• Tidak ada hasil yang ditemukan

: Dr. I Ketut Sudantra, SH.,MH.. : 1. Prof. Dr. Tjok Istri Putra Astiti, SH.,MS. 2. Dr. Ni Nyoman Sukerti, SH.,MH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan ": Dr. I Ketut Sudantra, SH.,MH.. : 1. Prof. Dr. Tjok Istri Putra Astiti, SH.,MS. 2. Dr. Ni Nyoman Sukerti, SH.,MH"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Tesis ini Telah Diuji pada Tanggal 5 Agustus 2016

Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor

Universitas Udayana, No1360/UN14.4/HK/2016, Tanggal 6 April 2016

Ketua : Prof. Dr. I Wayan Windia, SH.,Msi

Sekretaris : Dr. I Ketut Sudantra, SH.,MH..

Anggota : 1. Prof. Dr. Tjok Istri Putra Astiti, SH.,MS 2. Dr. Ni Nyoman Sukerti, SH.,MH

(2)

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Ni Nengah Budawati Program Studi : Ilmu Hukum

Judul Tesis : BUDAYA HUKUM MASYARAKAT TABANAN TERHADAP PERKAWINAN NYENTANA BEDA WANGSA

Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas plagiat. Apabila dikemudian hari terbukti plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia menerima sanksi Peraturan Mendiknas RI Nomor 17 tahun 2010 dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk bisa dipergunakan dimana perlu.

Denpasar, 02 Agustus 2016 Yang menyatakan,

Ni Nengah Budawati

(3)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Shang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas kasih dan anugerahNya tesis yang berjudul : “ BUDAYA HUKUM MASYARAKAT TABANAN TERHADAP PERKAWINAN NYENTANA BEDA WANGSA” telah diselesaikan dengan baik. Tesis ini merupakan salah satu syarat akademik guna memperoleh gelar Magister pada bidang Ilmu Hukum.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna, baik dari isi maupun teknik penulisannya. Oleh karenanya, kritik yang bersifat kontruktif sangat diharapkan dari berbagai pihak. Adapun pada kesempatan ini, ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya diucapkan kepada yang terhormat :

Prof. Dr. Dr. Ketut Suastika, Sp.PD (KE) sebagai Rektor Universitas Udayana atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Magister pada Program Pascasarjana Universitas Udayana

Prof. Dr. dr. A.A Raka Sudewi, Sp.S (K) selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Magister pada Program Pascasarjana Universitas Udayana

Prof. Dr. I Gusti Wairocana, SH., MH., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Udayana atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Magister pada Program Pascasarjana Universitas Udayana

(4)

Dr. Dewa Nyoman Rai Asmara Putra, SH.,MH. Selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Udayana yang telah memberikan perhatian dan

Kesempatan bagi penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Magister pada Program Pascasarjana Universitas Udayana.

Dr. Putu Tuni Cakabawa Landra, SH., M.Hum., Selaku Sekretaris Program Studi Magister Ilmu Hukum Program Pascasarjana Universitas Udayana yang telah memberikan perhatian dan kesempatan bagi penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Magister pada Program Pascasarjana Universitas Udayana.

Prof. Dr. I Wayan Windia, SH., Msi., Selaku Pembimbing I yang selalu penuh perhatian dan kesabaran telah memberikan dorongan, semangat, bimbingan, dan saran serta ilmu pengetahuan selama penulis mengikuti pendidikan terlebih dalam menyelesaikan tesis ini.

Dr. I Ketut Sudantra., SH., MH., selaku pembimbing II atas segala kesabaran, perhatian, dan ketelitian beliau dalam memberikan saran serta bimbingan sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan tesis ini.

Dosen Penguji I, Prof. Dr. Tjok Istri Putra Astiti,SH., MS Dosen Penguji II, Dr. Ni Nyoman Sukerti, SH., MH.

Dosen Penguji III, Dr. Putu Tuni Cakabawa Landra, SH. M., Hum Dosen Pembimbing Akademik, Dr. Ni Nyoman Sukerti, SH., MH

Para Dosen di Program Studi Magister Hukum Universitas Udayana yang telah memberikan ilmu dan arahan dalam proses menyelesaikan tesis ini

Para pegawai administrasi di sekretariat Program studi Magister Ilmu Hukum Universitas Udayana ( Bapak Made Mustina, Ibu Agung Yun, Ibu Agung dan Dandy )

Orang tua tercinta Mangku Debel dan Ni Wayan Midin ( alm ) Mertua tercinta I Nengah Begeh dan Ni Made Suarni

(5)

Suami tercinta I Nengah Wiartana, ST

Anak-anak tercinta ( Ni Luh Putu Diah Putri Rahayu, Ni Made Gadis Putri Maharani, Ni Nyoman Praba Putri Mahadewi ).

Saudara-saudara ( I Wayan Suarembawa, SE., Ak, I Komang Arimbawa, SE, Ni Ketut Madani Tirtasari, SH ), atas doa dan dukungannya secara moril dan materiil

Ipar tercinta ( Bli Ketut Gunada, SE, Embok Wayan Wiartini, Embok Wayan Rinten, SH, Wayan Darmahajaya,S. Par, Luh Darmiasih, S.Kom)

Teman-teman Magister Hukum , antara lain : Adik Pasek Pramana, Made Somya Putra, Adik Wenten, Gek Ana, Kadek Ari, Arthadana, Adik Sri, Gek ana, beserta teman-teman Magister (S2) Ilmu Hukum Program Pascasarjana Universitas Udayana angkatan 2012 lainnya.

Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak memberikan bantuan dalam penyelesaian tesis ini.

Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyelesaian tesis ini.

Denpasar, Januari 2016

(6)

ABSTRAK

BUDAYA HUKUM MASYARAKAT TABANAN TERHADAP PERKAWINAN NYENTANA BEDA WANGSA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami tentang budaya hukum masyarakat terhadap fenomena hukum perkawinan nyentana beda wangsa. Penelitian ini ialah penelitian hukum penelitian hukum empiris dengan pendekatan pendekatan prilaku (behavioral approach). Sumber data terdiri dari data primer yang bersumber langsung di lokasi penelitian dan data sekunder yang meliputi peraturan perundang-undangan, awig-awig, buku-buku hukum, majalah, kamus dan surat kabar. Penelitian ini menggunakan analisis data secara kualitatif yang kemudian menghasilkan data deskriptif.

Berdasarkan perspektif hukum secara nasional, tidak terdapat perbedaan kedudukan suami-isteri dalam perkawinan nyentana beda wangsa. Namun dalam Hukum adat Bali, justru mengakibatkan istri memiliki kedudukan yang lebih penting dibanding suami di dalam keluarga. Adapun dalam konteks kehidupan bermasyarakat, khususnya dalam kapasitas sebagai krama di banjar, maka si suami tetap bertanggung jawab pada kewajibannya sebagai krama muani sedangkan si istri tetap berkedudukan sebagai krama luh. Terkait dengan budaya hukum masyarakat hukum adat di Tabanan terhadap perkawinan nyentana beda wangsa, faktanya masyarakat tetap berpandangan bahwa perkawinan tersebut merupakan perkawinan antar kasta. Dengan demikian budaya hukum masyarakat hukum adat di Tabanan cenderung bersifat statis. Hal ini dilatarbelakangi oleh banyak faktor, salah satu diantaranya ialah faktor ketidaktahuan baik dari pemuka adat maupun krama adat tentang Keputusan DPRD No. 11 Tahun 1951 yang secara tegas telah menghapus perkawinan antar kasta yang kerap menimbulkan diskriminasi.

Kata kunci : Budaya Hukum, Nyentana beda wangsa,Wangsa.

(7)

ABSTRACT

LEGAL CULTURE OF TABANAN COMMUNITY ON DIFFERENT CASTE NYENTANA MARRIAGE

This study aimed to know and understand about the legal culture of community on the phenomenon of different caste nyentana marriage. This research was empirical legal research legal research with behavioral approaches. The data source consisted of primary data sourced directly at the site of research and secondary data that included legislation, traditional laws, law books, magazines, dictionaries and newspapers. This study used qualitative data analysis which then produced descriptive data.

Based on the national legal perspective, there are no differences in the position of husband and wife in different caste nyentana marriage. But in Balinese customary law, it resulted in the wife having a position that is more important than the husband in the family. As in the context of social life, especially in the capacity as krama in the sub-village, then the husband remains responsible for his obligations as krama muani while the wife still serves as krama luh. Related to the legal culture of indigenous people in Tabanan over different caste nyentana marriage, the fact that people are still of the view that marriage is an inter-caste marriage. Thus the legal culture of indigenous people in Tabanan tends to be static. This is motivated by many factors, one of which is either ignorance factor of traditional leaders or traditional krama of Decree of the Parliament No. 11 of 1951 which expressly has abolished inter-caste marriages that often lead to discrimination.

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Hukum Perjanjian Internasional (Prasyarat Lulus Hk.Internasional) BII 3220 2 3 32 A I Gede Pasek Eka Wisanjaya,SH.,MH/I Gede Putra Ariana,SH.,MH/Komang Widiana Purnawan,SH.,MH

Tujuan dari penelitian ini adalah meramalkan nilai kurs rupiah terhadap dolar Amerika di masa yang akan datang menggunakan metode berbasis rata-rata fuzzy time series Markov

Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapat di lapangan, maka dapat disimpulkan bahwa dengan strategi yang dilakukan, Rumah Baca Teratai telah memberi

Dalam konteks perempuan, proses pengambilan keputusan ditingkat individu sangat dipengaruhi oleh budaya patriarki yang telah menempatkan peran-peran tertentu (kodrat)

Dengan wujudnya bidang baru yang semakin mendapat perhatian dunia statistik antarabangsa seperti Data Science, iaitu peluasan dan gabungan bidang statistik dan

Pencarian Kita akan Martabat 83 “Karena Allah telah menetapkan bahwa setiap orang mem- punyai nilai, maka martabat manusia diteguhkan.”.. Martabat di Rumah

Dari angka-angka yang tampak pada Tabel 1 tersebut, kita dapat menghitung secara gampang kuantitas manure yang dihasilkan per hari dari industri feedlot yang, apabila jumlah

Masalah di atas menjadi menarik dan melatar belakangi penelitian berjudul “Pemanfaatan Instagram Sebagai Media Penyebaran Berita (Studi Deskriptif Pada Pikiran