• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skripsi. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Informatika. Oleh: Fransiskus Paranso

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Skripsi. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Informatika. Oleh: Fransiskus Paranso"

Copied!
326
0
0

Teks penuh

(1)

i Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Informatika

Oleh: Fransiskus Paranso

055314065

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)

ii A Thesis

Presented as Partial of the Requirements to Obtain the Sarjana Teknik Degree

In Informatics Engineering

By:

Fransiskus Paranso 055314065

INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA

(3)

iii SKRIPSI

SISTEM INFORMASI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SUBSISTEM TABUNGAN PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT (STUDI KASUS PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT WILAYAH

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA)

Oleh : Fransiskus Paranso NIM : 055314065 Pembimbing

P.H. Prima Rosa, S.Si., M.Sc. Tanggal: ...

(4)

iv

SISTEM INFORMASI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SUBSISTEM TABUNGAN PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT (STUDI KASUS PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT WILAYAH

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA) Dipersiapkan dan ditulis Oleh

Fransiskus Paranso NIM : 055314065

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 14 Desember 2009 dan dinyatakan memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Ketua : P.H. Prima Rosa, S.Si., M.Sc. ... Sekretaris : Ridowati Gunawan, S.Kom., M.T. ... Anggota : Stevanus Wisnu Wijaya, S.T., M.T. ...

Yogyakarta, ... Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma

Dekan,

(5)

v

Kupersembahkan karyaku ini kepada Tuhan dan Sahabat Sejatiku Yesus Kristus

Bunda Maria yang selalu mendoakan dan menyertaiku...

Keluargaku tercinta Papa Herkulanus Aci & Mama Magdalena Dasmawati yang selalu mendoakan dan memberikan kepercayaan yang begitu besar kepadaku. Kedua kakakku yang cantik, yang selalu menghadapi kesusahan dan berbagi keceriaan bersama sejak kita ada di dunia ini...

Sahabat-sahabat terbaikku...

I Kadek Dendy S., Ign. Hans Veda, Linus Wedar Duanto, Stephanus Christiono, Greg. Arief S., A.G. Ari Bagoes, Catur Edi, Phalita Nari Wastu, Fenti Iskandari, Margareta Ratna, Tessa Paulin, M.G. Esti Anjar, Dya Sifa S., Florensia Dwinta, Natalia Demtha, Dila Marsella, Bernadeta Sepina, Weny Natalia,

Romy Hasibuan,Bayu Pamungkas, Acep Kardana, Christ Pasaribu, Wharton Pasaribu, Firdaus Hasibuan, Stefanus Dani yang menjadi tempat berbagi, diskusi dan memberi dukungan yang tiada akhirnya...

Serta teman-teman seperjuanganku di SaOS & CoP, tempat dimana aku dapat mencurahkan dan mengembangkan ide-ide liarku...

dan untuk semua orang yang tak pernah menyerah terhadap masalah meskipun maut yang harus dihadapi...

(6)

vi

SISTEM INFORMASI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SUBSISTEM TABUNGAN PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT (STUDI KASUS PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT WILAYAH

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA)

yang dibuat untuk melengkapi sebagian persyaratan menjadi Sarjana Teknik pada Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas SanataDharma Yogyakarta, sejauh yang saya ketahui bukan merupakan tiruan atau duplikasi dari skripsi yang sudah dipublikasikan dan atau pernah dipakai untuk mendapatkan gelar kesarjanaan di lingkungan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta maupun di Perguruan Tinggi atau Instansi manapun, kecuali bagian yang sumber informasinya dicantumkan sebagaimana mestinya.

Yogyakarta, Januari 2010 Penulis

Fransiskus Paranso NIM 055314065

(7)

vii

Rakyat (BPR) adalah sistem yang digunakan menangani proses bisnis perbankan sehari-hari. Sistem ini dikembangkan untuk mempermudah proses transaksi bank mulai dari customer service, tabungan, deposito, perkreditan, teller, utilitas dan pencatatan akuntansi.

Dalam tugas akhir ini dibuat sebuah subsistem dari sistem informasi lembaga keuangan mikro (microbank) pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yaitu subsistem backoffice yang menangani masalah tabungan. Subsistem ini menangani semua proses data rekening, perhitungan bunga, daftar bunga, pajak dan administrasi tabungan, pemindahbukuan hasil perhitungan bunga, penghapusan transaksi, dan pencetakan laporan. Perhitungan bunga menggunakan metode perhitungan saldo transaksi terkecil, dimana nilai terkecil saldo transaksi dalam satu bulan merupakan nilai dasar pemberian bunga dalam satu bulan.

Sistem berhasil dikembangkan menggunakan metodologi FAST dan diimplementasikan menggunakan bahasa pemrograman Java dan basis data MySQL 5.1, Netbeans 6.5.1 dan SQL Yog 5.22. Selain itu sistem yang dibuat dapat berjalan pada platform sistem operasi Windows dan Linux

Sistem ini diharapkan dapat membantu pegawai pada kantor pendukung (back office) dalam melakukan fungsi-fungsi perhitungan tabungan secara otomatis.

(8)

viii

transactions ranging from customer service, savings, deposits, credits, teller, utilities and accounting records.

In this thesis a subsystem of the microfinance institutions information system was made to handle backoffice saving. This subsystem handles all account data processing, calculation of interest, a list of interest, tax and administrative savings, overbooking, the elimination of transactions, and printing reports. The interest calculation using the transaction balance calculation method of the smallest balace transaction, where the smallest value of balance transaction in a month is the basis of the interest provision in a month.

The system was successfully developed using FAST methodology and was implemented using the Java programming language and MySQL database 5.1, NetBeans 6.5.1 and SQL Yog browser 5.22. The system also can run on Windows and Linux operating system platform.

This system is expected to help and support employees in the back office to perform the functions of savings calculations automatically.

(9)

ix Nama : Fransiskus Paranso NIM : 055314065

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

SISTEM INFORMASI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SUBSISTEM TABUNGAN PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT (STUDI KASUS PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT WILAYAH

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA)

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 12 Januari 2010 Yang menyatakan

(10)

x

telah mengaruniakan kasih-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Puji syukur kepada Bunda Maria yang selalu menyertai dan mendoakan penulis selama proses penyelesaian tugas akhir ini.

Dalam penyelesaian tugas akhir ini ada begitu banyak pihak yang telah memberikan bantuan dan perhatian dengan caranya masing-masing sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu saya mengucapkan terimakasih kepada :

1. P.H. Prima Rosa, S.Si., M.Sc., selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan dalam penyelesaian tugas akhir ini.

2. Ridowati Gunawan, S.Kom., M.T., dan Stevanus Wisnu Wijaya, S.T., M.T., selaku dosen penguji yang telah memberikan banyak masukan untuk menyempurnakan tugas akhir ini.

3. Keluargaku tercinta, Bapak Herkulanus Aci dan Ibu Magdalena Dasmawati, Kak Riasa Barata Nian, dan Kak Rita Nian Jubata Mare’ yang tak pernah berhentinya memberikan kasihnya, dukungannya dan kepercayaannya kepada penulis selama proses penyelesaian tugas akhir ini

4. Nurma Evy Hendrayani, M.Kom., selaku pembimbing lapangan yang memberikan banyak bantuan terhadap data-data yang

(11)

xi

6. Seluruh staff dosen dan laboran Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan bekal ilmu, arahan dan pengalaman selama penulis menempuh studi.

7. Semua pihak yang telah membantu penulisan baik secara langsung maupun tidak langsung, yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Penulis amat sadar bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, berbagai masukan yang bermanfaat dalam perbaikan dan pengembangan tugas akhir ini sangat penulis harapkan.

Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat berguna bagi semua pihak yang membutuhkan.

Yogyakarta, Januari 2010

(12)

xii

HALAMAN PERSEMBAHAN _____________________________________ v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA _______________________________ vi ABSTRAKSI __________________________________________________ vii ABSTRACT __________________________________________________ viii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN __________________________ ix KATA PENGANTAR ____________________________________________ x DAFTAR ISI __________________________________________________ xii DAFTAR GAMBAR ____________________________________________ xvi DAFTAR TABEL ______________________________________________ xx DAFTAR LAMPIRAN __________________________________________ xxi BAB I PENDAHULUAN _________________________________________ 1 1.1. Latar Belakang Masalah ___________________________________ 1 1.2. Rumusan Masalah _______________________________________ 2 1.3. Batasan Masalah _________________________________________ 2 1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian ______________________________ 3 1.5. Metode Penelitian ________________________________________ 4 1.6. Sistematika Penulisan _____________________________________ 5 BAB II LANDASAN TEORI ______________________________________ 8 2.1. Sistem Informasi ________________________________________ 8 2.1.1. Konsep Dasar Sistem ___________________________________ 8 2.1.2. Konsep Dasar Informasi ________________________________ 11

(13)

xiii

2.3.2. Object Oriented Design (OOD) __________________________ 14 2.3.3. UML (Unified Modelling Languange) _____________________ 15 2.4. Diagram Relasi Entitas ___________________________________ 21 2.5. Sistem Pemrosesan Transaksi ______________________________ 25 2.6. Lembaga Keuangan Mikro (LKM) __________________________ 26 2.7. Bank Perkreditan Rakyat _________________________________ 27 2.8. Metode Perhitungan Bunga Tabungan Berdasarkan Saldo Transaksi Terkecil ______________________________________________ 28 2.9. Java _________________________________________________ 29 2.10. JDBC ________________________________________________ 32 2.11. MySQL ______________________________________________ 33 2.11.1. Structure Query Languange ___________________________ 34 2.11.2. Stored Procedure ___________________________________ 35 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM __________________ 40 3.1. Analisis Sistem _________________________________________ 40 3.1.1. Deskripsi Sistem Saat Ini _______________________________ 40 3.1.2. Fase Definisi Ruang Lingkup (Scope Definition Phase) ________ 42 3.1.2.1. Perumusan Masalah _______________________________ 42 3.1.2.2. Pernyataan Masalah _______________________________ 43 3.1.3. Fase Analisis Masalah (Problem Analysis Phase) _____________ 44 3.1.3.1. Analisis Sebab-Akibat (Cause-Effect Analysis) ___________ 44 3.1.4. Fase Analisis Kebutuhan (Requirement Analysis Phase) ________ 45 3.1.4.1. Gambaran Sistem yang Baru _________________________ 45 3.1.4.2. Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Sistem ________________ 46 3.1.4.3. Diagram Use Case ________________________________ 47

(14)

xiv

3.2.2.1. Diagram Aktifitas (Activity Diagram) _________________ 104 3.2.2.2. Diagram Relasi Entitas (ER Diagram)_________________ 120 3.2.2. Fase Desain Fisik (Physical Design Phase) _________________ 121 3.2.2.1. Diagram Sekuensial ______________________________ 121 3.2.1.3. Diagram Kelas Lengkap ___________________________ 131 3.2.1.4. Desain Tabel ____________________________________ 131 3.2.1.5. Rancangan Antarmuka ____________________________ 136 BAB IV IMPLEMENTASI DAN HASIL ___________________________ 151 4.1. Fase Konstruksi dan Percobaan ___________________________ 151 4.1.1. Karakteristik Sistem __________________________________ 151 4.1.2. Kebutuhan Sistem ____________________________________ 152 4.1.2.1. Kebutuhan Perangkat Keras ________________________ 152 4.1.2.2. Kebutuhan Perangkat Lunak ________________________ 153 4.2. Implementasi Sistem ___________________________________ 153 4.2.1. Pembuatan Basis Data ________________________________ 153 4.2.2. Pembangunan Sistem _________________________________ 158 4.2.2.1. Arsitektur Pembangunan Sistem _____________________ 158 4.2.2.2. Koneksi Sistem ke Basis Data _______________________ 162 4.2.2.3. Penanganan Verifikasi Direksi dan Manajer ____________ 164 4.2.2.4. Pengelolaan Produk Tabungan ______________________ 169 4.2.2.5. Pengelolaan Grup Tabungan ________________________ 188 4.2.2.6. Pengelolaan Kode Referensi Transaksi Tabungan ________ 203 4.2.2.7. Pengelolaan Data Rekening Tabungan ________________ 216 4.2.2.8. Perhitungan Bunga dan Pajak Tabungan _______________ 235 4.2.2.9. Daftar Bunga, Pajak dan Administrasi Tabungan ________ 246 4.2.2.10. Pemindahbukuan _________________________________ 248 4.2.2.11. Penghapusan Transaksi Tabungan ____________________ 252

(15)

xv

4.2.2.15. Pencetakan Laporan Mutasi Tabungan ________________ 257 BAB V ANALISIS HASIL ______________________________________ 259 5.1. Analisis Hasil Implementasi ______________________________ 259 5.1.1. Analisis Unjuk Kerja Multiplatform Subsistem yang Baru _____ 259 5.1.2. Analisis Unjuk Kerja Teknologi Basis Data Subsistem yang Baru 260 5.2. Kelebihan dan Kekurangan Subsistem ______________________ 265 BAB VI PENUTUP ____________________________________________ 267 6.1. Kesimpulan _____________________________________________ 267 6.2. Saran __________________________________________________ 267 DAFTAR PUSTAKA __________________________________________ 269 LAMPIRAN _________________________________________________ 271

(16)

xvi

Gambar 2.3. Diagram Relasi Entitas _______________________________ 21 Gambar 2.4. Entitas ___________________________________________ 21 Gambar 2.5. Atribut ___________________________________________ 22 Gambar 2.6. Identifier atau kunci _________________________________ 23 Gambar 2.7. Relasi Antar Entitas _________________________________ 23 Gambar 2.8. Transaksi lalu lintas query ____________________________ 37 Gambar 3.1. Diagram Konteks Sistem yang Lama ____________________ 40 Gambar 3.2. Diagram Use case direksi _____________________________ 48 Gambar 3.3. Use case Paket Pengelolaan Produk Tabungan _____________ 49 Gambar 3.4. Use case Paket Tabel Pendukung _______________________ 49 Gambar 3.5. Use case Paket Pengelolaan Kode Grup Tabungan __________ 50 Gambar 3.6. Use case Paket Pengelolaan Konfigurasi Tabel Pendukung ____ 51 Gambar 3.7. Diagram Use case Manajer ____________________________ 54 Gambar 3.8. Use case Paket Pengelolaan Data Rekening _______________ 55 Gambar 3.9. Use case Paket Pengelolaan Bunga dan Pajak Tabungan ______ 56 Gambar 3.10. Use Case Paket Pengelolaan Transaksi Tabungan ___________ 56 Gambar 3.11. Use case Paket Pencetakan Laporan _____________________ 57 Gambar 3.12. Diagram Aktifitas Login _____________________________ 104 Gambar 3.13. Diagram Aktifitas Logout ____________________________ 105 Gambar 3.14. Diagram Aktifitas Penambahan Produk Tabungan _________ 105 Gambar 3.15. Diagram Aktifitas Pengubahan Produk Tabungan __________ 106 Gambar 3.16. Diagram Aktifitas Penghapusan Produk Tabungan _________ 106 Gambar 3.17. Diagram Aktifitas Pencarian Produk Tabungan ____________ 107 Gambar 3.18. Diagram Aktifitas Penambahan Kode Grup Tabungan ______ 107 Gambar 3.19. Diagram Aktifitas Pengubahan Kode Grup Tabungan _______ 108 Gambar 3.20. Diagram Aktifitas Penghapusan Kode Grup Tabungan ______ 108 Gambar 3.21. Diagram Aktifitas Pencarian Kode Grup Tabungan _________ 109

(17)

xvii

Gambar 3.26. Diagram Aktifitas Penambahan Data Rekening ____________ 111 Gambar 3.27. Diagram Aktifitas Pengubahan Data Rekening ____________ 112 Gambar 3.28. Diagram Aktifitas Penghapusan Data Rekening ___________ 113 Gambar 3.29. Diagram Aktifitas Pencarian Data Rekening ______________ 114 Gambar 3.30. Diagram Aktifitas Perhitungan Bunga dan Pajak ___________ 114 Gambar 3.31. Diagram Aktifitas Pemindahbukuan ____________________ 115 Gambar 3.32. Diagram Aktifitas Penghapusan Transaksi _______________ 116 Gambar 3.33. Diagram Aktifitas Pencarian Bunga, Pajak dan Administrasi Tabungan ________________________________________ 117 Gambar 3.34. Diagram Aktifitas Pengubahan Bunga, Pajak, dan Administrasi

Tabungan ________________________________________ 117 Gambar 3.35. Diagram Aktifitas Pencetakan Laporan Nominatif Tabungan _ 118 Gambar 3.36. Diagram Aktifitas Laporan Transaksi Tabungan ___________ 118 Gambar 3.37. Diagram Aktifitas Laporan Daftar Mutasi Tabungan ________ 119 Gambar 3.38. Diagram Aktifitas Laporan Bunga, Pajak, dan Administrasi __ 119 Gambar 3.39. Diagram Relasi Entitas (ER Diagram) ___________________ 120 Gambar 3.40. Rancangan Antarmuka Login _________________________ 136 Gambar 3.41. Rancangan Antarmuka menu utama direksi_______________ 137 Gambar 3.42. Rancangan Antarmuka menu utama manajer ______________ 138 Gambar 3.43. Rancangan Antarmuka Produk Tabungan ________________ 139 Gambar 3.44. Rancangan Antarmuka Pencarian Produk Tabungan ________ 140 Gambar 3.45. Rancangan Antarmuka Menu Utama Tabel Pendukung ______ 140 Gambar 3.46. Rancangan Antarmuka Grup Tabungan __________________ 141 Gambar 3.47. Rancangan Antarmuka Pencarian Grup Tabungan _________ 141 Gambar 3.48. Rancangan Antarmuka Kode Referensi Transaksi Tabungan__ 142 Gambar 3.49. Rancangan Antarmuka Pencarian Kode Referensi Transaksi Tabungan ________________________________________ 142

(18)

xviii

Gambar 3.54. Rancangan Antarmuka Pemindahbukuan ________________ 146 Gambar 3.55. Rancangan Antarmuka Daftar Bunga dan Pajak Tabungan ___ 147 Gambar 3.56. Rancangan Antarmuka Penghapusan Transaksi Tabungan ___ 148 Gambar 3.57. Rancangan Antarmuka Periode Laporan Bunga, Pajak, dan Administrasi Tabungan ______________________________ 148 Gambar 3.58. Rancangan Antarmuka Periode Laporan Mutasi Tabungan ___ 149 Gambar 3.59. Rancangan Antarmuka Periode Laporan Nominatif Tabungan 149 Gambar 3.60. Rancangan Antarmuka Periode Laporan Transaksi Tabungan _ 150 Gambar 4.1. Tampilan Login ___________________________________ 165 Gambar 4.2. Tampilan Utama Direksi _____________________________ 168 Gambar 4.3. Tampilan Utama Manajer ____________________________ 169 Gambar 4.4. Tampilan Utama Pengelolaan Produk Tabungan ___________ 170 Gambar 4.5. Tampilan Pencarian Produk Tabungan __________________ 185 Gambar 4.6. Tampilan Pengelolaan Grup Tabungan __________________ 189 Gambar 4.7. Tampilan Pencarian Grup Tabungan ____________________ 200 Gambar 4.8. Tampilan Pengelolaan Kode Referensi Transaksi Tabungan __ 203 Gambar 4.9. Tampilan Pencarian Kode Referensi Transaksi Tabungan ____ 214 Gambar 4.10. Tampilan Pengelolaan Data Rekening Tabungan __________ 217 Gambar 4.11. Tampilan Pencarian Data Nasabah _____________________ 218 Gambar 4.12. Pencarian Data Rekening Tabungan ____________________ 232 Gambar 4.13. Tampilan Perhitungan Bunga dan Pajak Tabungan _________ 236 Gambar 4.14. Tampilan Kesalahan Belum Melakukan Perhitungan Bunga Pada Bulan Sebelumnya _________________________________ 236 Gambar 4.15. Tampilan Peringatan Sudah Melakukan Perhitungan Bunga dan Pajak pada Bulan Ini ________________________________ 237 Gambar 4.16. Tampilan Pencarian dan Daftar Bunga, Pajak dan Administrasi Tabungan ________________________________________ 247

(19)

xix

Tabungan ________________________________________ 256 Gambar 4.21. Tampilan Pencetakan Laporan Transaksi Tabungan ________ 257 Gambar 4.22. Tampilan Pencetakan Laporan Mutasi Tabungan __________ 257

(20)

xx

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Tabel Komponen Use Case ______________________________ 18 Tabel 2.2. Tabel Notasi Relasi ____________________________________ 24 Tabel 3.1. Pernyataan Masalah ___________________________________ 43 Tabel 3.2. Analisis Sebab Akibat __________________________________ 44 Tabel 3.3. Aktor Use Case _______________________________________ 47 Tabel 3.4. Ringkasan Use Case Direksi _____________________________ 52 Tabel 3.5. Ringkasan Use Case Manajer ____________________________ 57 Tabel 3.6. Tabel groupdef ______________________________________ 131 Tabel 3.7. Tabel kode_periode_administrasi ________________________ 131 Tabel 3.8. Tabel kodegroup1tabung ______________________________ 131 Tabel 3.9. Tabel kodestatustabungan ______________________________ 131 Tabel 3.10. Tabel mutasi ________________________________________ 132 Tabel 3.11. Tabel pengguna _____________________________________ 132 Tabel 3.12. Tabel nasabah _______________________________________ 132 Tabel 3.13. Tabel tabungan ______________________________________ 133 Tabel 3.14. Tabel produk_tabungan _______________________________ 133 Tabel 3.15. Tabel statushitungbungablnini __________________________ 134 Tabel 3.16. Tabel tabtrans _______________________________________ 134 Tabel 3.17. Tabel temp_tabung ___________________________________ 135 Tabel 3.18. Tabel kodetranstabungan ______________________________ 135 Tabel 5.1. Perbandingan server MySQL ___________________________ 260

(21)

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kelas Diagram Lengkap Login ________________________ 272 Lampiran 2. Kelas Diagram Lengkap Pengelolaan Produk Tabungan _____ 273 Lampiran 3. Kelas Diagram Lengkap Pengelolaan Grup Tabungan _______ 274 Lampiran 4. Kelas Diagram Lengkap Pengelolaan Kode Pemilik Tabungan 275 Lampiran 5. Kelas Diagram Lengkap Pengelolaan Kode Referensi _______ 276 Lampiran 6. Kelas Diagram Lengkap Pengelolaan Data Rekening _______ 277 Lampiran 7. Kelas Diagram Lengkap Perhitungan Bunga dan Pajak Tabungan _

________________________________________________ 278 Lampiran 8. Kelas Diagram Lengkap Pengelolaan Daftar Bunga, Pajak dan ___

Administrasi Tabungan _____________________________ 279 Lampiran 9. Kelas Diagram Lengkap Pemindahbukuan _______________ 280 Lampiran 10. Kelas Diagram Lengkap Pengelolaan Transaksi Tabungan ___ 281 Lampiran 11. Kelas Diagram Lengkap Pengelolaan Pencetakan Laporan ___ 282 Lampiran 12. Diagram Sekuensial Login ___________________________ 283 Lampiran 13. Diagram Sekuensial Logout Direksi ____________________ 284 Lampiran 14. Diagram Sekuensial Logout Manajer ___________________ 285 Lampiran 15. Diagram Sekuensial Penambahan Produk Tabungan ________ 285 Lampiran 16. Diagram Sekuensial Pengubahan Produk Tabungan ________ 286 Lampiran 17. Diagram Sekuensial Penghapusan Produk Tabungan _______ 286 Lampiran 18. Diagram Sekuensial Pencarian Produk Tabungan __________ 287 Lampiran 19. Diagram Sekuensial Penambahan Grup Tabungan _________ 288 Lampiran 20. Diagram Sekuensial Pengubahan Grup Tabungan __________ 289 Lampiran 21. Diagram Sekuensial Penghapusan Grup Tabungan _________ 290 Lampiran 22. Diagram Sekuensial Pencarian Grup Tabungan ____________ 291 Lampiran 23. Diagram Sekuensial Penambahan Data Rekening __________ 292 Lampiran 24. Diagram Sekuensial Pengubahan Data Rekening __________ 293 Lampiran 25. Diagram Sekuensial Penghapusan Data Rekening __________ 294 Lampiran 26. Diagram Sekuensial Pencarian Data Rekening ____________ 295 Lampiran 27. Diagram Sekuensial Perhitungan Bunga dan Pajak Tabungan _ 296

(22)

xxii

Lampiran 28. Diagram Sekuensial Pencarian Daftar Bunga, Pajak dan Administrasi Tabungan ______________________________ 297 Lampiran 29. Diagram Sekuensial Pengubahan Daftar Bunga, Pajak dan Administrasi Tabungan ______________________________ 298 Lampiran 30. Diagram Sekuensial Pemindahbukuan __________________ 299 Lampiran 31. Diagram Sekuensial Penghapusan Transaksi ______________ 300 Lampiran 32. Diagram Sekuensial Pencetakan Laporan Nominatif ________ 301 Lampiran 33. Diagram Sekuensial Pencetakan Laporan Bunga, Pajak dan Administratif Tabungan _____________________________ 301 Lampiran 34. Diagram Sekuensial Pencetakan Laporan Transaksi Tabungan 302 Lampiran 35. Diagram Sekuensial Pencetakan Laporan Mutasi Tabungan __ 302 Lampiran 36. Daftar Nama Metode yang Menggunakan Konsep Transaksi _ 303

(23)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Subsistem tabungan pada sistem informasi lembaga keuangan mikro Bank Perkreditan Rakyat adalah sebuah subsistem yang menangani berbagai proses transaksi tabungan pada bagian kantor pendukung (back office). Transaksi-transaksi tabungan yang ditangani pada subsistem ini meliputi pembuatan rekening tabungan, perhitungan bunga dan pajak tabungan, pemindahbukuan, penghapusan transaksi tabungan, dan pencetakan berbagai laporan.

Subsistem tabungan yang digunakan oleh Bank Perkreditan Rakyat di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, saat ini masih memiliki beberapa masalah yaitu hanya mampu berjalan pada sistem operasi Windows dan basis data yang tidak mendukung konsep transaksi. Kemampuan subsistem informasi tabungan yang hanya dapat berjalan pada Windows mengakibatkan Bank Perkreditan Rakyat harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli sistem operasi Windows yang asli. Sedangkan tidak didukungnya konsep transaksi oleh basis data subsistem tabungan yang digunakan oleh Bank Perkreditan Rakyat di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta mengakibatkan jika terjadi kegagalan sistem maka proses transaksi yang harus diulang dari awal. Kegagalan sistem juga

(24)

berakibat pada data transaksi tabungan yang tidak seimbang pada laporan keuangan di setiap akhir bulan dalam subsistem akuntasi.

Dari beberapa masalah di atas, maka diperlukan untuk membuat suatu aplikasi lembaga keuangan mikro yang menangani masalah tabungan. Sistem baru dari subsistem tabungan akan dapat menangani berbagai data transaksi tabungan secara konsisten dan dapat berjalan di berbagai platform sistem operasi khususnya Windows dan Linux.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa permasalahan yaitu bagaimana cara mengembangkan sistem informasi lembaga keuangan mikro dengan spesifikasi:

a. menggunakan bahasa pemrograman yang dapat berjalan di berbagai plaform sistem operasi?

b. menggunakan basis data yang mendukung konsep transaksi dalam basis data?

1.3. Batasan Masalah

Batasan-batasan dari masalah di atas adalah:

a. Sistem tidak menangani perhitungan akuntansi yang meliputi pembukuan pada neraca dan buku besar.

(25)

b. Sistem ditampilkan dalam ruang lingkup window application. c. Sistem dapat digunakan oleh banyak pengguna (multiuser).

d. Sistem dapat berjalan di sistem operasi Windows dan Linux yang sudah memiliki JRE (Java Runtime Environment).

e. Sistem dikembangkan hanya untuk tingkat jaringan komputer lokal (Local Area Network).

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian adalah membuat suatu subsistem tabungan dari sistem informasi lembaga keuangan mikro Bank Perkreditan Rakyat dengan spesifikasi:

a. dapat menampung data transaksi tabungan dalam ukuran besar, dan dapat berjalan di berbagai platform sistem operasi.

b. dapat menghitung saldo dari rekening tabungan, bunga tabungan, pajak, dan biaya administrasi rekening,

Manfaat dari penelitian adalah membantu pegawai pada kantor pendukung (back office) dalam melakukan fungsi-fungsi perhitungan tabungan secara otomatis.

(26)

1.5. Metode Penelitian

Metodologi penelitian yang dilaksanakan dan cara-cara yang digunakan untuk mengembangkan sistem informasi lembaga keuangan mikro Bank Perkreditan Rakyat ini menggunakan metode FAST (Framework for the Application of System Thinking) . Tahap-tahap yang dikerjakan berdasarkan FAST adalah :

a. Tahap definisi ruang lingkup (scope definition) merupakan tahap penentuan kelayakan dan batasan-batasan dari sistem yang akan dibangun. Hasil dari tahap ini adalah pernyataan masalah yang dihadapi.

b. Tahap analisis masalah (problem analysis) merupakan tahap analisis terhadap masalah-masalah utama yang dihadapi dan akan diselesaikan oleh sistem informasi. Pada tahap ini akan dilakukan studi terhadap referensi yang dimiliki oleh sistem yang lama serta menganalisis permasalahan dari sistem yang lama. Dalam tahap ini akan menghasilkan analisis sebab-akibat (cause-effect analysis). c. Tahap analisis kebutuhan (requirement analysis) merupakan tahap

pengumpulan data akan kebutuhan sistem yang baru dan menganalisisnya. Metode dalam pengumpulan data ini menggunakan cara observasi dan studi literatur. Hasil dari tahap ini direpresentasikan dengan use-case diagram.

d. Tahap desain logis (logical design) merupakan tahap pembuatan rancangan sistem informasi secara logis dan fisik, baik

(27)

perancangan diagram aktifitas, diagram relasi entitas dan diagram. e. Tahap desain fisik dan integrasi (physical design and integration)

merupakan tahap perancangan sistem secara fisik dan mengintegrasikannya. Dalam tahap ini dibuat diagram sekuensial, diagram kelas lengkap, rancangan tabel dan rancangan antarmuka sistem.

f. Tahap konstruksi dan pengujian merupakan tahap pembuatan sistem dan melakukan pengujian meliputi unjuk kerja, uji masukan dan keluaran dari sistem.

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini memberikan gambaran singkat mengenai sistem informasi lembaga keuangan mikro subsistem tabungan pada Bank Perkreditan Rakyat yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

(28)

BAB II. LANDASAN TEORI

Bab ini mengemukakan teori-teori yang menjadi acuan dalam perancangan dan pembuatan sistem informasi lembaga keuangan mikro subsistem tabungan pada Bank Perkreditan Rakyat.

BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi uraian mengenai pernyataan masalah, analisis masalah menggunakan PIECES, gambaran sistem saat ini, cause-effect analysis, gambaran sistem baru, orang-orang yang terlibat dalam sistem, diagram konteks, diagram use case, ringkasan use case, diagram aktifitas, diagram sekuensial, diagram kelas, dan perancangan tampilan untuk pembuatan sistem informasi lembaga keuangan mikro subsistem tabungan pada Bank Perkreditan Rakyat.

BAB IV. IMPLEMENTASI DAN HASIL

Bab ini akan menguraikan proses pembuatan sistem secara fisik menggunakan rancangan sistem yang sudah ditulis di bab III.

BAB V. ANALISIS HASIL

Bab ini berisi tentang uraian mengenai analisis dari sistem informasi lembaga keuangan mikro pada Bank Perkreditan Rakyat antara lain tentang unjuk kerja basis data, unjuk kerja multiplatform dan kelebihan serta kekurangan sistem.

(29)

BAB VI. PENUTUP

Bab ini menguraikan kesimpulan dan saran-saran dari sistem informasi lembaga keuangan mikro subsistem tabungan.

(30)

8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi

2.1.1. Konsep Dasar Sistem

Sistem dapat didefinisikan dengan menggunakan dua pendekatan, yaitu pertama menekankan pada prosedur dan yang kedua menekankan pada komponen. Pada pendekatan pertama, sistem didefinisikan sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan pada pendekatan kedua, sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu (Jerry Fitz Gerald, 1981).

Sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat sebagai berikut (Jogiyanto, 2001):

1. Komponen Sistem

Komponen-komponen yang dimiliki suatu sistem saling berinteraksi dan bekerjasama untuk membentuk satu kesatuan. Setiap komponen memiliki sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses suatu sistem secara keseluruhan. Komponen dari sistem ini dapat juga berupa sub sistem atau bagian dari suatu sistem.

(31)

2. Batasan Sistem

Diantara suatu sistem dengan sistem yang lain terdapat suatu daerah yang disebut sebagai batasan sistem. Batasan sistem ini memungkinkan bagi suatu sistem untuk dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan sistem ini juga menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar sistem merupakan segala sesuatu yang berada di luar batasan sistem, yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar ini dapat bersifat menguntungkan sistem, namun dapat juga merugikan.

4. Penghubung Sistem

Penghubung sistem merupakan media penghubung antar subsistem. Media ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem yang lainnya, dan juga untuk mengintegrasikan subsistem-subsistem tersebut sehingga membentuk satu kesatuan. 5. Masukan Sistem

Masukan sistem adalah energi yang diberikan kepada sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal. Masukan perawatan dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sedangkan masukan sinyal dimasukkan ke dalam sistem untuk diproses agar dapat diperoleh keluaran.

(32)

6. Keluaran Sistem

Keluaran sistem merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini dapat menjadi masukan untuk subsistem yang lainnya.

7. Pengolahan Sistem

Pengolahan pada suatu sistem menjadi bagian yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem

Sasaran sistem merupakan tujuan yang hendak dicapai oleh suatu sistem. Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi pada sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran ini akan sangat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang harus dihasilkan. Suatu sistem dikatakan berhasil jika sasaran atau tujuan telah tercapai.

(33)

Dari karakteristik atau sifat-sifat sistem tersebut, maka suatu sistem dapat digambarkan sebagai berikut (Jogiyanto, 2001):

Gambar 2.1. Karakteristik Sebuah Sistem

2.1.2. Konsep Dasar Informasi

2.2. Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem Informasi adalah susunan dari orang, data, proses, komunikasi, dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mendukung dan memperbaiki operasi dalam satu bisnis hari demi hari, dan juga mendukung penyelesaian masalah dan membuat keputusan yang dibutuhkan oleh manajemen dan pengguna (Whitten, 2004).

Blok-blok dalam sistem informasi adalah (Jogiyanto, 2001): 1. Blok Masukan (input block)

Blok masukan mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Blok ini termasuk di dalamnya metode-metode dan media-media untuk

(34)

menangkap data yang akan dimasukkan yang dapat berupa dokumen dasar.

2. Blok Model (model block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematis, yang akan memanipulasi data masukan dan data yang tersimpan di basisdata dengan cara yang sudah tertentu, untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran (output block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi (technology block)

Blok teknologi merupakan kotak alat (tool box) dalam sistem informasi, yang digunakan untuk menerima masukan, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok ini terdiri atas tiga bagian penting, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

5. Blok Basisdata (database block)

Basisdata merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu sama lain, tesimpan di media penyimpanan (perangkat keras) komputer dan dibutuhkan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

(35)

6. Blok Kendali (control block)

Blok kendali dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau jika terlanjur terjadi, dapat langsung diatasi. Hal-hal yang dapat merusak sistem ini, seperti bencana alam, api, temperatur atau suhu, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotas dan lain sebagainya.

Dari keenam blok tersebut di atas, maka dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.2. Blok sistem informasi yang terintegrasi

2.3. Analisis dan Desain Berbasis Objek 2.3.1. Object Oriented Analysis (OOA)

Object Oriented Analysis merupakan pendekatan yang digunakan untuk mengidentifikasikan fungsionalitas dari kebutuhan sistem dari perspektif user dan mengidentifikasikan objek, atribut,

(36)

behaviour, dan relasi yang mendukung kebutuhan fungsional sistem (Whitten, 2004).

2.3.2. Object Oriented Design (OOD)

Object Oriented Design merupakan pendekatan yang digunakan untuk menspesifikasikan solusi perangkat lunak dalam bentuk kolaborasi objek, atribut, dan fungsinya. Tahap ini merupakan kelanjutan dari proses object oriented analysis. Dalam tahap ini terdapat tiga jenis objek, yaitu (Whitten, 2004):

1. Entitas Object, merupakan sebuah objek yang berisi informasi yang berhubungan dengan bisnis dan secara khusus bersifat persisten dan disimpan dalam database.

2. Interface Object, merupakan sebuah objek yang disediakan untuk menggambarkan bagaimana sebuah aktor akan berkomunikasi dengan sistem. Contoh : sebuah window, dialog box. Interface object mempunyai dua tanggung jawab, yaitu :

a. Menterjemahkan masukan user ke dalam informasi yang dapat dimengerti oleh sistem dan sistem dapat menggunakannya untuk memproses kejadian bisnis.

b. Membawa data yang berhubungan ke dalam suatu kejadian bisnis dan menterjemahkan data untuk dipresentasikan secara tepat kepada user.

(37)

3. Control Object, merupakan sebuah objek yang berisi aplikasi logik yang bukan merupakan tanggung jawab entitas object. Control object akan mengkoordinasikan message antar interface object dan entitas object dan mengurutkan message yang terjadi.

2.3.3. UML (Unified Modelling Languange)

UML merupakan konfensi pemodelan yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah sistem software yang terkait dengan objek. UML tidak menentukan sebuah metode untuk mengembangkan sistem tetapi hanya berupa notasi (Whitten, 2004).

UML memberikan sembilan diagram yang dikelompokan ke dalam lima kelompok dengan sudut pandang yang berbeda terhadap sebuah model sistem. Berikut adalah kelompok-kelompok tersebut:

1. USE-CASE MODEL DIAGRAM

Use case diagram adalah sekumpulan diagram yang menggambarkan interaksi antara sistem dan eksternal sistem dan user. Use case secara behavioral berhubungan dengan urutan langkah-langkah, baik secaraotomatis maupun manual dengan tujuan untuk melengkapi bisnis tunggal, misalnya login ke sistem, manambah data barang, menghapus data barang, dan sebagainya. Actor adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk berinteraksi dengan sistem untuk mengubah informasi.

(38)

Use Case Diagram terdiri atas beberapa komponen, yaitu :

1. Use Case

Use case adalah urutan langkah-langkah yang secara tindakan saling terkait, baik terotomatisasi maupun secara manual, untuk tujuan melengkapi satu tugas bisnis tunggal ( Whitten, 2004 ).

2. Pelaku

Pelaku adalah segala sesuatu yang perlu berinteraksi dengan sistem untuk pertukaran informasi (Whitten, 2004 ). Adapun terdapat empat tipe pelaku, yaitu : 2.1. Primary business actor ( pelaku bisnis utama )

Stakeholder yg mendapat keuntungan utama dari proses mengeksekusi use case.

2.2. Primary system actor ( pelaku sistem utama )

Stakeholder yg secara langsung berinteraksi dg sistem utk menginisiasi atau memicu kejadian bisnis atau sistem.

2.3. External server actor ( pelaku pelayan luar )

Stakeholder yg merespon terhadap permintaan dari use case.

2.4. External receiver actor ( pelaku penerima luar )

(39)

menerima sesuatu yg berharga dari use case. 3. Relationship ( Hubungan )

Relationship adalah hubungan antar use case dengan pelaku maupun antar use case (Whitten, 2004). Adapun terdapat lima tipe relationship yaitu :

Association

Suatu relasi antara seorang aktor dan sebuah use case dimana terjadi interaksi yg terjadi diantara mereka. Extends

Sebuah use case berisi langkah-langkah yang dringkas dari sebuah use case yang lebih kompleks agar menjadi use case yang lebih sederhana namun secara fungsi lebih meluas.

Abstract

Suatu use case yg mengurangi redudansi antara dua atau lebih use case dg cara mengkombinasikan langkah - langkah yg umum yg ditemui dalam use case tersebut.

Depends on

Sebuah relasi use case yang menentukan bahwa use case yang lain harus dibuat sebelum current use case. Inheritance

(40)

dua aktor menginisiasi use case yg sama diekstrapolasi dan dibentuk menjadi aktor baru secara abstrak untuk mengurangi redundancy.

Adapun komponen yang digunakan dalam pembuatan use-case diagram, digambarkan ,dengan simbol sebagai berikut :

Tabel 2.1. Tabel Komponen Use Case

Simbol Keterangan

Simbol dari pelaku atau aktor use case.

Simbol dari use case atau fungsi sistem.

Simbol relasi association. Simbol relasi extends.

Simbol relasi abstract.

Simbol relasi depends on.

(41)

2. STATIC STRUCTURE DIAGRAM

Ada 2 diagram yang tergolong dalam kelompok ini yaitu:

a. Class diagram menggambarkan struktur dari objek sistem. Class diagram memperlihatkan class dalam sistem beserta relasi antara class.

b. Object diagram sama dengan class diagram, tetapi lebih dari pada menggambarkan class, object diagram memodelkan object instance secara aktual, memperlihatkan nilai tertentu dari atribut instance. Diagram ini tidak sering digunakan seperti class diagram tetapi digunakan untuk membantu developer memahami struktur dari sistem.

3. INTERACTION DIGARAM

Interaction diagram memodelkan sebuah interaksi, yang berisi sekumpulan objek dan relasinya, dan juga message yang dikirim antara objek dan relasinya. Diagram ini memodelkan dinamic behaviour dari sistem. Ada dua diagram yaitu:

a. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun dalam suatu urutan waktu. Diagram ini secara khusus berasosiasi dengan use case. Sequence diagram memperlihatkan tahap demi tahap apa yang seharusnya terjadi untuk menghasilkan sesuatu didalam use case. b. Collaboration diagram sama dengan sequence diagram tetapi tidak

(42)

interkasi (collaboration) antar objek dalam format network. Antara sequence diagram dan collaboration diagram bersifat isomorphic, yang berarti dapat melakukan transformasi satu bentuk ke bentuk yang lainnya.

4. STATE DIAGRAM

State diagram terdiri dari dua diagram yaitu:

a. Statechart diagram digunakan untuk model dinamic behaviour dari particular object.

b. Activity diagram digunakan untuk menggambarkan aliran sequen dari aktifitas dari proses bisnis atau sebuah use case.

5. IMPLEMENTATION DIAGRAM

Implementation diagram terdiri dari dua diagram:

a. Component diagram digunakan untuk menggambarkan organisasi dan ketergantungan dari komponen sistem software. Component diagram dapat digunakan utnuk memperlihatkan bagaimana kode program dibagi ke dalam modul-modul (atau komponen).

b. Deployment diagram menggambarkan arsitektur secara fisik dalam bentuk ‘node’ untuk hardware dan software dalam sistem. Menggambarkan konfigurasi dari run-time software component, processor, dan peralatan lain yang membentuk arsitektur sistem.

(43)

2.4. Diagram Relasi Entitas

Diagram relasi entitas (Entity relationship diagram) merupakan sebuah model data yang menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan data ke dalam bentuk entitas dan relasinya.

Gambar 2.3. Diagram Relasi Entitas

Entitas adalah sebuah kumpulan dari orang, tempat, objek, kejadian atau konsep yang diperlukan untuk menyimpan data. Nama entitas berupa kata benda tunggal ( singular noun ).

(44)

Atribut merupakan sebuah properti yang deskriptif atau karakteristik dari sebuah entitas. Sinonimnya adalah elemen, properti, dan field.

Gambar 2.5. Atribut

Key merupakan sebuah atribut atau kelompok atribut yang diasumsikan memiliki nilai yang unik untuk setiap instance. Sering juga disebut dengan pengenal (identifier).

1. Concatenated key merupakan sekelompok atribut yang memiliki identitas instance dari sebuah entitas yang unik Sinonimnya composite key dan compound key.

2. Candidate key merupakan satu dari nilai key yang akan berfungsi sebagai primary key dari sebuah entitas. Sinonimnya adalah candidate identifier

(45)

3. Primary key merupakan sebuah candidate key yang paling umum digunakan untuk mengidentifikasikan secara unik instance dari entitas yang tunggal.

4. Alternate key merupakan sebuah candidate key yang tidak dapat dipilih untuk menjadi primary key. Sinonimnya adalah secondary key.

Gambar 2.6. Identifier atau kunci

Relasi adalah sebuah asosiasi bisnis normal yang ada antara satu atau lebih entitas. Relasi mungkin juga mewakili suatu kejadian yang menghubungkan antara entitas atau logika gabungan antara entitas.

Gambar 2.7. Relasi Antar Entitas

Kardinalitas merupakan minimum dan maksimum kejadian dari sebuah entitas yang dihubungkan dengan kejadian tunggal dari entitas

(46)

yang lain. Karena seluruh relasi adalah bidirectional maka kardinalitas harus didefinisikan pada kedua arah untuk setiap relasi.

Tabel 2.2. Tabel Notasi Relasi INTERPRETASI KARDINALITAS CONTOH MINIMUM CONTOH MAKSIMUM NOTASI GRAFIS Tepat satu (satu

dan hanya satu)

1 1

atau

Nol atau satu 0 1

Satu atau lebih 1 Banyak ( > 1 )

Nol, satu atau lebih 0 Banyak ( > 1 )

(47)

Foreign key adalah sebuah primary key dari sebuah entitas yang digunakan oleh entitas yang lain untuk mengidentifikasikan instance dari sebuah relasi.

Relasi yang tidak khusus (nonspecific relationship) merupakan relasi dimana banyak instance dari sebuah entitas berasosiasi dengan banyak instance dari entitas yang lainnya. Disebut juga dengan relasi many-to-many relationship. Nonspecific relationship harus diselesaikan. Kebanyakan dari nonspecific relationship diselesaikan dengan sebuah entitas asosiatif.

Key-base data model bertujuan untuk menghilangkan nonspecific relationship jika ada, menambah asosiatif entitas termasuk primary dan alternate key, dan kardinalitas yang tepat.

Fully attributed data model bertujuan untuk memasukkan seluruh atribut.

2.5. Sistem Pemrosesan Transaksi

Sistem pemrosesan transaksi adalah sebuah sistem yang mengatur akses kepada DBMS. Sistem pemrosesan transaksi umumnya terdiri dari pemantau pemprosesan transaksi, satu atau lebih DBMS, dan sekelompok aplikasi yang berisi transaksi (M. Lewis, 2002).

Transaksi memiliki komponen yang membedakannya dengan sistem yang biasa. Komponen untuk membuat sebuah transaksi dikenal dengan

(48)

istilah ACID yaitu (M. Lewis, 2002):

a. Atomicity, merujuk pada sistem harus memastikan bahwa transaksi dapat berjalan. Jika transaksi tidak berjalan, maka tidak memiliki akibat apapun.

b. Consistent, merujuk pada kondisi dimana perancang basis data dapat mengasumsikan ketika menjalankan transaksi, basis data memenuhi aturan integritas data yang memuaskan. Perancang basis data memiliki tanggung jawab untuk memastikan ketika eksekusi transaksi telah selesai, maka basis data tetap memenuhi aturan integritas.

c. Isolation, merujuk pada walaupun transaksi dijalankan bersama-sama, memiliki hasil yang sama dengan transaksi yang dijalankan secara serial.

d. Durable, merujuk pada sistem harus memastikan bahwa ketika transaksi berhasil maka tersimpan dalam basis data baik di komputer atau media dimana basis data disimpan.

2.6. Lembaga Keuangan Mikro (LKM)

Lembaga keuangan yang terlibat dalam penyaluran kredit mikro umumnya disebut Lembaga Keuangan Mikro (LKM). Menurut Asian Development Bank (ADB), lembaga keuangan mikro (microfinance) adalah lembaga yang menyediakan jasa penyimpanan (deposits), kredit (loans), pembayaran berbagai transaksi jasa (payment services) serta

(49)

money transfers yang ditujukan bagi masyarakat miskin dan pengusaha kecil (insurance to poor and low-income households and their microenterprises) (Wijono,2005).

LKM di Indonesia menurut Bank Indonesia dibagi menjadi dua kategori yaitu LKM yang berwujud bank serta non bank. LKM yang berwujud bank adalah BRI Unit Desa, BPR dan BKD (Badan Kredit Desa). Sedangkan yang bersifat non bank adalah koperasi simpan pinjam (KSP), unit simpan pinjam (USP), lembaga dana kredit pedesaan (LDKP), baitul mal wattanwil (BMT), lembaga swadaya masyarakat (LSM), arisan, pola pembiayaan Grameen, pola pembiayaan ASA, kelompok swadaya masyarakat (KSM), dan credit union (Wijono, 2005).

2.7. Bank Perkreditan Rakyat

Bank Perkreditan Rakyat atau BPR adalah salah satu jenis bank resmi yang melayani golongan pengusaha mikro, kecil dan menengah dengan lokasi yang pada umumnya dekat dengan tempat masyarakat yang membutuhkan. BPR sudah ada sejak jaman sebelum kemerdekaan yang dikenal dengan sebutan Lumbung Desa, Bank Desa, Bank Tani dan Bank Dagang Desa atau Bank Pasar (Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan dan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 10 tahun 1998).

(50)

Fungsi BPR tidak hanya sekedar menyalurkan kredit kepada para pengusaha mikro, kecil dan menengah, tetapi juga menerima simpanan dari masyarakat. Dalam penyaluran kredit kepada masyarakat menggunakan prinsip 3T, yaitu Tepat Waktu, Tepat, Jumlah, Tepat Sasaran, karena proses kreditnya yang relatif cepat, persyaratan lebih sederhana, dan sangat mengerti akan kebutuhan Nasabah.

Jenis layanan yang diberikan BPR adalah :

Menghimpun dana masyarakat dalam bentuk deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu.

Memberikan kredit dalam bentuk Kredit Modal Kerja, Kredit Investasi, maupun Kredit Konsumsi.

2.8. Metode Perhitungan Bunga Tabungan Berdasarkan Saldo Transaksi Terkecil

Metode saldo transaksi terkecil bunga dalam satu bulan dihitung berdasarkan saldo terkecil dalam bulan tersebut. Bunga dihitung dengan rumus sebagai berikut (DPNP dan Biro Hubungan Masyarakat Bank Indonesia, 2008):

(51)

Keterangan: ST = saldo terkecil

i= suku bunga tabungan pertahun, t = jumlah hari dalam 1 bulan, 365 = jumlah hari dalam 1 tahun.

2.9. Java

Java merupakan pemrograman yang dikembangkan oleh Sun Microsystem dan dirancang sedemikian rupa agar program yang dibuat menggunakan Java dapat berjalan pada semua platform. Java merupakan pemrograman berorientasi objek (OOP), dengan kata lain rancangan Java merupakan suatu teknik yang memusatkan rancangan pada data (objek) dan antarmuka(Didik D.P, 2004).

Dibandingkan dengan bahasa pemrograman yang lain, pemrograman Java memiliki banyak keunggulan, diantaranya (http://scqolbu.com/pemrograman/94.html):

a. Sederhana

Bahasa pemrograman Java menggunakan sintaks mirip dengan C++ namun sintaks pada Java telah banyak diperbaiki terutama menghilangkan penggunaan pointer yang rumit dan multiple inheritance. Java juga menggunakan automatic memory allocation

(52)

dan memory garbage collection.

b. Berorientasi objek (Object Oriented)

Java menggunakan pemrograman berorientasi objek yang membuat program dapat dibuat secara modular dan dapat dipergunakan kembali. Pemrograman berorientasi objek memodelkan dunia nyata kedalam objek dan melakukan interaksi anatara objek-objek tersebut.

c. Dapat didistribusikan dengan mudah

Java dibuat untuk membuat aplikasi terdistribusi secara mudah dengan adanya libraries networking yang terintegrasi pada java.

d. Interpreter

Program Java dijalankan menggunakan interpreter yaitu Java Virtual Machine (JVM). Hal ini menyebabkan kode java yang telah dikompilasi menjadi java bytecodes dapat dijalankan pada platform yang berbeda-beda.

e. Tangguh

Java mempunyai reliabilitas yang tinggi. Compiler pada java mempunyai kemampuan mendeteksi kesalahan secara lebih teliti dibandingkan bahasa pemrograman lain. Java mempunyai runtime

(53)

exception handling untuk membantu mengatasi kesalahan pada pemrograman.

f. Aman

Sebagai bahasa pemrograman untuk aplikasi internet dan terdistribusi, java memiliki beberapa mekanisme keamanan untuk menjaga aplikasi tidak digunakan untuk merusak sistem komputer yang menjalankan aplikasi tersebut.

g. Architecture Neutral

Program java merupakan platform independen . Program cukup mempunyai satu buah versi yang dapat dijalankan pada platform yang berbeda dengan Java Virtual Machine.

h. Portabel

Kode maupun program java dapat dengan mudah dibawa ke platform yang berbeda-beda tanpa harus dikompilasi ulang.

i. Multithreading

Java mempunyai kemampuan untuk membuat suatu program yang dapat melakukan beberapa pekerjaan secara sekaligus dan simultan.

(54)

j. Dinamis

Java didesain untuk dapat dijalankan pada lingkungan yang dinamis. Perubahan pada suatu kelas dengan menambahkan properti ataupun metode dapat dilakukan tanpa mengganggu program yang menggunakan kelas tersebut.

2.10. JDBC

JDBC merupakan API Java Database Connectivity dan merupakan bagian dari Java Enterprise APIs dari JavaSoft. Class JDBC terdapat di dalam paket java.sql, dan semua program Java menggunakan method serta objek dari paket tersebut untuk membaca serta menulis data source (Didik D.P., 2004).

Pada prinsipnya JDBC memiliki Driver Manager yang berfungsi untuk mengatur driver serta menampilkan daftar driver aktif pada program aplikasi. JDBC memungkinkan kita untuk membuat aplikasi dengan Java dalam mengakses database server, baik itu secara lokal (stand-alone) maupun secara remote. JDBC API memudahkan untuk mengirimkan perintah SQL ke sistem basis data relasional dan mendukung beragam perintah SQL.

Dengan JDBC dapat dibuat program dengan portabilitas tinggi dan cukup mudah karena secara umum pemrograman JDBC tidak memiliki perbedaan kode yang berarti untuk pemrograman pada basis data tertentu

(55)

dengan basis data lain. Perbedaan utama pada kode hanyalah kode yang mendefinisikan driver dari server basis data serta perintah SQL tertentu yang mungkin memiliki perbedaan sintak atau perintah SQL khusus yang hanya terdapat pada database tertentu. Pemrograman JDBC memiliki struktur seperti melakukan koneksi, membuat object statement, mengeksekusi perintah SQL, mendapatkan hasil query, serta menangani kesalaahan.

2.11. MySQL

MySQL (My Structure Query Language) merupakan sebuah aplikasi database open source. MySQL dikembangkan dengan tujuan untuk menyediakan basis data dengan koneksi yang aman dan cepat, memiliki keamanan yang tinggi, mudah digunakan dan dapat dipakai oleh semua orang. MySQL sendiri sebenarnya merupakan pengembangan dari mSQL dengan optimasi konektifitas, peningkatan unjuk kerja dan perbedaan antarmuka SQL.

Tingkat kecepatan dan keamanan yang tinggi membuat MySQL sangat cocok digunakan dan sangat populer sebagai aplikasi untuk mengakses basis data di internet.

Beberapa kemampuan MySQL antara lain :

1. MySQL bisa diakses dan dimanipulasi dari beberapa bahasa pemrograman, diantaranya adalah C, C++, Java, Perl, Python, Java dan lain-lain.

(56)

2. MySQL mendukung tipe data yang umum digunakan, seperti float, double, char, varchar, text, blob, date, integer dan lain-lain.

3. MySQL mendukung subset fungsi query dan pengelompokkan lanjut, termasuk diantaranya group by dan order by.

4. MySQL memungkinkan alokasi password tiap server. Password yang melalui MySQL telah terenkripsi.

5. MySQL bisa diperoleh secara gratis untuk penggunaan pribadi, termasuk aplikasi-aplikasi lain yang diperlukan dalam memakai MySQL.

2.11.1. Structure Query Languange

SQL merupakan bahasa standar yang digunakan untuk mengakses dan memanipulasi basis data. Perintah-perintah dasar SQL antara lain : 1. Perintah untuk membuat basis data.

CREATE DATABASE nama_basis data;

2. Perintah untuk membuat tabel.

CREATE TABLE nama_tabel (nama_field1 tipe_data1, nama_field2 tipe_data2, …)

3. Perintah untuk membaca data yang tersimpan di dalam tabel. SELECT * FROM nama_tabel;

SELECT nama_field1, nama_field2, … FROM nama_tabel;

(57)

INSERT INTO nama_tabel (nama_field1, nama_field2, …) values (data_field1, data_field2, …);

5. Perintah untuk mengubah data yang tersimpan di dalam tabel. UPDATE nama_tabel

SET nama_field1 = nilai_baru1, nama_field2 = nilai_baru2, … WHERE kriteria;

6. Perintah untuk menghapus data yang tersimpan di dalam tabel. DELETE FROM nama_tabel WHERE kriteria;

7. Perintah untuk mengurutkan data.

SELECT nama_field1, nama_field2, … FROM nama_tabel ORDER BY nama_field ASC || DESC;

2.11.2. Stored Procedure

Di dalam MySQL seri 5, memiliki kemampuan tambahan yang dinamakan stored procedure. Stored procedure adalah prosedur-prosedur operasi yang ditempatkan di dalam server basis data. Umumnya, stored procedure ditulis dalam SQL. Stored procedure ini sangat penting dalam sistem basis data client-server karena menempatkan prosedur di dalam server berarti prosedur itu dapat tersedia untuk semua client. Ketika prosedur tersebut diubah, semua client akan mendapatkan versi terbarunya secara otomatis (tanpa perlu diadakan update aplikasi client). Stored procedure selain bersifat terintegrasi dengan server juga sudah terkompilasi, sehingga pemrosesan kode yang terjadi di dalam stored

(58)

procedure akan berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan mengeksekusi beberapa statement SQL secara sekuensial.

Pendefinisian stored procedure pada DBMS Engine masih termasuk tahap pendefinisian DDL (Data Definition Language). Ciri utama query SQL termasuk ke dalam DDL adalah dengan penggunaan keyword CREATE, ALTER atau DROP. Kedudukan CREATE PROCEDURE, CREATE FUNCTION, maupun CREATE TRIGGER setara dengan proses pendefinisian DDL yang paling umum dipergunakan, CREATE TABLE, yang mana dalam konteks pembahasan pengembangan sistem pada umumnya, fase pendefinisian DDL ini termasuk dalam siklus desain sistem dalam System Development Lifecycle (SDLC).

Gambar di bawah ini adalah ilustrasi sederhana dari lalu-lintas transaksi query yang berada pada sisi server dengan transaksi query pada sisi client melalui antarmuka pemrograman.

(59)

Gambar 2.8. Transaksi lalu lintas query

Seperti terlihat pada gambar di atas, pemrosesan query pada sistem yang menerapkan stored procedure sangat menghemat lalu-lintas pengiriman query dari program aplikasi di sisi client kepada DBMS Engine. Jumlah query yang dikirimkan hanya satu, yaitu pengeksekusian procedure. Berbeda jauh dengan pemrosesan query yang dilakukan tanpa stored procedure, melainkan mengandalkan programming pada sisi client, dimana jumlah query yang dikirimkan sangatlah banyak bergantung pada kontrol perulangan (loop) yang dijalankan.

Selain stored procedure masih terdapat stored function dan trigger dalam MySQL seri 5. Stored function adalah sebuah blok PL/SQL yang memiliki nama yang mengembailkan nilai balik. Trigger adalah sebuah

(60)

blok PL/SQL atau procedur PL/SQL yang berhubungan dengan table, view, schema atau basis data yang akan dieksekusi secara implicit pada saat kejadian tertentu terjadi.

Berikut perintah untuk membuat stored procedure : 1. Membuat procedure. Perintah :

CREATE PROCEDURE nama_procedure ([parameter_proc[,…]]) [characteristic ..] routine_body

2. Membuat function. Perintah :

CREATE FUNCTION nama_function ([parameter_proc[,…]]) RETURN type [characteristic ..] routine_body

3. Membuat trigger. Perintah :

CREATE [DEFINER = { user | current_user } ] TRIGGER trigger_name trigger_time trigger_event ON table_name FOR EACH ROW trigger_statement

4. Pemanggilan procedure. Perintah : CALL nama_proc(parameter_proc); 5. Pemanggilan function. Perintah :

SELECT nama_function(parameter_function); 6. Melihat procedure dan function yang ada. Perintah :

SHOW PROCEDURE STATUS; SHOW FUNCTION STATUS;

7. Melihat isi procedure dan function. Perintah : SHOW CREATE PROCEDURE nama_procedure; SHOW CREATE FUNCTION nama_function; 8. Menghapus procedure dan function. Perintah :

(61)

DROP PROCEDURE nama_procedure; DROP FUNCTION nama_function;

(62)

40 BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1. Analisis Sistem

3.1.1. Deskripsi Sistem Saat Ini

Gambar dibawah menunjukan secara kontekstual proses dari sistem lama yang ada di Bank Perkreditan Rakyat Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Gambar 3.1. Diagram Konteks Sistem yang Lama

Proses transaksi perbankan di Bank Perkreditan Rakyat dimulai dari penerimaan nasabah baru yang dilakukan di subsistem customer service. Dalam

(63)

subsistem ini informasi pribadi dari seorang nasabah dapat diperoleh.

Setelah pencatatan di subsistem customer service selesai, maka proses pencatatan transaksi dilanjutkan di subsistem teller. Subsistem ini menangani pencatatan transaksi tabungan, deposito, dan kredit. Hasil dari subsistem teller akan digunakan oleh berbagai subsistem seperti customer service, tabungan, kredit, deposito dan akuntansi.

Subsistem tabungan merupakan sistem yang menggunakan data-data dari subsistem teller dan customer service dan kemudian mengolahnya terutama yang memiliki hubungan dengan produk tabungan, transaksi dan perhitungan bunga tabungan. Pengguna dari sistem ini terdiri dari beberapa kelompok yaitu manajer dan direksi. Untuk dapat menjalankan sistem ini, setiap pengguna harus login terlebih dahulu. Dalam proses login ini, penentuan tingkat akses dari sistem ditentukan, apakah pengguna merupakan seorang direksi atau manajer tabungan.

Manajer tabungan dapat melakukan aksi-aksi tertentu dalam subsistem tabungan seperti pengolahan data rekening, perhitungan bunga, pajak dan administrasinya, pemindahbukuan tabungan, pengelolan blokir tabungan, validasi dan penghapusan transaksi tabungan, dan mencetak berbagai laporan. Pada waktu-waktu tertentu, laporan transaksi tabungan nantinya diserahkan kepada pihak direksi Bank Perkreditan Rakyat oleh Manajer tabungan yang dilakukan secara berkala.

Direksi tabungan adalah pihak yang dapat membuat dan memasukkan data-data sebuah produk tabungan beserta kebijakan-kebijakan yang digunakan dari setiap produk tabungan.

(64)

3.1.2. Fase Definisi Ruang Lingkup (Scope Definition Phase) 3.1.2.1. Perumusan Masalah

Subsistem tabungan yang ada saat ini masih memiliki kendala-kendala sehingga menyebabkan kesulitan pegawai Bank Perkreditan Rakyat dalam menangani transaksi tabungan dilihat dari:

Performance : Kemampuan server basis data yang belum mendukung konsep stored procedure, trigger, cursor,transaction, dan memiliki integritas data yang rendah membuat proses transaksi dalam subsistem tabungan sering mengalami kegagalan.

Tampilan antarmuka dari sistem sering membuat pengguna kebingungan. Penggunaan komponen tree dalam menu utama sistem sering membuat pengguna frustasi ketika mencari sebuah menu.

Information : Informasi transaksi tabungan yang dihasilkan belum bisa diyakini sepenuhnya. Ini disebabkan karena belum digunakannya konsep transaksi dalam server basis data untuk menanggulagi jika terjadi kegagalan dalam proses transaksi tabungan.

Economics : Sistem lama juga belum mampu berjalan di berbagai platform sistem operasi. Hanya di sistem operasi Windows saja sistem yang lama dapat berjalan. Ini membuat pihak manajemen Bank Perkreditan Rakyat harus mengeluarkan biaya lebih untuk membeli sistem operasi Windows yang asli.

Gambar

Gambar 2.2.  Blok sistem informasi yang terintegrasi
Diagram  relasi  entitas  (Entity  relationship  diagram)  merupakan  sebuah  model  data  yang  menggunakan  beberapa  notasi  untuk  menggambarkan data ke dalam bentuk entitas dan relasinya
Tabel 2.2.  Tabel Notasi Relasi  INTERPRETASI  KARDINALITAS  CONTOH  MINIMUM  CONTOH  MAKSIMUM  NOTASI  GRAFIS  Tepat  satu  (satu
Gambar 2.8.  Transaksi lalu lintas query
+7

Referensi

Dokumen terkait

lalu demikian, pada sistem penulisan skripsi yang wajib digunakan di Universitas Pendidikan Indonesia terdiri dari unsur- unsur sebagai berikut: Judul, halaman pengesahan

Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil terpadu merupakan pendekatan yang memberikan arah bagi pemanfaatan Sumber Daya Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil secara

Penelitian yang sudah dilakukan bertujuan untuk membuat suatu sistem berbasis web yang dapat digunakan dalam pengolahan data pelayanan pendataan tumbuh kembang

Sistem Administrasi Badan Hukum yang selanjutnya disingkat SABH adalah pelayanan jasa hukum pengesahan badan Perseroan, Yayasan dan Perkumpulan dengan

Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa untuk meningkatkan konsentrasi, maka seseorang perlu mengembangkan sikap dan perilaku jujur terhadap penutur apabila ia mempunyai

Eksperimen ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari peningkatan clockspeed yang didapat setelah dilakuakan Overclock terhadapap kinerja sistem, Pada sistem komputer yang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Total Asset TurnOver secara parsial berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap Return On Asset (ROA), Debt to Equity Ratio

Pada dasarnya konsep kesulitan belajar memiliki ruang lingkup yang cukup luas dan dapat di alami oleh seluruh anak, baik anak yang berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Dan