JURNAL DA MODA Vol. 2 No 1 – Oktober 2020
p-ISSN 2715-0607 (Print), e-ISSN 2715-0585 (Online) Available Online at :
https://jurnal.std-bali.ac.id/index.php/damoda
EKSPLORASI BORDIR MOTIF BUNGA SEBAGAI
DECORATIVE
TRIMS
PADA BUSANA PESTA
Varisa Permata Rizqi1, Mally Maeliah2
1,2Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Jawa Barat-Indonesia
e-mail: cacavarisa1807@gmail1, mallymaeliah@upi.edu2
INFORMASI ARTIKEL
A B S T R A C T
Received : June, 2020 Accepted : September, 2020 Publish online : October, 2020
Decorative embroidery is known as one of the elements to change the appearance of the fabric, whether it is produced by hands, sewing machines or embroidery machines. The term "embroidery" is taken from the English term embroidery (im-broide) which means sulaman. This ornamental craftsmanship begins only with the help of tools in the form of needles and threads. By using the fingers of the hands, these two tools are pricked into the fabric, then various kinds of puncture terms are referred to as embroidery. With the development of technology, this embroidery work increased by using tools in the form of a sewing machine (embroidery machine), so that the results of his work would be better. This flower embroidery can be used as a garniture on party occasions. Party dress is a special outfit that is used for party occasions and has special characteristics ranging from design to a variety of garniture to add a beautiful and luxurious impression to party dress. The benefits of embroidery decoration are as decorative trims on women's party dress. The method used in writing this scientific work is Project Based Learning.
Key words : Embroidery, Decorative Trims, Party Dress
A B S T R A K
Ragam hias bordir dikenal sebagai salah satu elemen untuk mengubah penampilan kain, baik yang dihasilkan oleh tangan, mesin jahit ataupun mesin bordir. Istilah “bordir” diambil dari istilah Inggris embroidery (im-broide) yang berarti sulaman. Pengerjaan kerajinan hias ini berawal hanya dengan bantuan alat berupa jarum dan benang. Dengan menggunakan jari-jemari tangan, kedua alat ini ditusuk-tusukkan pada kain, lalu munculalah berbagai istilah jenis tusuk yang disebut dengan istilah sulam. Dengan berkembangnya teknologi, pengerjaan bordir ini meningkat dengan memakai alat bantu berupa mesin jahit (mesin bordir), sehingga hasil pekerjaanya menjadi lebih baik. Hiasan bordir bunga ini dapat
digunakan sebagai garniture pada kesempatan busana pesta. Busana
pesta adalah busana khusus yang digunakan untuk kesempatan pesta dan memiliki karakteristik istimewa mulai dari desain hingga berbagai macam
garniture nya untuk menambah kesan indah dan mewah pada busana
pesta. Manfaat hiasan bordir yaitu sebagai decorative trim pada busana pesta wanita. Metode yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini yaitu Project Based Learning
Kata Kunci: Bordir, Decorative Trims, Busana Pesta
PENDAHULUAN
Busana sudah dikenal sejak zaman dahulu kala, pada saat itu manusia telah memiliki kebiasaan untuk menutupi tubuh pada bagian tertentu dengan rantai dari kulit kerang, kulit kayu, daun-daunan, kulit binatang dan rerumputan. Dahulu tujuan manusia semata mata hanya sekedar untuk menutupi bagian badan tertentu dan melindungi tubuh dari gejala alam, cuaca, iklim dan gangguan binatang. Namun, seiring berjalannya waktu fungsi busana sudah semakin berkembang, busana tidak hanya sebagai penutup dan pelindung tubuh, tetapi juga memberikan keindahan bagi orang yang memakainya sehingga dapat terlihat menarik dan menjadikan pemakainya percaya diri.
Perkembangan busana pada saat ini sangat variatif mulai dari desain, model, jenis kain maupun hiasan busananya. Hal tersebut membuat para designer yang berkecimpung di dunia mode terus berlomba-lomba untuk menciptakan inovasi baru pada model busana yang diciptakannya agar dapat diterima oleh masyarakat. Busana yang memiliki detail yang unik pada saat ini sangat digandrungi oleh masyarakat. Salah satu Teknik hias yang sering digunakan dalam menghias busana yaitu bordir. Keistimewaan teknik lekapan aplikasi bordir ini dapat mendukung terciptanya busana yang mewah dan anggun.
Istilah bordir lebih popular di Indonesia daripada Sulam, sehingga orang mendefinisikan bordir sebagai salah satu kerajinan ragam hias (untuk aksesoris berbagai busana) yang menitikberatkan pada keindahan dan komposisi warna benang pada medium berbagai kain dengan alat bantu seperangkat mesin jahit (mesin jahit bordir ) atau mesin jahit kerja computer.
Eksplorasi merupakan sebuah pencarian terhadap suatu hal yang baru. Eksplorasi yang dilakukan menggunakan hiasan bordir dengan bentuk bunga yang dilekapkan pada busana pesta. Busana pesta
yang diberi hiasan bordir adalah busana pesta tradisional yang telah diinovasikan menjadi lebih modern berbentuk kebaya modern. Bordir
diletakkan pada bagaian pinggiran cape pada
busana pesta. Tampilan bordir pada cape ini akan menjadikan busana pesta tersebut semakin mewah dan cantik ketika digunakan. Teknik yang digunakan dalam mengaplikasikan hiasan dekoratif adalah
decorative trims. Decorative trims adalah Teknik melekapkan kain atau bahan-bahan lainnya ke dasar kain yang akan dihias dengan cara dijahit. Tujuan pembuatan decorative trims pada Kajian Komprehnsif Tata Busana ini adalah untuk menggali kreativitas penulis dalam menghias busana pesta
agar terlihat lebih menarik. Penulis
menggambarkan sumber ide dari cantik dan anggunya bentuk bunga sebagai desain dekoratif yang menggunakan aplikasi bordir dengan Teknik
decorative trims pada busana pesta.
Manfaat yang diperoleh dari penulisan karya ilmiah ini, secara teoritis dapat menambah wawasan
mengenai decorative trim, mengenai busana pesta
dan juga teknik lekapan aplikasi bordir. Manfaat
lainnya yaitu memiliki pengalaman dalam
mendesain dan membuat busana pesta dengan sumber ide mengeksplorasi aplikasi hiasan busana berupa bordir bunga.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan untuk penulisan karya ilmiah ini yaitu Project Based Learning (PBL) atau
Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM). Project
Based Learning (PBL) atau Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) adalah metode yang bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk
belajar berpikir kritis dan keterampilan
memecahkan masalah dan memperoleh
pengetahuan. Metode Project Based Learning
diterapkan dalam pengerjaan busana dengan judul “EKSPLORASI BORDIR MOTIF BUNGA SEBAGAI
DECORATIVE TRIMS PADA BUSANA PESTA”
HASIL PENELITIAN
Penentuan sumber ide pada karya ini menggunakan bordir bunga sebagai decorative trims untuk hiasa pada busana pesta pada bagian cape busana pesta. Pemilihan ide penerapan decorative trims pada
tugas akhir ini untuk mengembangkan peletakkan hiasan pada busana pesta agar tidak monoton. Ide ini juga didapat disaat penulis melakukan pengerjaan busana pesta saat menjalani tugas busana etnik yang dimodifikasi agar lebih modern baik dalam model maupun hiasan yang digunakan, sehingga penulis tertarik untuk mengembangkan
decorative trims berupa bordir bunga yang mana
bunga melambangkan keanggunan dan
kelembutan pada sipemakai.
1)
Moodboard
Proses perancangan suatu desain dimulai dari
pembuatan moodboard, proses moodboard
merupakan hal yang sangat penting bagi seorang desaigner dalam menciptakan sebuah karya.
Moodboard dilakukan dengan mencari sumber ide
dari gambar-gambar berupa foto atau sketsa yang memuat suasana, warna dan tema yang sesuai dengan busana yang akan kita teliti. Moodboard
berfungsi untuk mewujudkan sebuah ide yang masih bersifat abstrak menjadi konkret, dimulai dari mencari berbagai sumber inspirasi berupa potongan gambar, warna, jenis benda yang dapat menggambarkan ide yang ingin diwujudkan.
Berikut adalah moodboard dari busana pesta
dengan penerapan decorative trims berupa bordir
bunga sebagai tugas akhir.
Gambar 1. Moodboard busana pesta dengan decorative trims
[Sumber: Dokumentasi pribadi]
2)
Hasil busana pesta
Gambar 2. Busana pesta dengan hiasan decorative trims [Sumber: Dokumentasi pribadi]
Gambar 3. Busana pesta dengan hiasan decorative trims [Sumber: Dokumentasi pribadi]
Gambar 4. Decorative trims pada bagian cape (tampak depan)
[Sumber: Dokumentasi pribadi]
Gambar 5. Decorative trims pada bagian cape (tampak belakang)
[Sumber: Dokumentasi pribadi]
PEMBAHASAN
1) Eksplorasi
Eksplorasi disebut juga penjelajahan atau
pencarian, adalah tindakan mencari atau
melakukan penjelajahan dengan tujuan
menemukan sesuatu. Eksplorasi ini dilakukan dengan cara mengeksplor keunikan bentuk dan keindahan warna sesuatu. Dalam penulisan karya ilmiah pada Kajian Komprehensif Tata Busana ini penulis mengeksplorasi keindahan bentuk bunga untuk dijadikan hiasan dekoratif pada busana pesta yang dilekapkan pada bagian cape busana tersebut. 2) Bordir
Bordir atau sulaman adalah hiasan yang dibuat di atas kain atau bahan-bahan lain dengan jarum jahit dan benang. Istilah Bordir identik dengan menyulam karena kata “bordir” diambil dari istilah
inggris embroidery (im-broide) yang artinya
sulaman. Pengerjaan kerajinan hias ini sangat sederhana, berawal hanya dengan bantuan alat berupa jarum dan benang. Dengan menggunakan jari-jemari tangan, kedua alat ini ditusuk tusukan pada kain, lalu muncullah berbagai istilah jenis tuduk, yang pada akhirnya disebut dengan istilah
sulam. Dengan berkembangnya teknologi,
pekerjaan berdiri ini meningkat dengan memakai alat bantu berupa mesin jahit atau mesin bordir, sehingga hasil pekerjaannya menjadi lebih baik. Bahkan kini sudah banyak diproduksi mesin jahit bordir pengembangan dari komputer (bordir computer). Sejak saat itu orang Indonesia mulai menggunakan istilah yang popular dengan Istilah border (bordir).
Di Indonesia istilah bordir lebih popular
dibandingkan sulam, sehingga orang
mendefinisikan bordir sebagai salah satu kerajinan ragam hias (untuk aksesoris berbagai busana) yang menitikberatkan pada keindahan dan komposisi warna benar pada medium berbagai kain, dengan alat bantu seperangkat mesin jahit (mesin jahit bordir) atau mesin jahit bordir komputer.
Keterampilan ragam seperti ini sudah sejak lama dikenal di Indonesia sudah ada sekitar abad ke-18 Masehi, bahkan pada awal abad ke-16 . Sulaman motif Mutiara sudah popular di Jepang. Pada waktu itu bordir diperkenalkan oleh pendatang Negeri Cina dan dilanjutkan oleh bangsa India yang datang dengan tujuan misi berdagang. Keterampilan ini diperkenalkan hampir seluruh pelosok Nusantara. Bordir sangat erat kaitannya dengan desain motif, hampir semua keterampilan memerlukan desain motif. Begitu pula pada keterampian seni bordir ini yang bahkan sangat dominan diperlukan. Desain motif merupakan penentu nilai artistik sebuah karya seni bordir. dengan adanya desain motif, karya seni bordir akan lebih mudah dikerjakan. Motif yang digunakan pada hiasan bordir bisa berbentuk flora, fauna ataupun garis. Pada busana pesta, motif flora sangat cocok digunakan pada bagian-bagian tertentu yang dapat menonjolkan keunikan dari busana tersebut.
Keterampilan membordir merupakan bagian dari ragam hias. Kegunaanya sudah tentu untuk memperindah berbagai busana seperti kebaya, busana pesta, blus, blazer, baju pengantin dan kelengapan kebutuhan yang lainnya. Sentuhan bordir ini mempunyai nilai tambah serta daya Tarik tersendiri.
Gambar 6. Bordir motif bunga [Sumber: pinterest.com]
3) Decorative trims
Decorative Trims, yaitu teknik yang biasanya mengaplikasikan hiasan berupa kain atau bahan-bahan lain pada permukaan kain dengan
menambahkan unsur pelengkap kain seperti lace
(renda), patchwork, corsage (bunga imitasi),
embroidery (bordir), beading (payet), dsb.
Desain hiasan busana ini dapat berbentuk renda, pita hias, biku-biku, kancing-kancing, lipit-lipit, sulaman dan lain-lain. Desain hiasan busana tidak perlu ada pada setiap desain strukturnya tetapi busana memerlukan tambahan hiasan jika desain strukturnya sederhana. Menurut Enny Zuhni Khayati (1998:1)
Dari contoh gambar diatas desain dekoratif yang akan diterapkan pada produk busana kali ini adalah aplikasi patchwork dengan teknik by decorative trims (hiasan yang dilekapkan atau dijahit pada busana baik menggunakan tangan maupun mesin jahit).
Gambar 7. Decorative trims bordir [Sumber: pinterest.com]
4) Busana pesta
Busana pesta adalah busana yang dikenakan pada kesempatan pesta, dimana pesta tersebut dibagi menurut waktunya yakni pesta pagi, pesta siang, dan pesta malam” (Prapti Karomah dan Sicilia Sawitri, 1998:10). Busana pesta adalah busana yang dipakai untuk menghadiri suatu pesta. Dalam
memilih bahan busana pesta hendaknya
dipertimbangkan kapan pesta itu diadakan apakah pagi, siang, sore ataupun malam (Ernawati, Izweni, Weni Nelmira, 2008:33) Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa busana pesta adalah busana yang dikenakan pada kesempatan pesta baik pesta pagi siang, sore maupun malam, yang dibuat secara istimewa, baik dari segi bahan yang bagus, jahitan yang halus, desain dan hiasan yang menarik.
Busana pesta juga terbagi dalam beberapa golongan yaitu busana pesta pagi yang identik dengan warna yang tidak terlalu gelap, busana pesta sore dengan warna busana yang cerah dan tidak mencolok dan juga busana pesta malam yang identic dengan warna yang gelap dan mencolok baik mode ataupun hiasannya lebih mewah. Busana pesta memiliki beberapa karakteristik yaitu:
1) Model atau siluet
“Siluet busana pesta adalah garis luar (bayangan) suatu busana”(Sicilia Sawitri, 1986:37). “Siluet adalah garis sisi bayangan luar dari sebuah busana atau pakaian yang dapat dikelompokkan menjadi garis bayangan luar atau pakaian yang dapat dikelompokkan menjadi garis bayangan luar atau siluet A, I, H,Y, S, T, O, X,V” (Arifah A Riyanto, 2003:132)
2) Bahan busana pesta
Dalam memilih busana pesta hendaknya
dipertimbangkan kapan pesta itu diadakan apakah pagi, siang, sore ataupun malam” (Ernawati, Izwerni, Weni Elmira, 2008:32). Sedangkan menurut Sri Widarwati (1993:70) “bahan yang digunakan antara lain beledu, kain renda, lame sutera dan sebagainya”. Untuk busana pesta siang gunakan busana pesta dengan bahan yang lembut namun tidak terlalu melangsai, sedangkan untuk malam gunakan bahan yang melangsai dan berkilau.
3) Warna Bahan
“Warna yang digunakan dalam pembuatan busana pesta biasanya kelihatan mewah dan gemerlap, untuk busana pesta malam biasanya menggunakan warna-warna mencolok atau cerah, warna-warna yang lembut, warna-warna tua atau gelap” (Prapti Karomah dan Sicilia Sawitri, 1986:10). Pemilihan warna busana pesta harus disesuaikan dengan kesempatan pesta. Untuk pesta siang gunakan
warna pastel dan muda sedangkan untuk pesta sore atau pesta malam gunakan warna mencolok atau gemerlap seperti warna hitam, emas dan merah.
KESIMPULAN
Decorative trims, yaitu teknik yang biasanya mengaplikasikan hiasan berupa kain atau bahan-bahan lain pada permukaan kain dengan
menambahkan unsur pelengkap kain seperti lace
(renda), patchwork, corsage (bunga imitasi),
embroidery (bordir), beading (payet), dsb.
Decorative trims ini sangat cocok digunakan pada busana pesta terutama dengan hiasan bordir. Bordir sendiri merupakan hiasan yang dibuat di atas kain atau bahan-bahan lain dengan jarum jahit dan benang. Pada busana pesta ini decorative trims
yang digunakan adalah berbentuk bunga pada bagian cape busana pesta itu sendiri. Bordir bunga diletakkan pada bagian cape agar menampilkan keanggunan dari sipemakai.
Dari hasil eksplorasi decorative trims dengan hiasan bordir menghasilkan sebuah produk berupa busana pesta yang dapat digunakan pada kesempatan busana pesta siang dengan hiasan yang menarik.
DAFTAR PUSTAKA
E.I. Sari. “Busana Fantasi Putri Lampion Dengan Hiasan Benang Bordir.” A.Md, Universitas Negeri Semarang, 2011.
H. Suhersono. Desain Bordir Motif Flora dan
Dekoratif. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama.
K. Milla dan D. Indriani. “ Eksplorasi Bentuk Lichenes dengan Teknik Digital Printing dan laminas PVC sebagai Decorative Trims Pada Busana Ball Gown”. vol.8 No.2, pp. 72- 82. 2017
R.Nurnaningsih. “Sentuhan Bordir pada Busana
Perpisahan Remaja Putri Bergaya 1960-an”. vol. 1 No. 1, pp. 35-41.2012.
R.Pebrianti, N.K.Widiartini, I.G Sudirtha.
“Penerapan motif hias pada kain jadi dengan menggunakan kombinasi Teknik painting dan bordir”. Jurnal Bosaparis, vol.9 No.1, pp. 12-21. 2018