UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTASEKONOMI
MEDAN
NAMA
NfM
JURUSAN
JUDUL SKRIPSI
PENANGGUNGJAWAB SKRIPSI
INDAHLEST
ARI
PASARIBU
010503028
AKUNTANSI
PERENCANAAN
DAN
PENGAWASAN
BlAYA
PRODUKSI
KARET
PADA
PT.
BAKRIE
SUMATERA PLANTATIONS TBK, KISARAN
TANGGAL ..!9...
AB
j
NH
エ
N
i
N
セ
l
セ
Y
N
q
PEMEIMEING /
PENANGGUNGJAWAB
ABSTRAK
PT. Bakrie
Sumatera Plantations Tbk, Kisaran merupakan suatu
perusabaan yang bergerak di bidaag perkebunan dan pengelolaan
basil
taoaman
dan produksi industri serta perdagangan hasil industri. Salah satu bidang usaha
perusahaan adalah bergerak dalam bidang perkebunan karet. Untuk mencapai
tqjuan pokoknya yaitu mendapatkan laba yang maksimum
lJIlIka
perlu dilakukan
Perencanaan
dan
Pengawasan Biaya Produksi
Karet
yang
baik
dan
tepat.
Dalam peyusunan skripsi
ini,
penulis menggunakan metode studi deskriptif
yaitu dengan
menguraikan dan menjelaskan masalah perencanaan dan
pengawasan biaya produksi pada PT.BSP Tbk,
Kisaran.
Jenis data yang
dikumpulkan
adalab
datayang bersifatkualitatif
dan
kuantitatif yang terdiri
dari
data primer dan data sekunder. Untuk mengmnpulkan
data
dalam pene1itian
ini,
penulis memilih menggunakan teknik penelitian lapangan
(Field Research)
yaitu
denganwawancara,
observasi
serta
teknik dokumentasi,
.Setelab melakukan penganalisaan, dapat disimpulkan
bahwa
daJam
melakukan perencanaan dan pengawasan biaya produksi karet, perusahaan telah
menetapkan pedoman-pedoman yang harus dilakukan. Dalam penyusunan biaya
overhead pabrik, perusahaan
tidak
memisahkan antara biaya tetap, variabel,
dan
semi variabel. Pengawasan biaya produksi dilakukan dengan melakukan analisa
penyimpangan
sehingga
diketahui
besarnya
penyimpangan
dan
dicari
penyebabnya,
Saran-saran yang dapat dikemukakan dari masalah yang ditemnkan antara
lain: (I) Dalam rangka menjaga kualitas bahan baku yang digunakan
dan
kualitas
produk yang dihasilkan, maka perusahaan
sebaiknya
tidak mengurangi lagi areal
perkebunan karet sehingga untuk masa yang akan datang pembelian bahan baku
dapat dikurangi atau bahkan ditiadakan, (2) Seringnya keterlambatan datangnya
pesanan pembelian tentu akan merugikan perusahaan karena akan menimbulkan
biaya. Oleh karena itu, perusahaan sebaiknya lebih memperl1atikan faktor lead
time (jangka waktu pemesanan) dan reorder point (waktu yang tepat untuk
dilaknkan
pemesanan).
(3)
Penyusutao
mesin-mesin produksi sebaiknya
disusutkan
dengan metode jumlah produksi
(4)
Sebaiknya perusahaan
menggolongkan biaya paorik tidak langsung atas biaya overhead temp dan biaya
ッ
カセイ
ィ・。。
カ
。
イ
ゥ
セ
「・ャ
(5) Perusahaan khususnya bagian produksi hendaknya dapat
ャ・「
baik lag! dalam mengamati harga pokok produk yang berlaku di pasar
serta
kuhtas produk yang diminati oleh pasar sehingga kontinuitas penjuaJan produk di
pasar luar negeri dapat terns berlanjut.
.
vii