1
ANALISIS TINGKAT PENERIMAAN MASYARAKAT
TERHADAP KEBERLANGSUNGAN AGROINDUSTRI
BIODIESEL BERBASIS CPO DI INDONESIA
(STUDI KASUS DI PT. XYZ)
RIDHO ASLAM
DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
3
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis tingkat penerimaan Masyarakat Terhadap Keberlangsungan Agroindustri Biodiesel Berbasis CPO di Indonesia, Studi Kasus di PT. XYZ”, adalah karya sendiri dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal/dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam bentuk daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.
Bogor, Juli 2013
4
ABSTRAK
RIDHO ASLAM. Analisis tingkat penerimaan masyarakat terhadap keberlangsungan agroindustri biodiesel berbasis CPO di Indonesia, Studi kasus di PT. XYZ. Dibimbing oleh YANDRA ARKEMAN dan HERMAWAN PRASETYA.
Penelitian ini mengkaji tentang penerimaan masyarakat di sekitar PT. XYZ terhadap kegiatan pabrik berdasarkan faktor individu dan eksternal.Dalam penelitian ini, identifikasi penerimaan ditinjau dari lima aspek meliputi penerimaan terhadap materi pabrik, mesin, dan instrumen, penerimaan terhadap situasi staf pabrik, penerimaan terhadap proses produksi pabrik, penerimaan terhadap limbah pabrik, dan penerimaan terhadap dampak pabrik terhadap sosial ekonomi, dan lingkungan. Hasil dari penelitian ini menunjukan sebagian besar responden memiliki penerimaan positif terhadap kegiatan pabrik, kecuali terhadap limbah pabrik. Penelitian ini berguna untuk menjamin keberlanjutan pabrik dengan meningkatkan dampak positif mereka kepada masyarakat di daerah operasi.
Kata Kunci: penerimaan, aktivitas pabrik, upaya perusahaan untuk meningkatkan penerimaan masyarakat
ABSTRACT
RIDHO ASLAM. Analysis Acceptance of Community for Sustainability Biodiesel Agroindustry Based CPO in Indonesia, Study Case in PT. XYZ. Supervised by YANDRA ARKEMAN and HERMAWAN PRASETYA.
This research os about acceptance of community around PT. XYZ to their mills activities based on individual and external factors. In this research, identification of acceptance is from five aspects includes acceptance toward mills basic material, machine, and instrument; acceptance toward mills staff situation; acceptance toward mills production process; acceptance toward mills waste; and acceptance toward mills impact to the social, economic, and environment. The result of this research is most of the respondents have positive acceptance toward mills activities, except the mills waste. This research useful for mills sustainability guarantee by increase their positive impact to the community in the operation area.
5
ANALISIS TINGKAT PENERIMAAN MASYARAKAT
TERHADAP KEBERLANGSUNGAN AGROINDUSTRI
BIODIESEL BERBASIS CPO DI INDONESIA
(STUDI KASUS DI PT. XYZ)
RIDHO ASLAM
DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
7 Judul Skripsi :Analisis tingkat penerimaan Masyarakat Terhadap Keberlangsungan Agroindustri Biodiesel Berbasis CPO di Indonesia. Studi Kasus di PT. XYZ.
Nama : RIDHO ASLAM
NIM : F34080127
Disetujui Oleh
,
Dr. Ir. Yandra Arkeman, M. Eng. Pembimbing I
Diketahui Oleh
Prof. Dr. Ir. Nastiti Siswi Indrasti Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
i
PRAKATA
Puji syukur kepada Allah Yang Maha Esa atas segala berkat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis tingkat penerimaan Masyarakat Terhadap Keberlangsungan Agroindustri Biodiesel Berbasis CPO di Indonesia, studi kasus di PT. XYZ”.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah banyak membantu, mendukung, dan membimbing penulis baik secara langsung maupun tidak langsung hingga penyusunan skripsi ini berjalan dengan lancar. Berikut ini penulis sampaikan rasa terima kasih kepada orang-orang yang telah membantu penulis tersebut, diantaranya :
1. Dr. Ir. Yandra Arkeman, M. Eng sebagai dosen pembimbing akademik yang telah membimbing penulis hingga terselesaikannya skripsi ini. Terimakasih atas segala bimbingan, motivasi, saran, dan pemikirannya
2. Hermawan Prasetya, S.Si, MT, sebagai dosen pembimbing ke dua yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam melakukan penelitian
3. Dr. Dwi Setyaningsih, S.TP, M.Si, sebagai dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.
4. Prof. Dr. Ir. Nastiti Siswi Indrasti yang telah banyak memberikan bimbingan moril selama penulis mengemban ilmu di Departemen Teknologi Industri Pertanian
5. Seluruh dosen / staf pengajar Departemen Teknologi Industri Pertanian yang telah banyak memberikan ilmu dan bimbingan selama penulis menjalankan perkuliahan
6. Seluruh staf PT. XYZ . Terimakasih atas kerjasama dan kesediannya dalam menerima peneliti
7. Seluruh warga Kelurahan Pelintung, Terimakasih atas kerjasama dan kesediannya dalam menerima peneliti
8. Ayahanda penulis, Kasmuri. S.Pd. MM, yang telah banyak membantu dalam penelitian ini baik moril maupun materil
9. Mama, Bang Bilal, dek Raudha, Nurjanah dan Nurul atas doa, semangat, dan motivasi yang diberikan kepada penulis
10. Arie, Irvan, Jay, Nuni, Asep, Saiful dan seluruh staf Belilepi, terimakasih atas dukungan dan doanya
11. Teman-teman terbaik : Fahrudin, Jati, Hilman, Topa, Wan Dodi, Syibli, Wildan, dan Rahmat yang telah memberi semangat, bantuan, dan mengisi hari-hari selama penulis melakukan penelitian
12. Rekan-rekan TIN 45 atas kebersamaan, keakraban, dan solidaritas selama perkuliahan di Teknologi Industri Pertanian
ii
DAFTAR ISI
i
PRAKATA i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iii
DAFTAR LAMPIRAN iii
PENDAHULUAN 1
METODE PENELITIAN 2
Tujuan Penelitian 2
Lokasi dan Waktu Penelitian 2
Metode Penelitian 2
Penentuan Responden Penelitian 4
Metode Pengumpulan Data 4
Metode Pengolahan dan Analisis Data 4
HASIL DAN PEMBAHASAN 6
Karakteristik Responden 6
Tingkat Penerimaan Masyarakat terhadap PT. XYZ 9 Tingkat penerimaan terhadap input perusahaan dalam melakukan
produksi 9
Tingkat penerimaan terhadap produk utama dan produk sampingan
perusahaan 10
Tingkat penerimaan terhadap limbah yang dihasilkan perusahaan 10 Tingkat penerimaan terhadap dampak keberadaan perusahaan 11 Hubungan karakteristik responden dengan Tingkat Penerimaan terhadap
PT. XYZ 13
Hubungan karakteristik responden dengan tingkat penerimaan terhadap
input perusahaan dalam melakukan produksi 13
Hubungan karakteristik responden dengan tingkat penerimaan terhadap produk utama dan produk sampingan perusahaan 14 Hubungan karakteristik responden dengan Tingkat penerimaan terhadap
limbah yang dihasilkan perusahaan 15
Hubungan karakteristik responden dengan tingkat penerimaan terhadap
iii
SIMPULAN DAN SARAN 17
Kesimpulan 17
Saran 17
DAFTAR PUSTAKA 18
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jumlah, persentase, dan kategori responden berdasarkan karakteristik
sosial ekonomi 6
tabel 2. Jumlah, persentase, dan kategori responden berdasarkan prioritas
kebutuhannya 8
tabel 3. Tingkat penerimaan responden secara umum terhadap perusahaan 9 tabel 4. Tingkat penerimaan responden terhadap input perusahaan 9 tabel 5. Tingkat penerimaan responden terhadap produk utama dan produk
sampingan perusahaan 10
tabel 6. Tingkat penerimaan responden terhadap limbah yang dihasilkan
perusahaan 10
tabel 7. Tingkat penerimaan terhadap dampak keberadaan perusahaan 11 tabel 8. Tingkat penerimaan responden terhadap dampak sosial perusahaan 11 tabel 9. Tingkat penerimaan responden terhadap dampak ekonomi perusahaa 12 tabel 10. Tingkat penerimaan responden terhadap dampak lingkungan perusahaan
13 tabel 11. Hubungan karakteristik responden terhadap tingkat penerimaan input
perusahaan 14
tabel 12. Hubungan karakteristik responden dengan tingkat penerimaan terhadap
produk utama dan produk sampingan perusahaan 15
tabel 13. Hubungan karakteristik responden dengan tingkat penerimaan terhadap
limbah perusahaan 15
tabel 14. Hubungan karakteristik responden dengan tingkat penerimaan terhadap
dampak keberadaan perusahaan 16
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Riwayat Hidup 19
1
PENDAHULUAN
Biodiesel adalah metil ester yang dihasilkan dari reaksi transesterifikasi trigliserida yang salah satunya berasal dari minyak sawit. Biodiesel dengan spesifikasi sesuai ASTM D-6751 atau standar lainnya telah dinyatakan sebagai bahan bakar alternatif menggantikan minyak solar. (Prakoso, 2005).
Di beberapa negara, tingkat konsumsi biodiesel sudah cukup tinggi yang terutama dicampurkan dengan minyak solar menggunakan perbandingan 80% minyak solar : 20% biodiesel (B20). B20 merupakan campuran ideal antara biodiesel dan minyak solar yang memberikan performa mesin paling optimum dan B20 telah direkomendasi oleh beberapa produsen mesin diesel (Nasikin, 2004 & Sazdanoff, 2006).
Nasikin (2004) menyebutkan konsumsi minyak solar lndonesia adalah 23 juta kilo liter per tahun dan saat ini sebagian dari jumlah tersebut adalah hasil impor yang menyebabkan lndonesia telah menjadi net-impoter minyak. Mengingat cadangan minyak lndonesia yang semakin terbatas, implementasi biodiesel sebagai bahan bakar alternatif sebaiknya segera direalisasikan. Kebutuhan biodiesel yang sangat besar untuk menggantikan minyak solar akan meningkatkan usaha pengembangan industri biodiesel di lndonesia di samping akan lebih menggairahkan pertanian kelapa sawit. Di samping itu, potensi pengembangan industri biodiesel sangat besar ditunjang oleh kapasitas poduksi GPO dalam negeri yang mencapai 8.000 ton per tahun. Produksi CPO dalam negeri diprediksi mencapai 12.000 ton pada tahun 2020 mengalahkan Malaysia. Saal ini, CPO Indonesia sebagian besar diekspor sehingga diperlukan upaya dalam pemanfaatkan CPO menjadi bahan yang memiliki nilai tambah lebih tinggi melalui diversifikasi produk.
Namun demikian, alokasi pendirian agroindustri biodiesel merupakan perihal yang membutuhkan persiapan yang sangat matang. Selama ini alokasi pendirian agroindustri di Indonesia senantiasa terbentur pada berbagai hambatan seperti infrastruktur yang buruk, sulitnya jalur birokrasi perolehan hak kepemilikan lahan, hingga perlawanan dari masyarakat sekitar agroindustri akibat keberlangsungan agroindustri justru berdampak buruk bagi kehidupan dan kenyamanan masyarakat lokal.
Beragamnya peraturan dan kebijakan lokal akibat beragamnya kebudayaan dan suku pada masyarakat Indonesia, serta sulitnya penerapan peraturan yang berlaku universal menyebabkan alokasi pendirian agroindustri mesti melibatkan masyarakat lokal dan masyarakat global sebagai faktor penting dalam menilai keberlangsungan suatu agroindustri. Salah satu yang dapat menjadi indikator tersebut adalah dengan mengevaluasi tingkat penerimaan masyarakat terhadap keberlangsungan agroindustri biodiesel baik pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat lokal maupun pengaruhnya terhadap masyarakat global sebagai konsumen.
2
umum”. Oleh karena itu, perusahaan perlu untuk mengetahui apa yang diharapkan oleh masyarakat sekitar terhadap kehadirannya agar dapat memenuhi kebutuhannya. Hadi (2001) mengutip Cutlip dan Center, menyatakan bahwa kepentingan komunitas itu tercakup dalam sebelas unsur, yaitu: (1) kesejahteraan komersial, (2) dukungan agama, (3)lapangan kerja, (4) fasilitas pendidikan yang memadai, (5) hukum, ketertiban dan keamanan, (6) pertumbuhan penduduk, (7) perumahan beserta kebutuhannya yang sesuai, (8) kesempatan berekreasi dan berkebudayaan yang bervariasi, (9) perhatian terhadap keselamatan umum, (10) penanganan kesehatan yang progresif, dan (11) pemerintahan ketataprajaan yang cakap.
Hasil penelitian tingkat penerimaan masyarakat terhadap keberlangsungan agroindustri biodiesel ini ke depannya akan diperlukan untuk mengevaluasi keberlangsungan agroindustri biodiesel berbasis CPO serta pertumbuhan ekonomi dalam meningkatan kesejahteraan sosial diantara semua pemangku kepentingan. Hasil penelitian ini juga dapat memberikan konteks sosial dan hukum dimana potensi perbaikan dalam pembangunan ekonomi dan keamanan energi dapat dimodelkan, sehingga dapat tercipta jaminan keberlangsungan agroindustri biodiesel berbasis CPO.
METODE PENELITIAN
Tujuan Penelitian
Penelitian analisis tingkat penerimaan masyarakat terhadap keberlangsungan agroindustri biodiesel berbasis CPO di Indonesia ini bertujuan untuk:
1. Memaparkan hasil analisis tingkat penerimaan masyarakat terhadap keberadaan agroindustri biodiesel berbasis CPO di Indonesia guna membantah isu yang merugikan agroindustri biodiesel di Indonesia.
2. Sebagai bahan pertimbangan agroindustri biodiesel di Indonesia dalam merumuskan kebijakan Corporate Social Responsibility (CSR).
Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah PT. XYZ , Provinsi Riau, dan masyarakat Kelurahan Pelintung, Kecamatan Medang Kampai yang berada di sekitar perusahaan. Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan, yaitu dari bulan Maret hingga Juni 2012.
Metode Penelitian
3 kuantitatif berdasarkan metode Prasetyo (2006). Data utama yang dihasilkan dari penelitian ini berupa data kuantitatif, dengan didukung oleh data kualitatif. Pendekatan kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode survei, yaitu wawancara dengan menggunakan kuesioner, untuk kemudian seluruh jawaban yang diperoleh peneliti dicatat dan diolah. Pertanyaan dalam kuesioner tersebut terdiri dari pertanyaan tertutup dan pertanyaan setengah terbuka. Pertanyaan tertutup digunakan untuk menghindari kesalahan penerimaan antara jawaban yang diinginkan peneliti dengan jawaban yang diberikan responden, sedangkan pertanyaan setengah terbuka digunakan untuk memberikan pilihan alternatif jawaban lain kepada responden apabila jawaban yang diinginkan responden tidak terdapat dalam pilihan yang ada. Adapun data kualitatif digunakan untuk menggali informasi lebih dalam dan untuk menunjang dalam menginterpretasi data kuantitatif. Data kualitatif dalam penelitian ini didapatkan dengan wawancara mendalam kepada responden dan informan berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner, sehingga dapat memberikan makna pada tabel-tabel yang akan disajikan.
Penelitian sebelumnya mengenai tanggung jawab sosial perusahaan berkaitan dengan pengembangan dan penerimaan masyarakat yang dilakukan oleh Setianingrum (2007). Penelitian ini dilakukan terhadap PT. ISM Bogasari Flour Mills. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan yang dilakukan Bogasari tidak hanya dilakukan sekedar sebagai “kewajiban dan kepedulian” perusahaan untuk membantu tetapi sudah lebih peka terhadap keberadaan dan partisipasi dari masyarakat dengan sifat memberdayakan. Kesimpulan ini berdasarkan pada telah terinternalisasinya konsep CSR dan community development pada kebijakan perusahaan tersebut dan tertuang dalam lima falsafah yang dianut Bogasari.
Menurut Setianingrum (2007), strategi perusahaan dalam mewujudkan tanggung jawab sosial perusahaan dan pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan adalah dengan mengedepankan Panca Bhakti (dasar untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan) dan keunggulan yang dimiliki perusahaan. Bentuk-bentuk penerapan CSR yang dilakukan Bogasari yaitu berupa
charity dan partisipasi. Adapun manfaat umum pelaksanaan community
development Bogasari adalah (1) meningkatkan kesejahteraan dari kapasitas masyarakat dengan mengembalikan sebagian keuntungan yang diperoleh perusahaan dari sumber daya yang berasal dari masyarakat kepada masyarakat itu sendiri (jangka panjang), (2) dapat mempromosikan perusahaan untuk membangun citra dan hubungan yang baik terhadap masyarakat sehingga tercipta kelangsungan operasi perusahaan yang sustainable termasuk membantu mengatasi konflik-konflik yang muncul, (3) dapat mendukung keberlanjutan hubungan dan keberhasilan bisnis perusahaan.
4
positif pada perusahaan dan mengurangi jumlah PETI (Pertambangan Tanpa Izin). Manfaatnya bagi masyarakat adalah secara tidak langsung membantu masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidup mereka, baik dalam kualitas SDM maupun ekonomi dan program kemitraan sangat memberi manfaat pada masyarakat karena program ini membantu peningkatan pendapatan warga masyarakat di suatu wilayah. Selain itu, manfaatnya bagi pemerintah adalah membantu pemerintah dalam menyelesaikan masalah-masalah sosial yang tidak dapat diselesaikan sendiri oleh pemerintah.
Penentuan Responden Penelitian
Unit analisis yang dipilih dalam penelitian ini adalah individu. Responden yang dipilih merupakan penduduk yang telah berusia 17 tahun atau 17 tahun ke atas di daerah yang berbatasan dengan PT. XYZ serta merasakan dampak yang ditimbulkan oleh perusahaan yaitu Kelurahan Pelintung, Kecamatan Medang Kampai, Kotamadya Dumai, Propinsi Riau. Adapun populasi penelitian ini berjumlah 434 orang. Besaran sampel yang digunakan berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus Slovin dengan nilai kritis (e) sebesar 15 persen adalah 40 orang. Cara perhitungannya adalah:
n ≈ 40 orang
dimana, n = besaran sampel N = besaran populasi
e = nilai kritis atau batas ketelitian yang ditentukan sebesar 15%.
Penggunaan nilai kritis sebesar 15 persen ini disebabkan penduduk di lokasi penelitian didominasi oleh pendatang yang baru pindah ke lokasi dan kurang mengetahui mengenai lingkungan mereka sendiri.
Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dari hasil wawancara terstruktur menggunakan kuesioner. Selain itu, data primer juga didapatkan dengan mewawancarai sejumlah informan menggunakan panduan pertanyaan untuk mendukung data hasil survei. Data sekunder didapatkan dari analisis dokumen dan pustaka.
Metode Pengolahan dan Analisis Data
5 menjadi tiga, yakni penerimaan masyarakat tinggi, penerimaan masyarakat sedang, dan kurang menerima. Selanjutnya total skor ini akan dikorelasikan dengan karakteristik responden seperti tingkat pendidikan, pendapatan, dan jarak tempat tinggal responden dengan menggunakan program Statistical Program for Sosial Sciences (SPSS version 16.0). Data tersebut ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif. Berikut cara menentukan batas skor total dalam penelitian ini:
µ=1/2 (Imax+Imin)∑k
σ=1/6 (Xmax-Xmin)
Keterangan:
µ: Rerata Hipotetik Deviasi Standar Hipotetik
σ: Deviasi Standar Hipotetik
Imax: Skor maksimal item (pertanyaan) Imin: Skor minimal item
Xmax: Skor maksima Subjek Xmin: Skor minimal subjek Σk: Jumlah pertanyaan
Catatan: Skor maksimal adalah skor tertinggi yang dapat dicapai oleh subjek. Penerimaan rendah = X < (µ-1.σ)
Penerimaan sedang = (µ-1.σ) < X <= (µ+1.σ) Penerimaa tinggi = X> (µ+1.σ)
6
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
Karakteristik responden dalam penelitian ini mencakup umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, tingkat kesejahteraan dan tingkat pendapatan. Tabel 1 menggambarkan karakteristik responden dalam penelitian ini.
Tabel 1. Jumlah, Persentase, dan Kategori Responden Berdasarkan Karakteristik Sosial Ekonomi
Karakteristik Responden
Kategori Jumlah Persen
(%)
Usia Produktif (15-64 tahun):
1. 15 - 30 tahun
Jenis kelamin 1. Laki-laki 2. Perempuan
15 25
37,5 62,5
Tingkat pendidikan 1. Rendah (tidak sekolah / lulus SD) 2. Sedang (Lulus SMP)
7
Adapun penjelasan dari masing-masing variabel karakteristik responden ini (Tabel. 1) antara lain:
1) Usia
Responden dalam penelitian ini memiliki rentang usia mulai dari 17 tahun sampai dengan 53 tahun. Sebagian besar responden berada pada kelompok usia 31-47 tahun (55 persen). Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa seluruh responden berada dalam usia produktif. Usia produktif juga menandakan kebutuhan responden akan lapangan pekerjaan apabila responden pada usia tersebut belum bekerja atau tidak sedang menempuh pendidikan. Hal ini berkaitan dengan kebutuhan responden terhadap perusahaan sebagai penyedia lapangan pekerjaan terdekat di lingkungan sekitarnya.
2) Jenis Kelamin
Responden dalam penelitian ini didominasi oleh perempuan (62,5 persen). Hal ini dapat disebabkan oleh waktu penelitian yang sebagian besar dilaksanakan pada jam kerja dan pada hari kerja. Sebagian besar responden perempuan tersebut ditemui di rumah masing-masing. Responden perempuan tersebut sebagian besar bekerja tidak jauh dari lokasi tempat tinggalnya sehingga lebih mudah ditemui. Ada yang merupakan ibu rumah tangga, pegawai pabrik, guru di SD di lingkungan tersebut dan pedagang yang berjualan di sekitar rumahnya. Sedangkan responden laki-laki memiliki jam kerja yang lebih lama yaitu hingga sore hari ataupun berada di luar kota pada hari kerja dan hanya dapat ditemui pada hari libur (sabtu dan minggu).
3) Tingkat Pendidikan
Pendidikan terakhir tertinggi masyarakat sekitar yang menjadi responden adalah S1. Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden berpendidikan SMA (sederajat). Terdapat pula responden yang tidak pernah bersekolah. Tokoh masyarakat setempat juga mengatakan bahwa sebagian besar warganya bersekolah hingga tingkat SMA. Hanya sebagian kecil warganya yang mampu yang dapat melanjutkan sekolah hingga tingkat yang lebih tinggi. Warga yang mengenyam pendidikan hingga SMA tersebut sebagian besar adalah warga yang berusia muda. Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan yang rendah.
4) Jenis Pekerjaan
8
mekanik, PNS (kelurahan), guru, wirausaha (pedagang, pemilik rumah kontrakan, dan pemulung), dan guru mengaji (ustad). Responden yang tidak bekerja terdiri dari ibu rumah tangga, pelajar SMA, mahasiswa, dan pencari kerja (pengangguran). Sebagian besar responden merupakan ibu rumah tangga (33 persen). Hal ini dapat disebabkan oleh waktu pelaksanaan penelitian sebagian besar dilakukan pada hari dan jam kerja (12.00-18.00 WIB). Urutan terbanyak setelah ibu rumah tangga adalah wirausaha (15 persen) dan buruh pabrik (15 persen). Responden yang berwirausaha sebagian besar merupakan pedagang yang berjualan di area sekitar rumahnya atau di sekolah dasar di lingkungan tersebut. Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui bahwa responden yang bekerja memiliki pekerjaan yang tidak berhubungan langsung dengan perusahaan/pabrik. Hanya terdapat 6 orang yang pekerjaannya berhubungan secara langsung dengan perusahaan/pabrik.
5)Tingkat Kesejahteraan
Variabel tingkat kesejahteraan dalam penelitian ini diidentifikasi dari prioritas pengeluaran responden untuk memenuhi kebutuhannya yang mencakup kebutuhan makan, perumahan, pendidikan, kesehatan, rekreasi, barang mewah, ibadah, modal bisnis, pakaian, dan tabungan. Responden diminta untuk menyebutkan jumlah pengeluaran mereka selama satu bulan untuk kebutuhan kebutuhan tersebut. Adapun responden yang merasa kesulitan untuk mengingat jumlah pengeluaran mereka untuk masing-masing kebutuhan diminta untuk memberikan urutan pengeluaran terbesar untuk masing-masing kebutuhan tersebut, mulai dari kebutuhan dengan pengeluaran yang paling besar hingga pengeluaran yang paling kecil dalam satu bulan tersebut.
Responden dalam penelitian ini sebagian besar memprioritaskan kebutuhan makan sebagai pengeluaran terbesar setiap bulannya. Berdasarkan www.datastatistik-Indonesia.com (14/11/2012, 8:56), besar kecilnya proporsi pengeluaran untuk konsumsi makanan terhadap seluruh pengeluaran rumah tangga dapat memberikan gambaran kesejahteraan rumah tangga tersebut. Jika sebagian besar pengeluaran digunakan untuk kebutuhan makan, maka dapat diindikasikan bahwa sebagian besar responden belum sejahtera.
Tabel 2. Jumlah, Persentase, dan Kategori Responden Berdasarkan Prioritas Kebutuhannya
Prioritas Kebutuhan Jumlah Persen (%) Kategori
Makan 28 70 Belum sejahtera
9 Jarak tempat tinggal responden terdekat terhadap PT. XYZ adalah 0,01 Km dan jarak terjauh adalah 3 Km. Adapun jarak rata-rata tempat tinggal responden terhadap PT. XYZ adalah 1.2 Km. Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui bahwa responden penelitian ini sebagian besar memiliki jarak tempat tinggal yang sedang terhadap PT. XYZ .
Tingkat Penerimaan Masyarakat terhadap PT. XYZ
Tingkat penerimaan masyarakat terhadap PT. XYZ pada umumnya masuk dalam kategori tingkat penerimaan sedang, yakni 82.5 % responden memiliki tingkat penerimaan sedang terhadap PT. XYZ (Tabel. 3). Tingkat penerimaan masyarakat terhadap PT. XYZ tersebut terdiri dari Penerimaan terhadap bahan baku, mesin, dan peralatan yang digunakan oleh PT. XYZ ; Penerimaan terhadap tenaga kerja PT. XYZ ; Penerimaan terhadap proses produksi PT. XYZ ; Penerimaan terhadap limbah yang dihasilkan oleh PT. XYZ ; dan Penerimaan terhadap dampak kehadiran PT. XYZ yang terdiri dari dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Tabel 3. Tingkat penerimaan responden secara umum terhadap perusahaan Tingkat penerimaan responden Jumlah Persentase
(%)
Tingkat penerimaan terhadap input perusahaan dalam melakukan produksi
Tabel 4. Tingkat penerimaan responden terhadap input perusahaan
Tingkat penerimaan responden Jumlah Persentase (%)
10
sosialisasi mengenai bahan baku, mesin, dan peralatan yang digunakannya. Selain itu, aspek penerimaan yang dikaji ini yaitu bahan baku, mesin, dan peralatan bukan merupakan hal yang penting bagi responden. Responden menjawab pertanyaan dalam penelitian ini berdasarkan pengetahuannya mengenai perusahaan bahwa perusahaan menghasilkan produk untuk dijual ke luar negeri (ekspor) sehingga menggunakan bahan baku, mesin, dan peralatan yang berkualitas tinggi dan aman bagi lingkungan.
Terdapat 5 persen responden dengan penerimaan negatif terhadap bahan baku, mesin dan peralatan yang digunakan oleh PT. XYZ . Responden tersebut memiliki pandangan bahwa bahan baku yang digunakan oleh PT. XYZ tidak aman bagi lingkungan, mesin yang digunakan menghasilkan polusi udara dan menghasilkan bunyi yang mengganggu, dan kegiatan produksi perusahaan kurang aman bagi lingkungan.
Tingkat penerimaan terhadap produk utama dan produk sampingan perusahaan
Tingkat penerimaan responden terhadap produk utama dan produk sampingan perusahaan cukup baik, mayoritas responden memiliki tingkat penerimaan sedang, dan 37,5 % lainnya bahkan memiliki tingkat penerimaan yang tinggi, serta sekitar 10 % yang memiliki tingkat penerimaan yang rendah. Hal ini disebabkan produk utama perusahaan adalah produk yang sangat dikenal dan dibutuhkan oleh masyarakat dan telah terstandarisasi oleh instansi yang berwenang, sehingga produk sampingan (limbah) menurut sebagian responden sudah ditanggulangi perusahaan cukup baik. Sementara 10 % responden yang menolak mengatakan sebaliknya.
Tabel 5. Tingkat penerimaan responden terhadap produk utama dan produk sampingan perusahaan
Tingkat penerimaan responden Jumlah Persentase
(%)
Tingkat penerimaan terhadap limbah yang dihasilkan perusahaan
Tabel 6. Tingkat penerimaan responden terhadap limbah yang dihasilkan perusahaan
Tingkat penerimaan responden Jumlah Persentase
11
Total 40 100
Tingkat penerimaan terhadap limbah yang dihasilkan perusahaan cukup mengkhawatirkan. Sebagian besar responden (60 %) memiliki tingkat penerimaan yang rendah. Responden yang memiliki tingkat penerimaan rendah tersebut menganggap bahwa limbah yang dihasilkan oleh perusahaan berbahaya bagi lingkungan, sulit diatasi, dan tidak dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Berbeda dengan proses produksi perusahaan dan produk yang dihasilkan perusahaan, limbah yang dihasilkan oleh PT. XYZ lebih dekat dengan kehidupan masyarakat sekitar sehingga lebih dirasakan oleh responden. Sementara 40 % responden yang memiliki tingkat penerimaan sedang mengatakan bahwa PT. XYZ telah berusaha menimalisir dampak buruk keberadaan limbah dengan membangun sejumlah unit instalasi limbah guna menangani persoalan limbah, sehingga limbah yang dihasilkan PT. XYZ tidak lagi berbahaya bagi lingkungan masyarakat sekitar.
Tingkat penerimaan terhadap dampak keberadaan perusahaan
Tingkat penerimaan resonden terhadap dampak keberadaan perusahaan secara total dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 7. Tingkat penerimaan terhadap dampak keberadaan perusahaan
Tingkat penerimaan responden Jumlah Persentase
(%)
Tingkat penerimaan responden terhadap dampak keberadaan perusahaan diukur melalui 3 variabel, yakni; variabel dampak sosial; variabel dampak ekonomi; dan variabel dampak lingkungan. Adapun penjabaran masing-masing variabel disajikan berikut:
a. Dampak Sosial
Tabel 8. Tingkat penerimaan responden terhadap dampak sosial perusahaan
Tingkat penerimaan responden Jumlah Persentase
12
Terdapat 77,5% responden memiliki tingkat penerimaan sedang, diikuti dengan responden yang memiliki tingkat penerimaan rendah sebesar 12,5%, dan responden dengan tingkat penerimaan tinggi sebesar 10%. Keberadaan PT. XYZ dianggap oleh sebagian besar responden mendatangkan hal positif bagi kehidupan sosial mereka. Sebagian besar responden juga mengetahui manfaaat sosial keberadaan PT. XYZ di wilayah mereka. Selain itu, beberapa responden dapat menyebutkan bantuan-bantuan sosial yang diberikan PT. XYZ terhadap masyarakat di sekitarnya.
Terdapat 12,5 persen responden dengan tingkat penerimaan rendah terhadap dampak sosial keberadaan PT. XYZ . Responden tersebut menganggap bahwa kehadiran pendatang akibat keberadaan perusahaan merupakan hal yang cukup mengganggu dan meningkatkan kriminalitas di lingkungan mereka. Pendatang tersebut juga dianggap memiliki kesempatan yang lebih besar untuk bekerja di PT. XYZ . Adapun kegiatan sosial yang dilakukan oleh PT. XYZ dianggap belum cukup untuk membantu masyarakat sekitar.
b. Dampak Ekonomi
Tabel 9. Tingkat penerimaan responden terhadap dampak ekonomi perusahaa
Tingkat penerimaan responden Jumlah Persentase
(%)
13 beranggapan bahwa PT. XYZ belum memperhatikan kebutuhan masyarakat sekitar.
c. Dampak Lingkungan
Tabel 10. Tingkat penerimaan responden terhadap dampak lingkungan perusahaan
Tingkat penerimaan responden Jumlah Persentase
(%)
Terdapat 77,5 persen responden dengan tingkat penerimaan sedang terhadap dampak lingkungan keberadaan PT. XYZ di wilayah mereka. Sebagian besar respoden yang memiliki tingkat penerimaan sedang dan penerimaan tinggi menganggap bahwa lingkungan hidup di sekitar PT. XYZ terjaga dengan baik dan PT. XYZ melakukan hal yang baik bagi kelestarian lingkungan hidup. Selain itu, responden juga menganggap bahwa PT. XYZ telah melakukan upaya untuk mengurangi limbah dan air kotor yang dihasilkannya.
Responden dengan tingkat penerimaan sedang (17,5 persen) menganggap bahwa PT. XYZ belum melakukan kegiatan yang baik untuk menjaga kelestarian lingkungan, belum berupaya untuk masalah lingkungan hidup yang terjadi di sekitarnya, dan tidak mendengarkan keluhan masyarakat sekitar mengenai lingkungan hidup. Selain itu, responden menganggap bahwa upaya untuk mengurangi limbah dan air kotor yang dilakukan oleh PT. XYZ belum cukup untuk menjaga lingkungan. Perlu diadakan upaya lebih untuk menjaga lingkungan hidup.
Hubungan karakteristik responden dengan Tingkat Penerimaan terhadap PT. XYZ
Hubungan karakteristik responden dengan tingkat penerimaan responden terhadap PT. XYZ dapat diketahui melalui uji Kai Kuadrat (X2) dan uji Rank Spearman. Uji Kai Kuadrat digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel jenis kelamin, tingkat kesejahteraan dan jenis pekerjaan dengan tingkat penerimaan responden terhadap PT. XYZ . Uji Rank Spearman digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel usia; tingkat pendidikan; tingkat pendapatan; dan jarak terhadap tingkat penerimaan responden.
Hubungan karakteristik responden dengan tingkat penerimaan terhadap input perusahaan dalam melakukan produksi
14
input perusahaan (Tabel. 11). Adapun hubungan ikatannya adalah lemah. Ini dapat diartikan tidak ada hubungan signifikan antara usia, tingkat pendidikan, tingkat kesejahteraan, dan jarak terhadap input perusahaan dalam melakukan produksi. Sementara untuk uji kai kuadrat, jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap input perusahaan dalam melakukan produksi.
Tabel 11. Hubungan karakteristik responden terhadap tingkat penerimaan input perusahaan
No Karakteristik Responden Nilai Korelasi/Chi
Hubungan antara jenis pekerjaan dengan Penerimaan responden terhadap input perusahaan dalam melakukan produksi diuji dengan menggunakan uji Kai Kuadrat. Adapun hasil uji tersebut dapat diketahui bahwa H0 ditolak, artinya ada hubungan antara jenis pekerjaan dengan penerimaan terhadap input perusahaan dalam melakukan produksi, yakni responden yang tidak bekerja umumnya memiliki penerimaan yang lebih rendah terhadap input perusahaan khususnya input tenaga kerja perusahaan. Sebagian besar responden yang tidak bekerja menganggap bahwa perusahaan lebih memprioritaskan tenaga kerja yang berasal dari luar daerah daripada masyarakat sekitar. Sementara tingkat kesejahteraan masyarakat tidak menunjukan adanya hubungan yang signifikan dengan penerimaan masyarakat terhadap input perusahaan dalam melakukan produksi.
Hubungan karakteristik responden dengan tingkat penerimaan terhadap produk utama dan produk sampingan perusahaan
Pada tabel 12. dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan memiliki hubungan positif yang kuat dengan tingkat penerimaan terhadap produk utama dan produk sampingan perusahaan. Ini berarti semakin tinggi tingkat pendidikan responden maka akan semakin tinggi penerimaannya terhadap produk utama dan produk samping yang dihasilkan perusahaan. Hal ini karena responden yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi lebih mengetahui banyak tentang manfaat produk utama perusahaan. Sementara untuk variabel karakteristik responden lainnya didapatkan hubungan positif yang bersifat lemah.
15 yang signifikan dengan tingkat penerimaan masyarakat terhadap produk utama dan produk sampingan. Ini dikarenakan produk utama perusahaan telah dikenal baik oleh lapisan masyarakat.
Tabel 12. Hubungan karakteristik responden dengan tingkat penerimaan terhadap produk utama dan produk sampingan perusahaan
No Karakteristik Responden Nilai Korelasi/Chi
3 Tingkat pendidikan 0.615 0.000 Positif dan Kuat
4 Jenis pekerjaan 19.444 18 X hitung < X
Hubungan karakteristik responden dengan Tingkat penerimaan terhadap limbah yang dihasilkan perusahaan
Tabel 13. Hubungan karakteristik responden dengan tingkat penerimaan terhadap limbah perusahaan
16
PT. XYZ. Hal ini karena responden tersebut telah melihat langsung bagaimana proses pengolahan limbah yang dilakukan oleh PT. XYZ. Mereka menganggap perusahaan lebih serius dalam menangani limbah dibandingkan anggapan responden yang tidak bekerja di PT. XYZ. Hubungan tersebut juga selaras dengan tingkat kesejahteraan masyarakat. Uji chi square menunjukan bahwa tingkat kesejahteraan mempengaruhi tingkat penerimaan masyarakat terhadap limbah yang dihasilkan perusahaan.
Pada tabel 13. Juga diketahui terdapat hubungan negatif yang bersifat lemah pada variabel usia. Ini berarti semakin tinggi usia responden, maka akan semakin rendah penerimaannya terhadap PT. XYZ. Hal ini karena responden yang lebih tua mulai memperhatikan permasalahan lingkungan di daerah sekitar mereka dibandingan responden yang masih muda.
Hubungan karakteristik responden dengan tingkat penerimaan terhadap dampak keberadaan perusahaan
Pada tabel 14. Diketahui bahwa jenis pekerjaan tidak mempengaruhi penerimaan responden terhadap dampak keberadaan perusahaan. Ini berarti, baik responden yang bekerja di PT. XYZ dan responden yang berkerja diluar PT. XYZ sama-sama memiliki anggapan positif dan negatif terhdadap PT. XYZ.
Adapaun tingkat pendidikan responden sangat mempengaruhi tingkat penerimaan responden terhadap PT. XYZ. Hubungannya adalah positif dan bersifat kuat. Artinya semakin tinggi pendidikan responden maka akan semakin tinggi tingkat penerimaannya terhadap dampak keberadaan perusahaan. Adapun variabel tingkat kesejahteraan menunjukan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat mempengaruhi tingkat penerimaan terhadap dampak keberadaan perusahaan..
Tabel 14. Hubungan karakteristik responden dengan tingkat penerimaan terhadap dampak keberadaan perusahaan
No Karakteristik Responden Nilai Korelasi/Chi
3 Tingkat pendidikan 0.627 0.000 Positif dan Kuat
17
SIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Pada penelitian ini didapat hasil mayoritas responden memiliki tingkat penerimaan sedang terhadap PT. XYZ. Adapun penjabarannya sebagai berikut; Tingkat penerimaan responden terhadap input perusahaan dalam melakukan produksi masuk dalam kategori tingkat penerimaan sedang (75 %), tingkat penerimaan responden terhadap produk utama dan produk sampingan masuk dalam kategori tingkat penerimaan sedang (52.5 %), tingkat penerimaan responden terhadap limbah yang dihasilkan masuk dalam kategori tingkat penerimaan rendah (60 %), dan tingkat penerimaan responden terhadap dampak keberadaan perusahaan masuk dalam kategori tingkat penerimaan sedang (65 %), yakni untuk tingkat penerimaan responden terhadap dampak sosial masuk dalam kategori tingkat penerimaan sedang (77.5 %), tingkat penerimaan responden terhadap dampak ekonomi masuk dalam kategori tingkat penerimaan tinggi (60 %), dan tingkat penerimaan responden terhadap dampak lingkungan masuk dalam kategori tingkat penerimaan sedang (77.5 %).
Adapun hubungan karakteristik responden dengan tingkat penerimaan responden didapatkan hasil mayoritas bahwa usia, tingkat pendidikan, tingkat kesejahteraan, dan jarak tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat penerimaan responden terhadap PT. XYZ.
Saran
1. Permintaan pekerjaan masyarakat sekitar terhadap PT. XYZ tinggi, namun kemampuan mereka tidak memenuhi syarat yang diminta oleh PT. XYZ. Oleh karena itu, sebaiknya perusahaan mengadakan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan yang berkaitan dengan peningkatan keterampilan masyarakat sekitar, seperti mengadakan pelatihan-pelatihan, agar masyarakat memiliki keterampilan untuk meningkatkan perekonomiannya secara mandiri
18
DAFTAR PUSTAKA
Agarwal, Ritu (2006). Principal and Models for Organizing the IT Function. Journal Of business.
Ambadar, Jackie. 2008. CSR dalam Praktik di Indonesia. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Anonim .2010. Kecamatan Medang Kampai dalam Angka tahun 2010. Penerbit: BPS Kotamadya
Aprilianti, Lusi. 2008. Analisis Pengimplementasian Corporate Social Responsibility oleh PT. ANTAM Tbk UBPE Pongkor dalam
Pengembangan Komunitas (Studi Kasus: Kampung Bantar Karet, Desa
Bantar Karet, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat) [skripsi]. Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. Institut Pertanian Bogor.
Erwiantono. 2004. Hubungan Antara Karakteristik Komunikasi dan Sikap Komunitas terhadap Perusahaan (Kasus Pertambangan Timah di Kabupaten Bangka Barat) [tesis]. Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor.
Hadi, Agus Purbathin. 2001. Hubungan Antara Komunikasi Publik
Perusahaan dan Sikap Komunitas Setempat (Kasus Perusahaan
Pertambangan di Nusa Tenggara Barat) [tesis]. Program Pasca
Sarjana. Institut Pertanian Bogor.
Nasikin, M. 2004. Rumusan Hasil Seminar Prospek Biodiesel di Indonesia [Prosiding]. Serpong
Prakoso, Tirto, dkk. 2005. Potensi Biodiesel di Indonesia. Penerbit: ITB Press.
Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Priyatno, Duwi. 2008. Mandiri Belajar SPSS. Yogyakarta: MediaKom. Sacdanoff, Nic ( 2006). Modeling and Simulation of the Algae to Biodiesel Fuel
Cycle. Journal of biodiesel.
19
RIWAYAT HIDUP
20
LAMPIRAN PENGOLAHAN DATA
Penentuan kategori penerimaan input perusahaan secara umum
µ=1/2 (Imax+Imin)∑k
=1/2 (5+1) 36 = 108
σ=1/6 (Xmax-Xmin) =1/6 (180-36) = 24
Penerimaan rendah= X < (µ-1.σ) = X < (108 – 24) = X <= 84 Penerimaan sedang = (µ-1.σ) < X <= (µ+1.σ) = 84 < X <= 132 Penerimaan tinggi = X > 132
Penentuan kategori penerimaan input perusahaan dalam melakukan proses produksi
µ=1/2 (Imax+Imin)∑k
=1/2 (5+1) 9 = 27
σ=1/6 (Xmax-Xmin) =1/6 (45-9)
= 6
Penerimaan rendah= X < (µ-1.σ) = X < (27 – 6) = X <= 21 Penerimaan sedang = (µ-1.σ) < X <= (µ+1.σ) = 21 < X <= 33 Penerimaan tinggi = X >33
Penentuan kategori Tingkat penerimaan terhadap produk utama dan produk sampingan perusahaan
µ=1/2 (Imax+Imin)∑k
=1/2 (5+1) 5
Keterangan:
µ: Rerata Hipotetik
Imax: Skor maksimal item (pertanyaan)
21 = 15
σ=1/6 (Xmax-Xmin) =1/6 (25-5)
= 3
Penerimaan rendah= X < (µ-1.σ) = X < (15 – 3) = X <= 12 Penerimaan sedang = (µ-1.σ) < X <= (µ+1.σ) = 12 < X < =18 Penerimaa tinggi = X > 18
Penentuan Tingkat penerimaan terhadap limbah yang dihasilkan perusahaan
µ=1/2 (Imax+Imin)∑k
=1/2 (5+1) 5 = 15
σ=1/6 (Xmax-Xmin) =1/6 (25-5)
= 3
Penerimaan rendah= X < (µ-1.σ) = X < (15 – 3) = X <= 12 Penerimaan sedang = (µ-1.σ) < X <= (µ+1.σ) = 12 < X <= 18 Penerimaan tinggi = X > 18
Penentuan Tingkat penerimaan terhadap dampak keberadaan perusahaan
µ=1/2 (Imax+Imin)∑k
=1/2 (5+1) 17 = 51
σ=1/6 (Xmax-Xmin) =1/6 (85-17)
= 11