2
•
Penyesuaian nomenklatur kegiatan sesuai struktur output Direktorat
Jenderal Cipta Karya TA 2020-2024;
•
Penapisan awal untuk arahan kegiatan BPIW TA 2021 sesuai
dengan
readiness criteria;
•
Kriteria pengusulan kegiatan:
Merupakan kegiatan prioritas rawan air dan sanitasi Klaster B
(137 Kab/Kota)
Kegiatan Berbasis Masyarakat (Kotaku, Pamsimas, Sanimas,
PISEW)
tidak diusulkan dan dilaksanakan
dalam desk
sinkronisasi (penentuan lokasi dilaksanakan di Pusat).
Kab/Kota yang
dikategorikan sebagai
kegiatan di
Kawasan
Strategis Nasional
(KSN), Direktif
Presiden, Komitmen
Menteri PUPR, Aspirasi
Kemitraan,
Infrastruktur Skala
Regional, MYC
Lanjutan, dan PHLN
Kab/Kota yang memiliki
tingkat
kerawanan air
dan kerawanan
sanitasi yang tinggi
yang memiliki dokumen
perencanaan RISPAM
dan SSK :
137
Kab/Kota
1. Kab/Kota yang memiliki tingkatkerawanan air yang tinggi dan memiliki RISPAM dgn nilai >75% : 50 Kab/Kota
2. Kab/Kota yang memiliki tingkatkerawanan air yang tinggi dan memiliki RISPAM dgn nilai <75% : 176 Kab/Kota
3. Kab/Kota yang memiliki tingkatkerawanan air yang tinggi dan belum memiliki RISPAM : 9 Kab/Kota
4. Kab/Kota yang memiliki tingkatkerawanan air yang tidak tinggi dan memiliki RISPAM dgn nilai >75% : 66 Kab/Kota
5. Kab/Kota yang memiliki tingkatkerawanan air yang tidak tinggi dan memiliki RISPAM dgn nilai <75% : 69 Kab/Kota
6. Kab/Kota yang memiliki tingkatkerawanan air yang tidak tinggi dan belum memiliki RISPAM : 7 Kab/Kota
1. Kab/Kota yang memiliki tingkatkerawanan sanitasi dan memiliki SSK : 194 Kab/Kota 2. Kab/Kota yang tidak
rawan sanitasi dan memiliki SSK : 158 Kab/Kota
3. Kab/Kota belum memiliki SSK : 25 Kab/Kota
KLASTER C
KLASTER B
KLASTER D
KLASTER A
KLASTERISASI
4
COMMITED SPENDING
TA. 2021
2. Penataan KSPN
Super
Prioritas
(Toba, Borobudur,
Mandalika, Bromo-Tengger-Semeru,
Wakatobi, Labuan Bajo, Likupa)
3. Penanganan Pasca Bencana
Sulawesi Tengah
1. Kegiatan Berbasis
Masyarakat
(KOTAKU, Sanimas, Pamsimas)
4. SPAM
(SPAM Regional Durolis,
SPAM Bandar Lampung)
5. TPA
(TPA Regional Mammitarang)
6. PLBN
(10 PLBN sesuai Inpres
Struktur Output Ditjen
Cipta Karya 2020-2024
Penjelasan Perubahan Nomenklatur
Output untuk Kegiatan Fisik
➔
Struktur Output PKP
➔
Struktur Output BPB
➔
Struktur Output PPLP
STRUKTUR OUTPUT KEGIATAN
PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN
2412
–
Pembinaan
dan Pengembangan
Kawasan Permukiman
101
–
Peraturan Penyelenggaraan Kawasan
Permukiman (NSPK)
102
–
Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Kws. Permukiman(Kab/Kota)
103
–
Perencanaan Pembangunan Kws.
Permukiman (Laporan)
104
–
Pembangunan dan Pengembangan Kws.
Permukiman (Ha)
105
–
Pembangunan Infrastruktur Permukiman
Berbasis Masyarakat (Ha)
001
–
Penyusunan Rancangan NSPK
001
–
Pembinaan, Pengawasan dan
Kemitraan dalam Penyelenggaraan
Kws. Permukiman
001
–
Penyusunan Rencana
Pembangunan Infrastruktur Kws.
Permukiman
001
–
Pengembangan Kws. Permukiman
002
–
Pembangunan Baru Kws.
Permukiman
003
–
Pembangunan Kembali Kws.
Permukiman
001
–
Pembangunan Infrastruktur
Permukiman Berbasis Masyarakat di
Perkotaan
002
–
Pembangunan Infrastruktur
Permukiman Berbasis Masyarakat di
Perdesaan
Struktur Output Keterangan
2412 Pembinaan dan Pengembangan Kawasan Permukiman
104 Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Hektar Output Baru
001 Pengembangan Kawasan Permukiman Sub output baru: Mengembangkan dan meningkatkan kualitasdari lingkungan hunian yang telah terbangun (revitalization) 002 Pembangunan Baru Kawasan Permukiman Sub output baru: Membangun lingkungan hunian baru yang belum terbangun pada kawasan peruntukan permukiman sesuai RTRW(new development)
003 Pembangunan Kembali Kawasan Permukiman
Sub output baru: Memulihkan fungsi lingkungan hunian (redevelopment), melalui perbaikan dan/atau pembangunan baru untuk memulihkan fungsi hunian secara wajar sampai tingkat yang memadai (rehabilitasi), dengan sasaran utama menumbuh kembangkan kegiatan perekonomian, sosial, dan budaya (rekonstruksi), dan pembangunan kembali melalui penataan secara menyeluruh (peremajaan)
101 Pengembangan Kawasan Permukiman di Papua-Papua Barat Sub output baru khusus untuk kegiatan di Provinsi Papua dan Papua Barat
102 Pembangunan Baru Kawasan Permukiman di Papua-Papua Barat Sub output baru khusus untuk kegiatan di Provinsi Papua dan Papua Barat
103 Pembangunan Kembali Kawasan Permukiman di Papua-Papua Barat Sub output baru khusus untuk kegiatan di Provinsi Papua dan Papua Barat
105 Pembangunan Infrastruktur Permukiman Berbasis Masyarakat Hektar Perubahan nomenklatur output dari Infrastruktur Berbasis Masyarakat
001 Pembangunan Infrastruktur Permukiman Berbasis Masyarakat di Perkotaan Sub output baru menggantikan sub output Program Peningkatan KualitasKawasan Permukiman, perubahan dari sub output pada Kegiatan Kotaku 002 Pembangunan Infrastruktur Permukiman Berbasis Masyarakat di Perdesaan Sub output baru, perubahan dari sub output pada Kegiatan PISEW 101 Pembangunan Infrastruktur Permukiman Berbasis Masyarakat di PerkotaanPapua-Papua Barat Sub output baru khusus untuk kegiatan di Provinsi Papua dan Papua Barat
STRUKTUR OUTPUT KEGIATAN
PENGEMBANGAN PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
2413
–
Pembinaan
dan Pengembangan
Penataan Bangunan
dan Lingkungan
101
–
Peraturan Penataan Bangunan
dan Lingkungan (NSPK)
102
–
Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan BG dan PBL
(Kab/Kota)
103
–
Pembinaan dan Pengelolaan
Rumah Negara (Unit Rumah Negara)
104
–
Pengembangan
Penyelenggaraan Bangunan Gedung
(m2)
001
–
Penyusunan Rancangan NSPK
001
–
Pembinaan dan Pengawasan Penyeleggaraan BG dan PBL
001
–
Pembinaan dan Pengelolaan Rumah Negara
001
–
Pembangunan dan Rehabilitasi Bangunan Gedung Hijau
002
–
Rehabilitasi Bangunan Cagar Budaya dan Istana
003
–
Pembangunan Bangunan Gedung Mitigasi Bencana
004
–
Pembangunan dan Rehabilitasi Bangunan Gedung Pasca
Bencana
005
–
Pembangunan dan Rehabilitasi Bangunan Gedung Fungsi
Sosial dan Keagamaan
105
–
Pengembangan
Penyelenggaraan Penataan Bangunan
dan Lingkungan (Kawasan)
001
–
Penataan Bangunan Kawasan Rawan Bencana
002
–
Penataan Bangunan Kws. Destinasi Wisata
003
–
Pembangunan dan Pengembangan RTH
004
–
Penataan Bangunan dan Kawasan Kebun Raya
005
–
Penataan Bangunan Kws. Cagar Budaya dan Permukiman
Tradisional
006
–
Penataan Bangunan Kws. Sistem Perkotaan Nasional
007
–
Penataan Bangunan Kws. Pos Lintas Batas Negara
STRUKTUR OUTPUT KEGIATAN
PENGEMBANGAN PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
Struktur Output
Keterangan2413
Pembinaan dan Pengembangan Penataan Bangunan dan Lingkungan104 Pengembangan Penyelenggaraan Bangunan Gedung M2 Perubahan nomenklatur output dari Penyelenggaraan BangunanGedung
001 Pembangunan dan Rehabilitasi Bangunan Gedung Hijau Perubahan nomenklatur sub output dari Penyelenggaraan BangunanGedung Hijau 002 Rehabilitasi Bangunan Cagar Budaya dan Istana Perubahan nomenklatur sub output dari Penyelenggaraan RehabilitasiBangunan Gedung Pusaka dan Istana 003 Pembangunan Bangunan Gedung Mitigasi Bencana Perubahan nomenklatur sub output dari Penyelenggaraan BangunanGedung Mitigasi Bencana 004 Pembangunan dan Rehabilitasi Bangunan Gedung Pasca Bencana Perubahan nomenklatur sub output dari Penyelenggaraan RehabilitasiBangunan Gedung Pasca Bencana 005Pembangunan dan Rehabilitasi Bangunan Gedung Fungsi Sosial danKeagamaan Sub output baru
101Pembangunan dan Rehabilitasi Bangunan Gedung Hijau di Papua-Papua Barat Sub output baru khusus untuk kegiatan di Provinsi Papua dan Papua Barat 102 Rehabilitasi Bangunan Cagar Budaya dan Istana di Papua-Papua Barat Sub output baru khusus untuk kegiatan di Provinsi Papua dan Papua Barat 103 Pembangunan Bangunan Gedung Mitigasi Bencana di Papua-Papua Barat Sub output baru khusus untuk kegiatan di Provinsi Papua dan Papua Barat 104Pembangunan dan Rehabilitasi Bangunan Gedung Pasca Bencana di Papua-Papua Barat Sub output baru khusus untuk kegiatan di Provinsi Papua dan Papua Barat 105Pembangunan dan Rehabilitasi Bangunan Gedung Fungsi Sosial dan Keagamaan di Papua-Papua Barat Sub output baru khusus untuk kegiatan di Provinsi Papua dan Papua Barat
12
STRUKTUR OUTPUT KEGIATAN
PENGEMBANGAN PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
Struktur Output
Keterangan105 Pengembangan Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan Kawasan Perubahan nomenklatur dan satuan output dari PenyelenggaraanPenataan Bangunan dan Lingkungan
001 Penataan Bangunan Kawasan Rawan Bencana Perubahan nomenklatur sub output dari Penataan Bangunan KawasanRawan Bencana dan Kawasan Pasca Bencana
002 Penataan Bangunan Kawasan Destinasi Wisata Sub output baru
003 Pembangunan dan Pengembangan Ruang Terbuka Hijau Sub output baru
004 Penataan Bangunan dan Kawasan Kebun Raya Sub output baru
005Penataan Bangunan Kawasan Cagar Budaya dan Permukiman Tradisional Sub output baru 006 Penataan Bangunan dan Kawasan Sistem Perkotaan Nasional Sub output baru 007 Penataan Bangunan Kawasan Pos Lintas Batas Negara Sub output baru
008 Penataan Bangunan Kawasan Prioritas Tertentu Sub output baru
101 Penataan Bangunan Kawasan Rawan Bencana di Papua-Papua Barat Sub output baru khusus untuk kegiatan di Provinsi Papua dan Papua Barat 102 Penataan Bangunan Kawasan Destinasi Wisata di Papua-Papua Barat Sub output baru khusus untuk kegiatan di Provinsi Papua dan Papua Barat 103Pembangunan dan Pengembangan Ruang Terbuka Hijau di Papua-Papua Barat Sub output baru khusus untuk kegiatan di Provinsi Papua dan Papua Barat 104 Penataan Bangunan dan Kawasan Kebun Raya di Papua-Papua Barat Sub output baru khusus untuk kegiatan di Provinsi Papua dan Papua Barat 105Penataan Bangunan Kawasan Cagar Budaya dan PermukimanTradisional di Papua-Papua Barat Sub output baru khusus untuk kegiatan di Provinsi Papua dan Papua Barat 106Penataan Bangunan dan Kawasan Sistem Perkotaan Nasional di Papua-Papua Barat Sub output baru khusus untuk kegiatan di Provinsi Papua dan Papua Barat 107Penataan Bangunan Kawasan Pos Lintas Batas Negara di Papua-Papua Barat Sub output baru khusus untuk kegiatan di Provinsi Papua dan Papua Barat 108 Penataan Bangunan Kawasan Prioritas Tertentu di Papua-Papua Barat Sub output baru khusus untuk kegiatan di Provinsi Papua dan Papua Barat
STRUKTUR OUTPUT KEGIATAN
PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
2414
–
Pembinaan
dan Pengembangan
PLP
101
–
Peraturan Pengembangan SPAM (NSPK)
102
–
Pembinaan dan Pengawasan
Pengembangan PLP (Kab/Kota)
103
–
Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik
(KK)
104
–
Sistem Pengelolaan Drainase (KK)
105
–
Sistem Pengelolaan Persampahan (KK)
106
–
PLP Berbasis Masyarakat (KK)
001
–
Penyusunan Rancangan NSPK
001
–
Pembinaan dan Pengawasan Pengembangan PLP
001
–
SPALD Terpusat Skala Regional
002
–
SPALD Terpusat Skala Kota
001
–
Sistem Pengelolaan Drainase Lingkungan
Permukiman
001
–
Sistem Pengelolaan Persampahan Skala Regional
001
–
SPALD Terpusat Berbasis Masyarakat
003
–
SPALD Setempat Skala Kota
004
–
SPALD Terpusat Skala Permukiman
005
–
SPALD Terpusat dengan Pemanfaatan Ulang Air
Limbah Terolah
002
–
Sistem Pengelolaan Persampahan Skala Kota
003
–
Sistem Pengelolaan Persampahan Skala Kawasan
004
–
Sistem Pengelolaan Persampahan Menjadi
Sumber Energi Terbarukan
STRUKTUR OUTPUT KEGIATAN
PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
Struktur Output Keterangan
2414 Pembinaan dan Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman
103Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik KK Perubahan nomenklatur dari Sistem Pengelolaan Air Limbah
001 Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat Skala Regional Tidak ada perubahan dari nomenklatur sebelumnya 002 Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat Skala Kota Tidak ada perubahan dari nomenklatur sebelumnya 003 Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat Skala Permukiman Tidak ada perubahan dari nomenklatur sebelumnya 004Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat dengan Pemanfaatan Ulang Air
Limbah Terolah Sub output baru
005 Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat Skala Kota Tidak ada perubahan dari nomenklatur sebelumnya 101Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat Skala Regional di Papua-Papua
Barat Sub output baru khusus untuk kegiatan di Provinsi Papua dan Papua Barat 102 Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat Skala Kota di Papua-Papua Barat Sub output baru khusus untuk kegiatan di Provinsi Papua dan Papua Barat 103Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat Skala Permukiman di Papua-Papua Barat Sub output baru khusus untuk kegiatan di Provinsi Papua dan Papua Barat 104Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat dengan Pemanfaatan Ulang Air
Limbah Terolah di Papua-Papua Barat Sub output baru khusus untuk kegiatan di Provinsi Papua dan Papua Barat 105 Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat Skala Kota di Papua-Papua Barat Sub output baru khusus untuk kegiatan di Provinsi Papua dan Papua Barat
104Sistem Pengelolaan Drainase KK Perubahan satuan output dari Ha
001 Sistem Pengelolaan Drainase Lingkungan Permukiman Tidak ada perubahan dari nomenklatur sebelumnya
101 Sistem Pengelolaan Drainase Lingkungan Permukiman di Papua-Papua Barat Sub output baru khusus untuk kegiatan di Provinsi Papua dan Papua Barat
105Sistem Pengelolaan Persampahan KK Perubahan nomenklatur output dari Sistem Penanganan Persampahan
001 Sistem Pengelolaan Persampahan Skala Regional Perubahan nomenklatur sub output dari Sistem Penanganan PersampahanSkala Regional 002 Sistem Pengelolaan Persampahan Skala Kota Perubahan nomenklatur sub output dari Sistem Penanganan PersampahanSkala Kota 003 Sistem Pengelolaan Persampahan Skala Kawasan Perubahan nomenklatur sub output dari Sistem Penanganan Persampahan
Skala Kawasan 004 Sistem Pengelolaan Persampahan Menjadi Sumber Energi Terbarukan Sub output baru
101 Sistem Pengelolaan Persampahan Skala Regional di Papua-Papua Barat Sub output baru khusus untuk kegiatan di Provinsi Papua dan Papua Barat 102 Sistem Pengelolaan Persampahan Skala Kota di Papua-Papua Barat Sub output baru khusus untuk kegiatan di Provinsi Papua dan Papua Barat 103 Sistem Pengelolaan Persampahan Skala Kawasan di Papua-Papua Barat Sub output baru khusus untuk kegiatan di Provinsi Papua dan Papua Barat 104Sistem Pengelolaan Persampahan Menjadi Sumber Energi Terbarukan di
STRUKTUR OUTPUT KEGIATAN
PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
Struktur Output Keterangan
106Penyehatan Lingkungan Permukiman Berbasis Masyarakat KK Output baru
001 Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat Berbasis Masyarakat Pemindahan sub output dari Output Sistem Pengelolaan Air Limbah 002 Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat Skala Individu Pemindahan sub output dari Output Sistem Pengelolaan Air Limbah 003 Sistem Pengelolaan Drainase Berbasis Masyarakat Pemindahan sub output dari Output Sistem Pengelolaan Drainase 004 Sistem Pengelolaan Persampahan Berbasis Masyarakat Pemindahan sub output dan perubahan nomenklatur sub output darioutput Sistem Penanganan Persampahan 101Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat Berbasis Masyarakat di Papua-Papua Barat Sub output baru khusus untuk kegiatan di Provinsi Papua dan Papua Barat 102Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat Skala Individu di Papua-Papua Barat Sub output baru khusus untuk kegiatan di Provinsi Papua dan Papua Barat 103 Sistem Pengelolaan Drainase Berbasis Masyarakat di Papua-Papua Barat Sub output baru khusus untuk kegiatan di Provinsi Papua dan Papua Barat 104 Sistem Pengelolaan Persampahan Berbasis Masyarakat di Papua-Papua Barat Sub output baru khusus untuk kegiatan di Provinsi Papua dan Papua Barat
STRUKTUR OUTPUT KEGIATAN
PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
2415
–
Pembinaan
dan Pengembangan
SPAM
101
–
Peraturan Pengembangan SPAM
(NSPK)
102
–
Pembinaan dan Pengawasan
Pengembangan SPAM (Kab/Kota)
103
–
Pembangunana SPAM (L/det)
104
–
Peningkatan SPAM (L/det)
105
–
Perluasan SPAM (SR)
106
–
SPAM Berbasis Masyarakat (SR)
001
–
Penyusunan Rancangan NSPK
001
–
Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan SPAM
001
–
Pembangunan SPAM Kab/Kota
002
–
Pembangunan SPAM Regional
001
–
Peningkatan SPAM Kab/Kota
002
–
Peningkatan SPAM Regional
001
–
Perluasan SPAM Kab/Kota
002
–
Perluasan SPAM Regional
001
–
Pamsimas
002
–
Infrastruktur Air Minum Berbasis
Masyarakat
STRUKTUR OUTPUT KEGIATAN
PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
Struktur Output Keterangan
2415 Pembinaan dan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum 103 Pembangunan SPAM
Liter/detik Output Baru perubahan dari Output Pembangunan SPAM Regional,
Pembangunan SPAM Kawasan Perkotaan dan Pembangunan SPAM Kawasan Khusus; merupakan kegiatan penambahan kapasitas melalui pembangunan jaringan distribusi untuk daerah pelayanan baru(green field)
001 Pembangunan SPAM Kabupaten/Kota
Perubahan dari sub output Pembangunan SPAM IKK, Pembangunan SPAM Ibukota Pemekaran, Pembangunan SPAM Perluasan Perkotaan, dan seluruh output Pembangunan SPAM Kawasan Khusus
002 Pembangunan SPAM Regional Perubahan dari output Pembangunan SPAM Regional
101 Pembangunan SPAM Kabupaten/Kota di Papua-Papua Barat Sub output baru khusus untuk kegiatan di Provinsi Papua dan Papua Barat 102 Pembangunan SPAM Regional di Papua-Papua Barat Sub output baru khusus untuk kegiatan di Provinsi Papua dan Papua Barat
104 Peningkatan SPAM Liter/detik Output Baru
001 Peningkatan SPAM Kabupaten/Kota Sub output baru: pembangunan kapasitas baru (tambahan produksi) pada wilayah yang sudah ada sistem(brown field) melalui kegiatanuprating
002 Peningkatan SPAM Regional Sub output baru: pembangunan kapasitas baru (tambahan produksi SPAM Regional (tahap II dan selanjutnya) 101 Peningkatan SPAM Kabupaten/Kota di Papua-Papua Barat Sub output baru khusus untuk kegiatan di Provinsi Papua dan Papua Barat
102 Peningkatan SPAM Regional di Papua-Papua Barat Sub output baru khusus untuk kegiatan di Provinsi Papua dan Papua Barat
105 Perluasan SPAM SR Output baru perubahan dari Output SPAM Terfasilitasi; merupakan kegiatan
penambahan jaringan dari unit pelayanan eksisting
001 Perluasan SPAM Kabupaten/Kota Perubahan dari sub output Bantuan Program, Pengembangan Jaringan Perpipaan, Pemanfaatan idle SPAM, dan Penurunan Kebocoran SPAM Perkotaan 002 Perluasan SPAM Regional Usulan sub output baru dengan lingkup kegiatan untuk unit distribusi
101 Perluasan SPAM Kabupaten/Kota di Papua-Papua Barat Sub output baru khusus untuk kegiatan di Provinsi Papua dan Papua Barat 102 Perluasan SPAM Regional di Papua-Papua Barat Sub output baru khusus untuk kegiatan di Provinsi Papua dan Papua Barat
106 SPAM Berbasis Masyarakat SR Perubahan satuan dari L/detik
001 Pamsimas Tidak ada perubahan
Kriteria Pengusulan
Kegiatan Direktorat
Jenderal Cipta Karya
Fokus
Penyelenggaraan Kawasan Permukiman
TA. 2021
Aspek
Pengembangan
Kawasan Permukiman
Pembangunan Baru
Kawasan Permukiman
Pembangunan Kembali Kawasan
Permukiman
Maksud Mengembangkan dan meningkatkan kualitas dari Lingkungan Hunian perkotaan dan perdesaan yang telah terbangun
Membangun Lingkungan Hunian baru perkotaan dan perdesaan pada kawasan Permukiman sesuai RTRW kabupaten/kota
Memulihkan fungsi Lingkungan Hunian perkotaan dan perdesaan
Lingkup 1. peningkatan kelestarian alam dan efisiensi potensi Lingkungan Hunian
2. peningkatan pelayanan Lingkungan Hunian
3. mendukung pengembangan kota layak huni, kota hijau, dan kota cerdas
4. peningkatan kualitas dan kuantitas serta keterpaduan PSU
5. pencegahan terhadapnya tumbuhnya permukiman Kumuh
6. berbasis pemberdayaan masyarakat 7. pengembangan tempat pelayanan
8. pembatasan pengembangan dan/atau mendorong pengembangan bagian Lingkungan Hunian perdesaan 9. peningkatan konektivitas Lingkungan Hunian
perdesaan-perkotaan
10. peningkatan hubungan kegiatan ekonomi hulu di Lingkungan Hunian perdesaan - hilir di Lingkungan Hunian perkotaan
1. penyediaan lokasi Permukiman
2. penyediaan lokasi pelayanan jasa Pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi
3. mendukung pembangunan kota layak huni, kota hijau, dan kota cerdas
4. pembangunan PSU Permukiman yang terpadu dan berketahanan terhadap perubahan iklim dan bencana 5. berbasis pemberdayaan masyarakat
6. pembentukan konektivitas Lingkungan Hunian perdesaan - perkotaan
7. pembangunan basis ekonomi hulu di permukiman perdesaan untuk mendukung kegiatan ekonomi hilir Lingkungan Hunian perkotaan
1. rehabilitasi Lingkungan Hunian
2. rekonstruksi Lingkungan Hunian; dan/atau 3. peremajaan Lingkungan Hunian
Kegiatan • Pencegahan kumuh
• Pemberdayaan Masyarakat KOTAKU& PISEW • Kawasan StrategisKSPN
• Pengembangan Kawasan Perkotaan (Livable, Green, Smart)
• Kota Baru
• Kasiba
• Lisiba
• Pembangunan Kota Baru • Pemindahan IKN
• Penanganan kumuh reguler
• KOTAKU(NSUP dan NUSP-2) • NSD(New Site Development) • Pasca Bencana
PENGEMBANGAN PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
101
–
Peraturan Penataan Bangunan
dan Lingkungan (NSPK)
102
–
Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan BG dan PBL
(Kab/Kota)
103
–
Pembinaan dan Pengelolaan
Rumah Negara (Unit Rumah Negara)
104
–
Pengembangan
Penyelenggaraan Bangunan Gedung
(m2)
001
–
Penyusunan Rancangan NSPK
001
–
Pembinaan dan Pengawasan Penyeleggaraan BG dan PBL
001
–
Pembinaan dan Pengelolaan Rumah Negara
001
–
Pembangunan dan Rehabilitasi Bangunan Gedung Hijau
002
–
Rehabilitasi Bangunan Cagar Budaya dan Istana
003
–
Pembangunan Bangunan Gedung Mitigasi Bencana
004
–
Pembangunan dan Rehabilitasi Bangunan Gedung Pasca
Bencana
005
–
Pembangunan dan Rehabilitasi Bangunan Gedung Fungsi
Sosial dan Keagamaan
20
Tidak dapat diusulkan (program pusat)
Tidak dapat diusulkan (program pusat)
Tidak dapat diusulkan (program pusat)
Direktif
–
tidak dapat diusulkan
Usulan dengan kriteria Cagar Budaya
Nasional dan/atau anggota P3KP
Direktif
–
tidak dapat diusulkan
Direktif
–
tidak dapat diusulkan
Direktif sesuai usulan Kemenag / Inpres
Output
Sub Output
Kriteria Pengusulan
KRITERIAN PENGUSULAN KEGIATAN BINA PENATAAN BANGUNAN
Penyiapan kegiatan
yang
diusulkan
dilaksanakan
oleh Pemda (DED, Lahan,
dan dok perencanaan
lainnya)
PENGEMBANGAN PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
105
–
Pengembangan
Penyelenggaraan Penataan Bangunan
dan Lingkungan (Kawasan)
001
–
Penataan Bangunan Kawasan Rawan Bencana
002
–
Penataan Bangunan Kws. Destinasi Wisata
003
–
Pembangunan dan Pengembangan RTH
004
–
Penataan Bangunan dan Kawasan Kebun Raya
005
–
Penataan Bangunan Kws. Cagar Budaya dan Permukiman
Tradisional
006
–
Penataan Bangunan Kws. Sistem Perkotaan Nasional
007
–
Penataan Bangunan Kws. Pos Lintas Batas Negara
008
–
Penataan Bangunan Kws. Prioritas Tertentu
Direktif
–
tidak dapat diusulkan
Usulan dengan kriteria lokasi 88 KSPN
(RIPARNAS)
Usulan dengan kriteria lokasi pada 137
Kab/Kota yang ditangani sebelumnya
oleh Dit. PKP (kawasan kumuh)
Direktif
–
sesuai MoU dengan LIPI
Usulan dengan kriteria Cagar Budaya
Nasional dan/atau anggota P3KP
Usulan dengan kriteria PKN dan/atau
PKW sesuai PP No. 13 Tahun 2017
(RTRWN)
Prioritas di 10 Lokasi (Inpres No.
6/2016 dan No. 1/2019
Direktif
–
tidak dapat diusulkan
Output
Sub Output
Kriteria Pengusulan
Penyiapan kegiatan
yang
diusulkan
dilaksanakan
oleh Pemda (DED, Lahan,
KRITERIAN PENGUSULAN KEGIATAN BINA PENATAAN BANGUNAN
Skema Pembiayan Pengembangan SPAM
(Jaringan Perpipaan)
Pusat:
-APBN melalui Ditjen SDA
UNIT AIR BAKU
PROVINSI
Intake Jaringan Transmisi Air Baku IPA Reservoar Watermeter IndukJaringan Distribusi Utama
Jaringan Distribusi Bagi Jaringan Distribusi Bagi Jaringan Distribusi Bagi Sambungan Rumah (SR) Reservoir/ Offtake
KABUPATEN/KOTA
PUSAT
Pusat:- APBN melalui Ditjen CK - KPBU Pusat:
- APBN melalui Ditjen SDA
Pusat:
- APBN melalui Ditjen CK
Pemerintah Kabupaten/Kota:
- APBD kab/kota - KPBU
- Pinjaman pemerintah kab/kota
KAB/KOTA
Pusat:
- APBN melalui Ditjen SDA
Pusat:
- APBN melalui Ditjen CK
Pemerintah Provinsi::
- APBD provinsi - KPBU
- Pinjaman pemerintah provinsi
UNIT DISTRIBUSI & PELAYANAN
UNIT PRODUKSI Pemerintah Kabupaten/Kota: - APBD kab/kota - DAK - CSR - KPBU
- Pinjaman pemerintah kab/kota PDAM:
- Internal cash
- Pinjaman perbankan
- B-to-B
ARAH KEBIJAKAN PENANGANAN SANITASI
Fasilitasi diberikan berupaSTIMULAN infrastruktur utama sanitasi :
Kluster
B
137 Kab/Kota Rawan Air & Sanitasi
Fiskal Tinggi
Fiskal Rendah
• Fasilitasi diberikan berupaSTIMULAN infrastruktur utama sanitasi :
• Fasilitasi penyediaan infrastruktur dasar melalui DAK Sanitasi, Hibah Air Limbah Setempat dan sumber pendanaan lainnya :
Truk Tinja
Truk Sampah Tangki Septik
Individual & Komunal
Drainase Lingkungan Sambungan
Rumah (SR)
TPA LingkunganDrainase
IPAL Domestik Skala Permukiman Drainase Lingkungan IPLT Perencanaan TPA IPAL Domestik
DAERAH
PUSAT
1. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) 2. Jaringan pipa retikulasi dan induk 3. SR maksimal 1000 SR untuk SPALD-T
skala regional/kota
4. Pilot SR maks. 10% dari rencana pelayanan untuk SPALD-T skala permukiman
5. Bangunan IPLT
1. Lahan
2. Bangunan pendukung (kantor, rumah pompa, pagar, hangar peralatan, dll)
3. Sambungan Rumah (SR) 4. Biaya OM
5. Penyadaran masyarakat 6. Sarana pengangkutan dan
penyedotan lumpur tinja (truk/mobil tinja)