EFFECTIVE SUPERVISORY
MANAGEMENT
Batch 1 (2 – 23 Sept 2020)
PQM Consultants merupakan lembaga konsultasi, pelatihan dan
riset dengan spesialisasi di bidang peningkatan produktivitas dan
kualitas melalui sumber daya manusia.
Didirikan pada tahun 1987, PQM Consultants menjalin kerjasama dengan para klien dari berbagai bidang industri.
PQM Consultants memiliki komitmen penuh untuk memberikan pelayanan kepada para klien dengan penuh integritas,
kejujuran dan keterbukaan.
Jasa Konsultasi dan Training yang Kami Miliki:
• Productivity & Quality Management • Human Capital Development
• Service Excellence
Sasaran Program
Melalui program Effective Supervisory Management ini
diharapkan para peserta dapat :
1. Memahami peralihan yang perlu dilakukan dari mulai
individual contributor menjadi seorang supervisor
2. Mampu menerapkan cara yang paling efektif untuk
melakukan mapping kekuatan dan kelemahan
anggota tim
3. Mampu menerapkan beragam pendekatan
Agenda Hari 1
Waktu
Topik
Tujuan
14:00-15:00
Tantangan & Peran Supervisor
Memahami tantangan leader saat ini dan peran supervisor di tempat kerja15:15-17.00
Mengelola Pekerjaan sebagai Leader
Mampu mengelola pekerjaan sebuah tim dan mengelolasumber daya untuk mencapai tujuan & memetakan kemampuan anggota timAgenda Hari 2
Waktu
Topik
Tujuan
14:00-15:00
Konsep Kepemimpinan
1. Memahami konsep kepemimpinan & kriteria dalam tingkatan kepemimpinan di tempat kerja
2. Memahami modal dasar menjadi supervisor yang sukses 1. Mengetahui gambaran diri sendiri (kekuatan dan
Agenda Hari 3
Waktu
Topik
Tujuan
14:00-15:00
Positive Relationship Through Effective
Interpersonal Communication
1. Mampu menerapkan elemen & perilaku positif dalam dalam membangun relasi yang positive
2. Memahami komunikasi yang efektif
3. Memahami cara bersikap tegas dalam lingkungan kerja
15:15-17.00
Active Listening & Coaching
1. Memahami cara mendengarkan secara aktif dalam berkomunikasi
2. Mampu mengembangkan tim secara efektif sebagai leader
Agenda Hari 4
Waktu
Topik
Tujuan
14:00-15:00
Umpan Balik & Apresiasi
Mampu memberikan umpan balik / apresiasi yang membangun
TEAMWORKS
MAKES THE
DREAMWORK
TANTANGAN
SUPERVISOR
Tantangan
KUALITAS
FLEKSIBEL
WAKTU
PELAYANAN
PROSES
KUANTITAS
HARGA
You can’t spell
CHA
LLE
NGE
without
2022 Skills Outlook
1. Analytical Thinking and Innovation
2. Active Learning and Learning Strategies
3. Creativity, Originality and Initiative
4. Technology Design and Programming
5. Critical Thinking and Analysis
6. Complex Problem Solving
7. Leadership and Social Influence
8. Emotional Inteligence
9. Reasoning, Problem Solving and Ideation
1.
Manual Dexterity, Endurance and Precision
2.Memory, Verbal, Auditory and Spatial Abilities
3.Management of Financial, Material Resources
4.Technology Installation and Maintenance
5.Reading, Writing, Math and Active listening
6.Management or Personnel
7.
Quality control and Safety Awareness
8.Coordination and Time Management
9.Visual, Auditory and Speech Abilities
Declining
Tantangan
GOOD
GREAT
Leaders become great, not because of their power,
WORLD
CLASS
LEADER
Proses pengelolaan
pekerjaan
dengan logis dan
sistematis
dengan memanfaatkan
sumber daya
yang ada secara
efektif & efisien
untuk mencapai
target
FACE OFF ACTIVITY
STANDARD DRAWING
Fungsi &
Peran
Supervisor
P
LANNING
O
RGANIZING
C
ONTROLLING
Planning
Organizing
Actuating
Controlling
Planning Process
•
Tetapkan sasaran
•Susun program kerja
•Perkirakan biaya yang
dibutuhkan
•Pergunakan Time
Table
•Rencana
implementasi
•Review secara
regular
Organizing Process
•
Buat list semua
tugas
•
Kelompokkan
tugas-tugas yang sama
•
Tugas tersebut
dipecah menjadi
aktifitas-aktifitas yg
dpt dikerjakan oleh
1 orang
•Komunikasikan
pengelompokan
tugas ini kepada
team member
Actuating Process
•
Mengetahui
faktor-faktor yang dapat
memotivasi dari
setiap bawahan
•Kembangkan sikap
Leadership sebagai
seorang Atasan
•Pergunakan
komunikasi yang
efektif dan
persuasif ke
bawahan
Controlling Process
•
Tetapkan standar dari
kinerja
•
Kumpulkan data-data
pengukuran
•
Bandingkan hasil dan
standar
•
Buat langkah-langkah
korektif
Planning (Perencanaan)
Definisi :
adalah proses menetapkan
sasaran & strategi
pencapaiannya dan
menyelaraskan sistem serta
sumber daya yang dimiliki untuk
pencapaian sasaran tersebut.
Planning (Perencanaan)
1. Apa pekerjaan yang harus dilakukan?
2. Seperti apa hasil (sasaran) yang diharapkan?
3. Cara terbaik mana untuk melakukannya?
Menetapkan Target (SMART)
S
M
A
R
T
Tujuan harus
spesifik /
detail
Dapat diukur
pencapaiannya
Memungkinkan
diraih
Tujuan harus
relevan
Ada rentang
waktu
pencapaian
Specific
Measureable
Attainable
Time Bound
Relevant
NO
Detail Aktivitas
(proses)
Sumber Daya
Time
Limit
(tanggal)
Critical Point
Preventive
Action
Man
Machine
Equipement
Cost
Preparation & Planning Work Management
Proses Kerja
:
Target
:
BEGIN WITH
THE END IN
MIND
A
GOAL
WITHOUT A
PLAN IS JUST
A
WISH
Planning
Philosophy
ALWAYS
Organizing (Pengorganisasian)
INGAT !
ANDA TIDAK DIBAYAR UNTUK
MENGERJAKANNYA SENDIRI,
MELAINKAN UNTUK MENCAPAI
SASARAN ‘MELALUI’ ORANG LAIN
SEHINGGA ANDA HARUS MEMBUAT
MEREKA PRODUKTIF.
●
Mengenal dan Mengetahui
Kemampuan Setiap Member Anda
-MATRIX SKILL
●
Memberikan Pekerjaan kepada Mereka
–
PEMBAGIAN TUGAS - DELEGASI
Matrix Skill (contoh)
SKILL
NAMA
KARYAWAN
NO
Albert
1
2
3
James
Simon
DrawingTechnique Welding Crane Loader …..
Pembagian Tugas (Delegasi)
Dalam melakukan pembagian tugas, Anda
harus memastikan :
●
Apakah hasil (Output) yang diharapkan
terinci dengan jelas ?
●
Apakah setiap orang mendapatkan
Kunci Pendelegasian Pekerjaan
1. Uraikan Tugas yang akan didelegasikan disertai wewenang
dan tanggung jawab yang diberikan.
2. Tentukan Orang yang akan menerima tugas
3. Komunikasikan Harapan yang diinginkan dari tugas tersebut
4. Sepakati Tugas yang didelegasikan
5. Monitor dan Evaluasi hasil pekerjaan
6. Berikan Umpan Balik
Actuating (Eksekusi)
Definisi :
Proses manajemen untuk menggerakkan
semua pelaku organisasi mengerjakan apa
yang sudah direncanakan untuk mencapai
sasaran organisasi, dengan cara
memberikan memotivasi, membangun
komunikasi yang efektif dan menerapkan
kepemimpinan yang tepat
Actuating (Eksekusi)
Mengetahui faktor – faktor
yang dapat memotivasi
setiap bawahan
Kembangkan sikap
leadership yang baik
Kembangkan komunikasi
yang efektif dan persuasif
ke bawahan
Monitoring
Apa yang dimaksud monitoring?
Proses pengechekan, pengukuran, pengamatan dan
pengumpulan informasi sejauh mana proses sudah
Fungsi dari monitoring?
1.
Mengukur dan mengetahui sejauh mana progress
terhadap rencana awal
2.
Mengukur kualitas hasil
3.
Memastikan ketersediaan sumberdaya
Controlling (Pengendalian)
Definisi :
Proses dan tindakan untuk
memastikan semua
aktivitas sejalan dengan
perencanaan dan
Controlling (Pengendalian)
1. Tetapkan standard dari masing – masing
kinerja
2. Kumpulkan data – data pengukuran
3. Bandingkan hasil dengan standar
Managing vs Leading
Kepemimpinan bukan mengenai jabatan, posisi atau
garis komando. Kepemimpinan adalah mengenai
“Leadership is not about titles,
positions or flowcharts.
It is about one Life influencing another.”
5 Level Leadership
LEVEL 2
LEVEL 3
LEVEL 4
LEVEL 5
Me
mb
angun
Ho
rmat
&
K
epe
rca
yaan
Kualitas Diri
Orang mengikuti anda
Karena kualitas diri anda
Pengembangan
(Elevasi)
Orang mengikuti Anda
Karena Anda
Mengembangkan Mereka
Prestasi (Hasil)
Orang mengikuti Anda
karena Hasil.
Relasi (Hubungan)
Orang mengikuti
anda karena Ingin
Level 1 : Posisi
B-O-S-S
Orang mengikuti anda karena harus !!!
Apakah posisi membuat
anda otomatis menjadi
seorang pemimpin yang
baik?
Orang yang terpaksa mengikuti anda,
hanya akan memberikan sedikit
Level 2 : Relasi / Hubungan
ORANG MENGIKUTI ANDA
KARENA MEREKA INGIN
Orang-orang mulai menyukai kehadiran Anda
Ingat…
Level 2 : Posisi / Hubungan
3 Hal yang dilakukan untuk menjadi seorang relationship leader
1. Jadilah Pendengar yang baik
2. Perhatikan secara konsisten apa yang
bawahan anda kerjakan
3. Teruslah Berinteraksi dengan
mereka
Level 3 : Prestasi (Hasil)
Law of Respect :
Orang secara alamiah mengikuti orang
yang mereka pikir lebih baik dari
ORANG MENGIKUTI ANDA
KARENA HASIL YANG ANDA RAIH
Level 4 : Pengembangan Orang
ORANG MENGIKUTI ANDA
KARENA ANDA
MENGEMBANGKAN MEREKA
Arti Mengembangkan?
Mengajarkan ilmu
Memberikan Contoh
Menjadi role model
Berbagi Pengalaman
Level 5 : Kualitas Diri
ORANG MENGIKUTI ANDA
Leadership Assessment
No. Nama Member Masa
Kerja
Level Leadership Menurut Bawahan
Karakter
“It’s your ATTITUDE not your
APTITUDE that determines your
ALTITUDE”
Nick Vujicic
International
Motivator-Aktivis-Humanis
Pentingnya
sebuah
Kehidupan bukanlah tentang
“memiliki”, melainkan tentang
“menjadi”
Membuat Visi
1.
Buatlah visi diri Anda dalam 5 tahun
mendatang dalam hal karir,
keuangan, dan keluarga
2.
Visualisasikan visi Anda di kertas
Komitmen Diri
Untuk mencapai semua visi saya, saya akan mempertahankan:
(+)………...
(+)………...
(+)……….………..
Dan saya akan meng-improve:
(∆)………...
(∆)………...
Kenali dan
pahami diri anda
terlebih dahulu
Kenali dan Pahami Diri Anda
Terlebih Dahulu
KNOW YOUR TEAM
Banyak bicara, cepat, aktif, suka keramaian
Pendiam, berhati – hati, pasif, suka ketenangan
1. Antusias
2. Banyak bicara
3. Tegas
4. Suka berteman
5. bersemangat
6. Spontan
7. Percaya Diri
E k s t r o v e r t
C i r i - c i r i
I n t r o v e r t
C i r i - c i r i
1. Tidak banyak bicara
2. Lebih suka bekerja sendiri
3. Tidak suka menjadi pusat perhatian
4. Berhati-hati
5. Lebih suka berfokus pada satu hal
6. Tidak mudah dekat dengan orang baru
7. Lebih sering mendengarkan daripada bercerita
8. Suka mengamati interaksi di sekitar mereka.
Ekstrovert & Introvert
Cara berkomunikasi
E
KSTROVERT
INTROVER
T
Bicara LANGSUNG
Pakai MEDIA
biasanya MEMULAI
menunggu DIMULAI
Menuju sasaran
Berhati-hati
Cenderung MENGUTARAKAN
Cenderung MENDENGARKAN
Membangun Hubungan yang Positif
di Tempat Kerja
1. Kenali & Pahami Diri Anda
2. Pahami anggota lebih dalam
3. Bangun kepercayaan dalam tim
4. Kembangkan kempetensi anggota tim
5. Apresiasi kinerja anggota tim
TALENT
SKILL
Komunikasi yang efektif
terjadi bila antara pemberi
dan penerima pesan
mempunyai pemahaman
yang sama terhadap pesan
KESAMAAN PERSEPSI PEMBERI - PENERIMA PESAN
MENENTUKAN SAMPAI TIDAKNYA INFORMASI
YANG DIKOMUNIKASIKAN
Pre-Test
“Saya senang sekali pada dokter
saya,” kata seorang pecandu
alkohol. “Saya masih boleh
minum alkohol, hanya dibatasi
maksimal satu gelas dalam
“Untuk menjaga kesehatan
saya, Dokter menyarankan
agar saya menyisihkan waktu
satu jam sehari di treadmill.
KESAMAAN PERSEPSI PEMBERI - PENERIMA PESAN
MENENTUKAN SAMPAI TIDAKNYA INFORMASI
KESAMAAN PERSEPSI PEMBERI - PENERIMA PESAN
MENENTUKAN SAMPAI TIDAKNYA INFORMASI
Proses Komunikasi
Media
Feedback
(Komunikasi 2 arah)
Sender
1. Pesan yang ingin disampaikan
2. Encoding
Receiver
3. Decoding
4. Pesan diartikan
Receiver
3. Decoding
4. Pesan diartikan
Sender
1.
Pesan yang ingin disampaikan
2. Encoding
Gangguan
Gangguan
Gangguan:
Komunikasi Interpersonal
Komunikasi yang tidak hanya
menyampaikan dan memahami suatu
pesan, tetapi juga mengembangkan
Komunikasi Interpersonal
Siapa bawah anda :
……….
Apa yang membuat komunikasi anda dengan dia berbeda :
...
...
...
...
Hal apa yang bisa membuat anda dekat dengan dia :
...
...
...
...
Elemen Komunikasi
7 %
: Kata-kata
38%
: Suara
55%
: Bahasa Tubuh
Kata-kata (words):
•
Gunakan kata-kata
yang tepat
•
Hindari menggunakan
jargon/istilah yang
membingungkan
Suara (tone of voice):
•
Nada suara/intonasi
•
Volume
•
Artikulasi
•
Kecepatan bicara
Bahasa Tubuh (Body Language):
Perilaku Asertif
Perilaku asertif adalah perilaku yang membuat seseorang dapat
bertindak demi kebaikan dirinya, mempertahankan haknya
tanpa cemas, mengekspresikan perasaan secara nyaman, dan
menjalankan haknya tanpa melanggar hak orang lain.
(Alberti & Emmons, 2002)
Kebutuhan
Contoh
SITUASI :
Anda ingin mengembalikan
surat yang diketik salah
untuk dibetulkan pada
orang (Yani) yang mengetik
surat tersebut
Nonasertif
Maaf Yani, mungkin salah saya tadi kurang jelaswaktu minta kamu mengetik...., tapi mungkin bisa kamu perbaiki....ada yang salah ini, tak enak khan nanti dibaca relasi kita..., tolong ya, jadi merepotkan kamu, sorry ya...
Agresif
Bisa mengetik gak sich sebenarnya kamu ini !.Surat Cuma selembar aja..banyak salahnya. Gimana kalau saya kasih sepuluh lembar, Kiamat...’kali. Kursus lagi dech!..biar pintar..!
Komunikasi Autentik
•
Katakan apa yang kau rasakan
•
Ajukan saran
•
Menyatakan ketidaksetujuan
•
Katakan “Tidak” tanpa merasa bersalah
•
Minta maaf
•
Meminta penjelasan
•
Meminta sesuatu
Hambatan
Komunikasi
Hambatan terbesar dari komunikasi
interpersonal adalah kemampuan
untuk
mendengarkan orang lain
.
- Carl Rogers
Listening vs Hearing
Listening
Hearing
≠
Mendengarkan
Mendengar
≠
Active Listening
(Mendengarkan secara aktif)
Kemauan
Untuk mendengarkan orang lain dibutuhkan niat, kesediaan, dan
kemauan mendengarkan orang lain (gunakan mata, telinga, hati,
dan fokus pada orang tsb.
Kehadiran
Kesadaran untuk berempati, melakukan konfirmasi, bersikap tidak
menghakimi, dan deep listening
Memahami
Usaha menghindari adanya kemungkinan perbedaan persepsi
Mengembangkan
Kompetensi
Mengembangkan Kompetensi Anggota Tim
Flow Concept Mihaly Csikszentmihalyi
Kondisi Flow adalah Tahap Optimal Seseorang
Yaitu Ketika Terjadi
Keseimbangan
Antara
Skill
atau Keterampilan dengan
Tantangan
Maximum Enjoyment
Coaching
1. Mereka butuh diberi inspirasi
2. Mereka butuh mendapat dorongan semangat
3. Mereka butuh untuk mendapat tantangan.
Leader as a Coach
Organizations with senior
leaders who coach
effectively and frequently
IMPROVE BUSINESS
RESULTS by
21%
Source: Delloite
Kenapa kemampuan coaching penting bagi seorang leader?
Successful
Coach
RELATIONSHIPS
PROCESS
Coaching (pengertian)
adalah proses untuk memperbaiki dan meningkatkan
kemampuan dan kapasitas karyawan di dalam pekerjaan dan
membantu karyawan mengatasi kendala-kendala untuk
mencapai kinerja yang optimal.
Coaching vs Counseling
Masalah prestasi / hasil kerja
(KPI & Technical)
Coaching vs Counseling
Masa Lalu
Masa Kini
Masa Depan
Peran & Tanggung Jawab
Coach :
1. Memberikan bimbingan dan pembinaan
2. Memberikan dorongan dan motivasi
3. Menyepakati pelaksanaan coaching serta mengelola hubungan dalam proses
coaching
4. Bersama dengan Coachee menetapkan target pengembangan dan memonitor
pencapaiannya
5. Memberikan wawasan tentang organisasi, budaya dan strategi organisasi untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mentee
Membantu Coachee untuk meningkatkan kompetensi sejalan dengan bisnis perusahaan
Do’s & Don’t dalam Menerapkan Coaching
Do’s
Don’ts
Dimulai dari hal yang positif dulu (pencapaian,
sikap baik, dll)
Langsung menuju pada kelemahan diri dan
bersikap menghakimi
Lebih banyak mengajukan pertanyaan
Coach memberi saran (telling). Jika Anda perlu
memberitahu, meminta izin terlebih dahulu
“Apakah Anda ingin mendengar pendapat
saya?"
Masalah (hambatan) sebaiknya dikemukakan
oleh Coachee. Jika dia tidak menyadari bahwa
dia memiliki hambatan, Coach bisa
menyampaikan secara spesifik, langsung, dan
sopan
Fokus pada solusi dan berorientasi ke masa
depan. Lebih berfokus pada apa yang akan
dilakukan (langkah perbaikan)
Berfokus pada mencari akar masalah
Lama coaching 30-60 menit
Berlangsung terlalu lama
Feedback / Umpan Balik
(Pengertian)
adalah suatu dialog pembicaraan terfokus
antara pemimpin dengan anggota timnya.
Suatu metode untuk mensharingkan informasi
dan perspektif mengenai kinerja. Tujuan dari
feedback yang berkelanjutan adalah untuk
MENGIDENTIFIKASI mana kinerja yang sudah
Apa yang akan anda lakukan?
Tarmizi adalah salah seorang operator / staff anda. Ia memiliki
kinerja yang baik selama ini. Namun belakangan ini ia mengalami
penurunan kinerja dengan perilakunya yang tidak mengikuti /
mematuhi instruksi yang Anda berikan. Perihal ini terjadi selama 4
hari belakangan ini.
Prinsip Memberi Feedback
Jendela Johari
(Johari Window)
O
RA
NG
LA
IN
TAHU
SAYA
TAHU
TIDAK TAHU
Positive Feedback
Jangan biarkan pekerjaan bagus yang dilakukan anggota
tim-mu tidak diperhatikan
•
Beri dorongan semangat pada anggota tim anda
dengan pujian yang spesifik setiap harinya.
•
Ketika anda melihatnya, katakanlah langsung.
•
Seringlah menemui dan mengecek anggota tim anda
langsung di lapangan.
Buatlah anggota tim anda merasa aman ketika mereka
melakukan kesalahan
Corrective Feedback
Jangan biarkan pekerjaan tidak bagus yang dilakukan
anggota tim-mu tidak diperhatikan
•
Lakukan secara privat dan lakukan secara positif
Cek terlebih dahulu sebelum anda memberi “corrective
feedback”
•
KOMUNIKASI : apakah saya sudah mengkomunikasikan
dengan jelas apa yang saya harapkan dari kinerja
anggota tim saya?
•
KONDISI : apakah anggota tim saya sudah memiliki
pengetahuan / ketrampilan / training yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan pekerjaan yang diharapkan?
•
KONSEKUENSI : apakah ada konsekuensi baik / buruk
SBIN MODEL
SBIN Model (contoh positive feedback)
Situation
Behavior
Impact
Next step
Deskripsikan
situasinya, jelaskan
se-spesifik mungkin.
Berikan feedback di
waktu yang tepat
Jelaskan perilakunya
sejelas mungkin,
seperti saat
menonton film.
Hindari membuat
kesimpulan
Apa hasil dari
perilakunya – positif
atau negatif ?
Perilaku spesifik apa
yang perlu dirubah
atau diulangi sebagai
respon dari
feedback? Mengapa
perubahan tsb perlu
dilakukan?
Kemarin ketika Bu
Ellen pelannggan kita
mampir ke kantor....
Positive feedback :
Saya melihat kamu
meletakkan sejenak
berkas pekerjaanmu
lalu mengecek
website kita untuk
mendapatkan
informasi. Kemudian
kamu menghampiri Bu
Ellen dan
mengantarkan beliau
Ia kemudian datang
menghampiri saya
dan menceritakan
betapa penolongnya
kamu. Fleksibilitas dan
kesediaanmu untuk
membantu telah jadi
contoh yang baik
terhadap komitmen
kita pada kepuasan
Saya sangat
menghargai jika kamu
terus melakukan hal
seperti ini secara
konsisten. Kamu telah
menunjukkan
komitmen yang baik
pada pelayanan
pelanggan.
SBIN Model (contoh corrective feedback)
Situation
Behavior
Impact
Next step
Deskripsikan
situasinya, jelaskan
se-spesifik mungkin.
Berikan feedback di
waktu yang tepat
Jelaskan perilakunya
sejelas mungkin,
seperti saat
menonton film.
Hindari membuat
kesimpulan
Apa hasil dari
perilakunya – positif
atau negatif ?
Perilaku spesifik apa
yang perlu dirubah
atau diulangi sebagai
respon dari
feedback? Mengapa
perubahan tsb perlu
dilakukan?
Saat meeting
departemen kita
kemarin...
Corrective feedback :
Setiap kali Susi bicara,
kamu mengalihkan
pandangan dan mulai
berbicara dengan
Tono atau kamu
membuka laptop dan
Saya melihat Susi
menyadari hal tsb.
Setelah 3 atau 4 kali
kamu melakukannya,
Susi tidak lagi bicara
selama sisa waktu
Mulai sekarang setiap
kali meeting kamu perlu
fokus dan
memperhatikan setiap
orang yang berbicara
sehingga anggota tim
Persyaratan
Memberi Feedback
D
ikaitkan dengan tindakan tertentu, bukan pada orangnya.
B
ersifat uraian tindakan, bukan penilaian.
S
esegera mungkin.
M
enekankan pengaruh tindakannya.
B
erikan umpan balik untuk sesuatu yang penerima bisa lakukan.
P
ilih momen yang tepat / disiapkan.
S
atu per satu, tidak borongan.
B
ersedia menolong dengan menyediakan alternatif.
Masalah adalah perbedaan / gap antara kondisi
aktual dengan kondisi yang diharapkan
PROBLEM ?
Masalah yang timbul dapat mengakibatkan :
Keluhan pelanggan
Pemborosan waktu
WASTE
“If it doesn’t add value, it’s waste”
-
from Henry Ford’s book: “Today and Tomorrow”, 1922
PEMBOROSAN
“Apabila suatu (proses maupun jasa) tidak memberikan
nilai tambah, maka ia merupakan pemborosan”
5%
35%
60%
Activities
adding?
Value
Value
adding
activities
Yes
Non value
Adding
activities
No
Waste
No
Necess
ary?
Necessary Non Value adding activitiesYes
WASTE
~
PEMBOROSAN
8 Wastes / Pemborosan (DOWNTIME)
DEFECT
Produk cacat Salah kirim Claim customer
Salah buat laporan (typo)
TRANSPORTATION
Perpindahan orang/ pekerja dalam suatu proses Perpindahan dokumen/ barang
Berjalan ke mesin fotokopi
OVERPRODUCTION
Membuat produk lebih dari yang diminta Membuat laporan yang tidak dibaca Print ulang laporan
INVENTORY
Penumpukan dokumen yang belum diproses Stock produk
Stock ATK
WAITING
Menunggu tanda tangan
Menunggu pencarian dokumen Menunggu proses lain
Antrian konsumen
MOTION
Mengambil barang yang lebih dari jangkauan Pergerakan tangan/ kaki/ kepala
Identifikasi Masalah
Masalah = Peluang Kemajuan
Kita bisa mengubah
masalah
menjadi
peluang
PROBLEM SOLVING
Adalah proses
identifikasi masalah
,
mengembangkan kemungkinan solusi, dan
mengambil tindakan yang tepat
PROBLEM FIXING vs PROBLEM SOLVING
Problem :
Mesin mati tiba - tiba
……..
Sensor Kotor
Solusi :
Problem :
Mesin mati tiba - tiba
……..
Sensor Kotor
Tidak ada jadwal
MASALAH DAN AKARNYA
Gejala dari masalah
“Tanaman”
Berada di permukaan
(terlihat/ Nampak)
Penyebab masalah
“Akar masalah”
Tersembunyi di bawah
permukaan
Mengapa perlu analisa sebab?
MASALAH
ANALISA
SEBAB
LANGSUNG KE
PENYELESAIAN
MASALAH
Why – Why Analysis
Gunakan prinsip why – why analysis untuk :
1. Menghindari jebakan mengobati gejala
2. Menggali akar penyebab yang
sebenarnya
Contoh Why – Why Analysis
ECRS Method
E = Eliminate (dihilangkan / dieliminasi)
C = Combine (digabungkan)
R = Rearrange (disusun kembali, diatur ulang)
S = Simplify (disederhanakan)
Eliminate (dihilangkan/ dieliminasi)
Simplify (disederhanakan)
Before
IMPROVEMENT
❑
Kita Berada dalam Dunia Bisnis
yang Penuh PERSAINGAN
❑
Kita Harus “Berlari” LEBIH CEPAT
Dibanding Pesaing. Senantiasa
Melakukan Usaha Peningkatan
Mutu (PQCDSME) Sebelum
PQM Consultants Building
Jl. Cempaka Putih Tengah 17C No.7A Cempaka Putih, Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10510 Indonesia
021 425 1887 | 0812 1057 6646 | 0811 1526 646 pqmcons@pqm.co.id
Thank You
Vincent menyelesaikan studi Teknik Industri di Universitas Katolik Parahyangan dan berkonsentrasi pada Lean management & ergonomi. Sebelum bergabung dengan PQM Consultant, ia memiliki pengalaman kerja selama hampir 4 tahun pada perusahaan flexible packaging terbesar di Indonesia dan mendapatkan berbagai pengalaman dengan memimpin salah satu profit center. Beberapa peluang telah ditempuh untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan manajemen dan analisa seperti shop-floor area management, daily report management,
inventory management, autonomous maintenance, QCC, dan analisa pengembangan manusia. Bahkan, dia juga menginisiasi dan menjalankan
beberapa program termasuk implementasi 5S, SMED, pengembangan produk baru, dan mengelaborasi strategi proses kerja dalam rangka implementasi teknologi terbarukan berkolaborasi dengan salah satu perusahaan yang berbasis di Jerman.
Sepanjang karirnya, Vincent berkonsentrasi pada TQM, 5S, Kaizen, dan Lean Management (Manufactures & Services). Untuk meningkatkan kapabilitasnya, dia juga telah menghadiri beberapa program seperti Supervisory Management, Shop-floor leadership, PDCA & 7 QC Tools,
Continuous Improvement, PS&DM dan Internal Auditor ISO 9001.
Sebagai konsultan yang inovatif dalam penyelesaian masalah, holistic-thinking, kemampuan komunikasi, dan pola pikir open-minded, sangat Vincent adalah konsultan di PQM Consultant - sebuah lembaga konsultan yang menyediakan
layanan konsultan dan pelatihan dalam rangka membangun “produktivitas dan peningkatan kualitas melalui manusia” untuk berbagai jenis industri termasuk perusahaan manufaktur & jasa, serta nasional & multinasional. Sebagai konsultan Genba, ia selalu berkomitmen mendorong budaya perbaikan yang berkelanjutan secara terus menerus.
Vincentius Rahmat Djayni
Dengan pengalaman lebih dari 10 tahun, ST telah memiliki pengetahuan dalam bidang Pembelian, Logistic, Perdagangan Internasional dan juga dalam bidang Jurnalistik. Diantara pengalamannya pula, ST terlibat dalam Kaizen, 5S, Metode Penyelesaian Masalah, Horenso pada perusahaan PT. Nippon Shokubai Indonesia. ST telah melakukan beberapa perbaikan dalam sistem importasi, menjadi lebih efektif dan efisien dalam sisi prosedur, waktu dan biaya. ST menjadi pembicara internal dalam perusahaan sebelumnya, diskusi mengenai importasi, analisa pasar global termasuk proses bea cukai di Indonesia. Selain itu, ST menjadi buyer untuk berbagai jenis material seperti chemical, spare part, packaging, batu bara dan lainnya.
ST pernah terlibat dalam beberapa project, support untuk pembelian, importasi dan pengiriman material untuk mendirikan pabrik baru dalam perusahaan sebelumnya, seperti pada PT. Nippon Shokubai Indonesia (Nippon Shokubai Group), PT. Cemindo Gemilang (Gama Group) & PT. Tereos FKS Indonesia (sub FKS Group dan sub Tereos Group). Pengalaman terakhir sebelum bergabung dengan PQM Consultants, ST berkerja di PT. Tereos FKS Indonesia dalam Divisi Pembelian dan Logistik. ST mengemban peran untuk memastikan barang dan jasa tiba dengan tepat waktu, aman dan harga yang kompetitif. ST telah menerapkan beberapa perbaikan pada perusahaannya, terkait dengan sistem dan administrasi dalam proses import.
Berbekal pengalaman pada perusahaan nasional dan multinasional, terlebih dengan berbagai pelatihan yang sudah diikuti , ST memiliki berbagai sudut pandang untuk mengembangkan kualitas dan produktivitas. ST telah mengikuti berbagai pelatihan seperti International Trade Training termasuk Logistics,
Septa Tiar Zulfikar
Septa Tiar Zulfikar (ST) – adalah Konsultan di PQM Consultants – sebuah lembaga konsultan dengan spesialisasi membangun budaya perbaikan berkesinambungan di perusahaan klien untuk mewujudkan terjadinya peningkatan produktivitas dan kualitas melalui sumber daya manusia.