputusan Konsumen

(16)

Gambar 2 Proses pengambilan keputusan konsumen (Engel 1994)

Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh stimulan internal dan eksternal. Menurut Engel, (1995), pengenalan kebutuhan bergantung kepada tingkat ketidakseseuaian yang ada antara keadaan actual dan keadaan yang diinginkan. Jika tingkat ketidaksesuaian ini sudah melebihi atau di atas ambang tertentu maka saat itu kebutuhan mulai dikenali. Jika tingkat ketidaksesuaian masih berada di bawah ambang tertentu, saat itu proses pengenalan kebutuhan tidak terjadi.

Pencarian Informasi

Pencarian informasi dilakukan dengan berbagai sumber informasi. Sumber informasi dibagi menjadi empat, yaitu: (1) pribadi: keluarga, teman, tetangga, rekan, (2) komersial: iklan, website, wiraniaga, penyalur, kemasan, tampilan (3) publik: media massa, organisasi pemeringkat konsumen (4) eksperimental: penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk (Kotler dan Keller 2009). Evaluasi Alternatif

Konsep dasar yang akan membantu untuk memahami proses evaluasi: (1) konsumen berusaha memuaskan sebuah kebutuhan, (2) konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk atau jasa, (3) konsumen melihat masing-masing produk atau jasa sebagai sekelompok atribut dengan berbagai kemampuan untuk mengantarkan manfaat yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan (Kotler dan Keller 2009).

Keputusan Pembelian

Pembelian konsumen adalah konsumen memperoleh alternatif yang dipilih atau pengganti yang dapat diterima bila perlu. Menurut Engel (1995), pembelian merupakan fungsi dari dua determinan, yaitu niat pembelian dan pengaruh: lingkungan atau perbedaan individu. Keputusan pembelian ini sangat dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu: (1) sikap orang lain, seperti keputusan membeli banyak dipengaruhi oleh keluarga, teman-teman, tetangga atau siapa saja yang dipercayai.(2) faktor-faktor situasional yang tidak diinginkan yang dapat muncul dan mengubah niat pembelian, seperti harga, pendapatan keluarga yang diharapkan dan manfaat yang diharapkan dari produk tersebut.

(17)

Perilaku Pasca Pembelian

Konsumen mengevaluasi apakah alternatif yang dipilih memenuhi kebutuhan dan harapan segera sesudah digunakan berdasarakan kepuasan atau ketidak kepuasan. Jika konsumen merasa puas mereka akan memperhatikan suatu kemungkinan besar untuk membeli produk tersebut pada kesempatan lain.

Restoran

Menurut Soekresno dalam Narim (2011), Restoran dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu: 1) Restoran Formal, 2) Restoran Informal dan 3) Specialties Restaurant. Restoran formal adalah industri jasa pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial dan professional dengan pelayanan yang eksklusif. Restoran informal adalah industri jasa pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial dan professional dengan lebih mengutamakan kecepatan pelayanan, kepraktisan, dan percepatan frekuensi yang silih berganti pelanggan. Contoh :café, cafeteria, fast food restoran. Specialities Restaurant adalah industri jasa pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial dan profesional dengan menyediakan makanan khas dan diikuti dengan sistem penyajian yang khas dari suatu negara tersebut. Contoh : Indonesian food restaurant, Chinese food restaurant, Japanesse food restaurant dan sebagainya.

Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu diambil dari beberapa sumber sebagai referensi yang relevan dengan perilaku konsumen dan proses keputusan pembelian. Persamaan dan perbedaan peneliti dengan peneliti terdahulu dapat dilihat pada Tabel 2 berikut.

Tabel 2 Persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu

No Judul Peneliti Persamaan Perbedaan

1

Analisis Proses Pengambilan Keputusan Pembelian dan Preferensi Konsumen Terhadap Restoran Sangkuriang

Dinarti

(2011) penelitian Topik

Teknik

Ulfa (2011) Penelitian Topik

Teknik sampling dan

objek penelitian

3

Analisis Proses Pengambilan Keputusan Konsumen

Restoran Daiji Raamen Jalan Pajajaran Bogor

Erythriana

(2011) penelitian Topik Alat analisis

4

(18)

METODE

Kerangka Pemikiran

Pertumbuhan ekonomi Kota Bogor mengalami kenaikan. Hal ini dipicu oleh salah satu sektor jasa. Sektor jasa dapat berupa tempat penginapan, restoran (tempat makan) dan lain-lain. DG merupakan salah satu sektor jasa yang tergolong dalam kategori restoran. DG perlu memperhatikan perilaku konsumen agar dapat memperluas market share.

Gambar 3 Kerangka pemikiran

Dapur Geulis

Kondisi perekonomian di Kota Bogor

Restoran sebagai salah satu pemicu perekonomian di Bogor

Analisis Multiatribut

Fishbein

Rekomendasi Sikap konsumen terhadap atribut yang dimiliki Dapur Geulis Analisis Karakteristik

Responden dan proses keputusan

pembelian

Analisis Deskriptif dan

crosstab

(19)

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini merupakan survei terhadap konsumen yang mengunjungi Dapur Geulis. Penelitian dilakukan di Dapur Geulis. Waktu penelitian dilakukan mulai dari bulan Mei sampai Juli 2014.

Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Sumber data penelitian adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dengan cara survei. Data primer diperoleh dengan cara menyebar kuisioner dan wawancara kepada responden. Data sekunder diperoleh dari literatur-literatur yang relevan, seperti : buku, artikel-artikel dari internet.

Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu (1) mengenai karakteristik responden, (2) proses pengambilan keputusan pembelian, (3) atribut tentang kepercayaan dan evaluasi kepentingan.

Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2004). Anggota populasi pada penelitian ini adalah konsumen yang ditemui peneliti dan bersedia menjadi responden untuk dijadikan sampel. Sampel adalah bagian atau sejumlah cuplikan tertentu yang diambil dari suatu populasi dan diteliti secara rinci (Tjiptono 2004). Responden yang dijadikan sampel adalah konsumen yang sedang atau sudah pernah mengkonsumsi produk Dapur Geulis.

Metode penarikan sampel pada penelitian ini adalah non-probability sampling (sampel tidak diacak) dengan convenience sampling. Convenience sampling merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan saja. Jumlah responden dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus Slovin (Umar 2003) :

=( ) ...(1)

Keterangan:

n = ukuran sampel

N = Populasi dalam Dapur Geulis

e = Tingkat kesalahan (error) dalam penarikan sampel (10 persen)

Populasi DG adalah rata-rata 2.800 pelanggan setiap bulan. Maka, untuk penentuan jumlah sampel dengan menggunakan rumus Slovin yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(20)

Berdasarkan perhitungan tersebut, jumlah sampel yang diperoleh 96,55 dibulatkan menjadi 100 responden.

Metode Pengolahan dan Analisis Data

Metode pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan program aplikasi statistik,yaitu software SPSS versi 16 (Statistics for Products and Services Solution). Sebelum menganalisis, maka perlu melakukan pengujian data untuk menjaga agar data yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan. Beberapa uji dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur derajat ketepatan dalam penelitian tentang isi atau arti sebenarnya yang diukur. Uji validitas akan dilakukan dengan menghitung koefesien korelasi antar subjek pada item pertanyaan dengan skor test yang diperoleh dari hasil kuesioner, yaitu dengan mencari nilai koefesien korelasi (r) dari masing-masing pertanyaan dan dibandingkan dengan nilai kritik tabel korelasi r.

Bila r hitung> r tabel, maka pertanyaan/variabel tersebut adalah signifikan.

Hal ini berarti bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut memiliki validitas konstrak, yaitu memiliki konsistensi internal yang berarti bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut mengukur aspek yang sama.

= ( ∑ ∑( ) ( ∑ ∑ ) ( ∑ ) ) ( ∑ (∑ ) ) ………..(2)

Keterangan :

r = Angka korelasi

n = Jumlah contoh dalam penelitian X = Skor pertanyaan

Y = Skor total responden n dalam menjawab seluruh Pertanyaan

Ada 15 atribut yang diuji dan hasilnya menyatakan semua atribut valid baik atribut kepentingan dan atribut kepercayaan karena memiliki rhitung> rtabel.

Hasil uji validitas atribut kepentingan dan kepercayaan dapat dilihat pada Lampiran 3.

2.Uji Reliabilitas

Keandalan atau reliabilitas diartikan sebagai seberapa jauh pengukuran bebas dari varian kesalahan acak (free from random error). Koefesien Cronbach Alpha adalah suatu alat analisis penilaian keandalan (reliability test) dari suatu skala yang dibuat. Cara ini untuk menghitung korelasi skala yang dibuat dengan seluruh variabel yang ada, dengan angka koefesien yang dapat diterima yaitu di atas 0,6.

(21)

Keterangan:

Uji realibilitas menggunakan software SPSS versi 16 dengan teknik Cronbach’s Alpha, yaitu 0,6. Hasil uji realibilitas atribut kepentingan sebesar 0,899 dan atribut kepercayaan sebesar 0,893. Hal tersebut menunjukkan bahwa keandalan bernilai baik karena hasil perhitungan lebih besar dari 0,6.

3. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif bertujuan untuk menguraikan tentang karakteristik dari keadaan serta mencoba untuk mencari uraian menyeluruh dan teliti dari suatu keadaan. Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis proses pengambilan keputusan konsumen, mulai dari tahap pengenalan kebutuhan hingga tahap pascapembelian berdasarkan karakteristik umum konsumen.

4. Analisis Crosstab

Tabel tabulasi silang (cross tabulation tables) atau biasa disingkat tabel silang (crosstab) merupakan alat statistik yang dapat digunakan untuk melihat hubungan dari kombinasi dua atau labih variabel (Simamora 2005). Wahyono (2006) dalam Afmagama (2010) mengemukakan bahwa analisis crosstabs merupakan analisis yang masuk dalam kategori statistik dimana menampilkan tabulasi silang yang menunjukkan suatu distribusi bersama dan pengujian hubungan antara dua variabel atau lebih.

5. Analisis Fishbein

Model sikap Fishbein merupakan suatu gambaran preferensi konsumen yang berupa sikap, pesepsi dan penilaian suka atau tidak suka serta penilaian positif atau negatif terhadap atribut yang dimiliki suatu objek (Sumarwan, 2011). Secara matematis, model sikap fishbein sebagai berikut :

= ∑ ……….(4)

Keterangan:

Ao = Sikap terhadap obyek, yaitu Dapur Geulis

bi = Kekuatan kepercayaan bahwa Dapur Geulis memiliki atribut i

ei = Evaluasi mengenai atribut i

n = Jumlah atribut yang menonjol

Model ini secara singkat menyatakan bahwa sikap seorang konsumen terhadap suatu objek akan ditentukan oleh sikapnya terhadap atribut yang dimiliki oleh objek tersebut. Komponen ei mengukur evaluasi kepentingan atribut yang

dimiliki oleh objek tersebut. Sedangkan komponen bi mengukur kepercayaan

(22)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

Dapur Geulis (DG) didirikan pada tahun 2011 oleh Bapak Purwoto. Restoran ini mengusung konsep restoran sunda. Dalam bahasa sunda, geulis berarti cantik atau indah, tempat minimalis tapi tetap nyaman dikunjungi. Menu yang sajikan bervariasi. Menu tersebut memiliki cita rasa makan khas Sunda, Chinese Food, SeaFood dan European Food. Menu andalan DG ini adalah ayam bakakak. DG memiliki area indoor dan outdoor. Area indoor ada 12 meja dengan kapasitas 4 sampai 6 orang. Area outdoor menyediakan 8 meja dengan kapasitas meja untuk 4 orang tiap meja. Selain itu, area indoor juga menyediakan panggung lengkap dengan peralatan untuk acara musik (live show).

Karakteristik Konsumen

Secara umum, karakteristik konsumen Dapur Geulis (DG) dapat dibedakan berdasarkan jenis kelamin, usia, alamat/domisili, tingkat pendidikan, status pernikahan, pekerjaan dan pengeluaran per bulan. Karakteristik konsumen dapat dilihat secara singkat pada Tabel 3.

Tabel 3 Karakteristik Konsumen DG

No Karakteristik Jumlah (%) No Karakteristik Jumlah (%)

(23)

Proses Keputusan Pembelian Pengenalan Kebutuhan

Pengenalan kebutuhan bergantung kepada tingkat ketidaksesuaian yang ada antara keadaan aktual dan keadaan yang diinginkan. Pengenalan kebutuhan yang terdiri dari alasan dan manfaat berkunjung dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Pengenalan kebutuhan

2 Manfaat berkunjung

Hilangkan rasa lapar

Sumber: Data primer diolah,2014

Manfaat yang dicari konsumen berkunjung ke restoran tidak selalu untuk menghilangkan rasa lapar. Hal ini dapat dilihat bahwa manfaat yang dicari berkunjung ke Dapur Geulis adalah memperoleh suasana nyaman Manfaat berdasarkan usia secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5 Penyebaran manfaat berkunjung berdasarkan usia

Usia (tahun) Jumlah Manfaat utama berkunjung (%)

orang Menghilangkan lapar

Peroleh suasana nyaman

Sebagai

gaya hidup Lainnya

17-22 60 45 50 1.7 3.3

23-28 23 39.1 56.5 4.3 0

29-34 7 71.4 28.6 0 0

35-40 7 57.1 42.9 0 0

>40 3 66.7 33.3 0 0

Berdasarkan status, manfaat yang diperoleh pengunjung mayoritas konsumen menikah dan belum menikah adalah memperoleh suasana nyaman. Manfaat berdasarkan status secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6 Penyebaran manfaat berkunjung ke DG berdasarkan status

Status

Manfaat utama berkunjung (%) Jumlah

orang Menghilangkan lapar

Peroleh suasana nyaman

Sebagai

gaya hidup Lainnya

Menikah 26 50 50 0 0

Belum Menikah 74 45.9 48.6 2.7 2.7

(24)

Tabel 7 Penyebaran manfaat berdasarkan pengeluaran

Pengeluaran (Rp) Jumlah Manfaat utama berkunjung (%)

orang Menghilangkan lapar

Peroleh

Berdasarkan sumber informasi, fokus perhatian konsumen adalah suasana yang nyaman dengan persentase 30 persen, variasi menu 26 persen dan harga 19 persen. Data dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8 Pencarian Informasi

No Pencarian Informasi Jumlah (%) No Pencarian Informasi Jumlah (%)

2 Sumber Informasi

Teman

Sumber : Data primer diolah,2014

Berdasarkan usia, fokus perhatian konsumen usia 17 tahun sampai 28 tahun adalah suasana. Fokus perhatian berdasarkan pengeluaran secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9 Penyebaran fokus perhatianberkunjung berdasarkan usia

Usia (tahun)

Fokus perhatian berkunjung (%) Jumlah

orang Pelayanan Harga Variasi menu Kebersihan resto Suasana Lainnya

17 – 22 60 11.7 21.7 26.6 10 30 0

23 – 28 23 8.7 13 34.8 4.3 34.8 4.3

29 – 34 7 0 28.6 14.3 28.6 28.6 0

35 – 40 7 0 28.6 14.3 42.9 14.3 0

>40 3 66.7 0 0 33.3 0 0

Sumber : Data primer diolah,2014

(25)

Tabel 10 Penyebaran fokus perhatian berkunjung berdasarkan status

Status Jumlah Fokus perhatian berkunjung (%)

orang Pelayanan Harga Variasi menu Kebersihan resto Suasana Lainnya

Menikah 26 7.7 23.1 26.9 23.1 19.2 0

Belum

Menikah 74 12.2 18.9 73.1 9.5 32.4 1.4

Sumber : Data primer diolah,2014

Berdasarkan pengeluaran, fokus perhatian pengunjung paling dominan adalah suasana restoran. Fokus perhatian berdasarkan usia secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11 Penyebaran fokus perhatian berdasarkan pengeluaran

Pengeluaran (Rp)

Fokus perhatian berkunjung (%) Jumlah

orang Pelayanan Harga Variasi menu Kebersihan resto Suasana Lain

<= 500.000 13 7.7 23.1 7.7 23.1 38.5 0

Sumber : Data primer diolah,2014

Evaluasi Alternatif

Pertimbangan utama yang konsumen mengunjungi DG adalah lokasi yang strategis. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12 Evaluasi Alternatif Pindah ke resto lain Lainnya

7 92 1

Sumber : Data primer diolah,2014

(26)

Tabel 13 Penyebaran sikap konsumen jika DG tutup berdasarkan usia

Usia (tahun) Sikap konsumen jika resto tutup (%)

Jumlah orang Batal niat makan Pindah ke resto lain Lainnya

17-22 60 6.7 93.3 0

23-28 23 13 82.6 4.4

29-34 7 0 100 0

35-40 7 0 100 0

>40 3 0 100 0

Sumber : Data primer diolah,2014

Berdasarkan status, sikap konsumen jika Dapur Geulis tutup mayoritas konsumen yang menikah maupun belum menikah akan pindah ke restoran lain. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14 Penyebaran sikap konsumen jika DG tutup berdasarkan status

Status Jumlah Sikap konsumen jika resto tutup (%)

orang Batal niat makan Pindah ke resto lain Lainnya

Menikah 26 0 100 0

Belum Menikah 74 9.5 89.1 1.4

Sumber : Data primer diolah,2014

Berdasarkan pengeluaran, sikap konsumen jika Dapur Geulis tutup mayoritas konsumen dengan pengeluaran dari Rp 500.000 sampai Rp 6.000.000 ke atas akan pindah ke restoran lain. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15 Penyebaran sikap konsumen jika DG tutup berdasarkan pengeluaran

Pengeluaran (Rp) Jumlah Sikap konsumen jika resto tutup (%) orang Batal niat makan Pindah ke resto lain Lainnya

<= 500.000 13 23.1 76.9 0

500.001-2.000.000 47 6.4 93.6 0

2.000.001-4.000.000 27 3.7 92.6 3.7

4.000.001-6.000.000 10 0 100 0

>6.000.000 3 0 100 0

Sumber: Data primer diolah, 2014

Keputusan pembelian

Berdasarkan usia, konsumen mengunjungi DG mayoritas pada malam hari. Berdasarkan usia, jam kunjungan ke DG dapat dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16 Penyebaran Jam kunjungan ke Dapur Geulis berdasarkan usia

Usia (tahun) Jumlah orang Pagi/siang Jam berkunjung (%) Sore Malam

17-22 60 26.7 28.3 45

23-28 23 13 34.8 52.2

(27)

Lanjutan Tabel 16

Usia (tahun) Jumlah orang Pagi/siang Jam berkunjung (%) Sore Malam

35-40 7 28.6 28.6 42.9

>40 3 0 0 100

Berdasarkan status, konsumen mengunjungi DG mayoritas pada malam hari baik menikah maupun belum menikah. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 17.

Tabel 17 Penyebaran Jam kunjungan ke DG berdasarkan status

Status Jumlah orang Pagi/siang Jam berkunjung (%) Sore Malam

Menikah 26 23.1 23.1 53.8

Belum menikah 74 21.6 32.4 46

Berdasarkan pengeluaran, konsumen mengunjungi DG mayoritas pada malam hari mulai dari konsumen dengan pengeluaran Rp 500.000 sampai Rp 6.000.000 ke atas. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 18.

Tabel 18 Penyebaran Jam kunjungan ke DG berdasarkan pengeluaran

Pengeluaran (Rp) Jumlah Jam kunjungan (%)

orang Pagi/siang Sore Malam

Keputusan pembelian pada DG berdasarkan cara memutuskan berkunjung, dan pengaruh berkunjung dapat dilihat pada Tabel 19.

Tabel 19 Keputusan Pembelian

No Keputusan Pembelian Jumlah (%) No Keputusan Pembelian Jumlah (%)

1 Cara berkunjung

Tanpa terencana

2 Pengaruh berkunjung

Keluarga

Sumber : Data primer diolah,2014

Pasca Pembelian

(28)

Tabel 20 Penyebaran tingkat kepuasan konsumen DG berdasarkan usia

Usia (tahun) Jumlah orang Puas Tingkat kepuasan (%) Biasa saja Tidak puas

17-22 60 68.3 30 1.7

23-28 23 47.8 52.2 0

29-34 7 71.4 28.6 0

35-40 7 42.9 57.1 0

>40 3 100 0 0

Berdasarkan status, tingkat kepuasan mayoritas konsumen yang menikah menyatakan puas sedangkan konsumen yang belum menikah merasakan tidak puas sebesar 1,4 persen. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 21.

Tabel 21 Penyebaran tingkat kepuasan konsumen DG berdasarkan status

Status Jumlah Tingkat kepuasan (%)

orang Puas Biasa saja Tidak puas

Menikah 26 61.5 38.5 0

Belum menikah 74 63.5 35.1 1.4

Berdasarkan pengeluaran,tingkat kepuasan mayoritas konsumen menyatakan puas. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 22.

Tabel 22 Penyebaran tingkat kepuasan konsumen DG berdasarkan pengeluaran

Pengeluaran (Rp) Tingkat kepuasan (%)

Jumlah orang Puas Biasa saja Tidak puas

<= 500.000 13 53.8 46.2 0

500.001- 2.000.000 47 59.6 38.3 2.1

2.000.001- 4.000.000 27 66.7 33.3 0

4.000.001-6.000.000 10 70 30 0

>6.000.000 3 100 0 0

Berdasarkan usia, mayoritas konsumen mulai usia 17 tahun – 40 tahun akan merekomendasikan ke konsumen lain. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 23.

Tabel 23 Penyebaran merekomendasikan DG berdasarkan usia

Usia Jumlah orang Merekomendasikan konsumen lain (%) Ya Tidak

17-22 60 91.7 8.3

23-28 23 95.7 4.3

29-34 7 85.7 14.3

35-40 7 85.7 14.3

>40 3 100 0

(29)

Tabel 24 Penyebaran merekomendasikan DG berdasarkan status

Status Merekomendasikan konsumen lain (%)

Jumlah orang Ya Tidak

Menikah 26 88.5 11.5

Belum Menikah 74 93.2 6.8

Berdasarkan pengeluaran, mayoritas konsumen merekomendasikan ke konsumen lain. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 25.

Tabel 25 Penyebaran merekomendasikan DG berdasarkan pengeluaran

Pengeluaran (Rp) Merekomendasikan konsumen lain (%)

Jumlah orang Ya Tidak

Secara singkat, tingkat kepuasan, kemungkinan berkunjung kembali ke DG dan merekomendasikan DG ke konsumen lain dapat dilihat pada Tabel 26.

Tabel 26 Pasca Pembelian

No Pasca Pembelian Jumlah (%) No Pasca Pembelian Jumlah (%) Pindah ke resto lain Lainnya

Sumber : Data primer diolah,2014

Analisis Sikap Konsumen terhadap Multiatribut Dapur Geulis

Pengukuran sikap konsumen terhadap atribut dapat menggunakan model Fishbein. Model ini mengemukakan bahwa suatu sikap konsumen terhadap objek tergantung pada atribut yang dimiliki objek tersebut, yaitu atribut tingkat kepentingan dan tingkat kepercayaan.

Analisis Evaluasi Atribut

(30)

Tabel 27 Atribut tingkat evaluasi kepentingan terhadap DG

No Atribut Frekuensi tiap nilai skala Total

-2 -1 0 +1 +2

1 Kebersihan Alat Makan 0 1 11 17 71 1.58

2 Cita Rasa 1 0 13 26 60 1.44

3 Sikap Pegawai 1 0 14 29 56 1.39

4 Harga 0 1 16 34 49 1.31

5 Suasana Restoran 0 2 13 38 47 1.30

6 Proses Penyajian 0 2 17 39 42 1.21

7 Kelengkapan Fasilitas 0 0 22 36 42 1.20

8 Variasi Menu 2 0 17 41 40 1.17

9 Desain Ruangan 1 2 15 50 32 1.10

10 Kemudahan Parkir 1 1 20 43 35 1.10

11 Penampilan Pegawai 0 1 26 41 32 1.04

12 Lokasi 0 1 19 56 24 1.03

13 Porsi Makanan/minuman 1 0 28 40 31 1.00

14 Transaksi/Pembayaran 0 2 26 44 28 0.98

15 Cara Promosi 1 3 38 46 12 0.65

Berdasarkan hasil riset, semua atribut bernilai positif. Hal ini menunjukan bahwa semua atribut pada DG adalah penting untuk dievaluasi. Dari 15 atribut, kebersihan alat makan memiliki nilai terbesar. Hal ini menunjukan bahwa konsumen menganggap atribut ini adalah atribut terpenting untuk dievaluasi.

Analisis Tingkat Kepercayaan

Tingkat kepercayaan merupakan seberapa besar rasa kepercayaan konsumen terhadap atribut yang melekat pada objek tertentu. Skor tiap atribut dapat dilihat pada Tabel 28.

Tabel 28 Atribut tingkat kepercayaan terhadap DG

No Atribut -2 Frekuensi tiap nilai skala -1 0 +1 +2 Total

1 Suasana Restoran Nyaman 0 1 11 53 35 1.22

2 Lokasi Strategis 0 0 13 54 33 1.20

3 Desain Ruangan menarik 0 0 23 51 26 1.03

4 Peralatan Makan Bersih 1 1 24 45 29 1.00

5 Cita Rasa enak 0 3 25 47 25 0.94

6 Sikap Pegawai Ramah 0 2 26 48 24 0.94

(31)

Lanjutan Tabel 28

No Atribut -2 Frekuensi tiap nilai skala -1 0 +1 +2 Total

8 Transaksi/Pembayaran Mudah 0 0 33 50 17 0.84

9 Penampilan Pegawai Menarik 1 0 37 41 21 0.81

10 Proses Penyajian Cepat 1 4 29 46 20 0.80

11 Porsi Makanan/minuman pas 1 2 37 45 15 0.71

12 Fasilitas Lengkap 0 7 42 32 19 0.63

13 Harga Murah/Terjangkau 2 11 36 27 24 0.60

14 Cara Promosi Menarik 1 5 50 32 12 0.49

15 Parkir Luas 2 14 38 31 15 0.43

Berdasarkan hasil riset, semua atribut bernilai positif. Hal ini menunjukan bahwa konsumen menganggap semua atribut pada DG bernilai baik. Dari 15 atribut, suasana restoran yang nyaman adalah atribut yang nilainya terbesar. Hal ini menunjukan bahwa konsumen meyakini bahwa DG memiliki suasana restoran yang nyaman.

Analisis Sikap Konsumen

Analisis sikap konsumen terhadap multiatribut menggunakan Analisis Fisbein yaitu mengalikan skor tingkat evaluasi kepentingan terhadap skor tingkat kepercayaan (Ao= ei*bi). Analisis Fishbein dapat dilihat pada Tabel 29.

Tabel 29 Analisis Fishbein

No Atribut Skor Evaluasi (ei) Kepercayaan Skor

(bi) (ei *bi)

1 Porsi Makanan/minuman 1.00 0.71 0.71

2 Variasi Menu 1.17 0.90 1.05

3 Cita Rasa 1.44 0.94 1.35

4 Harga 1.31 0.60 0.79

5 Cara Promosi 0.65 0.49 0.32

6 Suasana Restoran 1.30 1.22 1.59

7 Lokasi 1.03 1.20 1.24

8 Desain Ruangan 1.10 1.03 1.13

9 Sikap Pegawai 1.39 0.94 1.31

10 Penampilan Pegawai 1.04 0.81 0.84

11 Proses Penyajian 1.21 0.80 0.97

12 Transaksi/Pembayaran 0.98 0.84 0.82

13 Kemudahan Parkir 1.10 0.43 0.47

14 Kelengkapan Fasilitas 1.20 0.63 0.76

15 Kebersihan Alat Makan 1.58 1.00 1.58

(32)

Berdasarkan Tabel 23, sikap konsumen secara keseluruhan (Ao) memiliki

total skor 14,93. Untuk mengetahui sikap konsumen itu berada pada skala penilaian yang mana, maka dihitung terlebih dahulu skor maksimum untuk sikap dapat dilihat pada Tabel 30.

Tabel 30 Nilai sikap maksimum (Ao maksimum)

No Atribut Skor Evaluasi (ei) Keyakinan ideal (KI) (ei*KI)

1 Porsi Makanan/minuman 1.00 2 2

2 Variasi Menu 1.17 2 2.34

3 Cita Rasa 1.44 2 2.88

4 Harga 1.31 2 2.62

5 Cara Promosi 0.65 2 1.3

6 Suasana Restoran 1.30 2 2.6

7 Lokasi 1.03 2 2.06

8 Desain Ruangan 1.10 2 2.2

9 Sikap Pegawai 1.39 2 2.78

10 Penampilan Pegawai 1.04 2 2.08

11 Proses Penyajian 1.21 2 2.42

12 Transaksi/Pembayaran 0.98 2 1.96

13 Kemudahan Parkir 1.10 2 2.2

14 Kelengkapan Fasilitas 1.20 2 2.4

15 Kebersihan Alat Makan 1.58 2 3.16

Total 35

Karena rentang skor (+2) sebagai sangat baik dan (-2) sebagai sangat tidak baik, maka rentang nilai sikap maksimum adalah (35) dan minimum (-35).

(-2) (-1) 0 (1) (2)

x____________x__________x___________ x_____________x (-35) (-23,34) (-17,5)(-11,67) 0 (11,67) (17,5) (23,34) (35)

STB TB KB CB B SB

Berdasarkan skala di atas, maka hasil riset sikap nilai 14,93 masuk ke dalam kategori mendekati baik karena berada pada rentang 11,67 sampai 23,34.

Implikasi Manajerial

Implikasi manajerial riset ini terdiri atas STP (segmentasi, targeting dan positioning). Berdasarkan hasil riset, segmentasi DG berdasarkan demografis dengan gender mayoritas wanita dan target untuk remaja. Positioning yang diperoleh berdasarkan sikap konsumen terhadap atribut DG adalah tempat dengan suasana yang nyaman.

(33)

bukti fisik seperti peralatan makan adalah atribut evaluasi kepentingan yang memiliki nilai besar. Hal ini menunjukan bahwa konsumen menganggap penting atribut tersebut tapi pada nilai tingkat kepercayaan, atribut ini tidak termasuk dalam peringkat tiga tertinggi. Hal ini menunjukan bahwa pihak manajamen DG perlu melakukan peningkatan kebersihan peralatan makan dan pendukungnya.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Karakteristik konsumen DG mayoritas wanita. Berdasarkan usia, konsumen mayoritas remaja berusia 17 sampai 22 tahun dan berdomisili di Bogor. Konsumen mayoritas berstatus lajang dan tingkat pendidikan terakhir adalah sekolah menengah atas dengan pengeluaran rata-rata per bulan Rp 500.000 sampai Rp 2.000.000.

Pada proses pengambilan keputusan pembelian, alasan utama konsumen berkunjung adalah tempat yang menarik dan manfaat utama yang dicari untuk memperoleh suasana yang nyaman. Sumber informasi tentang DG mayoritas dari informasi teman (word of mouth) dan papan promosi. Pertimbangan konsumen berkunjung karena lokasi yang strategis. Mayoritas konsumen akan pindah ke resto lain jika harga rata-rata menu naik. Konsumen merasa puas terhadap DG dan bersedia merekomendasikan ke konsumen lain.

Pada tingkat kepercayaan tertinggi adalah suasana restoran nyaman dan terendah adalah parkir kurang luas. Pada evaluasi atribut, hal yang perlu diperbaiki adalah cara promosi, kemudahan parkir, porsi makanan, kelengkapan fasilitas, harga, transaksi, penampilan pegawai dan proses penyajian. Secara keseluruhan, DG merupakan restoran kategori mendekati baik sesuai dengan analisis sikap multiatribut Fishbein.

Saran

1. DG sebaiknya mempertahankan suasana restoran yang nyaman dengan cara live show pada akhir pekan

2. DG sebaiknya lebih meningkatkan cara promosi melalui sosial media, radio, dan surat kabar

(34)

DAFTAR PUSTAKA

Afmagama. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen dalam Pembelian Jasa (Studi Kasus Fit For Two Fitness Center Bogor) [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

[BPS] Badan Pusat Statistik Kota Bogor. 2014. Ekonomi Kota Bogor. [internet]. [diunduh 03 Mei 2014]. Tersedia pada http://www.kotabogor.go.id

Dinarti. 2011. Analisis Proses Keputusan Pembelian dan Preferensi Konsumen terhadap restoran Sangkuriang [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

[DPKKB] Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor. 2013. Bogor (ID): Pariwisata Kota Bogor.

Engel JF, Blackwell RD, Miniard PW. 1994. Perilaku Konsumen (Terjemahan). Jilid 1. Jakarta (ID): Binarupa Aksara.

Engel JF, Blackwell RD, Miniard PW. 1995. Perilaku Konsumen (Terjemahan). Jilid 2. Jakarta (ID): Binarupa Aksara.

Erythriana. 2011. Analisis Perilaku Konsumen dalam Keputusan Pembelian Restoran Daiji Ramen [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Kotler P, Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Ed ke-13 Jilid 1. Jakarta (ID):

Erlangga.

Lovelock CH, Wright LK. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta (ID): Indeks.

Narim AP. 2011. Restoran. ISI Denpasar [internet]. [diunduh 05 Mei 2014]. Tersedia pada http://www.isi-dps.ac.id

Rifai. 2010. Analisis Perilaku Konsumen dalam Keputusan Pembelian di Restoran De Leuit [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor

Simamora, B. 2005. Riset Pemasaran: Falsafah, Teori dan Aplikasi. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung (ID): Alfabetha

Sumarwan U. 2011. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran, Edisi 2. Bogor (ID): Ghalia Indonesia.

Tjiptono F. 2004. Pemasaran Jasa. Malang (ID): Bayumedia Publishing

Ulfah. 2011. Analisis Perilaku Konsumen dalam Proses Keputusan Pembelian Fastron PT. Pertamina [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Umar H. 2003. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta (ID):

(35)
(36)
(37)

Lampiran 1 Kuisioner p

Kuisioner ini digunakan sebagai alat untuk membantu proses pengumpulan data dan sebagai bahan penyusunan skripsi yang berjudul

“Analisis Perilaku Konsumen dalam Proses Keputusan Pembelian

Oleh : Hendra Saputra (H24124061) Mahasiswa Program Alih Jenis Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajamen

Institut Pertanian Bogor 2014 Diharapkan kesediaan

dengan benar dan lengkap. Semua data ini akan terjag kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i, Saya ucapkan

Bagian 1. Screening

1. Pernahkah Anda membeli produk makanan/minuman di Dapur Geulis? a. Ya b. Tidak (Stop wawancara)

2. Berapa kali kah Anda membeli produk makanan/minuman di Dapur Geulis? a. Sekali (stop wawancara)

Bagian 2. Identitas Responden

1. Nama :___

2. No. HP :______________________ 3. Jenis Kelamin : a. Pria

8. Pengeluaran rata –rata per bulan untuk keseluruhan kebutuhan: a. ≤Rp 500.000

b. Rp 500.001 – Rp 2.000.000 c. Rp 2.000.001 - Rp 4.000.000 d. Rp 4.000.001 – Rp 6.000.000 e. > Rp 6.000.00

9. Pekerjaan : a. Pelajar/Mahasiswa c.PNS b. Karyawan

penelitian

KUISIONER PENELITIAN

Kuisioner ini digunakan sebagai alat untuk membantu proses pengumpulan data sebagai bahan penyusunan skripsi yang berjudul

Analisis Perilaku Konsumen dalam Proses Keputusan Pembelian Pada Dapur Geulis”

Oleh : Hendra Saputra (H24124061) Mahasiswa Program Alih Jenis Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajamen

Institut Pertanian Bogor 2014

Diharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi kuesioner ini benar dan lengkap. Semua data ini akan terjaga dengan aman. Atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i, Saya ucapkanterima kasih.

Pernahkah Anda membeli produk makanan/minuman di Dapur Geulis? b. Tidak (Stop wawancara)

Berapa kali kah Anda membeli produk makanan/minuman di Dapur Geulis? Sekali (stop wawancara) b. dua kali atau lebih

. Identitas Responden

______________________ (Jika berkenan)

a. Menikah b. Belum Menikah

rata per bulan untuk keseluruhan kebutuhan: Rp 2.000.000

Rp 4.000.000 Rp 6.000.000

: a. Pelajar/Mahasiswa c.PNS

b. Karyawan d.Lainnya,sebutkan….

Kuisioner ini digunakan sebagai alat untuk membantu proses pengumpulan data Analisis Perilaku Konsumen dalam Proses Keputusan Pembelian

uk mengisi kuesioner ini a dengan aman. Atas

Pernahkah Anda membeli produk makanan/minuman di Dapur Geulis? Berapa kali kah Anda membeli produk makanan/minuman di Dapur Geulis?

(38)

Lanjutan Lampiran 1

Bagian 3.Proses Pengambilan keputusan

Petunjuk: Berilah tanda silang (X) pada jawaban Anda. a. Pengenalan Kebutuhan

1. Alasan utama yang membuat saya tertarik untuk membeli produk Dapur Geulis adalah:

a. Rasa lapar c. Tempatnya menarik e. Sekedar mencoba b. Harga terjangkau d. Lainya, sebutkan…..

2. Manfaat utama yang saya peroleh saat berkunjung ke Dapur Geulis a. Menghilangkan rasa lapar c. Sebagai gaya hidup b. Memperoleh suasana yang nyaman d. lainnya, sebutkan…… b. Pencarian Informasi

3. Saya mengetahui informasi tentang Dapur Geulis dari (jawaban boleh lebih dari 1) :

a. Teman/Pacar c. Keluarga/saudara e. Lainnya, sebutkan….. b.Media cetak d. Papan promosi

4. Menurut sumber informasi, hal yang saya perlu ketahui tentang Dapur Geulis adalah (jawaban boleh lebih dari satu):

a. Pelayanan

b. Harga produk yang ditawarkan (makanan dan minuman) c. Variasi (jenis) makanan dan minuman

d. Kebersihan restoran e. Suasana yang nyaman f. Lainnya, sebutkan….. c. Evaluasi Alternatif

5. Saya mengunjungi Dapur Geulis berdasarkan pertimbangan utama… a. Pelayanan yang baik

b. Harga terjangkau

c. Cita rasa makanan dan minuman d. Lokasi strategis dan terjangkau e. Suasana nyaman

f. Lainnya, sebutkan

6. Jika Dapur Geulis tutup pada saat akan berkunjung, saya akan… a. Membatalkan niat makan ( akan mengunjungi Dapur Geulis di hari

berikutnya)

b. Mengunjungi tempat makan lainnya pada saat itu c. Lainnya, sebutkan

d. Keputusan Pembelian

7. Saya memutuskan untuk mengunjungi Dapur Geulis dengan cara a. Tanpa terencana (dadakan atau niat membeli secara tiba-tiba) b. Terencana (sudah direncanakan dari jauh jauh hari)

(39)

Lanjutan Lampiran 1

8. Tujuan utama saya memutuskan untuk mengunjungi Dapur Geulis adalah: a. Makan dan minum

b. Bertemu dengan client/meeting (keperluan pekerjaan) c. Berkumpul denga keluarga/teman (hangout/nongkrong) d. Lainnya, sebutkan….

9. Saya mengunjungi Dapur Geulis dipengaruhi oleh:

a. Inisiatif pribadi b. Keluarga c. Teman/Pacar d. Lainnya 10.Saya berkunjung ke Dapur Geulis pada biasanya pada saat

a. Hari Kerja b. Hari Libur c. Tidak menentu

11.Saya berkunjung ke Dapur Geulis pada biasanya pada waktu (jawaban boleh lebih dari 1)

a. Pagi/siang b. Sore c. Malam

12.Saya berkunjung ke Dapur Geulis biasanya dengan

a. Keluarga b. Teman/Pacar c. Rekan kerja d. Lainnya, sebutkan…. e. Evaluasi Pasca Pembelian (Hasil)

13.Setelah berkunjung ke Dapur Geulis, secara keseluruhan saya merasa a. Puas b. biasa saja c. Tidak puas

14.Jika harga rata-rata menu Dapur Geulish meningkat, maka saya a. Tetap membeli b. Pindah ke restoran lain c. Lainnya,sebutkan... 15.Setelah membeli di Dapur Geulis, maka saya akan melakukan pembelian

selanjutnya (berkunjung kembali)

a. Setuju b. Tidak (tidak akan berkunjung lagi)

16.Setelah membeli di Dapur Geulis, maka saya akan Rekomendasi ke orang lain.

a. Ya b. Tidak

Bagian 4. Pengukuran Evaluasi Atribut-atribut Produk

A. PENGUKURAN TINGKAT EVALUASI KEPENTINGAN (EVALUASI KONSUMEN TERHADAP DG)

Petunjuk: isilah/berilah tanda silang (x) pada kolom yang sesuai dengan pilihan Anda. Berdasarkan keterangan pilihan berikut:

STP = Sangat Tidak Penting SP = Sangat Penting TP = Tidak Penting P = Penting

(40)

Lanjutan Lampiran 1

No Pernyataan STP TP N P SP

1 Porsi makanan/minuman

2 Variasi Menu makanan/minuman 3 Cita rasa makanan/minuman 4 Harga

5 Cara Promosi 6 Suasana restoran 7 Lokasi

8 Desain ruangan 9 Sikap pegawai 10 Penampilan pegawai 11 Proses penyajian 12 Transaksi/pembayaran 13 Kemudahan Parkir 14 Kelengkapan fasilitas 15 Kebersihan peralatan makan

B. PENGUKURAN TINGKAT KEPERCAYAAN TERHADAP DG

(KENYATAAN YANG DIALAMI KONSUMEN)

Petunjuk: isilah/berilah tanda silang (x) pada kolom yang sesuai dengan pilihan Anda. Berdasarkan keterangan pilihan berikut:

STS = Sangat tidak setuju ; TS = Tidak setuju ; N = Netral S = Setuju ; SS = Sangat Setuju

No Pernyataan STS TS N S SS

1 Porsi makanan/minuman pas

2 Variasi menu makanan/minuman menarik 3 Cita rasa makanan/minuman enak

4 Harga murah/terjangkau 5 Cara promosi menarik 6 Suasana restoran nyaman 7 Lokasi strategis

8 Desain ruangan menarik 9 Sikap pegawai ramah

10 Penampilan pegawai menarik 11 Proses penyajian cepat

12 Transaksi/pembayaran mudah dan cepat 13 Parkir luas

14 Fasilitas lengkap 15 Peralatan makan bersih

(41)

Lampiran 2 Uji validitas atribut evaluasi dan kepercayaan

Atribut Evaluasi ( n = 30 ; α = 10%) Atribut kepercayaan ( n = 30 ; α = 10%)

Lampiran 3 Hasil uji validitas atribut evaluasi dan kepercayaan

Atribut Evaluasi

Atribut kepercayaan

(42)
(43)
(44)
(45)

Lampiran 5 Menu makanan dan minuman DG

MENU MAKANAN DAN MINUMAN DAPUR GEULIS

Makanan

Tradisional food:

 Ayam gepuk @Rp 22.500

 Ayam bakar/goreng @Rp 22.500

 Lalapan @ Rp5000

 Sayur asem @Rp 12.500

 Kangkung balacan @Rp 17.500 Oriental food:

 Mie goreng @Rp 22.500

 Mie tek-tek @Rp 25.000

 Kerang bambu @Rp 20.000 Dessert

 Banana love @Rp 25.000

 Pancake durian @Rp 25.000

 Ice cream durian @25.000 Pizza

 Pizza manis @Rp 20.000

 Tiramisu @Rp 20.000

 Pizza 4 magic @Rp 20.000

Minuman

 Hot tea @Rp 5000

 DG rose @Rp 15.000

 Fruit punch @Rp15.000

 Lychee fizz @Rp15.000

 DG Strawberry @Rp15.000

 Momo caramel @Rp20.000

 Banana smoothie @Rp 20.000

 Teh tarik @Rp 5.000

 Jus guava @Rp 12.500

 Jus melon @Rp15.000

 Jus mangga @Rp15.000

 Soda @ Rp10.000

 Coke @ Rp 10.000

 Greentea @Rp 15.000

Paket Hemat

Paket A1 (Rp 15.000) : ayam goring, nasi, lalapan, sambal, es the manis Paket A2 (Rp 20.000) : ayam bakar, nasi, lalapan, sambal, tahu/tempe, es teh

manis

(46)

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir pada tanggal 27 Juni 1990 di Provinsi Sumatera Barat. Penulis adalah putra ketiga dari empat bersaudara, pasangan Merris Siregar dan Wirna Safrida.

(47)

Gambar

Gambar 1. Laju pertumbuhan ekonomi kota Bogor Gambar
Gambar 2 Proses pengambilan keputusan konsumen (Engel 1994)
Tabel 2 Persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu
Gambar 3 Kerangka pemikiran
+7

Referensi

Dokumen terkait

Produk  –  produk  pengolahan  ikan  patin diantaranya  adalah  ikan  patin  asap  yang  banyak dihasilkan  oleh  propinsi  Sumatera  Selatan.  Secara tradisional 

In this research, the researcher tries to observe the implementation of peer assessment on speaking for the tenth grade students in SMA N 1 Wuryantoro in

I agree that the thesis is to be examined by the board of examiner in the magister of Language Study Post Graduate Program of Surakarta

Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir satu satuan. waktu yang didalamnya tercakup lebih dari satu pokok bahasan,

In other word, there was incr ease of the students’ reading comprehension after treatment by Read, Encode, Annote, Pondering (REAP) Strategy in class.

Dari berbagai literatur yang ada,maka dapat ditarik substansi yang sama tentang definisi politik hukum dimana bahwa politik hukum adalah legal policy atau garis (kebijakan)

Dasar perlunya desain pembelajaran: perbaikan kualitas pembelajaran, pembelajaran dirancang dengan pendekatan sistem, desain pembelajaran harus diacukan pada

La Mort d’Olivier Becaille sedangkan sampel pada penelitian ini adalah sekuen-sekuen dari kedua roman tersebut yang mengandung gagasan unsur naturalisme.. Dengan analisis