• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

55

4.1 Pelaksanaan Tindakan

Pada pelaksanaan tindakan dijabarkan tentang deskripsi siklus I, dan siklus II.

4.1.1 Deskripsi Siklus I

Pada deskripsi siklus I ini akan diuraikan mengenai tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, hasil tindakan, dan refleksi.kegiatan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dalam 3 pertemuan.

Rencana tindakan pada siklus I terdiri dari 3 perencanaan pertemuan dengan rincian sebagai berikut:

4.1.1.1 Pertemuan Pertama

a) Rencana Tidakan

Setelah peneliti memperoleh data hasil observasi, peneliti melekukan diskusi dengan guru kelas untuk menentukan SK, KD, Indikator, dan alokasi waktu yang digunakan untuk merancang rencana pembelajaran. Pada pertemuan pertama ini didapatkan Standar Kompetensi (SK) yang digunakan untuk membelajaran Somatic Auditory Visualization Intelectually (SAVI) adalah 8. Memahami berbagai bentuk energi panas dan cara penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari, dengan indikator Kompetensi Dasarnya (KD) yakni 8.1 Mendiskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar. Indikator yang digunakan dalam pertemuan ini adalah membuat daftar sumber-sumber bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar dan mengidentifikasi bahwa bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar, sedangkan alokasi waktu yang digunakan yakni 2 x 35 menit. Setalah ditentukan SK, KD, indikator dan alokasi waktu, selanjutnya peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Peneliti juga menyiapkan alat peraga yang dapat menunjang proses pembelajaran yang berupa video pembelajaran, seruling, gitar, saron, pianika,

(2)

gendang, dan lembar diskusi. Peneliti juga menyiapkan, lembar observasi aktivitas guru, dan lembar observasi aktivitas siswa.

b) Pelaksanaan Tindakan

Pertemuan pertama siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 24 Mei 2014 pukul 07.00 – 08.10 dan terdiri dari 3 kegiatan pembelajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Peneliti meminta bantuan observer yaitu kepala sekolah untuk mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa dengan menerapkan pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intelectually (SAVI) pada mata pelajaran IPA pada kelas IV. Observer mengisi lembar observasi yang telah disediakan peneliti yang berupa lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa dengan cara memberikan tanda centang (√) pada kolom skor yang telah disediakan.

Langkah – langkah pembelajaran pada pertemuan pertama adalah sebagai berikut: 1. Kegiatan Awal

Sebelum memulai pembelajaran, guru menyiapkan alat dan bahan yang digunakan sebagai penunjang pembelajaran dan melakukan pengkondisian kelas. Setelah semua siswa siap untuk mengikuti pembelajaran guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam , berdoa bersama menurut agama dan kepercayaan masing-masing, dan melakukan absensi. Guru melakukan apersepsi dengan menyuruh siswa untuk memegang tenggorokannya masing-masing, kemuadian siswa diminta untuk melafalakan “aaaaa”. Guru menanyakan apakah tenggorakan siswa bergetar, kemudian guru menyimpan jawaban sementara (hipotesis) dari siswa. guru setelah menjadapatkan jawaban sementara, guru mengatkankan apersepsi tersebut dengan menyampaikan tujuan dalan menjelaskan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan pada saat pembelajaran.

2. Kegiatan Inti

Pada kegiatan, guru menyampaikan materi sumber bunyi dengan menggunakan bantuan video pembelajarandan alat peraga berupa seruling, gitar, saron, pianika, gendang, dan lembar observasi. Dalam penyampaian materi guru tidak hanya ceramah tetapi guru juga bertanya jawab dengan siswa. Setelah guru

(3)

merasa siswa sudah jelas dengan materi yang disampaikan, guru menjelaskan langkah kerja kelompok yang akan dilakukan oleh siswa. Guru membagi siswa dalam 5 kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 6-7 siswa, dan membagikan lembar kerja dan alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan praktikum. Setiap kelompok bekerjasam untuk melakukan praktikum dan menyelesaikan soal yang terdapat pada lembar kerja. Setelah tugas yang diberikan oleh guru selesai, maka setiap kelompok membacakan hasil diskusinya didepan kelas. Guru memberikan umpan balik atas presentasi yang telah dilakukan dengan memberikan pujian atas kerjasama yang sudah dilakukan oleh siswa dan guru dan siswa melakukan tanya jawab untuk meluruskan kesalah pahaman siswa.

3. Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir, guru merefleksi pembelajaran dengan cara memberikan contoh-contoh yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Guru bersama siswa membuat rangkuman tentang materi yang baru saja dipelajar dan menyampaikan pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

c) Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan dilakukan oleh observer, terhadap guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan pertama. Yang bertindak sebagai observer adalah kepala sokolah SD N Kebondowo 01 Kecamatan Banyubiru Kebupaten Semarang. Pada pertemuan pertama ini guru sudah melakukan kegiatan pembelajaran dengan baik, hal itu dibuktikan dengan jumlah skor yang diperoleh guru adalah 69. Walaupun masih terdapat kekurang dalam penggunaan media dan sumber belajar. Berikut hasil observasi aktivitas guru dalam dalam pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intelectually (SAVI) :

(4)

Tabel 4.1

Hasil Observasi Aktivitas Guru Sikus I Pertemuan 1

No. Aspek Yang Diamati Skor

1 2 3 4

Kegiatan Awal

1. Guru mempersiapkan ruang, alat dan media pembelajaran yang mendukung proses belajar mengajar

2. Guru memriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran

√ 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang

hendak dicapai kepada siswa

4. Guru melakukan kegiatan apersepsi √

Kegiatan inti

5. Guru menyampaikan materi pembelajaran secara lisan

(Aktivitas Auditory)

6. Guru menggunakan model pembelajaran yang sesuai √ 7. Guru menggunakan media dan sumber belajar yang

sesuai

√ 8. Guru menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam

pembelajaran

√ 9. Guru membimbing siswa dalam pelaksananaan

praktikum (Aktivitas Somantic)

√ 10. Guru membimbing siswa dalam pengamatan hasil

pengamatan praktikum (Aktivitas Visual)

√ 11. Guru memonitoring kegiatan diskusi yang

dikasanakan kelompok (Aktivitas Intellectual)

√ 12. Guru merespon positif partisipasi aktif siswa √ 13. Guru menunjukkan sikap terbuka terhadap respon

siswa

√ 14. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

berpendapat (Aktivitas Intellectual)

15. Guru merespon pendapat siswa √

16. Guru mengelola waktu pembelajaran dengan baik √ 17. Guru menumbuhkan kecerian dan antusiasme siswa

dalam belajar

√ Kegiatan Akhir

18. Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari materi yang telah disampaikan

19. Guru melakukan refleksi √

20. Guru memberikan soal evaluasi sesuai dengan materi √

Jumlah Skor 69

(5)

Pada pertemuan pertama siswa sudah melakukan kegiatan pembelajaran dengan cukup baik, meskipun masih terdapat beberapa kekurangan dalam mengikuti pembelajaran, kekurangan tersebut diantanya siswa tidak mencatat, siswa masih pasif dalam mengikuti pembelajaran, dan siswa belum melakukan praktikum dengan baik. Siswa masih mementingkan egonya sendiri dalam menyelesaiakan tugas yang diberikan guru dalam kelompok. Berikut hasil observasi aktivitas siswa pada saat pembelajaran:

Tabel 4.2

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I

No. Aspek Yang Dimati Skor

1 2 3 4

Kegiatan Awal

1. Siswa mempersiapkan buku pelajaran yang akan digunakan.

√ 2. Siswa mencatat tujuan pembelajaran yang

disampaikan oleh guru.

√ 3. Siswa memperhatikan penjelasan guru (Aktivitas

Auditory).

√ 4. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh

guru (Aktivitas Intellectually).

√ Kegiatan Inti

5. Siswa memperhatikan penjelasan langkah-langkah kegiatan praktikum yang disampaikan oleh guru (Aktivita Auditory).

6. Siswa mencatat hal-hal penting yang berkaitan dengan materi.

7. Siswa menanggapi penjelasan guru. √

8. Siswa tidak saling mengganggu temannya pada saat guru menjelaskan materi.

√ 9. Siswa bersedia menjadi anggota kelompok. √ 10. Siswa mau bekerjasama dengan kelompok dalam

melakukan praktikum (Aktivitas Somantic).

√ 11. Siswa mangamati kegiatan praktikum (Aktivitas

Visualization).

√ 12. Siswa bekerja sama menyelesaikan hasil

pengamatan terhadap kegiatan praktikum (Aktivitas Visualization).

13. Siswa mengajukan pendapat atau tanggapan terhadap teman yang sedang presentasi (Aktivita Intelektual).

(6)

15. Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan mengenai materi yang telah dibahas.

√ 16. Siswa membuat rangkuman di buku masing-masing

mengenai materi yang dibahas

√ 17. Siswa maju kedepan untuk mempresentasikan hasil

pengamatan

√ Kegiatan Akhir

18. Siswa bersama guru melakukan refleksi pembelajaran yang telah dipelajari.

19. Siswa menerima pendapat siswa lain. √

20 Siswa menyelesaikan lembar evaluasi yang diberikan oleh guru secara individu

. √

Jumlah Skor 52

Kategori Cukup

4.1.1.2 Pertemuan Kedua

a) Rencana Tindakan

Rencana tindakan pada siklus I pertemuan ke dua merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama, indikator yang digunakan pada pertemuan ini adalah menunjukkan bukti perambatan bunyi pada benda padat, cair, dan gas. Peneliti menyiapkan alat peraga untuk menunjang pembelajaran berupa, video pembelajaran, torong, dua batu, air,s elang plastik, kain, gelas bekas air mineral, senar layang-layang, batang korek api, paku, dan lembar diskusi.

b) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan ke dua dilaksanakan pada tanggal 28 Mei 2014selam 2 jam pelajaran dengan alokasi waktu 2x35 menit yang mulai dari pukul 07.00 sampai 08.00. pada pertemuan ke dua ini terdiri dari 3 kegiatan pembelajaran yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Materi yang dibahas pada pertemuan kedua adalah tentang perambatan bunyi. 1. Kegiatan Awal

Sebelum memulai pembelajaran, guru menyiapkan alat dan bahan yang digunakan sebagai penunjang pembelajaran dan melakukan pengkondisian kelas. Setelah semua siswa siap untuk mengikuti pembelajaran guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam , berdoa bersama menurut agama dan kepercayaan masing-masing, dan melakukan absensi. Guru melakukan apersepsi

(7)

dengan bertanya jawab tentang materi yang dipelajari pada pertemuan sebelumnya, kemudian guru mengajukan pertanyaan apakah suara guru yang kamu dengar termasuk sumber bunyi dan kenapa kalian dapat mendengar suara yang diucapkan guru. Dari pertanyaan yang diajukan oleh guru kemudian didapat jawaban sementara (hipotesis), dari hipotesis terssebut guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan langkah-langakan pembelajaran yang akan dilakukan pada proses pembelajaran.

2. Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, yang dilakukan guru adalah menyampaikan guru dengan video dan alat peraga yang mendukung pembelejaran, yakni ember, batu air, selang, kain, torong, gelas plastik, senar layang-layang, paku, batang korek api. Penyampaian materi pada pokok bahasan perambatan bunyi, guru menjelaskan tidak hanya dengan ceramah saja tetapi dengan tanya jawab dengan siswa. dengan tanya jawab tersebut guru dapat mengetahui tingkat pemahaman siswa pada materi yang disampaikan oleh guru, setelah siswa dirasa paham guru menjelakan langkah-langkah kerja yang harus dilakukan pada saat diskusi kempok. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok setiap kelompok terdiri dari 6-7 siswa, setiap kelompok mendapat alat dan bahan yang harus dikerjakan secara berkelompok. Guru dalam hal ini sebagai fasilitator dan memberikan arahan-harahan pada siswa pada saat praktikum. Hasil diskusi yang telah dilakukan, kemudian dipresentasikan kedepan kelas. Guru memberikan umpan balik atas presentasi yang telah dilakukan oleh siswa dengan cara memberikan pujian dan tepuk tangan atas keberanian dan kerjasama yang telah dilakukan. Setelah semua kelompok membacakan hasil diskusinya siswa bersama guru melakukan tanya jawab untuk meluruskan kesalah pahaman.

3. Kegiatan Akhir

Pada tahap akhir, guru merefleksikan hasil pembelajaran yang telah dilakukan dengan cara mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari siswa. Siswa bersama siswa membuat rangkuman pembelajaran dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

(8)

c) Hasil Pengamatan

Hasil pengematan dilakukan oleh observer, terhadap guru dan siswa selam kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan kedua berlangsung. Yang bertindak sebagai observer disini adalah kepala sekolah SD N Kebondowo 01 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. Pada pertemuan kedua guru sudah melakukan kegiatan pembelajaran dengan baik, hal itu dibuktikan dengan jumlah skor yang diperoleh sebanyak 72. Berikut hasil observasi aktivitas guru pada saat pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intelectually (SAVI) :

(9)

Tabel 4.3

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan II No

. Aspek Yang Diamati

Skor

1 2 3 4

Kegiatan Awal

1. Guru mempersiapkan ruang, alat dan media pembelajaran yang mendukung proses belajar mengajar

2. Guru memriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran

√ 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak

dicapai kepada siswa

4. Guru melakukan kegiatan apersepsi √

Kegiatan inti

5. Guru menyampaikan materi pembelajaran secara lisan (Aktivitas Auditory)

√ 6. Guru menggunakan model pembelajaran yang sesuai √ 7. Guru menggunakan media dan sumber belajar yang

sesuai

√ 8. Guru menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam

pembelajaran

√ 9. Guru membimbing siswa dalam pelaksananaan

praktikum (Aktivitas Somantic)

√ 10. Guru membimbing siswa dalam pengamatan hasil

pengamatan praktikum (Aktivitas Visual)

√ 11. Guru memonitoring kegiatan diskusi yang dikasanakan

kelompok (Aktivitas Intellectual)

√ 12. Guru merespon positif partisipasi aktif siswa √ 13. Guru menunjukkan sikap terbuka terhadap respon

siswa

√ 14. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

berpendapat (Aktivitas Intellectual)

15. Guru merespon pendapat siswa √

16. Guru mengelola waktu pembelajaran dengan baik √ 17. Guru menumbuhkan kecerian dan antusiasme siswa

dalam belajar

√ Kegiatan Akhir

18. Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari materi yang telah disampaikan

19. Guru melakukan refleksi √

20. Guru memberikan soal evaluasi sesuai dengan materi √

Jumlah Skor 72

Kategori Baik

(10)

Pada siklus I pertemuan kedua siswa sudah melakukan kegiatan pembelajaran dengan baik, hal itu dibuktikan dengan jumlah skor hasil observasi aktivitas siswa memperoleh sebanyak 64. Siswa sudah mencatat hal-hal yang penting, berdiskusi dengan teman sekelompok dan sudalah mulai katif dalam mengikuti pembelajaran. berikut hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intelectually (SAVI):

Tabel 4.4

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan II

No. Aspek Yang Dimati Skor

1 2 3 4

Kegiatan Awal

1. Siswa mempersiapkan buku pelajaran yang akan digunakan.

√ 2. Siswa mencatat tujuan pembelajaran yang

disampaikan oleh guru.

√ 3. Siswa memperhatikan penjelasan guru (Aktivitas

Auditory).

√ 4. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh

guru (Aktivitas Intellectually).

√ Kegiatan Inti

5. Siswa memperhatikan penjelasan langkah-langkah kegiatan praktikum yang disampaikan oleh guru (Aktivita Auditory).

6. Siswa mencatat hal-hal penting yang berkaitan dengan materi.

7. Siswa menanggapi penjelasan guru. √

8. Siswa tidak saling mengganggu temannya pada saat guru menjelaskan materi.

√ 9. Siswa bersedia menjadi anggota kelompok. √ 10. Siswa mau bekerjasama dengan kelompok dalam

melakukan praktikum (Aktivitas Somantic).

√ 11. Siswa mangamati kegiatan praktikum (Aktivitas

Visualization).

√ 12. Siswa bekerja sama menyelesaikan hasil

pengamatan terhadap kegiatan praktikum (Aktivitas Visualization).

13. Siswa mengajukan pendapat atau tanggapan terhadap teman yang sedang presentasi (Aktivita Intelektual).

14. Siswa aktif dalam kelompok. √

15. Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan mengenai materi yang telah dibahas.

(11)

16. Siswa membuat rangkuman di buku masing-masing mengenai materi yang dibahas

√ 17. Siswa maju kedepan untuk mempresentasikan hasil

pengamatan

√ Kegiatan Akhir

18. Siswa bersama guru melakukan refleksi pembelajaran yang telah dipelajari.

19. Siswa menerima pendapat siswa lain. √

20 Siswa menyelesaikan lembar evaluasi yang diberikan oleh guru secara individu

. √

Jumlah Skor 64

Kategori Baik

4.1.1.3 Pertemuan Ketiga

a) Rencana Tindakan

Rencana tinadakan pada pertemuan ke tiga merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama dan pertemuan ke dua. Pada pertemuan ke tiga digunakan sebagai tes evaluasi untuk mengukur tingkat penguasaan siswa tehadap materi pada siklus I yang telah dilaksanakan. Peneliti menyiapkan soal tes untuk materi sumber bunyi yang sudah diuji validitas. Peneliti mengambil soal-soal yang valid untuk digunakan sebagai soal tes IPA kelas IV. Alokasi waktu yang digunakan untuk tes siklus I dengan materi “energi bunyi” 2 x 35 menit.

b) Pelaksanaan Tindakan

Pertemuan ketiga ini dilaksanakan pada hari Sabtu,31 Mei 2014 pukul 07.00-08.00 diruang kelas IV SD N Kebondowo 01 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. Guru mengondisikan kelas dengan cara memperhatikan tempat duduk, kebersihan kelas dan cara duduk siswa, setelah itu guru bersama siswa berdoa bersama dengan kepercayaan masing-masing dan guru memberikan salam pada siswa. Guru mengulas materi yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya guru mengingatkan pada materi yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Guru menyiapkan lembar soal/ulangan dan angket untuk mengukur motivasi siswa, kemudian mempersiapkan siswa untuk menata bangku dan menyiapkan alat tulis yang diperlukan. Guru membagikan lembar soal/ulangan, siswa menerima lembar soal/ulangan untuk dikerjakan secara individu. Setelah siswa menyelesaikan lembar soal/ulngan, kemudian dikumpulkan kepada guru

(12)

dan akan mendapatkan angket motivasi dalam pembelajaran IPA yang akan dikerjakan secara individu.

c) Hasil Tindakan

Hasil tindakan pada siklus I diperoleh dari hasil pengisian angket motivasi belajar dan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD N Kebondowo 01 dengan penerapan pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intelectually (SAVI) oleh guru.

1. Hasil Angket Motivasi Belajar

Hasil angket motivasi belajar siswa, dari 34 orang siswa, 29 orang siswa memiliki kategori baik dengan skor ≥90, 5 orang siswa memiliki kategori sedang dengan rentang sekor 60-89, dan 0 orang siswa dengan kategori rendah dengan rentang skor 30-59. Berikut tabel hasil motivasi velajar siswa pada siklus I:

Tabel 4.5

Hasil Motivasi Belajar Siswa Siklus I Kelas IV

Skor Kategori Banyak Siswa Presentase

≥90 Tinggi 29 85%

60-89 Sedang 5 15%

30-59 Rendah 0 0%

Jumlah 34 100%

Dari hasil angket motivasi belajar siswa pada siklus I, maka dapat dibuat grafik perbandingan jumlah siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi, sedang, dan rendahterhadap mata pelajaran IPA adalah sebagai berikut:

Gambar 4.1

Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus I

0 5 10 15 20 25 30 35

Tinggi Sedang Rendah

J um la h Sis w a Kategori Motivasi

(13)

Berdasarkan digram batang diatas mengenai motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan menerapkan pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intelectually (SAVI) pada siklus I dapat diketahui bahwa paling banyak siswa yang terdapat dapat kategori tinggi. Agar lebih jelas mengenai presentase motivasi belajar siswa pada masing-masing kategori, maka disajikan diagram lingkaran dibawah ini:

Gambar4.2

Persentase Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus I

Berdasarkan diagram lingkaran diatas mengenai motivasi belajar siswa pada siklus I terlihat bahwa ada 85% siswa yang berada pada kategori tinggi, 15% siswa pada kategori sedang, dan 0% siswa pada kategori rendah. Maka dapat disimpulkan bahawa penerapan pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intelectually (SAVI) untuk meningkatkan motivasi belajar siswa sudah mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan, yakni dapat dikatakan berhasil dalam meningkatkan motivasi siswa apabila minimal 80% siswa berapa pada kategori motivasi belajar tinggi.

2. Hasil Belajar

Setelah pelaksanaan tindakat dan observasi pada siklus I dengan menerapkan pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intelectually (SAVI) selesai, maka dilakukan evaluasi untuk mengetahui ketercapaian hasil belajar siswa. Dari hasil

Tinggi 85% Sedang 15% Rendah 0%

(14)

belajar IPA masing-masing siswa, apakah sudah mencapai KKM ataukah belum mencapai KKM.

Pada siklus I hasil tes siswa kelas IV, dari 34 siswa 26 orang siswa yang tuntas dan 8 orang siswa belum tuntasdengan KKM 68. Berikut tabel dan grafik ketuntasan siswa pada tes pada siklus I: Hasil belajar IPA siklus I disajikan dalam tebel distribusi frekuensi berikut ini:

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siklus I Kelas IV

Rentang Skor Frekuensi Prosentasi(%)

36-51 1 2,94 52-68 12 35,3 69-84 20 58,82 85-100 1 2,94 Rata-rata 70 Nilai tertinggi 90,9 Nilai terendah 36,4

Berdasarkan tabel 4.6 maka dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai 36-51 sebanyak 1 siswa dengan presentase 2,94%. Siswa yang mendapat nilai 52-68 sebanyak 12 siswa dengan presentase 35,3%. Siswa yang mendapatakan nilai 69-84 sebanyak 20 siswa dengan presentase 58,82%,dan siswa yang mendapatkan nilai 85-100sebanyak 1 siswa dengan prentase 2,94%. Rata-rata yang diproleh dari data hasil belajar siswa pada siklus I adalah 70, dengan nilai tertinggi 90,9 dan nilai terendah 36,4.

Untuk lebih jelas data mengenai hasil belajar IPA siswa siklus I pada tabel 4.6, maka dibuat diagram batang seperti pada gambar 4.3 dibawah ini:

(15)

Gambar 4.3

Hasil Belajar IPA Siswa Pada Siklus I

Dari data hasil belajar IPA siswa siklus I, maka kemudian peneliti melakukan analisis mengenai ketuntasan hasil belajar IPA siswa pada siklus I yang tertera pada tabel 4.7 berikut ini:

Tabel 4.7

Ketuntasan Siswa Pada Hasil Belajar IPA Siklus I Kelas IV

Keterangan Keterangan Banyak siswa Prosentase(%)

Siswa Tuntas ≥68 26 76

Siswa Belum Tuntas <68 8 24

Jumlah 34 100

Rata-rata 70

Nilai terendah 90,9

Nilai tertinggi 36,4

Dari hasil ketuntasan siswa pada hasil belajar IPA siklus I, dapat dilihat sebagian besar siswa kelas IV SD Negeri Kebondowo 01 sudah mencapai KKM, yakni 26 dari 34 siswa sudah mencapai KKM atau dengan persentase 76%. Sedangkan 8 siswa belum mencapai KKM ataudengan presentase 24%. Berdasarkan ketuntasan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Kebondowo 01 siklus I pada tabel 4.7 dapat digambarkan dalam diagram lingkaran sebagai berikut: 0 5 10 15 20 25 36-51 52-68 69-84 85-100 Ju m lah S iswa Nilai

(16)

Gambar 4.4

Perentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Pada Siklus I

Berdasarkan gambar 4.4 tentang persentase ketuntasan hasil belajar IPA siklus I dengan menerapkan pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intelectually (SAVI) mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil belajar IPA yang diproleh pada pretes. Pada siklus I ada 26 siswa yang mencapai KKM atau 76% siswa sudah mencapai KKM. Akan tetapi pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intelectually (SAVI) belum dapat dikatakan berhasil karena siswa mencapai KKM belum 80%, pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila minal 80% siswa mencapai KKM dengan KKM 68. Maka untuk meningkatkan hasil belajar IPA dengan penerapan Pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intelectually (SAVI) peneliti melanjutkan siklus II.

4.1.1.4 Refleksi Siklus I

Setelah pelaksanaan tindakatam dam observasi pada siklus I baik pertemuan pertama,kedua maupun ketiga, peneliti melakukan refleksi terhadap keseluruhan proses pembelajaran yang telah dilakukan. Refleksi dilakukan uktuk mengevaluasi kelebihan dan kelemahan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan. Hasil refleksi ini digunakan untuk menentukan apakah tindakan yang telah dilakukan sudah berhasil atau belum berdasarkan indikator kinerja yang telah ditetapkan oleh peneliti. Selain itu, sebagai dasar untuk menyusun rencana kegiatan pada siklus II.

24%

76%

Tuntas Tidak Tuntas

(17)

Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intelectually (SAVI) pada siklus I masih banyak kendala. Kendala tersebut diantaranya antara lain:

1. Guru masih bingung dengan media pembelajaran yang digunakan pada saat pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intelectually (SAVI).

2. Guru kurang maksimal dalam mengawasi dan membimbing siswa dalam melakukan praktikum.

3. Siswa kurang masksimal dalam memperhatikan penjelasan guru 4. Siswa kurang aktif dalam mersepon pertanyaan guru.

Untuk mengatasi kendala pada siklus I, maka dilakukan perbaikan sehingga pelaksanaan pembelajaran pada siklus II berjalan dengan baik. Perbaikan tersebut antara lain:

1. Guru harus telebih dahulu mempelajari/memahami media pembelajarn yang akan digunakan, sehingga pada saat pembelajaran guru dapat memanfaatkan media pembelajaran dengan maksimal.

2. Guru lebih memperhatikan siswa pada saat melakukan praktikum dan dalam menjelaskan dengan menggunakan kata-kata yang mudah dingerti, sehingga siswa tidak merasa bingung pada saat melakukan praktikum.

3. Guru menjelakan tujuan dan manfaat materi yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari sebelum pelajaran dimulai, sehingga siswa merasa penting materi yang akan dipelajari dengan begitu siswa akan lebih memperhatikan guru yang menjelaskan.

4. Guru selain memberikan pertanyaan klasikal, saiknya juga memberikan pertanyaan untuk dijawab oleh masing-masing siswa. Guru dapat menunjuk siswa satu persatu dengan bergiliran untuk menjawab pertanyaan.

4.1.2 Disktipsi Siklus II

Pada diskripsi siklus II akan diuraikan mengenai tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan obsevasi,hasil tindakan, dan refleksi. Kegiatan pembelajaran pada siklus II dilaksanakan selama 3 pertemuan.

(18)

4.1.2.1 Pertemuan Pertama dan Kedua

Pada pertemuan ini dijadikan satu dalam satu sintak a. Rencana Tindakan

Peneliti dan guru terlebih dahulu membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menentukan SK, KD dan alokasi waktu yang akan digunakan. Alokasi waktu yang akan digunakan pada setiap pertemuan adalah 2 x 35 menit. Kemudian menyiapkan alat peraga yang digunakan dalam pembelajaran, pada pertemuan I materi yang akan dibahas adalah tentang sumber energi alternatif. Dengan Standar Kompetensi (SK) 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari, dan Kompetensi Dasar (KD) 8.2 Menjelaskan berbagai energi alternatif dan cara penggunaannya. Dalam pembahasan ini waktu yang digunakan adalah dua pertemuanatau 4 x 35 menit karena guru dan peneliti merasa meteri yang dibahas sangat kompleks dan banyak, sehingga tidak cukup apabila hanya satu pertemuan atau 2 x 35 menit. Peneliti dan guru menyiapkan media dan alat peraga yaitu berupa: kertas berbentuk segitiga, gelas plastik bekas,sumpit atau lidi, lem, kertas, paku payung, guting, kertas, tisu, kain, VIDEO PEMBELAJARAN dan lembar diskusi kelompok.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pertemuan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 4 Juni 2014 pukul 07.00-08.10 WIB dan Sabtu 7 Juni 2014 pukul 07.00-0810 WIB di ruang kelas dan luar kelas IV SD Negeri 01 Kebondowo Kecamatan Banyubiru. Pada pertemuan ini terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Langkah-langkah pembelajaran pada pertemuan pertama dan ke dua adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan Awal

Kegiatan Awal ini dilakukan pada pertemuan pertama. Pada kegiatan awal, sebelum memulai pelajaran guru menyiapkan alat dan media yang digunakan untuk pembelajaran. Guru mengkondisikan kelas agar siswa siap mengikuti pembelajaran. Kemudian mengajak siswa berdoa bersama-sama dan mengabsen siswa. Guru melakukan apersepsi dengan memperlihatkan

(19)

sebuah kincir yang terbuat dari kertas. Guru bersama siswa melakukan tanya jawab yang berkaian dengan kincir angin yang telah dibawa oleh guru. Guru menjelaskan tujuan, manfaat, dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan.

2) Kegiatan Inti

Pada pertemuan inti ini , pertama-tama guru menjelakan materi tentang sumberenergi alternatif dengan cara ceramah bervariasi. Dalam menjelakan materi tersebut dilakukan pada pertemuan pertama, karena materi yang disampaikan sangat banyak maka dalam kegiatan inti berikutnya dilakukan pada pertemuan ke dua. Pertemuan ke dua dimulai dengan siswa mendengarkan penjelasan guru tentang langkah-langkah yang akan dilakukan dalam kerja kelompok. Guru membagi siswa dalam 5 kelompok setiap kelompok terdiri dari 6-7 siswa. Siswa bersama kelompok bekerja sama dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dengan bimbingan guru. Setelah semua kelompok mengerjakan semua tugas yang diberikan oleh guru, maka setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi yang telah dilakukan siswa bersama kelompoknya didepan kelas. Guru memberikan umpan balik berupa pujian atas kerjasama yang telah diberikan. Siswa bersama kelompok melakukan tanya jawab untuk meluskan kesalah pahaman dalam mempelajari materi sumber enrgi alternatif.

3) Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir, guru bersama siswa merefleksi pembelajaran yang telah dilakukan dengan mengaitkan materi yang telah dipelajari kedalam kehidupan sehari-hari. Siswa bersama guru membuat kesimpulan atas materi yang telah dipelajari. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Guru memberikan salam pada siswa.

c. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan dilakukan oleh observer, yang bertidan sebagai observer disini adalah kepala sekolah SD Negeri Kebondowo 01 Kecamatan Banyubiru, terhadap guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran pada siklus II pertemuan pertama dan ke dua. Pada pertemuan pertama dan ke dua

(20)

sudah melakukan pembelajaran engan baik sekali. Berikut hasil observasi terhadap kegiatan guru pada kegiatan pembelajaran:

Tabel 4.8

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan I dan II

No. Aspek Yang Diamati Skor

1 2 3 4

Kegiatan Awal

1. Guru mempersiapkan ruang, alat dan media pembelajaran yang mendukung proses belajar mengajar

√ 2. Guru memriksa kesiapan siswa dalam mengikuti

pembelajaran

√ 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak

dicapai kepada siswa

4. Guru melakukan kegiatan apersepsi √

Kegiatan inti

5. Guru menyampaikan materi pembelajaran secara lisan (Aktivitas Auditory)

√ 6. Guru menggunakan model pembelajaran yang sesuai √ 7. Guru menggunakan media dan sumber belajar yang

sesuai

√ 8. Guru menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam

pembelajaran

√ 9. Guru membimbing siswa dalam pelaksananaan

praktikum (Aktivitas Somantic)

√ 10. Guru membimbing siswa dalam pengamatan hasil

pengamatan praktikum (Aktivitas Visual)

√ 11. Guru memonitoring kegiatan diskusi yang dikasanakan

kelompok (Aktivitas Intellectual)

√ 12. Guru merespon positif partisipasi aktif siswa √ 13. Guru menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa √ 14. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

berpendapat (Aktivitas Intellectual)

15. Guru merespon pendapat siswa √

16. Guru mengelola waktu pembelajaran dengan baik √ 17. Guru menumbuhkan kecerian dan antusiasme siswa

dalam belajar

√ Kegiatan Akhir

18. Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari materi yang telah disampaikan

19. Guru melakukan refleksi √

20. Guru memberikan soal evaluasi sesuai dengan materi √

Jumlah Skor 78

(21)

Pada siklus II pertemuan pertama dan ke dua siswa sudah melakukan kegiatan pembelajaran dengan baik sekali, mereka sudah melakukan kerjasama dan melakukan praktikum dengan baik dan benar. Berikut hasil observasi terhadap aktivitas siswa pada saat kegiatan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intelectually (SAVI):

Tabel 4.9

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan I dan II

No. Aspek Yang Dimati Skor

1 2 3 4

Kegiatan Awal 1. Siswa mempersiapkan buku pelajaran

yang akan digunakan.

√ 2. Siswa mencatat tujuan pembelajaran yang

disampaikan oleh guru.

√ 3. Siswa memperhatikan penjelasan guru

(Aktivitas Auditory).

√ 4. Siswa menjawab pertanyaan yang

diajukan oleh guru (Aktivitas Intellectually).

Kegiatan Inti 5. Siswa memperhatikan penjelasan

langkah-langkah kegiatan praktikum yang disampaikan oleh guru (Aktivita

Auditory).

6. Siswa mencatat hal-hal penting yang berkaitan dengan materi.

7. Siswa menanggapi penjelasan guru. √

8. Siswa tidak saling mengganggu temannya pada saat guru menjelaskan materi.

√ 9. Siswa bersedia menjadi anggota

kelompok.

√ 10. Siswa mau bekerjasama dengan

kelompok dalam melakukan praktikum (Aktivitas Somantic).

11. Siswa mangamati kegiatan praktikum (Aktivitas Visualization).

√ 12. Siswa bekerja sama menyelesaikan hasil

pengamatan terhadap kegiatan praktikum (Aktivitas Visualization).

13. Siswa mengajukan pendapat atau tanggapan terhadap teman yang sedang presentasi (Aktivita Intelektual).

(22)

15. Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan mengenai materi yang telah dibahas.

16. Siswa membuat rangkuman di buku masing-masing mengenai materi yang dibahas

17. Siswa maju kedepan untuk

mempresentasikan hasil pengamatan

√ Kegiatan Akhir

18. Siswa bersama guru melakukan refleksi pembelajaran yang telah dipelajari.

19. Siswa menerima pendapat siswa lain. √

20 Siswa menyelesaikan lembar evaluasi yang diberikan oleh guru secara individu

. √

Jumlah Skor 75

Kategori Baik

4.1.2.2 Pertemuan Ketiga

a) Rencana Tindakan

Peneliti menyiapkan soal tes untuk materi energi alternatif dan lembar angket motivasi belajar siswa yang sudah di uji validitas. Peneliti mengambil soal-soal yang valid untuk digunakan sebagai soal tes IPA kelas IV. Alokasi waktu yang digunakan untuk tes siklus II dengan materi energi alternatif 2 x 35 menit.

b) Pelaksanaan Tindakan

Pertemuan ke tiga dilaksanakan pada hari Rabu, 11 Juni 2014 pukul 07.00-08.10 diruang kelas IV SD Negeri Kebondowo 01 Kecamatan Banyubiru. Kegiatan evaluasi yang diberikan berupa tes tertulis dengan bentuk soal pilihan ganda dengan jumlah soal 24. Kegiatan yang dilakukan pada pertemuan ke tiga yakni diawali dengan memeriksa kesiapan siswa,kemudian berdoa bersama-sama menurut keyakinan masing-masing dan memberikan salam kepada siswa. sebelum membagikan soal evalusi guru mengulas sedikit materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya dan menata tempat duduk siswa agar siswa tidak terlalu dekat duduknya. Guru menjelaskan tata cara mengerjakan soal evaluasi dan peraturan selama siswa mengerjakan soal. Guru membagikan soal evalusi,siswa mengerjakan soal yang telah diberikan oleh guru. Setelah selesai siswa mengumpulkan soal ulangan yang sudah mereka kerjakan pada guru. Kemudian

(23)

guru membagikan lembar angket guru.guru meminta siswa menjawab sesuai dengan apa yang mereka alami dan lakukan saat kegiatan pembelajaran serta saat diskusi. Siswa mengisi angkat motivasi belajar yang telah diberikan oleh guru. Setelah selesai siswa mengumpulkan angket tersebut pada guru.

c) Hasil Tindakan

Hasil tindakan pada siklus I diperoleh dari hasil pengisian angket motivasi belajar dan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD N Kebondowo 01 dengan penerapan pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intelectually (SAVI) oleh guru.

1. Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa

Hasil angket motivasi belajar siswa, semua siswa dalam kategori baik yaitu dengan ≥90 atau dapat dikatakan 34 siswa memiliki kategori baik dengan sekor ≥90. Sehingga siswa yang memiliki kategori sedang dengan skor 60-89 dan kategori rendah dengan skor 30-59 sebanyak 0 siswa. Berikut tabel dan grafik motivasi belajar siswa:

Tabel 4.10

Hasil Angket Motivasi Siswa Siklus II

Skor Kategori Banyak Siswa Prosentase (%)

≥90 Tinggi 34 100

60-89 Sedang 0 0

30-59 Rendah 0 0

Jumlah 34 100

Dari hasil angket motivasi belajar siswa pada siklus II, maka dapat dibuat grafik perbandingan jumlah siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi, sedang dan rendahsebagai berikut:

(24)

Gambar 4.5

Hasil Angket Motivasi Belajar IPA Siswa Pada Siklus II

Berdasarkan diagram batang diatas mengenai hasil rekap skor motivasi belajar siswa dengan menerapakan pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intelectually (SAVI) siklus II dapat diketahui semua siswa pada kategori motivasi tinggi. Untuk lebih jelasnya mengenai persentase motivasi belajar siswa masing-masing kategori, maka disajikan diagram lingkaran dibawah ini:

Gambar 4.6

Persentase Motivasi Belajar Siswa Siklus II

Berdasarkan diagram mengenai persentase motivasi belajar siswa siklus II terlihat bahwa tidak ada siswa berapa pada kategori sedang dan rendah,100% siswa berada pada kategori tinggi. Maka dapat disimpulkan bahwa motivasi

0 5 10 15 20 25 30 35 40

Tinggi Sedang Rendah

J um la h Sis w a Kategori Motivasi Series1 100% 0% 0% Tinggi Sedang Rendah

(25)

belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intelectually (SAVI) sudah mencapai indikator kenerja yakni minimal 80% siswa berada pada ketegori motivasi tinggi.

2. Hasil Belajar IPA

Setelah melaksanakan tindakan dengan penerapkan pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intelectually (SAVI), guru memberikan tes tertulis kepada siswa dengan bentuk soal pilihan ganda sejumlah 24 soal. Tes yang diberikan kepada siswa pada akhir siklus II yaitu pada pertemuan ke tiga.

Berikut disajikan tabel distribusi frekuensi mengenai hasil belajar IPA siswa kelas IV siklus II:

Tabel 4.11

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Pada Siklus II

Rentang Skor Frekuensi Prosentasi(%)

36-51 0 0 52-68 1 3 69-84 22 63 85-100 12 34 Rata-rata 82,5 Nilai tertinggi 100 Nilai terendah 70,8

Berdasarkan tabel 4.11 maka dapat diketahui bahwa tidak ada siswa yang mendapatkan nilai 36-51, dan 1 siswa yang mendapat nilai 52-68 dengan pesentase 3%. Siswa yang mendapat nilai 69-84 sebanyak 22 siswa dengan persentase 63% dan siswa yang mendapat nilai 85-100 sebanyak 12 siswa dengan persentase 34%. Nilai rata-rata yang diperoleh dari hasil belajar siklus II adalah 82,5 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 70,8.

Untuk lebih memperjelas data mengenai hasil belajar IPA siklus II pada tabel 4.11 diatas, maka dapat dibuat diagram batang seperti pada gambar 4.7 berikut ini:

(26)

Gambar 4.7

Hasil Belajar IPA Siswa Siklus II

Dari data mengenai hasil belajar IPA siswa siklus II kemudian peneliti melakukan analisis mengenai ketuntasan hasil belajar IPA siswa pada siklus II yang tertera pada tabel berikut ini:

Tabel 4.12

Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Siklus II

Keterangan Keterangan Banyak siswa Prosentase(%)

Siswa Tuntas ≥68 33 97

Siswa Belum Tuntas <68 1 3

Jumlah 34 100

Rata-rata 82,5

Nilai terendah 100

Nilai tertinggi 70,8

Berdasarkan tabel 4.18 menunjukkan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA siklus II yang telah mencapai KKM sebanyak 33 siswa dengan persentase 97% dan 1 siswa yang nilainya berada di bawah KKM dengan pesentase 3%. Ketuntasan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Kebondowo 01 siklus II dapat digambarkan dengan diagram lingkaran seperti yang tertera pada gambar 4.8 sebagi berikut:

0 5 10 15 20 25 36-51 52-68 69-84 85-100 J um la h Sis w a Nilai Series1

(27)

Gambar 4.8

Persentase Ketuntasan Belajar IPA Siswa Pada Siklus II

Dari gambar 4.8 mengenai persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA siklus II dengan penerapan pembalajaran Somatic Auditory Visualization Intelectually (SAVI) terlihat bahwa hasil belajar siswa 97% mencapai KKM. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan menerapkan pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intelectually (SAVI) pada siklus II mengalami peningkatan dari hasil belajar yang diperoleh pada siklus I. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Negeri Kebondowo 01 sudah mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan peneliti yakni minimal 80% siswa mencapai KKM.

4.1.2.3 Reflesi Siklus II

Setelah dilakukan kegiatan pembelajaran selama tiga pertemuan maka peneliti merefleksi semua kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Guru telah melaksanakan pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intelectually (SAVI) dengan baik. Proses pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intelectually (SAVI) dapat meningkatakan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA. Peningkatan motivasi belajaran siswa terlihat pada saat proses pembelajaran dan angket yang telah diisi oleh siswa. Hasil pengisisian angket pada siklus II dapat dilihat bahwa 100% siswa

97% 3%

(28)

berapa pada kateogori motivasi tinggi. Perentase motivasi belajar siswa yang diperoleh pada siklus II sudah menunjukkan tercapainya indikator kinerja yang sudah ditetapkan oleh peneliti taiyu minimal 80% siswa berada pada kategori motivasi tinggi.

Dari hasil evaluasi ketuntasan belajar IPA yang diperoleh siswa pada siklus II sebanyak 33 siswa tuntas dengan KKM 68 atau dapat dikatakan semua siswa tuntas dengan persentase 97% dengan rata-rata 82,5. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA sudah mencapai indikator yang telah ditetapkan penulis yaiyu minimal 80% siswa mencapai KKM.

Secara keseluruhan, pelaksanaan pembelajaran pada siklus II dengan menerapkan pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intelectually (SAVI) sudah berjalan dengan baik. Dari pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intelectually (SAVI) diperoleh hasil pengamatan sebagaiberikut:

1. Langkah-langkah pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intelectually (SAVI) sudah dikasanakan dengan runtut dan baik oleh guru.

2. Guru sudah menggunakan media dan alat peraga dengan benar.

3. Guru mengawasi kegiatan siswa pada saat diskusi kelompok dan praktikum sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.

4. Siswa sudah terbiasa dengan bekerjasama dengan satu kelompok untuk menyelesaikan tugas kelompok yang diberikan oleh guru.

5. Motivasi belajar siswa meningkat. Hal ini telihat pada saat kegiatan pembelajaran siswa aktif mengikuti pembelajaran dengan apabila guru memberikan pertanyaan siswa berebut untuk menjawab, apabila siswa tidak jelas dengan materi yang dipelajari siswa bertanya pada guru, dan siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dengan antuias yang tinggi. 6. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA mengingkat.

4.2 Hasil Analisis Data

Berikut ini akan dipaparkan mengenai hasil analisis data prasiklus, siklus I dan siklus II mengenai motivasi belajar dan hasil belajar siswa.

(29)

4.2.1 Motivasi Belajar Siswa

Sebelum dilaksankan tindakan, peneliti memberikan memberkikan anget untuk siswa yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran mata pelajaran IPA. Setelah dianalisis angket yang diisi oleh siswa tersebut didapatkan terdapat 50% siswa dalam kategori motivasi tinggi, sedangkan yang lain dalam kategori motivasi sedang dan rendah. Namun setelah diterapkan pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intelectually (SAVI) pada pembelajaran mata pelajaran IPA, motivasi belajar siswa mengalami peningkatan pada setiap siklus. Perbandingan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV SD Negeri Kebondowo 01 prasiklus, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada tebel berikut:

Tabel 4.13

Perbandingan Motivasi Belajar Siswa Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

Jumlah

Skor Kategori

Prasiklus Siklus I Siklus II

Jml. Siswa Persentase (%) Jml. Siswa Persentase (%) Jml. Siswa Persentase (%) 30-59 Rendah 1 3 0 0 0 0 60-89 Sedang 16 47 5 15 0 0 ≥90 Tinggi 17 50 29 85 34 100 Jumlah 34 100 34 100 34 100

Berdasarkan tabel 4.13, yang berisi perbandingan motivasi belajar siswa prasiklus, siklus I, dam siklus II mengalami peningkatan. Siswa yang memperoleh jumlah skor 30-59 dengan kategori motivasi rendah pada prasiklus sebanyak 1 siswadengan peresentase 3%, kemudiaan pada siklus I dan siklus II siswa tidak terdapat siswa yang memperoleh skor 30-59 dengan kategori motivasi rendah atau dapat dikatakan 0%. Pada kategori motivasi sedang dengan skor 60-89 pada prasiklus terdapat 16 siswa dengan persentase 47%, kemudian pada siklus I menurun menjadi 5 siswa dengan persentase 15%, dan pada siklus II menurun menjadi tidak ada siswa yang berada pada kategori sedang atau dapat dikatakan 0%. Pada kategori tinggi dengan jumlah skor minimal 90 pada prasiklus terdapat 17 siswa dengan persentase 50%, pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 29 siswa dengan persentase 85%, dan mengalami peningkatan lagi pada siklus II

(30)

34 siswa atau seluruh siswa berada pada kategori motivasi tinggi dengan persentase 100%.

Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah siswa yang menempati masing-masing kategori motivasi rendah, sedang, dan tinggi, maka dibuat diagram batang seperti pada gambar 4.9.

Gambar 4.9

Perbandingan Persentase Motivasi Belajar Siswa Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

4.2.2 Hasil Belajar IPA

Pada kondisi prasiklus, hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV SD Negeri Kebondowo 01,berdasarkan tes yang diberikan sebelum diberikan tindakan 50% siswa yang memperoleh nilai dibawah Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM=68). Terdapat 17 siswa yang yang dapat dikatakan tuntas dengan persentase 50% dan siswa yang tidak tuntas17 siswa dengan persentase 50%. Rata-rata hasil belajar pada saat prasiklus adalah 63,4 dengan nilai tertinggi 80 dan terendah 25.setelah diterapkan pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intelectually (SAVI) pada mata pelajaran IPA, hasil belajar IPA siswa mengalami peningkatan , pada siklus I terdapat 26 siswa yang tuntas dengan persentase 76% dengan rata-rata 70 dengan nilai tertinggi 90,9 dan terendah 36,4. Pada siklus II hasil belajar IPA siswa mangalami peningkatan. Jumlah siswa yang mencapai

0 5 10 15 20 25 30 35 40

Prasiklus Siklus I Siklus II

Rendah Sedang Tinggi

(31)

KKM 33 siswa dengan persentase 97% dan 1 siswa yang tidak mencapai KKMdengan persentase 3%. Rata-rata hasil belajar IPA siswa pada siklus II adalah 82, 5 dengan nilai tertinggi 100 dan terendah 70.8. perbandingan ketuntasan hasil belajar IPA pada prasiklus, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada tabel 4.14, berikut ini:

Tabel 4.14

Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

Kategori Nilai

Prasiklus Siklus I Siklus II

Jml. Siswa Persentase (%) Jml. Siswa Persentase (%) Jml. Siswa Persentase (%) Tidak tuntas <68 17 50 8 24 1 3 Tuntas ≥68 17 50 26 76 33 97 Jumlah 34 100 34 100 34 100 Rata-rata 64,4 70 82,5 Nilai tertinggi 80 90,9 100 Nilai terendah 25 36,4 70,8

Berdasarkan tabel 4.14 mengenai perbandingan ketuntasan hasil belajar IPA prasiklus, siklus I, dan siklus II, jumlah siswa yang mencapai KKM mengalami peningkatan. Sebelum dikenai tindakan hanya ada 17 siswa yang mencapai KKM dengan persentase 50%. Setelah dikenai tindakan pada siklus I, jumlah siswa yang mencapai KKM mengalami peningkatan menjadi 26 siswa dengan persentase 76%, dan pada siklus II jumlah siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 33 siswa dengan persentase 97%.

Untuk lebih jelasnya mengenai perbandingan persentase ketuntasan hasil belajar IPA prasiklus, siklus I, dan siklus II, maka dapat dilihat pada gambar 4.10.

(32)

Gambar 4.10

Perbandingan Persentase Ketuntasan Belajar Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

Perolehan rata-rata hasil belajar IPA siswa pada kondisi awal sebelum dilakukan tindakan, pada siklus I, dan pada siklus II juga mengalami peningkatan. Pada prasiklus, rata-rata yang diproleh 63,4. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I rata-rata yang diproleh 70, dan pada siklus II rata-rata yang diproleh 82,5. Berikut disajikandiagram mengenai perbandingan rata-rata hasil belajar IPA pada prasiklus, siklus I, dan siklus II:

Gambar 4.11

Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar IPA Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

0 5 10 15 20 25 30 35

Prasiklus Siklus I Siklus II

Tuntas Tidak Tuntas 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Prasiklus Siklus I Siklus II

Ra

ta

-ra

ta

(33)

4.3 Pembahasan

Pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intelectually (SAVI) merupakan pembelajaran yang dalam proses pembelajaran siswa terlibat penuh dengan memanfaatkan semua indra yang dimilika siswa. Dari data yang diperoleh peneliti, pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intelectually (SAVI) dapat meningkatakan motivasi dan hasil belajar IPA siswa. padakondisi awal sebelum guru menggunakan pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intelectually (SAVI), banyak siswa yang memiliki nilai dibawah KKM, dari 34 siswa terdapat 17 siswa tuntas dengan persentase 50% dan 17 siswa yang tidak tuntas dengan persentase 50%. Kondisi awal motivasi belajar yang dimiliki siswa masih sedikit siswa yang berada pada kategori tinggi, yaitu 17 siswa dengan persentase 50%, sedangkan yang lain pada kategori sedang dan rendah. Dalam kategori sedang terdapat 16 siswa dengan persentase 47% dan kategori rendah 1 siswa dengan persentase 3%.

Siklus I pertemuan pertama guru dalam melaksanakan pembelajaran sudah baik tetapi masih terdapat kekurangan misalnya: guru kurang menguasai dalam menggunakan media pembelajaran, guru belum mengawasi dan membimbing siswa dalam melaksanakan praktikum atau tugas kelompok, dan siswa dalam mengikuti pembelajaran kurang antusia, tetapi langsung diperbaiki oleh guru dengan mempelajari terlibih dahulu media yang akan digunakan dan membaca kembali rencana pelaksanaan pembelajaran RPP yang telah dibuat oleh peneliti.pada pertemuan berikutnya guru sudah mengerti media yang digunakan dan guru sudah membimbing siswa dalam melakukan praktikum atau tugas kelompok, sehingga siswa antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran sangat tinggi. Pada hasil belajar IPA siswa pada siklus I terdapat perubahan dari 34 siswa 26 siswa tuntas dengan persentase 76% dan yang tidak tutas 8 siswa dengan persentase 24%. Motivasi belajar siswa juga mengalami peningkatan 29 siswa (85%) dalam kategori motivasi tinggi dengan perolehan skor ≥90, dan 15 siswa (24%) dalam kategori sedang dengan skor (60-89). Siswa sudah mulai aktif dalam mengikuti pembelajaran , apabila ada yang tidak jelas mau bertanya, dan mengerjakan tugas guru dengan senang.

(34)

Sampai pada siklus II guru sudah sangat baik dalam menerapkan pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intelectually (SAVI) sehingga membuat pembelajaran IPA menjadi lebih menyenangkan dari sebelumnya,guru bahkan mengajak siswa belajar tidak hanya didalam kelas, tetapi diluar kelas dengan begitu siswa tidak jenuh dan bosan dalam mengikuti pembelajaran. Pada siklus II dari 33 siswa tuntas dengan pesentase 97% dan 1 siswa tang tidak tuntas dengan pesentase 3%. Pada siklus II motivasi belajar siswa juga semakin meningkat, 34 siswa memiliki ketegori tinggi dengan sekor ≥90. Mereka semakin antusias mengikuti pembelajaran, siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan senang, apabila siswa tidak jelas materi yang dipejari siswa bertanya dan siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Dengan pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intelectually (SAVI) dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

Hal ini menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intelectually (SAVI) dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA siswa karena sudah mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan oleh peneliti.untuk indikator kinerja motivasi belajar, peneliti menetapkan bahwa pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intelectually (SAVI) dikatakan berhasil jika minimal 80% siswa berada pada kategori tinggi. Sedangkan indikator kinerja dari hasil belajar IPA, peneliti menerapkan bahwa penetapkan dengan pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intelectually (SAVI) dikatakan berhasil jika minimal 80% siswa mencapai KKM.

Referensi

Dokumen terkait

De-Militarised Zone (DMZ) merupakan mekanisme untuk melindungi sistem internal dari serangan hacker atau pihak-pihak lain yang ingin memasuki sistem tanpa mempunyai hak akses,

Dari hasil wawancara dengan Ibu Maryati selaku pedagang di pasar pagi (Templek) Wonosari selaku anggota dari lembaga keuangan Syariah (BMT) mengatakan bahwa

Berdasarkan penelitian ini variabel Kesadaran Merek berpengaruh signifikan positif terhadap Niat Beli produk TOP White Coffee, dengan begitu TOP White Coffee

yang akurat, valid, dan lazim (dokumen kontrak, risalah rapat, kesepakatan atau referensi pengelolaan finansial proyek sejenis). 2) RAKP dibuat dengan mempertimbangkan

Sistem ini hanya menyajikan biodata sekolah, biodata pegawai, data siswa baru, transaksi – transaksi pembayaran yang dilakukan siswa baru ke administrasi, serta

Proses Profile Matching dilakukan untuk menentukan rekomendasi karyawan dalam Sistem Kenaikan Jabatan dan Perencanaan Karir berdasar pada 3 aspek yaitu Kapasitas

Saya rnengesahkan bahawa satu Jawalankuasa pemerriksaan tesis telah berjumpa Pada 23 Oktober 2012 bagi menjalankan peperiksaan akhir bagi Majdan bin Paharal Radzidan untuk menilai

2013 ‘Effect of Exercise on Reproductive Hormones in Female Athletes’, International Journal of Sport and Exercise Science, 51, pp.. Perbedaan pemberian latihan fisik intensitas