(Studi Kasus Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor)
Oleh
SALAFUDDIN AL-AYYUBI
H24080125
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
SALAFUDDIN AL-AYYUBI. Consumer Behavior Analyse of Notebook Asus Buying Decision. Supervised by MA’MUN SARMA.
Business competition among manufacturers of laptop industry are very high to make Asus as a manufacturer and marketer of a fairly large laptop in Indonesia tried to maintain its market share, Asus should know in detail the behavior of consumers which will be the targeting of their products. Data processing is done by descriptive analysis, factor analysis, and analysis of Fishbein multiatribute. Based on the results of the study showed that the majority of respondents' characteristics-sex male, aged 21 years, and is undergoing classes in semester 7. The majority of respondents came from West Java, financial resources come from parents with average income of Rp. 500,001.00 - Rp. 1,000,000.00. Based on factor analysis, showed that the purchase of a laptop Asus affected by five major factors, there are seller influence factor , the factor of experience using different brands of laptops, feature factor, factor of status as a student, and a friend of factors influence. In the analysis of consumer attitudes, attributes are a major consideration in their buying decision is product quality, product benefits and features of products. Attributes which not considered to be most important is the color of the product. Consumer attitudes toward the attributes possessed Asus laptop can be good.
SALAFUDDIN AL-AYYUBI. H24080125. Analisis Perilaku Konsumen dalam Keputusan Pembelian Laptop Merek Asus (Studi Kasus: Mahasiswa S1 Institut
Pertanian Bogor). Di bawah bimbingan MA’MUN SARMA.
Persaingan bisnis antara produsen laptop yang sangat ketat membuat Asus
sebagai produsen dan pemasar laptop yang cukup besar di Indonesia berusaha
untuk mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasarnya. Dalam rangka
meningkatkan pangsa pasarnya, manajemen Asus hendaknya mengetahui secara
detail perilaku konsumen yang akan menjadi targeting produknya. Perilaku konsumen tersebut meliputi karakteristik konsumen, proses pengambilan
keputusan konsumen, faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen, serta sikap konsumen laptop merek Asus. Berdasarkan pengetahuan
konsumen tentang laptop merek Asus, maka pihak manajemen Asus akan mampu
melihat bagaimana perilaku konsumen terhadap laptop merek Asus, termasuk
keputusan pembeliannya, sehingga Asus dapat mempertahankan dan
meningkatkan pangsa pasarnya.
Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengidentifikasi karakteristik mahasiswa
S1 IPB sebagai konsumen laptop merek Asus, 2) mengidentifikasi proses
keputusan pembelian yang dilakukan mahasiswa S1 IPB sebagai konsumen laptop
merek Asus, 3) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan
keputusan mahasiswa S1 IPB sebagai konsumen dalam pembelian laptop merek
Asus, dan 4) menganalisis sikap mahasiswa S1 IPB sebagai konsumen terhadap
atribut yang dimiliki laptop merek Asus.
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik proporsional sampling dengan sampel sebanyak seratus responden. Pengolahan data dilakukan dengan uji validitas dan reliabilitas, analisis deskriptif, analisis faktor, dan analisis
multiatribut Fishbein. Pengolahan data dibantu dengan Microsoft Excel 2010 dan
laki-laki (65%), berusia 21 tahun (47%), dan sedang menjalani perkuliahan pada
semester 7 (51%). Mayoritas responden berasal dari daerah Jawa Barat (42%).
Sumber keuangan berasal dari orang tua (63%) dengan pendapatan rata-rata
sebesar Rp. 500.001,00 - Rp. 1.000.000 per bulan (65%).
Berdasarkan hasil dari analisis faktor, didapatkan hasil bahwa keputusan
pembelian laptop Asus dipengaruhi oleh lima faktor utama. Faktor pertama adalah
pengaruh penjual dengan eigenvalue 3,668. Faktor kedua adalah pengalaman menggunakan laptop merek lain (1,490). Faktor ketiga adalah fitur produk
(1,367). Faktor keempat adalah status sebagai mahasiswa (1,141). Faktor kelima
adalah pengaruh teman (1,047).
Pada analisis sikap konsumen menggunakan model multiatribut Fishbein.
Atribut yang menjadi pertimbangan utama dalam keputusan pembelian laptop
Asus adalah mutu dan kualitas produk, manfaat produk, dan fitur produk. Atribut
yang paling tidak dianggap penting oleh konsumen adalah warna produk. Sikap
konsumen terhadap atribut-atribut yang dimiliki oleh laptop Asus dapat dikatakan
baik.
(Studi Kasus Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor)
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
Pada Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh
SALAFUDDIN AL-AYYUBI
H24080125
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Nama : Salafuddin Al-Ayyubi
NIM : H24080125
Menyetujui, Dosen Pembimbing
(Dr. Ir. Ma’mun Sarma, MS., M.Ec.) NIP. 1958 1122 1985 03 100 2
Mengetahui, Ketua Departemen
(Dr. Ir. Jono M. Munandar, M. Sc) NIP. 1961 0123 1986 01 100 2
iii
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Salafuddin Al-Ayyubi dilahirkan pada tanggal 3 Oktober
1989 di Jakarta. Penulis merupakan anak kedua dari lima bersaudara pasangan
Bapak Prijatno dan Ibu Suparyani.
Penulis mengawali pendidikan formal di SD Negeri 9 Harapan Jaya pada
tahun 1996-2002. Pada tahun 2002-2005, penulis melanjutkan pendidikan
menengah pertama di SMP Negeri 5 Bekasi. Kemudian, penulis menempuh
pendidikan menengah atas pada tahun 2005-2008 dengan pendidikan formal di
SMA Negeri 4 Bekasi. Penulis melanjutkan pendidikan tinggi pada tahun 2008 di
Institut Pertanian Bogor melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk
Perguruan Tinggi Negeri), diterima di Departemen Manajemen, Fakultas
Ekonomi dan Manajemen.
Selama mengikuti kegiatan perkuliahan, penulis aktif di berbagai
organisasi dan kepanitiaan antara lain sebagai Ketua Pelaksana MAKRAB
(Malam Keakraban Manajemen) tahun 2010, Presidium COAST (Club of Art and Sport) FEM IPB periode 2010-2011, Staff Departemen Budaya Seni BEM FEM IPB Kabinet Sinergi periode 2010-2011, Ketua Divisi Publikasi dan Dokumentasi
Bogor Art Festival 2011, serta sebagai pengurus Bidang PTKP HMI Komisariat
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya yang memberikan kemudahan dan kelancaran kepada penulis
sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik. Adapun judul dari skripsi
penelitian ini yaitu “Analisis Perilaku Konsumen dalam Keputusan Pembelian
Laptop Asus (Studi Kasus Mahasiswa S1 IPB)”. Skripsi ini disusun sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen
Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Penulis menyadari berbagai kelemahan dan keterbatasan yang ada,
sehingga terbuka kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penulisan skripsi ini.
Penulis sangat memerlukan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
skripsi ini, untuk penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi berbagai pihak, khususnya pihak yang terkait dalam penelitian ini.
Bogor, Maret 2013
v
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan limpahan rahmat, karunia dan nikmat-Nya yang senantiasa
mengiringi perjalanan hidup penulis, terutama dalam penyelesaian skripsi ini.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Ir. Ma‟mun Sarma, MS., M.Ec. selaku dosen pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktunya dengan penuh kesabaran untuk memberikan
bimbingan dan memberikan saran dalam penyusunan skripsi ini.
2. Drs. Edward Siregar, SE., MM. dan M. Saefudin, S.Tp, M.Si yang telah
bersedia menjadi dosen penguji bagi penulis.
3. Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc selaku ketua Departemen Manajemen.
Seluruh staff pengajar dan karyawan/i Departemen Manajemen, FEM IPB
yang telah membantu memfasilitasi segala keperluan kuliah dan birokrasi
yang harus diselesaikan penulis.
4. Kedua orang tua tercinta, H. Prijatno dan Hj. Suparyani atas segala do‟a, cinta,
kasih sayang, dukungan moral maupun materi bagi penulis yang mengalir
sepanjang dunia berotasi.
5. Kakak dan adik-adikku tersayang (Muam, Mamonk, Anis, Aisyah), terima
kasih atas segala do‟a dan dukungannya.
6. Keluarga BudSen (Aci, Ajeng, Jombang, Lutfhan, Rian, Soni, Wahid) atas
bantuan, dukungan, semangat, do‟a, dan kebersamaanya selama ini.
7. Teman - teman hebat di BEM FEM Kabinet Sinergi yang telah saling berbagi
dan memberikan pengalaman berharga dalam berorganisasi.
8. Teman - teman hebat di HMI Komisariat FEM Cabang Bogor, YAKUSA!!!
Yakin Usaha Sampai.
9. Teman - teman satu bimbingan (Ari, Icha, Rahmat, Ratna, Ria, Sylva, Thia,
dan Vania) terimakasih dukungan dan bantuannya.
10.Teman – teman di Kingston dan Garuda yang telah memberikan rumah kedua,
vi
11.Keluarga Manajemen 45 serta FEM atas segala dukungan dan semangat untuk
penulis, terimakasih atas semua kenangan indah selama tiga tahun yang tak
terlupakan semoga kekeluargaan kita ke depannya tetap terjaga.
12.Seluruh responden yang sudah membantu penulis untuk mendapatkan data
primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
Terakhir pada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
yang telah membantu dan mendukung selama perkuliahan dan penyusunan
vii
DAFTAR ISI
Halaman ABSTRACT
RINGKASAN
RIWAYAT HIDUP ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
I. PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 3
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Manfaat Penelitian ... 4
1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 5
II. TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1 Definisi tentang Laptop ... 6
2.2 Definisi Produk ... 8
2.2.1 Klasifikasi Produk ... 9
2.2.2 Atribut Produk ... 11
2.3 Definisi Konsumen ... 11
2.3.1 Sikap Konsumen ... 12
2.3.2 Perilaku Konsumen ... 12
2.4 Proses Pengambilan Keputusan Konsumen ... 13
2.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian ... 16
2.6 Analisis Deskriptif ... 17
2.7 Analisis Faktor ... 18
2.8 Analisis Multiatribut Fishbein ... 18
viii
III. METODE PENELITIAN ... 22
3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual ... 22
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 22
3.3 Jenis dan Sumber Data ... 23
3.4 Jumlah dan Metode Penarikan Sampel ... 24
3.5 Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 26
3.5.1 Uji Instrumen ... 27
3.5.2 Analisis Deskriptif ... 29
3.5.3 Analisis Faktor ... 29
3.5.4 Analisis Multiatribut Fishbein ... 30
IV. PEMBAHASAN ... 32
4.1 Sejarah dan Gambaran Umum Perusahaan Asus ... 32
4.1.1 Visi dan Misi Asus ... 33
4.1.2 Produk Asus ... 34
4.2 Karakteristik Responden ... 36
4.2.1 Jenis Kelamin ... 36
4.2.2 Usia ... 36
4.2.3 Semester ... 37
4.2.4 Sumber Keuangan ... 38
4.2.5 Asal Daerah ... 38
4.2.6 Pendapatan per Bulan ... 38
4.3 Proses Pengambilan Keputusan ... 39
4.3.1 Pengenalan Kebutuhan ... 39
4.3.2 Pencarian Informasi ... 42
4.3.3 Evaluasi Alternatif ... 44
4.3.4 Keputusan Pembelian ... 47
4.3.5 Evaluasi Pasca Pembelian ... 50
4.4 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi keputusan pembelian Laptop Merek Asus ... 53
4.5 Analisis Sikap Konsumen dengan Model Fishbein ... 58
4.6 Implikasi Manajerial ... 61
ix
5.1 Kesimpulan ... 64
5.2 Saran ... 65
DAFTAR PUSTAKA ... 66
x
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
1. Penjualan laptop berdasarkan segmennya pada tahun 2009-2010
di Indonesia ... 2
2. Pangsa pasar laptop di Indonesia pada tahun 2012 ... 3
3. Populasi mahasiswa Strata-1 IPB per 30 Oktober 2012 ... 25
4. Sebaran responden masing-masing fakultas ... 26
5. Ringkasan nilai MSA ... 54
6. Ringkasan tabel communalities ... 55
7. Faktor yang terbentuk serta variabel pencirinya ... 57
8. Evaluasi kepentingan responden terhadap atribut laptop ... 59
9. Kekuatan kepercayaan responden terhadap kinerja atribut laptop merek Asus ... 60
xi
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
1. Model perilaku konsumen ... 13
2. Diagram proses pengambilan keputusan ... 14
3. Model perilaku keputusan pembelian ... 17
4. Kerangka pemikiran penelitian ... 23
5. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin ... 36
6. Karakteristik responden berdasarkan usia ... 36
7. Karakteristik responden berdasarkan semester ... 37
8. Karakteristik responden berdasarkan sumber keuangan ... 38
9. Karakteristik responden berdasarkan asal daerah ... 38
10.Karakteristik responden berdasarkan pendapatan ... 39
11.Sebaran responden berdasarkan manfaat ... 40
12.Sebaran responden berdasarkan motivasi ... 41
13.Sebaran responden berdasarkan halangan pembelian ... 41
14.Sebaran responden berdasarkan sumber informasi ... 42
15.Sebaran responden berdasarkan sumber informasi utama ... 43
16.Sebaran responden berdasarkan perhatian yang didapatkan ... 44
17.Sebaran responden berdasarkan pertimbangan utama ... 45
18.Sebaran responden berdasarkan pembelian laptop lain ... 45
19.Sebaran responden berdasarkan pertimbangan dari penggunaan laptop merek lain ... 46
20.Sebaran responden berdasarkan tempat pembelian ... 47
21.Sebaran responden berdasarkan alasan pemilihan tempat beli .... 48
22.Sebaran responden berdasarkan cara pembelian ... 49
23.Sebaran responden berdasarkan keterlibatan pengaruh orang lain dalam pembelian ... 49
24.Sebaran responden berdasarkan situasi dalam pembelian ... 50
25.Sebaran responden berdasarkan lama penggunaan laptop ... 51
xii
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
1. Kuesioner Penelitian ... 69
2. Hasil Uji Validitas Analisis Faktor ... 74
3. Hasil Uji Reliabilitas Analisis Faktor ... 75
4. Uji Validitas Evaluasi Kepentingan ... 76
5. Uji Validitas Kekuatan Kepercayaan ... 77
6. Uji Reliabilitas Evaluasi Kepentingan ... 78
7. Uji Reliabilitas Kekuatan Kepercayaan ... 79
8. Tabel KMO ... 80
9. Tabel Anti Image Matrices ... 81
10.Tabel Communalities ... 82
11.Tabel Total Variance Explained ... 83
12.Tabel Component Matrix ... 84
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan dan kemajuan teknologi menyebabkan perubahan yang
cukup signifikan pada kehidupan manusia. Perubahan tersebut meliputi
nilai-nilai peradaban dan kebudayaan yang dianut masyarakat, termasuk pada
penggunaan komputer. Pada awalnya, komputer digunakan hanya untuk
menghitung. Seiring berjalannya waktu, teknologi komputer semakin
berkembang. Komputer tidak hanya berfungsi untuk menghitung, tetapi juga
berfungsi untuk memproses data, sebagai alat komunikasi, sebagai sarana
informasi, bahkan sebagai media hiburan.
Perkembangan teknologi juga membuat penggunaan komputer dalam
kehidupan sehari-hari menjadi semakin penting. Pergeseran kebutuhan
berdasarkan tingkat kepentingan untuk penggunaan komputer, bergeser dari
kebutuhan tersier menjadi kebutuhan sekunder. Pengguna komputer pun
makin variatif, dari orang dewasa, pelajar, maupun anak-anak banyak yang
sudah mengerti dengan pemakaian komputer. Akibatnya, permintaan akan
komputer pun semakin meningkat. Hal tersebut merupakan peluang bagi para
produsen dan pemasar yang bermain di dalam industri komputer, sehingga
banyak produk-produk komputer, dari mulai software sampai hardware
ditawarkan ke pasar demi memenuhi kebutuhan konsumen.
Belakangan ini, tingkat mobilitas masyarakat semakin tinggi.
Komputer dituntut untuk dapat beradaptasi terkait tingkat kenaikan mobilitas
tersebut. Untuk mengatasi masalah tersebut, banyak perusahaan-perusahaan
komputer menciptakan solusi dengan menawarkan komputer jinjing atau
yang lebih dikenal dengan sebutan laptop ke pasar.
Laptop diperuntukkan sebagai substitusi dari pengunaan komputer.
Dengan adanya laptop, baik itu notebook maupun netbook, masyarakat dapat melakukan substitusi penggunaan komputer di luar rumah atau kantor.
Laptop menjadi barang yang sangat dibutuhkan bagi banyak kalangan
terutama mahasiswa, dosen, pekerja kantor, ataupun para eksekutif yang
Dengan bentuk yang simpel, ringan, dan mudah dibawa kemana saja
serta mempunyai fungsi yang sama dengan komputer menyebabkan
permintaan laptop semakin meningkat. Peningkatan permintaan berbanding
lurus dengan kenaikan volume penjualan laptop. Berdasarkan data
International Data Corp (IDC), pada kuartal 2010, penjualan laptop
berdasarkan segmen pelanggan melejit 35,45 persen dari 753.000 unit
menjadi 1,02 juta unit. Pada kuartal sebelumnya, penjualan laptop segmen
pelanggan juga menanjak 32,5 persen mencapai 993.000 unit dari penjualan
kuartal 1 2009. Sementara penjualan laptop berdasarkan segmen bisnis juga
terus meningkat tiap kuartalnya seperti yang tersaji pada Tabel 1. 1)
Tabel 1. Penjualan laptop berdasarkan segmennya tahun 2009-2010 di Indonesia
Segmen Pelanggan
Q1 (unit) Q2 (unit) Total (unit)
2009 749.000 753.000 1.502.000
2010 993.000 1.020.000 2.013.000
Pertumbuhan 32% 35% 34%
Sumber : International Data Corp (kompas.com, 2010)
Dari sekian banyaknya produsen laptop yang menawarkan produknya
di Indonesia, terdapat nama Asus sebagai produsen laptop yang cukup besar
dan disegani. Asus yang semula dikenal sebagai brand terbesar untuk pasar
motherboard dunia, kini mulai merambah dan memfokuskan diri pada segmen konsumen lewat sejumlah produk keluarannya. Jika melihat laporan
IDC, posisi perolehan pangsa pasar laptop merek Asus hingga akhir kuartal
pertama 2012 menempati nomor dua di Indonesia dengan perolehan pangsa
pasar sebesar 20 persen. Asus unggul dari Toshiba dan Hewlett Packard yang
berturut-turut menempati peringkat kedua dan ketiga dengan perolehan
pangsa pasar penjualan laptop sebesar 16% dan 11%. Namun, Asus masih
kalah bersaing dengan Acer yang menempati peringkat pertama dengan
1)
perolehan pangsa pasar sebesar 32 persen. Pangsa pasar penjualan laptop di
Indonesia selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2. 2)
Tabel 2. Pangsa pasar laptop di Indonesia pada tahun 2012 (Kuartal I) Vendor Volume penjualan (unit) Market Share
Acer 321.083 32%
Asus 206.797 20%
Toshiba 159.880 16%
Hewlett Packard (HP) 100.380 11%
Lenovo 51.129 5%
Lainnya 159.880 16%
Sumber: International Data Corp (detik.com, 2012)
Salah satu pasar yang cukup potensial bagi produsen dan pemasar
laptop adalah mahasiswa. Hal tersebut dikarenakan mahasiswa membutuhkan
suatu perangkat yang dapat menunjang kegiatan perkuliahannya, diantaranya
kebutuhan mengetik, internet, presentasi, mengirim email, dan sebagainya. Selain itu, aktivitas mahasiswa di luar perkuliahan seperti organisasi, cukup
mempunyai tingkat mobilitas tinggi sehingga semakin memperkuat potensi
pasar tersebut.
Adanya berbagai macam merek dan tipe laptop yang diproduksi dan
dipasarkan oleh perusahaan-perusahaan industri tersebut membuat sikap dan
perilaku konsumen, dalam kasus ini mahasiswa, pada pengambilan keputusan
pembelian laptop, khususnya merek Asus, merupakan salah satu hal yang
menarik perhatian. Dalam melakukan suatu keputusan pembeliannya,
mahasiswa pasti mempertimbangkan faktor-faktor yang berhubungan dengan
kebutuhan mahasiswa tersebut. Karena itu, produsen laptop merek Asus
harus memperhatikan dan memenuhi keinginan konsumen, khususnya
mahasiswa, agar mereka tidak berpaling ke merek laptop yang lain.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang, maka perumusan masalah
dalam penelitian ini akan dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana karakteristik mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor sebagai
konsumen laptop merek Asus?
2)
2. Bagaimana proses keputusan pembelian yang dilakukan oleh mahasiswa
S1 Institut Pertanian Bogor sebagai konsumen laptop merek Asus?
3. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi pengambilan keputusan
mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor sebagai konsumen dalam
pembelian laptop merek Asus?
4. Bagaimana sikap mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor sebagai
konsumen terhadap atribut yang dimiliki laptop merek Asus?
1.3 Tujuan Penelitian
Merujuk pada rumusan masalah, maka tujuan yang akan dicapai dalam
penelitian ini, yaitu:
1. Mengidentifikasi karakteristik mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor
sebagai konsumen laptop merek Asus.
2. Mengidentifikasi proses keputusan pembelian yang dilakukan oleh
mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor sebagai konsumen laptop merek
Asus.
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan
mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor sebagai konsumen dalam
pembelian laptop merek Asus.
4. Menganalisis sikap mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor sebagai
konsumen terhadap atribut yang dimiliki laptop merek Asus.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi manajemen Asus, hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan
masukan khususnya untuk rencana pemasaran agar dapat
mempertahankan dan memperluas pangsa pasar.
2. Bagi kalangan Akademisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat
memperluas pengetahuan dan wawasan pada bidang pemasaran.
3. Bagi Peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, maka
penelitian ini hanya difokuskan pada mahasiswa S1 IPB yang telah memiliki
atau sedang menggunakan laptop merek Asus. Kuesioner yang digunakan
dalam penelitian ini dimaksudkan untuk melihat perilaku mahasiswa dalam
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi tentang Laptop
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, laptop didefinisikan sebagai
komputer pribadi yang agak kecil, yang dapat dibawa-bawa dan dapat
ditempatkan di pangkuan pengguna, terdiri atas satu perangkat yang
mencakupi papan tombol, layar tampilan, mikroprosesor, biasanya dilengkapi
dengan baterai yang dapat diisi ulang.
Laptop merupakan komputer portabel, kecil, dan dapat dibawa
kemana-mana dengan sangat mudah, yang terintegrasi pada sebuah casing.
Berat laptop berkisar dari 1 hingga 6 kilogram tergantung dari ukuran, bahan,
dan spesifikasinya. Sumber listrik berasal dari baterai atau A/C adaptor yang
dapat digunakan untuk mengisi ulang baterai dan menyalakan laptop itu
sendiri.
Sebagai komputer jinjing, laptop memiliki fungsi yang sama dengan
komputer desktop meskipun dengan kemampuan yang lebih rendah.
Komponen yang terdapat di dalamnya adalah sama dengan yang terdapat
pada komputer desktop dengan ukuran yang diperkecil, lebih ringan, tidak
panas, dan irit listrik. Laptop kebanyakan menggunakan layar LCD (Liquid Crystal Display) berukuran 10 inch hingga 17 inch bergantung dari ukuran laptop itu sendiri. Selain itu, keyboard yang terdapat pada laptop juga dilengkapi dengan touchpad atau dikenal juga sebagai trackpad yang berfungsi sebagai penggerak kursor mouse. 3)
Berbeda dengan komputer desktop, laptop memiliki komponen
pendukung yang didesain secara khusus untuk mengakomodasi sifat laptop
yang portabel. Sifat utama yang dimiliki oleh komponen penyusun laptop
adalah ukuran yang kecil, hemat konsumsi energi, dan efisien. Laptop
biasanya berharga lebih mahal dibandingkan komputer desktop, tergantung
dari merek dan spesifikasi komponen penyusunnya.
3)
Berikut merupakan jenis-jenis laptop berdasarkan tingkatan dan
segmen penggunanya: 4)
a. Notebook
Notebook adalah laptop dengan ukuran layar di atas 12 inch sampai dengan 17 inch dengan bobot berkisar antara 2 - 4 Kg. Untuk notebook
seri slim (bukan Ultrabook) biasanya tidak terdapat ODD (Optical Disk Drive). Processor notebook terbaru di Indonesia saat ini yang paling rendah adalah Intel Celeron B815 dan AMD C60, sedangkan yang
tertinggi adalah Intel Core i7 dan AMD A8. Pangsa pasar atau pengguna
notebook adalah orang-orang yang membutuhkan komputer yang bisa dibawa kemana-mana dengan spesifikasi yang cukup memadai. Notebook
sangat umum, sehingga setiap orang cocok menggunakannya. Di
Indonesia, notebook yang sering digunakan adalah notebook dengan layar 14 inch. Harga tergantung spesifikasi dan tipe dari notebook itu sendiri. b. Netbook
Netbook adalah laptop dengan ukuran layar di bawah 13 inch dengan bobot di bawah 2 Kg. Harga bervariasi, mulai dari 2 – 6 jutaan tergantung
spesifikasi dan fitur yang ditawarkan. Karena ukuran yang mungil, maka
kemampuannya juga terbatas. Processor netbook biasanya menggunakan Intel Atom atau AMD seri C dan E, dikarenakan bentuk fisik processor
ini lebih kecil dibandingkan ukuran processor notebook. Pangsa pasar atau pengguna netbook kebanyakan adalah orang-orang yang memiliki tingkat mobilitas tinggi untuk mendukung kegiatannya dikarenakan
bentuk fisik yang kecil dan bobot yang ringan, selain itu orang-orang
yang memilih netbook biasanya orang yang tidak memiliki dana yang cukup untuk membeli notebook sehingga orang tersebut membeli netbook
yang harganya cukup terjangkau.
4)
c. Ultrabook
Ultrabook adalah laptop jenis baru yang diinspirasikan oleh Intel.
Ultrabook adalah laptop dengan ukuran layar 12 -15 inch dengan bobot yang ringan dan desain body yang sangat tipis. Processor dari Ultrabook
adalah Intel Sandy Bridge dari Core i3 sampai dengan Core i7.
Kebanyakan Ultrabook tidak memiliki ODD. Sistem penyimpanan datanya tidak menggunakan HDD (Hard Disk Drive), tetapi menggunakan SSD (Solid State Drive), sehingga kemampuan transfer rate datanya sangat cepat dan lebih aman ketimbang HDD, dikarenakan SDD tidak memakai piringan. Harga yang ditawarkan untuk mendapatkan
Ultrabook masih berkisar di atas 7 jutaan, jadi pangsa pasar untuk
Ultrabook adalah kalangan Eksekutif muda ataupun pebisnis yang menginginkan laptop dengan mobilitas sangat tinggi dan mementingkan
nilai estetika.
d. Ultrathin
Ultrathin tidak jauh berbeda dari Ultrabook. Perbedaan Ultrathin dengan
Ultrabook adalah pada processor-nya. Jika Ultrabook menggunakan Intel, Ultrathin menggunakan AMD A6 ke atas. Untuk bentuk,model, ukuran, dan berat relatif sama. Ultrathin masih menggunakan HDD sebagai media penyimpanan data. Harga laptop jenis Ultrathin lebih murah dibandingkan Ultrabook, jadi pangsa pasar Ultrathin adalah orang-orang yang ingin merasakan sensasi menggunakan Ultrabook dengan harga yang lebih bersahabat.
2.2 Definisi Produk
Definisi produk menurut Kotler dan Keller (2007) adalah segala
sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pesanan untuk diperhatikan, dibeli,
digunakan/ dikonsumsikan. Istilah produk mencakup benda-benda fisik,
jasa-jasa, kepribadian, tempat organisasi, dan ide-ide.
Kotler dan Keller (2007) mengemukakan bahwa produk terdiri atas
konsumen. Tingkat kedua adalah produk dasar (basic product) dimana pemasar harus mengubah manfaat inti menjadi produk dasar. Tingkat ketiga
adalah produk yang diharapkan (expected product), yaitu beberapa atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan oleh konsumen ketika membeli suatu
produk. Tingkat keempat adalah produk yang ditingkatkan (augmented product), dimana pada tingkat ini produk melampaui harapan konsumen. Tingkat terakhir adalah produk potensial (potential product), yang meliputi segala kemungkinan peningkatan dan perubahan yang mungkin akan dialami
produk atau tawaran tersebut pada masa mendatang.
2.2.1 Klasifikasi Produk
Menurut Kotler (2002), produk dapat diklasifikasikan menjadi
beberapa kelompok, yaitu:
1) Berdasarkan wujudnya, produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua
kelompok utama, yaitu:
a.) Barang
Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa
dilihat, diraba atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan,
dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya.
b.) Jasa
Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan
oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak
berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Tidak
dapat dilihat, diraba atau disentuh, dirasa, dipegang, dipegang,
disimpan, dan perlakuan fisik lainnya. Produknya dapat dikaitkan
atau tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik.
2) Berdasarkan aspek daya tahannya, produk dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu:
a.) Barang tidak tahan lama (non durable goods)
Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya
habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Dengan
kata lain, umur ekonomisnya dalam kondisi pemakaian normal
b.) Barang tahan lama (durable goods)
Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa
bertahan lama dengan banyak pemakaian. Dengan kata lain, umur
ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu tahun lebih.
3) Berdasarkan tujuan konsumsi, didasarkan pada siapa konsumennya dan
untuk apa produk tersebut dikonsumsi, diklasifikasikan menjadi dua,
yaitu:
a.) Barang konsumsi (consumer’s goods)
Barang konsumsi merupakan suatu produk yang langsung dapat
dikonsumsi tanpa melalui pemrosesan lebih lanjut untuk
memperoleh manfaat dari produk tersebut.
Pada umumnya barang konsumsi dibedakan menjadi empat jenis:
1. Produk sehari-hari (convenience goods)
Merupakan barang yang pada umumnya memiliki frekuensi
pembelian tinggi, dibutuhkan dalam waktu segera, dan hanya
memerlukan usaha yang minimum dalam pembandingan dan
pembeliannya.
2. Produk belanja (shopping goods)
Merupakan barang yang dalam proses pemilihan dan
pembeliannya dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai
alternatif yang tersedia.
3. Produk khusus (specialty goods)
Merupakan barang yang memiliki karakteristik atau identifikasi
merek yang unik dimana sekelompok konsumen bersedia
melakukan usaha khusus untuk membelinya.
4. Produk yang tidak dicari (unsought goods)
Merupakan barang yang tidak diketahui konsumen ataupun jika
sudah diketahui, tetapi pada umumnya belum terpikirkan untuk
membelinya.
b.) Barang industri (industrial’s goods)
Barang industri merupakan suatu jenis produk yang masih
manfaat tertentu. Biasanya hasil pemrosesan dari barang industri
diperjual belikan kembali.
2.2.2 Atribut Produk
Definisi atribut produk menurut Tjiptono (2007) adalah unsur-unsur
produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar
pengambilan keputusan pembelian.
Kotler dan Amstrong (2008) mengemukakan bahwa manfaat produk
disampaikan dan dikomunikasikan oleh atribut produk dalam bentuk:
a. Kualitas produk
Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan
fungsi-fungsinya. Menurut Kotler (2004), kebanyakan produk
disediakan pada satu diantara empat tingkatan kualitas, yaitu: kualitas
rendah, kualitas rata-rata sedang, kualitas baik, dan kualitas sangat baik.
Beberapa dari atribut di atas dapat diukur secara objektif. Namun
demikian dari sudut pemasaran kualitas harus diukur dari sisi persepsi
pembeli tentang kualitas produk tersebut.
b. Fitur Produk
Fitur adalah alat bersaing yang ditawarkan oleh perusahaan kepada
konsumen. Fitur berfungsi untuk membedakan produk perusahaan dari
produk pesaing. Sebuah produk dapat ditawarkan dengan beraneka
ragam dan macam fitur. Perusahaan dapat menciptakan model dengan
tingkat yang lebih tinggi dengan menambah beberapa fitur.
c. Gaya dan desain produk
Menurut Kotler (2004), desain merupakan totalitas keistimewaan yang
mempengaruhi penampilan dan fungsi suatu produk dari segi kebutuhan
konsumen. Cara lain untuk menambah nilai konsumen adalah melalui
desain atau rancangan produk yang berbeda dari yang lain.
2.3 Definisi Konsumen
Menurut Sumarwan (2011), istilah konsumen sering diartikan sebagai
dua jenis konsumen, yaitu konsumen individu dan konsumen organisasi.
Konsumen individu mungkin juga membeli barang dan jasa untuk hadiah
teman, saudara, atau orang lain. Dalam konteks barang dan jasa yang dibeli
kemudian digunakan langsung, konsumen individu sering disebut sebagai
konsumen akhir.
Jenis kedua adalah konsumen organisasi, yang meliputi organisasi
bisnis, yayasan, lembaga sosial, kantor pemerintah, dan lembaga lainnya.
Semua jenis organisasi ini harus membeli produk dan jasa-jasa lainnya untuk
menjalankan seluruh kegiatan organisasinya.
2.3.1 Sikap Konsumen
Menurut Sumarwan (2011), sikap konsumen adalah faktor penting
yang akan mempengaruhi keputusan konsumen. Konsep sikap sangat
terkait dengan konsep kepercayaan (belief) dan perilaku (behavior). Sikap merupakan ungkapan perasaan konsumen tentang suatu objek apakah
disukai atau tidak, dan sikap juga menggambarkan kepercayaan konsumen
terhadap berbagai atribut dan manfaat dari objek tersebut. Kepercayaan
konsumen adalah pengetahuan konsumen mengenai suatu objek, atribut,
dan manfaatnya. Kepercayaan, sikap, dan perilaku juga terkait dengan
konsep atribut produk (product attribute).
Sikap mengandung tiga komponen (Setiadi, 2003), tiga komponen
tersebut adalah:
a. Komponen kognitif (cognitive component), yaitu pengetahuan dan keyakinan menjadi sesuatu yang merupakan objek sikap
b. Komponen afektif (affective component), yaitu perasaan baik, suka maupun tidak suka terhadap suatu objek.
c. Komponen konatif (conative component), yaitu kecenderungan melakukan sesuatu atau perilaku aktual terhadap objek sikap.
2.3.2 Perilaku Konsumen
Sumarwan (2011) menjelaskan bahwa perilaku konsumen adalah
semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan
tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan,
menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan evaluasi hal-hal di atas
Model perilaku konsumen menurut Kotler dan Amstrong (2008),
pemasaran dan rangsangan lain memasuki “kotak hitam” konsumen dan
menghasilkan respons tertentu. Pemasar harus menemukan apa yang ada di
kotak hitam pembeli. Rangsangan pemasaran terdiri dari empat P dan
rangsangan lain meliputi kekuatan dan faktor utama dalam lingkungan
pembeli yang terdiri dari rangsangan ekonomi, rangsangan teknologi,
rangsangan politik, dan rangsangan budaya. Semua masukan ini memasuki
kotak hitam pembeli, di mana masukan diubah menjadi sekumpulan
respons pembeli yang dapat diobservasi berupa pilihan produk, pilihan
merek,pilihan penyalur,waktu pembelian, dan jumlah pembelian. Model
perilaku konsumen dapat lebih jelas dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Model perilaku Konsumen (Kotler & Amstrong, 2008)
2.4 Proses Pengambilan Keputusan Konsumen
Schiffman dan Kanuk (2004) mendefinisikan suatu keputusan sebagai
pemilihan suatu tindakan dari dua pilihan atau lebih pilihan alternatif.
Seorang konsumen yang hendak melakukan pilihan maka harus menentukan
alternatif pilihan. Menurut Schiffman dan Kanuk (2004) terdapat tiga tipe
pengambilan keputusan konsumen, yaitu:
1. Pemecahan masalah yang diperluas (extensive problem solving)
Ketika konsumen tidak memiliki kriteria untuk mengevaluasi sebuah
kategori produk atau merek tertentu pada kategori tersebut, atau tidak
membatasi jumlah merek yang akan dipertimbangkan ke dalam jumlah
yang mudah dievaluasi, maka proses pengambilan keputusannya disebut
sebagai pemecahan masalah yang diperluas. Pemecahan masalah tipe ini Pemasaran & rangsangan lain
biasanya dilakukan pada pembelian barang-barang tahan lama dan
mewah seperti mobil, rumah, pakaian mahal, dan peralatan elektronik.
2. Pemecahan masalah yang terbatas (limited problem solving)
Pada tipe keputusan ini, konsumen telah memiliki kriteria dasar untuk
mengevaluasi kategori produk dan berbagai merek pada kategori tersebut.
Namun konsumen belum memiliki preferensi tentang merek tertentu.
Pembelian sebagian besar produk-produk di pasar swalayan dilakukan
dengan tipe pengambilan keputusan ini.
3. Pemecahan masalah rutin (routinized problem solving)
Pada tipe keputusan ini, konsumen telah memiliki pengalaman terhadap
produk yang akan dibelinya. Konsumen juga telah memiliki standar untuk
mengevaluasi merek. Konsumen hanya membutuhkan informasi yang
sedikit.
Kotler (2002) menjelaskan bahwa dalam pembelian suatu produk atau
jasa, konsumen melewati lima tahapan proses keputusan pembelian yang
terdiri dari pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif,
keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian (Gambar 2).
Gambar 2. Diagram proses pengambilan keputusan (Kotler, 2002)
1. Pengenalan kebutuhan
Tahapan pertama pengambilan keputusan adalah pengenalan
kebutuhan. Sumarwan (2011) menjelaskan bahwa pengenalan kebutuhan
muncul ketika konsumen mengahadapi suatu masalah, yaitu suatu
keadaan dimana terdapat perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan
keadaan yang sebenarnya terjadi. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi pengenalan kebutuhan. Faktor tersebut diantaranya waktu,
perubahan situasi, pemilikan produk, konsumsi produk, perbedaan
2. Pencarian informasi
Tahapan kedua adalah pencarian informasi yang mulai dilakukan
ketika konsumen memandang bahwa kebutuhan tersebut bisa dipenuhi
dengan membeli dan mengkonsumsi suatu produk. Konsumen akan
mencari informasi yang tersimpan dalam ingatannya (pencarian internal)
dan mencari informasi dari luar (pencarian eksternal) (Sumarwan, 2011).
Menurut Kotler (2002), sumber-sumber informasi konsumen dapat
dikelompokkan menjadi empat, yaitu:
a. Sumber pribadi : Keluarga, teman, tetangga, kenalan
b. Sumber komersial : Iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan
c. Sumber umum : Media massa, organisasi penilai konsumen
d. Sumber pengalaman : Penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk
3. Evaluasi alternatif
Tahapan ketiga adalah evaluasi alternatif. Menurut Sumarwan
(2011), evaluasi alternatif adalah proses mengevaluasi pilihan produk dan
merek, kemudian memilihnya sesuai dengan yang diinginkan konsumen.
Pada proses ini, konsumen membandingkan berbagai pilihan yang dapat
memecahkan masalah yang dihadapinya.
4. Keputusan pembelian
Tahapan keempat adalah keputusan pembelian dimana konsumen
mengambil keputusan mengenai apa yang dibeli, kapan membeli, di mana
membeli, dan bagaimana cara membayarnya.
Setiadi (2003) menjelaskan bahwa terdapat dua faktor yang dapat
mempengaruhi maksud pembelian dan keputusan pembelian. Faktor
pertama adalah sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain akan
mengurangi alternatif pilihan seseorang akan tergantung pada dua hal: (a)
Intensitas sikap negatif orang lain tersebut terhadap alternatif pilihan
konsumen, dan (b) Motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang
lain tersebut. Semakin tinggi intensitas sikap negatif orang lain tersebut
akan semakin dekat hubungan orang tersebut dengan konsumen, maka
semakin besar kemungkinan konsumen akan menyelesaikan tujuan
Faktor kedua adalah faktor keadaan yang tidak terduga. Konsumen
membentuk tujuan pembelian berdasarkan faktor-faktor seperti:
pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan, dan
manfaat produk yang diharapkan. Pada saat konsumen ingin bertindak,
faktor-faktor keadaan yang tidak terduga mungkin timbul dan mengubah
tujuan pembelian.
5. Perilaku pasca pembelian
Tahapan kelima adalah perilaku pasca pembelian. Kepuasan dan
ketidakpuasan konsumen akan mempengaruhi perilaku konsumen
berikutnya. Kepuasan akan mendorong konsumen untuk membeli dan
mengkonsumsi ulang produk tersebut. Sedangkan ketidakpuasan akan
menyebabkan konsumen kecewa dan menghentikan pembelian dan
konsumsi terhadap produk tersebut (Sumarwan, 2011).
2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Keputusan Pembelian
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian menurut
Kotler (2007) adalah:
1. Faktor Budaya
Faktor budaya memiliki pengaruh yang luas dan mendalam terhadap
keputusan pembelian.
2. Faktor Pribadi
Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, antara
lain: pekerjaan; keadaan ekonomi; gaya hidup; dan kepribadian.
3. Faktor Sosial
Sebagai tambahan atas faktor budaya, perilaku seorang konsumen
dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, antara lain: kelompok acuan;
keluarga; peran; dan status.
4. Faktor Psikologis
Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi beberapa faktor psikologi
utama, antara lain: persepsi; keyakinan; dan pendirian.
pengaruh lingkungan, perbedaan individu, proses psikologis, dan strategi
pemasaran. Pengaruh lingkungan terdiri dari budaya, kelas sosial, pengaruh
pribadi, pengaruh sosial, dan situasi. Perbedaan individu terdiri sumber daya
konsumen, motivasi, pengetahuan, sikap, dan kepribadian. Proses psikologis
terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran, dan perubahan sikap
perilaku. Strategi pemasaran terdiri dari produk, harga, promosi, dan
distribusi. Secara sederhana, hubungan dari keempat faktor tersebut dapat
dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Model Perilaku Keputusan Pembelian Konsumen (Engel, 1994)
2.6 Analisis Deskriptif
Menurut Sugiyono (2004), analisis deskriptif adalah statistik yang
digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Analisis deskriptif merupakan analisis yang paling mendasar untuk
deskriptif meliputi beberapa hal yang terdiri dari distribusi frekuensi,
pengukuran tendensi sentral, dan pengukuran variabilitas.
2.7 Analisis Faktor
Dalam studi perilaku dan sosial, peneliti membutuhkan pengembangan
pengukuran untuk bermacam-macam variabel yang tidak dapat diukur secara
langsung, seperti tingkah laku, pendapat, intelegensi, personality, dan lain-lain. Faktor analisis adalah metode yang dapat digunakan untuk pengukuran
semacam itu (Sharma, 1996).
Menurut Sharma (1996), tujuan analisis faktor adalah menggunakan
matriks korelasi hitungan untuk:
1. Mengidentifikasi jumlah terkecil dari faktor umum (yaitu model faktor
yang paling parsimoni) yang mempunyai penjelasan terbaik atau
menghubungkan korelasi diantara variabel indikator.
2. Mengidentifikasi melalui faktor rotasi, solusi faktor yang paling masuk
akal.
3. Estimasi bentuk dan struktur loading, communality, dan varian unik dari indikator.
4. Interpretasi dari faktor umum.
5. Jika perlu, dilakukan estimasi faktor skor.
2.8 Analisis Multiatribut Fishbein
Engel, et al. (1994) mengemukakan bahwa formulasi Fishbein merupakan model multiatribut yang paling terkenal. Model tersebut
mengemukakan bahwa sikap terhadap objek tertentu (misalnya merek)
didasarkan pada perangkat kepercayaan yang diringkas mengenai atribut
objek yang bersangkutan, yang diberi bobot oleh evaluasi terhadap atribut ini.
Menurut Sumarwan (2011), model multiatribut sikap Fishbein
menjelaskan sikap konsumen terhadap objek sikap (produk atau merek)
sangat ditentukan oleh sikap konsumen terhadap atribut-atribut yang
Tiga konsep utama dari model multiatribut Fishbein menurut
Sumarwan (2011) adalah sebagai berikut:
a. Atribut (Salient Belief)
Atribut adalah karakter dari objek sikap (Ao). Salient belief adalah kepercayaan konsumen bahwa produk memiliki berbagai atribut, sering
disebut sebagai attribute-object beliefs. Para peneliti sikap harus mengidentifikasi berbagai atribut yang akan dipertimbangkan konsumen
ketika mengevaluasi suatu objek sikap (Ao) suatu produk.
b. Kepercayaan (Belief)
Kepercayaan adalah kekuatan kepercayaan bahwa suatu produk memiliki
atribut tertentu. Konsumen akan mengungkapkan kepercayaan terhadap
berbagai atribut yang dimiliki suatu merek dan produk yang
dievaluasinya, langkah ini digambarkan oleh (bi) yang menukur
kepercayaan konsumen terhadap atribut yang dimiliki oleh
masing-masing merek.
c. Evaluasi atribut
Evaluasi atribut merupakan evaluasi terhadap baik buruknya suatu atribut
dari produk, yaitu menggambarkan pentingnya suatu atribut bagi
konsumen. Konsumen akan mengidentifikasi atribut-atribut atau
karakteristik yang dimiliki oleh objek yang akan dievaluasi. Konsumen
akan menganggap atribut produk memiliki tingkat kepentingan yang
berbeda.
2.9 Penelitian Terdahulu
Ulfah (2011), melakukan sebuah penelitian yang diberi judul Analisis
Perilaku Konsumen dalam Proses Keputusan Pembelian Pelumas Fastron PT.
Pertamina. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tiga alat analisis,
yaitu analisis deskriptif, analisis faktor, dan analisis multiatribut Fishbein.
Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa karakteristik responden dalam
penelitian ini sebagian besar (80%) berjenis kelamin laki-laki dan berusia
21-25 tahun (48%), serta dengan status belum menikah (69%). Pada tahap
adalah sesuai dengan kebutuhan; pada tahap pencarian informasi, sumber
informasinya adalah iklan; pada tahap evaluasi alternatif, hal yang menjadi
pertimbangan utama adalah mutu produk; pada tahap proses pembelian,
tempat konsumen membeli adalah bengkel; pada tahap pasca pembelian,
konsumen akan tetap membeli apabila Pelumas Fastron mengalami kenaikan
harga. Berdasarkan analisis faktor, terdapat tiga faktor yang terbentuk, yaitu
faktor demografi dan gaya hidup; faktor perbedaan individu; dan faktor
pengaruh lingkungan. Model analisis multiatribut Fishbein menunjukkan
atribut jaminan kepuasan memperoleh nilai tertinggi pada tingkat
kepentingan (4,34) dan pada tingkat kepercayaan, atribut kemudahan
memperoleh produk memperoleh nilai tertinggi (4,06). Dari analisis sikap
konsumen menggunakan model multiatribut Fishbein, didapatkan sikap
konsumen terhadap Pelumas Fastron berada dalam kategori baik.
Nuryanti (2011), melakukan penelitian yang diberi judul Analisis
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Notebook Acer pada Mahasiswa Diploma III IPB. Berdasarkan analisis deskriptif, diketahui
bahwa mayoritas pengguna notebook Acer adalah mahasiswa perempuan yang berusia 18-19 tahun. Pada tahapan-tahapan proses keputusan pembelian
notebook Acer, terdapat tahap pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian.
Berdasarkan analisis faktor, diperoleh nilai KMO sebesar 0,763 menunjukkan
menunjukkan bahwa dapat dilakukan pengujian selanjutnya. Hasil analisis
faktor terbentuk empat faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen, yaitu: 1) Faktor pertama yang terdiri dari manfaat produk. Harga,
spesifikasi notebook, kepraktisan, dan penghasilan orang tua. 2) Faktor kedua terdiri dari merek, pengaruh orang tua, pengaruh saudara dan pengaruh
teman. 3) Faktor ketiga terdiri dan pengaruh penjual, pendapatan yang
diperoleh, ,dan pengaruh iklan. 4) Faktor keempat terdiri dari kemudahan
tidak dipentingkan yaitu lokasi outlet penjualan resmi Acer dan lokasi
customer service.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Ulfah (2011) dan Nuryanti
(2011) adalah objek penelitian dan lokasi penelitian. Penelitian ini
menganalisis perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian
laptop Asus. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi karakteristik
mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor sebagai konsumen laptop merek Asus,
mengidentifikasi proses keputusan pembelian yang dilakukan oleh
mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor sebagai konsumen laptop merek Asus,
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan
mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor sebagai konsumen dalam pembelian
laptop merek Asus, dan menganalisis sikap mahasiswa S1 Institut Pertanian
III. METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual
Persaingan bisnis antara produsen laptop yang sangat ketat membuat
Asus sebagai produsen dan pemasar laptop yang cukup besar di Indonesia
berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasarnya. Dalam
rangka meningkatkan pangsa pasarnya, manajemen Asus harus dapat
meningkatkan kepuasan konsumennya. Manajemen Asus hendaknya
mengetahui secara detail perilaku konsumen yang akan menjadi targeting
produknya. Perilaku konsumen tersebut meliputi karakteristik konsumen,
proses pengambilan keputusan konsumen, faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan pembelian konsumen, serta sikap konsumen laptop merek Asus.
Berdasarkan pengetahuan konsumen tentang laptop merek Asus, maka pihak
manajemen Asus akan mampu melihat bagaimana perilaku konsumen
terhadap laptop merek Asus, termasuk keputusan pembeliannya, sehingga
Asus dapat mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasarnya.
Proses penelitian ini melalui tiga tahap analisis. Analisis pertama yaitu
analisis deskriptif. Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis proses
keputusan yang dilakukan oleh konsumen. Analisis kedua yaitu analisis
faktor yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan pembelian. Analisis ketiga yaitu Analisis Multiatribut Fishbein
yang digunakan untuk mengidentifikasi bagaimana konsumen merangkai
kepercayaan terhadap atribut suatu produk sehingga membentuk sikap
tentang berbagai objek. Hasil dari ketiga analisis di atas akan menghasilkan
suatu implikasi manajerial perilaku konsumen dalam keputusan pembelian
laptop merek Asus. Kerangka pemikiran penelitian ini dapat dilihat secara
lebih jelas pada Gambar 4.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kampus Institut Pertanian Bogor, Dramaga.
potensial dilihat dari cukup banyaknya jumlah mahasiswa, khususnya
Strata-1 yang memakai laptop merek Asus. Penelitian ini dilakukan selama dua
bulan yaitu pada bulan Desember 2012 sampai Januari 2013.
Gambar 4. Kerangka Pemikiran Penelitian
3.3 Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yaitu data primer dan data
sekunder. Penjelasan data primer dan sekunder adalah sebagai berikut: Karakteristik
konsumen dan proses keputusan pembelian
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian
Sikap konsumen terhadap atribut
produk
Implikasi Manajerial dalam Keputusan Pembelian Laptop
merek Asus
Rekomendasi bagi Perusahaan Persaingan ketat pada
industri laptop
Studi perilaku konsumen laptop merek Asus
Analisis Deskriptif
Asus harus mempertahankan & meningkatkan pangsa
pasar
1. Data primer diperoleh melalui observasi dan survei. Metode survei
dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner. Kuesioner terdiri dari
empat bagian. Bagian pertama merupakan screening, berupa pertanyaan mendasar untuk menyaring dan mengetahui apakah konsumen yang akan
dijadikan responden benar-benar memiliki kriteria sebagai responden.
Kriteria yang ditetapkan untuk menjadi responden adalah mahasiswa S1
Institut Pertanian Bogor yang pernah membeli dan menggunakan laptop
merek Asus. Bagian kedua berisikan pertanyaan-pertanyaan mengenai
karakteristik responden. Bagian ketiga berisikan pertanyaan-pertanyaan
mengenai proses keputusan pembelian konsumen. Bagian keempat
berisikan kuesioner tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen. Bagian kelima berisikan kuesioner tentang
pengukuran sikap konsumen terhadap atribut yang dimiliki oleh laptop
merek Asus. Kuesioner penelitian dapat dilihat pada Lampiran 1.
2. Data sekunder diperoleh dari buku-buku, artikel, internet,
literatur-literatur, dan skripsi-skripsi terdahulu yang berkaitan dengan
permasalahan penelitian. Pengumpulan data sekunder bertujuan untuk
lebih mendalami pemahaman permasalahan dalam penelitian dan untuk
mendukung data primer yang didapatkan.
3.4 Jumlah dan Metode Penarikan Sampel
Pengambilan sampel untuk penelitian ini yaitu berdasarkan mahasiswa
S1 Institut Pertanian Bogor yang membeli dan menggunakan laptop merek
Asus. Rumus Slovin digunakan untuk menentukan ukuran minimal sampel
yang dibutuhkan dari suatu populasi sehingga didapatkan sampel yang dapat
menggambarkan serta mewakili data populasi, adapun rumus Slovin adalah
sebagai berikut:
n = 2
1 Ne N
... (1)
Di mana :
n = Jumlah sampel yang akan diambil N = Jumlah populasi
Berdasarkan data Direktorat Administrasi dan Jaminan Mutu
Pendidikan (AJMP) IPB, jumlah mahasiswa S1 IPB yang aktif sampai
Oktober 2012 adalah 12.714 mahasiswa. Dengan rumus Slovin (e = 10%), maka diperoleh jumlah sampel untuk responden adalah:
Tabel 3. Populasi mahasiswa Strata-1 IPB per 30 Oktober 2012
Fakultas Laki-laki Perempuan Jumlah
Pertanian 659 962 1621
Kedokteran Hewan 290 381 671
Perikanan dan Ilmu Kelautan 648 713 1361
Peternakan 316 394 710
Kehutanan 690 785 1475
Teknologi Pertanian 859 703 1562
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
1088 1463 2551
Ekonomi dan Manajemen 561 1128 1689
Ekologi Manusia 227 847 1074
Jumlah 5338 7376 12714
Sumber : Direktorat AJMP-IPB 30 Oktober 2012
100
Jumlah sampel yang diambil sebanyak seratus responden (pembulatan
ke atas). Metode penarikan sampel dilakukan dengan teknik proporsional sampling. Proporsional sampling merupakan teknik pengambilan sampel dimana peneliti menetapkan proporsi atau jumlah tertentu untuk sampel yang
memiliki karakteristik yang diinginkan dimana kategorinya telah ditentukan
oleh peneliti. Tujuan dilakukan teknik proporsional sampling pada penelitian ini adalah agar semua fakultas dapat terwakili berdasarkan jumlah mahasiswa
per fakultasnya. Berikut adalah sebaran sampel tiap fakultas agar
FAPET : 710
12714 × 100 = 5,5 ≈6 FAHUTAN : 1475
12714 × 100 = 11,60 ≈12 FATETA : 1562
12714 × 100 = 12,28 ≈12 FMIPA : 2551
12714 × 100 = 20,06 ≈20
FEM : 1689
12714 × 100 = 13,28 ≈13 FEMA : 1074
12714 × 100 = 8,44 ≈8
Berdasarkan perhitungan dengan teknik proporsional sampling, didapatkan jumlah mahasiswa yang akan dijadikan responden untuk tiap
fakultas yang terdiri dari Fakultas Pertanian sampai dengan Fakultas Ekologi
Manusia. Hasil dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Sebaran responden pada masing-masing Fakultas
Fakultas Jumlah Responden
Pertanian 13
Kedokteran Hewan 5
Perikanan dan Ilmu kelautan 11
Peternakan 6
Kehutanan 12
Teknologi Pertanian 12
Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam 20
Ekonomi dan Manajemen 13
Ekologi Manusia 8
Jumlah 100
3.5 Metode Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
Microsoft Excel 2010 dan SPSS versi 17. Analisis data dilakukan dengan uji validitas dan uji reliabilitas, kemudian analisis data yang diperoleh dianalisis
menggunakan metode analisis deskriptif, analisis faktor, dan analisis
3.5.1 Uji Instrumen
Uji instrumen dilakukan untuk menguji sejauh mana suatu kuesioner
ataupun alat ukur telah valid ataupun konsisten. Pada penelitian ini,
dilakukan uji validitas pada analisis faktor maupun analisis multiatribut
Fishbein.
1. Uji Validitas
Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur tersebut
valid dalam mengukur variabel yang diukur. Untuk pertanyaan yang
digunakan untuk mengukur suatu variabel, skor masing-masing item
dikorelasikan dengan total skor item dalam satu variabel. Sedangkan untuk
mengetahui skor masing-masing item pertanyaan valid atau tidak, maka
ditetapkan kriteria statistik sebagai berikut:
a. Jika r hitung > r tabel, maka variabel tersebut valid.
b. Jika r hitung < r tabel, maka variabel tersebut tidak valid.
c. Jika r hitung > r tabel tetapi bertanda negatif, maka H0 akan tetap ditolak
dan H1 diterima.
2
rxy
=
n( xy )−( x)( y)n x2−( x)2 − n y2−( y)2
... (2)
Di mana :
rxy = korelasi antara x dan y y = skor total
x = skor pernyataan n = jumlah responden
Pada penelitian ini, uji validitas dilakukan terhadap 30 responden
pertama. Taraf signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5
persen, baik itu dalam analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
maka korelasi yang dihitung dan dinyatakan valid apabila r hitung lebih
besar dari r tabel yang telah ditentukan (0,361).
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat yang digunakan untuk mengukur suatu
kuesioner yang mempunyai indikator dari variabel atau konstruk. Suatu
kuesioner dinyatakan reliable atau handal apabila jawaban dari seorang responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan one shot atau pengukuran sekali saja dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan
pertanyaan yang lain atau mengukur korelasi antara jawaban dengan
pertanyaan.
Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan
program SPSS, yang akan memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas
dengan uji statistik alpha (α) untuk suatu konstruk atau variabel dikatakan
reliableapabila memiliki α > 0,60.
r
11 =(
�
�−1
)
(1
–
(1
−
��2
��2
) ...
(3)Di mana : r11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya pertanyaan ��2 = ragam total
∑��2 = jumlah ragam butir
3. Uji Validitas dan Reliabilitas untuk Analisis Faktor
Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan
software SPSS 17 yang dilakukan terhadap 30 responden, diperoleh hasil yang menyatakan bahwa empat belas variabel yang terdapat dalam analisis
faktor dinyatakan valid karena nilai r hitung lebih besar dari r tabel (0,361),
hasil tersebut dapat dilihat pada Lampiran 2. Pada uji reliabilitas dihasilkan
nilai 0,883 (lebih dari 0,60) yang menyatakan bahwa semua variabel
4. Uji Validitas dan Reliabilitas untuk Analisis Multiatribut Fishbein
Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan
software SPSS 17 yang dilakukan terhadap 30 responden, diperoleh hasil yang menyatakan bahwa sepuluh atribut yang terdapat pada evaluasi
kepentingan (ei) dan kekuatan kepercayaan (bi) dinyatakan valid (Lampiran
4 dan 5) dengan reliability sebesar 0,836 untuk evaluasi kepentingan (ei) dan 0,886 untuk kekuatan kepercayaan (bi) (Lampiran 6 dan Lampiran 7).
Oleh karena itu, semua atribut dapat diuji lebih lanjut dengan menggunakan
Analisis Multiatribut Fishbein.
3.5.2 Analisis Deskriptif
Untuk mengetahui karakteristik konsumen dan mengetahui proses
keputusan pembelian konsumen laptop merek Asus dilakukan secara
deskriptif melalui perhitungan persentase jawaban responden dalam bentuk
tabulasi sederhana. Persentase tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:
p = fi x 100 % ... (4) ∑ fi
Di mana : p = Persentase responden yang memilih kategori tertentu
fi = Jumlah responden yang memilih kategori tertentu ∑fi = Total jawaban
3.5.3 Analisis Faktor
Dalam penelitian ini, data tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan konsumen dalam pembelian laptop merek Asus dianalisis
melalui Analisis Faktor dengan metode ekstraksi Principal Component Analysis (PCA). Data yang digunakan berupa data primer dari pengisian kuesioner mahasiswa Institut Pertanian Bogor Strata-1 yang menggunakan
laptop merek Asus. Untuk keperluan perhitungan data, digunakan bantuan
3.5.4 Analisis Multiatribut Fishbein
Analisis multiatribut Fishbein dalam penelitian ini digunakan untuk
menganalisis sikap mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor yang
menggunakan laptop merek Asus. Model atribut Fishbein pada prinsipnya
akan menghitung Ao (Attitude Toward The Object), yaitu sikap seseorang terhadap suatu objek yang dikenali lewat atribut-atribut yang melekat pada
objek tersebut.
Secara sederhana, rumus analisis multiatribut Fishbein dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Ao = ��=1bi. ei ... (5) Di mana: Ao = Sikap terhadap suatu objek
bi = Kekuatan kepercayaan bahwa objek tersebut memiliki
atribut i
ei = Evaluasi terhadap atribut i
n = Jumlah atribut yang dimiliki objek
Komponen ei menggambarkan evaluasi kepentingan atribut-atribut
yang seharusnya terdapat dalam sebuah laptop. Skala pengukuran
menggunakan lima tingkatan skala, yaitu 5 untuk sangat penting, 4 untuk
penting, 3 untuk biasa saja, 2 untuk tidak penting, dan 1 untuk sangat tidak
penting.
Komponen bi menunjukkan kekuatan kepercayaan konsumen
terhadap atribut-atribut yang terdapat pada laptop merek Asus. Skala
pengukuran juga menggunakan lima skala, yaitu 5 untuk sangat baik, 4
untuk baik, 3 untuk biasa saja, 2 untuk tidak baik, 1 untuk sangat tidak
Komponen Ao menunjukkan penilaian sikap responden terhadap
atribut yang merupakan hasil perkalian setiap skor ei dan bi. Hasil analisis
ini akan ditampilkan dalam bentuk tabel yang terdiri dari angka-angka