Informasi Dokumen
- Penulis:
- Meilia Mira Lestanti
- Pengajar:
- Dr. Isnarto, M.Si.
- Drs. Supriyono, M.Si.
- Sekolah: Universitas Negeri Semarang
- Mata Pelajaran: Pendidikan Matematika
- Topik: Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau Dari Karakteristik Cara Berpikir Siswa Dalam Model Problem Based Learning
- Tipe: Skripsi
- Tahun: 2015
- Kota: Semarang
Ringkasan Dokumen
I. PENDAHULUAN
Bagian ini menjelaskan latar belakang pentingnya pendidikan matematika dan kemampuan pemecahan masalah dalam konteks pendidikan. Penulis mengungkapkan bahwa meskipun pemecahan masalah adalah tujuan utama dalam pembelajaran matematika, banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam hal ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan pemecahan masalah siswa SMP Kelas VIII berdasarkan karakteristik cara berpikir mereka dalam model Problem Based Learning.
1.1 Latar Belakang
Latar belakang menyatakan pentingnya pendidikan berkualitas untuk menghasilkan sumber daya manusia yang baik. Dalam konteks ini, kemampuan pemecahan masalah dalam matematika menjadi sangat krusial. Penelitian menunjukkan rendahnya kemampuan pemecahan masalah siswa Indonesia dalam studi internasional. Penulis menekankan pentingnya guru dalam membantu siswa mengatasi kesulitan dalam pemecahan masalah.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah deskripsi kemampuan pemecahan masalah siswa dalam materi bangun ruang sisi datar dengan mempertimbangkan karakteristik cara berpikir siswa dalam model Problem Based Learning. Ini penting untuk memahami bagaimana cara berpikir siswa mempengaruhi hasil belajar mereka.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah siswa dalam konteks materi bangun ruang sisi datar, dengan fokus pada karakteristik cara berpikir siswa. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi guru dalam merancang pembelajaran yang lebih efektif.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini meliputi memberikan pengalaman baru bagi peneliti, membantu siswa memahami karakteristik cara berpikir mereka, memberikan informasi bagi guru tentang cara berpikir siswa, serta memberikan masukan bagi sekolah untuk perbaikan pembelajaran.
1.5 Penegasan Istilah
Penegasan istilah penting untuk memberikan pemahaman yang sama tentang istilah yang digunakan dalam penelitian ini, seperti masalah, kemampuan pemecahan masalah, materi bangun ruang sisi datar, karakteristik cara berpikir siswa, dan model Problem Based Learning.
1.6 Sistematika Penulisan Skripsi
Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir. Bagian awal mencakup halaman judul dan pengesahan, bagian isi berisi lima bab yang membahas latar belakang, teori, metode penelitian, hasil, dan pembahasan, serta bagian akhir yang mencakup daftar pustaka dan lampiran.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Bagian ini membahas landasan teori yang mendasari penelitian. Teori-teori yang diangkat mencakup hakikat matematika, proses belajar, dan teori-teori belajar yang relevan. Penelitian ini mengacu pada teori konstruktivisme, Piaget, Vygotsky, dan Bruner yang mendukung penggunaan model Problem Based Learning dalam pembelajaran matematika.
2.1 Landasan Teori
Penjelasan mengenai hakikat matematika dan pentingnya pemecahan masalah dalam pendidikan matematika. Teori-teori belajar yang relevan dibahas untuk memberikan kerangka berpikir yang kuat bagi penelitian ini.
2.1.1 Hakikat Matematika
Matematika dipandang sebagai ilmu tentang bilangan dan hubungan antar bilangan yang memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Pemahaman tentang matematika yang baik akan mendukung kemampuan pemecahan masalah siswa.
2.1.2 Belajar
Belajar adalah proses yang penting bagi perubahan perilaku dan pengetahuan siswa. Penelitian ini menekankan pentingnya metode yang tepat dalam pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2.1.3 Teori Belajar
Teori-teori belajar seperti konstruktivisme, Piaget, Vygotsky, dan Bruner memberikan dasar untuk memahami bagaimana siswa belajar dan bagaimana guru dapat mendukung proses belajar mereka. Teori ini juga relevan dalam konteks model Problem Based Learning.
2.1.4 Pembelajaran Matematika
Pembelajaran matematika harus dirancang untuk membantu siswa memahami konsep dan memecahkan masalah. Guru berperan sebagai fasilitator yang menciptakan kondisi belajar yang efektif.
2.1.5 Kemampuan Pemecahan Masalah
Kemampuan pemecahan masalah adalah proses mental yang melibatkan pemahaman dan penerapan strategi untuk menyelesaikan masalah. Penelitian ini mengukur kemampuan pemecahan masalah siswa dalam konteks materi bangun ruang sisi datar.
III. METODE PENELITIAN
Bagian ini menjelaskan metodologi yang digunakan dalam penelitian, termasuk jenis penelitian, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang kemampuan pemecahan masalah siswa.
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pendekatan ini dipilih untuk mendapatkan deskripsi yang mendalam mengenai kemampuan pemecahan masalah siswa.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di SMP Negeri 9 Semarang dengan subjek penelitian siswa kelas VIII. Penentuan lokasi ini didasarkan pada hasil wawancara dengan guru yang menunjukkan adanya permasalahan dalam kemampuan pemecahan masalah siswa.
3.3 Subjek Penelitian
Subjek penelitian terdiri dari 8 siswa kelas VIII yang dipilih secara purposive sampling berdasarkan karakteristik cara berpikir mereka. Pemilihan subjek bertujuan untuk mendapatkan variasi dalam karakteristik cara berpikir.
3.4 Teknik Penentuan Subjek Penelitian
Teknik penentuan subjek dilakukan dengan mempertimbangkan hasil angket karakteristik cara berpikir siswa dan hasil tes kemampuan pemecahan masalah. Hal ini untuk memastikan subjek yang dipilih representatif.
3.5 Jenis dan Sumber Data Penelitian
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data kualitatif dan kuantitatif, yang diperoleh melalui angket, tes kemampuan pemecahan masalah, dan wawancara dengan siswa.
3.6 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan melalui angket karakteristik cara berpikir, tes kemampuan pemecahan masalah, dan wawancara. Metode ini dipilih untuk mendapatkan data yang komprehensif.
3.7 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian mencakup tahap perencanaan, pelaksanaan, dan analisis data. Setiap tahap dilakukan dengan seksama untuk memastikan validitas dan reliabilitas data yang diperoleh.
3.8 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi angket karakteristik cara berpikir, tes kemampuan pemecahan masalah, dan pedoman wawancara. Instrumen ini dirancang untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah siswa secara akurat.
3.9 Analisis Instrumen Penelitian Tes
Analisis instrumen dilakukan untuk memastikan validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran dari tes yang digunakan. Hal ini penting untuk menjamin kualitas data yang diperoleh.
3.10 Teknik Analisis Data
Data dianalisis melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik ini digunakan untuk mengorganisir data sehingga dapat diinterpretasikan dengan baik.
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bagian ini menyajikan hasil penelitian dan analisis terkait kemampuan pemecahan masalah siswa. Hasil menunjukkan perbedaan kemampuan pemecahan masalah berdasarkan karakteristik cara berpikir siswa. Pembahasan mengaitkan hasil dengan teori dan implikasi bagi pembelajaran.
4.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan karakteristik cara berpikir tertentu memiliki kemampuan pemecahan masalah yang berbeda. Siswa dengan tipe sekuensial abstrak menunjukkan kemampuan yang lebih baik dibandingkan dengan tipe lainnya.
4.1.1 Kegiatan Pembelajaran di Kelas dalam Model Problem Based Learning
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan dalam model Problem Based Learning terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa. Siswa terlibat aktif dalam diskusi dan kolaborasi.
4.1.2 Hasil Penentuan Subjek Penelitian
Subjek penelitian ditentukan berdasarkan angket dan wawancara. Hasil menunjukkan bahwa pemilihan subjek yang tepat berkontribusi pada keakuratan data yang diperoleh.
4.1.3 Hasil Wawancara Karakteristik Cara Berpikir Siswa
Wawancara memberikan wawasan tentang cara berpikir siswa dalam menyelesaikan masalah. Hasil menunjukkan perbedaan strategi yang digunakan oleh siswa dengan karakteristik cara berpikir yang berbeda.
4.2 Pembahasan
Pembahasan mengaitkan hasil penelitian dengan teori yang ada. Ditemukan bahwa karakteristik cara berpikir siswa mempengaruhi cara mereka dalam memecahkan masalah matematika, sehingga penting bagi guru untuk memahami karakteristik ini.
V. PENUTUP
Bagian penutup menyimpulkan hasil penelitian dan memberikan rekomendasi untuk praktik pembelajaran di kelas. Penelitian ini menekankan pentingnya model Problem Based Learning dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa.
5.1 Simpulan
Simpulan penelitian menunjukkan bahwa karakteristik cara berpikir siswa berpengaruh signifikan terhadap kemampuan pemecahan masalah. Model Problem Based Learning efektif dalam meningkatkan keterampilan ini.
5.2 Saran
Saran diberikan kepada guru untuk menerapkan model Problem Based Learning dalam pembelajaran matematika dan mempertimbangkan karakteristik cara berpikir siswa untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran.