PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE BERBASIS PRAKTIKUM TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA
NEGERI 1 SIBORONGBORONG T.P. 2012/2013
Oleh:
Bellina Siburian NIM 409121011
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ii
RIWAYAT HIDUP
Bellina Siburian dilahirkan di Siborongborong, pada tanggal 12 Juli 1991,
Ayah bernama Arifin Siburian dan Ibu bernama Nurhayati Nababan dan
merupakan anak ke 5 (lima) dari 7 (tujuh) bersaudara. Pada tahun 1997, penulis
masuk SD Negeri No. 173270 Siborongborong dan lulus tahun 2003. Pada tahun
2003, penulis melanjutkan sekolah ke SMP Negeri 1 Siborongborong dan lulus
tahun 2006. Penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Siborongborong pada
tahun 2006 dan lulus tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis diterima di Program
Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
kasih karunia dan berkat-Nya yang memberikan hikmat dan kesehatan kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik sesuai dengan
waktu yang direncanakan.
Skripsi yang berjudul: Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Think Pair Share (TPS) berbasis praktikum terhadap hasil belajar siswa pada
materi pokok listrik dinamis di Kelas X Semester II SMA Negeri 1
Siborongborong T.P. 2012/2013.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Prof. Drs. Motlan,
M.Sc., Ph.D, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan
bimbingan dan saran–saran kepada penulis sejak awal sampai selesainya
penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.
Abd Hakim S., M.Si, Bapak Drs. Khairul Amdani, M.Si, dan Ibu Dr. Mariati P.
Simanjuntak, sebagai dosen penguji 1, 2 dan 3 yang telah memberikan masukan
dan saran–saran mulai perencanaan sampai selesainya penyusunan skripsi ini serta
Bapak Drs. Makmur Sirait, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang
selama ini memberikan bimbingan dan saran–saran dalam perkuliahan. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta Staf
pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang telah banyak membantu penulis.
Terima kasih kepada Bapak Jamertua Sihombing S.Pd sebagai kepala
sekolah SMA Negeri 1 Siborongborong, seluruh komite sekolah SMA Negeri 1
Siborongborong khususnya kepada Ibu M.D. Sihombing selaku guru mata
pelajaran Fisika di SMA Negeri 1 Siborongborong yang telah banyak membantu
selama penelitian.
Teristimewa kepada kedua orangtua penulis, Ayahanda Arifin Siburian
dan Ibunda Nurhayati Nababan yang telah memberikan motivasi dan yang
bersusah payah mencari dana kepada penulis untuk dapat menyelesaikan studi di
UNIMED.Semoga suatu saat dapat membahagiakan Bapak dan Mamak, terima
Siburian dan keluarga, Early S Siburian dan keluarga, Surainy H Siburian dan
keluarga, Irma E Siburian, Ratna R Siburian dan Nobleman R Siburian) yang
telah memberikan semangat kepada penulis.
Ucapan terima kasih khusus kepada teman–teman Fisika Dik B 2009 telah
bersama–bersama menjalankan perkuliahan yang tidak dapat disebutkan satu per
satu terima kasih untuk kebersamaannya selama ini. Terkhusus kepada Maria
Firma Ginting, Tetty Ompusunggu, Lammindo Pakpahan, Masnur Marpaung, dan
Erni Melina Samosir yang telah melewati banyak suka dan duka dalam
perkuliahan, sukses untuk kita semua ya hoi.
Kepada teman-teman kos penulis Maniur Bakara, Desy Purba, dan Elsany
Sumbayak, kalian memang sumber inspirasi dan penghilang stress terampuh.
Tidak lupa kepada sahabat penulis Nurlela Lumbantoruan, Lena Pasaribu dan
Titin Panjaitan.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kelemahan dalam penulisan
skripsi ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun. Semoga skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu
pengetahuan.
Medan, Juli 2013
Penulis,
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE BERBASIS PRAKTIKUM TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA
NEGERI 1 SIBORONGBORONG T.P. 2012/2013
Bellina Siburian (NIM 409121011) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan akibat pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Berbasis Praktikum terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Siborongborong T.P. 2012/2013.
Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X SMA Negeri 1 Siborongborong T.P.2012/2013, yang terdiri dari 8 kelas. Sampel dari penelitian ini terdiri dari 2 kelas yaitu kelas X-1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-6 sebagai kelas kontrol di mana setiap kelas terdiri dari 38 orang siswa. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes yang berbentuk pilihan ganda untuk soal
pre-test dan post-test. Tes yang dibuat sebanyak 20 soal dan terdiri dari 5 pilihan
jawaban. Salah satu pilihan merupakan kunci jawaban dan 4 pilihan yang lain sebagai pengecoh. Semua soal dalam penelitian ini diambil dari buku Fisika SMA kelas X disesuaikan dengan kompetensi dan indikator. Untuk menguji hipotesis digunakan uji beda (uji t), setelah uji prasyarat dilakukan, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 4
1.3. Batasan Masalah 4
1.4. Rumusan Masalah 5
1.5. Tujuan Penelitian 5
1.6. Manfaat Penelitian 6
1.7. Defenisi OPerasional 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1. Kerangka Teoritik 7
2.1.1. Pengertian Belajar Dan Hasil Belajar 7
2.1.2. Aktivitas Belajar 9
2.1.3. Pengertian Model Pembelajaran 10
2.1.4. Model Pembelajaran Kooperatif 13
2.1.5. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS (Think Pair Share) 15
2.1.6. Pengertian Praktikum 18
2.1.7. Pembelajaran Konvensional 20
2.1.8.Pengajaran Dan Pembelajaran Kontekstual (Contextual
Teaching And Learning) 20
2.2. Listrik Dinamis 23
2.3. Kerangka Konseptual 32
2.3. Hipotesis 33
BAB III METODE PENELITIAN 34
3.1. Lokasi Dan Waktu Penelitian 34
3.2. Populasi Dan Sampel Penelitian 34
3.3. Variabel Penelitian 34
3.4. Desain Penelitian 35
3.5. Instrumen Atau Alat Pengumpulan Data 36
3.6. Validitas Tes 37
3.7. Prosedur Penelitian 38
vii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 45
4.1. Hasil Penelitian 45
4.1.1. Data Hasil Penelitian 45
4.1.2. Uji Persyaratan Analisi Data 46
4.1.3. Uji Hipotesis Data 47
4.1.4. Deskripsi Data Observasi 48
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 53
5.1. Kesimpulan 53
5.2. Saran 54
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Fase-Fase Pembelajaran Kooperatif 12
Tabel 2.2. Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif Dengan
Kelompok Belajar Konvensional 13
Tabel 2.3. Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif TPS 16
Tabel 3.1. Desain Penelitian ( Two Group Pretes – Posttest Design) 35
Tabel 3.2. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Materi Pokok Listrik Dinamis 36
Tabel 3.3. Format Validasi Instrument Oleh Validator 37
Tabel 3.4. Taraf Aktivitas Siswa 44
Tabel 4.1. Hasil Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 45
Tabel 4.2. Hasil Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 46
Tabel 4.3. Ringkasan Perhitungan Uji Normalitas Data Pretes dan
Postes 46
Tabel 4.4. Uji Homogenitas Data Pretes dan Postes Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol 47
Tabel 4.5. Ringkasan Perhitungan Uji t 48
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Hukum Ohm dan Defenisi hambatan 29
Gambar 2.2 Susunan penghambat (resistor) seri 31
Gambar 2.3 Rangkaian penghambat (resistor) paralel 32
Gambar 2.4 rangkaian voltmeter secara paralel dengan
menghubungkan dua kabel dari voltmeter ke
ujung-ujung hambatan 34
Gambar 2.5 Skema diagram untuk Hukum I Kirchoff 34
Gambar 2.6 Rangkaian Listrik dengan Beberapa Rangkaian Tertutup 35
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP-1) 57
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP-2) 70
Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa (LKS 1) 81
Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa (LKS 2) 88
Lampiran 5. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar 91
Lempiran 6. Soal-soal Tes Hasil Belajar 103
Lampiran 7. Validasi Instrumen Oleh Validator 109
Lampiran 8. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa 110
Lampiran 9. Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar
Siswa 111
Lampiran 10. Data Hasil Belajar Siswa 113
Lampiran 11. Tabulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Eksperimen 114
Lampiran 12. Tabulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Kontrol 117
Lampiran 13. Tabulasi Hasil Jawaban Postes Kelas Eksperimen 119
Lampiran 14. Tabulasi Hasil Jawaban Postes Kelas Kontrol 121
Lampiran 15. Perhitungan rata-rata, standar deviasi dan varians
pada pretes 123
Lampiran 16. Uji normalitas dan homogenitas data nilai pretes 124
Lampiran 17. Analisis kemampuan awal (pretes) 128
Lampiran 18. Perhitungan rata-rata, standar deviasi dan varians
Pada postes 130
Lampiran 19. Uji normalitas dan homogenitas Data nilai postes 131
Lampiran 20. Uji hipótesis 135
Lampiran 21. Daftar Nilai Kritis untuk Uji Lilliefors 137
Lampiran 22. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 138
Lampiran 23. Daftar Nilal Persentil untuk Distribusi F 139
Lampiran 24. Daftar NiIai Persentil untuk Distribusi t 141
Lampiran 25. Observasi Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen 142
Lampiran 26. Analisis Aktivitas Kelas Eksperimen 146
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan upaya manusia untuk memperluas cakrawala
pengetahuan dalam rangka membentuk nilai, sikap, dan perilaku. Pendidikan
merupakan pilar tegaknya bangsa, melalui pendidikanlah bangsa akan tegak dan
mampu menjaga martabat. Dalam UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 3, disebutkan “pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab”.
Berdasarkan data dalam Education For All (EFA), Armed Conflict and
Education yang dikeluarkan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan
Kebudayaan Perserikatan Bangsa-bangsa (UNESCO) yang diluncurkan di New
York, indeks pembangunan pendidikan atau education development index (EDI)
yaitu berdasarkan data tahun 2008 yaitu 0,934 menempatkan pendidikan
Indonesia diposisi ke-69 dari 127 negara di dunia. EDI dikatakan tinggi jika
mencapai 0,95-1. Kategori medium berada di atas 0,80, sedangkan kategori
rendah di bawah 0,80. Saat ini pendidikan Indonesia masih tertinggal dari Brunei
Darussalam yang berada di peringkat ke-34. Brunai Darussalam masuk kelompok
pencapaian tinggi bersama Jepang, yang mencapai posisi nomor satu dunia.
(Ester,http://edukasi.kompas.com/read/2011/03/02/18555559/Indeks.Pendidikan.I ndonesia.Menurun diakses pada 27-03-2013).
Rendahnya pendidikan Indonesia dapat dilihat dari rendahnya hasil belajar
siswa dalam berbagai mata pelajaran dan ketakutan siswa saat akan menghadapi
UN. Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah khususnya di SMA
adalah fisika. Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
2
satu pelajaran yang cukup menarik karena langsung berkaitan dengan kejadian
yang nyata dan juga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Namun pada kenyataannya pelajaran fisika termasuk salah satu mata
pelajaran yang memiliki nilai yang rendah. Hasil belajar mata pelajaran fisika bisa
dikatakan masih rendah dilihat dengan nilai rata-rata ulangan siswa masih di
bawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), nilai rata-rata siswa ulangan
siswa di SMA Negeri 1 Siborongborong adalah 65 sedangkan KKM adalah 70
Sehingga dapat dikatakan nilai rata-rata siswa tidak mencapai kriteria yang
diharapkan. Hal ini disebabkan karena kurangnya minat belajar siswa dalam
mempelajari pelajaran fisika.
Alasan nilai pelajaran fisika siswa masih rendah karena cara penyampaian
materi pelajaran yang masih monoton. Guru sebagai satu-satunya penyedia
informasi masih berpusat kepada guru sehingga siswa hanya pasif menerima
pelajaran tanpa berusaha mencari informasi yang pendukung untuk materi yang
akan diajarkan. Oleh karena itu diperlukan adanya perbaikan di dalam proses
belajar mengajar di sekolah untuk mengatasi kesulitan belajar siswa. Salah satu
caranya adalah dengan meningkatkan kualitas mengajar guru agar lebih
bervariasi dalam menggunakan model pembelajaran dalam mengajar sehingga
menarik minat siswa. Guru yang profesional dituntut menjadi fasilisator dan
motivator selain sebagai sumber informasi dalam proses pembelajaran di kelas.
Berdasarkan hasil wawancara kepada guru fisika di SMA Negeri 1
Siborongborong, didapat bahwa keaktifan dan keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran masih kurang. Ketika guru mengajukan pertanyaan, siswa yang
menjawab pertanyaan guru cenderung didominasi oleh beberapa orang saja. Dari
hasil wawancara juga didapat bahwa tidak adanya kerjasama yang baik antara
siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai dalam pembelajaran.
Mengajarkan suatu pokok bahasan (materi) tertentu harus dipilih model
pembelajaran yang paling sesuai dengan tujuan yan akan dicapai. Oleh karena itu
dalam memilih suatu model pembelajaran harus memiliki
pertimbangan-pertimbangan. Misalnya materi pelajaran, tingkat perkembangan kognitif siswa,
3
ditetapkan dapat tercapai (Trianto, 2011 : 9). Model pembelajaran Think Pair
Share (TPS) sesuai jika diterapkan dalam materi listrik dinamis karena dengan
memberikan ruang untuk mempelajari materi secara berkelompok membuka
peluang untuk lebih mengerti akan pelajaran yang diterapkan ditambah dengan
penggunaan metode praktikum sehingga siswa akan lebih memahami pelajaran.
Pembelajaran model kooperatif tipe TPS digunakan untuk mengajarkan
isi akademik dan untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa terhadap suatu
materi pelajaran yang diajarkan. Guru menciptakan interaksi yang mendorong
rasa ingin tahu, ingin mencoba, bersikap mandiri dan ingin maju. Guru
memberikan suatu informasi yang mendasar saja sebagai dasar pemikiran
bagi anak didik dalam mencari dan menemukan sendiri informasi lainnya.
Beberapa penelitian yang telah dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe TPS diperoleh peningkatan hasil belajar siswa. Salah
satu penelitian yang telah dilakukan oleh Naibaho (2012) di SMA Negeri 5
Pematang Siantar pada materi pokok Kinematika gerak dengan analisis vektor
dikelas XI, diperoleh nilai pretes kelas eksperimen adalah 36,87 dan rata-rata
kelas kontrol adalah 35,46. Kemudian setelah melakukan perlakuan yang berbeda
yaitu pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share pada kelas eksperimen dan
pembelajaran konvensional pada kelas kontrol, diperoleh rata-rata nilai postes
pada kelas eksperimen adalah 74,06 dan rata-rata nilai kelas kontrol adalah 67,65.
Dan menurut hasil penelitian Irwanto (2012) di SMP N 1 Hinai pada materi pokok
Kalor diperoleh nilai pretes kelas eksperimen adalah 42,19 dan nilai rata-rata
kelas kontrol adalah 39,37. Kemudian setelah melakukan perlakuan yang berbeda
yaitu pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share pada kelas eksperimen dan
pembelajaran konvensional pada kelas kontrol, diperoleh hasil postes kelas
eksperimen 75,16 dan nilai rata-rata kelas kontrol 68,90. Dari ketiga penelitian
tersebut dapat dilihat bahwa ada pengaruh yang signifikan antara model
pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share terhadap hasil belajar siswa.
Adapun kelemahan dari peneliti sebelumnya Naibaho (2012) adalah
pengalokasian waktu yang kurang efisien pada setiap tahap pembelajaran. Irwanto
4
yang dilakukan untuk mengatasi kelemahan pada penelitian sebelumnya adalah
peneliti akan lebih mengoptimalkan alokasi waktu untuk setiap tahap
pembelajaran yang sudah ditetapkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran,
sehingga alokasi waktu untuk setiap tahap pembelajaran efisien dan alokasi waktu
yang ditetapkan dalam RPP dapat berjalan dengan baik.
Berdasarkan masalah di atas, maka peneliti mengambil judul penelitian
yaitu Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share
Berbasis Praktikum Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Siborongborong T.P 2012/2013.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan
beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Rendahnya minat belajar siswa
2. Hasil belajar fisika masih rendah
3. Penggunaan model pembelajaran yang monoton
4. Kurangnya aktivitas siswa dalam pembelajaran
1.3. Batasan Masalah
Melihat luasnya cakupan masalah yang teridentifikasi dibanding dengan
waktu dan kemampuan yang dimiliki penulis, agar penelitian ini terarah dan dapat
dilaksanakan maka peneliti membatasi masalah sebagai berikut:
1. Menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)
berbasis praktikum sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada
materi listrik dinamis
2. Penelitian ini dilakukan di Kelas X Semester II SMA Negeri 1
5
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas yang menjadi rumusan masalah
adalah :
1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share berbasis praktikum pada materi pokok
listrik dinamis di kelas X Semester II SMA Negeri 1 Siborongborong?
2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran
konvensional pada materi pokok listrik dinamis di kelas X Semester II
SMA Negeri 1 Siborongborong?
3. Bagaimana aktivitas siswa dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share berbasis Praktikum pada materi pokok
listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Siborongborong?
4. Apakah ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share
berbasis praktikum terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi pokok
listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Siborongborong?
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share berbasis praktikum pada
materi pokok listrik dinamis di kelas X Semester II SMA Negeri 1
Siborongborong
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menerapkan model
pembelajaran konvensional pada materi pokok listrik dinamis di kelas X
Semester II SMA Negeri 1 Siborongborong
3. Untuk mengetahui aktivitas siswa dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share berbasis praktikum pada materi pokok
6
4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe
Think Pair Share berbasis praktikum terhadap hasil belajar fisika siswa pada
materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1
Siborongborong.
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini
adalah:
1. Sebagai bahan informasi hasil belajar menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share berbasis praktikum
2. Sebagai alternatif pemilihan model pembelajaran.
1.7. Defenisi Operasional
Model pembelajaran kooperatif tipe TPS merupakan model pembelajaran
yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sendiri serta
bekerjasama dengan orang lain. Kelas disusun dalam kelompok yang terdiri dari
2–4 orang siswa dengan kemampuan heterogen. Maksud kelompok yang
heterogen adalah yang terdiri dari campuran siswa dengan jenis kelamin, suku,
dan kemampuan siswa yang berbeda-beda.
Model pembelajaran konvensional merupakan model pembelajaran yang
biasanya diterapkan di sekolah dimana siswa lebih banyak mendengarkan
penjelasan guru di depan kelas dan melaksanakan tugas jika guru memberikan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisis data dan pengujian
hopotesis maka dapat disimpulkan:
1. Model pembelajaran kooperatif tipe TPS berbasis praktikum berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata pretes
kelas eksperimen 34,47, sedangkan kelas kontrol 32,24. setelah diberikan
perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS berbasis
praktikum di kelas eksperimen dan model pembelajaran konvensional di
kelas kontrol maka diperoleh perbedaan hasil belajar siswa dimana nilai
rata-rata postes kelas eksperimen 74,21 sedangkan kelas kontrol 66,97.
Melalui uji hipotesis diperoleh nilai postes thitung > ttabel yaitu 3,01 > 1,67
maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain bahwa hasil belajar
siswa pada kelas eksperimen lebih besar dari pada hasil belajar kelas
kontrol yang artinya ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe TPS berbasis praktikum terhadap hasil belajar siswa pada
pokok bahasan Listrik Dinamis di kelas X Semester II SMA Negeri 1
Siborongborong T.P 2012/2013.
2. Persentase rata-rata aktivitas siswa kelas eksperimen yang diajar dengan
Model pembelajaran Kooperatif Tipe TPS berbasis praktikum adalah
74,05%.
3. Ada perbedaan akibat pengaruh Model pembelajaran Kooperatif Tipe TPS
berbasis praktikum terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik
dinamis Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Siborongborong T.P.
54
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak
lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan lebih mengoptimalkan
pengelolaan kelas khususnya pada saat diskusi berlangsung agar suasana
kelas lebih tertib.
2. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan agar lebih maksimal dalam
membimbing siswa pada setiap tahap terutama pada tahap pair.
3. Peneliti selanjutnya diharapkan melakukan simulasi penggunaan model
pembelajaran TPS terlebih dahulu agar siswa memahami langkah-langkah
55
DAFTAR PUSTAKA
Arends, (2008), Learning to Teach-Belajar untuk Mengajar, Pustaka Belajar, Yogyakarta. (penerjemah Soetjipto, dkk)
Arikunto, S., (2009), Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta.
Arikunto, S., (2011), Dasar-Dasar Evaluasi Pandidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Dimyati., (2011), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Ester., (2011), (http://edukasi.kompas.com/read/2011/03/02/18555559/Indeks. Pendidikan.Indonesia.Menurun diakses pada 27-03-2013).
Huda, M., (2011), Cooperative Learning metode, Teknik, Struktur dan model
penerapan, Penerbit Pustaka Belajar, Yogyakarta.
Irwanto,. (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS
(Think-Pair-Share) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Kalor Di Kelas VII Semester I SMP N.1 Hinai T.P 2012/2013., Skripsi., FMIPA.,
Unimed, Medan
Jogiyanto, (2005), Metodologi Penelitian Bisnis, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta
Kamajaya, (2005), Fisika untuk SMA kelas X Semester 2, Grafindo Media Pratama, Bandung.
Kanginan., (2007), Fisika SMA Kelas X A, Erlangga, Jakarta.
Lie, A., (2010), Cooperative Learning, Grasindo, Jakarta.
Naibaho,R., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pait
Share (TPS) Berbasis Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Sub Materi Pokok Kinematika Gerak Dengan Analisi Vektor Kelas XI SMA Negeri 5 Pematangsiantar T.P. 2012/2012., Skripsi., FMIPA.,
Unimed, Medan
Rohani, A., (2004), Pengelolaan Pengajaran, RinekaCipta, Jakarta.
56
Simalango,A.N., (2008), Pengaruh Pemakaian Metode Praktikum Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi, Jurnal Matematika dan
Sains 3: 29-34.
Sudargo, F., (2009), Pembelajaran Biologi Berbasis Praktikum Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA.
Sudjana., (2002), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.
Supiyanto, (2006), Fisika Untuk Kelas X, Penerbit Phibeta, Jakarta