• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Determinan Kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah tahun 2011-2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Determinan Kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah tahun 2011-2015"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DETERMINAN KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2011-2015

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh :

YULIANI SAPITRI B300130080

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)
(3)
(4)
(5)

ANALISIS DETERMINANKEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2011 – 2015

Abstrak

Penelitian ini berjudul “Analisis Determinan Kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 - 2015”.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pendidikan, pengangguran dan pertumbuhan penduduk terhadap kemiskinan serta data yang digunakan yaitu dalam periode 2011 - 2015. Metode analisis menggunakan Fixed effect model (FEM), Hasil analisis menunjukkan bahwa: (i) Pendidikan memiliki pengaruh signifikan terhadap kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah.(ii) Pengangguran memiliki pengaruh signifikan terhadap kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah. (iii) Pertumbuhan penduduk memiliki pengaruh terhadap kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah. Kata Kunci: Pendidikan, pengangguran, pertumbuhan penduduk, Fixed Effect Model (FEM), kemiskinan.

Abstract

This study entitled "Determinant Analysis of Poverty in Central Java Province in 2011 - 2015". This study aims to analyze the influence of education, unemployment and population growth on poverty and data used in the period 2011-2015. The method of analysis using Fixed effect model (FEM), The results of the analysis show that: (i) Education has a significant influence on poverty in Central Java Province (ii) Unemployment has a significant influence on poverty in Central Java Province. (iii) Population growth has an influence on poverty in Central Java Province.

Keywords: Education, unemployment, population growth, Fixed Effect Model (FEM), poverty.

(6)

2 1. PENDAHULUAN

Kemiskinan merupakan salah satu persoalan mendasar yang menjadi pusat perhatian negara dimanapun. Kemiskinan merupakan gambaran kehidupan dibanyak negara berkembang yang mencakup lebih dari satu milyar penduduk dunia. Kemiskinan merupakan salah satu permasalahan yang diakibatkan oleh kondisi nasional suatu negara dan situasi global. Globalisasi ekonomi dan bertambahnya ketergantungan anatar negara, tidak hanya merupakan tantangan dan kesempatan bagi pertumbuhan ekonomi serta pembangunan suatu negara, tetapi juga mengandung resiko juga ketidakpastian masa depan perekonomian dunia. Menurut Kunarjo dalam Badrul Munir (2002:10), suatu negara dikatakan miskin biasanya ditandai dengan tingkat pendapatan perkapita rendah, mempunyai tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi (lebih dari 2 persen pertahun), sebagian besar tenaga kerja bergerak di sektor pertanian dan terbelenggu dalam lingkaran setan kemiskinan.

Pemerintah sendiri selalu mencanangkan upaya penanggulangan kemiskinan dari tahun ketahun. Namun jumlah penduduk miskin Indonesia tidak juga mengalami penurunan yang signifikan, walaupun data di BPS menunjukan kecenderungan penurunan jumlah penduduk jumlah miskin, secara kualitatif belum menampakan dampak perubahan yang nyata malahan kondisinya semakin memprihatinkan tiap tahunya (wong desmiwati,2009).

Dalam Mudrajad (2006,120) penyebab kemiskinan akan bermuara pada teori lingkaran setan kemiskinan (vicious cycle of proverty). Adanya keterbelakangan, ketidaksempurnaan pasar dan kurangnya modal menyebabkan rendahnya pendapatan yang mereka terima. Rendahnya pendapatan akan mengakibatkan rendahnya pula tabungan. Rendahnya tabungan maka rendah pula investasinya.

Apabila ini terus dibiarkan tanpa ada pemutusan rantai kemiskinan maka akan terus dan siklus yang ada terus berputar. Maka salah satu cara yaitu dengan memperbaiki kualitas sumberdaya manusia yang berperan sebagai motor penggerak perekonomian satu daerah.

(7)

Kemiskinan di Indonesia sekarang ini telah menjadi suatu masalah nasional yang bahkan pemerintah pun tengah mengupayakan usaha pengentasan penduduk Indonesia dari masalah kemiskinan.Kemiskinan adalah masalah yang mempunyai keterikatan terhadap masalah-masalah social di Indonesia sebagai contohnya keluarga yang miskin kesehatanya yang relatif minim dibandingkan dengan orang yang hidupnya tercukupi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan di Jawa Tengah antara lain pendidikan, Teori human capital menjelaskan pentingnya meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dengan peningkatan pendidikan, sumberdaya manusia yang berkualitas dapat memberikan multiplier effect terhadap pembangunan suatu daerah, khususnya pembangunan bidang ekonomi. Apabila kualitas sumberdaya manusia dapat ditingkatkan melalui pendidikan, maka produktivitas penduduk akan meningkat. (Todaro, 2000)

Upaya dalam mengukur kualitas sumberdaya manusia melalui pendidikan dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan, salah satunya dengan melihat Rata-rata Usia Lama Sekolah (RLS). RLS (Rata-rata Usia Lama Sekolah) merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas sumberdaya manusia dalam bidang pendidikan. RLS ini melihat rata-rata usia lama sekolah yang ditempuh oleh penduduk berusia produktif, yaitu berusia 15 tahun ke atas. Semakin tinggi angka RLS di suatu daerah maka akan semakin baik kualitas SDM yang dimilikinya sadoulet dalam kokila (2000).

Ada hubungan yang erat sekali antara tingginya tingkat pengangguran, luasnya kemiskinan. Bagi sebagian besar mereka, yang tidak mempunyai pekerjaan yang tetap atau hanya bekerja paruh waktu (part time) selalu berada diantara kelompok masyarakat yang sangat miskin. Mereka yang bekerja dengan bayaran tetap di sektor pemerintah dan swasta biasanya termasuk diantara kelompok masyarakat kelas menengah ke atas.

Faktor lain yang menyebabkan terjadinya kemiskinan adalah pertumbuhan penduduk, kualitas Sumberdaya Manusia (SDM) yang rendah, dan sempitnya kesempatan kerja merupakan akar permasalahan kemiskinan.

(8)

4

Jadi aspek demografis mempunyai kaitan erat dengan masalah kemiskinan yang dihadapi di Indonesia pada saat ini. Daerah miskin sering ditinggalkan penduduknya untuk bermigrasi ke tempat lain dengan alasan mencari kerja.

Banyak ide dan teori yang sudah dipaparkan cendekiawan-cendekiawan terdahulu mengenai hubungan antara pertumbuhan penduduk dan kemiskinan. Salah satunya adalah Malthus. Malthus meyakini jika pertumbuhan penduduk tidak dikendalikan maka suatu saat nanti sumber daya alam akan habis. Sehingga muncul wabah penyakit, kelaparan, dan berbagai macam penderitaan manusia.

2. METODE

Penelitian dilakukan di Provinsi Jawa Tengah dengan unit analisis Kabupaten atau Kota di sebuah wilayah Jawa Tengah yang terdiri dari 35 kabupaten.

Penelitian ini menggunakan analisis data panel. Aplikasi pengolahan dalam penelitian ini menggunakan program E-views. Menurut (Ekanada, 2016), Data panel(pooled data) adalah sebuah set data yang berisi data sampel individu (rumah tangga, perusahaan, kabupaten/kota, dll) pada periode waktu tertentu. Pada data jenis ini kita mengumpulkan berbagai observasi menurut individu yang dikumpulkan selama beberapa waktu tertentu didalam sampel. Dengan kata lain, data panel merupakan gabungan antara data lintas-waktu (time-series) dan data lintas-individu (cross section).

Data panel adalah kombinasi antara data runtut waktu, yang unit analisisnya memiliki observasi temporal biasa, dengan mengunakan data silang tempat, yang memiliki observasi-observasi pada suatu unit analisis pada titik waktu tertentu, (Kuncoro, 2011).

Regresi panel merupakan sekumpulan teknik untuk memodelkan pengaruh perubah penjelas terhadap perubah respon pada data panel. Ada beberapa model regresi panel, salah satunya adalah model dengan slope konstan dan intercept bervariasi. Model regresi panel yang hanya dipengaruhi oleh salah satu unit saja (unit cross-sectional atau unit waktu) disebut model

(9)

komponen satu arah, sedangkan model regresi panel yang dipengaruhi oleh kedua unit (unit cross-sectional dan unit waktu) yang disebut model komponen dua arah. Secara umum terdapat dua pendekatan yang digunakan dalam menduga model dari data panel yaitu model tanpa pengaruh individu (common effect) dan model dengan pengaruh individu (fixed effect dan random effect).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk mengetahui pengaruh, pendidikan (P), tingkat pengangguran (TPT), dan pertumbuhan penduduk (POP) terhadap tingkat kemiskinan (KMS) digunakan alat analisis regresi data panel dengan model :

it it it it it P TPT POP U KMS 1 2 3  Keterangan : KMS : Tingkat kemiskinan

P : Pendidikan wilayahke-i danwaktuke-t

TPT :Tingkat pengangguran terbuka untukwilayahke-i danwaktuke-t

Pop : Pertumbuhan penduduk untukwilayahke-i danwaktuke-t

: Intersep 3

2 1,

,

: Koefisien regresi variabel bebas

i : Data cross section di Provinsi Jawa Tengah t : Data time series, tahun 2011-2015

(10)

6

Tabel 1

Hasil Regresi Data Panel Cross Section

N S

C 28.48272 51.18380 38.54505

P -2.048264 -2.658385 -3.200287

TPT -0.097614 0.123226 0.147595

POP 6.67E-07 -2.00E-05 -2.83E-06

R2 0.363635 0.985944 0.642703

F-statistik 32.57118 259.7247 102.5310

Prob. F-Statistik 0.000000 0.000000 0.000000

Sumber: Olah data panel menggunakan E-views7 (Lihat lampiran)

Untuk memilih model yang terbaik antara metode Common Effect, Fixed Effect, dan Random Effect menggunakan uji Chow dan uji Hausman.

Tabel 2

Hasil Estimasi Data Panel Dengan Uji Chow

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 178.398054 (34,137) 0.0000 Cross-section Chi-square 667.228143 34 0.0000 H0 : model Polled Least Square/PLS

Ha : model Fixed Effect Method/FEM

Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa -value atau probabilitas dari F-Test dan Chi-Square adalah sebesar 0.0000 < 0.05, dengan demikian Ha diterima. Kesimpulannya, model yang terpilih adalah Fixed Effect Method.

Variabel

Koefisien Model

(11)

Uji Hausman digunakan untuk menentukan model yang paling baik antara Random Effect dan Fixed Effect yang digunakan dalam mengestimasi data panel, berikut hasil dari uji Hausman:

Tabel 3

Hasil Estimasi Data Panel Dengan Uji Hausman Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob. Cross-section random 19.540356 3 0.0002 H0 : model Random Effect Method/REM

Ha : model Fixed Effect Method/FEM

Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa P-value atau probabilitas probabilitas Chi-Square adalah sebesar 0.0002<0.05, dengan demikian Ha diterima. Kesimpulannya, berdasarkan uji Chow dan uji Hausman model yang terpilih adalah Fixed Effect Method.

Hasil estimasi model yang terpilih adalah Fixed Effect dapat dilihatpada Tabel 4.7 sebagai berikut

Tabel 4 Hasil Estimasi FEM

KMSit = 51.18380-2.658385Pit + 0.123226TPTit-2.00E-05POPit ( 0.0000 )* ( 0.0053 )* ( 0.0001 )*

R2 = 0.985944 F = 259.7247 Prob. F = 0.00000

Keterangan:

*Signifikan pada a= 0,01; *Signifikan pada a= 0,05; **Signifikan pada a= 0,10 Angkadalam kurung adalah probabilitas nilai t-statistik.

Uji validitas pengaruh Tabel 4 variabel yang memiliki pengaruh signifikan adalah pendidikan (P) ,pengangguran (TPT) dan pertumbuhan penduduk (POP). Dari Tabel 4.7 terlihat variable pendidikan (P) ,pengangguran (TPT) dan pertumbuhan penduduk (POP) masing-masing memiliki koefisien regresi-2.658385, 0.123226 dan -2.00E-05. Dengan

(12)

8

demikian bisa disimpulkan apabila variabel pendidikan (P) naik 1 tahun , maka kemiskinan (KMS) turun sebesar 2.658385 persen. Apabila variable pengangguran (TPT) naik 1 persen maka kemiskinan (KMS) naik sebesar 0.123226 persen. Dan apabila variabel pertumbuhan penduduk (POP) naik 1 jiwa maka kemiskinan (KMS) turun sebesar 0.00002 persen.

Dari Tabel 4 juga memeperlihatkan variasi konstanta dari masing-masing daerah. Hal ini memperlihatkan dalam setiap daerah mengalami perubahan struktur regresi. Pada Kabupaten/Kota Salatiga terlihat bahwa konstanta regresi kemiskinan adalah yang tertinggi, yakni 68.25702 artinya pada Kabupaten/Kota ini cenderung paling besar. Dan pada Kabupaten/Kota Brebes terlihat konstanta regresi kemiskinan yang terendah, yakni 32.33301 artinya pada Kabupaten/Kota ini cenderung paling kecil.

Nilai pendidikan berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan (KMS) di Provinsi Jawa Tengah tahun 2011-2015. tingkat pendidikan berpengaruh terhadap kemiskinan (KMS) karena jika tingkat pendidikan rendah maka akan sulit seseorang untuk mencari lapangan pekerjaan sehingga akan mempengaruhi pendapatanya jika pendapatan rendah dan tidak mampu mencukupi kebutuhan sehari-harinya maka akan terjadi kemiskinan di suatu daerah.

Nilai tingkat pengangguran berpengaruh positif sigfnifikan terhadap tingkat kemiskinan (KMS) di Jawa Tengah tahun 2011-2015.tingkat pengangguran sangat berkontribusi besar terhadap tingkat kemiskinan (KMS) di Jawa Tengah yang bertujuan untuk meningkatkan daerahnya.

Penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan (Dita Wahyu Puspita, 2014) dan (Restu Ratri Astuti, 2015) Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat pengangguran terbuka berpengaruh positif terhadap tingkat kemiskinan.

Pertumbuhan penduduk berpengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan (KMS) di Jawa Tengah tahun 2011-2015. Signifikannya pertumbuhan penduduk ini dapat disebabkan beberapa faktor internal di Jawa Tengah seperti tingginya tingkat kelahiran, tingginya tingkat kelahiran salah

(13)

satunya disebabkan oleh pernikahan usia dini dan juga kurangnya pengetahuan akan program KB.

Pertumbuhan penduduk yang lebih besar sebenarnya adalah pasar potensial yang menjadi sumber permintaan akan berbagai macam barang dan jasa yang kemudian akan menggerakkan berbagai kegiatan ekonomi sehingga menciptakan skala ekonomi dalam produksi yang akan menguntungkan semua pihak, menurunkan biaya produksi dan menciptakan sumber pasokan atau penawaran tenaga kerja murah dalam jumlah yang memadai sehingga pada gilirannya akan merangsang output atau produksi agregat yang lebih tinggi lagi. Pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yang berarti tingkat kemiskinan akan turun

Penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan (Dita Wahyu Puspita, 2014) dan (Restu Ratri Astuti, 2015) Hasil penelitian ini menunjukan bahwa besarnya pertumbuhan penduduk berbengaruh positif signifikan dapat mempengaruhi penurunan tingkat kemiskinan.

4. PENUTUP 4.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil estimasi yang sudah dibahas pada bab sebelumnya, maka dalam penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil estimasi data panel maka terpilih model yang terbaik yaitu Fixed Effect Model (FEM).

2. Uji Validitas pengaruh (uji t) pada tingkat signifikasi (α = 0.05) menunjukan bahwa pendidikan (P) ,tingkat pengangguran (TPT) dan pertumbuhan penduduk (POP) memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kemiskinan (KMS) di Provinsi Jawa Tengah tahun 2011-2015.

Berdasarkan tingkat koefisien menunjukan bahwa tingkat pendidikan (P), tingkat pengangguran (TPT), dan pertumbuhan penduduk (POP) sangat berkontribusi besar terhadap tingkat kemiskinan (KMS) di Jawa Tengah tahun 2011-2015 yang bertujuan untuk meningkatkan daerahnya.

(14)

10

Saran yang dapat disampaikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pendidikan (P), pengangguran (TPT) dan juga pertumbuhan penduduk (POP) berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat kemiskinan

sebaiknya pemerintah disarankan agar segala bentuk kegiatan yang bersangkutan pendidikan yang mempengaruhi penurunan tingkat kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah mengambil tindakan seperti menggalakan program pemberantasan buta aksara, memberikan bantuan dana untuk orang miskin misal memberikan dana bantuan bagi pendirian sekolah-sekolah di daerah, sehingga pendidikan bisa merata ke seluruh daerah supaya dapat menekan kemiksinan di seluruh Provinsi Jawa Tengah, serta meningkatkan kualitas pendidikan dengan menyusun kurikulum sekolah yang lebih baik.

Dan untuk mengentaskan masalah pengangguran sebaiknya pemerintah disarankan agar memberikan bantuan permodalan untuk memiliki usaha kecil dan semangat kewirausahaan serta menciptakan pekerjaan baru sehingga dapat menyerap tenaga kerja dan mengurangi tingkat pengangguran. Pertumbuhan penduduk juga berpengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan semakin tingginya jumlah penduduk akan menghambat pembangunan karena akan menurunkan produktivitas dan akan terdapat banyaknya pengangguran serta kemiskinan jadi pemerintah sebaikanya lebih memperhatikan beberapa hal yang menyebabkan tingginya jumlah penduduk seperti usia pernikahan yang masih dini serta menggalakan program KB di seluruh Provinsi Jawa Tengah.

Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat menganalisis variabel variabel lainnya yang dapat mempengaruhi tingkat kemiskinan, serta memperluas pembahasan dan penelitiannya.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Seran Sirilius. 2012, “Determinan Faktor Sosial Dan Ekonom Terhadap Kemiskinan Penduduk”,Fakultas Ekonomi Universitas Timor, Timor, Vol 13, No.1

Barika. 2013, “Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pengeluaran Pemerintah, Pengangguran Dan InflasiTerhadap Tingkat Kemiskinan Di Provinsi Se Sumatra “,Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Bengkulu, Bengkulu, Vol 5, No. 1

Roso Wulandari, Nike dkk. 2016, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemiskinan Rumah Tangga Di Kota Kediri 2014”,Universitas Halu Oleo, Kendari, Vol 1, No. 1

Harlik dkk. 2013, ”Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemiskinan dan Pengangguran di Kota Jambi”, Program Magister Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Jambi, Jambi, Vol. 1 No. 2

Wahyu Puspita, Dita. 2015, “Analisis Determinan Kemiskinan Di Provinsi Jawa Tengah”,Universitas Negeri Semarang, Semarang

Endrayani, Ni Ketut Eni dan Made Heny Urmila Dewi, “ Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan Di Kabupaten/Kota Di Provinsi Bali”, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Bali Leasiwal, Teddy Christianto. 2013, “Determinan Dan Karakteristik Kemiskinan

Di Provinsi Maluku”, Maluku, Vol. 7, No. 2

Bhudi, Made Kembar Sri. 2013, “Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Pengentasan Kemiskinan Di Bali: Data Analisis FEM Data Panel”, Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, vol. 6, No. 1

Christopher, Lema Nicodemas. 2014, “Analysis into the Factors influencing the Level of Small Scale Household Farmers’ Off-Farm Income amongst the Grape Farmers in Dodoma Tanzania” The University of Dodoma,doman, Vol. 3(11)

Thuyen, Nguyen Quang & Nguyễn ThịNgọc Mai. 2016, “Poverty Assessment and Analysis of Factors Affecting Income of the Poor Khmer Households in Loan My Village, Tam Binh District, Vinh Long Province”, Cantho University, Vietnam, Volume 16, Issue 1

Vijaya kumar, Sinnat hurai dan Březinová Olga. 2012, “Poverty Incidence and its Determinants in the Estate Sector of Sri Lanka”, Vol. 4, Issue 1

(16)

12

Mukli, Lindita dan Rezarta Mersini. 2013, “An Empirical Study of Factors Affecting Poverty Level Among Albanian Families”, Aleksandër Moisiu University of Durrës, Vol 4 No 11

Xhafaj, Evgjenidan Ines Nurja. 2014,” Determinan Of The Key Factors That Influence Poverty Through Econometric”, vol.10, No.24

Khatun, Razia. 2015, “The Impact of Micro-Level Determinants of Poverty in Bangladesh”, Dept. of Humanities, Bangladesh, Vol. 2 Issue 2

Asgedom, Yacob Ghebretinsae dan Willy Muturi. 2014,“Socio-Economic Determinants Of Eritrea’s Savings And Micro Credit Program Loan Repayment Performance: A Case OF The Dekemhare Suz-Zone”, Jomo Kenyatta University of Agriculture and Technology, Kenya,Vol.2, No.2 Bhosale, RohinidanSandeep M. Chaware.2016, “Simulate Key Factors that

Influence Poverty in India using Fuzzy Cognitive Map”,India, Volume. 4, Issue 6

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian mekanisme pembuatan part modifikasi sepeda motor melalui media internet yang tidak menimbulkan prestasi yang multitafsir adalah harus dilihat

Infaq pendidikan bulanan dibayarkan paling lambat tanggal 10 tiap bulan di kantor BMT Darul Muttaqien atau transfer ke BRI KCP Parung.. Pembayaran lewat transfer baru dinyatakan

pengabsahan, distribusi dan penyimpanan serta media yang digunakan dalam komunikasi kedinasan. Tulisan dinas adalah semua bentuk tulisan yang berisi keterangan atau pendapat

Menganalisis pengaruh indeks pembangunan manusia (IPM) terhadap tingkat kemiskinan di provinsi Jawa Tengah tahun 2015?. Menganalisis pengaruh pengangguran terhadap

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH PENDUDUK DAN TENAGA KERJA TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN/KOTA JAWA TENGAH TAHUN

Dalam Maqashid Syariah terdapat lima konsep dan sesuai dengan yang dilakukan oleh Jamaah Tabligh yaitu hak pemeliharaan agama hifz addin memberikan pedidikan dan pemahaman agama

Tim Persiapan Revitalisasi Pergulaan Indonesia (1999) memberikan rekomendasi kebijakan dalam masa transisi untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing industri gula

Dalam hal Pengusaha Kena Pajak Penjual telah melaporkan Faktur Pajak Standar tersebut dalam Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai sebagai Faktur Pajak Keluaran,