• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan pr digital dalam menyosialisasikan program dan kebijakan publik pemerintah provinsi DKI Jakarta (analisis pengelolaan social media Jakarta smart city)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pemanfaatan pr digital dalam menyosialisasikan program dan kebijakan publik pemerintah provinsi DKI Jakarta (analisis pengelolaan social media Jakarta smart city)"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.. Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP.

(2) Lampiran. 119 Pemanfaatan pr..., Aniq Tasia, FIKOM UMN, 2016.

(3) Transkrip Wawancara ___________________________________________________________ Narasumber : Faizal Iskandar Jabatan : Jakarta Smart City Head of Content Lokasi : Jakarta Smart City Lounge Tanggal : 12 Mei 2016 Waktu : Menit ___________________________________________________________ T : Tasia - Pewawancara R : Faizal - Narasumber T. Kita mulai. Oke silakan Mas, selamat siang. Nama Aku Aniq Tasia. Silakan Mas memperkenalkan diri terlebih dahulu.. F. Ya. Salam kenal juga. Saya Faisal Reza Iskandar. Saya kebetulan di sini sebagai head of content di Jakarta Smart City. Tentang konten di Jakarta Smart City sebenarnya itu masuk di tim komunikasi, di tim komunikasi, yang sudah mungkin kemarin sudah diceritakan sama Daniel di tim JSC itu ada tim komunikasi, monev, ada tim dev, ada tim komen center, dan ada juga apa ada lima, lupa jadinya.. T. Nggak apa-apa, nanti bisa dicek lagi.. F. Bisa dicek lagi. Ada lima divisi.. T. Oke. Nah pertanyaan aku yang pertama siapakah yang bertanggung jawab dalam pengelolaan aset digital Jakarta Smart City?. F. Semua aset digital di Jakarta Smart City ada di bawah penanggung jawab tim komunikasi. PIC nya kebetulan saya, jadi saya yang bertanggung jawab buat semua konten di facebook, konten di twitter, dan konten di instagram untuk Jakarta Smart City dan DKI Jakarta.. T. DKI Jakarta, oke.. F. Dan twitter DKI Jakarta.. T. Oke. Apa nama posisi khusus yang biasanya menangani sosial media di Jakarta Smart City? Ada nama posisi. 120 Pemanfaatan pr..., Aniq Tasia, FIKOM UMN, 2016.

(4) khususnya tidak? F. Namanya sebenarnya kalau nama kalau di nama-nama kayak saya head of content, nama ada nama content writer itu adalah benar-benar nama-nama yang kita ciptakan sendiri gitu lo. Karena kalau memang di SK, di SK pengangkatan kita, di SK kontrak kita, namanya benar-benar sangat-sangat misalkan pratama golongan 1C sosial teknologi.. T. Oh benar-benar kayak PNS?. F. Hampir sama kayak PNS.. T. Hampir PNS, oke.. F. Ada kayak pratama golongan ini, tingkat ini. Jadi benar-benar itu, benar-benar benar-benar bahasanya bahasa birokrat banget gitu lo. Jadi memang untuk menggampangkan untuk lebih gampang gampang aja ada yang kayak operator management, operator komputer, tenaga ahli desain grafis. Sementara sebagai (2:01) membutuhkan semuanya gitu kan, saya juga butuh orang grafis, saya butuh orang video, saya butuh operator sosial media juga, saya butuh operator komputer. Kan semua itu penamaannya masih sangat-sangat birokrat banget. Jadi itulah nama-nama kita di kayak kartu nama di ID card adalah nama-nama yang simpel lah biar kita lebih dekat dengan dunia (2:21), biar kita lebih dekat dengan tim yang biasanya ngurusin sosmed yang sebenarnya. Itulah kenapa lebih gampang disebut head of content, coomunication manager, nah ini misalkan. Padahal secara itu ya saya sama Daniel pratama pratama golongan 1C sosial teknonologi, Daniel pratama golongan 1C komunikasi.. T. Biar penyebutan tidak susah ya intinya.. F. Biar lebih gampang, lebih gampang manager komunikasi, manager konten.. T. Oke gitu. Pertanyaan berikutnya apakah dalam aplikasi pemanfaatan sosial media Jakarta Smart City mengaplikasikan model perencanaan strategi sosial media?. F. Perencanaan strategi sebenarnya kalau secara apa ya goal kita. 121 Pemanfaatan pr..., Aniq Tasia, FIKOM UMN, 2016.

(5) benar-benar cuma awareness doang, karena memang nggak nggak ada yang kita nggak ada yang kita jual kan, kita tidak menjual apa pun, kita cuma mensosialisasikan. Karena pada intinya tugas JSC adalah tugas tim komunikasi sendiri adalah menyampaikan program-programnya Pemerintah Provinsi dengan bahasa yang mudah dimengerti, itu saja sebenarnya. T. Itu.. F. Sebenarnya cuma itu. Kalau misalkan kita ngomongin dengan bahasa-bahasa yang kayak demi mewujudkan pembangunan yang merata. Haduh, makmur sejahtera.. T. Susah ya.. F. Itu terlalu susah, susah banget. Akan jauh lebih gampang kalau gua bikin ini lo di sini ada rusun yang ukuran segini, ada fasilitas ini, menghuni rusun, anak-anaknya dapat KJP mereka bisa naik bus gratis, itu jauh lebih gampang menyampaikan dengan gayagaya seperti itu.. T. Oke. Apakah Jakarta Smart City melakukan riset terlebih dahulu sebelum memulai campaign atau sosialisasi melalui sosial media?. F. Dibilang riset sih nggak, mungkin lebih ke evaluasi ya.. T. Evaluasi.. F. Evaluasi. Kalau riset benar-benar kita mulai dari nol banget. Saya masuk ke sini bulan Januari. Sebelum itu benar-benar yang saya belum belum tahu ni. Bahkan Jakarta Smart City itu pun dimulai dari nol kan, aset sosmed Jakarta Smart City, model instagramnya nol, facebooknya pun nol friend, nol followers juga. Kita benarbenar meraba-raba tugasnya apa sebenarnya gitu lo. Jadi benarbenar terus dari arahan tim gubernur punya 14 program, ada 14 program punya Pemerintah Provinsi yang disebut 14 arahan tim komunikasi gubernur juga, ini lo yang perlu diangkat ini ini ini ini. Tugas kita yang pertama kayak kita sosialisasi yang ini, yang kedua ini ini ini, itu kita evaluasi tiap minggu. Tiap minggu kita evaluasi konten mana yang paling engaging, konten mana yang. 122 Pemanfaatan pr..., Aniq Tasia, FIKOM UMN, 2016.

(6) paling banyak di share orang, konten mana yang paling yang performa kontenlah, performa konten secara sosmed baik impression segala macamlah, impression, like, share. T. Oke. Nah karena tadi udah disinggung ya mengenai chanel ya kan.. F. Ya.. T. Nah untuk masing-masing sosial media sendiri di chanel nya kan ada twitter, facebook, terus ada youtube juga. Nah itu masing-masing apakah ada perbedaan dari masing-masing konten yang dikhusus bagi setiap sosial media?. F. Ada ada.. T. Perbedaannya apa aja?. F. Perbedaan kontennya adalah kita ngomongin itu ya konten yang Jakarta Smart City aja ya.. T. He'e, Jakarta Smart City.. F. Karena kan memang kalau DKI Jakarta beda sebenarnya.. T. Ada Jakarta Go ID juga itu.. F. Nah Jakarta Go ID sekarang udah ganti jadi DKI Jakarta.. T. Oh gitu.. F. Ya kan tadi saya bilang sekarang udah jadi DKI Jakarta. Kalau Jakarta Smart City itu benar-benar kita fokus yang 14 arahan tadi, 14 arahan tim gubernur tadi. Itu adalah intinya hal-hal yang berhubungan dengan konsep smart city sendiri. Ada dari kayak smart city sendiri kan sebenarnya kalau mau di dalam tiga kata, dalam tiga kata konsep Jakarta Smart City sebenarnya adalah melayani, memberikan informasi, dan mengajak berkolaborasi, sebenarnya itu kan tentang tentang kolaborasi, tentang pelayanan, dan tentang penyampaian informasi, itu sebenarnya. Dan semuanya berhubungan dengan IT. Baik konsep Jakarta Smart City sendiri kan adalah memanfaatkan teknologi informasi demi masyarakat yang bla bla bla yang panjang tadilah, saya lupa. 123 Pemanfaatan pr..., Aniq Tasia, FIKOM UMN, 2016.

(7) jelasnya kayak gimana. T. Iya.. F. Intinya begitu, menyampaikan demi masyarakat yang lebih bla bla bla itu.. T. He'e, itu ada di website nya.. F. Ya.. T. Nah di antara semua chanel ini chanel apa yang paling populer?. F. Chanel yang paling populer sebenarnya tetap facebook sih.. T. Facebook ya.. F. Di antara sosmed yang paling yang paling populer sebenarnya facebook yang paling banyak, apalagi kayak konten-konten video. Soalnya tiap minggu harus video, satu video kayak ada yang namanya jurnal Jumat JSC itu yang tiap hari Jumat meskipun juga kadang molor-molor juga, karena video khusus yang sesuai dengan arahan tim gubernur. Mungkin kayak lihat ada pernah kita menulis video tentang PTSP gitu, video tentang PPSU, video tentang trans Jakarta, tentang (6:58), itu adalah arahan gubernur, itu adalah arahan tim gubernur. Ini lo program-program yang baik, mana yang populis, apa yang program beneran, yang dimaksud populis kayak program-program kayak misalkan ada pembangunan masjid dibayar sama Ahok, itu kan program populis kan.. T. Ya, populis.. F. Ya kayak gitu kan, yang kayak gitu. Itu entar. Kayak misalkan kayak di Pasar Jaya, banyak kok. Dan sampai sampai sekarang itu belum belum (7:24) semuanya kok. Jadi arahannya ada yang Pasar Jaya, ada revitalisai pompa, revitalisasi revitalisasi terminal Manggarai, tentang (7:34) Pasar Minggu, kayak-kayak gitulah program-program unggulan yang selama ini udah udah jalan, semacam itu.. 124 Pemanfaatan pr..., Aniq Tasia, FIKOM UMN, 2016.

(8) T. Nah kekuatan dari masing-masing chanel sendiri ini apa sih?. F. Kekuatan di masing-masing chanel maksudnya kekuatan secara?. T. Kekuatan ya facebook kelebihannya apa dibandingkan dengan youtube, atau youtube dibandingkan dengan facebook kekuatannya kelebihannya apa dibandingkan dengan twitter?. F. Secara karakter beda, secara karakter beda, secara karakter dua itu memang beda facebook dan twitter. Kalau facebook kan memang meskipun sekarang ada facebook kan sekarang udah membatasi kan. Adanya facebook sekarang kita cuma bisa posting dua sampai tiga itu udah banyak, 2-3 posting perhati itu udah cukup banyak. Karena facebook secara gimana ya untuk hal-hal yang memberikan informasi, menyampaikan informasi, menyampaikan memberikan promise buat warga Jakarta. Misalkan kayak ini lo perkembangan (8:26) udah kayak gini gini, untuk halhal yang menjanjikan memberikan hook buat buat orang-orang itu yang bakal lebih yang lebih disukai di facebook, itu faktanya yang lebih disukai di facebooknya, baik Jakarta Smart City maupun Jakarta Go ID, (8:40). Kalau twitter kan memang sebenarnya kalau di twitternya si kalau di twitter itu kan ada juga unit yang namanya respon opini publik.. T. Oh ya ada.. F. Itu kan orang-orang (8:56) biar lebih jelas. Intinya gini, secara (8:60) konten kalau di baik di facebook maupun di twitter semacam kan juga udah pernah tahu harusnya. Terus kebanyakan kontennya kayak gini. Ini adalah konten-konten yang bisa saya bikin. Jadi di sini ada plan kan, unplan. Di sini ada always on, di sini ada event. Saya selalu memberikan gambaran sama anakanak konten kita gerak seperti ini. Konten-konten yang bersifat plan dan always on, itu adalah konten-konten yang ada dalam editor plan.. T. EP.. F. Ya, ada yang ini selalu kita bikin tiap yang tiap---.. T. Yang rutin tiap minggu?. 125 Pemanfaatan pr..., Aniq Tasia, FIKOM UMN, 2016.

(9) F. Tiap harilah, yang tiap minggu jadwalnya begini ini ini. (Narasumber menggambar Framework). T. Saya juga rasain.. F. Oke. Sementara kalau always on dan unplan itu adalah kita harus selalu always on, cuma kita nggak akan nggak akan tahu mereka mau ngomong apa aja kan.. T. Menunggu arahan ya.. F. Itu adalah ROP, respon opini publik. Kita nggak akan tahu orang mau nanya apa, orang mau ngadu tentang apa, cuma tetap kita harus tanggapin. Jadi itu ada konten ini barusan kayak kayak gini. Kalau yang plan dan dan event udah udah jelaslah kayak ditingkat pengucapan hari-hari besar yang berhubungan dengan baik hari besar maupun hari peringatan kayak hari buku semacam itulah. Kalau yang unplan dan itu event itu adalah hal-hal yang (10:32).. T. (10:33).. F. Anggaplah bom di Sarinah. Gua nggak nggak mungkin nggak ngomong apa-apa ya. Ada yang di sini. Ini yang biasanya gua lakuin di anu konten. Jadi kalau dibilang schedule itu sebenarnya cuma di sini, cuma di cuma di kuadran satu, cuma di kuadran situ doang.. T. Itu jangan disinggung dulu karena ada pertanyaannya.. F. Oke.. T. Oke. Nah berikutnya ini dulu, apakah Jakarta tim Jakarta Smart City melakukan tracking dan monitoring terhadap sosial media aset yang dimiliki oleh Jakarta Smart City?. F. Iya.. T. Langkah-langkah monitoringnya itu seperti apa?. F. Sebenarnya kalau monitoring benar-benar apa ya kita kan sebenarnya kalau masalah kalau ngetrack kita maunya memang pakai pakai tools yang yang lebih anu yang lebih---.. 126 Pemanfaatan pr..., Aniq Tasia, FIKOM UMN, 2016.

(10) T. Oh ada pakai tools ya berarti?. F. Nggak nggak, belum.. T. Belum ya. Lanjut lanjut.. F. Itulah, tadinya memang mau pakai tools. Cuma ternyata memang kita nggak ada budget buat kita nggak ada anggaran buat itu. Akhirnya memang kita pakai ya udahlah inside dan twitter analityc itu udah yang paling bagus gitu lo, facebook indise itu udah yang bikin facebook sendiri, twitter analityc pun yang begini juga twitter sendiri gitu lo. Udahlah kita pakai pakai itu. Kalau laporan bulanan anak-anak sosmed selalu saya minta laporan sih tiap-tiap bulan, laporan standar aja sih ya cuma berapa follower growth, berapa likes, apa lima top tweet, kalau di facebook apa lima post yang paling engagement yang yang paling tinggi. Intinya yang ngelakuin kayak yang orang-orang lakukan di sosmednya brand seperti biasanyalah, (12:11) begitu aja.. T. Oke. Jadi poin-poin yang paling menjadi perhatian dari monitoring itu apa aja biasanya?. F. Follower growth sama follower growth dan like. Kalau follower growth, like sama share sih kalau di facebook sih, like and share.. T. Oke.. F. Karena memang buktinya kayak posting-posting tentang sejarah misalkan, itu tergantung sejarahnya juga gitu lo. Kadang-kadang tergantung kalau misalkan yang kita buat misalkan patung yang orang-orang jarang tahu, anggaplah patung (12:41) jarang orang jarang orang yang tahu kan. Cuma begitu setelah bikin konten tentang misalkan patung pancoran atau tugu tani, cerita tentang bahwa di patung pancoran adalah patung yang dibangun Bung Karno dengan menjual mobilnya misalkan, itu menarik itu. Dan juga dapat like yang banyak, dapat share yang menarik juga. Misalkan ada lagi kabar bahwa patung tani di Cikini namanya bukan patung tani, sebenarnya namanya adalah patung pahlawan misalkan, itu patung pahlawan buatan orang Rusia. Dulu pernah difitnah katanya itu patung angkatan kelima, patung PKI. Itu faktafakta yang menarik kayak gitu ya gimana ya, karena memang. 127 Pemanfaatan pr..., Aniq Tasia, FIKOM UMN, 2016.

(11) kalau secara karakter di Jakarta Smart City memang sebenarnya kita memang posting hal-hal yang berhubungan dengan Jakarta, yang berhubungan dengan utamanya berhubungan dengan teknologi informasi sih. Yang berhubungan yang tadi itu kayak memberikan informasi, memberikan pelayanan, mengajak berkolaborasi. T. Oke. Berikutnya seperti apakah konten yang disampaikan melalui sosial media aset yang dimiliki oleh Jakarta Smart City? Tipenya atau apa saja program pemerintah yang telah disosialisasikan oleh Jakarta Smart City?. F. Tipe konten?. T. He'e.. F. Kita ngomongin tipenya dulu ya. Kalau tipe konten biasalah, artikel, video, sama grafis kalau tipe konten, artikel, gambar, dan teks. Teks bisa berupa yang cuma satu tweet dua tweet yang bentuk status, bisa aja yang berbentuk artikel. Artikel yang akan diposting di portal smartcity.jakarta.go.id yang sekarang masih sama (14:19) yang sekarang di (14:20) itu atau di facebook notes karena ada artikelnya. Kalau programnya mana tadi?. T. Itu pertanyaan, ini detailnya.. F. Oke.. T. Yang ini.. F. Oke, apa saja program itu ada di sini. Itu gua juga nggak nggak hapal juga, 14.. T. Nanti boleh aku-. Oh yang 14 itu ya.. F. Iya.. T. Berarti aku bisa minta filenya ya?. F. Boleh. Ditulis malah nggak- nggak banyak-banyak banget sebenarnya kok, bisa gua sebutin terus---.. 128 Pemanfaatan pr..., Aniq Tasia, FIKOM UMN, 2016.

(12) T. Oh disebutin, boleh boleh boleh.. F. Itu ada di nah ini dia. Sebenarnya ada gambaran kayak tentang ada tentang---.. T. Lanjut.. F. Ya, tentang PTSP, PTSP kan pelayanan terpadu satu pintu, itu baru ada dari jamannya Pak Ahok. Idenya sama Jokowi, cuma baru beneran baru beneran ada jaman Pak Ahok kan, PTSP tentang rusun. PTSP sekarang juga lagi naik, naik daun kan. T. Iya, lagi naik daun.. F. PTSP bahkan---.. T. Aku juga merasakan enaknya.. F. Mudah. Bahkan kepalanya Pak Pak Edi itu disebut sebagai orang smart (15:29) cuma gara-gara dia masih terlalu muda nggak jadi. Masih baru 39 kan dia kan, bahkan belum belum 40 tu. Pak Edi termasuk orang muda berprestasi gitu. Ada tentang rusun, PPSU. Tahu kan PPSU? Penanganan Prasarana dan Sarana Umum?. T. Belum tahu.. F. Pasukan oranye, orang-orang yang pakai baju oranye.. T. Oh pasukan oranye, ya tahu-tahu.. F. Orang-orang pakai baju oranye itu kan namanya PPSU. PPSU itu berdiri dari atas SK Gubernur. Dan mereka itu digaji sesuai UM apa namanya ya UMK namanya ya di apa UMP namanya, ya itu lupa gitulah, senilai 3 koma sekian juta. Mereka dapat gaji 3 koma sekian juta. Kalau mereka punya anak mereka dapat KJP, Kartu Jakarta Pintar. Kalau anaknya 3, SMA, SMP, SD, dia tiga-tiganya dapat KJP juga. Pengguna KJP itu sendiri pun dapat fasilitas bisa naik trans Jakarta gratis kan, dan KJP bisa dibuat bayar buku bayar segala macam gitu lah. Intinya itu fasilitas dari PPSU. Nah (16:35) itu kan ruang publik terpadu ramah anak yang dibangun sama Bu vero sih kalau kayak gitu. Sama kayak normalisasi sungai, ada (16:45) di Pasar Minggu, bus Trans Jakarta. Bus Trans. 129 Pemanfaatan pr..., Aniq Tasia, FIKOM UMN, 2016.

(13) Jakarta kan kemarin programnya itu kan mereka ingin 1 juta penumpang perhari Desember. Mereka besok Desember itu penumpangnya udah 1 juta penumpang perhari. Sementara data Desember kemarin, Desember 2015 itu baru ada 525 ribu apa ya penumpang perhari. Cuma mereka dapat tambahan bus kan, mereka dapat tambahan bus, mereka dapat bus yang dari dishub mereka juga nambah-nambah nambah feeder nambah rute juga. Kayak lagi perkembangan MRT itu memang meskipun nggak selalu kita update cuma tiap kali kita dapat info bahwa ada video tentang MRT misalkan (17:32) udah bertemu dengan (17:34) ini, udah ketemu sekarang di (17:36) ini, itu sudah kita sampaikan. Hal-hal yang kayak gitu yang memang yang lebih disukai orang. T. Menarik.. F. Menarik. Dan orang-orang tahu jadi orang tahu oh ternyata gua tiap hari macet-macetan lewat lewat---.. T. Sudirman.. F. Sudirman, ternyata beneran ada anu ya, beneran ada. Oh itu udah sampai sini. Ya kayak gitulah. Yang lain jalan tol, Pasar Jaya iu pun kayak kita ngejelasin tentang pasar-pasar yang sudah bersertifikasi SNI. Jadi kan beberapa pasar sudah SNI kalau di---.. T. Oh ada SNI nya ya?. F. Ada ada. Jadi pasar sekarang ada tu ada sertifikasi. Pasar yang harus punya ruang (18:04), pasar yang harus punya tempat ibadah, yang parkirnya harus gini, yang harus gini gini gini, itu ada. Cuma lupa pasar yang mana aja.. T. Oke.. F. Yang hapal juga. PKL penerapan dan penerapan e-budgeting. Kalau kemarin kan PKL yang harus yang baru kita gandeng itu kan kaki lima Jakarta itu kan, kita bikin event namanya Kaki Lima Jakarta. Kita mendata PKL-PKL yang di---.. T. Kerjasama sama (18:28) juga ya?. F. Benar, (18:30) sama portal.. 130 Pemanfaatan pr..., Aniq Tasia, FIKOM UMN, 2016.

(14) T. Oh portal.. F. (18:33) itulah. Karena kalau kayak gitu kalau event-event keluar Daniel sebenarnya.. T. Oke. Terus?. F. KJP, KJP yang tadi gua bilang tadi Kartu Jakarta Pintar, KJP ada 3 ada bahkan kabarnya tahun ini udah bisa dibuat di beberapa perguruan tinggi.. T. Oh, mahasiswa juga udah bisa dapat KJP?. F. Udah bisa. Jadi itu kan kalau kita balik lagi ya ke PPSU ya, PPSU adalah program yang sebenarnya populis juga dan bisa ini ini senjata kampanye yang paling ampuh sebenarnya PPSU. PPSU bayangin orang-orang yang tadinya kayak nggak punya pekerjaan, orang mencari pekerjaan di kelurahan, mereka jadi petugas nggak kebersihan sebenarnya, mereka juga tenaga serba gunalah, tenaga serba guna yang dapat seragam oranye, oranye yang mereka kalau banjir beneran beneran kerja, beneran efektif banget kerjanya. Dan mereka pun digaji segitu juga lumayan banget gaji segitu. Dan anak yang paling penting anaknya dapat KJP, mereka kerja pun sampai ada yang nyinyirin (19:38) bang mau kampanye, ada yang kayak gitu. Paling mereka berdirinya berdasarkan SK, SK Gubernur kan.. T. Oh ya ada SK nya.. F. Ada SK Gubernur kayak ini lagi revitalisasi stasiun pompa. Yang terakhir sebenarnya terlalu anu sih terlalu- gua sendiri belum belum setuju sih itu sih, buat masjid umrah tu biarkan bergerak secara organik lah. Kan memang---.. T. Tapi ini yang 14 arahan gubernur tadi itu kan?. F. Benar benar.. T. Oke.. F. Sementara ini, 14 ini yang harus dikomunikasikan. Di luar itu- tadi kan ada pertanyaan apa yang program-program Pemerintah. 131 Pemanfaatan pr..., Aniq Tasia, FIKOM UMN, 2016.

(15) Provinsi yang anu ya. T. He'e, yang udah---.. F. Yang sudah disosialisasikan ya?. T. He'e.. F. Ada juga musrembang.. T. Oh ya musrembang.. F. Musrembang. Musrembang itu sekarang udah nyampai musrembang provinsi malah. Waktu itu kita ngebantuin musrembang ya buat ini lo kalau lu sebagai warga RW lu mengusulkan kegiatan misalnya dari lu bisa ikut dari rembug warga lu sampaiin apa kebutuhan-kebutuhan di daerah lu. Misalkan karena kan kalau bedanya musrembang. Musrembang kan sebenarnya usulan kegiatan kan warga mengajukan usulan kegiatan buat diadain di daerahnya. Tapi sifatnya bukan penanganan segera.. T. He'e, masih entar berapa tahun lagi.. F. Tahun depan.. T. Tahun depan.. F. Harusnya tahun buat tahun depan. Jadi kalau itu dianggarin dia mengusulkan di 2016, itu akan diwujudkan di tahun 2017. Contoh misalkan kampung gua butuh toilet umum, bikin 8 unit misalkan, 8 unit toilet umum. Itu entar Pak RW bisa bisa ngisi diisi ada---.. T. E-musembang.. F. Ada E-musrembang. Jadi bisa masukin kode RW, nama, daerah mana, dia kebutuhannya apa. Misalkan toilet umum jumlah 8 gitu, dia klik udah keluar angkanya. Jadi nggak akan bisa digimanagimana lagi. Anggarannya bahkan anggaran sekecil beli sapu dan dan cuma cangkul itu pun sudah ada harga satuannya.. T. Oh di musrembang ya.. F. Di e-musrembang udah punya database harga-harganya itu. Cuma. 132 Pemanfaatan pr..., Aniq Tasia, FIKOM UMN, 2016.

(16) kan yang ditekankan yang kemarin sempat bikin Pak Ahok ngamuk juga banyak di daerah-daerah tadi, di daerah-daerah tadi orangorang belum belum belum tahu kan mana usulan yang boleh dan tidak dimasukkan ke musrembang. Sehingga mereka bilang selokan mampet ada yang bilang pohon tumbang dimasukin ke musrembang. Ya ngamuk Pak Ahok, lu selokan mampet dilaporin di musrembang, keburu tenggelam kamu. Ya kayak-kayak gitulah. T. Oke. Terus Jakarta Smart City sendiri di sosial medianya menggunakan gaya bahasa yang seperti apa?. F. Kalau gaya bahasa sebenarnya bayangin kayak kalau ngomongin personifikasi.. T. Ya personifikasi.. F. PNS gaul sih.. T. PNS gaul, oke.. F. Yang nggak akan menyebutkan yang cuma nyebutkan tentang saya dan kita. Sebenarnya apa ya sebisa mungkin menghindari penggunaan kata ganti ketiga. Kata ganti pertama kan kayak misalnya saya, kata ganti kedua kamu, gua lu gua lu gua lu. Kayak gitu kan kata ganti pertama kata ganti kedua. Kita menghindari kalau untuk kata ganti ketiga, misalkan kalian, gua nggak akan bilang kalian gitu lo, warga Jakarta. Jadi kata ganti ketiganya baru buat mereka warga Jakarta.. T. Warga Jakarta.. F. Itu kata ganti ketiganya. Jadi misalkan saat ini Pemerintah Provinsi DKI sedang ini ini ini, bagaimana warga Jakarta? Semacam itu.. T. Oke. Nah untuk frekuensi kontennya sendiri berapa biasanya perhari?. F. Hari biasanya kalau twitter 6, kalau facebook 3.. T. 3 oke.. F. Itu belum termasuk yang itu ya, belum termasuk kalau ada ROP,. 133 Pemanfaatan pr..., Aniq Tasia, FIKOM UMN, 2016.

(17) pengaduan-pengaduan belum ada belum terus itu ya, belum masuk kalau misalkan ada tiba-tiba di sini kan ya (23:27) sejujurnya itu unit yang masih baru dan masih genit-genitnya kan. Kita masih banyak kedatangan tamu, banyak tamu. Pak Ahok pun ada tamu ya sorry ada tamu penting dikit udah diajak naik, dikenalin gini gini gini. Nggak mungkin dong kalau nggak gua sosialisasiin di anu dong. Paling nggak kalau gua tiba-tiba kedatangan misalkan yang ke sini Tjahjo Kumolo. Ya masa sih ada Mendagri nggak gua liput gitu, nggak mungkin kan. Ya tetap gua tulis, oke ada kunjungan dari ini ini ini. Itu juga kadang di JSC pun disosialisasiin. T. Nah tadi kan kontennya itu ada 14 ni yang yang pernah aku lihat di facebook kontennya itu kan kayak ada konten mengenai pasar, mengenai patung. Nah itu biasanya sumber kontennya itu ngambilnya dari mana?. F. Dari mana pun.. T. Dari mana pun.. F. Dari berbagai sumber.. T. Dari berbagai sumber, dari berita---.. F. Dari berbagai sumber.. T. Bisa riset ke lapangan juga gitu?. F. Kalau ke lapangan nggak. Kalau konten-konten- tergantung kontennya sih. Kalau konten-konten kayak konten-konten sejarah itu ya memang ya riset aja nyari dari berbagai sumber. Ada yang dari digabungin dari Wikipedia, digabungin dari situs ini ini ini, semacam itu. Kalau memang itu berhubungan dengan PTSP misalkan, PPSU. Ya kita ke narasumber.. T. Langsung ke narasumber.. F. Langsung ke narasumber. Karena kan kita (24:37) ya kita akan hubungi Pak (24:39) Jakarta. Kalau kita ngomongin musrembang ya ke Kabid di Litbang.. T. Oh ke masing-masing kasinya gitu ya.. 134 Pemanfaatan pr..., Aniq Tasia, FIKOM UMN, 2016.

(18) F. Masing-masing kasinya. Di Kabid PTSP juga ke Pak Edinya. Memang sesuai orang-orangnya. Dan ini di antara tadi itu di antara tadi 14 arahan tim gubernur yang tadi gua tunjukin itu, itu kan di tim gubernur sendiri udah ada PIC masing-masing, cuma yang dari sisi tim gubernur. Jadi tim gubernur yang akan misalkan ni hari ini gua ngomongin (25:11), gua akan nanya ke tim gub, tim gub yang ngurusin (25:15) siapa? Oh ini. Oke, entar dia yang akan ngarahin gua ke oh anu kalau untuk gini ke Pak Budi sama Pak ini sama Pak ini. Oke, udah. Kalau yang menentukan kita mau ngomong apa dengan (25:28) itu baru gua gitu lo. Misalkan yang bikin kayak narasainya kayak saat ini trans Jakarta mempunyai 250 bus. Tahun ini kita ketambahan sekian bus. Yang yang menyusunlah. Kalau yang nyusun itu secara konten ya memang saya dan tim saya dan tim konten, saya dan tim sosmed gitu.. T. Oke. Nah bagaimana strategi Jakarta Smart City dalam melakukan engagement dengan para audiens di sosial media?. F. Nah kalau masalah kalau tentang memberikan engagement gini, gua itu sampai sekarang gua masih percaya bahwa entar facebook nih, di facebook engagement misalkan like, share, komen kan.. T. He'e.. F. Like, share, komen. Like dan share itu jarang yang bisa jalan bareng. Itulah kalau gua masih cukup masih cukup gua masih cukup percaya itu. Meskipun ada yang nentang juga, cuma gua masih cukup percaya itu. Like dan share itu adalah hal yang jarang bisa jalan bareng. Like, share, dan engagement lah. Like dan share dan engagement jarang bisa jalan bareng. Jadi kayak kontenkonten yang disukai itu belum tentu engage itu, belum tentu orang akan tertarik buat komen, belum tentu bisa menghidupkan percakapan gitu lo. Dan sebaliknya juga, konten-konten yang bisa menimbulkan komen, konten-konten yang engagement nya bagus, belum tentulah share nya juga juga bagus. Gua masih percaya itu sih gitu lo. Itulah kenapa konten-konten yang kayak misalkan ni ngomongin GBK ni, misalkan gua bikin konten tentang GBK, pembangunan GBK atau kayak (27:03) GBK atau anulah setelah di benahi lagi GBK ramai sih. Cuma itu konten yang itu konten yang lumayan ramai cuma engagement nya bagus, cuma yang bikin engagement nya bagus apa? Karena sekarang Persija belum ke. 135 Pemanfaatan pr..., Aniq Tasia, FIKOM UMN, 2016.

(19) stadion. Jadi yang komen orang-orang Persija yang beneran ramai, ah gimana Lebak Bulus dihancurin sekarang gini gini gini. Ya kayak gitulah. Ya itu sih lebih ke kayak itu sih kalau strategi buat lebih lebih apa engagement yang bagus ya konten-konten yang sifatnya memberikan harapan buat warga Jakarta sih. Misalkan kayak berita baik, kabar baiklah intinya lah. Konten-konten yang bersifat kabar baik itu sih yang selalu yang selalu dapat banyak engagement. Misalkan 600 bus baru disumbangin dari Dishub ke trans Jakarta. Ada lagi misalkan, saat ini gua (27:60) sudah bertemu dengan (28:01) ini di bawah (28:02). Hal-hal yang kabar baik kabar baik seperti itulah yang paling banyak anulah. Meskipun bentuk komenkomennya paling ya maju terus Pak Ahok terima kasih, yang kayak gitu. T. Tim mereply komen juga nggak?. F. Yang reply beda, yang reply beda.. T. Reply.. F. Beda.. T. Ada timnya juga?. F. Ada timnya juga.. T. Berarti komen-komen itu di reply juga oleh tim?. F. Ada iya, ada yang nggak.. T. Ada yang iya ada yang nggak. Terus bagaimana Jakarta Smart City melakukan retention terhadap audiensnya?. F. Ya?. T. Retention.. F. Oke. Kalau (28:31) pada audiens sebenarnya gimana ya, kalau di apa kalau di JSC yang baru kita mulai dari apa kita kan baru mulai aktif memang baru mulai dari Januari sampai ke bulan Maret ini kan. Kita masih sejujurnya masih meraba-raba sih.. T. Masih meraba-raba.. 136 Pemanfaatan pr..., Aniq Tasia, FIKOM UMN, 2016.

(20) F. Kita masih meraba-raba banget. Makanya ya kita benar-benar ya nyoba-nyoba dulu memang, memang benar-benar nyoba konten yang mana konten mana yang dicoba, konten mana yang ini. Kalau sama audiensnya ya memang selalu kita ngasih konten-konten yang sebisa mungkin benar-benar besifat interaktif, bersifat interaktif, lebih ke kayak gitu sih, konten-konten yang bersifat interaktif yang nggak cuma-. Meskipun selama ini sudah mulai banyak gua udah gua udah mulai banyak bilang, kak lu terlalu satu arah selama ini, meskipun masih ada yang kayak gitu, cuma ya gimana gitu lo. Misalnya goal goal kita sebenarnya cuma mensosialisasikan program-programnya Pemerintah Provinsi gitu lo. Apa pun yang akan diaduin oleh orang, yang akan orang orang ngadu yang ngatasin kan balik baliknya kan ya ke anggaran anggaran juga kan. Akan di di balikin ke anggaran juga kan. Misalnya gini, orang bakal ngadu itu di ROP itu juga selain pengaduan itu ada akan dialihkan ke SKPD terkait. Misalkan ni ada yang ngomong misalkan gua lagi posting tentang PPSU. Ada yang komplain, ada PPSU di di daerah gua 3 orang nyapu satu cuma ngumpul, ngobrol ngobrol, cuma nyapuin satu titik doang, nggak efektif kayak gitu. Harus di anu dong harus ditanggapi dong, harus kita balas. Oke, laporan kami terima akan kami teruskan ke pihak terkait. Itu juga akan diterusin ke lurahnya kan, akan diterusin ke lurahnya biar lurahnya negur, biar ngingetin kayak-kayak gitu aja sih, kayak semacam gitu.. T. Oke, retentionnya gitu ya, oke. Nah seperti apakah kegiatan evaluasi yang dilakukan oleh Jakarta Smart City pada suatu program di digital atau sosial media?. F. Evaluasinya?. T. He'e, proses evaluasinya.. F. Evaluasinya sebenarnya ya hampir sama kayak itu sih, hampir sama kayak tadi melakukan apa analisa tadi sih, analityc tadi sih.. T. Analityc tadi.. F. Analityc tadi sih. Lebih ke---.. 137 Pemanfaatan pr..., Aniq Tasia, FIKOM UMN, 2016.

(21) T. Mengambil data dari analityc.. F. Lebih ke juga data inside dan twitter analityc mana yang engagement nya paling kecil, mana yang like and share nya paling gede, ya semacam tu aja sih.. T. Oke. Nah terus Jakarta Smart City punya KPI tersendiri nggak untuk menjadi tolak ukur kesuksesan?. F. Ada sebenarnya. Cuma itu dulu yang bikin ini juga sedikit anu sih sedikit tricky juga. Karena waktu dulu rakor waktu waktu rakor itu kan memang yang apa yang rakor masih Daniel kan, Daniel rakor. Waktu itu gua lagi ngurusin yang yang lain, gua ngurusin, curhat juga sih.. T. Oh ya, silakan nggak apa-apa.. F. Kayak gitu. Sehingga waktu waktu nentuin KPI ya cuma KPI dibilang KPI juga bukan KPI juga gitu lo, cuma buat KPI-KPI an lah.. T. Jadi KPI-KPI annya itu apa?. F. Ya sama aja sih, (31:41).. T. Oh sama dengan data analityc aja gitu jadinya?. F. Sama data analityc. Dalam sekian berapa persen, lebih ke like and share nya berapa persen. Kalau misalkan dalam setahun ada berapa video, ada berapa artikel yang harus di dirilis. Dalam setahun kita harus bikin berapa berapa kontenlah, per (32:05) kayaknya yang kemarin itu yang bikin ini kemarin si Daniel. Daniel sih yang yang anu waktu bikin KPI nya. Itulah kenapa gua waktu dibikin, anjrit nih kenapa tiba-tiba bikin KPI gini. Ya udahlah.. T. Apa boleh buat ya.. F. Iya, memang.. T. Karena pemerintah ya.. F. He'e. Akhirnya ya udahlah biarin ajalah kayak gitu.. 138 Pemanfaatan pr..., Aniq Tasia, FIKOM UMN, 2016.

(22) T. Oke. Berarti Jakarta Smart City punya rutinitas bikin sosial media report dong tiap bulannya.. F. Ada. Tiap bulan pasti bikin.. T. Datanya tu dari analityc yang tadi itu ya?. F. Dari analityc dan dari inside doang. Karena kita memang belum ada tools. Ada sih beberapa orang yang mau jualan tools, udah present ini ini, haduh.. T. Present tools, tapi budgetnya nggak ada ya.. F. Nggak ada, anggarannya nggak ada ya mau gimana lagi. Ya udahlah ngambil ini ajalah, cuma ngambilin tools gratisan aja.. T. Nah sama ini aku pingin tahu bagaimana proses hasil dari evaluasi dari report ini biasanya bisa dimasukkan bagi program pemerintah yang akan datang?. F. Gimana gimana?. T. Jadi kan tiap bulan itu kan pasti ada report di sosial media.. F. Oke.. T. Sama hasil kayak mungkin ada datanya konten seperti apa atau masukan seperti apa yang ada di sosial media ni. Bagaimana hasil evaluasi ini jadi masukan bagi program pemerintah yang akan datang?. F. Kalau buat program pemerintah yang akan datang sebenarnya terlalu terlalu---. T. Terlalu jauh ya.. F. Terlalu jauh apakah ini bisa berguna. Lebih ke kalau buat pemerintah itu kan memang kita ngomonginnya udah sama warga Jakartanya. Itu sama kayak ngomong bagaimana kita lebih berguna buat warga Jakarta, sama kayak gitu kan, terlalu jauh sih.. T. Terlalu jauh.. F. Terlalu jauh. Makanya yang bisa kita lakuin ya ya cuma ngelaporin. 139 Pemanfaatan pr..., Aniq Tasia, FIKOM UMN, 2016.

(23) ini lo ini hasilnya. Ternyata yang warga Jakarta ternyata lebih peduli lebih butuh pekerjaan daripada jalan yang lancar gitu lo. Ternyata kayak kayak semacam itu. Jadi ya cuma pada intinya kalau dibilang harusnya kita bantu, kita bisa membantu memberikan prioritas sih. T. Membantu memberikan apa?. F. Prioritas.. T. Prioritas.. F. Kita bisa membantu memberikan masukan ini lo ternyata, ternyata warga Jakarta itu kalau disurvei kalau dilihat ini ini ini ini, mereka kayaknya macet nggak masalah yang penting gua bisa makan, yang penting gua bisa kerja, semacam itu. Ada lagi yang bilang gua rumah mahal nggak masalah yang penting lingkungan gua bersih, kayak semacam itu lo. Kan dari itu kan bisa diukur ya karena memang karakter konten di JSC antara ya 6 pilar itu kan, ya smart abilities, smart environment, smart living, smart (34:31), smart government kayak gitu kan. Itu ternyata yang dari yang barusan gua bilang ternyata macet tu ada di terakhir. Malah bukan jadi prioritas ternyata macet itu ternyata, itu ada dan ada data itu ada. Dan bahkan data gua malah diperkuat sama Goflex.. T. Apa?. F. Goflex Singapur.. T. Goflex itu apa?. F. Goflex itu semacam apa ya nyebutnya ya, Goflex di Singapur yang lebih ke itu sih mereka juga bekerja sama dengan smart city smart city di negara lain sih.. T. Oh mereka membuat matriks gitu?. F. Semacam itu.. T. Semacam matriks.. F. Mereka juga melakukan survei juga. Mereka melakukan survei di. 140 Pemanfaatan pr..., Aniq Tasia, FIKOM UMN, 2016.

(24) antara 6 pilar-pilar itu. Jadi hasil penilaian mereka di Jakarta smart ability dan jalan macet itu ada di terakhir ternyata. T. Oh gitu.. F. Warga Jakarta lebih butuh lingkungan bersih sebenarnya.. T. Lingkungan bersih.. F. Lingkungan yang bersih dan lebih apa ya lebih ke pelayanan yang pelayanan yang lebih gampang sih.. T. Pelayanan lebih gampang.. F. Pelayanan sih, lebih ke pelayanan ya kayak PTSP lah, lebih ke itulah pelayanan yang lebih yang mudah, transparan.. T. Terus sosialisasi Jakarta Smart City ini ini baru dimulai tadi katanya baru dimulai bulan Januari?. F. Bulan Januari.. T. Melalui sosial media ya?. F. Sosial media.. T. Melalui sosial media. Nah ini masih kalian tahu nggak apa perbedaan setelah melakukan pemanfaatan sosial media dan sebelum melakukan pemanfaatan melalui sosial media?. F. (Narasumber berbicara pada seseorang).. T. Ini 5 menit lagi paling. Maaf ya Mas lagi sibuk-sibuknya.. F. Nggak apa-apa. Gimana tadi?. T. Jadi yang membedakan apa ada perbedaan yang terlihat nggak setelah mensosialisasikan melakukan sosialisasi program pemerintah melalui media digital ketimbang dengan media konvensional.. F. Susah itu.. T. Susah ya.. 141 Pemanfaatan pr..., Aniq Tasia, FIKOM UMN, 2016.

(25) F. Sorry sorry susah gua jawabnya. Karena memang terlalu- Jakarta Smart City sekarang udah mulai dikenal orang apa nggak itu gua akui belum banget kan. JSC belum belum terlalu (36:43) belum terlalu (36:44) belum belum terlalu bahkan orang masih banyak yang yang nanya apa bedanya Jakarta Smart City dengan KLU. Itu padahal pertanyaan itu bukan itu pertanyaan anjing ini pertanyaan apaan. Itu sama kayak orang ngebandingiin, apa bedanya itu ya itu ya memang nggak nyambung. Sama kayak nanya kak apa bedanya (37:02) sama ayam goreng? Sama kayak orang nanya seperti itu kan. Nah harus gua jelasin lengkap. KLU cuma bagian dari yang ada di Jakarta Smart City, sama pengaduan itu masuk ke JSC termasuk data. Ya penjelasannya jadi lebar sih.. T. Karena Jakarta Smart City lebih besar daripada itu ya.. F. Benar, belum masalah (37:22). Jadi kalau ditanya tadi perbandingannya ya, dulu sebelum. Ya kalau memang di sosmed sih kalau di digital sekarang gua nggak bisa ngomong jauh lebih dikenal, cuma sedikit lebih dikenallah.. T. Sedikit lebih dikenal.. F. Sedikit lebih dikenal dibanding dulu. Pertanyaan-pertanyaan kayak itu udah mulai berkurang juga. Performa sosmed kita pun dari bulan ke bulan terus membaik juga. Nggak pernah kita turun, kita nggak nggak pernah penurunan. Bahkan kayak likes, engagement, angka-angka seperti itu pun memang selalu naik gitu, selalu naik kita bahkan. Follower kita pun memang memang selalu naik, meskipun satu setengah bulan terakhir gua udah udah mulai bingung gua mau ngomongin apa lagi. Karena rusun lagi sangat riskan gua omongin sekarang. Rusun juga lagi Pak Ahok lagi kena ya itulah. Lagi masalah lokasi-lokasi segala segala macam lagi ramai. Gua nggak bisa terlalu ngomongin rusun, itu biarkan secara organik aja udah, pelan-pelan. Makanya gua lebih main-main aman dengan ngomongin transJa. Pasar Jaya itu sekarang lagi ada yang belum beres Pasar Jaya, ada beberapa program yang masih belum beres, yang belum jalan, ada yang mau dibenerin. Jadi gua masih jangan dulu deh kalau Pasar Jaya deh, ngomongngomong yang aman-aman dulu aja deh. Itu memang yang biasanya memang itu. Karena memang kalau Jakarta Smart City memang langsung di tim gubernur kan sebenarnya kan yang. 142 Pemanfaatan pr..., Aniq Tasia, FIKOM UMN, 2016.

(26) ngawasinnya kan ke kawal APBD. Oh ya mungkin perlu ditambahin tadi program-program yang udah disampaikan Jakarta Smart City mungkin lebih ke kawal APBD. Kawal APBD itu kan semacam ada situs namanya kawalapbd.com, dan satu lagi gua lupa, kayaknya anggaran.jakarta.co.id deh. Atau---. T. Kalau nggak salah aku yang websitenya masih polos itu ya?. F. Yang masih polos yang lagi di (39:18).. T. Lagi (39:19).. F. Itu lagi (39:19), itu kan benar bisa melihat anggarannya kan.. T. Secara excel, ada excelnya juga gitu.. F. Bisa ngelihat anggarannya gini gini gini. Itu kan kita kan tim gua punya tugas buat ngegambarin buat menyampaikan anggaran yang disiapkan DKI buat satu program. Misalkan misalkan 7,2 M, DKI menganggarkan 7,2 M untuk pengadaan LED PJU misalkan. Misalkan ada anggaran ini, jadi kita bikin penggambaranpenggambarannya. Kalau gaya infografis itu gayanya apa ya jangan- gaya infografis kan ada beberapa gaya kan.. T. Iya, ada beberapa gaya.. F. Ada beberapa gaya, ada ada banyak versi, ada banyak (40:05) number. Ada yang namanya the tagline, kayak semacam itulah. Gaya-gaya grafis kalau yang di anggaran memang kita bikin angka doang, bikin angka. Misalkan ini lo anggarannya segini. Kita berusaha menampilkan anggaran, bahkan orang-orang tahu ini lo ternyata Jakarta udah menganggarkan segini buat pengadaan ini. Lu bisa cek di kawalapbd. Kalau ada yang nggak beres laporin.. T. Oke.. F. Semacam itu sih.. T. Ni apakah pemanfaatan sosial media ini membantu meningkatkan awareness akan suatu program pemerintah?. F. Jelas.. 143 Pemanfaatan pr..., Aniq Tasia, FIKOM UMN, 2016.

(27) T. Jelas membantu ya. Apakah sudah sampai level pemahaman?. F. Belum.. T. Belum ya, belum ke level pemahaman.. F. Kalau orang-orang ya yang paling gua tahu yang paling gampang dilihat kayak misalkan, trans Jakarta dapat tambahan 600 bus. Itu juga orang ya kita juga bantu sosialisasi. Orang lebih tahu mudah karena kita yang sosialisasiin kan. PPSU, orang tadinya cuma tahu mereka apa sih? Pasukan oranye. Tapi mereka belum tahu kalau itu namanya adalah PPSU, pasukan penanganan prasarana dan sarana umum mereka itu direkrut perkelurahan, satu kelurahan cuma punya 70 sampai 80 orang PPSU, semuanya dapat fasilitas mulai dari asuransi sampai KJP segala macam.. T. Yang terakhir ni, yang membedakan pemanfaatan media digital yang dilakukan oleh Jakarta Smart City sama yang dilakukan oleh diskominfomas Pemerintah Provinsi DKI yang di sini itu apa?. F. Kita mungkin lebih ke spesifik. Kita lebih ke spesifik sih. Kalau di JSC sebenarnya lebih lebih spesifik selain 14 arahan tadi memang yang berhubungan dengan IT sih, yang yang hal-hal yang berhubungan dengan pemanfaatan teknologi informasi sih. Jadi gitu aja.. T. Oh gitu aja.. F. Sebenarnya kalau diskominfomas kan ada humasnya juga kan.. T. He'e, ada humasnya juga.. F. Ada humasnya juga. Itu mungkin bedanya.. T. Nah sosial media di sini termasuk bagian dari humas juga kan?. F. Itu lo itu sebenarnya yang masih tumpang tindih, tumpang tindih di sini. Makanya gua bingung, ini resikonya kerja di kantor banyak bos.. T. Oh di cabang di struktur organisasinya banyak ininya ya.. 144 Pemanfaatan pr..., Aniq Tasia, FIKOM UMN, 2016.

(28) F. Benar. Sementara kita itu di Jakarta Smart City kan memang benar di bawah diskominfomas. Cuma pada pada kenyataannya kita kayak disposisi dari misalkan ni Bappeda mau bikin kayak tentang RKPD, rancangan kegiatan daerah itu pun mintanya juga ke kita juga.. T. Oh jadi kayak frontliner gitu ya untuk untuk berhubungan dengan masyarakat melalui media digital?. F. Fasilitator.. T. Oh fasilitator ya.. F. Makanya kita malah jadi fasilitator buat semua SKPD, hampir semua SKPD.. T. Oke.. F. Jadi bukan cuma kadang-kadang bukan cuma itu doang, bukan cuma karena ya mungkin salahnya Pak Ahok- ya bukan salah juga sih. Dia dia kalau ngomong kan kayak ngejualnya kan selalu bilang udah minta anak Jakarta Smart City aja. Di sana semuanya ada mulai dari desainer sampai videografer, sampai programnya sampai ini semuanya ada. Mereka anu bilang aja.. T. Berarti bagus dong dipercaya.. F. Iya iya. Cuma pada akhirnya aduh aduh aduh pak pak pelan-pelan dulu Pak, nyantai.. T. Oke itu aja, makasih banyak Mas.. F. Oke, terima kasih.. 145 Pemanfaatan pr..., Aniq Tasia, FIKOM UMN, 2016.

(29) Transkrip Wawancara ___________________________________________________________ Narasumber : Daniel Giovani Jabatan : Jakarta Smart City Lokasi : Jakarta Smart City Lounge Tanggal : 17 Maret 2016 Waktu : 25:20 Menit ___________________________________________________________ T : Tasia - Pewawancara DG : Daniel Giovani - Narasumber T. Selamat siang mas, mohon untuk memperkenalkan diri terlebih dahulu.. DG. Nama saya daniel giovanni saya salah satu tenaga ahli di unit pengelola Jakarta Smart City. Posisi saya saat ini communications manager.. T. Berikutnya mohon menjelaskan mengenai smart city apa itu smart city dan apa itu fungsinya. DG. Kalau Smart City secara definisi aaa … Smart City adalah penerapan konsep kota cerdas atau kota pintar yang mengoptimalkan pemanfaatan teknologi, informasi dan komunikasi untuk mengetahui, memahami, mengendalikan berbagai sumber daya di dalam kota dengan lebih efektif efisien demi memaksimalkan pelayanan publik dan memberikan solusi penyelesaian masalah serta mendukung pembangunan berkelanjutan. Itu yang versi . . apa nya ya . . . yang panjang. Jadi, tapi itu sudah cukup meng . . apa ya, mewakili penegasan secara gamblang tentang smart city itu sendiri.. T. Berikutnya bisa dijelaskan bagaimana sejarah dari smart city dan apa yang melatar belakangi pembentukannya sendiri?. DG. Jakarta Smart City mulai dari akhir 2014 dari bulan Desember, tepatnya tanggal 18 Desember 2014 unit pengelola Jakarta Smart City dibentuk. Dan selama setahun banyak pengembangan - pengembangan dan evaluasi dan akhirnya pada tanggal 28 Desember 2015 dibuatlah satu . . apa ya . . satu Space, satu ruangan untuk ini, Jakarta Smart City Lounge yang. 146 Pemanfaatan pr..., Aniq Tasia, FIKOM UMN, 2016.

(30) punya struktur yang lebh rapi lagi ada 5 divisi di dalamnya, jadi ada pembagian-pembagian tugas yang jelas. Dan untuk sejarah awal mulanya banget adalah pada saat itu, ini idenya sendiri pada saat Jokowi masih jadi Gubernur menjabat, idenya adalah Pak Jokowi punya style blusukan yang dia mau buat gimana caranya biar semakin efisien juga blusukan nya dan hasil blusukan nya gak cuma dia doang yang tapi tapi warga juga tau. Akhirnya dilanjutkanlah konsep ini dan dikembangkan pada masa jabatan Pak Ahok ini akhirnya dibuat sebuah, apa ya . . sebuah unit yang bertanggung jawab untuk memfasilitasi itu. Yaitu dengan cara apa ya karena kita hidup di 2016 ya dengan cara teknologi itu latar belakang nya kenapa akhirnya Jakarta Smart City ada, jadi dia sebuah konsep besar dan yang tujuannya balik lagi buat warga juga lebih apa ya . . lebih dimudahkan kehidupannya melalui pemanfaatan pemanfaatan dan optimalisasi teknologi. T. Untuk berikutnya visi misi Jakarta Smart City sendri apa sih?. DG. Kalau visi dan misinya sendiri Jakarta . . Dari Jakarta Smart city itu, Jakarta baru yang efisien dan inovatif. Untuk misi nya sendiri, kalau visinya tadi sama sekali kita tidak menyebutkan tentang apa ya . . tentang teknologi. Karena memang visinya adalah yang Smart nanti adalah orang-orang nya dan kotanya, sementara kalau dari misinya sendiri kita mau mewujudkan Jakarta baru yang pertama informatif, dan transparan. Itu dua keyword utama kita dan selanjutnya yang . . serta mendukung kolaborasi, melalui pemanfaatan teknologi untuk pelayanan masyarakat atau pelayanan publik yang lebih baik. Jadi, secara misi mungkin kalau di jabarkan agak panjang, tapi secara keyword dia ada lima, ada informatif, transparan, kolaborasi, teknologi sama pelayanan publik. Nah, jadi lima itu yang jadi . . apa ya . . jadi acuan kita untuk bekerja.. T. Bagaimana keterkaitan antara dinas komunikasi informatika dan kehumasan provinsi dki Jakarta dengan program Jakarta Smart City sendiri ?. DG. Jadi program Jakarta Smart City ini ada secara struktur ada dibawah, termasuk unit pengelolaannya ada di bawah Dikominfomas. Jadi bentuk-bentuk laporan serta pertanggung. 147 Pemanfaatan pr..., Aniq Tasia, FIKOM UMN, 2016.

(31) jawaban kita ke Diskominfomas juga. Jadi, bahkan kalau ya . . apapun secara kordinasi kita berada dibawahnya mereka jadi hubungannya kita bukan setara tapi kita berada dibawah dibawah diskominfomas. T. Apa saja, Peran dan fungsi dari Jakarta Smart City?. DG. Peran dan fungsi yang tadi balik ke definisi awal mengetahui, memahami dan mengendalikan berbagai sumber daya , jadi perannnya disitu, Bentuknya tapi banyak banget, untuk memahami ya kita bisa mengolah data, keluhan dan lain-lainnya. Kalau untuk fungsinya sendiri jelas sih, kita pengen jadi sebuah kota yang lebih efektif, efisien dalam segala sesuatu, dalam penindakan masalah, dalam pengambilan keputusan, jadi kita ingin konsep smart ini bukan hanya karena teknologinya tapi karena habbit dari orang-orang yang ada di dalamnya yang punya cara pikir yang lebih apa ya . . . yang tadi, yang lebih smart dibanding cara-cara lama.. T. Apa saja program-program yang dimiliki oleh Jakarta Smart City?. DG. Untuk program-program sendiri, banyak yang emang kita develop sendiri tapi banyak juga yang berupa bentuknya kita memfasilitasi SKPD atau dinas-dinas atau badan dan instansi lainnya di internal Pemerintah Provinsi DKI dan juga ada yang kita bentuknya bekerja sama dengan pihak ke tiga. Baik itu swasta maupun komunitas atau kelompok-kelompok lainnya di luar instansi pemerintah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Nah untuk program-program sendiri yang kita punya adalah, yang mungkin bisa kita lihat saat ini adalah dalam bentuk-bentuk kerjasama seperti yang selama ini cukup berjalan dengan aplikasi keluhan warga dengan Qlue itu adalah program yang bukan kita bikin sendiri tapi Qlue bikin dan kita bekerjasama. Salah satunya integerasi kita dengan sistem navigasi Waze, kalau yang pada nyetir biasanya dan beberapa program-program lain yang bentuknya kolaborasi tadi seperti yang paling akhir ini kita bikin ada kolaborasi kaki lima jakarta, itu yang terlibat banyak sekali dari Jakarta Smart City, dari Dinas Koperasi UMKM serta Perdagangan, terus ada Zomato, ada porter, ada Go-Food, itu mereka kolaborasi bersama-sama.. 148 Pemanfaatan pr..., Aniq Tasia, FIKOM UMN, 2016.

(32) Dan program-program itu beberapa juga ada juga yang, kalau itu lebih banyak ke warga ya, warga pake. Ada juga beberapa yang kita eksekusi di dalam internal nya kita. T. Contohnya?. DG. Misalnya, apa ya . . Musrenbang, Musyawarah Perencanaan Pembangunan itu kan sekarang kan udah E-Musrenbang yang bisa make itu kan gak semua masyarakat tapi mungkin RW nya nanti Lurahnya. Ya sistem seperti itu secara program sebagian dihandle ada dengan tim dari Bapeda juga tapi secara konsep itu kan sebuah konsep Smart kan. Nah, akhirnya kita juga ikut bantu untuk amplifikasi dan sosialisasinya. Jadi apa yang dilakukan di Jakarta Smart City sebenarnya program-programnya memang gak semuanya program-program bikinan kita sendiri tapi banyak juga yang bentuknya bentuk kolaborasi dengan beberapa instansi selama payung besarnya tadi adalah agak related dengan teknologi.. T. Berarti pertanyaan nomor 5 udah kejawab. Dimanfaatkan juga untuk mensosialisasikan program dan kebijakan. DG. Betul sangat-sangat! Jakarta Smart City dimanfaatkan karena ya ini . . ya target kita bisa menjangkau lebih banyak orang untuk memahami kebijakan publik dengan bahasa yang lebih mudah dimengerti dan cermat. Ya caranya dengan cara apa ya, kita di tim . . . kenapa tim komunikasi ini juga ada, tim komunikasi baru ada 3 bulan, baru ada dari Desember ya kita ingin memastikan bentuk-bentuk informasi yang diketahui publik adalah sesuatu yang pertama kali mereka tertarik untuk membacanya dulu, baru kemudian mereka baru bisa mengerti kan. Kalau misalnya kita sediakan kaya poster yang panjang dan banyak kata-katanya, mereka udah . . biasanya warga udah cenderung gak mau baca dari awal. Itulah tugas kita, Smart City bertugas untuk mensosialisasikan segala sesuatu kebijakan baik yang terkait teknologi ataupun yang tidak. Kalau yang cukup terkait dengan teknologi, meskipun irisan nya banyak atau tidak, atau sedikit gitu ya, itu biasanya dari akun kita Jakarta Smart City. Tapi kalau misalnya cukup general biasanya. 149 Pemanfaatan pr..., Aniq Tasia, FIKOM UMN, 2016.

(33) kita langsung informasikan dari akun kita yang Jakarta.go.id T. Berikutnya, permasalahan publik kan banyak ya, aku baru liat kebelakang itu apakah semua permasalah publik menjadi menjadi perhatian Smart City atau hanya sebagian kecil aja?. DG. Permasalah publik ya semuanya jelas kita tampung, dan nanti kita akan sebisa mungkin mendisposisikan ke dinas-dinas terkait. Karena kita tau Jakarta Smart City bukan tim yang serba bisa. Kita adalah penampungnya, apa yang kita lakukan adalah kita menginformasikan ke dinas terkait atau daerah terkait, kaya kelurahan terkait mengenai permasalahan yang terjadi di daerah mereka. Tugas kita adalah mengumpulkan dan memantau sudah seberapa jauh si permasalahan terselesaikan. Jadi mulai dari sampah, banjir, itu . . kemacetan , itu kita pantau dan kalau udah bentuknya keluhan dari warga ya . . nanti kita akan cek juga bentuk tindak lanjut nya dari dinas terkait itu bagaimana.. T. Lebih detail nya mengenai pelaksanaannya separti apa?. DG. Strateginya yang dilakukan kita ya pertama adalah bekerjasama dengan . . . . Yang pertama ide kita adalah membuat. Membuat sebuah sistem diamna warga bisa dengan mudah melaporakan dan memastikan warga melaporkan ke kanal yang tepat. Bukan . . bukan apa . . bukan posting dimana-mana tapi gak tau kemana responnya, tapi yang pasti adalah memastikan warga paham ada kanal-kanal tertentu untuk melaporkan permasalahan-permasalahan yang terjadi. Yang pertama itu dan yang kedua ya jelas, kalau permasalahannya bentuknya laporan dari instansi kita bisa menampung juga kan, karena mereka udah punya jalurnya di internal kita, di internal Pemerintah Provinsi DKI, nah yang kita lakukan selain . . kalau memang misalnya membuat, ternyata udah ada inovasi sejenis dan lebih bagus hasilnya ya kita gunakan yang sudah ada, salah satu contohnya Qlue misalnya, Waze sama juga, bentuk-bentuk kaya Go-Food, kalau kita mesti bikin aplikasi-aplikasi untuk pesen makanan kaki lima tapi kita bikin sendiri akan butuh waktu lebih lama lagi kan. Jadi apa yang kita lakukan? Balik lagi ke konsep kolaborasi. Jadi strategi kita adalah dengan kolaborasi, kita harap bisa. 150 Pemanfaatan pr..., Aniq Tasia, FIKOM UMN, 2016.

(34) mempercepat penyelesaian masalah-masalah yang ada. T. Jakarta Smart City juga berinteraksi dengan masyarakat. Bentuk interaksi nya seperti apa dan kegiatannya apa aja?. DG. Hmmm, Untuk Jakarta Smart City sendiri .. interaksinya cukup bervariasi ya di berbagai media. Yang pasti media yang pertama kita gunakan karena sangat identik dengan teknologi adalah digital, mulai dari akun sosial media facebook, twitter, instagram, youtube itu kita coba optimize dan selain itu kita juga melakukan ya bentuk-bentuk kegiatan lainnya, seperti . . kembali lagi ujungnya ke kolaborasi. Kita sendiri . . . kita bikin beberapa event, yang bentuknya diskusi gitu ya, tapi itu mungkin dari sepuluh . . . misalnya kita sebut ada lima event paling event yang bener-bener kita bikin sendiri mungkin cuma satu, mungkin dari sepuluh malah mungkin cuma satu yang bener-bener kita bikin sendiri. Rata-rata sisanya adalah dalam bentuk kolaborasi dari pihak ketiga yang punya ide yang sama untuk membangun Jakarta atau punya kontribusi untuk Jakarta apapun bidangnya, selama bisa ditarik kesitu dan punya irisan dengan teknologi yang bisa diaplikasikan di Jakarta Smart City itu biasanya kita wadahi, jadi mereka bisa bikin event di Jakarta Smart City Lounge atau kita jadi narasumbernya, yang pasti ya kita bisa interaksi dan bisa bikin orang tau kalau misalnya ada loh, yang namanya Jakarta Smart City dan konsepnya itu seperti ini . . ya konsep besar, dia bukan aplikasi bukan juga web aja, tapi lebih ke konsep besar mengenai bagaimana merubah sebuah kota, gak cuma kebiasaan orang nya buka handphone, tapi termasuk cara pola pikir mereka.. T. Nah tadi kan disebutkan banyak menggunakan media digital seperti sosial media nah pemanfaatan sosial media ini yang dilakukan Jakarta Smart City bentuknya seperti apa dan jenis kontennya seperti apa dan strategi serta taktiknya seperti apa?. DG. Ya jadi secara pembagian media kita jelas di sosial media yang semacam facebook, twitter, aaa . . . facebook jelas kita bisa lebih banyak, twitter kita cukup ikutin format mereka. Sekali-kali kita bikin twit-twit yang kaya seri, berseri itu tapi akhir-akhir ini kita lebih padetin lagi di beberapa twit sederhana aja. Instagram jelas. 151 Pemanfaatan pr..., Aniq Tasia, FIKOM UMN, 2016.

(35) kita lagi fokus di visual nya dan di youtube jelas kita lagi bikin suatu bentuk audio-video yang lebih apa ya yang lebih engaging. Dan hal yang sama akhir-akhir kita coba juga di facebook, karena di facebook sekarang mulai banyak video nya. Orang lebih banyak nonton di sana juga, jadi kira push video yang sama di facebook dan di youtube, tujuannya ya biar lebih luas reach nya dan selain itu ya kita posting juga di aset-aset kita yang nonsosial media seperti di website nya, Jakarta.go.id dan kita bikin artikel-artikel juga disana, jadi media-media yang kita pasang selama itu emang ranahnya kita, kita coba optimiaze. T. Jadi kemaren aku sempat denger dari bagian humas, Jakarta.go.id ini bukan dikelola oleh humas namun dikelola oleh Jakarta Smart City ya?. DG. Jadi . . . tim Jakarta Smart City bertanggung jawab juga dalam pengelolaan jakarta.go.id. Ada pembagian kontent-kontennya juga tapi hampir sebagian besar konten emang ada di Jakarta.go.id. T. Nah kita masuk ke PR nih, apakah ada kegiatan yang spesifik PR digital yang dilakukan oleh Jakarta Smart City dalam mensosialisasikan program dan kebijakan pemerintah DKI.. DG. Kalau untuk kegiatan sekitar Pemerintah Provinsi DKI dan Jakarta Smart City, apa yang kita lakukan ya setiap kita ada kegiatan kita coba untuk memastikan kontennya cukup layak untuk diterima publik atau tidak, dan mempertimbangkan konten mana yang lebih engaging. Jadi untuk PR mungkin kita apa ya . . gak . . bukan dibilang kaya kelas berat gitu ya kaya semua planning nya bener-bener di . . .. T. Bukan PR tapi menggunakan fungsi PR begitu?. DG. Iya jadi kita menggunakan, jelas kita menggunakan fungsinya karena kita yang di komunikasi tapi mungkin secara apa ya . . secara teoritisnya kita nggak aplikasiin semuanya bener-bener yang dari A sampai Z nya ya. Tapi contoh yang paling gampangnya adalah, kemaren kita bikin event Kaki Lima Jakarta (#Kaki5Jakarta) , ya apa yang kita lakukan pada saat dia launcing ya kita bikin press release dan. 152 Pemanfaatan pr..., Aniq Tasia, FIKOM UMN, 2016.

(36) pada saat dia udah saat grand launching nya kita bikin press release lagi. Dan apa yang kita lakukan ya, sebisa mungkin kita bikin press release yang bukan asal-asalan juga, gitu. Jadi ada bener-bener kita coba oper ke beberapa tim kita yang memang udah terbiasa dengan press release, memastikan kontennya udah cukup mewakili atau nggak. Apakah memang bisa kepake, kutipan-kutipan orang bisa kepake atau nggak dan itu yang kita lakukan, dan selanjutnya ujung-ujung nya apa yang kita coba lakukan ya, input-input dari publik ya kita coba jadiin evaluasi buat kita, komunikasinya kita juga.. 153 Pemanfaatan pr..., Aniq Tasia, FIKOM UMN, 2016.

(37) Transkrip Wawancara ___________________________________________________________ Narasumber : Richo Adi Wardana Jabatan : Digital Strategist Endee Communication Lokasi : Kantor Endee Communication Tanggal : Waktu : Menit ___________________________________________________________ T : Tasia - Pewawancara R : Richo - Narasumber T. Oke selamat malam Mas. Silakan memperkenalkan dirinya terlebih dahulu.. R. Nama saya Iwan Riko Adi Wardana. Saya digital strategist dari Endee communication.. T. Oke. Langsung aja ya Mas. Awalnya apa sih yang membedakan pemanfaatan sosial media oleh korporat dengan pemanfaatan sosial media yang dilakukan oleh lembaga pemerintahan?. R. Tentu saja berbeda, karena biasanya yang dilakukan oleh korporat itu tujuannya itu adalah sales. Jadi mereka melakukan kegiatan sosial media itu dilandasi untuk menginfluence para audiens menggunakan produk yang mereka jual. Jadi intinya di sana itu adalah sales dan marketing. Sedangkan untuk lembaga pemerintahan yang mereka lakukan itu lebih bersifat seperti sosialisasi atau kegiatan-kegiatan kenegaraan, terus kemudian menginformasikan tentang peraturan daerah, terus administrasiadministrasi seperti apa gitu, kurang lebih seperti itu. Itulah yang membedakan antara sosial media yang dilakukan oleh korporat dengan sosial media yang dilakukan oleh lembaga pemerintahan seharusnya.. T. Kalau dari sosial media yang dilakukan oleh lembaga pemerintahan, yang dimanfaatkan oleh lembaga pemerintahan, efek seperti apa sih yang seharusnya diharapkan?. R. Kalau untuk yang ada di sosial media yang di lembaga. 154 Pemanfaatan pr..., Aniq Tasia, FIKOM UMN, 2016.

(38) pemerintahan, efek yang diharapkan itu adalah para audiens ya yakni misalkan kalau untuk di JSC rakyat Jakarta itu jadi tahu apa yang direncanakan ke depannya oleh Jakarta, visi, terus visi misi yang dilakukan oleh Jakarta. Kayak misalkan mereka mempunyai kegiatan seperti apa, terus hal-hal yang bisa mempermudah rakyat Jakarta dalam melakukan kegiatan kenegaraan di dalam Jakarta. Seperti itu sih yang harusnya efeknya yang diharapkan adalah mereka itu jadi paham dan tahu apa yang harus dilakukan, do and don't nya peraturan segala macam, semuanya. T. Oke. Nah Jakarta Smart City menggunakan perencanaan strategi sosial media serupa dengan konsep dari Deidre Breakenridge atau Scott & Jacka. Nah konsep kedua konsep ini apakah sudah tepat untuk digunakan?. R. Kalau saya lihat sih sebenarnya sudah tepat ya, mereka istilahnya pertama mereka pasti melakukan riset dulu apa yang orang Jakarta itu seperti apa sih mereka behaviournya itu seperti apa. Kemudian mereka juga menerapkan monitoring setelahnya. Jadi dari apa yang mereka riset itu mereka monitor kegi- aktivitasnya itu seperti apa. Terus kemudian mereka pakai chanelnya ada dua, twitter dan facebook. Sementara si facebook dan twitter ini adalah dua chanel sosial media yang bisa dibilang terbesar di Indonesia. Kemudian dari sisi kontennya pun juga mereka menggunakan bahasa-bahasa dan visual yang menarik untuk audiens. Kemudian mereka pasti setelah itu akan mengukur itu sebenarnya apa seperti apa yang bisa meningkatkan engagement dengan audiens. Saya rasa sih mereka udah pasti menggunakan perencanaan strategi sosial media, seperti itu.. T. Oke. Nah apakah ada langkah tambahan yang harus dilakukan oleh Jakarta Smart City?. R. Iya, jadi langkah tambahannya itu adalah gini untuk menjangkau eh sorry, dilihat dari jumlah audiens di digital asetnya Jakarta Smart City yaitu di facebooknya ada sekitar 18 ribu dan di twitternya itu sekitar ada 12 ribu, berarti dan kalau diperbandingkan dengan jumlah penduduk Jakarta itu jauh banget, jauh sekali. Berarti langkah tambahannya itu adalah mereka bisa menggunakan iklan, bisa menggunakan iklan via facebook atau via twitter di mana bisa menjangkau penduduk. 155 Pemanfaatan pr..., Aniq Tasia, FIKOM UMN, 2016.

(39) Indonesia lebih luas atau bisa juga mereka gunakan activation, kayak event-event yang bisa bisa bikin kalau orang-orang audiens Jakarta itu bisa lebih tahu tentang si Jakarta Smart City. Dan sekarang kondisinya itu adalah di Jakarta sendiri masih banyak yang nggak tahu tentang Jakarta Smart City. T. Oke. Nah untuk staffing dan funding Jakarta Smart Cty tidak memiliki budget yang standarnya dimiliki oleh contohnya sebuah agency yang memiliki jasa pengelolaan aset digital. Nah apakah hal ini akan menjadi dampak negatif bagi Jakarta Smart City dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta nantinya?. R. Kalau menurut saya sih- mereka tidak punya budget yang standar ya?. T. He'e.. R. Ya sebenarnya sih ya harusnya sih mereka punya menyiapkan budget tersendiri untuk melakukan kegiatan digital. Karena di digital itu tidak hanya sesimpel kita posting, bikin visual, posting, bikin visual, konten, selesai. Tapi di sini kan kita bisa mengukur sebenarnya apa yang dilakukan oleh rakyat itu seperti apa dan mereka itu behaviournya seperti apa dan kita bisa meneliti itu semua. Jadi apa seharusnya Jakarta Smart City bisa menyiapkan budget lebih untuk monitoring dan research terhadap audiensaudiens dari Jakarta rakyat Jakarta sendiri. Kayak misalkan contohnya itu adalah mereka bisa meneliti dari lokasinya, misalkan Jakarta Utara seperti apa, Jakarta Barat seperti apa, terus ya Jakarta ya Jakarta Pusat, Jakarta Timur. Oke, terus mereka juga bisa meneliti dari sisi gendernya, pria dan wanita. Pasti interestnya, behaviournya itu berbeda. Terus habis itu dari jamnya, jam di mana mereka harus menyapa audiens dan kontennya pun juga ya itu untuk untuk untuk dapatkan data-data itu semua itu tidak hanya menggunakan tools-tools standar default dari digital aset mereka gitu sih.. T. Oke. Kemudian yang terakhir masuk ke dalam sosial media policynya apakah ada aturan-aturan tertentu yang eh untuk menjalankan kegiatan sosial media yang harus diikuti oleh Jakarta Smart City?. 156 Pemanfaatan pr..., Aniq Tasia, FIKOM UMN, 2016.

(40) R. Oke. Aturan-aturan tertentu, yang pasti pertama mengacu pada UU ITE pastinya. Yang kemudian itu tergantung dari peraturan daerahnya di dalamnya itu seperti apa. Dan yang terakhir yang ketiga itu adalah bisa juga dilihat kayak dari kontennya. Misalkan dia tidak membanding-bandingkan dan menjelek-jelekkan kota lain gitu misalkan. Ya mungkin ada do and don't di mana hal-hal hal-hal yang bisa menjatuhkan kota lain tu tidak dimasukkan di situ. Ya mungkin secara apa ya do and don't nya lah, tergantung dari si peraturan daerahnya Jakarta itu seperti apa aturanaturannya.. T. Itu aja?. R. Udah itu aja cukup.. T. Oke. Kalau gitu itu aja pertanyaan dari saya Mas. Terima kasih atas bantuannya.. R. Terima kasih, sama-sama.. 157 Pemanfaatan pr..., Aniq Tasia, FIKOM UMN, 2016.

(41) Transkrip Wawancara ___________________________________________________________ Narasumber : Gary Masengi Jabatan : Fortune Digital Strategist Lokasi : Kantor Fortune Indonesia Tanggal : Waktu : Menit ___________________________________________________________ T : Tasia - Pewawancara R : Gerry - Narasumber. Oke, selamat siang Mas Gary. Namaku Aniq Tasia. Silakan Mas perkenalkan dirinyaterlebih dahulu. Halo Tasia. Halo. Nama saya Gary. Iya. Di sini panggilannya Gary. Di Fortune sebagai? Bekerja sebagai senior digital strategist di Fortune Indonesia dari tahun 2015. Oke. Langsung aja ke pertanyaan pertama ya Mas. Oke. Awalnya apa aja sih yang membedakan pemanfaatan sosial media di korporat dengan pemanfaatan sosial media yang dilakukan oleh lembaga pemerintahan? Bedanya mungkin lebih dari sisi konten ya, konten pertama, terus kedua mungkin dari servisnya. Jadi kalau korporat biasanya ni biasanya menggunakan sosial media itu untuk kepentingankepentingan kayak promosi itu ya, bahasanya jualanlah itu, atau nggak- ya itu. Jarang sih yang untuk kepentingan internal, lebih. 158 Pemanfaatan pr..., Aniq Tasia, FIKOM UMN, 2016.

(42) ke faktor eksternal sih. Kan untuk jualan keluar ke konsumer gitu. Sedangkan kalau pemerintahan itu kan kalau dari apa yang gua lihat sih mostly untuk image, image building gitu ya. Jadi dengan dia memanfaatkan media-media dia berusaha memperlihatkan ke orang bahwa gua ni transparan gitu, gua nggak ada yang gua tutup-tutupi ni gitu lo, semuanya oke, kayak gitu sih. Oke. Nah efek seperti apa sih yang biasanya diharapkan oleh lembaga pemerintahan dalam menggunakan media sosial? Ni mungkin ya mungkin ya karena belum gua belum pernah megang yang---. Government. Government gitu ya, lembaga pemerintahan. Mungkin ekspektasinya adalah itu tadi image yang positif satu, kemudian kedua feedback sih dari masyarakat gitu. Kalau memang pemerintahannya niat atau punya punya apa ya bilangnya ya punya good will atau niat yang baik gitu ya, punya pengingat yang baik, harusnya sih dia bisa memanfaatkan media digital itu untuk memperbaiki diri sih gitu. Jadi ada feedback, terus dia coba transparan, kemudian ada feedback, ya dari situ diolah lagi gitu lo. Jadi nggak cuma berhenti sampai di sini. Diolahnya menjadi apa? Untuk next stepnya. Next stepnya? He'e. Jadi apa yang jadi feedback mungkin dia telusuri dulu benar atau nggak, kalau itu memang sesuatu yang negatif ya dia harus memperbaiki itu. Kalau nggak ya percuma sih. Nah Jakarta Smart City ini kan dia menggunakan perencanaan strategi sosial media kan, layaknya pemanfaatan sosial media di korporat atau di agency. Nah. 159 Pemanfaatan pr..., Aniq Tasia, FIKOM UMN, 2016.

(43) perencanaan ini tu modelnya mirip dengan dari model dari Deidre Breakenridge dan Scott & Jacka yang terdiri dari ada goal chanel, engegement, staffing, funding, terus ada sosial media policy. Nah menurut Mas Gary apakah konsep ini udah tepat untuk digunakan kalau Jakarta Smart City? Kalau so far yang aku lihat sih udah sih. Cuma mungkin ada beberapa hal yang karena aku ngelihatnya sebagai orang luar gitu ya, aku nggak nggak bukan part of project Jakarta Smart City gitu ya, mungkin kayak optimization strategi ini gitu ya, konten maksudnya konten optimization strategi ini mungkin aku nggak bisa ngelihat itu udah terlaksana atau belum gitu. Karena kalau kita ngomongin bahasanya optimization yang ada di pikiranku itu adalah you create konten dan you push it atau support it with ads. Ads. Itu optimization kalau yang ada di kepala gua ya. Nah kalau itu kan kita nggak bisa ngelihat kecuali kita memang kena kita ngelihat ads nya secara langsung gitu, mungkin itu satu. Kemudian ya monitoring strategi juga belum belum belum tahu sih, karena belum tahu juga apakah ada ada sesuatu yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sesuatu yang baru maksudnya ya, itu yang berangkat dari Jakarta Smart City ini gitu. Kalau aku sih belum dengar beritanya ya. Jadi mungkin ada ada orang ngomong Jakarta Smart City oh ini baiknya begini, kalau nggak daerah saya begini begini begini. Akhirnya Pemerintah Provinsi melakukan sesuatu. Itu aku belum belum belum tahu sih. Kalau communication content distribution sih yang kulihat udah oke sih. Kontennya juga udah banyak gitu ya, mulai dari video dan lain-lain dan memang kalau yang tadi lagi balik kayak kebutuhannya kalau memang dia mau membangun image ya so far sih bagus. Terus Jakarta Smart City ini kan apakah mereka perlu sebagai sosial media pemerintah apakah mereka perlu melakukan activation layaknya kayak brand-brand milik korporat di sosial media gitu? Bisa aja. 160 Pemanfaatan pr..., Aniq Tasia, FIKOM UMN, 2016.

(44) Bisa? Bisa. Misalnya kalau mereka punya kan gini, Jakarta kan punya banyak program gitu ya. Gampangnya konten Jakarta aja deh gitu ya, kemarin ada Color of Jakarta baru launching sama Dulux gitu ya. Nah itu kan sebenarnya kalau memang mereka mau bikin satu event di mana publik Jakarta itu terlibat, harusnya ya mereka sebagai owner dari event itu kan. Dulux itu hanya sponsor gitu. Harusnya mereka bikin memang gede-gedean di di di asetnya mereka gitu di sosial media kek, di web, di mana. Kemudian ya mereka engage dan lain-lain gitu. Cuma kayaknya kalau Color of Jakarta sih kayaknya udah, cuma kalau programprogram yang lain belum. Mereka kan kadang suka ada fest- dulu pernah ada festival jajanan di sepanjang Thamrin gitu ya, terus ada yang di depan kantor walikota Jakarta Selatan gitu misalkan. Kayak gitu-gitu kan mungkin nggak segede Color of Jakarta, kalau PRJ udah semua orang udah tahulah ya gitu. Mungkin kalau untuk satu event-event kecil mungkin perlu sih. Terus ada langkah tambahan nggak yang harus dilakukan oleh Jakarta Smart City selain dari teori yang tadi? Misalnya misalnya gimana? Misalnya---. Langkah tambahan---. Langkah tambahan---. Di luar yang tadi di luar yang optimization strategi? He'e, di luar yang tadi optimization strategi gitu? Sebenarnya lebih ini lebih ke apa ya chanel nya sih. Sebenarnya gini, digital itu hanya salah satu chanel sih kalau menurut aku ya. Salah satu chanel di mana penggunanya di Indonesia itu mungkin sekitar 80 sampai 100 jutalah gitu lo penggunanya yang unik ya yang unik, sekitar itu. Karena datanya banyak beda-beda dikitlah. Nah dari sekian ratus juta itu sekian puluh juta itu di Jakarta berapa orang sih gitu, mungkin 20 juta, mungkin 10 juta, mungkin 5 juta, 5 juta 10 juta gitu, karena penduduk Jakarta itu. 161 Pemanfaatan pr..., Aniq Tasia, FIKOM UMN, 2016.

(45) kalau malam 8 jutaan kalau siang 12 juta karena banyak di Jabodetabek kan. Nah sisanya itu orang masih nonton TV, orang masih dengar radio, orang masih baca koran gitu lo. Ya supposed to be sih kalau memang mereka niat untuk apa namanya ya sosialisasi program mereka gitu ya harusnya semua chanel sih mereka masuk gitu. Oke. Untuk staffing dan funding ni, sebelumnya kan aku pernah wawancara ke Jakarta Smart City. Nah mereka itu nggak memiliki bugdet yang besar gitu yang standarnya dimiliki oleh korporat untuk pengelolaan sosial media mereka. Nah ini kira-kira bakal berdampak seperti apa bagi Jakarta Smart City dan Pemerintah Provinsi DKI nantinya kalau tidak dialokasikan dana khusus untuk mereka gitu? Gini, semua campaign gitu ya kalau di digital, basically gini, digital itu kan free, kalau kita ngomongin sosial media dia free. Kalau dia mau bangun website ya selama ada orang yang punya skill untuk itu ya lu nggak harus bayar orang gitu ya. Sosial media juga kalau lu bisa tangani sendiri PR nya bisa maintance jadi admin ya lu harus bayar agency gitu lo, harus bayar staf ahli gitu kan. Basically kalau kalau Pemerintah Provinsi DKI mau melakukan semua itu dengan low budget sih nggak masalah. Cuma impact nya tu jadi lebih lambat aja. Jadi lebih lambat. Impronya lebih lambat. Ya sama aja kayak kita jualan barang ya. Anggap aja Jakarta Smart City itu barangnya gitu ya, barangnya Pemerintah Provinsi. Kita jualan di Alfamart, misalnya kita punya kita punya produk teh gitu ya kita jualan di Alfamart. Ya probably orang untuk tahu teh kita itu kan ya kita nggak bisa nebak. Kalau orang masuk ke dalam Alfa ya muter-muter-muter dia lihat eh ini ada teh baru ni, kayaknya enak ni, nyobain yuk gitu. Cuma cuma kan akan lebih lebih lebih bagus lagi kalau tiba-tiba orang lagi di rumah gitu, teh teh Tasia gitu ya green tea gitu. Dapatkan di Alfamart, promo segala macam gitu. Jadi orang datang. Nah itu mungkin kayak gitu sih. Jadi ya kayak sebenarnya Jakarta tu punya apa sih gitu, orang nyari entar baru ketemu, baru orang ikut. Atau dari mulut ke mulut gitu, word of mouth, oh Jakarta punya Jakarta Smart City to, bisa ngapain ini ini ini. Akhirnya. 162 Pemanfaatan pr..., Aniq Tasia, FIKOM UMN, 2016.

(46) orang ikutan follow. Terus oh ada ada info tentang trans Jakarta, ada info tentang apa apa apa apa, oh ya udah deh gua like deh gitu, gua jadi fans, gua follow, gua ikutin isntagramnya, gua lihat youtubenya gitu. Cuma kan ya itu kita nggak bisa ukur gitu lo, kita nggak bisa tahu oh dalam setahun ini kita mau dapat berapa ni gitu misalnya gitu kalau mereka punya target. Sedangkan kalau kita punya budget kita bisa gitu kita beli iklan sekian, konversinya sekian, itu bisa dicapai dalam jangka waktu sekian. Jadi lebih namanya organik, organik tools.. Organik tools. Nah kalau seandainya Jakarta Smart City ini perlu nggak kira-kira dia menggunakan ads untuk ukuran sosial media milik pemerintah? Tergantung sih. Tergantung---. Tergantung gini, apa yang dicari sama Jakarta Smart City dulu pertama gitu ya. Kalau misalnya mereka merasa gini, Jakarta Smart City itu adalah salah satu tools gua misalnya ni ya menurut Pemerintah Provinsi ya, ya salah satu tools gua untuk gua mensosialisasikan program. Jadi kayak nice to have gitu lo. Kalau sebenarnya dia cuma ngerasa itu nice to have karena ya gua punya gua punya nggak usah nggak usah ada Jakarta Smart City ya, gua punya kelurahan gitu ya di kampung-kampung, gua punya kecamatan, gua bisa naruh banner di situ misalnya gitu. Kalau dia hanya merasa itu sebagai nice to have ya nggak perlu gitu. Cuma kalau dia merasa sekarang ni di Jakarta eranya adalah era digital, semua orang internet penetrationnya udah tinggi ni misalnya ya, internet penetrationnya tinggi, orang-orang pakai digital, orang-orang pakai facebook, orang-orang pakai twitter, instagram, yuotube gitu. Kalau memang mereka merasa ini bakal jadi ujung tombaknya ya mungkin perlu. Kalau menurut gua sih gitu ya, tergantung kebutuhan dia sih, seberapa seberapa vitalnya Jakarta Smart City buat Pemerintah Provinsi DKI gitu. Nah terus Jakarta Smart City kan nggak kayak nggak kayak agency kan yang punya tools khusus, mereka subscribe. 163 Pemanfaatan pr..., Aniq Tasia, FIKOM UMN, 2016.

(47) tools khusus untuk melakukan pengukuran terhadap sosial media mereka gitu. Mereka hanya mengandalkan facebook inside dan twitter analityc. Ini tu baik nggak sih untuk Jakarta Smart City ini gitu? Ataukah mereka memerlukan tools lain untuk melakukan pengukuran? Sebenarnya nggak sih. Nggak, cukup ya. Kalau kalau tujuan mereka adalah image building dan mereka tidak punya kompetitor seperti sebuah korporasi kayaknya sih cukup sih. Cukup ya. Karena biasa dari facebook inside sama twitter analityc itu kita cuma ngelihat sih apa sih yang orang suka gitu, engagement nya tu dari konten atau post kita tu berapa di post yang mana gitu kan. Terus pertambahan followersnya atau fans nya berapa sih gitu. Jadi kita bisa bisa ngira-ngira fans nya datang dari mana gitu lo atau tepat sasaran atau nggak. Cuma ya sejauh itu sih kalau dari gua sih cukup sih ya, kecuali dia memang butuh inteligen untuk kayak brand gitu ya kayak korporasi gitu, gua pingin tahu deh kompetitor gua lagi bikin apa sih. Karena dia dia nggak punya kompetitor ya cukup sih kalau untuk facebook sama twitter pakai inside sama analityc doang. Oke. Kalau seandainya Jakarta Smart City memiliki budget khusus untuk melakukan kegiatan sosial medianya itu kirakira sebaiknya digunakan untuk apa? Kalau punya budget cukup. He'e, budget khusus untuk sosial media. Kan sekarang ini kan mereka nggak punya budget khusus, untuk tools aja nggak bisa gitu, he'e. Kalau gua pemikirannya gini, ni agak-agak lebar ya. Iya nggak apa-apa. Gua ngerasa gini, semua yang dilakukan oleh pemerintahan dan. 164 Pemanfaatan pr..., Aniq Tasia, FIKOM UMN, 2016.

Referensi

Dokumen terkait

Bapak dan Ibu Dosen serta para staff STIESIA yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada saya selama menjalankan studi sehingga dapat dipergunakan sebagai

Tanaman inangnya antara lain ialah bawang merah, buncis, cabai, kacang panjang, kentang, labu, mentimun, oyong, paria, semangka, tomat, terung, dll.. Trips pada bungau cabai

 Diketahui 2 buah titik A(2,1) dan titik B(8,5) bila titik A sebagai titik awal dan titik B sebagai titik akhir, tentukan titik-titik antara yang. menghubungkan titik A dan titik

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan yaitu: 1) Pelatihan tergolong dalam kategori baik dengan rata-rata 2,86. Artinya pelatihan yang pernah

Perubahan arah perpindahan dari stasiun pengamatan terletak di bagian utara pulau Sumatera, yang disebabkan oleh gempa bumi Aceh yang terjadi pada bulan Desember 2004

Dalam penelitian ini gempa yang terjadi pada tanggal 11 April 2012 dijadikan subjek untuk melihat pergeseran salah satu stasiun SuGAr (UMLH) yang terletak di Provinsi

Selain itu, Kyai Lukman Al Karim juga selalu memberikan dukungan kepada bawahan dalam menjalankan semua program-program yang telah direncanakan dan sama sekali tidak

Reaksi ketahanan terhadap Xoo patotipe VIII teridentifikasi dari galur isogenik yang bereaksi tahan, yaitu IRBB 55 dan IRBB 61 dengan intensitas penularan berturut-turut 5,4%