• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENDAMBAKAN MAKNA DIRI R. C. SPROUL KATA PENGANTAR OLEH CHARLES W. COLSON PENERBIT MOMENTUM Copyright momentum.or.id

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MENDAMBAKAN MAKNA DIRI R. C. SPROUL KATA PENGANTAR OLEH CHARLES W. COLSON PENERBIT MOMENTUM Copyright momentum.or.id"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MENDAMBAKAN

MAKNA

DIRI

R. C.

SPROUL

KATAPENGANTAROLEH

CHARLES

W.

COLSON

P

E NE R B I T

M

O M E NT U M

(2)

Mendambakan Makna Diri

Oleh: R. C. Sproul

Penerjemah: Lana Asali Sidharta Editor: Irwan Tjulianto

Pengoreksi: Jessy Siswanto dan Irenaeus Herwindo Tata Letak: Djeffry

Desain Sampul: Ricky Setiawan Editor Umum: Solomon Yo

Originally published in English under the title,

The Hunger for Significance

copyright © 1983, 1991 by R. C. Sproul Reprinted 2001 by P&R Publishing Company Translated and printed by permission of Presbyterian and Reformed Publishing Co.

P.O. Box 817, Phillipsburg, New Jersey 08865-0817 All rights reserved.

Hak cipta terbitan bahasa Indonesia © 2003 pada

Penerbit Momentum (Momentum Christian Literature)

Andhika Plaza C/5-7, Jl. Simpang Dukuh 38-40, Surabaya 60275, Indonesia. Telp.: +62-31-5472422; Faks.: +62-31-5459275

e-mail: momentum-cl@indo.net.id

Perpustakaan Nasional: Katalog dalam Terbitan (KDT)

Sproul, R. C.,

Mendambakan makna diri/R. C. Sproul, terj. Lana Asali Sidharta – cet. 1 – Surabaya: Momentum, 2005.

xviii + 291 hlm.; 15,5 cm. ISBN 979-8131-30-4

1. Martabat – Aspek-aspek Religius – Kekristenan

2005 241’.4–dc21 Cetakan pertama: Juni 2005

Hak cipta dilindungi oleh Undang-undang. Dilarang mengutip, menerbitkan kembali, atau memper-banyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun dan dengan cara apa pun untuk

(3)

b a b E M P A T

Daftar Isi

Prakata Penerbit ix

Prakata oleh Charles W. Colson xi

“Kita harus memandang diri kita sendiri – dan sesama kita – dalam terang dari martabat yang telah dianugerahkan-Nya pada kita.”

Pendahuluan xv

“Perburuan yang intens di zaman kita ini ialah pencarian akan martabat dan nilai diri.”

1. Pencarian Kita akan Nilai Diri 1 “Kita ingin hidup kita mempunyai arti. Kita ingin merasa yakin bahwa diri kita penting dalam suatu hal. Dorongan batin ini sama kuatnya dengan kebutuhan kita akan air dan oksigen.”

2. Pencarian Kita akan Kasih 35

“Kasih yang hanya pasif adalah kasih yang mati, bahkan bukan kasih sama sekali melainkan sekadar menikmati perasaan hangat.”

3. Pencarian Kita akan Martabat 83 “Karena Allah telah menetapkan bahwa setiap orang mem-punyai nilai, maka martabat manusia diteguhkan.”

4. Martabat di Rumah 115

“Bisa kita katakan bahwa rumah adalah wadah pembinaan nilai diri manusia di mana kasih dan penghargaan harus dipupuk dengan hati-hati dan dipelihara dengan gigih.”

(4)

• ME N D A M B A K A N MA K N A DI R I

viii

5. Martabat di Sekolah 143

“Respek pada Yesus yang ditunjukkan oleh murid-murid-Nya di bumi adalah model tertinggi yang kita lihat dalam hubungan murid-guru. Ini adalah teladan yang sempurna dalam penghormatan dan puncak dari respek.”

6. Martabat di Rumah Sakit 161 “Di mana orang sakit dihargai, martabat manusia

seutuh-nya ditinggikan.”

7. Martabat di Lembaga Pemasyarakatan 173 “Apa yang menjadi isu dalam peradilan kriminal adalah martabat dasar dari seseorang dan harta miliknya.”

8. Martabat di Gereja 193

“Di mana derita merajalela dalam suatu masyarakat, di situlah seharusnya Gereja berada.”

9. Opsi Kaum Marxis 217

“Agenda Kristen untuk martabat manusia bukan suatu revolusi…. Kita menginginkan perubahan, namun kita memilih model reformasi ketimbang revolusi.”

10. Martabat di Tempat Kerja 255 “Bilamana martabat manusia dipupuk dalam suatu ling-kungan kerja, niscaya dihasilkan peningkatan produksi dan perbaikan kualitas.”

(5)

b a b E M P A T

Prakata

EBERAPA TAHUN YANG LAMPAU seorang teman

menganjur-kan saya untuk menonton video rekaman ceramah seorang theolog bernama R. C. Sproul. Saya tidak begitu berminat menon-tonnya.

B

Saya pernah mendengar nama Sproul satu atau dua kali dan tidak tahu apa-apa mengenai dirinya kecuali bahwa ia seorang theolog. Ini bukan suatu kualifikasi yang menarik karena saya seorang aktivis, yang bekerja setiap hari di medan pertempuran untuk kebutuhan manusia; theologi adalah bagi orang-orang yang punya waktu untuk belajar. Di samping itu, saya menyangka bahwa para theolog hidup dalam menara gading berdinding tebal dan tidak akan mampu menyampaikan sesuatu yang cukup prak-tis bagi saya.

Namun setelah didesak oleh teman saya, saya bersedia me-nonton serangkaian ceramah Sproul mengenai kekudusan Allah. Keputusan ini telah membawa saya kepada salah satu pengalam-an paling dahsyat dalam hidup Kekristenpengalam-an saya – pada akhir dari ceramah keenam saya mendapati diri saya bersujud dengan wajah ke lantai, dipenuhi rasa hormat dan kagum dan memohon belas kasihan Allah. Melalui karunia komunikasi Sproul yang mengagumkan, hari itu saya mulai mengenal Allah dengan ke-sungguhan yang belum pernah saya alami sebelumnya.

(6)

• ME N D A M B A K A N MA K N A DI R I

xii

Tak lama setelah itu saya mengunjungi R. C. Sproul di Ligo-nier Ministries; kami menghabiskan akhir pekan dengan mendis-kusikan beberapa pertanyaan yang sulit sehubungan dengan iman Kristen. Ketiga hari tersebut menjadi berkat yang luar bia-sa.

Sepanjang karier saya yang bervariasi di bidang bisnis, hu-kum, pemerintahan, dan di kalangan Injili, saya telah berpeluang mengenal beberapa pemikir yang hebat dari abad kedua puluh. Dalam akhir pekan itu saya menyadari bahwa R. C. termasuk da-lam jajaran lima atau enam orang intelektual tertinggi yang saya kenal. Sejak itu saya senantiasa belajar di bawah bimbingannya.

Itu juga merupakan awal dari suatu persahabatan yang sa-ngat berharga bagi saya, yang telah mengilhami saya, mengajar saya, memberi tantangan pada saya, dan membangkitkan sema-ngat saya.

Yang mengagumkan dari R. C. ialah sekalipun ia dihormati sebagai salah satu theolog dan pembela iman Kristen yang paling gigih di dunia masa kini, ia memiliki kapasitas yang luar biasa untuk mengomunikasikan kebenaran yang mendalam dengan ca-ra yang amat gamblang. Ia bukan seoca-rang cendekiawan menaca-ra gading. Sebaliknya, ia seorang pemikir yang sanggup menjalin komunikasi dengan orang-orang di mana pun mereka berada – di tempat kerja, di gereja, di rumah, di penjara.

Karena itulah buku ini begitu berpotensi. Buku ini mengulas salah satu masalah paling krusial dewasa ini – yakni martabat (dignity) dan nilai diri manusia – dengan cara yang mudah dipa-hami.

Perhatikanlah peradaban modern kita. Mesin kini menggan-tikan orang. Kemajuan teknologi yang sulit dibayangkan di abad kita ini telah merenggut otoritas dari individu manusia dan me-limpahkannya pada institusi-institusi besar yang tak berperasa-an.

Dan orang acap kali tidak peduli. Bagi banyak orang, realitas bukan lagi kehidupan mereka sendiri, melainkan tayangan yang

(7)

Prakata • xiii mereka simak yang ditransmisikan dalam warna-warna hidup pada layar elektronik di ruang keluarga mereka setiap malam.

Cengkeraman teknologi abad kedua puluh membuat manusia merasa diri tak berdaya, terasing, dan tidak becus. Pada saat yang bersamaan, kekuatan humanisme mencuat, meyakinkan kita bahwa manusia tidak mempunyai tujuan terakhir yang lain di luar hidup untuk saat ini. Apa yang kita lakukan, bahkan, sia-pa diri kita, tidak mempunyai makna mutlak.

Jadi mengapa kita tidak melakukan apa saja yang kita ingin-kan – atau tidak berbuat apa-apa? Seandainya hidup ini tanpa makna, maka begitu juga dengan setiap individu.

Kehilangan makna, tujuan hidup, dan martabat individu ada-lah wabah penyakit yang sedang merebak di zaman kita. Satu-satunya respons yang sehat ialah wawasan dunia Kristen yang mengungkapkan bahwa kita diciptakan menurut gambar Allah, bahwa jiwa kita kekal sementara kerajaan-kerajaan tumbang dan mesin-mesin rusak berkarat.

Sebagai orang Kristen, kita menyadari sepenuhnya kemero-sotan spiritual masyarakat kita – tetapi pertanyaan yang penting ialah, apa yang kita perbuat untuk mengatasinya?

Buku ini menyajikan jawaban-jawabannya, menerapkan per-spektif alkitabiah tentang harga diri dan nilai di dalam rumah, di tempat kerja, di gereja, di rumah sakit, di penjara. Melalui buku ini, R. C. Sproul telah mengumandangkan panggilan di zaman kita; ia telah terjun dalam peperangan antara mitos humanisme melawan martabat Kristen.

Saya berharap bahwa sementara Anda membaca buku yang menyingkapkan banyak hal ini, Anda akan mengenal R. C. Sproul, dan bahwa ia membangkitkan respons dalam diri Anda seperti yang terjadi pada diri saya – mendorong Anda bertelut dengan penuh kekaguman akan Allah yang suci.

Sebab Allah kitalah yang akan mengangkat Anda dan mem-bawa Anda keluar ke jalan, menjumpai orang-orang yang membu-tuhkan dengan membawa berita yang seharusnya diteriakkan dari atas atap rumah oleh setiap orang Kristen:

(8)

• ME N D A M B A K A N MA K N A DI R I

xiv

“Hidup ini bukan tanpa makna, manusia bukan tak berharga! Kristus kita telah mati di atas kayu salib agar kita boleh hidup bersama Dia sepanjang kekekalan. Allah menciptakan kita de-ngan suatu tujuan. Kita harus memandang diri kita sendiri – dan sesama kita – dalam terang dari martabat yang telah dianuge-rahkan-Nya pada kita.”

Itulah kabar baik, khususnya bila masyarakat kita menda-pati bahwa mempercayai segala sesuatu sebenarnya sama dengan tidak mempercayai apa-apa. Buku ini memperlengkapi orang yang percaya kepada Allah yang hidup dengan persepsi yang luhur serta jawaban bagi dunia yang amat mendambakan makna. Charles W. Colson

Washington, D. C.

(9)

b a b E M P A T

Pendahuluan

UATU PENCARIAN bisa menyenangkan – dari permainan

petak umpet sampai berburu telur Paskah di halaman Gedung Putih; dari mencari tempat favorit untuk memancing ikan sampai perburuan pada pesta Halloween.

S

Suatu pencarian bisa sia-sia – sejak dari zaman dahulu ke-tika Diogenes menjelajahi sudut-sudut kota Atena yang paling gelap dengan lenteranya, tanpa berhasil menemukan seorang yang jujur, sampai kesatria abad pertengahan yang mencari Cawan Suci Kristus; dari pencarian tambang yang hilang sampai kerinduan untuk menemukan Firdaus di bumi.

Suatu pencarian bisa membosankan, dan baru memperlihat-kan hasil setelah bertahun-tahun mengalami kegagalan – Thom-as Edison bereksperimen dengan beribu-ribu senyawa kimia hing-ga akhirnya ia menemukan satu senyawa yang sesuai untuk di-gunakan sebagai filamen yang berpijar; Jonas Salk melakukan pengamatan melalui mikroskop ribuan kali sebelum menemukan vaksin polio.

Suatu pencarian bisa terlalu idealistis dan tidak masuk akal – ilmuwan kimia yang mencari formula untuk mengubah timah hitam menjadi emas; Ponce De León yang mencari Mata Air Awet Muda. Ini ibarat mengejar emas di ujung pelangi dan mengejar cahaya fosfor dengan jaring penangkap kupu-kupu.

(10)

• ME N D A M B A K A N MA K N A DI R I

xvi

Suatu pencarian bisa menjadi obsesi – Kapten Ahab yang pe-nasaran berlayar ke perairan yang tak dikenal, membahayakan awak kapal dan misinya, semata-mata demi membalas dendam pada musuh bebuyutannya, ikan paus putih Moby Dick. Seperti si raksasa dalam cerita Jack dan Kacang Ajaib yang sambil berteri-ak-teriak, berusaha mati-matian mengejar kecapi emasnya.

Manusia menurut naturnya adalah pemburu. Ia selalu ingin menemukan wilayah baru, cakrawala yang hilang, formula ajaib dan pahala terbesar. Sejak Nimrod yang memburu singa di za-man dahulu sampai pengejaran yang gigih oleh pemburu-Nazi Simon Wiesenthal terhadap Adolf Eichmann dan Dr. Josef Mengele, perburuan itu terus berlangsung. Seperti Columbus mencari benua baru, Galileo mencari satelit baru di sekitar Yupi-ter, dan Christian Dior mencari corak baru untuk mode.

Kitalah para pencari. Kita berburu binatang dan batu-batu mulia; mencari penyembuhan untuk penyakit kanker dan solusi guna menyelesaikan utang-utang negara. Kita mencari pekerja-an, pacar, penawaran yang menguntungkan dan pengalaman yang mendebarkan. Memburu kebahagiaan merupakan hak kita yang tak dapat diganggu gugat. Kita seperti Dorothy yang pergi mencari si Penyihir yang baik dalam dongeng anak-anak Wizard of Oz.

Dunia kita adalah dunia yang baru, sarat dengan ancaman bencana nuklir yang berpotensi memusnahkan umat manusia, tercabik-cabik oleh keganasan terorisme internasional, tertekan oleh kegagalan kita dalam membangun masyarakat yang luhur. Perburuan yang intens di zaman kita ini ialah pencarian akan martabat dan nilai diri. Ini merupakan perburuan besar-besaran yang dikobarkan oleh api kegairahan yang menyala dalam jiwa orang-orang yang tidak mau menyerah pada suara-suara yang mengatakan bahwa kita tidak berarti.

Pencarian martabat merupakan perjuangan yang mahabesar, petualangan kepahlawanan, yang didorong oleh rasa sakit yang tak dapat diredakan. Manusia modern mempunyai kehampaan

(11)

Pendahuluan • xvii langkan dengan makan enak ataupun menghirup kokain. Berusa-ha mengisi kekosongan itu dengan pekerjaan yang lebih baik atau rumah yang lebih besar sama saja dengan membawa air dalam sebuah ayakan.

Martabat tidak akan ditemukan dalam uang. Kita harus mencari lebih jauh serta menggali lebih dalam guna membung-kam jeritan-jeritan yang memilukan dari harga diri yang terko-yak. Pencarian kita harus lebih luhur – melampaui hal-hal yang sepele dan mengarah pada persoalan-persoalan terpenting peri-hal nilai diri kita sebagai manusia.

Augustinus mengatakan bahwa di dalam setiap orang ada suatu kehampaan yang harus diisi, supaya kita jangan terpuruk oleh serangan dahsyat yang berupaya meyakinkan kita bahwa diri kita tidak berarti. Kita harus mencari akar-akar kita, asal usul kita, dan destini kita, bila kita ingin mengenal nilai diri kita. Buku ini ditulis oleh seorang Kristen bagi orang-orang Kris-ten dan bagi siapa saja yang ikut dalam pencarian ini. Buku ini mengupas jeritan manusia yang mendambakan martabat, hasrat yang kuat untuk memiliki makna, kerinduan kudus untuk mem-peroleh kasih dan penghargaan. Buku ini menyentuh kehampaan yang memilukan di rumah, di sekolah, di rumah sakit, di penjara, di gereja, dan di tempat kerja. Di mana pun orang berkumpul, para pemburu bertemu dengan kiat yang sama – mencari nilai diri, kepastian akan martabat kita.

Terkadang buku ini mirip otobiografi – bukan seolah-olah saya sendiri saja yang pernah merasakan kehampaan yang memi-lukan itu, tetapi supaya saya dapat berbicara dari bilik yang paling pribadi dalam pencarian saya, yaitu hati saya. Ada pemba-ca yang dapat ikut merasakan dan ada yang tidak. Kepedihan saya tidak selalu sama dengan kepedihan Anda. Dan sukacita saya mungkin saja membosankan bagi Anda.

Namun saya sungguh berharap agar roh kita yang selaras akan bertemu pada suatu titik, dan apa pun perbedaan-perbeda-an kita, kita akperbedaan-perbeda-an terekat bersama dalam suatu komitmen yperbedaan-perbeda-ang

(12)

• ME N D A M B A K A N MA K N A DI R I

xviii

diperbarui untuk memelihara dan melindungi martabat setiap laki-laki, wanita, dan anak-anak yang kita jumpai setiap hari.

Terima kasih yang sebesar-besarnya patut saya ucapkan pa-da Bob pa-dan Lillian Love yang telah menyediakan tempat bekerja bagi saya, jauh dari gangguan dering telepon dan tekanan tugas-tugas organisasi, dan pada Leo dan Todge Collins yang membantu saya dengan bahan-bahan pendukung. Terima kasih khususnya pada Ibu Lillian Rowe yang mengizinkan saya menuangkan mo-men-momen lembut pada saat kematian suaminya dalam buku ini.

Terima kasih juga pada Karen Snelback yang mengetik naskah ini, pada Tim Couch dan Dave Fox yang mengelola Ligo-nier Ministries selama saya absen, pada putra saya R. C. Sproul, Jr. untuk bantuan pengeditannya, dan pada sahabat-sahabat saya di Regal Books: William Greig, David Malme, dan editor saya yang sabar Donald Pugh yang mendesak saya untuk menulis buku ini, dan atas segala dorongan dan bantuan mereka.

Akhir kata, terima kasih saya yang sedalam-dalamnya pada istri saya, Vesta, tanpa bantuannya buku ini akan jauh lebih abstrak dan sulit dipahami.

R. C. Sproul Altamonte Springs, Florida Juli 1991

Referensi

Dokumen terkait

E-modul kimia yang dikembangkan sebagai bahan ajar dalam penelitian ini memiliki beberapa kelebihan yaitu e-modul kimia berbasis metakognisi menyajikan konsep

Sindhu Bhairavi Shenbagame Enga Ooru Paatukkaran Sindhu Bhairavi Mani Osai Kettu Payanangal Mudivathillai Sindhu Bhairavi Akkam Pakkam Parada Unnal Mudiyum Thambi

 Berbagai data yang berasal dari sumber digabungkan dan diproses lebih lanjut oleh manajer data warehouse dan disimpan dalam basis data tersendiri..  Selanjutnya, perangkat

Aborsi istilah populernya adalah mengugurkan kandungan, dimaksud dengan perbuatan mengugurkan kandungan adalah melakukan perbuatan yang bagaimanapun wujud dan caranya

(5) Atas hasil dari pelaksanaan pemantauan realisasi penanaman modal sebagaimana disebutkan pada ayat (3) huruf c, disampaikan oleh DPMPTSP Provinsi kepada BKPM setiap

NISSAN TERANO KINGSROAD’01 / 02 Coklat Silver Orsinil AC / RT / VR Interior Lux jrg pakai spt baru Ex.. Iklan Baris

Metode pengisian Hot Fill hanya cocok diaplikasikan pada minuman fungsional kolang kaling dalam cup jika dikombinasikan dengan suhu penyimpanan refrigerator (9 o C) dengan

Menentukan tinggi rendahnya puncak gelombang dapat kita lakukan dengan menggunakan turunan fungsi