• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Cuti Dan Pensiun Di Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kota bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Cuti Dan Pensiun Di Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kota bandung"

Copied!
135
0
0

Teks penuh

(1)

ii

ABSTRACT

Indonesian Red Cross (PMI) Branch Bandung is an organization which engaged in humanilation, social and health services. For large organizations, the need of personnel data is important to facilitate and make easy the many new issues which related to employer’s. Employers data related of furlough submit and pension submit. Indonesian Red Cross is really need an adequate software design for managing and do all employer activities. One of it is the system information of leave and pension on the Indonesian Red Cross (PMI) Branch of Bandung which is not yet computerized and well integrated, so it’s still has many lack and for fullfill the needed of their instantions, specially for fix employee issues.

As for approach applied in research is approach of structure using some auxiliarieses and workmanship technique, like flowmap, context diagram, and Data Flow Diagram ( DFD ). And expansion models applied is model Waterfall. Where model Waterfall is aktivity sequence performed within system development starts from determination of problem, requirement analysis, implementation scheme, integration, system test, applying and keeping. This model offers way of making of software in more reality.

With applying the design of leave and pension information system at Palang Merah Indonesia Bandung is having the character of client server by using language pemograman of Visual Basic and database MySQL, expected able to water down in managing all data of employee, without having to happened redudansi data and mistake in managing the data. So the institution can reach purpose of which has been specified maximumly.

Keyword :

(2)

i

kesehatan. Sebagai organisasi yang besar, kebutuhan akan data kepegawaian sangatlah penting untuk memudahkan dalam mengatur berbagai hal yang berkaitan dengan pegawai. Data-data pada bagian kepegawaian meliputi pengajuan Cuti dan pengajuan Pensiun pegawai. . Palang Merah Indonesia sangat membutuhkan perancangan perangkat lunak yang memadai dalam mengelola dan manjalankan segala aktivitas pegawai. Salah satunya adalah sistem informasi Cuti dan Pensiun pada Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kota Bandung yang sekarang belum terkomputerisasi dan terintegrasi dengan baik, sehingga masih memiliki banyak kekurangan dalam memenuhi kebutuhan instansi tersebut, khususnya untuk menangani masalah pegawai.

Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan terstruktur yang menggunakan beberapa alat bantu dan teknik pengerjaan, seperti

flowmap, diagram konteks, dan Data Flow Diagram ( DFD ). Dan model

pengembangan yang digunakan adalah model Waterfall. Dimana model Waterfall

merupakan urutan aktivitas yang dilakukan dalam pengembangan sistem mulai dari penentuan masalah, analisis kebutuhan, perancangan implementasi, integrasi, uji sistem, penerapan dan pemeliharaan. Model ini menawarkan cara pembuatan perangkat lunak secara lebih nyata.

Dengan diterapkannya perancangan sistem informasi Cuti dan Pensiun

pada Palang Merah Indonesia Cabang Kota Bandung yang bersifat client server

dengan menggunakan bahasa pemograman Visual Basic dan database MySQL, diharapkan dapat mempermudah dalam mengelola seluruh data pegawai, tanpa harus terjadi redudansi data dan kesalahan dalam mengelola data tersebut. Sehingga sekolah atau instansi tersebut dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara maksimal.

Kata Kunci :

(3)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kota Bandung merupakan

organisasi yang bergerak di bidang kemanusiaan, pelayanan sosial serta

kesehatan. Sebagai organisasi yang besar, kebutuhan akan data kepegawaian

sangatlah penting untuk memudahkan dalam mengatur berbagai hal yang

berkaitan dengan pegawai. Data-data pada bagian kepegawaian meliputi

pengajuan Cuti dan pengajuan Pensiun pegawai.

Kebutuhan sistem informasi yang sangat cepat, tepat dan akurat sangat

dibutuhkan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kota Bandung untuk

memiliki suatu sistem informasi yang dapat meningkatkan mutu kerja pegawai.

Dengan jumlah pegawai yang banyak akan muncul berbagai masalah dalam

sistem kepegawaian misal dalam proses pengajuan Cuti dan pengajuan Pensiun.

Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, PMI Cabang Kota Bandung harus

mempunyai Sistem Informasi Cuti dan Pensiun yang dikelola dengan baik.

Masalah yang terjadi di PMI Cabang Kota Bandung yaitu mengenai

pengolahan data pegawai yang meliputi proses pengajuan Cuti dan pengajuan

Pensiun yang dalam prosesnya masih menggunakan Microsoft office excel,

sehingga penginputan dan perubahan data pegawai tidak berjalan secara efektif

(4)

memaksimalkan informasi yang telah didapat. Dan juga yang terjadi pengerjaan

dalam urusan kepegawaian ini tidak berjalan efisien karena waktu yang

dibutuhkan akan relatif lebih lama dan hasil dari informasi yang didapatkan tidak

tepat waktu, sehingga kebutuhannya tidak terpenuhi dengan baik.

Dengan melihat kenyataan yang terdapat pada bagian Kepegawaian pada

PMI Cabang Kota Bandung, maka penulis tertarik untuk membangun sistem

informasi dengan judul skripsi “SISTEM INFORMASI CUTI DAN PENSIUN

PADA PMI CABANG KOTA BANDUNG”

1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasikan

masalah-masalah yang terjadi yaitu ;

1. Tidak komplitnya data pegawai yang melakukan pengajuan cuti, sehingga

mempersulit menghitung jumlah dan jenis cuti yang telah diambil pegawai

dalam kurun waktu 1 tahun.

2. Dalam proses pengecekan pengajuan pensiun mengalami kesulitan dan

membutuhkan waktu yang lama, karena harus melihat data pegawai yang

mengajukan pensiun yang masih dalam bentuk dokumen.

3. Media penyimpanan data masih berupa arsip, sehingga dalam proses

Pencarian dan Pembuatan laporan membutuhkan waktu yang lama dan

(5)

3

Berdasarkan Identifikasi masalah diatas, yang menjadi permasalahan

dalam pembahasan ini adalah ;

1. Bagaimana cara untuk mengurangi kesalahan pengecekan data pegawai yang

mengajukan cuti dalam kurun waktu 1 tahun.

2. Bagaimana agar proses pengajuan pensiun dapat terkontrol dari perhitungan

Usia pegawai.

3. Bagaimana agar proses pengajuan pembuatan laporan kepegawaian dapat

seleai dengan cepat dan meperkecil kemungkinan adanya kesalahan.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah untuk membangun

dan mengembangkan Sistem Informasi Cuti dan Pensiun pada PMI Cabang Kota

Bandung agar lebih efektif dan efisien .

Sedangkan Tujuan penelitian dari sistem Informasi diantaranya, yaitu :

1. Untuk memudahkan pengecekan dan penghitungan dalam proses

pengajuan Cuti.

2. Untuk memudahkan pengontrolan dan penghitungan Usia pegawai dalam

proses Pensiun.

3. Meminimalisasi terjadinya redudansi data dengan adanya aplikasi

(6)

1.4 Kegunaan Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat kegunaan penelitian diantaranya kegunaan

praktis dan kegunaan akademis untuk lebih mengetahui isi dari kegunaan tersebut

peneliti menguraikan semuanya dibawah ini.

1.4.1 Kegunaan Praktis

Dirancangnya Sistem Informasi ini diharapkan bisa mempermudah

instansi-instansi terkait dengan perusahaan untuk menyalurkan informasi dan juga

meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja yang lebih baik.

1.4.2 Kegunaan Akademis

Adanya penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan yang berhubungan

dengan Sistem Informasi Cuti dan Pensiun.

1.5 Batasan Masalah

Pembatasan sistem informasi Cuti dan Pensiun yang diusulkan untuk

Urusan Kepegawaian Palang Merah Indonesia Cabang Kota Bandung, adapun

Batasan Masalah Sistem Informasi ini, yaitu :

1. Penulis hanya menganalisis dan membahas pengajuan cuti dan pensiun

pegawai pada PMI cabang Kota Bandung di Bag. Urusan Kepegawaian.

2. Pembahasan meliputi cara pengecekan dan perhitungan pengajuan Cuti

pegawai yang telah diambil selama kurun waktu 1 tahun serta proses

(7)

5

3. Pada proses pensiun pegawai tidak membahas pensiun dini, diproses ini

hanya sampai pada tahap pembuatan Surat Keputusan, tanpa melalui

pembayaran Uang pensiun.

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi yang dijadikan objek penelitian adalah PMI Cabang Kota Bandung

Jl. Aceh No.79 Bandung 40122.

Tabel 1.1. Jadwal Penelitian

N

o

Nama Kegiatan

Tahun 2011

Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Proposal

2 Analisis Sistem

3 Desain sistem

4 Penulisan Program

5 Pengujian (Testing)

6 Pemeliharaan

(Maintenance)

(8)

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Sistem merupakan suatu sistem terdiri dari elemen-elemen atau variable

yang berhubungan melalui berbagai bentuk interaksi dan bekerjasama untuk

mencapai tujuan-tujuan tertentu. Elemen-elemen tersebut mempunyai sifat atau

karakteristik, untuk menjalankan tugas dan fungsinya elemen-elemen tersebut

tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainya, karena saling berhubungan

dan saling mempengaruhi proses secara keseluruhan. Jika dalam suatu sistem

terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat atau kontribusi terhadap

tercapainya tujuan, maka elemen tersebut bukanlah bagian dari sistem.

2.1.1. Pengertian Sistem

Menurut Jogiyanto (2005:1), sistem dapat didefinisikan kedalam dua

pendekatan yaitu Pendekatan yang menekankan pada prosedurnya dan pendekatan

yang menekankan pada elemennya. pendekatan yang lebih menekankan pada

prosedurnya sistem dapat didefinisikan sebagai berikut:

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang Saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama melakukan suatu kegiatan atau untuk

menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.

Pendekatan yang lebih menekankan pada elemennya sistem dapat

didefinisikan sebagai berikut:

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk

(9)

7

2.1.2. Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto (2005 : 3), Untuk mencapai tujuan, suatu sistem harus

memiliki sifat-sifat tertentu atau suatu karakteristik seperti berikut :

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan

bekerjasama membentuk suatu komponen sistem atau bagian-bagian dari

sistem.

2. Batasan Sistem

Merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem lainnya atau

dengan lingkungan kerjanya.

3. Subsistem

Bagian dari sistem yang beraktifitas dan berinteraksi satu sama lain untuk

mencapai suatu tujuan dengan sasarannya masing-masing.

4. Lingkungan Luar Sistem

Suatu sistem yang ada diluar lingkungan dari batas sistem yang

mempengaruhi operasi sistem.

5. Penghubung Sistem

Media penghubung antara suatu subsistem dengan subsistem lainnya. Adanya

penghubung ini memungkinkan berbagai sumberdaya mengalir dari suatu

subsistem ke subsistem lainnya.

6. Masukan Sistem (Input)

Energi yang masuk kedalam sistem, berupa perawatan dan sinyal. Masukan

(10)

berinteraksi, masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan

keluaran.

7. Keluar Sistem (Output)

Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna

dan sisa pembungan.

8. Pengolahan sistem (Procces)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan mengubah

masukan menjadi keluaran.

9. Sasaran Sistem (Object)

Tujuan yang ingin dicapai oleh sistem, akan dikatakan berhasil apabila

mengenai sasaran dan tujuan.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Suatu sistem dapat diklasifikasikan menjadi seperti berikut :

1. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak adalah suatu sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang

tidak tampak secara fisik, sedangkan sistem fisik adalah suatu sistem yang ada

secara fisik.

2. Sistem alamiah dan sistem buatan

Sistem alamiah adalah suatu sistem yang terjadi melalui proses alam tidak

dibuat manusia, sedangkan sistem buatan adah suatu sistem yang di rancang

(11)

9

3. Sistem tertentu dan sistem tidak tertentu

Sistem tertentu adalah suatu sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang

sudah diprediksi secara tepat, sedangkan sistem tidak tertentu adalah sistem

yang kondisi masa depannya tidak dapat di prediksi.

4. Sistem tertutup dan sistem terbuka

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh

oleh lingkungan luar, sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang

berhubungan dan berpengaruh oleh lingkungan luar.

2.2. Konsep Dasar informasi

Sistem Informasi merupakan kumpulan komponen (perangkat Keras,

perangkat lunak, perangkat komunikasi, prosedur, basis data dan SDM) yang

saling berinteraksi dalam upaya menghasilkan informasi yang dibutuhkan

organisasi, untuk mendukung proses pengambilan keputusan dalam pencapaian

tujuan, melalui kegiatan mengumpulkan, memproses, menyimpan dan

menyebarkan informasi.

2.2.1 Pengertian Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 8), Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil

dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi

penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata digunakan

untuk mengambil keputusan. Sumber dari informasi adalah data. Data adalah

kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.

(12)

1. Kualitas Informasi

Informasi memiliki 3 kriteria kualitas, yaitu :

a. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bisa ataupun menyesatkan.

Akurat juga informasi yang harus dapat dengan jelas mencerminkan

maksudnya.

b. Tepat Pada Waktunya

Informasi yang harus datang pada penerima tidak boleh terlambat. Apabila

informasi datangnya terlambat maka pengambilan keputusan terlambat

dilakukan, hal itu dapat berakibat fatal bagi perusahaan.

c. Relavan

Informasi yang disampaikan harus mempunyai keterkaitan dengan masalah

yang akan dibahas informasi harus bermanfaat bagi pemakainya. Disamping

karakteristik, nilai informasi juga ikut menentuakn kualitasnya. Nilai

informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk

mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih

besar dibanding dengan biaya untuk mendapatkannya.

2. Nilai Informasi

Nilai informasi ditentukan dari 2 hal yaitu manfaat dan biaya

mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif

dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Lebih lanjut sebagian informasi

tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan sautu nilai uang tetapi dapat ditaksir

(13)

11

2.3. Pengertian Sistem Informasi

Menurut jogiyanto (2005 : 11), Sistem informasi dapat di definisikan

sebagai suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan

pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan

strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan

laporan-laporan yang diperlukan.

2.3.1. Komponen-komponen Sistem Informasi

Dalam suatu informasi terdapat terdiri komponen-komponen sebagai

berikut :

1. Perangkat keras (hardware)

Perangkat keras mencakup berbagai fisik seperti komputer dan printer.

2. Perangkat Lunak (software)

Yaitu sekumpulan instruksi-instruksi yang menjalankan perangkat keras

untuk memproses data.

3. Prosedur

Yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan proses data dan

pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

4. Orang

Yaitu semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem

(14)

5. Basis data

Yaitu sekumpulan table yang brhubungan dan berkaitan dengan penyimpanan

data.

6. Jaringan komputer

Yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber dapat secara bersama

atau diakses oleh sejumlah pemakai.

2.4. Alat Bantu Analisis dan Perancangan basis data

Perancangan Basis Data merupakan kumpulan dari data yang saling

berhubungan satu dengan yang lainnya sedangkan database merupakan salah satu

komponen yang penting disistem informasi karena berfungsi sebagai basis

penyediaan formasi bagi para pemakai.

Sistem basis data ini adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan

kumpulan dari data yang berhubungan satu dengan yang lainnya dan membuatnya

tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam–macam didalam suatu

organisasi. Yang termasuk kedalam perancangan basis data adalah sebagai

berikut:

a. Analisis

Menurut Jogianto (2005 : 64), Analisis adalah mempelajari masalah–

masalah yang timbul dan kemudian memperbaiki berbagai fungsi yang ada di

(15)

13

b. Perancangan

Perancangan adalah menentukan bentuk dari sistem yang akan di buat

yang sesuai kebutuhan pemakai yang telah di analisis terlebih dahulu,

termasuk di dalamnya input dan output sistem.

1) Flow Map

Flow Map adalah merupakan bagian aliran yang menunjukan arus dari

laporan dan fomulir termasuk penilaian dan tembusannya bagan alir dokumen ini

menggunakan simbol-simbol yang sama dengan digunakan dalam aliran sistem

yang menggambarkan struktur prosedur dalam sistem.

2) Diagram Kontek

Diagram kontek adalah diagram tingkat atas merupakan diagram dari

sebuah sistem yang menggambarkan aliran data yang masuk dan keluar dari

sistem dan masuk dan keluar dari entitas luar.

3) Data Flow Diagram ( DFD )

Data flow diagram adalah representasi grafik dari sebuah sistem data flow

diagram menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem aliran-aliran data

diantara komponen-komponen tersebut, asal, tujuan dan penyimpanan dari data

tersebut.

Menurut Jogianto (2005 : 700), Ada beberapa simbol yang di pakai untuk

menggambarkan data berdasarkan transformasi data antara lain :

a. Kesatuan luar ( External Entity ) atau batas sistem

Sebuah sistem mempunyai sistem yang memisahkan suatu sistem dengan

(16)

sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di

lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari

sistem.

b. Arus Data (Data Flow)

Arus data ini mengalir diantara proses, simpanan data dan kesatuan luar. Arus

data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem

atau hasil dari proses sistem.

c. Proses (process)

Proses atau fungsi yang mentrasformasikan data secara umum.

d. Simpanan Data (Data Store)

Simpanan data merupakan komponen yang berfungsi untuk menyimpan data

atau file.

4) Kamus Data

Kamus data adalah kumpulan elemen-elemen atau simbol-simbol yang

digunakan untuk membantu dalam penggambaran atau pengidentifikasian setiap

(17)

15

5) Perencanaan Basis Data

A. Normalisasi

Menurut Ir Fathansyah (2002 : 4), Normalisasi merupakan sebuah teknik

dalam desain logika sebuah database, teknik pengelompokan atribut dari suatu

relasi sehingga membentuk struktur relasi yang baik (tanpa redudansi).

Kegunaan normalisasi :

1. Meminimalisasi pengulangan informasi.

2. Memudahkan indentifikasi entitas/objek.

Langkah langkah normalisasi :

1. Normal Pertama (1 st Normal Form)

Aturan :

a. Mendefinisikan atribut kunci

b. Tidak ada group berulang

c. Semua atribut bukan kunci tergantung pada atribut kunci.

2. Normalisasi Kedua (2 nd Normal Form)

Aturan :

a. Sudah memenuhi bentuk normal pertama.

b. Sudah tidak ada ketergantungan parsial di mana seluruh field hanya bergantung

pada sebagian field kunci.

3. Normalisasi Ketiga (3 rd Normal Form)

Aturan :

(18)

b. Tidak ada ketergantungan transitif (diamana field buakn kunci bergantung pada

field bukan kunci lainnya).

B. Tabel Relasi

Suatu file biasanya terdiri dari beberapa kelompok elemen yang berulang

ulang sehingga perlu untuk diorganisasikan kembali. Dalam proses

pengorganisasian file yang berguna untuk menghilangkan kelompok elemen yang

disebut relasi antar tabel atau relasi tabel. Proses pengelompokan data menjadi

tabel-tabel yang menunjukan entity dan relasinya berfungsi untuk mengakses data

dan item sedemikian rupa sehingga database tersebut mudah untuk dimodifikasi.

2.5. Pengertian Cuti

Cuti adalah hak untuk tidak masuk kerja yang di izinkan oleh atasan yang

berwenang dalam jangka waktu tertentu yang diberikan kepada pegawai.

Jenis – jenis Cuti :

1. Cuti Tahunan

a. Pegawai tetap PMI, yang telah bekerja sekurang-kurangnya 1 tahun secara

terus menerus berhak atas cuti tahunan.

b. Cuti tahunan diberikan selama 12 hari kerja

c. Untuk mendapatkan cuti tahunan pegawai tetap PMI, yang bersangkutan

mengajukan permohonan cuti secara tertulis 1 minggu sebelumnya kepada

(19)

17

2. Cuti Besar

a. Cuti besar selama 3 bulan diberikan kepada pegawai tetap yang telah

bekerja sekurang-kurangnya 6 tahun secara terus menerus.

b. Pegawai tetap yang menjalani cuti besar tidak berhak lagi atas cuti tahunan

dalam tahun yang bersamaan.

3. Cuti Sakit

a. Pegawai yang sakit tidak lebih dari 2 hari diberikan cuti sakit, dengan

ketentuan memberitahukan kepada atasan langsung secara tertulis ataupun

lisan.

b. Pegawai yang sakit lebih dari 2 hari sampai 14 hari diberikan cuti sakit

dengan ketetuan harus menyampaikan surat keterangan dokter kepada

pejabat yang berwenang memberikan cuti.

c. Pegawai yang sakit lebih dari 14 hari, diberikan cuti sakit berdasarkan

surat keterangan dokter yang ditunjuk PMI.

4. Cuti Bersalin

a. Cuti bersalin diberikan kepada pegawai tetap untuk persalinan anak

pertama dan kedua selama 1 bulan sesudah persalinan.

b. Untuk persalinan anak ketiga dan seterusnya, kepada pegawai tetap

diberikan cuti diluar tanggungan PMI.

c. Untuk mendapatkan cuti bersalin pegawai tetap PMI, yang bersangkutan

mengajukan permohonan secara tertulis dengan melampirkan surat

(20)

5. Cuti karena Alasan Penting

a. Memenuhi kewajiban agama, dengan jangka waktu paling lama 2 bulan.

b. Ibu, bapak, istri/suami, adik, kakak, mertua atau menantu sakit keras atau

meninggal dunia diberikan jangka waktu paling lama 6 hari.

c. Melangsungkan perkawinan yang pertama diberikan waktu cuti paling

lama 6 hari.

d. Alasan penting lainnya yang menurut pertimbangan kepala unit kerjanya

dapat diterima. Paling lama 6 hari dan dapat diperpanjang sesuai

(21)

19

6. Cuti diluar Tanggungan PMI

a. Cuti diluar tanggungan PMI dapat diberikan kepada pegawai tetap yang

telah bekerja sekurang-kurangnya 5 tahun secara terus-menerus karena

alasan pribadi. Dan diberikan jangka waktu paling lama 1 sampai 2 tahun.

b. Cuti diluar tanggungan PMI mengakibatkan pegawai tetap yang

bersangkutan dibebaskan dari jabatan/pekerjaan.

c. Jabatan/pekerjaan yang menjadi lowong karena pemberian cuti diatas

dapat diisi.

d. Untuk mendapatkan cuti diluar tanggungan PMI, pegawai tetap yang

bersangkutan mengajukan permohonan secara tertulis kepada pejabat yang

berwenang disertai dengan alasan-alasannya.

e. Selama menjalankan cuti diluar tanggungan PMI, pegawai tetap yang

bersangkutan tidak berhak menerima penghasilan dari PMI.

2.6. Pengertian Pensiun

Pensiun adalah jaminan hari tua dan sebagai penghargaan atas jasa-jasa

karyawan selama bertahun-tahun bekerja dalam dinas pemerintahan. Dasar

penyelenggaraan program pensiun adalah UU No.11 Tahun 1969 tentang pensiun

karyawan dan pensiun janda/duda karyawan dan peraturan pemerintah nomor 32

(22)

2.7. Perangkat Lunak Pendukung

Dalam pengembangan suatu sistem informasi, diperlukan perangkat lunak

lain yang bisa digunakan untuk membuat suatu aplikasi sesuai dengan keinginan

user.

2.7.1. Sekilas Tentang Visual Basic 6.0

Visual Basic merupakan bahasa pemograman tercepat dan termudah untuk

membuat suatu aplikasi dalam Microsoft Windows. Dengan menggunakan

metode Graphical User Interface (GUI), VB memudahkan pemograman untuk

berinteraksi langsung dengan elemen–elemen untuk setiap bentuk pemrograman.

Visual Basic dibuat sebagai langkah pengembangan untuk menyesuaikan

basic (beginers all-purpose simbolic inctruction code) yang berbasis DOS yang

tidak mempunyai kemampuan menggunakan metode GUI dalam basis windows.

Sebagai program yang berbasis windows, vb mempunyai kemampuan

untuk berinteraksi dengan seluruh aplikasi windows, seperti ms word, ms excel,

ms access, dan sebagainya. Dengan kemampuanya yang hampir tidak terbatas, vb

dapat digunakan untuk semua jenis aplikasi pemograman.

Seiring dengan perkembangan komputer, vb secara bertahap terus

disempurnakan untuk mengikuti kebutuhan modernisasi yang semakin tinggi,

(23)

21

a. Menu Visual Basic

Dalam visual basic terdapat menu–menu seperti dalam program aplikasi di

windows, yang akan memudahkan user untuk berinteraksi dengan program visual

basic.

b. Menu Bar (Menu Built-In)

Menu bar terdiri dari menu file, edit view, project, format, debug, run, query,

diagram, tools, add–ins, windows dan menu–help.

c. Menu Tool Bar

Menu tool bar merupakan menu berbentuk icon yang berisi perintah. Setiap

menu tool bar terdapat dalam menu utama visual basic. Umumnya menu tool bar

berisi icon perintah seperti berikut ini:

Tabel 2.1. Tabel Keterangan Menu Tool Bar

No Keterangan No Keterangan No Keterangan

1 Project 8 Paste 15 Project Explorer

2 Add Form 9 Find 16 Properties Windows

3 Menu Editor 10 Can’t Undo 17 Form Layout

4 Open 11 Can’t Redo 18 Object Browser

5 Save Project 12 Strat Project 19 Tool Box

6 Cut 13 Break 20 Data View Windows

(24)

d. Menu Tool Box

Tool Box akan menampilkan standar kontrol visual basic plus kontrol activex

dan dapat menyisipkan objeknya yang akan di tambahkan ke proyek.

2.7.2. SQL Connector ODBC

Open Database Connectivity (disingkat menjadi ODBC) adalah sebuah

standar terbuka untuk konektivitas antar mesin basis data. Standar ini

menyediakan API yang dapat digunakan untuk menjalankan dan mengoneksikan

sebuah aplikasi dengan sebuah sistem manajemen basis data (SMBD). Para

desainer ODBC membuatnya dengan tujuan agar ODBC terbebas dari

penggunaan bahasa pemrograman tertentu, sistem manajemen basis data tertentu

ODBC memiliki beberapa komponen utama, yakni sebagai berikut:

1. ODBC API: sekumpulan panggilan fungsi, kode-kode kesalahan dan sintaksis

SQL yang mendefinisikan bagaimana data dalam sebuah DBMS diakses.

2. Driver basis data ODBC: driver (yang berupa dynamic link library) yang

mampu memproses panggilan fungsi ODBC untuk sebuah DBMS tertentu.

3. ODBC Driver Manager: yang bertugas untuk memuat driver basis data

ODBC yang dibutuhkan oleh aplikasi. [www.wikipedia.org/ OPEN

DATABASE CONNECTIVITY/ 13 juni 2011]

2.7.3. XAMPP

Xampp merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke

dalam satu buah paket. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi

(25)

23

manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis

untuk anda atau auto konfigurasi

XAMPP terdiri atas:

1. APACHE

Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada

peminta, berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.

Jika diperlukan juga berdasarkan kode PHP yang dituliskan, maka dapat saja

suatu database diakses terlebih dahulu (misalnya dalam MySQL) untuk

mendukung halaman web yang dihasilkan.

2. PHP

Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat

web yang bersifat server-side scripting. Sistem manajemen database yang

sering digunakan bersama PHP adalah MySQL. Namun PHP juga

mendukung system manajemen Database Oracle, Microsoft Acces, Interbase,

d-Base, PostgreSQL dan sebagainya.

3. MySQL

Perkembangannya disebut SQL yang merupakan kepanjangan dari Structured

Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan

untuk mengolah database. MySQL adalah sebuah sistem manajemen database

yang bersifat open source. MySQL adalah pasangan serasi dari PHP. MySQL

dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia.

[http://kihendriku.wordpress.com/2009/03/09/pengertian-xampp/ 13 juni

(26)

2.7.4. Crystal Report

Menurut [Mad04] dalam bukunya yang berjudul Database Visual Basic

6.0 dengan Crystal Report menjelaskan bahwa : ”Crystal report merupakan

program khusus untuk membuat laporan yang terpisah dengan Visual Basic

6.0 tetapi keduanya dapat dihubungkan”.

Crystal Report merupakan salah satu produk dari Seagate Software yang

menangani perkembangan teknologi penyajian laporan. Crystal report

merupakan program khusus untuk membuat laporan yang terpisah dengan

program Microsoft Visual Basic 6.0 tetapi keduanya dapat dihubungkan

(Linkage). Mencetak dengan Crystal Report hasilnya lebih baik dan lebih mudah karena pada Crystal Report banyak tersedia objek-objek maupun

komponen yang mudah digunakan.

2.8. Arsitektur Jaringan

Arsitektur jaringan terdiri dari pengertian jaringan komputer, jenis-jenis

jaringan komputer, topologi jaringan komputer, fungsi jaringan komputer dan

manfaat jaringan komputer.

2.8.1. Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah kumpulan dari sejumlah perangkat berupa

komputer, hub, switch, router, atau perangkat jaringan lainnya yang terhubung

(27)

25

2.8.2. Fungsi Jaringan Komputer

1. Jaringan Client-Server

Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi

komputer-komputer lain didalam jaringan dan client adalah komputer-komputer-komputer-komputer yang

menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server.

Secara mudah, client adalah komputer yang bukan server. Jika server

menyediakan file, sumberdaya, layanan tertentu, maka client adalah komputer

yang meminta, file, sumberdaya, atau layanan dari server.

Keunggulan :

a.Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan

pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server)

yang tidak dibebani dengan tugas lain sebagai workstation.

b.Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat

seorang pemakai yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang

mengelola administrasi dan sistem keamanan jaringan.

c.Sistem backup data lebih baik, karena pada jaringan client-server backup

dilakukan terpusat di server, yang akan membackup seluruh data yang

digunakan di dalam jaringan.

Kelemahan

a.Biaya operasional relatif lebih mahal.

b.Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk

(28)

c.Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server

mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.

2. Jaringan Peer to peer.

Dalam sebuah jaringan peer to peer tidak terdapat server maupun client. Jadi

artinya setiap komputer yang terhubung ke dalam jaringan memiliki tingkatan

yang sama.

2.8.3. Jenis-jenis Jaringan Komputer

1. LAN (Local Area Network)

Local area network adalah jaringan lokal atau jaringan private yang ada

dalam satu gedung atau dalam satu ruangan. LAN biasa di gunakan untuk jaringan

kecil yang menggunakan satu resource secara bersama-sama, misalnya

penggunaan printer secara bersama-sama, penggunaan media penyimpanan secara

bersama, dan lain-lain.

2. MAN (Metropolitan Area Network)

Jaringan ini lebih luas dari jaringan LAN dan menjangkau antar wilayah

dalam satu provinsi. Jaringan MAN menghubungkan jaringan-jaringan kecil

yang ada, seperti LAN yang menuju pada lingkungan area yang lebih besar.

3. WAN (Wide Area Networks)

WAN adalah jaringan antara komputer yang lebih luas dari LAN dan

MAN. Ruang lingkupnya biasanya sudah menggunakan sarana Satelit ataupun

(29)

27

2.8.4. Topologi Jaringan

Topologi jaringan adalah, hal yang menjelaskan hubungan geometris

antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station.

Topologi jaringan dapat dibagi menjadi 5 kategori utama seperti di bawah ini.

Berdasarkan topologi , jaringan komputer dapat dibedakan atas:

1) Topologi bus

Pada topologi Bus, kedua unjung jaringan harus diakhiri dengan sebuah

terminator. Barel connector dapat digunakan untuk memperluasnya. Jaringan

hanya terdiri dari satu saluran kabel yang menggunakan kabel BNC.

2) Topologi bintang

Topologi bintang atau yang lebih sering disebut dengan topologi star. Pada

topologi ini kita sudah menggunakan bantuan alat lain untuk mengkoneksikan

jaringan komputer. Contoh alat yang di pakai disini adalah hub, switch, dll.

Keuntungan dari topologi ini sangat banyak sekali diantaranya memudahkan

admin dalam mengelola jaringan, memudahkan dalam penambahan komputer

atau terminal, kemudahan mendeteksi kerusakan dan kesalahan pada jaringan.

Tetapi dengan banyaknya kelebihan bukan dengan artian topologi ini tanpa

kekurangan. Kekurangannya diantaranya pemborosan terhadap kabel, kontrol

yang terpusat pada hub terkadang jadi permasalahan kritis kalau seandainya

(30)

3) Topologi cincin

Topologi cincin adalah topologi jaringan dimana setiap titik terkoneksi ke dua

titik lainnya,

4) Topologi mesh

Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh.

5) Topologi pohon

Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat.

Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan

hirarki yang berbeda.

6) Topologi linier

Jaringan komputer dengan topologi linier biasa disebut dengan topologi linier

bus, layout ini termasuk layout umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap

titik koneksi (komputer) yang dihubungkan dengan konektor yang disebut

dengan T Connector dan pada ujungnya harus diakhiri dengan sebuah

(31)

29

2.8.5. Manfaat Jaringan Komputer

Manfaat yang didapat dalam membangun jaringan komputer, yaitu :

1) Sharing resources

Sharing resources bertujuan agar seluruh program, peralatan atau peripheral

lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan

komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai.

2) Media Komunikasi

Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antar pengguna,

baik untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan atau informasi yang

penting lainnya.

3) Integrasi Data

Jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat,

karena setiap proses data tidak harus dilakukan pada satu komputer saja,

melainkan dapat didistribusikan ke tempat lainnya

4) Pengembangan dan Pemeliharaan

Pengembangan peralatan dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat

biaya, karena setiap pembelian komponen seperti printer, maka tidak perlu

membeli printer sejumlah komputer yang ada tetapi cukup satu buah karena

printer itu dapat digunakan secara bersama – sama. Jaringan komputer juga

memudahkan pemakai dalam merawat harddisk dan peralatan lainnya,

5) Keamanan Data

Sistem Jaringan Komputer dapat memberikan perlindungan terhadap data.

(32)

teknik perlindungan terhadap harddisk sehingga data mendapatkan

perlindungan yang efektif.

6) Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini

Dengan pemakaian sumber daya secara bersama – sama, akan mendapatkan

hasil yang maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain itu data atau informasi

yang diakses selalu terbaru, karena setiap ada perubahan yang terjadi dapat

segera langsung diketahui oleh setiap pemakai.

(33)

31

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah bagian

Kepegawaian di PMI Cabang Kota Bandung.

3.1.1. Sejarah PMI Kota Bandung

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, tepatnya bulan

Oktober 1945 di Kota Bandung sering terjadi bentrokan antara Belanda dengan

sekutu-sekutunya melawan Pemuda-pemuda Indonesia yang bergabung dalam

satuan Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Akibat bentrokan tersebut berjatuhan

korban, baik dari pihak Belanda maupun pihak Indonesia.

Keadaan Palang Merah Indonesia (PMI) saat itu belum

mengkonsolidasikan dirinya, karena menjelang penyerahan dari pihak

Nederlandsch Rode Kruis Afdeling Indie (NERKAI), atau Palang Merah Belanda

di Indonesia. NERKAI pertama kali bermarkas di Palace Hotel dijalan Kebonjati

Bandung.

Pada saat itu Palang Merah Indonesia masih belum bias berbuat banyak.

Sarana dan logistik masih sangat minim, namun demikian dengan semangat tidak

kenal lelah dan penuh percaya diri para sukarelawan mampu memberikan

pertolongan, baik Pertolongan Pertama, Dapur Umum, Obat-obatan maupun

Perawatan terhadap korban perang.

Sebelum peperangan reda, datang lagi musibah baru yaitu dengan

(34)

menghanyutkan harta benda yang tidak sedikit jumlahnya. Dengan penuh

semangat dan keberanian anggota PMI memberikan pertolongan dan

mengumpulkan mayat-mayat yang jumlahnya lebih dari lima ratus orang.

Korban yang selamat ditampung oleh Palang Merah Indonesia, dan kepada

mereka diberikan makam, obat-obatan bahkan perumahan karena pada waktu itu

Pemerintah Kota (Haminte) belum siap menanganinya.

Pergolakan Politik di Kota Bandung terus berjalan, bentrokan fisik melalui

kontak senjata sering terjadi. Malah pada tanggal 28 Nopember 1945, rakyat kota

Bandung yang berada disebelah utara jalan kereta api berduyun-duyun sambil

membawa harta bendanya pindah keselatan, sementara pertempuran terus

berkobar.

Markas PMI pun terkena mortar dan harus ikut pindah ke Rumah Sakit

Situsaeur (R.S IMMANUEL). Disamping menghadapi beberapa kesulitan, pada

saat itu ada hal yang menggembirakan, yaitu ditemukannya simpanan kapas dan

oxygen yang jumlahnya puluhan peti. Dari hasil temuan itu PMI dapat membantu

daerah lain seperti Yogyakarta dan Surabaya.

Di Rumah Sakit Situsaeur, Palang Merah Indonesia memberikan

pertolongan dan perawatan kepada korban pertempuran dan pasien-pasiennya

bersama-sama dengan Jawatan Kesehatan Kota.

Palang Merah Indonesia juga turut memelihara Rumah Sakit - Rumah

Sakit darurat yang ada di Soreang dan Ciparai Kabupaten Bandung. Pertempuran

terus berlanjut peran Palang Merah Indonesia sangat dibutuhkan masyarakat

(35)

33

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) disepanjang jalan besar dan

mendirikan Rumah Sakit Darurat. Pada tanggal 24 Maret 1946 pemimpin Tentara

Sekutu dengan tegas meminta agar rakyat yang berada disebelah Selatan Rel

Kereta Api menyingkir dan meninggalkan kota sejauh sebelas kilometer dari pusat

kota.

Pada saat itulah terjadi peristiwa yang mengenaskan, yaitu dibumi

hanguskannya Bandung yang selanjutnya dikenal dengan peristiwa “Bandung

Lautan Api”. Dengan kejadian tersebut Palang Merah Indonesia, lebih berperan

lagi ikut memberikan pertolongan pada peristiwa ini. Peristiwa tragis ini berjalan

sampai tahun 1949.

Situasi politik di Bandung mulai reda dan boleh dikatakan aman, Palang

Merah Indonesia perlu dibenahi organisasinya. Oleh karena itu tanggal 26 Januari

1950 dibentuklah kepengurusan PMI Cabang Bandung yang diketuai oleh dr.

Djoendjoenan Setiakusumah, dengan wilayah kerjanya meliputi Kotamadya dan

Kabupaten Bandung.

Menurut data di Markas Besar PMI, PMI Cabang Bandung berdiri pada

tanggal 2 Oktober 1945 dengan pengesahan dari Pengurus Besar PMI tanggal 20

Maret 1960, sedangkan menurut data PMI Daerah Jawa Barat, PMI Cabang

Bandung berdiri pada tanggal 26 Januari 1950.

Perkembangan Kota dalam bidang pembangunan, pertambahan penduduk,

pendidikan, urbanisasi dan dibidang lainnya terus meningkat sehingga pelayanan

(36)

Sesuai dengan perkembangan dan kemajuan tersebut, beban tugas PMI

Cabang Bandung dirasakan semakin berat karena meliputi wilayah Kotamadya

Bandung dan Kabupaten Bandung. Sementara itu ada pula keinginan dari

Pemerintah Daerah dan Masyarakat Kabupaten Bandung untuk adanya PMI

Cabang Kabupaten Bandung.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka pada tanggal 26 Maret 1985

diadakan Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscablub) yang kemudian

memutuskan bahwa PMI Cabang Bandung dipecah menjadi dua yaitu PMI

Cabang Kotamadya Bandung dan PMI Cabang Kabupaten Bandung.

Berdasarkan Keputusan Muscablub tersebut maka Walikotamadya

Kepalaa Daerah Tk. II Bandung menerbitkan Surat Keputusan Nomor : 468/1425

Kesra, tanggal 1 April 1985, tentang Pembentukan PMI Cabang Kotamadya

Bandung.

Sementara itu Pengurus Daerah PMI Jawa Barat dengan Surat Keputusan

Nomor 122/Sekr/Peng/85, pada tanggal 27 Mei 1985, mengajukan permohonan

kepada Pengurus Pusat PMI untuk mengesahkan pemecahan PMI Cabang

Bandung menjadi dua yaitu PMI Cabang Kotamadya Bandung dan PMI Cabang

Kabupaten Bandung.

Dengan Surat Keputusan Nomor : 017/S.KP/CB/PP/Peng/85, tanggal 4

Juli 1985 Pengurus Pusat PMI antara lain memutuskan bahwa, terhitung mulai

tanggal 26 Maret 1985 mengesahkan pemecahan PMI Cabang Bandung menjadi

dua yaitu, PMI Cabang Kotamadya Bandung dan PMI Cabang Kabupaten

(37)

35

Selanjutnya Pengurus Pusat PMI dengan Surat Keputusan Nomor :

018/S.KP/CB/PP/Peng/85, tanggal 4 Juli 1985 memutuskan bahwa terhitung

mulai tanggal 26 Maret 1985 mengesahkan Susunan Pengurus Cabang PMI

Kotamadya Bandung Masa Bhakti 1985 s/d 1989.

Dengan Surat No. 2230/K/1994, tanggal 7 Januari 1994 Pengurus Cabang

PMI Kotamadya Bandung mengajukan perubahan Susunan Pengurus Periode

1993-1997 dengan menambahsatu orang Anngota Pengurus yaitu Dra. Hana

Maridiana. Berdasarkan SK.PD.PMI Jawa Barat No. 168/S.KP/PD/CB/Peng/94,

tanggal 19 Januari 1994, mengangkat Sdr. Dra Hana Maridiana sebagai Anggota

Pengurus Cabang PMI Kotamadya Bandung periode 1993-1997.

Sehubungan dengan adanya alih tugas ke daerah lain, Sdr. Dr. H. Gunadi

s. Bhinekas, M.Kes. selaku Wakil Ketua II mengundurkan diri dari Kepengurusan

Cabang PMI Kotamadya Bandung periode 1998-2003. Berdasarkan Surat

Keputusan PD.PMI Jawa Barat No. 100/S.KP/PD/MTS/2000, tanggal 21 Juli

2000 tentang Mutasi Pengurus Cabang PMI Kota Bandung Masa Bhakti

1998-2003.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 1999 tentang Otonomi

Daerah perihal perubahan nama Kotamadya Bandung menjadi Kota Bandung,

begitupun PMI Cabang Kotamadya Bandung berubah nama menjadi PMI Cabang

Kota Bandung.

Selanjutnya, pemilihan Ketua Pengurus Cabang diselenggarakan dalam

acara Musyawarah Cabang PMI Kota Bandung dilaksanakan pada tanggal 22

(38)

Merupakan Sejarah Baru dan Pertama kali untuk PMi Cabang Kota

Bandung, bahwa pemilihan Ketua Pengurus Cabang Masa Bhakti 2003-2008

dilaksanakan secara Demokrasi/Pemilihan secara langsung oleh peserta

Muscab/Ranting PMI se-Kota Bandung.

Pada tanggal 17 Februari 2007, diselenggarakan Musyawarah Cabang

Luar Biasa PMI Kota Bandung yang dihadiri oleh unsur PMI Daerah Jawa Barat,

Pengurus PMI Cabang Kota Bandung serta utusan dari 26 Ranting PMI, dan salah

satu utusan Ranting Walk Out / keluar setelah acara pemilihan Ketua. Dalam

waktu dua hari Ketua terpilih bersama tim Formatur untuk menyusun Susunan

Pengurus Cabang PMI Kota Bandung Masa Bhakti 2007-2012 dan pada tanggal

26 Februari 2007 dilaksanakannya acara Pelantikan dan Serah Terima Pengurus

Cabang.

3.1.2. Visi dan Misi Palang Merah Indonesia

Visi dari Palang Merah Indonesia

“ Palang Merah Indonesia (PMI) mampu dan siap menyediakan dan

memberikan pelayanan kepalangmerahan dengan cepat dan tepat dengan

berpegang teguh pada Prinsip-prinsip Dasar Palang Merah dan Bulan Sabit Merah

Internasional.”

Misi dari Palang Merah Indonesia

1. Menyebarluaskan dan mendorong aplikasi secara konsisten Prinsip-Prinsip

(39)

37

2. Melaksanakan kesiagaan di salam penanganan bencana dan konflik yang

berbasis pada masyarakat.

3. Memberikan bantuan dalam bidang kesehatan yang berbasis masyarakat.

4. Pengelolaan tranfusi darah secara professional.

5. Berperan aktif dalam penanganan bahaya HIV/AIDS dan penyalahgunaaan

NAPZA.

6. Menggerakan generasi muda dan masyarakat dalam tugas-tugas kemanusiaan.

7. Meningkatkan kapasitas organisasi diseluruh jajaran PMI secara

berkesinambungan disertai dengan perlindungan terhadap relawan dan

karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan.

8. Pengembangan dan penguatan kapasitas organisasi diseluruh jajaran PMI guna

meningkatkan kualitas potensi sumber daya manusia, sumber daya dan dana

agar visi, misi dan program PMI dapat diwujudkan secara berkesinambungan.

3.1.3. Struktur Organisasi di Palang Merah Indonesia Cabang Kota Bandung

Berikut adalah Struktur Organisasi yang sedang berjalan di Palang Merah

(40)

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Sumber. PMI Cab Kota Bandung

(41)

39

3.1.4. Deskripsi Tugas

Deskripsi tugas masing-masing jabatan di Palang Merah Indonesia Cabang

Kota Bandung :

1. Pengurus PMI Cabang

Pengurus adalah penaggungjawab pelaksan tugas pokok dan fungsu PMI

cabang, yang pelaksanaannya dilakikan baik oleh Markas maupun oleh Unit

Transfusi Darah (UTD) PMI.

Tugas pokok pengurus ialah malaksanakan :

a. Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga PMI.

b. Pokok-pokok Kebijakan PMI Pusat dan PMI Daerah disesuikan dengan

kondisi dan kemampuan PMI Cabang.

c. Peraturan, Keputusan, Intruksi dan Pedoman dari PMI Pusat dan PMI

Daerah sepanjang tidak bertentangan dengan AD/ART PMI, disesuaikan

dengan kondisi dan kemampuan PMI Cabang.

d. Pokok-pokok Kebikakan PMI Cabang yang ditetapkan oleh Musyawarah

Cabang (Muscab) pada periode yang bersangkutan.

2. Markas PMI Cabang

Markas adalah kelengkapan organisasi PMI, sebagai sarana Pengurus untuk

malaksanakan tugas dan kewajiban sesuai AD/ART PMI.

Tugas pokok markas ialah melaksanakan :

a. Menyelenggarakan administrasi meliputi bidang kepegawaian, keuangan,

ketatausahaan, kerumahtanggaan, aset/perlengkapan/perelatan dan

(42)

b. Membuat perencanaan dan melaksanakan pengawasan dan pengendalian.

c. Melayani kegiatan organisasi tingkat PMI Cabang dan PMI Ranting.

d. Melaksanakan kegiatan pelayanan Kepalangmerahan.

e. Melaksanakan kegiatan penanggulangan bencana.

3. Unit Transfusi Darah

Unit Transfusi Darah (UTD) adalah pelayanan teknis yang berkedudukan di

bawah Pengurus PMI Cabang. Adapun tugas dari Unit Transfusi Darah ialah :

a. Melaksanakan penyediaan darah transfusi yang berkulitas, aman, efektif

dalam jumlah yang cukup.

b. Melaksanakan sistem manajemen kualitas palayanan darah sesui

ketentuan.

c. Melaksanakan pelecakan penyebab terjadinya reaksi transfusi darah sesui

ketentuan.

4. Bagian Administrasi

Bagian Aministrasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas

Markas di Bidang Administrasi dan Bidang Administrasi juga mempunyai fungsi

pembinaan,pengelolaan organisasi dan komunikasi, ketatausahaan, keuangan,

kepegawaian, aset/perlengkapan/peralatan dan kerumahtanggaan adapun tugas

pokok dari bagian administrasi ialah :

a. Membantu dan mewakili Kapala Markas sesuai bidang tugasnya.

b. Memimpin dan mengkordinasikan pelaksanaan dan fungsi Kepala Sub

Bagian Organisasi dan Komunikasi, Sub Bagian Keuangan dan Sumber

(43)

41

5. Bidang Pelayanan

Bidang pelayanan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas

UTD dalam peyanan donor dan darah, dan di pimpin oleh seorang Kepala Bidang

yang bertanggungjawab kepada Kepala UTD. Adapun tugas pokok dari bagian

pelayanan ialah :

a. Memimpin dan mengkordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi seksi

Pelayanan Donor dan Seksi Pelayanan Darah.

b. Membantu dan mewakili Kepala UTD sesuai bidang tugasnya.

6. Sub Bagian Organisasi Komunikasi

Sub Bagian Organisasi dan Komunikasi mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas Bagian Administrasi di Bidang Organisasi dan

Komunikasi dan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berkewajiban

melaksanakan tugasnya dan bertanggungjawab kepada Kepala Bagian

Administrasi.

Adapun tugas pokok dari Sub Bagian Organisaso dan Komunikasi ialah :

a. Penyebarluaskan Prinsip Dasar Palang Merah dan Bulan Sabit Merah

Internasional serta Hukum Perikemanusian Internasional (HPI) dengan

berbagai cara dan media.

b. Penyebarluaskan inforamsi langsung kepada masyarakat dan atau melalui

media massa, secara berkala dan sewaktu-waktu apabila diperlukan.

c. Penyelenggaraan komunikasi dua arah mengenai hal-hal yang penting

(44)

d. Penyelenggaraan Konferensi Pers dan atau penyempaian keterangan Pers

oleh Ketua atau anggota Pengurus atau Pejabat Markas dan atau UTD

yang diberi wewenang untuk itu.

e. Pembuatan dokumentasi foto, kalender, audio, video, guntingan surat

kabar (kliping) dan jenis-jenis dokumentasi lainnya.

f. Pelayanan tamu yang memerlukan informasi dan atau melakukan survey,

penelitian, kerja praktek atau kunjungan peninjauan.

g. Penyusunan data dan menyediakan bahan informasi atau siaran yang siap

pakai.

h. Penyelenggaraan perpustakaan dan ruang data.

i. Melayani kegiatan organisai PMI Cabang dan PMI Ranting.

j. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan tugas dan fungsi PMI

Ranting.

k. Pelayanan RFL (Restoring Family Link) dengan menyampaikan dan atau

menghubungkan berita keluarga yang terputus/hilang baik di dalam

maupun di luar negeri.

7. Sub Bagian Keuangan dan Sumber Dana

Sub Bagian Keuangan dan Sumber Dana mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas Bagian Administrasi di bidang Keuangan dan

Sumber Dana.

Adapun tugas pokok dari Sub Bagian Keuangan dan Sumber Dana ialah :

a. Membantu dan mewakili Kapala Bagaian Administrasi sesuai bidang

(45)

43

b. Mengatur penyediaan uang untuk keperluan sehari-hari sesuai peraturan

yang berlaku.

c. Menerima, penyimpanan dan pengeluaran uang dan atau surat uang giral

sesui peraturan yang berlaku.

d. Membayar gaji pegawai, honor dan uang tugas lainnya.

8. Bendahara Penerimaan dan Pengeluaran

Bendahara Penerimaan dan Pengeluaran mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas Sub Bagian Keuangan dan Sumber Dana di bidang

Penerimaan dan Pengeluaran uang.

Adapun tugas pokok dari Bandahara Penerimaan dan Pengluaran ialah :

a. Menerima dan menyimpan uang.

b. Menyetorkan dan mengambil uang ke dan dari bank atas penugasaan

Kepala Sub Bagian Keuangan dan Sumber Dana.

c. Malakukan panagihan pada pihak ketiga.

d. Membayar gaji pegawai, honor, uang tugas dan belanja lainya sesuai

dengan tanda bukti pengeluaran uang.

e. Membuat laporan penerimaan dan pengeluaran uang, harian dan bulanan.

9. Urusan Pembukuan dan Pelaporan

Urusan Pembukuan dan Pelaporan mempunyai tugas pokok melakukan

sebagian tugas Sub Bagian Keuangan dan Sumber Dana di bidang Pembukuan

dan Pelaporan Keuangan. Adapun tugas pokok dari Urusan Pembukuan dan

(46)

a. Melaksanakan pencatatan baik penerimaan maupun pengeluaran sesuai

dengan tanda bukti.

b. Melaksanakan pembukuan dan membantu penyusunan anggaran tahunan.

c. Membuat laporan keuangan bulanan, triwulan, semester dan tahunan.

d. Membuat laporan neraca keuangan.

e. Menyipan dan mengarsipkan surat/daftar/kwitansi sebagai tanda bukti

penerimaan atau pengeluaran.

f. Menyediakan data keuangan untuk keperluan pimpinan dalam mengambil

keputusan.

10.Urusan Pengendalian Anggaran

Urusan Pengendalian Anggaran mempunyai tugas pokok melaksanakan

sebagian tugas Sub Bagian Keuangan dan Sumber Dana di bidang Pengendalian

dan Pengwasan Anggaran. Adapun tugas pokok dari Urusan Pengendalian

Anggaran ialah;

a. Menghimpun, menyusun dan mengevaluasi data dan atau laporan kegiatan

keuangan, barang dan lain-lain.

b. Meyusun dan membuat program kerja berikut rencana anggarannya.

c. Pengewasan dan pengendalian administratif terhadap pelaksanaan

program, realisasi anggaran dan barang.

d. Evaluasi terhadap pelaksanaan program/kegiatan dan verifikasi teradap

(47)

45

e. Memberikan saran perbaikan atas penyimpangan pelaksanaan

program/kegiatan, penerimaan dan pengeluaran uang serta barang yang

tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku.

11.Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Logistik

Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Logistik mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas Bagian Administrasi di bidang Umum,

Kepegawaian dan Logistik. Adapun tugas dari Sub Bagian Umum, Kepagawaian

dan Logistik ialah :

a. Pelaksanaan pekerjaan pembuatan naskah, surat menyurat, pengarsipan

dan pembuatan laporan kegiatan.

b. Pekerjaan pemeliharaan kebersihan, ketertiban dan keamanan lingkungnan

dan ruang, pemeliharaan bangunan dan kebutuhan jamuan sehari-hari.

c. Pengadministrasian dan pengelolaan aset/perlengkapan/peralatan,

pemeliharaan dan perbaikan barang-barang inventaris.

d. Pemeliharaan, pengeturan dan memenuhi kebutuhan angkutan/kendaraan

untuk pelaksanaan tugas.

e. Penyelenggaraan administrasi pegawai Markas (Daftar gaji, daftra urusan

dll).

f. Perencanaan pembinaan karier, formasi dan kebutuhan pegawai.

g. Pengelolaan kesejahtraan pegawai.

h. Pembinaan disiplin, pendidikan, pelatihan dan peningkatan mutu pegawai.

i. Mengurus asuransi, pajak, pengibatan dan kesejtraan pegawai.

(48)

k. Mengajukan keperluan/pengadaan barang/peralatan oprasional Markas

sesuai kebutuhan.

12.Urusan Umum dan Logistik

Urusan Umum dan Logistik mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian

tugas Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Logistik. Adapun tugas pokok dari

Urusan Umum dan Logistik ialah :

a. Pelaksanaan pekerjaan pembuatan naskah, surat menyurat, pengarsipan

dan pembuatan laporan kegiatan.

b. Pekerjaan pemeliharaan kebersihan, ketertiban dan keamanan lingkungnan

dan ruang, pemeliharaan bangunan dan kebutuhan jamuan sehari-hari.

c. Pengadministrasian dan pengelolaan aset/perlengkapan/peralatan,

pemeliharaan dan perbaikan barang-barang inventaris.

d. Mengajukan keperluan/pengadaan barang/peralatan oprasional Markas

sesuai kebutuhan.

13.Urusan Kepegawaian

Urusan Kepegawaian mempunyai tugas pokok melakukan sebagian tugas Sub

Bagian Umum, Kepegawaian dan Logistik. Adapun tugas pokok dari Urusan

Kepegawaian ialah :

a. Penyelenggaraan administrasi pegawai.

b. Perancanaan pembinaan karier, formasi dan kebutuhan pegawai.

(49)

47

14.Sub Penanggulangan Bencana

Seksi Penanggulangan Benca mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian

tugas Bidang Pelayanan di bidang penanggulangan benca. Adapun tugas dari Sub

Penanggulangan Benca ialah :

a. Memelihara dan menyiagakan sarana dan peralatan untuk

pertolongan/bantuan.

b. Menyediakan barang-barang untuk bantuan.

c. Mengatur penugasan tenaga pelaksana untuk selalu siaga.

d. Menyiapkan dan mengatur tenaga, sarana dan peralatan untuk pelaksanaan

pertolongan pertama, evakuasi korban di berbagai kondisi, tendanisasi dan

lain-lain.

e. Memberi bantuan dan pertolongan kepada bencana/musibah/kecelakaan.

f. Membuat perencanaan kegiatan pelayanan sosial dan kesehatan dengan

sasaran dan bentuk pelayanan dan atau bantuan sesuai kemampuan.

g. Mengadakan kordinasi dengan instansi/lembaga/organisasi terkait untuk

kerjasama Yankesos.

15.Seksi Pelayanan Kesehatan Sosial, Rekrutmen dan Pelestarian Donor

Seksi Pelayanan Kesehatan Sosial (Yankesos), Rekrutmen dan Pelestarian

Donor mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pelayanan

dalam hal Yankesos, Rekrutmen dan Pelestarian Donor. Adapun tugas dari Seksi

Pelayanan Kesehatan Sosial, Rekrutmen dan Pelestarian Donor ialah :

(50)

b. Melaksanakan program informasi pencegahan HIV/AIDS.

c. Melaksanakan pelayanan sosial dan kesehatan masyarakat.

d. Bersama dengan Sub Bagian Organisasi dan Komunikasi mengadakan

penerangan, penyuluhan dan memotivasi masyarakat untuk menjadi donor

darah sukarela.

e. Melakukan pendekatan kepada instansi /lembaga/organisasi untuk

membina dan membentuk Keluarga Donor Darah (KDD).

f. Melaksanakan pengarahan dan penerimaan donor.

g. Melaksanakan pembinaan donor dengan mengadakan kunjungan,

pertemuan, pemberian penghargaan, pelayanan yang baik dan

kemudahan-kemudahan lainnya.

h. Membina dan menambah donor sukarela.

i. Membuat jadwal pengambilan darah di luar UTDC/kegiatan mobil unit.

16.Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia

Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas pokok Bidang Pelayanan pada bidang

pengembangan sumber daya manusia. Adapun tugas dari Seksi Pengembangan

Sumber Daya Manusia ialah :

a. Memberikan pengetauan, mengadakan pendidikan dan pelatuhan

keterampilan kepalangmerahan.

b. Membina dan menambah anggota PMI, anggota Palang Merah Remaja

(PMR), anggota Korps Sukarela (KSR), anggota Tenaga Sukarela (TSR)

(51)

49

c. Bekerjasama dan berkordinasi dengan instansi/lembaga/organisasi terkait.

d. Membuat dan menyiapkan kurikulum Diklat Kepalangmerahan.

17.Bidang Manajemen Kualitas

Bidang Manajemen Kualitas mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian

tugas UTD pada bidang manajemen. Adapun tugas dari Bidang Manajemen

Kualitas ialah :

a. Mengawasi kondisi peralatan dan mutu reagensia yang dipergunakan

untuk pemeriksaan/uji saring, pengolahan dan uji cocok serasi darah sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

b. Pencatatan pelaksanaan pemeriksaan/uji-saring, pengolahan dan uji cocok

serasi darah sesuai dengan prosedur keja standar yang berlaku.

18.Sub Bagian Perencanaan Program dan Anggaran

Sub Bagian Perencanaan Program dan Anggaran mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas Bagian Administrasi. Adapun tugas pokok dari Sub

Bagian Perencanaan Program dan Anggaran ialah :

a. Menghimpun, menyusun dan mengevaluasi data dan atau laporan

kegiatan, keuangan, barang dan lain-lain.

b. Menyusun dan membuat perencanaan program kerha UTD berikut rencana

anggarannya.

19.Seksi Pelayanan Donor

Seksi Pelayanan Donor mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas

Bidang Pelayanan dalam hal pelayanan donor.

(52)

a. Pendataan dan registrasi donor.

b. Pengambilan darah donor, baik dalam lingkungan PMI maupun di luar

kantor PMI.

20.Sub Seksi Donor

Sub Seksi Donor mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Seksi

Pelayanan Donor. Adapun tugas pokok dari Sub Seksi Donor ialah :

a. Menghimpun, menyusun dan memelihara data donor yang praktis dan atau

denga peralatan yang canggih (komputerisasi).

b. Membuat dan memberikan Kartu Anggota Donor (KAD) kepada para

donor.

c. Melayani donor baru, donor lama dan donor pengganti yang akan

menyumbangkan darahnya.

21.Sub Seksi Pengambilan Darah

Sub Seksi Pengambilan Darah mempunyai tugas pokok melaksanakan

sebagian tugas Seksi Pelayanan Donor dalam hal penyelenggaraan pengambilan

darah, baik di UTDC maupun di luar UTDC/kegiatan mobil unit. Adapun tugas

dari Sub Seksi Pengambilan Darah ialah :

a. Melaksanakan pemeriksaan kesehatan donor yang akan menyumbangkan

darahnya.

b. Memelihara dan menyiapkan sarana dan peralatan pengambilan darah

sesui ketentuan/peraturan yang berlaku

(53)

51

Seksi Pelayanan Darah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas

Bidang Pelayanan dalam hal pelayanan darah.

23.Sub Seksi Komponen

Sub Seksi Komponen mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas

Seksi Pelayanan Darah dalam pembuatan dan penyediaan komponen darah.

Adapun tugas pokok dari Sub Seksi Komponen ialah :

a. Memelihara dan mempersiapkan sarana dan peralatan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

b. Melaksanakan pembuatan komponen darah sesui ketentuan yang berlaku,

untuk persediaan dan atau untuk memenuhi permintaan.

c. Melaksanakan perlakuan terhadap komponen darah sesuai ketentuan yang

berlaku.

d. Melakukan pencatatan/pelaporan terhadap pelaksanaan pembuatan

komponen.

24.Sub Seksi Uji Saring

Sub Seksi Uji Saring mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas

Seksi Pelayanan Darah dalam hal memeriksa darah atau screening serologi.

Adapun tugas pokok dari Sub Seksi Uji Saring ialah :

a. Memelihara dan menyiapkan sarana, peralatan dan bahan lainya yang

diperlukan untuk uji saring darah.

b. Melaksanakan uji saring darah donor dengan memeriksa

VDRL,HbsAg,HVC,HIV dan atau pemeriksaan lainya sesuai dengan

(54)
(55)

53

25.Sub Seksi Penyimpanan

Sub Seksi Penyimpanan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian

tugas Seksi Pelayanan Darah dalam hal penyimpanan darah. Adapun tugas pokok

dari Sub Seksi Penyimpanan ialah :

a. Melaksanakan penyimpanan darah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. Memonitor suhu tempat penyimpanan darah sesuai dengan jenis darah

yang disimpan.

c. Melayani dan mengatur distribusi darah untuk Bank Darah Rumah Sakit

dengan memperlihatkan cara pengiriman dan perlakuan darah yang

dikirim.

d. Membuat catatan/laporan darah yang masuk/disimpan dan yang

dikeluarkan dari tempat penyimpanan.

26.Sub Seksi Permintaan

Sub Seski Permintaan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas

Seksi Pelayanan Darah dalam hal permintaan darah. Adapun tugas pokok dari Sub

Seksi Permintaan ialah :

a. Menyiapkan sarana dan peralatan yang diperlukan untuk melayani

permintaan darah.

b. Menerima permintaan darah sesuai dengan prosedur dan persyaratan yang

telah ditentukan.

c. Melakukan uji serasi darah pasien dengan darah UTDC sesuai dengan

(56)

d. Membuat catatan/laporan tentang palayanan permintaan darah dan uji

serasi yang dilakukan.

3.2. Metode Penelitian

Metode penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah metode

yang menghasilkan produk juga melibatkan individu sebagai objek penelitian.

3.2.1. Desain Penelitian

Desain penelitian ini termasuk ke dalam penelitian yang bersifat tindakan

(Action Reserch). Penelitian ini lebih banyak kepada penelitian praktis, penelitian ini dengan terus menerus mencari kelemahan dari suatu sistem untuk suatu

penyempurnaan. Dimana dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran

tentang kinerja program dirancang dan di implementasikan kepada pengguna

(user) didalam suatu intansi khususnya di PMI Cab Kota Bandung.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah

sebagai berikut.

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Studi Lapangan (Field Research) Adapun salah satu cara pengumpulan

data dari lapangan untuk mengetahui keadaan nyata dalam praktek yang

dijalankan. Metode yang dipakai dibagi dalam beberapa teknik :

1. Wawancara ( Interview )

Penulis menyiapkan daftar pertanyaan dan mengadakan tanya jawab langsung

Gambar

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Sumber. PMI Cab Kota Bandung
Tabel 4.2. Tabel Relasi
Tabel 4.4. Tabel Jabatan
Tabel 4.11. Keterangan Form Data Pegawai
+7

Referensi

Dokumen terkait

Transfixi Darah Runah Sakit - Pengadaan Alat-Alat UTDRS Rutin 13,6{X,500.- RSUD

Pembuatan starter dilakukan menggunakan Isolat bakteri hasil perbanyakan diambil sebanyak 30 ose kemudian dimasukkan kedalam 240 ml medium NB yang kemudian ditambahkan dengan

Ungkapan tradisonal daerah Melayu Jambi folklore bagian dari kebudayaan yang tersebar dan diwariskan secara turun-temurun secara tradisional di antara

Di Indonesia memiliki dua instansi yang menjadi leading sector dalam bidang penataan pegawai adalah Badan Kepegawaian Negara dengan peraturan Kepala Badan Kepegawaian

Because they were looking for him to be sleeping by the re with Lyriana, they didn’t see him in the shadows, even when they were right on top of him.. Then the one with the

[r]

Tips: Jika penyedia layanan jaringan tidak memiliki program data tarif tetap untuk transfer data, Anda dapat menggunakan jaringan Wi-Fi untuk menyambung ke Internet agar

[r]