•
RINGKASAN
Mardiana,
"Usaha Tambak Udang Rakyat DaJam Meningkatkan Pendapatan
Masyarakat Dan Pengembangan Wilayah Kabupaten Langkat
(Studi Kasus
Kecamatan Berandan Bara!' dengan komisi pembimbing
Prof. Bachtiar H.
Miraza
(Ketua),
Dr. Ir. Meneth Ginting, MADE
(Pembimbing I) dan
Lic.rer.reg. Sirojuzilam, SE
(Pembimbing II).
Budidaya perairan khususnya tambak udang merupakan salah satu andalan
yang memberikan kontribusi terhadap ekspor non-migas Sumatera Utara.
Udang sebagai komoditi ekspor, di tahun 1970-an merupakan hasil laut yang
diperoleh dari penangkapan.
Penangkapan yang terus menerus, akhirnya
menyebabkan sumber dava alami udang laut cenderung menurun. Sehingga
oleh karena alasan ini di beberapa negara produsen udang rnulal menerapkan
dan menggalakkan budidaya udang dengan sistem tambak.
Selama ini masih kurang penelitian-penelitian yang menganalisis aspek
sosio-ekonomis sistem budidaya tambak udang rakyat, petambak keeil kurang
diperhatikan sistem budldavanya.
Selain itu penelitian tentang ekonomi
produksi, hasil produksi yang dihasilkan oleh petambak belum diketahui
apakah optimal dan efisien secara ekonomis, dikaitkan dengan harga-harga
yang berlaku di pasar baik harga hasil produksi dan harga faktor-faktor
produksl,
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat optimasi dan efisiensi
penggunaan faktor-faktor produksi oJeh para petambak, perbedaan skala
ekonomi, pengaruh usaha tambak udang terhadap peningkatan pendapatan
masyarakat dan pengembangan wilayah Kabupaten Langkat, serta melihat
kelayakan ekonomi usaha tambak udang.
v
•
Penelitian ini dilakukan di desa Perlis, Tangkahan Durian, Lubuk Kasih dan
Lubuk Kertang kecamatan Berandan Barat Kabupaten Langkat. Pengambilan
sampel ditetapkan
32
usaha tambak udang dengan memperhatikan jenis
usaha tambak udang. Tiap desa terdiri 4 usaha tambak udang intensif dan 4
semi intensif. Alat analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif, uji beda
rata-rata, regresi dan analisis kelayakan ekonomi seperti NPV,
IRR
dan Net
B/C ratio.
Hasil
produksl
tambak udang semi intensif lebih keeil daripada tambak udang
intensif. Tambak udang semi intensif hanya menghasilkan
produksl
rata-rata
per hektar sekitar
1.139
kilogram sedangkan tambak udang intensif mampu
menghasilkan produksi sampai dengan
4.795
kilogram. Dari pengujian beda
rata-rata hasil produksi dan penggunaan faktor-faktor produksi, diketahui
bahwa terdapat perbedaan yang nyata antara tambak udang semi intensif
dengan tambak udang intensif pada pengujian
1 persen.
Hasil produksi,
kepadatan benur dan penggunaan pakan tambak udang semi intensif lebih
kecil daripada tambak udang intensif, sedangkan tambak udang semi intensif
lebih banyak menggunakan tenaga kerja daripada tambak udang intensif.
Rata-rata harga jual per kilogram udang di kecamatan Berandan Barat sekitar
Rp.
43.859,
dengan rentang Rp.
26.000
sampai dengan Rp.
68.000.
Harga
jual udang dari tambak udang semi intensif lebih keeil yaitu rata-rata RP.
35.856
per kilogram sedangkan hasil
produksl
udang dari tambak intensif
mencapai RP.
51.863
per kilogram.
Melalui pengujian beda rata-rata,
variabel harga produksi ini menunjukkan perbedaan yang nyata pada
pengujian
1 persen dan harga benur berbeda nyata pada pengujian 5 persen.
Fungsi produksi udang pada seluruh sampel menunjukkan variabel kepadatan
dan pakan berpengaruh nyata pada pengujian
1 persen sedangkan variabel
tenaga kerja tldak berpengaruh nyata. Penggunaan faktor produksi dalam
vi