• Tidak ada hasil yang ditemukan

INTER DELTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INTER DELTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

1 1. U M U M

Perusahaan didirikan berdasarkan Akta Notaris Kartini Muljadi, SH No. 119 tanggal 15 Nopember 1976 dengan nama PT Inter Delta. Akta Pendirian perusahaan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/17/1 tanggal 10 Januari 1977 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 40 tanggal 20 Mei 1977. Pada tanggal 2 Desember 1996, perusahaan melakukan perubahan nama menjadi PT Inter Delta Tbk. Perubahan nama perusahaan

memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-1213.HT.01.14.Th.97 tanggal 21 Pebruari 1997.

Anggaran Dasar perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Rachmat Santoso, SH No. 86 tanggal 29 Juni 1999, diantaranya mengenai pemecahan nilai nominal saham. Perubahan Anggaran Dasar tersebut mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-12.646.HT.01.04.Th.99 tanggal 8 Juli 1999. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, perusahaan masih menunda rencana pelaksanaan pemecahan nilai nominal saham tersebut.

Sesuai dengan Pasal 2 Anggaran Dasar perusahaan, ruang lingkup perusahaan terutama menjalankan industri yang erat hubungannya dengan perfilman termasuk pemrosesan film foto, industri pembuatan alat percetakan dan menjalankan perdagangan umum dalam bidang alat-alat perfilman, micro film, bahan-bahan kimia untuk foto dan film serta alat-alat-alat-alat elektronik. Sampai saat ini, kegiatan usaha perusahaan yang utama dalam bidang perdagangan dan jasa reparasi.

Perusahaan berdomisili dan berkantor pusat di Sunter, Jakarta dengan beberapa kantor perwakilan di Surabaya, Semarang, Makasar, Medan, Bandung, Denpasar, Palembang, dan Pekan baru. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1976.

Pada tanggal 20 Oktober 1989 perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dalam suratnya No. SI-063/SHM/MK.10/1989 untuk melakukan penawaran umum kepada masyarakat.

Pada tahun 1979, Perusahaan mendirikan PT. Fotomatic Jaya Industries (Anak Perusahaan), yang berkedudukan di Jakarta dan bergerak dalam bidang penjualan kamera dan film melalui gerai-gerai (counter) serta jasa pemrosesan film. Jumlah investasi dalam anak perusahaan per 30 Juni 2010 dan 2009 adalah 1.449.000.000 dengan persentase kepemilikan sebesar 99,93 %. Anak Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1980. Jumlah aktiva Anak Perusahaan sebelum Eliminasi per 31 Maret 2011 dan 2010 masing – masing sebesar Rp 685.828.000.- dan Rp 801.757.530,-

(2)

Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya dengan jumlah saham per 31 Maret 2011 sebanyak 118.365.600 saham dengan kronologis sebagai berikut :

Tanggal K e t e r a n g a n S a h a m

18 Desember 1989 Penawaran Umum 1.250.000

29 Nopember 1990 Partial Listing 1.250.000

10 Juni 1992 Company Listing 3.787.000

15 Juli 1993 Kapitalisasi Agio Saham 6.287.000

14 Juli 1994 Kapitalisasi Dividen Saham 2.514.800

1 April 1997 Pemecahan Nilai Nominal Saham 15.088.800

30 September 2010 Kapitalisasi Dividen Saham 88.188.000

J u m l a h 118.365.600

Susunan pengurus perusahaan sebagai berikut : Presiden Komisaris : Drs. Fachrul Abdul Rachman Komisaris Independen : Chris Jauri

Komisaris : Rachmat Sumengkar

Presiden Direktur : Hasan Efendi Liem D i r e k t u r : Kevin Wong. D I r e k t u r : Satriani Ligatsyah

Jumlah karyawan tetap perusahaan dan anak perusahaan per 31 Maret 2011 sebanyak 245 orang (tidak diaudit).

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan Keuangan Konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Dasar penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi, kecuali untuk Laporan Arus Kas adalah dasar Akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi adalah mata uang Rupiah.

Laporan Keuangan Konsolidasi disusun berdasarkan konsep Biaya Perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan Arus Kas Konsolidasi menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan serta disusun berdasarkan metode Langsung (Direct method).

Kas dan Setara Kas terdiri dari kas dan bank serta deposito berjangka waktu tidak lebih dari 3 bulan sejak tanggal perolehannya dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

(3)

b. Prinsip Konsolidasi

Laporan Keuangan Konsolidasi terdiri dari Laporan Keuangan PT Inter Delta Tbk dan Laporan Keuangan Anak Perusahaan yaitu PT Fotomatic Jaya Industries yang dimiliki sebesar 99,93 %.

Sejak tahun 1991, investasi saham perusahaan sebesar 100 % pada PT Windu Surya yang berdomisili di Jakarta dicatat dengan metode Biaya Perolehan setelah dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai investasi, karena perusahaan tersebut sudah tidak beroperasi komersial dan sedang dalam proses likuidasi.

Seluruh transaksi dan saldo antar perusahaan dalam jumlah material telah dieliminasi. Anak Perusahaan mulai dikonsolidasi sejak didirikan, sehingga tidak terdapat selisih antara biaya perolehan investasi dengan bagian ekuitas Anak Perusahaan.

c. Penyisihan Piutang Tak Tertagih

Perusahaan menetapkan penyisihan piutang tak tertagih berdasarkan hasil penelaahan manajemen terhadap keadaan dan kolektibilitas masing-masing piutang pada setiap akhir tahun.

d. P e r s e d i a a n

Persediaan dicatat berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode Masuk Pertama Keluar Pertama (FIFO), sedangkan biaya perolehan pada anak perusahaan dinilai berdasarkan metode Rata-rata. Penyisihan penurunan nilai persediaan dibentuk untuk menyesuaikan nilai tercatat menjadi nilai realisasi bersih.

e. Biaya Dibayar di Muka

Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode Garis Lurus. Sewa dibayar di muka jangka panjang disajikan sebagai bagian dari “Aktiva Tidak Lancar ” di dalam neraca konsolidasi.

f. Aktiva Tetap Pemilikan Langsung dan Penyusutannya

Aktiva tetap pemilikan langsung dibukukan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan, kecuali aktiva tetap tertentu yang dinilai kembali berdasarkan peraturan pemerintah. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode Garis Lurus dengan taksiran masa manfaat keekonomian dari masing-masing aktiva tetap pemilikan langsung sebagai berikut :

Hak atas Tanah Tidak disusutkan

Bangunan dan Prasarana 5 – 30 tahun

Mesin dan Peralatan 3 – 5 tahun

Kendaraan Bermotor 4 – 5 tahun

Peralatan Kantor 3 – 5 tahun

(4)

Sebelum tahun 2000, hak atas tanah perusahaan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus dengan taksiran masa manfaat keekonomian 20 tahun.

Biaya perbaikan dan pemeliharaan rutin dibebankan pada Laporan Laba Rugi Konsolidasi pada saat terjadinya, sedangkan pemugaran dan perbaikan dalam jumlah besar yang menambah manfaat keekonomian di masa mendatang dikapitalisasi. Aktiva tetap pemilikan langsung yang sudah tidak dipergunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok Aktiva Tetap Pemilikan Langsung dan laba atau rugi yang terjadi diperhitungkan dalam Laporan Laba Rugi Konsolidasi pada tahun yang bersangkutan.

Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, mulai tanggal 1 Januari 1999, semua biaya yang terjadi sehubungan dengan perolehan tanah dan hak atas tanah antara lain, biaya perijinan, survei lokasi, biaya pengukuran, biaya notaris dan pajak-pajak yang berhubungan dengan hal tersebut, ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan tanah atau hak atas tanah dan diamortisasi selama masa manfaat tanah atau hak atas tanah yang bersangkutan dengan menggunakan metode Garis Lurus. Selain itu PSAK No. 47 juga menyatakan bahwa tanah bukan merupakan subyek amortisasi kecuali untuk kondisi tertentu yang telah ditentukan.

g. Pengakuan Penghasilan dan Beban

Penghasilan dari penjualan barang dan jasa diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan atau pada saat jasa perbaikan telah selesai dilakukan.

Beban diakui sesuai dengan masa manfaatnya (basis Akrual). h. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Pembukuan perusahaan dan anak perusahaan disusun dalam mata uang Rupiah.

Transaksi dalam mata uang asing dalam tahun berjalan dibukukan berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi terjadi. Pada tanggal Neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan dalam Laporan Laba Rugi Konsolidasi tahun berjalan.

Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010, kurs tengah Bank Indonesia yang digunakan dihitung berdasarkan rata-rata kurs jual dan beli Bank Indonesia pada tanggal-tanggal tersebut.

MARET MARET DESEMBER

2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 1 0

Rp Rp Rp

Dolar Amerika Serikat (USD 1) 8.709 9115 8.991

(5)

i. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut Laporan Keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban.

Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

j. Segmen Usaha

Perusahaan dan Anak Perusahaan bergerak dalam tiga segmen usaha utama yaitu penjualan alat-alat fotografi dan film, jasa perbaikan peralatan foto, dan jasa pemrosesan film, untuk anak perusahaan.

Informasi segmen usaha disajikan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk menyajikan Laporan Keuangan Konsolidasi.

k. Laba (Rugi) per saham

Laba usaha per saham dan laba (rugi) bersih per saham di hitung dengan membagi laba usaha dan (laba) rugi bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham perusahaan yang beredar selama tahun yang bersangkutan.

Jumlah saham beredar yang digunakan dalam perhitungan laba usaha dan laba (rugi) bersih per saham untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 adalah sebesar 118.365.600 saham dan 30.177.600 saham.

l. Penurunan Nilai Aktiva

Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 48 mengenai “Penurunan Nilai Aktiva” yang berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2000. Berdasarkan Standar Akuntansi tersebut, perusahaan melakukan penyisihan penurunan nilai aktiva tetap pemilikan langsung berdasarkan hasil penelaahan manajemen pada setiap akhir tahun atas aktiva yang secara potensial turun nilainya dengan mempertimbangkan estimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari penggunaan aktiva tersebut.

(6)

3. KAS DAN SETARA KAS

Rincian per 31 Maret sebagai berikut :

2 0 1 1 2 0 1 0 Rp Rp Kas 61.805.064 83.758.512 Bank 4.712.561.286 588.930.406 4.774.366.350 672.688.918 4. PIUTANG USAHA

Piutang usaha merupakan tagihan kepada pelanggan yang timbul sehubungan penjualan barang dagangan dan mesin minilab, jasa pemrosesan film dan jasa perbaikan peralatan fotografi dalam kegiatan usaha normal Perusahaan. Saldo piutang usaha setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu pada tanggal 31 Maret 2011 berjumlah Rp 9.619.354.547,- dan pada tanggal 31 Maret 2010 berjumlah Rp 3.342.88.289,-

Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut :

2 0 1 1 2 0 1 0

Lewat jatuh tempo Rp Rp

1 - 30 hari 4.706.883.790 3.649.847.020 31 - 90 hari 1.297.137.822 518.203.532 ≥ 91 hari 4.108.376.477

-Jumlah 10.112.398.089 4.168.050.552

Penyisihan piutang ragu-ragu (493.043.542) (825.161.263)

Bersih 9.619.354.547 3.342.889.289

Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010, Saldo penyisihan piutang tak tertagih masing-masing

sebesar Rp 493.043.542 dan Rp 493.043.542,-

Dalam Laporan Keuangan Konsolidasi ini, Piutang kepada anak perusahaan sebesar Rp.3.161.629.551.- telah dieliminasi.

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap masing-masing piutang usaha pada tanggal 31 Maret 2010, manajemen perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang tak tertagih cukup memadai untuk menutup kerugian atas piutang yang tak tertagih.

(7)

5. P E R S E D I A A N

Rincian per 31 Maret sebagai berikut :

2 0 1 1 2 0 1 0

Rp Rp

Barang dagangan 17.401.574.340 17.339.762.994

Suku cadang dan peralatan 6.460.931.623 6.279.270.426

Jumlah 23.862.505.963 23.619.033.420

Penyisihan penurunan nilai persediaan -

-Bersih 23.862.505.963 23.619.033.420

Jumlah tercatat persediaan pada anak perusahaan adalah sebesar 0.48 % dan 0.50 % dari jumlah nilai persediaan konsolidasi pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010.

Persediaan yang terletak di beberapa lokasi telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan secara keseluruhan sebesar Rp 25.350.300.000. Manajemen berpendapat bahwa persediaan tersebut di atas telah diasuransikan dengan jumlah pertanggungan yang memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut.

6. BIAYA DIBAYAR DIMUKA

Rincian per 31 Maret sebagai berikut:

2 0 1 1 2 0 1 0 Rp Rp Import 39.285.925 91.217.200 Sewa 123.555.556 116.067.129 Renovasi - 12.016.386 Pajak Billboard 48.851.970 85.339.184 Asuransi 168.103.122 85.873.366

Perjalanan dinas dan biaya lain 82.693.014 113.763.202

(8)

7. AKTIVA TETAP PEMILIKAN LANGSUNG Rincian per 31 Maret sebagai berikut :

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Rp Rp Rp Rp

Biaya Perolehan

Hak atas Tanah - - - Bangunan dan Prasarana 4.370.427.327 3.300.000 - 4.373.727.327 Mesin dan Peralatan 4.632.683.581 - - 4.632.683.581 Kendaraan Bermotor 5.629.282.448 - 381.350.000 5.247.932.448 Peralatan Kantor 4.143.638.479 18.820.000 - 4.162.458.479 P e r a b o t a n 531.395.876 - - 531.395.876 FA. Under Cap. Lease - - -

-J u m l a h 19.307.427.711 22.120.000 381.350.000 18.948.197.711

Akumulasi Penyusutan

Hak atas Tanah - - - Bangunan dan Prasarana 4.028.658.772 7.199.652 - 4.035.858.424 Mesin dan Peralatan 4.439.183.606 35.499.996 - 4.474.683.602 Kendaraan Bermotor 5.185.140.794 35.089.021 381.350.000 4.838.879.815 Peralatan Kantor 4.061.932.765 10.548.747 - 4.072.481.512 P e r a b o t a n 529.782.362 308.125 - 530.090.487 J u m l a h 18.244.698.299 88.645.541 381.350.000 17.951.993.840 Jumlah Tercatat 1.062.729.412 996.203.871 2 0 1 1

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Rp Rp Rp Rp

Biaya Perolehan

Hak atas Tanah - - - Bangunan dan Prasarana 4.370.427.327 - - 4.370.427.327 Mesin dan Peralatan 4.859.525.161 - - 4.859.525.161 Kendaraan Bermotor 5.385.226.903 - - 5.385.226.903 Peralatan Kantor 4.122.762.479 10.145.000 - 4.132.907.479 P e r a b o t a n 531.395.876 - - 531.395.876 J u m l a h 10.145.00019.269.337.746 - 19.279.482.746 Akumulasi Penyusutan

Hak atas Tanah - - - Bangunan dan Prasarana 3.988.259.983 16.573.175 - 4.004.833.158 Mesin dan Peralatan 4.459.319.318 73.386.446 - 4.532.705.764 Kendaraan Bermotor 4.960.320.001 89.240.606 - 5.049.560.607 Peralatan Kantor 4.015.748.923 14.275.536 - 4.030.024.459 P e r a b o t a n 528.159.528 461.708 - 528.621.236 J u m l a h 193.937.47117.951.807.753 - 18.145.745.224 Jumlah Tercatat 1.317.529.993 1.133.737.522 2 0 1 0

(9)

Beban penyusutan untuk aset tetap yang dibebankan pada Laporan Laba Rugi Konsolidasi adalah sebesar Rp 88.645.541,- dan Rp 193.937.471,- untuk periode tiga bulan yang berakhir pada 30 September 2011 dan 2010

Perusahaan dan anak perusahaan telah menjual aset tetap pemilikan langsung pada tanggal 31 Maret 2011 dengan jumlah tercatat sebesar nol dan dengan harga jual pada tanggal 31 Maret 2011 sebesar Rp 63.636.363 yang menghasilkan laba penjualan aset tetap pemilikan langsung sebesar Rp 63.636.363,-

Aktiva tetap bangunan dan prasarana, mesin dan peralatan tersebut telah diasuransikan terhadap resiko kerugian kebakaran dan resiko lainnya dengan nilai pertanggungan secara keseluruhan sebesar Rp 21.728.800.000,- Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas resiko tersebut.

Berdasarkan hasil penelaahan manajemen, estimasi jumlah yang dapat diperoleh kembali dari penggunaan aktiva pada periode tiga bulan masih melebihi nilai tercatat aktiva tersebut, sehingga perusahaan tidak melakukan penyisihan penurunan untuk aktiva tetap pemilikan langsung pada periode tersebut.

8. HUTANG KEPADA PEAK AIM DEVELOPMENT LIMITED Per 31 Maret 2009 sebesar Rp 44.094.050.696,-

Perusahaan semula memiliki hutang kepada BPPN. Pada tahun 2003,hutang perusahaan telah dijual melalui lelang asset BPPN. Berdasarkan Surat Pemberitahuan dari BPPN No. Prog-5304/AMK-PAK1/BPPN/0603 tanggal 24 Juni 2003, memberitahukan bahwa hutang Perusahaan kepada BPPN telah dialihkan kepada Gold Insignia International Limited yang terhutang dalam Akta No 47 tanggal 14 Mei 2003 oleh James Herman Rahardjo.SH. Notaris di Jakarta. Jumlah hutang Perusahaan yang dialihkan adalah:

Rupiah Rp 48.319.038.250,13

USD $ 2.546.581,32

JPY JPY 164.721.200,04

Berdasarkan Surat Pemberitahuan dari Gold Insignia International Limited diinformasikan bahwa pada tanggal 25 September 2003, Gold Insignia International Limited telah menjual hutang Perusahaan kepada Peak Aim Development Limited.

Pada tanggal 10 Desember 2003, manajemen Perusahaan telah menandatangani Memorandum of Understanding (M.O.U) dengan Peak Aim Development Limited sehubungan dengan program restrukturisasi hutang Perusahaan. Dalam M.O.U tersebut disetujui hutang yang diambil alih oleh Peak Aim Development Limited sebesar Rp 49.094.050.696,- yang akan direstrukturisasi selama 3 tahun.

(10)

Tanggal Jatuh Tempo Pembayaran Angsuran : 2 0 1 0 2 0 0 9 Rp Rp 10 Desember 2004 - 24.000.000.000 10 Desember 2005 - 21.140.709.020 Jumlah Kewajiban - 45.140.709.020

Dikurangi : Beban Bunga - (1.046.658.324)

Jumlah Kewajiban Pokok - 44.094.050.696

Dikurangi : Bagian yang Jatuh Tempo dalam Waktu

Satu Tahun - (44.094.050.696)

Kewajiban Jangka Panjang -

-Pada tanggal 1 Maret 2004, berdasarkan surat dari Peak Aim Development Limited, menyatakan bahwa jika Perusahaan tidak dapat memenuhi pembayaran pokok pinjaman, maka Perusahaan hanya diwajibkan untuk membayar bunga sebesar 1 % per tahun.

Berdasar hasil RUPSLB tanggal 28 Juni 2010, diputuskan bahwa Rapat menyetujui

penambahan modal dengan tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sesuai dengan Peraturan No. IX.D.4, Lampiran dari Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. Kep-429/BL/2009 tanggal 9 Desember 2009 tentang Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, dengan cara mengkonversi hutang pokok Perseroan kepada Peak Aim Development Ltd yang merupakan kreditur Perseroan yang tidak terafiliasi sebesar Rp44.094.050.696 (empat puluh empat miliar sembilan puluh empat juta lima puluh ribu enam ratus sembilan puluh enam rupiah), yang mana: (i) sebesar Rp44.094.000.000 (empat puluh empat miliar sembilan puluh empat juta rupiah) dikonversi menjadi sejumlah 88.188.000 (delapan puluh delapan juta seratus delapan puluh delapan ribu) saham dengan harga konversi sebesar nilai nominal yaitu Rp500 (lima ratus rupiah) per saham, dan (ii) sisanya sebesar Rp50.696 (lima puluh ribu enam ratus sembilan puluh enam rupiah) akan dibayar secara tunai oleh Perseroan.

Pada tanggal 27 September 2010, Perseroan telah melaksanakan hasil RUPS tersebut dengan mengeluarkan saham baru dalam simpanan (portepel) melalui mekanisme penerbitan saham baru Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, Saham baru sebanyak 80.188.000 ( Delapan puluh juta seratus delapan puluh delapan ribu ) lembar tersebut telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal yang sama.

Dengan demikian, pada Neraca per 31 Maret 2011 pada pos Hutang kepada Peak Aim Development Limited menjadi Nol.

(11)

9. HUTANG USAHA

Akun ini timbul sehubungan dengan pembelian persediaan barang dagangan, suku cadang dan peralatan dengan rincian per 31 Maret sebagai berikut :

2 0 1 1 2 0 1 0

Rp Rp

Kodak Pte. Ltd. (USD 144.948.05 dan USD 183.555,75) 1.262.352.567 1.673.110.661

Hock Tong (USD 1.955.232.02 dan USD 2.426.994,40) 17.028.115.662 22.122.053.956

Hidelberg 77.761.180 106.371.412

Noritsu Koki Co. Ltd. ( JPY 3.644.951,00 dan JPY 3.486.300.00 ) 383.193.699 340.611.510

Lain-lain 151.319.866 28.116.926

J u m l a h 18.902.742.974 24.270.264.465

Dalam Laporan Keuangan Konsolidasi ini, Hutang Usaha anak Perusahaan kepada induk Perusahaan sebesar Rp 3.161.629.551,- telah dieliminasi

10. HUTANG PAJAK

Rincian per 31 Maret sebagai berikut :

2 0 1 1 2 0 1 0

Rp Rp

Pajak Penghasilan Pasal 21 & 23 39.900.728 30.930.565

Pajak Pertambahan Nilai 53.251.294 22.538.635

(12)

Rekonsiliasi antara laba (rugi) konsolidasi sebelum taksiran manfaat (beban) pajak penghasilan dengan taksiran rugi fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut :

2 0 1 1 2 0 1 0

Rp Rp

Laba ( Rugi ) Konsolidasi Sebelum Taksiran Manfaat (Beban)

Pajak Penghasilan 290.123.813 (123.011.209)

Laba ( Rugi ) Anak Perusahaan sebelum Taksiran Pajak (143.327) (103.298.720) Laba (Rugi) Sebelum Taksiran Manfaat (Beban) Pajak

Penghasilan - Perusahaan 290.267.140 (19.712.489)

Beda Waktu

Penyusutan Aktiva Tetap Pemilikan Langsung (58.113.907) 90.298.762

Amortisasi Sewa Dibayar di Muka - Laba atas Penjualan Aktiva Tetap Pemilikan Langsung -

-Jumlah Beda Waktu (58.113.907) 90.298.762

Beda Tetap

Sumbangan dan Representasi 33.647.910 20.146.485

Denda Pajak -

Pendapatan yang telah dikenakan pajak final (5.901.511) (31.903.284)

Jumlah Beda Tetap 27.746.399 (11.756.799)

Taksiran Laba (Rugi) Fiskal 259.899.632 58.829.474

Akumulasi Kerugian Fiskal, Awal Tahun - (2.478.856.142)

Akumulasi Kerugian Fiskal, 31 Maret 2011 259.899.632 (2.420.026.668)

D i b u l a t k a n 259.899.000

-Beban Pajak Kini :

P e r u s a h a a n 51.979.800

-Anak Perusahaan -

-J u m l a h 51.979.800

-Pajak Penghasilan Dibayar di Muka : Perusahaan :

Pajak Penghasilan Pasal 22 (364.512.000) (443.649.162)

Pajak Penghasilan Pasal 23 - -(364.512.000)

(443.649.162)

Anak Perusahaan -

Jumlah (364.512.000) (443.649.162)

Pajak Penghasilan Pasal 28

Perusahaan (104.613.000) (443.649.162)

Anak Perusahaan -

(13)

11. PAJAK DIBAYAR DIMUKA

Rincian taksiran piutang pajak penghasilan per 31 Maret adalah sebagai berikut :

2 0 1 1 2 0 1 0

Rp Rp

Pajak Penghasilan Dibayar di Muka :

Pasal 22 364.512.000 443.649.162

Pasal 23 -

PPN Dalam Negeri - 139.353.639

Taksiran Tagihan Pajak Penghasilan 364.512.000 583.002.801

Taksiran Tagihan Pajak Penghasilan Tahun lalu 2.433.331.391 3.022.132.730

J u m l a h 2.797.843.391 3.605.135.531

12. AKTIVA PAJAK TANGGUHAN

Pengaruh beda waktu pengakuan pajak yang signifikan antara fiskal dan komersial adalah sebagai berikut :

2 0 1 1 2 0 1 0

Rp Rp

P e r u s a h a a n

Aktiva Pajak Tangguhan

Penyisihan Piutang Tak Tertagih 123.260.886 206.290.316

Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan - Penyusutan Aktiva Tetap Pemilikan Langsung 173.816.588 199.999.658

Estimasi Kewajiban Manfaat Karyawan 2.148.060.066 1.896.568.032

Sewa Guna Usaha -

-J u m l a h 2.445.137.540 2.302.858.006

K o n s o l i d a s i Aktiva Pajak Tangguhan

P e r u s a h a a n 2.445.137.540 2.302.858.006

Anak Perusahaan 123.089.489 5.972.409

J u m l a h 2.568.227.029 2.308.830.415

Jumlah dari rugi fiskal yang dapat dikompensasikan yang diperhitungkan sebagai aktiva pajak tangguhan adalah rugi fiskal yang dapat dikompensasikan dengan laba kena pajak sebelum habis masa berlakunya. Perusahaan tidak menghitung rugi fiskal sebagai aktiva pajak tangguhan karena menurut pendapat manajemen, dari rugi fiskal tersebut belum dapat ditentukan manfaatnya sebagai pengurangan laba kena pajak pada masa datang.

(14)

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan, termasuk rugi fiskal yang dapat dikompensasikan, timbul dari perbedaan laporan antara fiskal dan komersial akibat perbedaan metode yang diterapkan untuk tujuan pelaporan fiskal dan komersial, terdiri dari penyisihan piutang tak tertagih, penurunan nilai persediaan dan penyusutan aktiva tetap pemilikan langsung.

13. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR Rincian per 31 Maret sebagai berikut :

2 0 1 1 2 0 010

Rp Rp

Listrik, Air dan Telpon 84.021.971 46.857.642

Jasa Akuntan 29.250.000 58.800.000

Lain-lain 19.387.228 12.923.077

Jumlah 132.659.199 118.580.719

14. MODAL SAHAM

Berdasarkan Daftar Pemegang Saham yang diterbitkan oleh Biro Administrasi Efek yaitu PT Adimitra Transferindo, pemegang saham perusahaan untuk tahun yang berakhir pada

tanggal-tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut :

Persentase

Kepemilikan Saham J u m l a h

Peak Aim Development Limited 74,50 88.188.000 44.094.000.000

Karna Brata Lesmana 8,52 10.079.344 5.039.672.000

P u b l i k 16,98 20.098.256 10.049.128.000

J u m l a h 100,00% 118.365.600 59.182.800.000

2 0 1 1

Pemegang Saham

Ditempatkan dan Disetor Penuh

Persentase

Kepemilikan Saham J u m l a h

Rp

Karna Brata Lesmana 20,52 6.191.844 3.095.922.000

PT.JJ.NAB Capital Tbk 12,88 3.887.500 1.943.750.000

Lisa Murniati Lesmana 9,11 2.750.000 1.375.000.000

Anthony W. Utama 5,21 1.571.500 785.750.000

P u b l i k 52,28 15.599.156 7.799.578.000

J u m l a h 100,00 % 30.000.000 15.000.000.000

2 0 1 0

Pemegang Saham

(15)

Berkaitan dengan hasil RUPSLB tanggal 28 Juni 2010, yang menyetujui penambahan modal dengan tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dengan cara mengkonversi hutang pokok Perseroan kepada Peak Aim Development Ltd. sebesar Rp44.094.050.696 (empat puluh empat miliar sembilan puluh empat juta lima puluh ribu enam ratus sembilan puluh enam rupiah), yang mana: (i) sebesar Rp44.094.000.000 (empat puluh empat miliar sembilan puluh empat juta rupiah) dikonversi menjadi sejumlah 88.188.000 (delapan puluh delapan juta seratus delapan puluh delapan ribu) saham dengan harga konversi sebesar nilai nominal yaitu Rp500 (lima ratus rupiah) per saham, dan (ii) sisanya sebesar Rp50.696 (lima puluh ribu enam ratus sembilan puluh enam rupiah) akan dibayar secara tunai oleh Perseroan, maka setelah pelaksanaan konversi tersebut modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan akan bertambah dari Rp. 15.088.800.000 menjadi Rp. 59.182.800.000. Dengan demikian jumlah ekuitas Perseroan yang tadinya negatif akan menjadi positif.

15. AGIO SAHAM

Akun ini merupakan selisih antara jumlah nominal dan harga jual saham sejumlah Rp 8.056.666.000. Pada tahun 1993 sebagian agio saham sebesar Rp 6.287.000.000 dikapitalisasi menjadi modal saham, yang dibagikan dalam bentuk saham bonus kepada pemegang saham, sehingga saldo agio saham menjadi sebesar Rp 1.769.666.000,-

16. PENDAPATAN USAHA – BERSIH Rincian sebagai berikut :

2 0 1 1 2 0 1 0

Rp Rp

Barang Dagangan 15.365.719.152 14.064.529.297

Jasa 723.181.923 744.457.074

Jumlah 16.088.901.075 14.808.986.371

Bagian terbesar dari pendapatan perusahaan berasal dari penjualan barang dagangan masing-masing sejumlah Rp 15.365.719.152,- dan Rp 14.064.529.297,-penjualan sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 dan 2009

Jumlah penjualan kepada anak perusahaan untuk tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 517.292.979.,- dan Rp 378.733.356,- atau sebesar 3.21 % dan 0.68 % dari jumlah penjualan bersih perusahaan.

17. BEBAN POKOK PENDAPATAN USAHA Rincian sebagai berikut :

2 0 1 1 2 0 1 0 Rp Rp Barang Dagangan 11.610.945.805 11.334.185.595 Jasa 1.861.232.767 1.219.112.621 13.472.178.572 12.553.298.216

(16)

Beban pokok penjualan meliputi beban pokok barang dagangan, jasa cuci cetak dan jasa perbaikan. Bagian terbesar adalah beban pokok penjualan barang dagangan masing-masing sejumlah Rp 11.610.945.805,- atau 86.18 % dan Rp 11.334.185.595,- atau 90.28 % dari jumlah beban pokok penjualan sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010. BEBAN USAHA

Rinciannya sebagai berikut :

2011 2 0 1 0

Rp Rp

Beban Penjualan

Iklan dan Promosi 80.521.709 113.153.717

Gaji dan Kesejahteraan Karyawan 1.038.900.684 1.027.313.031

Transportasi dan Perjalanan Dinas 90.294.709 105.086.745

Pemeliharaan dan Perbaikan 59.484.530 56.642.806

Pos dan Telekomunikasi 143.025.892 126.978.413

Gudang dan Distribusi 254.432.480 182.896.675

Listrik dan Air 93.643.523 80.652.634

Asuransi dan Pajak Kendaraan 32.088.489 25.369.395

Penyusutan Aktiva Tetap Pemilikan Langsung 79.067.402 145.761.488

Jasa Profesional -

Lain-lain 123.812.940 112.371.744

J u m l a h 1.995.272.358 1.976.226.649

Beban Umum dan Administrasi

Gaji dan Kesejahteraan Karyawan 896.197.150 868.840.899

Penyusutan Aktiva Tetap Pemilikan Langsung 13.802.940 52.403.783

S e w a 700.000 700.000

Perlengkapan Kantor 24.997.402 52.764.157

Asuransi dan Pajak Kendaraan 48.438.789 19.210.023

Transportasi dan Perjalanan Dinas 27.580.600 40.137.945

Listrik dan Air 114.044.058 97.545.500

Pos dan Telekomunikasi 43.383.770 42.604.338

Pemeliharaan dan Perbaikan 17.311.660 32.795.631

Pelatihan Kerja dan Penerimaan Karyawan 1.925.000 1.599.500

Jasa Profesional 10.727.273 18.727.273

Lain-lain 51.679.288 35.949.369

J u m l a h 1.250.787.930 1.263.278.419

(17)

18. PENDAPATAN (BEBAN) KEUANGAN – BERSIH Rinciannya sebagai berikut :

2 0 1 1 2 0 1 0

Rp Rp

Laba (Rugi) kurs - bersih 701.636.765 751.569.992

Pendapatan Bunga 14.458.168 9.685.651

Pendapatan (beban) Keuangan-Bersih 716.094.933 761.255.643

19. INFORMASI SEGMEN USAHA

Informasi segmen usaha perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut :

a. Pendapatan Usaha

2 0 1 1 2 0 1 0

Rp Rp

PT.Inter - Delta 15.883.012.131 14.104.430.193

PT.Fotomatic Jaya Industri 723.181.923 744.457.074

Jumlah sebelum eliminasi 16.606.194.054 14.848.887.267

Eliminasi (517.292.979) (39.900.896)

Konsolidasi 16.088.901.075 14.808.986.371

b. Laba (Rugi) Usaha

2 0 1 1 2 0 1 0

Rp Rp

PT Inter Delta Tbk (629.049.937) (880.395.512)

PT Fotomatic Jaya Industries (287.847) (103.421.401)

Jumlah Sebelum Eliminasi (629.337.784) (983.816.913)

E l i m i n a s i - -K o n s o l i d a s i (629.337.784) (983.816.913) c. Jumlah Aktiva 2 0 1 1 2 0 1 0 Rp Rp PT Inter Delta Tbk 51.206.869.835 42.393.843.934

PT Fotomatic Jaya Industries 465.966.577 801.757.530

Jumlah Sebelum Eliminasi 51.672.836.412 43.195.601.464

E l i m i n a s i (3.273.881.102) (3.251.099.474)

(18)

20. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING

Pada tanggal 31 Maret 2011, Perusahaan memiliki aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing sebagai berikut :

Mata Uang Ekuivalen Mata Uang Ekuivalen

A k t i v a

Kas dan Setara Kas USD 337.240,56 2.937.028.067 USD 11.965,36 109.064.216 JPY 5.875.392,25 617.679.988 JPY 868.545,24 84.856.870 K e w a j i b a n

Hutang Usaha USD 2.100.180,07 18.290.468.229 USD 2.610.550,15 23.795.164.617

JPY 3.644.951,00 383.193.699 JPY 3.486.300,00 340.611.510

Kewajiban-Bersih 15.118.953.874 23.941.855.041

2 0 1 0 2 0 1 0

Nilai tukar atas transaksi wesel ekspor yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia adalah sebesar Rp 8,709,- dan Rp 9.115.00 per 1 US Dollar dan Rp 105.13,- dan Rp 97.70 per 1 Yen Jepang pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010.

21. PERJANJIAN - PERJANJIAN PENTING

• Perusahaan mengadakan perjanjian distribusi dengan Kodak (Singapore) Pte. Ltd. yang diwakili Eastman Kodak Company, New York, Amerika Serikat (Kodak) sejak tahun 1976, dimana Perusahaan sebagai distributor tunggal untuk wilayah pemasaran di Indonesia.Dalam perkembangannya, sejak pertengahan tahun 2005 prinsipal telah mengambil kebijakan multi distributor.

• Pada tanggal 7 Mei 2007, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa satu lantai bangunan yang berlokasi di Jl. Macan Lindungan No.20, Bukit Baru, Palembang dengan Kader, selaku pemilik bangunan. Bangunan yang disewa Perusahaan berupa rumah toko tiga lantai dengan jangka waktu sewa selama 5 tahun sampai 31 Agustus 2012. Beban sewa untuk masa sewa tersebut sebesar Rp 30.000.000.

• Pada tanggal 8 Pebruari 2006, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa bangunan dengan Whendy Haryono, selaku pemilik bangunan. Bangunan yang disewa Perusahaan berupa bangunan rumah bertingkat dengan luas seluruhnya sebesar 150 M2. Jangka waktu sewa selama 3 tahun sampai 31 Januari 2011. Beban sewa untuk masa sewa tersebut sebesar Rp 125.000.000.

• Pada tanggal 1 Desember 2005 Perusahaan mengadakan perjanjian sewa bangunan dengan Rickyanto Eddyanto, selaku pemilik bangunan. Bangunan yang disewa Perusahaan berupa bangunan rumah toko dengan luas seluruhnya sebesar 350M2. Jangka waktu sewa selama 6 tahun sampai 1 Desember 2011. Beban sewa untuk masa sewa tersebut sebesar Rp 100.000.000.

(19)

• Pada tanggal 10 Oktober 2008 Perusahaan mengadakan perjanjian distribusi dengan PT.Heidelberg Indonesia, dimana Perusahaan sebagai distributor untuk produk-produk cetak dan graphic art printing consumable untuk percetakan dan industry grafika di Indonesia untuk batas waktu yang tidak ditentukan. Untuk itu Perusahaan diwajibkan memberikan jaminan berupa deposito atas nama Perusahaan sebesar Rp 500.000.000

• Pada tanggal 7 September 2005, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa bangunan dengan Sony Swandayani, selaku pemilik bangunan. Bangunan yang disewa Perusahaan berupa bangunan rumah tempat tinggal dengan luas seluruhnya sebesar 522 M2 . Jangka waktu sewa selama 5 tahun sampai 30 September 2010. Beban sewa untuk masa sewa tersebut sebesar Rp 300.000.000.

• Pada tanggal 2 Januari 2006 Perusahaan mengadakan perjanjian sewa bangunan yang berlokasi di Jl. Laswi No.12, Bandung dengan Kristinawati Antawidjaya, selaku pengelola gedung, ruko. Jangka waktu sewa selama 5 tahun sampai tanggal 31 Desember 2011. Beban sewa untuk masa sewa tersebut sebesar Rp 125.000.000.

22. KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN

Saldo rugi Perusahaan sampai dengan 31 Desember 2009 sebesar Rp 53.833.429.249 atau 356.78 % dari modal disetor dan agio saham. Laporan Keuangan terlampir disusun atas dasar entitas yang berkemampuan untuk mempertahankan kelangsungan usahanya. Kegiatan Perusahaan dipengaruhi dan mungkin akan terus dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di Indonesia di masa mendatang, yang mungkin dapat berdampak pada ketidakstabilan nilai mata uang dan pertumbuhan ekonomi yang negatif.

Dalam memberikan respon terhadap kondisi keuangan perusahaan , langkah-langkah yang telah dilakukan dalam tahun 2009 dan rencana yang akan dilakukan manajemen dalam tahun 2010 adalah sebagai berikut :

Rencana Operasional

- Evaluasi kinerja tiap-tiap departemen akan terus menerus dilakukan,baik dalam hal sistem dan prosedurnya maupun struktur organisasinya, sehingga dapat diharapkan tiap-tiap departemen lebih efektif dan efisien dalam bekerja tanpa mengorbankan fungsi kontrol;

- Peningkatan kualitas sumber daya manusia akan terus diusahakan, mulai dari seleksi penerimaan karyawan baru, sampai dengan memberian pelatihan-pelatihan kepada karyawan sesuai kapasitas dan keperluan tiap-tiap bagian/departemen;

- Memperdayakan sistem internal audit yang baik dan analisis biaya yang tepat untuk mengurangi biaya-biaya yang bisa dihemat dalam tiap-tiap fungsi.

- Mengevaluasi sistem informasi yang ada dan mengupayakan perbaikan seperlunya, sehingga mampu menyediakan data dengan tepat waktu dan dengan kualitas yang baik sesuai kebutuan.

- Menjunjung tinggi citra budaya perusahaan dengan menciptakan lingkungan kerja yang yaman dan menyenangkan bagi para karyawan. Untuk itu perseroan merenovasi kantor pusat dan memperbaharui perlengkapan kantor lainnya.

(20)

- Mengupayakan pengelolaan persediaan yang lebih baik, baik dalam cara penyimpanan maupun dalam prosedur pemesanan barang dagangan, sehingga risiko kerusakan dapat diminimalisir dan jumlah stick dapat dipertahankan pada batas normal.

Rencana Keuangan

- Memperbaharui asset-asset yang tidak produktif lagi dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas operasional perusahaan.

- Melakukan analisa lebih lanjut terhadap piutang perusahaan terutama piutang yang kurang lancar dan berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikannya.

Rencana Pemasaran

- Meningkatkan kesadaran yang tinggi akan merek Kodak, dengan tujuan agar “Kodak” menjadi pilihan setiap orang dalam melakukan kegiatan fotografi mulai dari penggunaan film, kamera maupun pencetakan hasil foto mereka. Hal ini dilakukan dengan serangkaian program promosi dan iklan, serta perbaikan baik interior maupun eksterior dari outlet-outlet Kodak Express;

- Meningkatkan penjualan dengan menjual produk baru yaitu kertas cetak dengan teknologi Consumable Graphic Art dengan merk Saphira.

- Promosi dalam bentuk partisipasi acara-acara perfilman nasional dengan pemakaian film Kodak dalam industri cinematografi dan industri periklanan baik layar lebar maupun layar kaca.

- Mengembangkan jaringan pemasaran Kodak baik melalui tradisional outlet, non-tradisional outlet maupun modern outlet agar merek Kodak lebih dikenal dan mudah dijangkau oleh masyarakat dari segala lapisan.

- Meningkatkan kesadaran akan tingginya kualitas film dan kamera Kodak kepada para fotografer amatir melalui seminar dan pelatihan fotografi yang dilakukan secara berkala diberbagai kota;

- Memperdayakan team Quality Control dalam rangka standardisasi kualitas cetakan, serta bimbingan dan pengarahan untuk meningkatkan pelayanan Kodak Express kepada pelanggannya;

- Mengembangkan konsep-konsep pemasaran yang inovatif untuk meningkatkan ekuitas merek Kodak melalui kerjasama dengan para pemilik fotostudio.

- Mengembangkan franchise e-studio yang berkapasitas digital, untuk mengembangkan dan meningkatkan pangsa pasar di seluruh Indonesia dengan menghadirkan mesin cuci-cetak berteknologi mutakhir dan didukung oleh para fotografer professional.

Anak Perusahaan

(21)

2. Meningkatkan pelatihan karyawan yang telah ada serta meningkatkan efisiensi kerja dan biaya

3. Menambah jenis produk yang dijual serta meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan serta mengadakan program – program yang menarik guna meningkatkan penjualan.

23. REKLASIFIKASI AKUN

Beberapa akun dalam Laporan Keuangan Konsolidasi tahun 2010 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian Laporan Keuangan tahun 2011 dan pedoman penyajian dan pengungkapan laporan keuangan Emiten yang ditetapkan oleh Bapepam.

(22)

2011 2010 Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Penerimaan Kas dari pelanggan 13,132,957,778 78,712,634,045 Pembayaran kas kepada pemasok dan pelanggan (23,396,817,949) (75,609,815,695)

Kas yang dihasilkan operasi (10,263,860,171) 3,102,818,350 Penerimaan hasil restitusi PPh - 1,568,845,631 Pembayaran Pajak Penghasilan (376,678,000) (1,425,271,312)

Arus kas sebelum pos luar biasa (10,640,538,171) 3,246,392,669 Hasil dari asuransi kebakaran -

-Arus kas bersih dari aktivitas operasi (10,640,538,171) 3,246,392,669

Arus Kas dari Aktivitas Investasi :

Kenaikan (penurunan) deposito / dana yg dibatasi penggunaannya - (128,725,000) Penjualan aktiva tetap 63,636,364 36,818,181 Pembelian aktiva tetap (22,120,000) (100,957,000) Penerimaan bunga 14,458,168 61,864,696 Penurunan efek - -Kenaikan efek - -Kenaikan (penurunan) beban ditangguhkan -

-Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi 55,974,532 (130,999,123)

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan :

Kenaikan (penurunan) hutang jangka panjang - -Penurunan modal disetor - -Kenaikan modal disetor - -Pembayaran deviden kas - -Penambahan (pengurangan) piutang afiliasi - -Pengurangan (penambahan) hutang dan cerukan 9,891,991,730 -Pembayaran hutang jangka panjang - -Pembayaran bunga (24,190,029) (900,626) Pembayaran kewajiban pembiayaan konsumen (26,284,125) (8,761,374) Kenaikan (penurunan) obligasi konversi -

-Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan 9,841,517,575 (9,662,000)

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS (743,046,064) 3,105,731,546

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 5,517,412,414 2,411,680,868

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 4,774,366,350 5,517,412,414

AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS -

(23)
(24)

PENDAPATAN 16 16,088,901,075 14,808,986,371

BEBAN POKOK PENJUALAN 17 13,472,178,572 12,553,298,217

LABA BRUTO 2,616,722,503 2,255,688,154

BEBAN USAHA :

Beban Penjualan 18 1,995,272,358 1,976,226,649 Beban Umum dan Administrasi 18 1,250,787,930 1,263,278,418 Jumlah Beban Usaha 3,246,060,288 3,239,505,067

LABA (RUGI) USAHA (629,337,785) (983,816,913)

PENDAPATAN ( BEBAN ) LAIN-LAIN :

Pendapatan bunga 19 14,609,442 9,685,651 Laba (rugi) penjualan aktiva tetap 63,636,364 0 Bagian laba (rugi) bersih perusahaan afiliasi 0 0 Amortisasi Laba transaksi jual dan

sewa guna usaha kembali ditangguhkan 0 0

Beban bunga (24,190,029) 0

Laba (Rugi) kurs - bersih 19 701,636,765 751,569,992 Pendapatan rupa-rupa - bersih 149,270,835 99,610,061 Lain - lain (30,255) (60,000) Pendapatan (beban) lain-lain 904,933,122 860,805,704

LABA (RUGI) SEBELUM TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN 275,595,337 (123,011,209)

TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN

Periode berjalan 0 0

Ditangguhkan 14,528,476

-LABA(Rugi) BERSIH 290,123,813 (123,011,209)

LABA ( RUGI ) PER SAHAM :

LABA (RUGI) USAHA PER SAHAM (21) (33)

LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM 10 (4)

Jakarta, 28 April 2011 Direksi

(25)

saham Saldo laba usaha luar negeri dijual arus kas revaluasi Total nonpengendali ekuitas

Saldo per 1 Januari 2010 15,088,800,000 (53,833,429,249) (36,974,306,775)1,770,322,474 (36,974,306,775)

Perubahan kebijakan Akuntasi

Saldo yang disajikan kembali 15,088,800,000 (53,833,429,249) - - - (36,974,306,775)1,770,322,474 - (36,974,306,775)

Perubahan ekuitas pada tahun 2010 44,094,000,000 44,094,000,000 44,094,000,000

Dividen Total laba rugi

konprehensif tahun berjalan 1,996,277,548 1,996,277,548 1,996,277,548

Saldo per 31 Desember 2010 59,182,800,000 (51,837,151,701) - - - 9,115,970,7731,770,322,474 - 9,115,970,773 Perubahan ekuitas pada tahun 2011

Penerbitan modal saham Dividen

Total laba rugi

konprehensif tahun berjalan 290,123,813 290,123,813 290,123,813

Transfer ke saldo laba (656,474) (656,474) (656,474)

(26)

LIABILITAS JANGKA PENDEK

ASET LANCAR Utang Usaha :

Kas dan setara kas 3 4,774,366,350 5,517,412,414 Pihak Ketiga 11 18,902,742,975 22,794,704,410

Deposito Berjangka 3 500,000,000 500,000,000 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 0 0

Dana yang Dibatasi Penggunaannya - 128,725,000 Utang Lain - Lain 9,891,991,730 393,499,337

Piutang Usaha : Utang Pajak 12 93,152,022 290,595,066

(Setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Biaya yang masih harus dibayar 13 132,659,067 192,962,918

sebesar Rp 493.043.543 pada tahun 2011 dan Utang Jangka Panjang Bagian yang Jatuh Tempo

Rp 493.043.543,- tahun 2010 ) 4 9,619,354,547 4,843,126,902 dalam Waktu Satu Tahun :

Piutang Lain-lain 9,747,380 23,653,965 - Utang Kepada Peak Aim Development Limited 8 0 0

Persediaan 5, 2e 23,862,505,963 23,387,496,462 - Utang pembiayaan konsumen 175,227,501 105,135,500

- Pendapatan sewa diterima dimuka 23,999,983 29,333,317

Pajak dibayar dimuka 11 2,797,843,391 2,421,165,391 Kewajiban Pajak Tangguhan - 0

Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka 6, 2f 2,399,077,289 1,445,755,459 Kewajiban Lancar Lain-lain 75,797,044

Total Liabilitas Jangka Pendek 29,295,570,322 23,806,230,548

Jumlah Aset Lancar 43,962,894,919 38,267,335,593

LIABILITAS JANGKA PANJANG

ASET TIDAK LANCAR Utang Jangka Panjang Setelah dikurangi Bagian

yang jatuh tempo dalam Waktu Satu Tahun :

Aset Pajak Tangguhan 12 2,568,227,029 2,553,698,553 - Utang Kepada Peak Aim Development Limited 8 0 0

Pinjaman karyawan - - - Utang pembiayaan konsumen 0 96,375,126

Estimasi Kewajiban Manfaat Karyawan 9,569,221,877 9,569,221,877

Aset Tetap - Setelah dikurangi Akumulasi penyusutan Total liabilitas Jangka Panjang 9,569,221,877 9,665,597,003

sebesar Rp 17.951.993.837,- pada tahun 2011

dan Rp 18.532.666.088,- pada tahun 2010) 7, 2g 996,203,876 1,062,729,417 EKUITAS (DEFISIENSI MODAL)

Modal saham - nilai nominal Rp. 500 per saham

Biaya Dibayar di Muka 530,422,838 486,672,839 Modal dasar 120.710.400 saham

Ditempatkan dan disetor penuh - 118.365.600 saham 14 59,182,800,000 59,182,800,000

Agio Saham 15 1,769,666,000 1,769,666,000

Pajak Hak Guna Bangunan 212,481,648 216,706,448 Selisih penilaian kembali aktiva tetap 0 0

Laba ditahan (51,547,027,889) (51,837,151,701)

Total Aset Tidak Lancar 4,307,335,391 4,319,807,257

Total Ekuitas 9,405,438,111 9,115,314,299

JUMLAH ASET 48,270,230,310 42,587,142,850 TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 48,270,230,310 42,587,141,850

Jakarta, 28 April 2011

Direksi

Referensi

Dokumen terkait

Berbeda dengan pendapat tersebut, dalam buku al-Sunnah al-Ra ṣ ūliyyah wa al-Sunnah al-Nabawiyyah; Ru’yah Jadīdah, Syahrur mengatakan bahwa penulisan dan kodifikasi

NO KEGIATAN DAN NANTA PEKERJAAN KODE REKENING CARA PENGADAAN VOLUME LOKASI PEKEzuAAN PAGU SUMBER. DANA PERKIRAAN MULAI PELAKSANAAN PEKEzuAAN WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN I 2 3 4 5

Tinjauan Hukum Islam Terhadap Perlindungan Investor Di Dalam Transaksi Jual Beli Sukuk Ritel Menggunakan Akad Ijarah ... 107 DAFTAR PUSTAKA

Ditemukan logam berat Pb dengan kadar yang bervariasi antara 5,0048-10,256 ppm pada plasma darah sapi yang dipelihara di TPA Denpasar, tetapi tidak ditemukan adanya Cd..

Sisa dana yang terdapat dalam rekening penampungan sebagaimana dimaksud dalam ayat I.3.6.c.iv diatas yang belum/tidak ditarik oleh Nasabah tidak akan mendapat bunga atau

Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor. 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor

(2) Anggaran Dasar yang setanjutnya disingkat AD adatah ketentuan-ketentuan dasar yang ditetapkan datam konggres Ormawa yang digunakan sebagai dasar hukum untuk

Akan disimulasikan pergerakan lapisan fluida dalam kasus ini adalah antara minyak dan air yang berada diantara dua plat rata dengan jarak 10 cm menggunakan