• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Hukum Terhadap Birokrasi Pengurusan Paspor Berbasis Biometrik Di Kantor Imigrasi Polonia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Tinjauan Hukum Terhadap Birokrasi Pengurusan Paspor Berbasis Biometrik Di Kantor Imigrasi Polonia"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN HUKUM TERHADAP BIROKRASI PENGURUSAN

PASPOR BERBASIS BIOMETRIK DI KANTOR IMIGRASI

POLONIA MEDAN

TESIS

Oleh :

AHD NASIR HIA

057005026/HK

(2)

A LEGAL VIEW TO BUREAUCRACY OF PROCESSING PASSPORT BIOMETRIC BASED ON CITY IMMIGRATION OFFICE OF MEDAN

A h d N a s i r H i a 1 M u h a m m a d A b d u h 2 B i s m a r N a s u t i o n 2

Pendastaren Tarigan 2 ABSTRACT

It has been conducted several efforts to improve the system of public service and handling passport either perhaps to provide such service and to handle it to be more efficient, quickly and accurately, it seemly all to improve quality by speed the handling, and to avoid occurrence any double issuance or falsifying the National Traveling Letter of Republic Indonesia, hereinafter referred to SPRI-letter, so that it can assure for safety on State document as well as feel safe to those holder, the way is to change the system of public service and handling the passport as before manually into a biometric bases system or to apply an Integrated Biometric Photo Based System, hereinafter referred as SPT13B, adopted it according to the Regulations of Ministry of Laws and Human Rights Republic of Indonesia Number : M.02-12.03.10 of 2006 operated on-line throughout Republic of Indonesia. This system is expected able to simplify to all side. Therefore, the matters need to study are how the process of producing through issuing in implementation by the authority in handling passport biometric based on City Immigration Office of Medan, whatever barriers as occurred in the implementation in bureaucracy in handling passport biometric based on that city office and how what its legal consequence is to the bureaucracy administration in handling the passport biometric based on the City Office of Polonia Medan in relating with the controlling, set punishment and carry out a deportation to the holder of Indonesian passport and Foreign.

This study adopted an empirical juridical approach, based on a consideration that, this study starting from some problems by knowing a fact occurred in field and connecting it with the regulations ruled. Beside with an empirical juridical approach, this study also supported by adopting a normative juridical approach namely an approaching by performing an analysis to the bureaucracy of handling passport biometric based on the City Immigration Office Polonia Medan.

1.

Law Postgraduate Student, Magister Program Universitas Sumatera Utara

2.

Senior Lecturer, Postgraduate Magister Program, Universitas Sumatera Utara

2.

(3)

The result of research showed that, the matters such as : the process with a bureaucracy in handling passport in biometric based on City Immigration Office of Medan shall be run as, the applicant come into counter SB-SPRI for making payment of charges taking of biometric data and then fill the biometric application form with enclose photocopy of Family Card/ ID Card and hand over his document into counter registration SB-SPRI, further the operation registration SB-SPRI registered data of applicant into data based and take his b i Tic based as applicant (photo face and 10 (ten) finger print). The applicant then forward to counter Immigration for taking and fill completely the application SPRI form (Perdim-11) and enclose requirement application SPRI according to the regulations rule and then hand it over to the official on point counter. There the official looks for the biometric data of applicant on data based SB-SPRI to complete the other additional data from Perdim-11 and list it with Biometric Control Number (BCN) on Perdim-11 (identity column of applicant under a sentence "state/ Destination Area"). Later, hand the document over official as interviewer, there the official then interview the applicant SPRI for obtaining a formal fact and material for the truly of particulars with identity and applicant and conduct examination to document/file, list of preventive and the immigration status for keeping its technical safe on Immigrations. If the requirements has fulfilled already, the official later put approval stamp by signature on the Perdim-11, then issue an order letter paying the charges and fee of SPRI and continue it to point counter for payment. There, someone shall accept a receipt bill of payment, and put signature on the SPRI blank, and waiting a process for personalization. Later, to deliver the document application for SPRI to the Chief City Office of Immigration for signing the SPRI itself Chief City Office of Immigration sign it out and then continue return it to counter for having SPRI by the applicant. There, the applicant take SPRI and sign the receipt of bill taking.

It is suggested for conducting the duties to public service well and properly done particularly in handling the passport quickly and accurately, there is requested stand by officer with skill and highly competence to handle all matters concerned on the City Immigration Office of Polonia Medan. In addition, in order to support as has been stated above, it is urged to add the facilities and infrastructure properly either by adding electronic equipments as in this case perhaps provided computer as present still lacking. In order to improve their quality with skill and competence, it is required urged provide them special activity either for building character up, counseling, guidance and provide those officers to attend special trainings for encourage them to be a good and qualified official and direct them become a potential and professional official with a highly qualified.

Keywords : - Bureaucracy in handling passport - Biometric based passport

(4)

T I N J A U A N H U K U M T E R H A DA P B I R O KR A S I P E NG U R U S A N P A S P O R BERBASIS BIOMETRIK DI KANTOR IMIGRASI POLONIA MEDAN

A h d N a s i r H i a 1 M u h a m m a d A b d u h 2 B i s m a r N a s u t i o n 2

Pendastaren Tarigan 2 INTISARI

Upaya untuk meningkatkan sistem layanan dan pengurusan paspor yang dilakukan dengan berbagai cara, seperti pelayanan dan pengurusan paspor agar lebih efesien, cepat dan akurat atau dapat juga dikatakan untuk meningkatkan kecepatan pelayanan, menghindari terjadinya penerbitan ganda dan pemalsuan Surat Perjalanan Republik Indonesia (selanjutnya disebut dengan SPRI), sehingga dapat memberikan j a m i n a n p e n g a m a n a n t e r h a d a p d o k u m e n N e g a r a s e r t a k e n y a m a n a n b a g i pemegangnya dengan merubah sistem pelayanan dan pengurusan paspor yang bersifat manual kearah yang berbasis biometrik atau penerapan Sistem Photo Terpadu Berbasis Biometrik (selanjutnya disebut dengan SPTBB) berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia Nomor : M.02.-12.03.10 Tahun 2006 yang bersifat “on-line” diseluruh wilayah Republik Indonesia. Sistem ini diharapkan dapat mempermudah bagi semua pihak. Oleh karena itu, maka hal-hal yang perlu dikaji adalah bagaimanakah proses membuat sampai menerbitkan dalam pelaksanaan birokrasi pengurusan paspor berbasis biometrik di Kantor Imigrasi Polonia Medan, hambatan-hambatan apa sajakah yang terjadi dalam pelaksanaan birokrasi pengurusan paspor berbasis biometrik di Kantor Imigrasi Polonia Medan dan bagaimanakah akibat hukum terhadap pelaksanaan birokrasi pengurusan paspor berbasis biometrik di Kantor Imigrasi Polonia Medan dalam hal pengawasan, memberikan sanksi dan melakukan pendeportasian terhadap pemilik paspor Indonesia dan Asing.

Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis empiris, yang didasarkan pada pertimbangan bahwa, penelitian ini bertitik tolak dari permasalahan dengan melihat kenyataan yang terjadi di lapangan dan mengkaitkannya dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selain pendekatan yuridis empiris, penelitian ini juga didukung dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif yaitu pendekatan dengan melakukan analisis terhadap birokrasi pengurus paspor berbasis Biometrik di Kantor Imigrasi Polonia Medan.

1.

Mahasiswa Sekolah Pascasarjana Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara.

2.

Dosen Sekolah Pascasarjana Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara.

2.

Dosen Sekolah Pascasarjana Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara.

2.

(5)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, antara lain : Proses pembuatan paspor dengan menerapkan sistem Berbasis Biometrik di Kantor Imigrasi Polonia Medan memberikan manfaat, baik bagi pelayanan masyarakat yang memerlukan paspor maupun pengamanan lalu-lintas warga Negara atau orang-orang yang keluar masuk wilayah Indonesia yaitu : Memudahkan pembuatan paspor tanpa membedakan domisili pemohon, Mencegah terjadinya paspor ganda, Berbasis data secara “on-line” untuk semua unit pelaksana teknis yang dapat mengakses data secara cepat, tepat dan akurat. Sedangkan hambatan-hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan Birokrasi Pengurusan Paspor Berbasis Biometrik di Kantor Imigrasi Polonia Medan yaitu : Kurangnya personil, sarana dan prasarana serta koordinasi. Dan hal tersebut dapat dilihat dan segi fisik untuk pelayanan dan pengurusan paspor di Kantor Imigrasi Polonia Medan, Hambatan dalam Kinerja Petugas adalah terletak pada rendahnya tingkat pemahaman Petugas terhadap, peraturan perundang-undangan di bidang Keimigrasian, rendahnya pencapaian pelaksanaan tugas, rendahnya tingkat pendidikan dan rendahnya tingkat kesejahteraan Petugas. Sementara untuk akibat hukum dalam pelaksanaan Birokrasi Pengurusan Paspor Berbasis Biometrik di Kantor Imigrasi Polonia Medan adalah terletak dengan tidak memberlakukan lagi Sistem Mechine Readable Passport (MRP) yang sudah tidak sesuai dengan perkembangan teknologi, perlu ditinjau kemb ali guna memenuhi Standar Internasional yang sesuai dengan International Civil Aviation Organization (ICAO). Dan Sistem Mechine Readable Passport (MRP) tersebut masih dalam kategori lambat dalam hal memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam pengurusan paspor. Serta Sistem Mechine Readable Passport (MRP) tersebut rentan terhadap hal penerbitan ganda dan pemalsuan SPRI karena tidak bersifat on-line.

Disarankan untuk dapat melaksanakan tugas-tugas pelayanan dan pengurusan paspor secara cepat dan tepat sangat diperlukan petugas yang mempunyai keterampilan dan kemampuan yang berkualitas tinggi di Kantor Imigrasi Polonia Medan. Disamping itu juga, untuk mendukung sebagaimana yang telah diutarakan pada saran nomor 1, maka perlu dilakukan penambahan sarana dan prasarana yang memadai seperti penambahan peralatan elektronik yang dalam hal ini komputer yang dirasa masih terlalu kurang jumlahnya. Untuk peningkatan keterampilan dan kemampuan petugas Keimigrasian perlu dilakukan kegiatan berupa pembinaan, bimbingan, arahan dan memberikan kesempatan petugas untuk mengikuti Diktat maka diharapkan akan terwujudnya pegawai yang potensial dan profesional serta memiliki kemampuan tinggi.

Kata-kata kunci : - Birokrasi Pengurusan Paspor

- Paspor Berbasis Biometrik.

Referensi

Dokumen terkait

 Pada bulan Mei 2014 di Kota Padang terjadi inflasi sebesar 0,05 persen dan di Kota Bukittinggi juga terjadi inflasi sebesar 0,47 persen sehingga secara keseluruhan Provinsi

[r]

Bukti Penerimaan Order Penjualan Penagihan Piutang dagang Persediaan Barang Simpan Pengiriman Penjualan Faktur jual Simpan (13) (20) (15) Posting Siklus Akuntansi (19) (14)

[r]

memverifikasi permohonan rekomendasi lisensi gubernur melalui instansi lingkungan hidup provinsi mengajukan permohonan rekomendasi.. lisensi ke

Ketentuan mengenai tim teknis dan sekretariat komisi penilai merujuk pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup yang mengatur mengenai tata kerja komisi

[r]

Dari kondisi awal ke siklus I dan siklus II mengalami peningkatan yang cukup baik, hal ini dapat dilihat bahwa nilai persentase keterampilan roll depan dilihat