• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisi Performansi Algoritma Round Robin dengan Menggunakan Aturan Most Time Remaining

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisi Performansi Algoritma Round Robin dengan Menggunakan Aturan Most Time Remaining"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISI PERFORMANSI ALGORITMA ROUND ROBIN DENGAN MENGGUNAKAN ATURAN MOST TIME REMAINING

Anrio Sonri¹, Endro Ariyanto ², Tri Brotoharsono³

¹Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Telkom

Abstrak

Di dalam penjadwalan proses terdapat berbagai algoritma yang digunakan untuk mengatur antrian, hal ini dikarenakan keterbatasan resource yang dimiliki oleh CPU sehingga suatu resource yang ada harus dimanfaatkan seefesi e n mungkin oleh algoritma p enjadwalan . S alah satu algoritma penjadwalan yang sering digunakan a dalah RR ( Round Robin ) . Dalam RR ini tidak ada prioritas untuk mengatur antrian eksekusi . Masalah akan timbul jika ada proses yang harus dieksekusi terlebih dahulu, proses tersebut akan m enunggu antrian dengan waktu lama bahkan bisa sangat lam

Untuk menga tasi masalah tersebut diperlukan atu ran tambahan yang mengatur urutan proses tersebut dapat d ieksekusi berdasarkan proses sisa waktu terbesar . Aturan yang akan digunakan adalah MTR ( Mos t Time Remaining ) . A turan terse but akan memberikan urutan pertama untuk m en jadwal kan proses berdasarkan sisa w ak tu terbesar dari proses yang belum selesai dieksekusi . D engan adanya prioritas MTR maka proses dengan sisa waktu terbanyak akan mendapat giliran terlebih dulu, hal ini diharapkan dapat meminimasikan turnaround time pada proses yang membutuhkan service time besar .

A lgoritma RR yang ditambahkan dengan aturan MTR bekerja dengan hasil yang optimal jika bekerja pada penjadwalan dengan jumlah proses ya ng tidak banyak dan proses tersebut memiliki service time yang besar . Algoritma RRMTR akan bekerja baik pada saat I/O bound lebih banyak dibandingkan CPU bound. Semakin besar quantum maka performansi semakin bagus. Secara keseluruhan RRMTR lebih buruk dari LTS tetapi ada kondisi dimana LTS mengalami starvation

Kata Kunci : Round Robin, t ime quantum, m ost t ime r emaining , service time , turnaround time

Abstract

In the process scheduling there are many different scheduling algorithms are used to manage the queue, this is due to the limited resource that is owned by the CPU so that there is a resource that must be utilized efficiently as possible by scheduling algorithms. A scheduling algorithm that is often used is RR (Round Robin). In RR is no priority to regulate the execution queue. Problems will arise if there is a process that must be executed first, the process will wait for a long time even with a queue can be very long.

To solve these problems required additional rules governing the process queue can be executed based on the greatest time remaining. Rules that will be used is the MTR (Most Time Remaining). The rule would give priority for scheduling processes based on the remaining period of the greatest unfinished executed. With the MTR priority then the process with the remaining time will receive first turn, it is expected to minimize turnaround time on a process that requires a large time service.

RR algorithm which is added to the MTR will result optimally when working on scheduling with a process that is not much and have big service time . RRMTR algorithm will work well if the number of I/O bound more than CPU bound . The bigger quantum can make perfomance better . Overall LTS is better than RRMTR but LTS causes starvation in many condition.

Keywords : Round Robint,time quantum, most time r emaining, service time , turnaround time

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(2)

1

BAB I

Pendahuluan

1.1

Latar belakang masalah

Sistem operasi adalah penghubung/jembatan antara manusia dan komputer. Beberapa fungsi yang disediakan oleh sistem operasi antara lain: manajemen memori, manajemen file, dll. Salah satu fungsi dari sistem operasi adalah mengatur penjadwalan pengeksekusian proses-proses yang berada di dalam komputer [4]. Proses-proses tersebut harus dijadwalkan agar dapat menghemat waktu untuk pengeksekusian proses dan agar semua proses dapat dieksekusi secara adil semua mendapat giliran. Agar semua proses dapat dijadwalkan dan dieksekusi oleh sistem operasi maka dibutuhkan sebuah algoritma yang sesuai untuk penjadwalan pada sistem operasi tersebut. Algoritma ini akan dipilih berdasarkan kecocokan sifat dari sistem operasi tersebut.

Terdapat banyak algoritma yang telah diciptakan dan digunakan untuk menangani

penjadwalan proses pada sebuah sistem operasi seperti FCFS (First Come First Served), RR

(Round Robin), SJF (Shortest Job First) dan priority scheduling [6]. Biasanya algoritma baru akan diciptakan untuk mengatasi kekurangan dalam algoritma yang sebelumnya telah diciptakan atau bisa saja ingin mengoptimasi kinerja di dalam suatu algoritma penjadwalan [1]. Algoritma baru ini dibuat bisa dengan memodifikasi algoritma yang sudah ada, menggabungkan algoritma yang telah dibuat dengan referensi atau sumber ilmiah.

Penambahan aturan pada algoritma penjadwalan dibuat dengan memodifikasi aturan yang akan dipakai ke dalam algoritma yang akan ditetapkan. Modifikasi dilakukan secara parsial sehingga tidak mengubah struktur algoritma secara menyeluruh. Salah satu algoritma penjadwalan yang dikenal adalah RR. Algoritma RR dikenal algoritma yang adil karena ada pembatasan eksekusi oleh nilai quantum sehingga digunakan dalam tugas akhir ini. Di dalam algoritma RR tidak ada aturan yang mengatur urutan pengeksekusian di dalam antrian proses. Proses yang datang akan dieksekusi sesuai dengan waktu kedatangannya saja dan dieksekusi selama 1 quantum. Quantum adalah waktu yang diberikan oleh CPU untuk pengeksekusian proses. Akan terjadi masalah jika ada proses yang harus didahulukan pengeksekusian dan butuh prioritas. Maka dari itu penulis akan menambahkan aturan dimana proses dengan sisa waktu terbanyak akan mendapat giliran eksekusi lebih dulu,

aturan seperti itu dikenal dengan most time remaining (MTR). Aturan tersebut bertujuan

agar meminimasi waktu penyelesaian pada proses yang membutuhkan waktu layanan (service time) yang relatif besar. Diharapkan dengan meminimasi waktu penyelesaian pada

proses dengan service time yang besar maka performansi penjadwalan akan semakin baik.

Semakin kecil waktu penyelesaian pada proses maka proses itu semakin baik, sehingga

penulis memberi prioritas tertinggi pada proses dengan sisa service time terbanyak. Maka

dari itu penulis akan membandingkan parameter seperti turn arround time, average waiting

time, response time dan CPU utilisation dengan algoritma seperti time sharing yang biasa digunakan pada sistem operasi Linux.

(3)

2

1.2 Perumusan masalah

Pada tugas akhir ini penulis melakukan penambahan aturan most time remaining pada

algoritma penjadwalan RR. Perumusan masalah untuk tugas akhir ini dapat terklasifikasi dalam beberapa poin di bawah ini :

a)Kasus penjadwalan proses seperti apa yang cocok menggunakan algoritma round robin

dengan aturan most time remaining ?

b)Bagaimana menerapkan aturan most time remaining pada algoritma RR ?

1.3 Batasan masalah

Adapun batasan masalah dalam tugas akhir ini diantaranya sebagai berikut:

a) Algoritma yang akan dioptimasi adalah algoritma penjadwalan round robin.

b) Aturan yang akan ditambahkan adalah aturan most time remaining.

c) Implementasi simulasi algoritma akan menggunakan simulator dengan tool CPUSS

dengan menggunakan bahasa C#.

d) Simulasi dilakukan terhadap data uji CPU bound dan I/O bound.

1.4 Tujuan

Tujuan yang diharapkan penulis dapat tercapai pada pembuatan tugas akhir ini diantaranya :

a)Memodifikasi algoritma Round Robin dengan prioritas berdasarkan proses dengan sisa

waktu terbanyak.

b)Menganalisis performansi average waiting time, turn around time, response time, CPU

utilization dan NTAT (Normalized Turn Arround Time) pada algoritma Round Robin

dengan aturan most time remaining pada penjadwalan proses dan membandingkannya

dengan algoritma LTS (Linux Time Sharing)

1.5 Hipotesa

Setelah ditambahkannya aturan most time remaining (MTR) pada algoritma Round

Robin (RR), penulis berhipotesa:

a) Algoritma RR yang ditambahkan aturan MTR akan memiliki nilai NTAT lebih kecil dari

LTS sehingga performansi lebih baik daripada LTS.

b) Waktu total yang dibutuhkan untuk mengeksekusi proses-proses menjadi lebih singkat

dibandingkan LTS.

1.6 Metodologi penyelesaian masalah

Metode yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan pada Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

(4)

3

a) Studi Literatur

Pada tahap ini dilakukan pencarian referensi serta berbagai sumber lain yang digunakan sebagai penunjang dan acuan dalam proses pengerjaan tugas akhir ini.Studi ini

dilakukan terhadap sumber-sumber yang mempunyai informasi tentang algoritma Round

Robin,

b) IdentifikasiPermasalahan

Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap masalah yang dialami oleh

algoritma penjadwalan Round Robin. Identifikasi tersebut meliputi parameter yang

terdapat pada algoritma RR seperti penetapan arrival time, time quantum, service time,

dll .

c) Perancangan Simulasi Algoritma

Pada tahap ini akan dibuat simulasi dari algoritma tersebut. Pembuatan simulasi

akan menggunakan software yaitu CPUSS dan akan dibuat menggunakan bahasa

pemograman C# serta menggunakan visual studio dalam implementasi algoritma di dalam CPUSS.

d) Pengujian Algoritma

Setelah tahap dibuat simulasinya kemudian dilakukan pengujian untuk mendapatkan data valid dari hasil kinerja algoritma tersebut. Pengujian akan dilakukan dengan 2 kasus skenario uji. Pada skenario uji yang pertama akan dilakukan pengujian pengaruh jumlah I/O bound dan pengaruh besarnya nilai quantum pada performansi simulasi penjadwalan. Pada skenario uji yang kedua akan diuji pengaruh jumlah proses

terhadap performansi algoritrma Round Robin Most Time Remaining. Pada skenario uji

yang kedua akan digunakan jumlah proses I/O bound dan nilai quantum dari hasil pengujian skenario uji pertama yang menghasilkan NTAT terbaik sebagai standar penilaian performansi penjadwalan yang baik.

e) Analisis Hasil

Pada tahap ini data valid dari hasil uji akan dianalisa, di bandingkan dengan

Algoritma Time sharing pada linux. Parameter yang akan dianalisa adalah average

waiting time, turn around time, response time, CPU Utilisation dan NTAT.

f) Penarikan kesimpulan dan pembuatan laporan

Setelah dianalisa lalu akan disimpulkan secara jelas kemudian di buat laporannya ke dalam sebuah dokumentasi buku laporan tugas akhir.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(5)

30

BAB V

Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil simulasi Algoritma Round Robin menggunakan aturan Most Time Remaining maka dapat disimpulkan:

1. Algoritma RRMTR menyebabkan penundaan eksekusi pada proses dengan service time

yang kecil tetapi tidak pada proses dengan service time yang besar, hal ini dapat dilihat

dari gambar 4.7 dan 4.12 yang menjelaskan tentang response time.

2. Algoritma RRMTR dipengaruhi oleh besarnya nilai quantum, semakin besar quantum

performansi RRMTR semakin baik. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan time quantum 10 ms, 30 ms dan 100 ms pada skenario pengujian jumlah I/O bound dan quantum (skenario 1) yang menghasilkan performansi yang lebih baik berdasarkan nilai NTAT pada time quantum 100 ms pada gambar 4.9.

3. Algoritma RRMTR akan bekerja cukup baik pada penjadwalan dengan jumlah proses

yang tidak terlalu banyak atau sedikit hal ini dapat dibuktikan dengan hasil analisis parameter uji akan menghasilkan performansi yang paling baik pada pengujian yang menggunakan jumlahdi bawah 10 proses. Hal ini juga dapat dilihat dari gambar 4.14 yang menggambarkan hasil NTAT algoritma RRMTR.

4. Algoritma RRMTR memiliki performansi tidak lebih bagus dari algoritma LTS, hal ini

dapat dilihat dari gambar 4.14 tentang perbandingan nilai NTAT antara MMTR dan LTS.

5. Algoritma RRMTR bekerja baik pada saat jumlah proses I/O bound lebih banyak

dibandingkan CPU bound, Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.9 yang menjelaskan hasil NTAT algoritma RRMTR bekerja paling baik pada saat jumlah I/O bound sebesar 90 %.

Selain itu gambar 4.7 juga membuktikan bahwa response time RRMTR paling baik pada

saat menggunakan I/O bound sebesar 90%.

6. Secara keseluruhan RRMTR tidak lebih baik daripada LTS, hal ini dapat dilihat dari

perbandingan parameter-parameter uji seperti waiting time, turn arround time dan

response time

7. RRMTR mengalami starvation lebih kecil dibandingkan dengan LTS, hal ini bisa dilihat

dari besarnya nilai response time RRMTR dibandingkan nilai response time LTS menggunakan data terurut pada gambar 4.15.

5.2 Saran

Beberapa hal yang menjadi saran dari penulis untuk pengembangan tugas akhir ini ke depannya, yaitu

1. Perlu dianalisis jika algoritma RR menggunakan prioritas berdasarkan waktu terkecil.

2. Perlu dianalisis lebih pada pengaruh arrival time terhadap NTAT pada algoritma

RRMTR.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(6)

31

Daftar Pustaka

[1] Dhakad, Vishnu Kumar, Lokesh Sharma. 2012. Performance Analysis of Round Robin

Scheduling Using Adaptive Approach Based On Smart Time Slice and Comparison with SRR.

[2] Dhamdhere, D M. 2006. Operating Systems A Concept-Based Approach (bab2-4). Second

Edition.

[3] Doursat, Rene. 2006. Principles of Operating Systems. Reno:University of Nevada.

[4] Emmons, Jon. Easy Linux Commands.

[5] El Siad, Fairul. " Proses Sistem Operasi"

http://fairuzelsaid.wordpress.com (diakses pada 17 November 2012)

[6] http://cpuss.codeplex.com/ (diakses pada 6 juni 2013)

[7] Gagne, Silberschatz Galvin. 2004. Operating System Concepts. Seventh Edition.

[8] Linux Scheduling. Department of Computer Science Columbia University.

[9] Mostafa, S.Z. Rida,and Safwat Hamad. 2010. ”Finding Time Quantum of Round Robin

CPU Schedulling” IJRRAS 5 (1).

[10] Novalianty A, Linda S, dan Syahril. 2008. Analisis Penjadwalan Round Robin Untuk Manajemen Proses Dalam Single Processor, Bandung.

[11] Saroj, Hiranwal dan C, Roy.”Adaptive Round Robin Scheduling Using Shorthest Burst Approach Based On Smart Time Slicing”IJDE, vol 2

[12] Stallings, William. 2011. Operating Systems Internals and Design Principles. Seventh

Edition.

[13] Tanenbaum, Andrew S. 2008. Modern Operating Systems. Third Edition.

[14] W Fatmawati dan I sukendar. 2009. “Penjadwalan Kerja Dengan Metode Algoritma Active Schedule dan Heuristic Schedule untuk minimasi Waktu Penyelesaian” Procedings Seminar Nasional Teknologi Industri.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Referensi

Dokumen terkait

Pada pengujian yang telah dilakukan pada beberapa pemberian referensi bahwa nilai rata-rata waktu tunda (td) terkecil dari lima kali percobaan adalah dengan menggunakan

Setelah dilakukan pembelajaran dengan bantuan media Science Story Berbasis Etnosains pada materi Kalor dan Perpindahannya, rata-rata persentase nilai posttest dari

Meskipun setiap lokasi memiliki keadaan f ē ngshu ĭ yang berbeda dan penataan interior yang tidak sama, namun pada dasarnya konsep penataan yang diterapkan adalah

Hal ini berarti bahwa variabel independen dalam penelitian ini, yaitu biaya CSR dan kebijakan dividen dengan proksi DPR secara simultan berpengaruh terhadap nilai

Dari perbedaan rata-rata nilai pretest dan posttest tersebut dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa pada kelas eksperimen dengan siswa pada kelas

Oleh yang demikian, kajian ini bertujuan untuk mengkaji kesantunan dalam pembelajaran bahasa pelajar di IPG dengan menggunakan Proforma Bahasa Melayu Komunikatif I dan II

Kenyataan demikian akan menghasilkan tiga sikap religius, yaitu pertama, tetap pada ekslusivisme, sehingga menghasilkan truth claim, setiap agama menganggap bahwa hanya

Tindak pidana mutilasi yang menjadi bahan kajian dalam skripsi ini adalah mengenai putusan pengadilan negeri depok nomor register perkara 224/Pid.B/2009/PN.Depok dengan terdakwa