• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis perilaku konsumen dalam keputusan pembelian laptop merek Asus (Studi kasus mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis perilaku konsumen dalam keputusan pembelian laptop merek Asus (Studi kasus mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor)"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

(Studi Kasus Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor)

Oleh

SALAFUDDIN AL-AYYUBI

H24080125

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

SALAFUDDIN AL-AYYUBI. Consumer Behavior Analyse of Notebook Asus Buying Decision. Supervised by MA’MUN SARMA.

Business competition among manufacturers of laptop industry are very high to make Asus as a manufacturer and marketer of a fairly large laptop in Indonesia tried to maintain its market share, Asus should know in detail the behavior of consumers which will be the targeting of their products. Data processing is done by descriptive analysis, factor analysis, and analysis of Fishbein multiatribute. Based on the results of the study showed that the majority of respondents' characteristics-sex male, aged 21 years, and is undergoing classes in semester 7. The majority of respondents came from West Java, financial resources come from parents with average income of Rp. 500,001.00 - Rp. 1,000,000.00. Based on factor analysis, showed that the purchase of a laptop Asus affected by five major factors, there are seller influence factor , the factor of experience using different brands of laptops, feature factor, factor of status as a student, and a friend of factors influence. In the analysis of consumer attitudes, attributes are a major consideration in their buying decision is product quality, product benefits and features of products. Attributes which not considered to be most important is the color of the product. Consumer attitudes toward the attributes possessed Asus laptop can be good.

(3)

SALAFUDDIN AL-AYYUBI. H24080125. Analisis Perilaku Konsumen dalam Keputusan Pembelian Laptop Merek Asus (Studi Kasus: Mahasiswa S1 Institut

Pertanian Bogor). Di bawah bimbingan MA’MUN SARMA.

Persaingan bisnis antara produsen laptop yang sangat ketat membuat Asus

sebagai produsen dan pemasar laptop yang cukup besar di Indonesia berusaha

untuk mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasarnya. Dalam rangka

meningkatkan pangsa pasarnya, manajemen Asus hendaknya mengetahui secara

detail perilaku konsumen yang akan menjadi targeting produknya. Perilaku konsumen tersebut meliputi karakteristik konsumen, proses pengambilan

keputusan konsumen, faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian

konsumen, serta sikap konsumen laptop merek Asus. Berdasarkan pengetahuan

konsumen tentang laptop merek Asus, maka pihak manajemen Asus akan mampu

melihat bagaimana perilaku konsumen terhadap laptop merek Asus, termasuk

keputusan pembeliannya, sehingga Asus dapat mempertahankan dan

meningkatkan pangsa pasarnya.

Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengidentifikasi karakteristik mahasiswa

S1 IPB sebagai konsumen laptop merek Asus, 2) mengidentifikasi proses

keputusan pembelian yang dilakukan mahasiswa S1 IPB sebagai konsumen laptop

merek Asus, 3) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan

keputusan mahasiswa S1 IPB sebagai konsumen dalam pembelian laptop merek

Asus, dan 4) menganalisis sikap mahasiswa S1 IPB sebagai konsumen terhadap

atribut yang dimiliki laptop merek Asus.

Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik proporsional sampling dengan sampel sebanyak seratus responden. Pengolahan data dilakukan dengan uji validitas dan reliabilitas, analisis deskriptif, analisis faktor, dan analisis

multiatribut Fishbein. Pengolahan data dibantu dengan Microsoft Excel 2010 dan

(4)

laki-laki (65%), berusia 21 tahun (47%), dan sedang menjalani perkuliahan pada

semester 7 (51%). Mayoritas responden berasal dari daerah Jawa Barat (42%).

Sumber keuangan berasal dari orang tua (63%) dengan pendapatan rata-rata

sebesar Rp. 500.001,00 - Rp. 1.000.000 per bulan (65%).

Berdasarkan hasil dari analisis faktor, didapatkan hasil bahwa keputusan

pembelian laptop Asus dipengaruhi oleh lima faktor utama. Faktor pertama adalah

pengaruh penjual dengan eigenvalue 3,668. Faktor kedua adalah pengalaman menggunakan laptop merek lain (1,490). Faktor ketiga adalah fitur produk

(1,367). Faktor keempat adalah status sebagai mahasiswa (1,141). Faktor kelima

adalah pengaruh teman (1,047).

Pada analisis sikap konsumen menggunakan model multiatribut Fishbein.

Atribut yang menjadi pertimbangan utama dalam keputusan pembelian laptop

Asus adalah mutu dan kualitas produk, manfaat produk, dan fitur produk. Atribut

yang paling tidak dianggap penting oleh konsumen adalah warna produk. Sikap

konsumen terhadap atribut-atribut yang dimiliki oleh laptop Asus dapat dikatakan

baik.

(5)

(Studi Kasus Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

Pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

SALAFUDDIN AL-AYYUBI

H24080125

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(6)

Nama : Salafuddin Al-Ayyubi

NIM : H24080125

Menyetujui, Dosen Pembimbing

(Dr. Ir. Ma’mun Sarma, MS., M.Ec.) NIP. 1958 1122 1985 03 100 2

Mengetahui, Ketua Departemen

(Dr. Ir. Jono M. Munandar, M. Sc) NIP. 1961 0123 1986 01 100 2

(7)

iii

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Salafuddin Al-Ayyubi dilahirkan pada tanggal 3 Oktober

1989 di Jakarta. Penulis merupakan anak kedua dari lima bersaudara pasangan

Bapak Prijatno dan Ibu Suparyani.

Penulis mengawali pendidikan formal di SD Negeri 9 Harapan Jaya pada

tahun 1996-2002. Pada tahun 2002-2005, penulis melanjutkan pendidikan

menengah pertama di SMP Negeri 5 Bekasi. Kemudian, penulis menempuh

pendidikan menengah atas pada tahun 2005-2008 dengan pendidikan formal di

SMA Negeri 4 Bekasi. Penulis melanjutkan pendidikan tinggi pada tahun 2008 di

Institut Pertanian Bogor melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk

Perguruan Tinggi Negeri), diterima di Departemen Manajemen, Fakultas

Ekonomi dan Manajemen.

Selama mengikuti kegiatan perkuliahan, penulis aktif di berbagai

organisasi dan kepanitiaan antara lain sebagai Ketua Pelaksana MAKRAB

(Malam Keakraban Manajemen) tahun 2010, Presidium COAST (Club of Art and Sport) FEM IPB periode 2010-2011, Staff Departemen Budaya Seni BEM FEM IPB Kabinet Sinergi periode 2010-2011, Ketua Divisi Publikasi dan Dokumentasi

Bogor Art Festival 2011, serta sebagai pengurus Bidang PTKP HMI Komisariat

(8)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan

hidayah-Nya yang memberikan kemudahan dan kelancaran kepada penulis

sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik. Adapun judul dari skripsi

penelitian ini yaitu “Analisis Perilaku Konsumen dalam Keputusan Pembelian

Laptop Asus (Studi Kasus Mahasiswa S1 IPB)”. Skripsi ini disusun sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen

Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Penulis menyadari berbagai kelemahan dan keterbatasan yang ada,

sehingga terbuka kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penulisan skripsi ini.

Penulis sangat memerlukan kritik dan saran yang membangun dari pembaca

skripsi ini, untuk penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi berbagai pihak, khususnya pihak yang terkait dalam penelitian ini.

Bogor, Maret 2013

(9)

v

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan limpahan rahmat, karunia dan nikmat-Nya yang senantiasa

mengiringi perjalanan hidup penulis, terutama dalam penyelesaian skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Ir. Ma‟mun Sarma, MS., M.Ec. selaku dosen pembimbing yang telah

banyak meluangkan waktunya dengan penuh kesabaran untuk memberikan

bimbingan dan memberikan saran dalam penyusunan skripsi ini.

2. Drs. Edward Siregar, SE., MM. dan M. Saefudin, S.Tp, M.Si yang telah

bersedia menjadi dosen penguji bagi penulis.

3. Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc selaku ketua Departemen Manajemen.

Seluruh staff pengajar dan karyawan/i Departemen Manajemen, FEM IPB

yang telah membantu memfasilitasi segala keperluan kuliah dan birokrasi

yang harus diselesaikan penulis.

4. Kedua orang tua tercinta, H. Prijatno dan Hj. Suparyani atas segala do‟a, cinta,

kasih sayang, dukungan moral maupun materi bagi penulis yang mengalir

sepanjang dunia berotasi.

5. Kakak dan adik-adikku tersayang (Muam, Mamonk, Anis, Aisyah), terima

kasih atas segala do‟a dan dukungannya.

6. Keluarga BudSen (Aci, Ajeng, Jombang, Lutfhan, Rian, Soni, Wahid) atas

bantuan, dukungan, semangat, do‟a, dan kebersamaanya selama ini.

7. Teman - teman hebat di BEM FEM Kabinet Sinergi yang telah saling berbagi

dan memberikan pengalaman berharga dalam berorganisasi.

8. Teman - teman hebat di HMI Komisariat FEM Cabang Bogor, YAKUSA!!!

Yakin Usaha Sampai.

9. Teman - teman satu bimbingan (Ari, Icha, Rahmat, Ratna, Ria, Sylva, Thia,

dan Vania) terimakasih dukungan dan bantuannya.

10.Teman – teman di Kingston dan Garuda yang telah memberikan rumah kedua,

(10)

vi

11.Keluarga Manajemen 45 serta FEM atas segala dukungan dan semangat untuk

penulis, terimakasih atas semua kenangan indah selama tiga tahun yang tak

terlupakan semoga kekeluargaan kita ke depannya tetap terjaga.

12.Seluruh responden yang sudah membantu penulis untuk mendapatkan data

primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

Terakhir pada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

yang telah membantu dan mendukung selama perkuliahan dan penyusunan

(11)

vii

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRACT

RINGKASAN

RIWAYAT HIDUP ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Definisi tentang Laptop ... 6

2.2 Definisi Produk ... 8

2.2.1 Klasifikasi Produk ... 9

2.2.2 Atribut Produk ... 11

2.3 Definisi Konsumen ... 11

2.3.1 Sikap Konsumen ... 12

2.3.2 Perilaku Konsumen ... 12

2.4 Proses Pengambilan Keputusan Konsumen ... 13

2.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian ... 16

2.6 Analisis Deskriptif ... 17

2.7 Analisis Faktor ... 18

2.8 Analisis Multiatribut Fishbein ... 18

(12)

viii

III. METODE PENELITIAN ... 22

3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual ... 22

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 22

3.3 Jenis dan Sumber Data ... 23

3.4 Jumlah dan Metode Penarikan Sampel ... 24

3.5 Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 26

3.5.1 Uji Instrumen ... 27

3.5.2 Analisis Deskriptif ... 29

3.5.3 Analisis Faktor ... 29

3.5.4 Analisis Multiatribut Fishbein ... 30

IV. PEMBAHASAN ... 32

4.1 Sejarah dan Gambaran Umum Perusahaan Asus ... 32

4.1.1 Visi dan Misi Asus ... 33

4.1.2 Produk Asus ... 34

4.2 Karakteristik Responden ... 36

4.2.1 Jenis Kelamin ... 36

4.2.2 Usia ... 36

4.2.3 Semester ... 37

4.2.4 Sumber Keuangan ... 38

4.2.5 Asal Daerah ... 38

4.2.6 Pendapatan per Bulan ... 38

4.3 Proses Pengambilan Keputusan ... 39

4.3.1 Pengenalan Kebutuhan ... 39

4.3.2 Pencarian Informasi ... 42

4.3.3 Evaluasi Alternatif ... 44

4.3.4 Keputusan Pembelian ... 47

4.3.5 Evaluasi Pasca Pembelian ... 50

4.4 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi keputusan pembelian Laptop Merek Asus ... 53

4.5 Analisis Sikap Konsumen dengan Model Fishbein ... 58

4.6 Implikasi Manajerial ... 61

(13)

ix

5.1 Kesimpulan ... 64

5.2 Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 66

(14)

x

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Penjualan laptop berdasarkan segmennya pada tahun 2009-2010

di Indonesia ... 2

2. Pangsa pasar laptop di Indonesia pada tahun 2012 ... 3

3. Populasi mahasiswa Strata-1 IPB per 30 Oktober 2012 ... 25

4. Sebaran responden masing-masing fakultas ... 26

5. Ringkasan nilai MSA ... 54

6. Ringkasan tabel communalities ... 55

7. Faktor yang terbentuk serta variabel pencirinya ... 57

8. Evaluasi kepentingan responden terhadap atribut laptop ... 59

9. Kekuatan kepercayaan responden terhadap kinerja atribut laptop merek Asus ... 60

(15)

xi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Model perilaku konsumen ... 13

2. Diagram proses pengambilan keputusan ... 14

3. Model perilaku keputusan pembelian ... 17

4. Kerangka pemikiran penelitian ... 23

5. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin ... 36

6. Karakteristik responden berdasarkan usia ... 36

7. Karakteristik responden berdasarkan semester ... 37

8. Karakteristik responden berdasarkan sumber keuangan ... 38

9. Karakteristik responden berdasarkan asal daerah ... 38

10.Karakteristik responden berdasarkan pendapatan ... 39

11.Sebaran responden berdasarkan manfaat ... 40

12.Sebaran responden berdasarkan motivasi ... 41

13.Sebaran responden berdasarkan halangan pembelian ... 41

14.Sebaran responden berdasarkan sumber informasi ... 42

15.Sebaran responden berdasarkan sumber informasi utama ... 43

16.Sebaran responden berdasarkan perhatian yang didapatkan ... 44

17.Sebaran responden berdasarkan pertimbangan utama ... 45

18.Sebaran responden berdasarkan pembelian laptop lain ... 45

19.Sebaran responden berdasarkan pertimbangan dari penggunaan laptop merek lain ... 46

20.Sebaran responden berdasarkan tempat pembelian ... 47

21.Sebaran responden berdasarkan alasan pemilihan tempat beli .... 48

22.Sebaran responden berdasarkan cara pembelian ... 49

23.Sebaran responden berdasarkan keterlibatan pengaruh orang lain dalam pembelian ... 49

24.Sebaran responden berdasarkan situasi dalam pembelian ... 50

25.Sebaran responden berdasarkan lama penggunaan laptop ... 51

(16)

xii

(17)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Kuesioner Penelitian ... 69

2. Hasil Uji Validitas Analisis Faktor ... 74

3. Hasil Uji Reliabilitas Analisis Faktor ... 75

4. Uji Validitas Evaluasi Kepentingan ... 76

5. Uji Validitas Kekuatan Kepercayaan ... 77

6. Uji Reliabilitas Evaluasi Kepentingan ... 78

7. Uji Reliabilitas Kekuatan Kepercayaan ... 79

8. Tabel KMO ... 80

9. Tabel Anti Image Matrices ... 81

10.Tabel Communalities ... 82

11.Tabel Total Variance Explained ... 83

12.Tabel Component Matrix ... 84

(18)

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan dan kemajuan teknologi menyebabkan perubahan yang

cukup signifikan pada kehidupan manusia. Perubahan tersebut meliputi

nilai-nilai peradaban dan kebudayaan yang dianut masyarakat, termasuk pada

penggunaan komputer. Pada awalnya, komputer digunakan hanya untuk

menghitung. Seiring berjalannya waktu, teknologi komputer semakin

berkembang. Komputer tidak hanya berfungsi untuk menghitung, tetapi juga

berfungsi untuk memproses data, sebagai alat komunikasi, sebagai sarana

informasi, bahkan sebagai media hiburan.

Perkembangan teknologi juga membuat penggunaan komputer dalam

kehidupan sehari-hari menjadi semakin penting. Pergeseran kebutuhan

berdasarkan tingkat kepentingan untuk penggunaan komputer, bergeser dari

kebutuhan tersier menjadi kebutuhan sekunder. Pengguna komputer pun

makin variatif, dari orang dewasa, pelajar, maupun anak-anak banyak yang

sudah mengerti dengan pemakaian komputer. Akibatnya, permintaan akan

komputer pun semakin meningkat. Hal tersebut merupakan peluang bagi para

produsen dan pemasar yang bermain di dalam industri komputer, sehingga

banyak produk-produk komputer, dari mulai software sampai hardware

ditawarkan ke pasar demi memenuhi kebutuhan konsumen.

Belakangan ini, tingkat mobilitas masyarakat semakin tinggi.

Komputer dituntut untuk dapat beradaptasi terkait tingkat kenaikan mobilitas

tersebut. Untuk mengatasi masalah tersebut, banyak perusahaan-perusahaan

komputer menciptakan solusi dengan menawarkan komputer jinjing atau

yang lebih dikenal dengan sebutan laptop ke pasar.

Laptop diperuntukkan sebagai substitusi dari pengunaan komputer.

Dengan adanya laptop, baik itu notebook maupun netbook, masyarakat dapat melakukan substitusi penggunaan komputer di luar rumah atau kantor.

Laptop menjadi barang yang sangat dibutuhkan bagi banyak kalangan

terutama mahasiswa, dosen, pekerja kantor, ataupun para eksekutif yang

(19)

Dengan bentuk yang simpel, ringan, dan mudah dibawa kemana saja

serta mempunyai fungsi yang sama dengan komputer menyebabkan

permintaan laptop semakin meningkat. Peningkatan permintaan berbanding

lurus dengan kenaikan volume penjualan laptop. Berdasarkan data

International Data Corp (IDC), pada kuartal 2010, penjualan laptop

berdasarkan segmen pelanggan melejit 35,45 persen dari 753.000 unit

menjadi 1,02 juta unit. Pada kuartal sebelumnya, penjualan laptop segmen

pelanggan juga menanjak 32,5 persen mencapai 993.000 unit dari penjualan

kuartal 1 2009. Sementara penjualan laptop berdasarkan segmen bisnis juga

terus meningkat tiap kuartalnya seperti yang tersaji pada Tabel 1. 1)

Tabel 1. Penjualan laptop berdasarkan segmennya tahun 2009-2010 di Indonesia

Segmen Pelanggan

Q1 (unit) Q2 (unit) Total (unit)

2009 749.000 753.000 1.502.000

2010 993.000 1.020.000 2.013.000

Pertumbuhan 32% 35% 34%

Sumber : International Data Corp (kompas.com, 2010)

Dari sekian banyaknya produsen laptop yang menawarkan produknya

di Indonesia, terdapat nama Asus sebagai produsen laptop yang cukup besar

dan disegani. Asus yang semula dikenal sebagai brand terbesar untuk pasar

motherboard dunia, kini mulai merambah dan memfokuskan diri pada segmen konsumen lewat sejumlah produk keluarannya. Jika melihat laporan

IDC, posisi perolehan pangsa pasar laptop merek Asus hingga akhir kuartal

pertama 2012 menempati nomor dua di Indonesia dengan perolehan pangsa

pasar sebesar 20 persen. Asus unggul dari Toshiba dan Hewlett Packard yang

berturut-turut menempati peringkat kedua dan ketiga dengan perolehan

pangsa pasar penjualan laptop sebesar 16% dan 11%. Namun, Asus masih

kalah bersaing dengan Acer yang menempati peringkat pertama dengan

1)

(20)

perolehan pangsa pasar sebesar 32 persen. Pangsa pasar penjualan laptop di

Indonesia selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2. 2)

Tabel 2. Pangsa pasar laptop di Indonesia pada tahun 2012 (Kuartal I) Vendor Volume penjualan (unit) Market Share

Acer 321.083 32%

Asus 206.797 20%

Toshiba 159.880 16%

Hewlett Packard (HP) 100.380 11%

Lenovo 51.129 5%

Lainnya 159.880 16%

Sumber: International Data Corp (detik.com, 2012)

Salah satu pasar yang cukup potensial bagi produsen dan pemasar

laptop adalah mahasiswa. Hal tersebut dikarenakan mahasiswa membutuhkan

suatu perangkat yang dapat menunjang kegiatan perkuliahannya, diantaranya

kebutuhan mengetik, internet, presentasi, mengirim email, dan sebagainya. Selain itu, aktivitas mahasiswa di luar perkuliahan seperti organisasi, cukup

mempunyai tingkat mobilitas tinggi sehingga semakin memperkuat potensi

pasar tersebut.

Adanya berbagai macam merek dan tipe laptop yang diproduksi dan

dipasarkan oleh perusahaan-perusahaan industri tersebut membuat sikap dan

perilaku konsumen, dalam kasus ini mahasiswa, pada pengambilan keputusan

pembelian laptop, khususnya merek Asus, merupakan salah satu hal yang

menarik perhatian. Dalam melakukan suatu keputusan pembeliannya,

mahasiswa pasti mempertimbangkan faktor-faktor yang berhubungan dengan

kebutuhan mahasiswa tersebut. Karena itu, produsen laptop merek Asus

harus memperhatikan dan memenuhi keinginan konsumen, khususnya

mahasiswa, agar mereka tidak berpaling ke merek laptop yang lain.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang, maka perumusan masalah

dalam penelitian ini akan dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana karakteristik mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor sebagai

konsumen laptop merek Asus?

2)

(21)

2. Bagaimana proses keputusan pembelian yang dilakukan oleh mahasiswa

S1 Institut Pertanian Bogor sebagai konsumen laptop merek Asus?

3. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi pengambilan keputusan

mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor sebagai konsumen dalam

pembelian laptop merek Asus?

4. Bagaimana sikap mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor sebagai

konsumen terhadap atribut yang dimiliki laptop merek Asus?

1.3 Tujuan Penelitian

Merujuk pada rumusan masalah, maka tujuan yang akan dicapai dalam

penelitian ini, yaitu:

1. Mengidentifikasi karakteristik mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor

sebagai konsumen laptop merek Asus.

2. Mengidentifikasi proses keputusan pembelian yang dilakukan oleh

mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor sebagai konsumen laptop merek

Asus.

3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan

mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor sebagai konsumen dalam

pembelian laptop merek Asus.

4. Menganalisis sikap mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor sebagai

konsumen terhadap atribut yang dimiliki laptop merek Asus.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi manajemen Asus, hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan

masukan khususnya untuk rencana pemasaran agar dapat

mempertahankan dan memperluas pangsa pasar.

2. Bagi kalangan Akademisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat

memperluas pengetahuan dan wawasan pada bidang pemasaran.

3. Bagi Peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

(22)

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, maka

penelitian ini hanya difokuskan pada mahasiswa S1 IPB yang telah memiliki

atau sedang menggunakan laptop merek Asus. Kuesioner yang digunakan

dalam penelitian ini dimaksudkan untuk melihat perilaku mahasiswa dalam

(23)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi tentang Laptop

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, laptop didefinisikan sebagai

komputer pribadi yang agak kecil, yang dapat dibawa-bawa dan dapat

ditempatkan di pangkuan pengguna, terdiri atas satu perangkat yang

mencakupi papan tombol, layar tampilan, mikroprosesor, biasanya dilengkapi

dengan baterai yang dapat diisi ulang.

Laptop merupakan komputer portabel, kecil, dan dapat dibawa

kemana-mana dengan sangat mudah, yang terintegrasi pada sebuah casing.

Berat laptop berkisar dari 1 hingga 6 kilogram tergantung dari ukuran, bahan,

dan spesifikasinya. Sumber listrik berasal dari baterai atau A/C adaptor yang

dapat digunakan untuk mengisi ulang baterai dan menyalakan laptop itu

sendiri.

Sebagai komputer jinjing, laptop memiliki fungsi yang sama dengan

komputer desktop meskipun dengan kemampuan yang lebih rendah.

Komponen yang terdapat di dalamnya adalah sama dengan yang terdapat

pada komputer desktop dengan ukuran yang diperkecil, lebih ringan, tidak

panas, dan irit listrik. Laptop kebanyakan menggunakan layar LCD (Liquid Crystal Display) berukuran 10 inch hingga 17 inch bergantung dari ukuran laptop itu sendiri. Selain itu, keyboard yang terdapat pada laptop juga dilengkapi dengan touchpad atau dikenal juga sebagai trackpad yang berfungsi sebagai penggerak kursor mouse. 3)

Berbeda dengan komputer desktop, laptop memiliki komponen

pendukung yang didesain secara khusus untuk mengakomodasi sifat laptop

yang portabel. Sifat utama yang dimiliki oleh komponen penyusun laptop

adalah ukuran yang kecil, hemat konsumsi energi, dan efisien. Laptop

biasanya berharga lebih mahal dibandingkan komputer desktop, tergantung

dari merek dan spesifikasi komponen penyusunnya.

3)

(24)

Berikut merupakan jenis-jenis laptop berdasarkan tingkatan dan

segmen penggunanya: 4)

a. Notebook

Notebook adalah laptop dengan ukuran layar di atas 12 inch sampai dengan 17 inch dengan bobot berkisar antara 2 - 4 Kg. Untuk notebook

seri slim (bukan Ultrabook) biasanya tidak terdapat ODD (Optical Disk Drive). Processor notebook terbaru di Indonesia saat ini yang paling rendah adalah Intel Celeron B815 dan AMD C60, sedangkan yang

tertinggi adalah Intel Core i7 dan AMD A8. Pangsa pasar atau pengguna

notebook adalah orang-orang yang membutuhkan komputer yang bisa dibawa kemana-mana dengan spesifikasi yang cukup memadai. Notebook

sangat umum, sehingga setiap orang cocok menggunakannya. Di

Indonesia, notebook yang sering digunakan adalah notebook dengan layar 14 inch. Harga tergantung spesifikasi dan tipe dari notebook itu sendiri. b. Netbook

Netbook adalah laptop dengan ukuran layar di bawah 13 inch dengan bobot di bawah 2 Kg. Harga bervariasi, mulai dari 2 – 6 jutaan tergantung

spesifikasi dan fitur yang ditawarkan. Karena ukuran yang mungil, maka

kemampuannya juga terbatas. Processor netbook biasanya menggunakan Intel Atom atau AMD seri C dan E, dikarenakan bentuk fisik processor

ini lebih kecil dibandingkan ukuran processor notebook. Pangsa pasar atau pengguna netbook kebanyakan adalah orang-orang yang memiliki tingkat mobilitas tinggi untuk mendukung kegiatannya dikarenakan

bentuk fisik yang kecil dan bobot yang ringan, selain itu orang-orang

yang memilih netbook biasanya orang yang tidak memiliki dana yang cukup untuk membeli notebook sehingga orang tersebut membeli netbook

yang harganya cukup terjangkau.

4)

(25)

c. Ultrabook

Ultrabook adalah laptop jenis baru yang diinspirasikan oleh Intel.

Ultrabook adalah laptop dengan ukuran layar 12 -15 inch dengan bobot yang ringan dan desain body yang sangat tipis. Processor dari Ultrabook

adalah Intel Sandy Bridge dari Core i3 sampai dengan Core i7.

Kebanyakan Ultrabook tidak memiliki ODD. Sistem penyimpanan datanya tidak menggunakan HDD (Hard Disk Drive), tetapi menggunakan SSD (Solid State Drive), sehingga kemampuan transfer rate datanya sangat cepat dan lebih aman ketimbang HDD, dikarenakan SDD tidak memakai piringan. Harga yang ditawarkan untuk mendapatkan

Ultrabook masih berkisar di atas 7 jutaan, jadi pangsa pasar untuk

Ultrabook adalah kalangan Eksekutif muda ataupun pebisnis yang menginginkan laptop dengan mobilitas sangat tinggi dan mementingkan

nilai estetika.

d. Ultrathin

Ultrathin tidak jauh berbeda dari Ultrabook. Perbedaan Ultrathin dengan

Ultrabook adalah pada processor-nya. Jika Ultrabook menggunakan Intel, Ultrathin menggunakan AMD A6 ke atas. Untuk bentuk,model, ukuran, dan berat relatif sama. Ultrathin masih menggunakan HDD sebagai media penyimpanan data. Harga laptop jenis Ultrathin lebih murah dibandingkan Ultrabook, jadi pangsa pasar Ultrathin adalah orang-orang yang ingin merasakan sensasi menggunakan Ultrabook dengan harga yang lebih bersahabat.

2.2 Definisi Produk

Definisi produk menurut Kotler dan Keller (2007) adalah segala

sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pesanan untuk diperhatikan, dibeli,

digunakan/ dikonsumsikan. Istilah produk mencakup benda-benda fisik,

jasa-jasa, kepribadian, tempat organisasi, dan ide-ide.

Kotler dan Keller (2007) mengemukakan bahwa produk terdiri atas

(26)

konsumen. Tingkat kedua adalah produk dasar (basic product) dimana pemasar harus mengubah manfaat inti menjadi produk dasar. Tingkat ketiga

adalah produk yang diharapkan (expected product), yaitu beberapa atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan oleh konsumen ketika membeli suatu

produk. Tingkat keempat adalah produk yang ditingkatkan (augmented product), dimana pada tingkat ini produk melampaui harapan konsumen. Tingkat terakhir adalah produk potensial (potential product), yang meliputi segala kemungkinan peningkatan dan perubahan yang mungkin akan dialami

produk atau tawaran tersebut pada masa mendatang.

2.2.1 Klasifikasi Produk

Menurut Kotler (2002), produk dapat diklasifikasikan menjadi

beberapa kelompok, yaitu:

1) Berdasarkan wujudnya, produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua

kelompok utama, yaitu:

a.) Barang

Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa

dilihat, diraba atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan,

dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya.

b.) Jasa

Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan

oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak

berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Tidak

dapat dilihat, diraba atau disentuh, dirasa, dipegang, dipegang,

disimpan, dan perlakuan fisik lainnya. Produknya dapat dikaitkan

atau tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik.

2) Berdasarkan aspek daya tahannya, produk dapat dikelompokkan

menjadi dua, yaitu:

a.) Barang tidak tahan lama (non durable goods)

Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya

habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Dengan

kata lain, umur ekonomisnya dalam kondisi pemakaian normal

(27)

b.) Barang tahan lama (durable goods)

Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa

bertahan lama dengan banyak pemakaian. Dengan kata lain, umur

ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu tahun lebih.

3) Berdasarkan tujuan konsumsi, didasarkan pada siapa konsumennya dan

untuk apa produk tersebut dikonsumsi, diklasifikasikan menjadi dua,

yaitu:

a.) Barang konsumsi (consumer’s goods)

Barang konsumsi merupakan suatu produk yang langsung dapat

dikonsumsi tanpa melalui pemrosesan lebih lanjut untuk

memperoleh manfaat dari produk tersebut.

Pada umumnya barang konsumsi dibedakan menjadi empat jenis:

1. Produk sehari-hari (convenience goods)

Merupakan barang yang pada umumnya memiliki frekuensi

pembelian tinggi, dibutuhkan dalam waktu segera, dan hanya

memerlukan usaha yang minimum dalam pembandingan dan

pembeliannya.

2. Produk belanja (shopping goods)

Merupakan barang yang dalam proses pemilihan dan

pembeliannya dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai

alternatif yang tersedia.

3. Produk khusus (specialty goods)

Merupakan barang yang memiliki karakteristik atau identifikasi

merek yang unik dimana sekelompok konsumen bersedia

melakukan usaha khusus untuk membelinya.

4. Produk yang tidak dicari (unsought goods)

Merupakan barang yang tidak diketahui konsumen ataupun jika

sudah diketahui, tetapi pada umumnya belum terpikirkan untuk

membelinya.

b.) Barang industri (industrial’s goods)

Barang industri merupakan suatu jenis produk yang masih

(28)

manfaat tertentu. Biasanya hasil pemrosesan dari barang industri

diperjual belikan kembali.

2.2.2 Atribut Produk

Definisi atribut produk menurut Tjiptono (2007) adalah unsur-unsur

produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar

pengambilan keputusan pembelian.

Kotler dan Amstrong (2008) mengemukakan bahwa manfaat produk

disampaikan dan dikomunikasikan oleh atribut produk dalam bentuk:

a. Kualitas produk

Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan

fungsi-fungsinya. Menurut Kotler (2004), kebanyakan produk

disediakan pada satu diantara empat tingkatan kualitas, yaitu: kualitas

rendah, kualitas rata-rata sedang, kualitas baik, dan kualitas sangat baik.

Beberapa dari atribut di atas dapat diukur secara objektif. Namun

demikian dari sudut pemasaran kualitas harus diukur dari sisi persepsi

pembeli tentang kualitas produk tersebut.

b. Fitur Produk

Fitur adalah alat bersaing yang ditawarkan oleh perusahaan kepada

konsumen. Fitur berfungsi untuk membedakan produk perusahaan dari

produk pesaing. Sebuah produk dapat ditawarkan dengan beraneka

ragam dan macam fitur. Perusahaan dapat menciptakan model dengan

tingkat yang lebih tinggi dengan menambah beberapa fitur.

c. Gaya dan desain produk

Menurut Kotler (2004), desain merupakan totalitas keistimewaan yang

mempengaruhi penampilan dan fungsi suatu produk dari segi kebutuhan

konsumen. Cara lain untuk menambah nilai konsumen adalah melalui

desain atau rancangan produk yang berbeda dari yang lain.

2.3 Definisi Konsumen

Menurut Sumarwan (2011), istilah konsumen sering diartikan sebagai

dua jenis konsumen, yaitu konsumen individu dan konsumen organisasi.

(29)

Konsumen individu mungkin juga membeli barang dan jasa untuk hadiah

teman, saudara, atau orang lain. Dalam konteks barang dan jasa yang dibeli

kemudian digunakan langsung, konsumen individu sering disebut sebagai

konsumen akhir.

Jenis kedua adalah konsumen organisasi, yang meliputi organisasi

bisnis, yayasan, lembaga sosial, kantor pemerintah, dan lembaga lainnya.

Semua jenis organisasi ini harus membeli produk dan jasa-jasa lainnya untuk

menjalankan seluruh kegiatan organisasinya.

2.3.1 Sikap Konsumen

Menurut Sumarwan (2011), sikap konsumen adalah faktor penting

yang akan mempengaruhi keputusan konsumen. Konsep sikap sangat

terkait dengan konsep kepercayaan (belief) dan perilaku (behavior). Sikap merupakan ungkapan perasaan konsumen tentang suatu objek apakah

disukai atau tidak, dan sikap juga menggambarkan kepercayaan konsumen

terhadap berbagai atribut dan manfaat dari objek tersebut. Kepercayaan

konsumen adalah pengetahuan konsumen mengenai suatu objek, atribut,

dan manfaatnya. Kepercayaan, sikap, dan perilaku juga terkait dengan

konsep atribut produk (product attribute).

Sikap mengandung tiga komponen (Setiadi, 2003), tiga komponen

tersebut adalah:

a. Komponen kognitif (cognitive component), yaitu pengetahuan dan keyakinan menjadi sesuatu yang merupakan objek sikap

b. Komponen afektif (affective component), yaitu perasaan baik, suka maupun tidak suka terhadap suatu objek.

c. Komponen konatif (conative component), yaitu kecenderungan melakukan sesuatu atau perilaku aktual terhadap objek sikap.

2.3.2 Perilaku Konsumen

Sumarwan (2011) menjelaskan bahwa perilaku konsumen adalah

semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan

tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan,

menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan evaluasi hal-hal di atas

(30)

Model perilaku konsumen menurut Kotler dan Amstrong (2008),

pemasaran dan rangsangan lain memasuki “kotak hitam” konsumen dan

menghasilkan respons tertentu. Pemasar harus menemukan apa yang ada di

kotak hitam pembeli. Rangsangan pemasaran terdiri dari empat P dan

rangsangan lain meliputi kekuatan dan faktor utama dalam lingkungan

pembeli yang terdiri dari rangsangan ekonomi, rangsangan teknologi,

rangsangan politik, dan rangsangan budaya. Semua masukan ini memasuki

kotak hitam pembeli, di mana masukan diubah menjadi sekumpulan

respons pembeli yang dapat diobservasi berupa pilihan produk, pilihan

merek,pilihan penyalur,waktu pembelian, dan jumlah pembelian. Model

perilaku konsumen dapat lebih jelas dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Model perilaku Konsumen (Kotler & Amstrong, 2008)

2.4 Proses Pengambilan Keputusan Konsumen

Schiffman dan Kanuk (2004) mendefinisikan suatu keputusan sebagai

pemilihan suatu tindakan dari dua pilihan atau lebih pilihan alternatif.

Seorang konsumen yang hendak melakukan pilihan maka harus menentukan

alternatif pilihan. Menurut Schiffman dan Kanuk (2004) terdapat tiga tipe

pengambilan keputusan konsumen, yaitu:

1. Pemecahan masalah yang diperluas (extensive problem solving)

Ketika konsumen tidak memiliki kriteria untuk mengevaluasi sebuah

kategori produk atau merek tertentu pada kategori tersebut, atau tidak

membatasi jumlah merek yang akan dipertimbangkan ke dalam jumlah

yang mudah dievaluasi, maka proses pengambilan keputusannya disebut

sebagai pemecahan masalah yang diperluas. Pemecahan masalah tipe ini Pemasaran & rangsangan lain

(31)

biasanya dilakukan pada pembelian barang-barang tahan lama dan

mewah seperti mobil, rumah, pakaian mahal, dan peralatan elektronik.

2. Pemecahan masalah yang terbatas (limited problem solving)

Pada tipe keputusan ini, konsumen telah memiliki kriteria dasar untuk

mengevaluasi kategori produk dan berbagai merek pada kategori tersebut.

Namun konsumen belum memiliki preferensi tentang merek tertentu.

Pembelian sebagian besar produk-produk di pasar swalayan dilakukan

dengan tipe pengambilan keputusan ini.

3. Pemecahan masalah rutin (routinized problem solving)

Pada tipe keputusan ini, konsumen telah memiliki pengalaman terhadap

produk yang akan dibelinya. Konsumen juga telah memiliki standar untuk

mengevaluasi merek. Konsumen hanya membutuhkan informasi yang

sedikit.

Kotler (2002) menjelaskan bahwa dalam pembelian suatu produk atau

jasa, konsumen melewati lima tahapan proses keputusan pembelian yang

terdiri dari pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif,

keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian (Gambar 2).

Gambar 2. Diagram proses pengambilan keputusan (Kotler, 2002)

1. Pengenalan kebutuhan

Tahapan pertama pengambilan keputusan adalah pengenalan

kebutuhan. Sumarwan (2011) menjelaskan bahwa pengenalan kebutuhan

muncul ketika konsumen mengahadapi suatu masalah, yaitu suatu

keadaan dimana terdapat perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan

keadaan yang sebenarnya terjadi. Ada beberapa faktor yang

mempengaruhi pengenalan kebutuhan. Faktor tersebut diantaranya waktu,

perubahan situasi, pemilikan produk, konsumsi produk, perbedaan

(32)

2. Pencarian informasi

Tahapan kedua adalah pencarian informasi yang mulai dilakukan

ketika konsumen memandang bahwa kebutuhan tersebut bisa dipenuhi

dengan membeli dan mengkonsumsi suatu produk. Konsumen akan

mencari informasi yang tersimpan dalam ingatannya (pencarian internal)

dan mencari informasi dari luar (pencarian eksternal) (Sumarwan, 2011).

Menurut Kotler (2002), sumber-sumber informasi konsumen dapat

dikelompokkan menjadi empat, yaitu:

a. Sumber pribadi : Keluarga, teman, tetangga, kenalan

b. Sumber komersial : Iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan

c. Sumber umum : Media massa, organisasi penilai konsumen

d. Sumber pengalaman : Penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk

3. Evaluasi alternatif

Tahapan ketiga adalah evaluasi alternatif. Menurut Sumarwan

(2011), evaluasi alternatif adalah proses mengevaluasi pilihan produk dan

merek, kemudian memilihnya sesuai dengan yang diinginkan konsumen.

Pada proses ini, konsumen membandingkan berbagai pilihan yang dapat

memecahkan masalah yang dihadapinya.

4. Keputusan pembelian

Tahapan keempat adalah keputusan pembelian dimana konsumen

mengambil keputusan mengenai apa yang dibeli, kapan membeli, di mana

membeli, dan bagaimana cara membayarnya.

Setiadi (2003) menjelaskan bahwa terdapat dua faktor yang dapat

mempengaruhi maksud pembelian dan keputusan pembelian. Faktor

pertama adalah sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain akan

mengurangi alternatif pilihan seseorang akan tergantung pada dua hal: (a)

Intensitas sikap negatif orang lain tersebut terhadap alternatif pilihan

konsumen, dan (b) Motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang

lain tersebut. Semakin tinggi intensitas sikap negatif orang lain tersebut

akan semakin dekat hubungan orang tersebut dengan konsumen, maka

semakin besar kemungkinan konsumen akan menyelesaikan tujuan

(33)

Faktor kedua adalah faktor keadaan yang tidak terduga. Konsumen

membentuk tujuan pembelian berdasarkan faktor-faktor seperti:

pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan, dan

manfaat produk yang diharapkan. Pada saat konsumen ingin bertindak,

faktor-faktor keadaan yang tidak terduga mungkin timbul dan mengubah

tujuan pembelian.

5. Perilaku pasca pembelian

Tahapan kelima adalah perilaku pasca pembelian. Kepuasan dan

ketidakpuasan konsumen akan mempengaruhi perilaku konsumen

berikutnya. Kepuasan akan mendorong konsumen untuk membeli dan

mengkonsumsi ulang produk tersebut. Sedangkan ketidakpuasan akan

menyebabkan konsumen kecewa dan menghentikan pembelian dan

konsumsi terhadap produk tersebut (Sumarwan, 2011).

2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Keputusan Pembelian

Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian menurut

Kotler (2007) adalah:

1. Faktor Budaya

Faktor budaya memiliki pengaruh yang luas dan mendalam terhadap

keputusan pembelian.

2. Faktor Pribadi

Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, antara

lain: pekerjaan; keadaan ekonomi; gaya hidup; dan kepribadian.

3. Faktor Sosial

Sebagai tambahan atas faktor budaya, perilaku seorang konsumen

dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, antara lain: kelompok acuan;

keluarga; peran; dan status.

4. Faktor Psikologis

Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi beberapa faktor psikologi

utama, antara lain: persepsi; keyakinan; dan pendirian.

(34)

pengaruh lingkungan, perbedaan individu, proses psikologis, dan strategi

pemasaran. Pengaruh lingkungan terdiri dari budaya, kelas sosial, pengaruh

pribadi, pengaruh sosial, dan situasi. Perbedaan individu terdiri sumber daya

konsumen, motivasi, pengetahuan, sikap, dan kepribadian. Proses psikologis

terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran, dan perubahan sikap

perilaku. Strategi pemasaran terdiri dari produk, harga, promosi, dan

distribusi. Secara sederhana, hubungan dari keempat faktor tersebut dapat

dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Model Perilaku Keputusan Pembelian Konsumen (Engel, 1994)

2.6 Analisis Deskriptif

Menurut Sugiyono (2004), analisis deskriptif adalah statistik yang

digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Analisis deskriptif merupakan analisis yang paling mendasar untuk

(35)

deskriptif meliputi beberapa hal yang terdiri dari distribusi frekuensi,

pengukuran tendensi sentral, dan pengukuran variabilitas.

2.7 Analisis Faktor

Dalam studi perilaku dan sosial, peneliti membutuhkan pengembangan

pengukuran untuk bermacam-macam variabel yang tidak dapat diukur secara

langsung, seperti tingkah laku, pendapat, intelegensi, personality, dan lain-lain. Faktor analisis adalah metode yang dapat digunakan untuk pengukuran

semacam itu (Sharma, 1996).

Menurut Sharma (1996), tujuan analisis faktor adalah menggunakan

matriks korelasi hitungan untuk:

1. Mengidentifikasi jumlah terkecil dari faktor umum (yaitu model faktor

yang paling parsimoni) yang mempunyai penjelasan terbaik atau

menghubungkan korelasi diantara variabel indikator.

2. Mengidentifikasi melalui faktor rotasi, solusi faktor yang paling masuk

akal.

3. Estimasi bentuk dan struktur loading, communality, dan varian unik dari indikator.

4. Interpretasi dari faktor umum.

5. Jika perlu, dilakukan estimasi faktor skor.

2.8 Analisis Multiatribut Fishbein

Engel, et al. (1994) mengemukakan bahwa formulasi Fishbein merupakan model multiatribut yang paling terkenal. Model tersebut

mengemukakan bahwa sikap terhadap objek tertentu (misalnya merek)

didasarkan pada perangkat kepercayaan yang diringkas mengenai atribut

objek yang bersangkutan, yang diberi bobot oleh evaluasi terhadap atribut ini.

Menurut Sumarwan (2011), model multiatribut sikap Fishbein

menjelaskan sikap konsumen terhadap objek sikap (produk atau merek)

sangat ditentukan oleh sikap konsumen terhadap atribut-atribut yang

(36)

Tiga konsep utama dari model multiatribut Fishbein menurut

Sumarwan (2011) adalah sebagai berikut:

a. Atribut (Salient Belief)

Atribut adalah karakter dari objek sikap (Ao). Salient belief adalah kepercayaan konsumen bahwa produk memiliki berbagai atribut, sering

disebut sebagai attribute-object beliefs. Para peneliti sikap harus mengidentifikasi berbagai atribut yang akan dipertimbangkan konsumen

ketika mengevaluasi suatu objek sikap (Ao) suatu produk.

b. Kepercayaan (Belief)

Kepercayaan adalah kekuatan kepercayaan bahwa suatu produk memiliki

atribut tertentu. Konsumen akan mengungkapkan kepercayaan terhadap

berbagai atribut yang dimiliki suatu merek dan produk yang

dievaluasinya, langkah ini digambarkan oleh (bi) yang menukur

kepercayaan konsumen terhadap atribut yang dimiliki oleh

masing-masing merek.

c. Evaluasi atribut

Evaluasi atribut merupakan evaluasi terhadap baik buruknya suatu atribut

dari produk, yaitu menggambarkan pentingnya suatu atribut bagi

konsumen. Konsumen akan mengidentifikasi atribut-atribut atau

karakteristik yang dimiliki oleh objek yang akan dievaluasi. Konsumen

akan menganggap atribut produk memiliki tingkat kepentingan yang

berbeda.

2.9 Penelitian Terdahulu

Ulfah (2011), melakukan sebuah penelitian yang diberi judul Analisis

Perilaku Konsumen dalam Proses Keputusan Pembelian Pelumas Fastron PT.

Pertamina. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tiga alat analisis,

yaitu analisis deskriptif, analisis faktor, dan analisis multiatribut Fishbein.

Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa karakteristik responden dalam

penelitian ini sebagian besar (80%) berjenis kelamin laki-laki dan berusia

21-25 tahun (48%), serta dengan status belum menikah (69%). Pada tahap

(37)

adalah sesuai dengan kebutuhan; pada tahap pencarian informasi, sumber

informasinya adalah iklan; pada tahap evaluasi alternatif, hal yang menjadi

pertimbangan utama adalah mutu produk; pada tahap proses pembelian,

tempat konsumen membeli adalah bengkel; pada tahap pasca pembelian,

konsumen akan tetap membeli apabila Pelumas Fastron mengalami kenaikan

harga. Berdasarkan analisis faktor, terdapat tiga faktor yang terbentuk, yaitu

faktor demografi dan gaya hidup; faktor perbedaan individu; dan faktor

pengaruh lingkungan. Model analisis multiatribut Fishbein menunjukkan

atribut jaminan kepuasan memperoleh nilai tertinggi pada tingkat

kepentingan (4,34) dan pada tingkat kepercayaan, atribut kemudahan

memperoleh produk memperoleh nilai tertinggi (4,06). Dari analisis sikap

konsumen menggunakan model multiatribut Fishbein, didapatkan sikap

konsumen terhadap Pelumas Fastron berada dalam kategori baik.

Nuryanti (2011), melakukan penelitian yang diberi judul Analisis

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Notebook Acer pada Mahasiswa Diploma III IPB. Berdasarkan analisis deskriptif, diketahui

bahwa mayoritas pengguna notebook Acer adalah mahasiswa perempuan yang berusia 18-19 tahun. Pada tahapan-tahapan proses keputusan pembelian

notebook Acer, terdapat tahap pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian.

Berdasarkan analisis faktor, diperoleh nilai KMO sebesar 0,763 menunjukkan

menunjukkan bahwa dapat dilakukan pengujian selanjutnya. Hasil analisis

faktor terbentuk empat faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian

konsumen, yaitu: 1) Faktor pertama yang terdiri dari manfaat produk. Harga,

spesifikasi notebook, kepraktisan, dan penghasilan orang tua. 2) Faktor kedua terdiri dari merek, pengaruh orang tua, pengaruh saudara dan pengaruh

teman. 3) Faktor ketiga terdiri dan pengaruh penjual, pendapatan yang

diperoleh, ,dan pengaruh iklan. 4) Faktor keempat terdiri dari kemudahan

(38)

tidak dipentingkan yaitu lokasi outlet penjualan resmi Acer dan lokasi

customer service.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Ulfah (2011) dan Nuryanti

(2011) adalah objek penelitian dan lokasi penelitian. Penelitian ini

menganalisis perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian

laptop Asus. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi karakteristik

mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor sebagai konsumen laptop merek Asus,

mengidentifikasi proses keputusan pembelian yang dilakukan oleh

mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor sebagai konsumen laptop merek Asus,

mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan

mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor sebagai konsumen dalam pembelian

laptop merek Asus, dan menganalisis sikap mahasiswa S1 Institut Pertanian

(39)

III. METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual

Persaingan bisnis antara produsen laptop yang sangat ketat membuat

Asus sebagai produsen dan pemasar laptop yang cukup besar di Indonesia

berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasarnya. Dalam

rangka meningkatkan pangsa pasarnya, manajemen Asus harus dapat

meningkatkan kepuasan konsumennya. Manajemen Asus hendaknya

mengetahui secara detail perilaku konsumen yang akan menjadi targeting

produknya. Perilaku konsumen tersebut meliputi karakteristik konsumen,

proses pengambilan keputusan konsumen, faktor-faktor yang mempengaruhi

keputusan pembelian konsumen, serta sikap konsumen laptop merek Asus.

Berdasarkan pengetahuan konsumen tentang laptop merek Asus, maka pihak

manajemen Asus akan mampu melihat bagaimana perilaku konsumen

terhadap laptop merek Asus, termasuk keputusan pembeliannya, sehingga

Asus dapat mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasarnya.

Proses penelitian ini melalui tiga tahap analisis. Analisis pertama yaitu

analisis deskriptif. Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis proses

keputusan yang dilakukan oleh konsumen. Analisis kedua yaitu analisis

faktor yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

keputusan pembelian. Analisis ketiga yaitu Analisis Multiatribut Fishbein

yang digunakan untuk mengidentifikasi bagaimana konsumen merangkai

kepercayaan terhadap atribut suatu produk sehingga membentuk sikap

tentang berbagai objek. Hasil dari ketiga analisis di atas akan menghasilkan

suatu implikasi manajerial perilaku konsumen dalam keputusan pembelian

laptop merek Asus. Kerangka pemikiran penelitian ini dapat dilihat secara

lebih jelas pada Gambar 4.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kampus Institut Pertanian Bogor, Dramaga.

(40)

potensial dilihat dari cukup banyaknya jumlah mahasiswa, khususnya

Strata-1 yang memakai laptop merek Asus. Penelitian ini dilakukan selama dua

bulan yaitu pada bulan Desember 2012 sampai Januari 2013.

Gambar 4. Kerangka Pemikiran Penelitian

3.3 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yaitu data primer dan data

sekunder. Penjelasan data primer dan sekunder adalah sebagai berikut: Karakteristik

konsumen dan proses keputusan pembelian

Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian

Sikap konsumen terhadap atribut

produk

Implikasi Manajerial dalam Keputusan Pembelian Laptop

merek Asus

Rekomendasi bagi Perusahaan Persaingan ketat pada

industri laptop

Studi perilaku konsumen laptop merek Asus

Analisis Deskriptif

Asus harus mempertahankan & meningkatkan pangsa

pasar

(41)

1. Data primer diperoleh melalui observasi dan survei. Metode survei

dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner. Kuesioner terdiri dari

empat bagian. Bagian pertama merupakan screening, berupa pertanyaan mendasar untuk menyaring dan mengetahui apakah konsumen yang akan

dijadikan responden benar-benar memiliki kriteria sebagai responden.

Kriteria yang ditetapkan untuk menjadi responden adalah mahasiswa S1

Institut Pertanian Bogor yang pernah membeli dan menggunakan laptop

merek Asus. Bagian kedua berisikan pertanyaan-pertanyaan mengenai

karakteristik responden. Bagian ketiga berisikan pertanyaan-pertanyaan

mengenai proses keputusan pembelian konsumen. Bagian keempat

berisikan kuesioner tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan

pembelian konsumen. Bagian kelima berisikan kuesioner tentang

pengukuran sikap konsumen terhadap atribut yang dimiliki oleh laptop

merek Asus. Kuesioner penelitian dapat dilihat pada Lampiran 1.

2. Data sekunder diperoleh dari buku-buku, artikel, internet,

literatur-literatur, dan skripsi-skripsi terdahulu yang berkaitan dengan

permasalahan penelitian. Pengumpulan data sekunder bertujuan untuk

lebih mendalami pemahaman permasalahan dalam penelitian dan untuk

mendukung data primer yang didapatkan.

3.4 Jumlah dan Metode Penarikan Sampel

Pengambilan sampel untuk penelitian ini yaitu berdasarkan mahasiswa

S1 Institut Pertanian Bogor yang membeli dan menggunakan laptop merek

Asus. Rumus Slovin digunakan untuk menentukan ukuran minimal sampel

yang dibutuhkan dari suatu populasi sehingga didapatkan sampel yang dapat

menggambarkan serta mewakili data populasi, adapun rumus Slovin adalah

sebagai berikut:

n = 2

1 Ne N

 ... (1)

Di mana :

n = Jumlah sampel yang akan diambil N = Jumlah populasi

(42)

Berdasarkan data Direktorat Administrasi dan Jaminan Mutu

Pendidikan (AJMP) IPB, jumlah mahasiswa S1 IPB yang aktif sampai

Oktober 2012 adalah 12.714 mahasiswa. Dengan rumus Slovin (e = 10%), maka diperoleh jumlah sampel untuk responden adalah:

Tabel 3. Populasi mahasiswa Strata-1 IPB per 30 Oktober 2012

Fakultas Laki-laki Perempuan Jumlah

Pertanian 659 962 1621

Kedokteran Hewan 290 381 671

Perikanan dan Ilmu Kelautan 648 713 1361

Peternakan 316 394 710

Kehutanan 690 785 1475

Teknologi Pertanian 859 703 1562

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

1088 1463 2551

Ekonomi dan Manajemen 561 1128 1689

Ekologi Manusia 227 847 1074

Jumlah 5338 7376 12714

Sumber : Direktorat AJMP-IPB 30 Oktober 2012

100

Jumlah sampel yang diambil sebanyak seratus responden (pembulatan

ke atas). Metode penarikan sampel dilakukan dengan teknik proporsional sampling. Proporsional sampling merupakan teknik pengambilan sampel dimana peneliti menetapkan proporsi atau jumlah tertentu untuk sampel yang

memiliki karakteristik yang diinginkan dimana kategorinya telah ditentukan

oleh peneliti. Tujuan dilakukan teknik proporsional sampling pada penelitian ini adalah agar semua fakultas dapat terwakili berdasarkan jumlah mahasiswa

per fakultasnya. Berikut adalah sebaran sampel tiap fakultas agar

(43)

FAPET : 710

12714 × 100 = 5,5 ≈6 FAHUTAN : 1475

12714 × 100 = 11,60 ≈12 FATETA : 1562

12714 × 100 = 12,28 ≈12 FMIPA : 2551

12714 × 100 = 20,06 ≈20

FEM : 1689

12714 × 100 = 13,28 ≈13 FEMA : 1074

12714 × 100 = 8,44 ≈8

Berdasarkan perhitungan dengan teknik proporsional sampling, didapatkan jumlah mahasiswa yang akan dijadikan responden untuk tiap

fakultas yang terdiri dari Fakultas Pertanian sampai dengan Fakultas Ekologi

Manusia. Hasil dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Sebaran responden pada masing-masing Fakultas

Fakultas Jumlah Responden

Pertanian 13

Kedokteran Hewan 5

Perikanan dan Ilmu kelautan 11

Peternakan 6

Kehutanan 12

Teknologi Pertanian 12

Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam 20

Ekonomi dan Manajemen 13

Ekologi Manusia 8

Jumlah 100

3.5 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

Microsoft Excel 2010 dan SPSS versi 17. Analisis data dilakukan dengan uji validitas dan uji reliabilitas, kemudian analisis data yang diperoleh dianalisis

menggunakan metode analisis deskriptif, analisis faktor, dan analisis

(44)

3.5.1 Uji Instrumen

Uji instrumen dilakukan untuk menguji sejauh mana suatu kuesioner

ataupun alat ukur telah valid ataupun konsisten. Pada penelitian ini,

dilakukan uji validitas pada analisis faktor maupun analisis multiatribut

Fishbein.

1. Uji Validitas

Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur tersebut

valid dalam mengukur variabel yang diukur. Untuk pertanyaan yang

digunakan untuk mengukur suatu variabel, skor masing-masing item

dikorelasikan dengan total skor item dalam satu variabel. Sedangkan untuk

mengetahui skor masing-masing item pertanyaan valid atau tidak, maka

ditetapkan kriteria statistik sebagai berikut:

a. Jika r hitung > r tabel, maka variabel tersebut valid.

b. Jika r hitung < r tabel, maka variabel tersebut tidak valid.

c. Jika r hitung > r tabel tetapi bertanda negatif, maka H0 akan tetap ditolak

dan H1 diterima.

2

rxy

=

n( xy )−( x)( y)

n x2−( x)2 − n y2−( y)2

... (2)

Di mana :

rxy = korelasi antara x dan y y = skor total

x = skor pernyataan n = jumlah responden

Pada penelitian ini, uji validitas dilakukan terhadap 30 responden

pertama. Taraf signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5

persen, baik itu dalam analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan

(45)

maka korelasi yang dihitung dan dinyatakan valid apabila r hitung lebih

besar dari r tabel yang telah ditentukan (0,361).

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah alat yang digunakan untuk mengukur suatu

kuesioner yang mempunyai indikator dari variabel atau konstruk. Suatu

kuesioner dinyatakan reliable atau handal apabila jawaban dari seorang responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke

waktu. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan one shot atau pengukuran sekali saja dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan

pertanyaan yang lain atau mengukur korelasi antara jawaban dengan

pertanyaan.

Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan

program SPSS, yang akan memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas

dengan uji statistik alpha (α) untuk suatu konstruk atau variabel dikatakan

reliableapabila memiliki α > 0,60.

r

11 =

(

�−1

)

(1

(1

2

2

) ...

(3)

Di mana : r11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya pertanyaan ��2 = ragam total

∑��2 = jumlah ragam butir

3. Uji Validitas dan Reliabilitas untuk Analisis Faktor

Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan

software SPSS 17 yang dilakukan terhadap 30 responden, diperoleh hasil yang menyatakan bahwa empat belas variabel yang terdapat dalam analisis

faktor dinyatakan valid karena nilai r hitung lebih besar dari r tabel (0,361),

hasil tersebut dapat dilihat pada Lampiran 2. Pada uji reliabilitas dihasilkan

nilai 0,883 (lebih dari 0,60) yang menyatakan bahwa semua variabel

(46)

4. Uji Validitas dan Reliabilitas untuk Analisis Multiatribut Fishbein

Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan

software SPSS 17 yang dilakukan terhadap 30 responden, diperoleh hasil yang menyatakan bahwa sepuluh atribut yang terdapat pada evaluasi

kepentingan (ei) dan kekuatan kepercayaan (bi) dinyatakan valid (Lampiran

4 dan 5) dengan reliability sebesar 0,836 untuk evaluasi kepentingan (ei) dan 0,886 untuk kekuatan kepercayaan (bi) (Lampiran 6 dan Lampiran 7).

Oleh karena itu, semua atribut dapat diuji lebih lanjut dengan menggunakan

Analisis Multiatribut Fishbein.

3.5.2 Analisis Deskriptif

Untuk mengetahui karakteristik konsumen dan mengetahui proses

keputusan pembelian konsumen laptop merek Asus dilakukan secara

deskriptif melalui perhitungan persentase jawaban responden dalam bentuk

tabulasi sederhana. Persentase tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:

p = fi x 100 % ... (4) ∑ fi

Di mana : p = Persentase responden yang memilih kategori tertentu

fi = Jumlah responden yang memilih kategori tertentu ∑fi = Total jawaban

3.5.3 Analisis Faktor

Dalam penelitian ini, data tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

keputusan konsumen dalam pembelian laptop merek Asus dianalisis

melalui Analisis Faktor dengan metode ekstraksi Principal Component Analysis (PCA). Data yang digunakan berupa data primer dari pengisian kuesioner mahasiswa Institut Pertanian Bogor Strata-1 yang menggunakan

laptop merek Asus. Untuk keperluan perhitungan data, digunakan bantuan

(47)

3.5.4 Analisis Multiatribut Fishbein

Analisis multiatribut Fishbein dalam penelitian ini digunakan untuk

menganalisis sikap mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor yang

menggunakan laptop merek Asus. Model atribut Fishbein pada prinsipnya

akan menghitung Ao (Attitude Toward The Object), yaitu sikap seseorang terhadap suatu objek yang dikenali lewat atribut-atribut yang melekat pada

objek tersebut.

Secara sederhana, rumus analisis multiatribut Fishbein dapat

dijelaskan sebagai berikut:

Ao = �=1bi. ei ... (5) Di mana: Ao = Sikap terhadap suatu objek

bi = Kekuatan kepercayaan bahwa objek tersebut memiliki

atribut i

ei = Evaluasi terhadap atribut i

n = Jumlah atribut yang dimiliki objek

Komponen ei menggambarkan evaluasi kepentingan atribut-atribut

yang seharusnya terdapat dalam sebuah laptop. Skala pengukuran

menggunakan lima tingkatan skala, yaitu 5 untuk sangat penting, 4 untuk

penting, 3 untuk biasa saja, 2 untuk tidak penting, dan 1 untuk sangat tidak

penting.

Komponen bi menunjukkan kekuatan kepercayaan konsumen

terhadap atribut-atribut yang terdapat pada laptop merek Asus. Skala

pengukuran juga menggunakan lima skala, yaitu 5 untuk sangat baik, 4

untuk baik, 3 untuk biasa saja, 2 untuk tidak baik, 1 untuk sangat tidak

(48)

Komponen Ao menunjukkan penilaian sikap responden terhadap

atribut yang merupakan hasil perkalian setiap skor ei dan bi. Hasil analisis

ini akan ditampilkan dalam bentuk tabel yang terdiri dari angka-angka

Gambar

Tabel 2. Pangsa pasar laptop di Indonesia pada tahun 2012 (Kuartal I)
Gambar 3. Model Perilaku Keputusan Pembelian Konsumen (Engel,
Tabel 4. Sebaran responden pada masing-masing Fakultas
Gambar 5. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penentuan lokasi dipilih dengan sengaja dengan pertimbangan bahwa kebanyakan dari mahasiswa suka mengonsumsi roti merek Sari Roti di saat pagi hari atau ketika jam istirahat karena

Asustek berpengaruh tidak signifikan terhadap keputusan pembelian, hal ini menunjukkan bahwa responden tidak mengenal siapa pembuat produk Laptop Asus, namun hasil

didapatkan 3 faktor yang mempengaruhi mahasiswa Universitas Katolik Sogijapranata dalam keputusan pembelian laptop merek Axioo dan dengan menggunakan alat analisis deskriptif

Hal ini menunjukkan bahwa semakin sesuai harga yang ditawarkan laptop merek Acer maka akan semakin tinggi juga keputusan pembelian dari konsumen untuk membeli laptop merek

Penentuan lokasi dipilih dengan sengaja dengan pertimbangan bahwa kebanyakan dari mahasiswa suka mengonsumsi roti merek Sari Roti di saat pagi hari atau ketika jam istirahat karena

pengaruh paling dominanterhadapKeputusanPembelianlaptop merek Asus padapengunjung Plaza Medan Fair.Padakoefisiendeterminasi, nilai R sebesar 0,618 berarti hubungan antara

Menyatakan bahwa penelitian skripsi berjudul “PENGARUH EKUITAS MEREK, PELAYANAN PURNA JUAL, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP MINAT PEMBELIAN LAPTOP ASUS (Studi Kasus

konsumen terhadap keputusan pembelian laptop merek acer pada mahasiswa di.